Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENGELOLAAN SUMBER BELAJAR


(Disusun untuk memenuhi mata kuliah pengelolaan sumber belajar)

Dosen Pembimbing :
Dr. Ferny M. Tumbel, M.Si
Dr. Femmy R. Kawuwung, SP, M.Si

Disusun oleh :
Josua Mahendra Gigir (18507049)

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


2020

KATA PENGANTAR

Syaloom, salam sejahtera bagi kita semua.


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kami kemudahan,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Pengelolaan
Sumber Belajar yang berjudul dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan Tuhan tentunya penulis
tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini kiranya juga tak akan selesai
tanpa bantuan dari beberapa pihak yang terus memberi dorongan kepada penulis untuk
menyelesaikannya.
Terima kasih penulis haturkan kepada Ibu Dr. Ferny M. Tumbel, M.Si beserta ibu Dr.
Femmy R. Kawuwung, SP. M.Si yang senantiasa membimbing penulis didalam kelas dan cara
yang benar dalam penyusunan makalah. Tanpa adanya bimbingan dari beliau,kelompok kiranya
tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini.
Apabila ada kesalahan yang terdapat dalam penyusunan makalah ini, izinkan penulis
menyampaikan permohonan maaf. Karena penulis sadari masih ada kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Sebab, penulis masih dalam tahap proses belajar dalam penyusunan
suatu makalah.
Harapan penulis dikemudian hari, makalah ini bisa menjadi referensi dan bahan
pembelajaran bagi siapa saja yang membaca, khususnya bagi mahasiswa yang akan menjadi
seorang guru untuk dapat mengerti seta memahami penting pengelolan sumber belajar.

Tondano, 15 April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................1
C. Tujuan ....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Media Pembelajaran Video..............................................................2

B. Peranan Media Video Pada Proses Pembelajaran


........................................................9
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................13
B. Saran ...................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia pendidikan selalu berkembang seiring dengan berkembangnya dunia. Begitu juga
dengan sarana dan prasarana pendidikan semakin memadai dan semakin lengkap. Jika dulu
sekolah-sekolah menggunakan sarana yang seadanya, sekarang sudah semakin lengkap.
Sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan maksimal. Demikian juga media yang dipakai
dalam proses belajar mengajar semakin kompleks.
Perkembangan teknologi pada akhirnya juga merambah kepada dunia pendidikan.
Banyak sekolah yang sekarang memakai teknologi ini untuk memperlancar pembelajaran di
sekolah. Teknologi dalam pembelajaran bisa menjadi sarana pembelajaran, metode/media dan
sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Sebagai sarana teknologi merupakan alat untuk
memperlancar pembelajaran. Sebagai metode/media teknologi sebagai inovator agar
pembelajaran menjadi lebih menarik. Sedangkan sebagai sumber belajar tekonologi sebagai
salah satu penyedia informasi bagi peserta didik.
Diantara banyaknya teknologi pembelajaran salah satunya adalah video/film. Sebagai
salah satu media, video/film merupakan salah satu tekonologi pembelajaran yang memiliki
kelebihan yang cukup baik untuk pelaksanaan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Media Pembelajaran Video Itu!
2. Apa Peranan Media Video Pada Proses Pembelajaran?
C. Tujuan
Menjelaskan Media Pembelajaran Video
Menjelaskan Peranan Media Video Pada Proses Pembelajaran

