Anda di halaman 1dari 18

Makalah

Pengembangan bahan pembelajaran Audio dan Video

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah pengembangan bahan ajar


(PBA)

Dosen Pengampu :

1. Prof. Dr. Drs. Marzuki, SH., M.A., M.ED

2. Fitri Muthmainah M.Pd

Disusun Oleh:

Jumiatik 12010125

Diva Zahwa Rachelly 12010134

Intan Fairuziah Agustina Putri 12010133

Pendidikan Guru Madrasah ibtidaiyah (PGMI)

Fakultas Tarbiyah dan ilmu keguruan (FTIK)

Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Pontianak

2022 M/1443 H
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT,


karena telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga kami bias menyelesaikan makalah ini pada waktunya.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pengembangan
Bahan Ajar” yang diampu oleh bapak Prof. Dr. Drs. Marzuki, SH., M.A.,
M.ED dan Ibu Fitri Muthmainah M.Pd
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu dan teman-
teman yang telah mendukung dan membantu dalam pembuatan makalah ini
sehingga kami dapat menyusunnya dengan baik. Kami berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan, kami
memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu
kami sangat mengharapkan kritik serta saran teman-teman yang bersifa
tmembangun demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi.

Pontianak, 2 juni 2022

Penulis
Daftar Isi

KATA
PENGANTAR.................................................................................................

DAFTAR
ISI.....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A.LatarBelakang...............................................................................................

B.RumusanMasalah..........................................................................................

C.Tujuan...........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian bahan pembelajaran audio dan video..........................................

B.Kekurangan dan kelebihan bahan pembelajaran audio dan video................

C. Prosedur Pengembangan Bahan Ajar Media Audio Visual .................

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan...................................................................................................

B.Saran..............................................................................................................

Daftar Pustaka................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebutuhan akan pendidikan yang berkualitas menuntut