BAB II
PEMBAHASAN

A. Media Pembelajaran Video

Video pembelajaran adalah media untuk mentransfer pengetahuan dan dapat


digunakan sebagai bagian dari proses belajar. Lebih interaktif dan lebih spesifik dari sebuah
buku atau kuliah, tutorial berusaha untuk mengajar dengan contoh dan memberikan informasi
untuk menyelesaikan tugas tertentu. Menurut Cheppy Riyana (2007) media video pembelajaran
adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik
yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman
terhadap suatu materi pembelajaran. Video merupakan bahan pembelajaran tampak dengar
(audio visual) yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan/materi pelajaran.
Dikatakan tampak dengar kerena unsur dengar (audio) dan unsur visual/video (tampak) dapat
disajikan serentak. Video yaitu bahan pembelajaran yang dikemas melalaui pita video dan
dapat dilihat melalui video/VCD player yang dihubungkan ke monitor televise (Sungkono
2003:65). Media video pembelajaran dapat digolongkan kedalam jenis media audio visual aids
(AVA) atau media yang dapat dilihat dan didengar. Biasanya media ini disimpan dalam bentuk
piringan atau pita. Media VCD adalah media dengan sistem penyimpanan dan perekam video
dimanasignal audio visual direkam pada diskplastic bukan pada pita magnetic (Arsyad 2004:36).

Menurut Smaldino (2008: 374) mengartikannya dengan “the storage of visuals and their
display on television-type screen” (penyimpanan/perekaman gambar dan penanyangannya
pada layar televisi). Video merupakan sarana yang paling tepat dan sangat akurat dalam
menyampaikan pesan dalam bentuk audio-visual (Canning-Wilson, 1998). Video akan sangat
membantu pemahaman peserta didik. Peserta didik lebih suka menggunakan video untuk
mempelajari bahasa melalui penayangan film atau hiburan di dalam kelas (Canning-Wilson,
2000). Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa video itu berkenaan dengan apa
yang dapat dilihat, utamanya adalah gambar hidup (bergerak; motion), proses perekamannya,
dan penayangannya yang tentunya melibatkan teknologi.

1
Unsur-unsur yang terdapat dalam media video yaitu antara lain:
1. Suara
Multimedia tanpa bunyi disebut unimedia. Bunyi atau audio dalam multimedia. Bunyi
memainkan peranan penting dalam teknologi multimedia saat ini. Terdapat berbagai cara yang
dapat digunakan agar dalam suatu multimedia terdapat suara manusia. Antara lain dengan cara
merekam menggunakan microphone atau pengeras suara yang telah tersedia pada setiap
komputer. Format yang mendukung suara adalah : mp3, wav, voc, snd, aud dan sebagainya. Di
dalam sebuah tampilan slide multimedia pembelajaran bisa kita sisipkan berbagai macam suara
yang bisa menjadikan tampilan itu lebih menarik untuk diikuti. Bunyi menghapuskan perasaan
janggal dan seolah-olah pengguna sedang berkomunikasi dengan manusia lain dan bukan
dengan mesin. Dahulu suara berbentuk data atau sinyal analog yang direkam kedalam pita
kaset, saat ini telah berkembang menjadi sinyal digital yang dapat disimpan dalam media
penyimpanan komputer. Format audio yang paling banyak digunakan dalam file digital ini
adalah mp3, midi, rm, aif, dan wav. Sedangkan dari segi kualitas audio yang baik, saat ini format
mp3 merupakan pilihan yang terbaik. Disamping kapasitas file yang relatif kecil, suara yang
dihasilkan juga cukup bagus. Untuk audio digital ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan kita.
Software yang dapat digunakan untuk mengolah audio antara lain Adobe Audition, Cool Edit,
Sony Sound Forge, dan lain sebagainya.
2. Animasi
Animasi adalah salah satu elemen multimedia yang cukup menarik, karena animasi
membuat sesuatu seolah-olah bergerak. Animasi merupakan rangkaian sejumlah gambar yang
ditampilkan secara bergantian. Animasi tidak hanya berguna untuk film saja, dalam dunia situs
web, animasi digunakan untuk memberikan sentuhan manis pada situs. Sedangkan dalam dunia
pendidikan, animasi dapat digunakan sebagai alat bantu penjelasan agar orang-orang yang
diajar bisa lebih memahami maksud suatu konsep. Animasi dibagi dalam 2 kelas besar yaitu
animasi 3 Dimensi dan animasi 2 Dimensi. Software yang dapat digunakan dalam membuat
animasi cukup banyak diantaranya adalah Flash MX, Swish MX, Blender, untuk animasi 2D
sedangkan 3DS Max, Maya 3D, Alias Maya, dan Autocad merupakan software yang dapat
digunakan untuk membuat animasi 3D.
3. Grafik
Grafik boleh didefinasikan sebagai sebuah lukisan, pencetakan, gambar atau huruf dengan
menggunakan berbagai media secara manual atau menggunakan teknologi komputer. Seni
grafik berkomputer digunakan secara meluas dalam dunia kejuruteraan, industri berat, animasi
dan perfilman. Teknik ini dapat menampakkan atau menvisualkan suatu imaginasi seseorang
pada monitor komputer. Software yang dapat digunakan untuk mendesain atau melakukan
manipulasi gambar digital adalah Corel Draw dan Corel Photo yang telah mencapai versi 13,
Adobe Photoshop, Paint, ACDSee, dan lain sebagainya.
2
Format gambar yang didukung dalam multimedia cukup beragam mulai dari BMP, JPG, tiff,
ico,PNG, dan lain sebagainya.
4. Teks
Teks adalah sejenis data yang paling mudah dan memerlukan sedikit ruang untuk
mengingat. Teks boleh digunakan dalam berbagai sub bidang untuk memberi penjelasan
kepada suatu perkara dalam bentuk bacaan. Text berfungsi untuk memperkokoh media-media
lain. Teks merupakan sarana penyampaian informasi. Penggunaan teks dalam multimedia
tergantung pada karakteristik multimedia tersebut. Sebuah game multimedia tidak
memerlukan teks yang banyak, sebaliknya sebuah multimedia ensiklopedi membutuhkan teks
yang banyak. Secara umum terdapat empat tipe teks :
· Teks cetak Yaitu teks yang tercetak di atas kertas penggunaan teks ini sebagai basis
dokumen pada multimedia harus diolah agar mampu dibaca oleh mesin.
· Teks hasil scan .Teks jenis ini merupakan teks yang dihasilkan oleh scanner, merupakan
hardware yang dapat digunakan untuk merubah teks cetak atau gambar cetak menjadi data
elektrik sehingga dapat dibaca dan diedit dengan bantuan komputer.
· Teks elektronik Yaitu teks yang dihasilkan oleh perangkat elektronik. Teks ini dapat dibaca
komputer dan dikirim melalaui jaringan.
· Hyperteks. Hyperteks merupakan dasar dalam produksi multimedia. Hyperteks adalah
teks yang telah masuk link. Teks dengan tipe ini memungkinkan sisi interaktif dalam multimedia
terpenuhi.
Menurut Cheppy Riyana (2007:8-11) untuk menghasilkan video pembelajaran yang
mampu meningkatkan motivasi dan efektivitas penggunanya maka pengembangan video
pembelajaran harus memperhatikan karakteristik dan kriterianya. Karakteristik video
pembelajaran yaitu:
1. Televisi/video mampu memperbesar objek yang kecil, terlalu kecil bahkan tidak dapat
dilihat secara kasat mata/mata telanjang. Misalnya, mikro organisme dalam tubuh dapat
dengan jelas terambil oleh kamera dan dapat dilihat ditelevisi atau video.
2. Dengan teknik editing objek yang dihasilkan dengan pengambilan gambar oleh kamera
dapat diperbanyak (cloning).
3. Televisi/video juga mampu memanipulasi tampilan gambar, sesekali objek perlu diberikan
manipulasi tertentu sesuai dengan tuntutan pesan yang ingin disampaikan sebagai contoh
objek-objek yang terjadi pada masa lampau dapat dimanipulasi digabungkan dengan masa
sekarang.

3
4. Televisi/video mampu membuat objek menjadi still picture artinya gambar atau objek yang
ditampilkan dapat disimpan dalam durasi tertentu dalam keadaan diam
5. Daya tariknya yang luar biasa televisi atau video mampu mempertahankan perhatian siswa
atau audien yang melihat televisi atau video tersebut. Hasil penelitian menunjukkan siswa bisa
bertahan lebih lama hingga 1 sampai 2 jam untuk menyimak televisi atau video dengan baik
dibandingkan dengan mendengarkan saja yang hanya mampu bertahan dalam waktu 25 sampai
30 menit saja.
6. Televise/video mampu menampilkan objek gambar dan informasi yang paling baru, hangat
dan actual (immediacy) atau terkini.

Salah satu media pembelajaran yang menjadikan pembelajaran menjadi menarik dan berkesan
adalah dengan video. Teknik video adalah alat elektronik yang melibatkan televisi, pita rekaman
dan perekam video.
Ada dua jenis pengajaran yang bisa digunakan dalam pengajaran teknik video, yaitu:
a. Video Pengajaran Terus
Yaitu mengajar di kelas dengan screen tv secara langsung. Cara ini lebih sesuai untuk
peringkat asas dan mendengar. Di dalam VPT hanya terdapat satu bahasa pengantar dan satu
pembawa acara di dalam screen tv yang membimbing pelajar. Di dalam screen tv akan
menonjolkan item-item penting yang akan dipelajari dan terdapat juga arahan yang
menerangkan apa yang patut diperhatikan dan dilakukan oleh pelajar untuk menelusuri video
tersebut. Dalam VPT, tayangan video itu mempersembahkan bahasa baru dan guru berperan
menyusulinya dengan buku dan pits video sebagai latihan dan eksploitasi. Biasanya bahasa yang
dipilih, adalah bertujuan untuk memenuhi keperluan tertentu. Dengan demikian guru akan
mengunakan video sebagai sumber belajar.
b. Video Sumber
Video sumber tidak mengandungi bahan pengajaran secara terus, tetapi input bahasa yang
dipilih dan degred masih berdasarkan pelajaran bahasa dan merupakan jenis pengajaran secara
tidak langsung. Tujuan sumber video adalah untuk memberi ilustrasi bahasa baru bagi sesuatu
tahap tertentu.

4
Jenis-jenis teknik video:

1. Pemahaman Mendengar (cloze/listening comphrehension)


Pada jenis ini terdapat berbagai aktivitas yang dijalankan. Para pelajar bisa diberi beberapa
skrip narator cerita di dalam video dengan beberapa perkataan yang ditiadakakan. Tugas
pelajar ialah mengisi tempat-tempat yang kosong dengan teliti. Sebagai alternatif, peserta didik
boleh diminta untuk menjawab soal-soal pemahaman berdasarkan video yang dipertontonkan.

2. Tayangan Senyap (Silent Viewing)


Audio ditutup dan guru meminta siswa hanya menonton visual yang terdapat pada skrin TV.
Siswa dibiarkan menerka apa yang dikatakan pada video yang mereka tonton. Mungkin mereka
akan mengalami kesulitan dalam memahami perkataan yang ada dalam video tapi setidaknya
mereka mampu memberitahu kata-kata kunci dan frasa.

3. Tayangan Bersilang (Jigsaw Viewing)


Setiap siswa secara berpasangan duduk saling membelakangi antara satu sama lain. Salah satu
dari merreka menghadap monitor TV sebaliknya pasangannya menghadap ke arah sebaliknya.
Anak yang tidak melihat video ditanya oleh anak yang melihat video.
Misalnya, siapakah orang yang memakai baju warna hijau?
Dimanakah video itu berlaku? Dan sebagainya.
Siswa yang menghadap video perlu memberikan opsi jawaban, dan siswa yang bisa menjawab
dengan benar dianggap menang.
4. Tayangan Bersinar dengan Komentar (Jigsaw Viewing With Commentary)
Setiap siswa duduk secara berpasangan dengan belakang membelakangi satu sama lain. Guru
memberitahu bahwa siswa yang tidak mengadap skrin TV, harus menjawab soal-soal
berdasarkan sekuen video selepas aktivitas itu selesai dan pemenangnya adalah pasangan yang
berupaya menjawab yang paling tepat.
Kemudian guru menayangkan video dengan menutup audionya, siswa yang menghadap skrin
memberi komentar secara langsung tentang apa yang ditayangkan dalam video. Dan
pasangannya harus memberi soal-soal untuk mendapatkan maklumat yang lebih banyak.

5
5. Pencarian Harta Karun Video (Video Treasure Hunt)
Warna pada skrin dikurangi supaya menjadi gelap dan tak ada apapun dapat dilihat. Sehingga
hanya ada perkataan, komentar dan kesan-kesan bunyi yang bisa didengar, siswa diharapkan
dapat menerangkan tentang aksi, watak, emosi, obyek dan sebagainya yang mereka rasa ada
ditayangan.

6. Ramalan (Prediction)
Ramalan bisa meliputi semua apa yang akan berlaku sebelumnya dan apa yang kan dikatakan
seterusnya. Kedua aktivitas ramalan ini mengharuskan siswa meramal sekuen video yang
dihentikan secara tiba-tiba untuk menimbulkan respon lisan atau tulisan terkait dengan apa
yang akan terjadi seterusnya.
Kemudian untuk mengetahui hasil respun dan pembicaraan-pembicaraan selanjutnya. Siswa
akan dipertontonkan jalan cerita sebenarnya dari video.

7. Ramalan Sebelum (Reverse Prediction)


Aktivitas ini sangat sesuai untuk siswa yang baik penguasaan bahasanya. Dalam aktivs ini, siswa
ditunjukkan bagian akhir dari cerita yang ditayangkan video yang pendek. Siswa diminta
memberi penjelasan secara lsan dan tertulis bagaimana awal cerita dari akhir video yang
ditayangkan. Kemudia siswa mempersembahkan cerita versi mereka. Persembahan bisa
dijalankan secara keseluruhan video itu dari awal hingga akhir.

8. Urutan (Sequencing)
Siswa-siswa diberikan skrip video bertulis yang telah dicampuradukkan. Tugas mereka adalah
menyusun skrip itu menjadi benar. Kegiatan ini paling cocok untuk video yang sekuennya
menerangkan tentang proses-proses dan melibatkan seorang narator. Cara yang lain yaitu guru
menyunting video itu dan mencampuradukkan peristiwa-peristiwa dalam video itu. Kemudian
siswa-siswa mendiskusikan tentang bagaimanakah sebenarnya urutan video yang bagus .

6
Karakteristik video sebagai fungsi:
1. Clarity of Message
Melalui media video tersebut para siswa mampu mamahami pesan pembelajaran secara
lebih bermakna sehingga informasi yang disampaikan melalui media tersebut dipahami secara
utuh, sehingga dengan sendirinya informasi akan tersimpan secara permanen dalam memori
jangka panjang (long term memory) dan bersifat retensi.
Untuk memenuhi karakter diatas, maka video pembelajaran harus:
a. Terdapat tujuan yang dirumuskan dengan jelas, baik tujuan akhir maupun tujuan antara
b. Terdapat materi pembelajaran yang dikemas kedalam unit – unit atau kegiatan spesifik
sehingga memudahkan siswa belajar secara tuntas
c. Tersedia contoh danilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan materi pembelajaran
d. Menggunakan penuturan informasi (voice over) dengn bahasa yang sederhana dan mudah
dipahami. Bahasa yang digunakan lebih bersifat komunikatif, artinya berupaya mengajak
penonton utnuk terlibat alam materi yang disajikan
e. Kontekstual yaitu materi – materi yang disajikan terkait dengan suasana atau konteks
tugas dan lingkungan siswa
f. Terdapat rangkuman materi pembelajaran
g. Terdapat instrument penilaian/assessment, yang memungkinkan siswa melakukan self
assessment
h. Terdapat instrument yang dapat digunakan menetapkan tingkat penguasaan materi untuk
menetapkan kegiatan belajar selanjutnya
i. Tersedia informasi tentang rujukan/pengayaan/referensi yang mendukung pelajaran yang
dimaksud.

2. Stand Alone (berdiri sendiri)


Stand alone atau berdiri sendiri yaitu video yang dikembangkan tidak tergantung pada
bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama – sama dengan bahan ajar lain. Dengan
menggunakan media video, siswa tidak perlu bahan ajar yang lain untuk mempelajari dan atau
mengerjakan materi yang diberikan oleh guru. Jika siswa masih menggunakan dan bergantung
pada bahan ajar lain, maka bahan ajar tersebut tidak dikategorikan sebagai bahan yang berdiri
sendiri.

7
3. User Friendly
Media pembelajaran hendaknya juga memenuhi kaidah user friendly atau
bersahabat/akrab dengan pemakainya. Setiap intruksi dan paparan informasi yang tampil
bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam
merespon, mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah
dimengerti serta menggunakan istilah yang umum digunakan merupakan salah satu bentuk
user friendly.

4. Representasi Isi
Media video pembelajaran tidak sekedar memindahkan teks buku, atau modul menjadi
media video, tetapi materi diseleksi yang betul – betul representative untuk dibuat media
video. Misalnya khusus materi yang perlu terdapat unsure animasi, video, simulasi,
demonstrasi, siswa tidak hanya membaca teks tetapi juga melihat animasi tentang sebuah
proses menyerupai proses sebenarnya, sehingga mempermudah pemahaman dengan biaya
yang relative lebih rendah disbanding langsung pada objek nyata. Representasi ini juga
bermakna bahwa media video pada dasarnya dapat digunakan untuk berbagai materi pelajaran,
baik sosial maupun sains.

5. Visualisasi dengan Multimedia (video, animasi, suara, teks dan gambar)


Materi dikemas secara multimedia terdapat didalam teks, animasi, sound dan video
sesuai tuntutan materi. Teknologi 2D dan 3D dengan kombinasi teks akan mendominasi
kemasan materi, hal ini cukup efektif untuk mengajarkan materi-materi yang sifatnya aplikatif,
berproses, sulit terjangkau, berbahaya apabila langsung dipraktekkan, memiliiki tingkat
keakurasian tinggi. Misalnya proses perakitan mesin, proses terjadinya hujan, proses peredaran
darah pada tubuh, perubahan wujud benda dll dengan logika yang sama dapat dibuat dengan
teknologi animasi.

6. Menggunakan kualitas resolusi yang tinggi


Tampilan berupa grafis media video dibuat dengan teknologi rekayasa digital dengan
resolusi tinggi tetapi support untu setiap speech system computer. Tampilan yang menarik
dengan memperbanyak image dan objek sesuai tuntutan materi, akan meningkatkan
ketertarikan siswa terhadap materi pengajaran, tidak membuat jenuh, bahkan menyenangkan.
Penggunaan template banyak warna untuk banyak disukai, meski warna hitam putih juga
termasuk warna yang disukai oleh setiap individu.

8
7. Dapat digunakan sebagai klasikal atau individual

Video pembelajaran dapat digunakan oleh para siswa secara individual, tidak hanya
dalam setting sekolah, tetapi juga dirumah. Materi dapat diulang-ulang sesuai kehendak
pengguna. Dengan menggunakan CD ROOM atau TV siswa dapat mempelajari materi video
melalui media video. Dapat pula digunakan secara klasikal dengan jumlah siswa maksimal 50
orang diruang computer, atau dikelas biasa, dapat dipandu oleh guru atau cukup
mendengarkan uraian narasi dari narrator yang telah tersedia deprogram.

B. Peranan Media Video Pada Proses Pembelajaran


Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal sangatlah perlu menggunakan
media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Adapun manfaat penggunaan media
video pada proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Sangat membantu tenaga pengajar dalam mencapai efektifitas pembelajaran khususnya
pada mata pelajaran yang mayoritas praktek.
2. Memaksimalkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam waktu yang singkat.
3. Dapat merangsang minat belajar peserta didik untuk lebih mandiri.
4. Peserta didik dapat berdiskusi atau minta penjelasan kepada teman sekelasnya.
5. Peserta didik dapat belajar untuk lebih berkonsentrasi.
6. Daya nalar Peserta didik lebih terfokus dan lebih kompeten.
7. Peserta didik menjadi aktif dan termotivasi untuk mempraktekan latihan-latihan
8. Hal-hal yang bersifat abstrak dapat dikonkreatkan .
Ronal Anderson, (1987: 104) mengemukakan tentang beberapa tujuandari
pembelajaran menggunakan media video yaitu mencakup tujuan kognitif, afektif, dan
psikomotor. Ketiga tujuan ini dijelaskan sebagai berikut :
a. Tujuan Kognitif
1) Dapat mengembangkan kemampuan kognitif yang menyangkut kemampuan mengenal
kembali dan kemampuan memberikan rangsangan berupa gerak dan sensasi.
2) Dapat mempertunjukkan serangkaian gambar diam tanpa suara sebagaimana media foto dan
film bingkai meskipun kurang ekonomis.

9
3) Video dapat digunakan untuk menunjukkan contoh cara bersikap atau berbuat dalam suatu
penampilan, khususnya menyangkut interaksi manusiawi.

b. Tujuan Afektif
Dengan menggunakan efek dan tekhnik, video dapat menjadi media yang sangat baik dalam
mempengaruhi sikap dan emosi.

c. Tujuan Psikomotori
1. Video merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh keterampilan yang
Menyangkut gerak. Dengan alat ini diperjelas baik dengan cara memperlambat
Ataupun mempercepat gerakan yang ditampilkan.
2. Melalui video siswa langsung mendapat umpan balik secara visual terhadap
Kemampuan mereka sehingga mampu mencoba keterampilan yang menyangkut
Gerakan tadi.

Melihat beberapa tujuan yang dipaparkan di atas, sangatlah jelas peran video dalam
pembelajaran. Video juga bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik, model – model
pembelajaran, dan setiap ranah: kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pada ranah kognitif, siswa
dapat mengobservasi rekreasi dramatis dari kejadian sejarah masa lalu dan rekaman aktual dari
peristiwa terkini, karena unsur warna, suara dan gerak di sini mampu membuat karakter berasa
lebih hidup. Selain itu dengan melihat video, setelah atau sebelum membaca, dapat
memperkuat pemahaman siswa terhadap materi ajar. Pada ranah afektif, video dapat
memperkuat siswa dalam merasakan unsur emosi dan penyikapan dari pembelajaran yang
efektif. Pada ranah psikomotorik, video memiliki keunggulan dalam memperlihatkan bagaimana
sesuatu bekerja, video pembelajaran yang merekam kegiatan motorik/gerak dapat memberikan
kesempatan pada siswa untuk mengamati dan mengevaluasi kembali kegiatan tersebut.

10
Sebagai bahan ajar non cetak, video kaya akan informasi untuk diinformasikan dalam
proses pembelajaran karena pembelajaran dapat sampai ke peserta didik secara langsung.
Selain itu, video menambah dimensi barudalam pembelajaran, peserta didik tidak hanya
melihat gambar dari bahan ajar cetak dan suara dari program audio, tetapi di dalam video,
peserta didik bisa memperoleh keduanya, yaitu gambar bergerak beserta suara yang
menyertainya.

Kelebihan dan Kekurangan Video Sebagai Media Pembelajaran


Kelebihan :

1. Mampu memperlihatkan motion pictures secara dinamis


2. Mampu memperlihatkan tempat yang sulit untuk dijangkau atauberbahaya apabila
dikunjungi
3. Mampu memperlihatkan objek atau benda dari sudut pandang pemirsa
4. Dapat menayangkan objek dalam 3 dimensi
5. Mempercepat gerakan sebuah proses yang terlihat gambar danmemperlambat proses
yang terlihat cepat
6. Mampu memperlihatkan adegan dramatik baik yang dibuat denganskenario mapun
adegan nyata
7. Dapat menghadirkan gambar benda atau hewan yang tidak mungkin dihadirkan untuk
didemonstrasikan dan dipelajari secara langsung
8. Untuk kepentingan pembelajaran yang spesifik, sejarah misalnya
9. Dapat digunakan sebagai sumber informasi yang perlu ditindaklanjuti dengan aktivitas
pembelajaran lain
10. Mampu mencapai aspek pembelajaran dalam ranah:

11
· Kognitif : Video dapat dimanfaatkan untuk membelajar-kan hal-hal yang terkait dengan
pengetahuan danintelektual siswa.Contoh : misalnya video dapat digunakan untukmenjelaskan
tentang aplikasi hukum archimides dalamkehidupan nyata
· Afektif :Program video dapat dimanfaatkan untuk melatih unsur emosi, empati,dan
apresiasi terhaap suatu aktifitas atau keadaanCourtesy youtube
· Psikomotor:Program video sangat tepat untuk digunakan dalam memperlihatkangerakan,
atau aktivitas. Dalam bidang olahraga misalnya gerakan-gerakan dapat dengan mudah
dipelajari dan ditiru oleh pemirsa.
· Pada ranah meningkatkan kompetensi interpersonal, video memberikan kesempatan pada
mereka untuk mendiskusikan apa yang telah mereka saksikan secara berjama’ah. Misalnya
tentang resolusi konflik dan hubungan antar sesama, mereka bisa saling mengobservasi dan
menganalisis sebelum menyaksikan tayangan video.

Kelemahan Media Video Pembelajaran


1. Sebagaimana media audio-visual yang lain, video terlalu menekankan pentingnya materi
ketimbang proses pengembangan materi tersebut
2. Pemenfaatan media ini juga terkesan memakan biaya yang tidak murah
3. Penayangannya juga terkait peralatan lainnya seperti video player, layar bagi kelas besar
beserta LCDnya, dan lain-lain.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Media video merupakan media pembelajaran yang paling tepat dan akurat dalam
menyampaikan pesan dan akan sangat membantu pemahaman peserta didik. Dengan adanya
media video, siswa akan lebih paham dengan materi yang disampaikan pendidik melalui
tayangan sebuah film yang diputarkan.
Unsur-unsur yang terdapat dalam media video seperti suara, teks, animasi, dan grafik.
Dengan adanya media video siswa mampu mencapai kemampuan dalam ranah kognitif, afektif,
psikomotorik dan meningkatkan kemampuan interpersonal.
Jenis-jenis teknik video antara lain:
1. Pemahaman Mendengar (cloze/listening comphrehension)
2. Tayangan Senyap (Silent Viewing)
3. Tayangan Bersilang (Jigsaw Viewing)
4. Tayangan Bersinar dengan Komentar (Jigsaw Viewing With Commentary)
5. Pencarian Harta Karun Video (Video Treasure Hunt)
6. Ramalan (Prediction)
7. Ramalan Sebelum (Reverse Prediction)
8. Urutan (Sequencing)

B. Saran
Bagi Guru dengan adanya makalah ini diharapkan bagi tenaga pendidik untuk media
video sebagai bahan ajar untuk meningkatkan memanfaatkan pemebelajaran yang efektif
dalam kelas. Bagi Pembaca setelah membaca makalah ini semoga pengetahuan tentang media
video lebih jelas dan bermanfaat bagi dunia pendidikan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Azhar Arsyad. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Cheppy Riyana. 2007. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta: P3AI UPI.
Suleiman, Amir Hamzah. 1985. Media Audio-Visual Untuk Pengajaran, Penerangan dan
Penyuluhan. Jakarta: PT Gramedia.
Anderson, Ronald.H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan media Video Pembelajaran.
Asnawir dan Basyiruddin Usman, 2002. Media Pembelajaran Jakarta: Ciputat Pers.
Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Danim, Sudarbuan. 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
S. Sadiman, Arie,. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

14

Anda mungkin juga menyukai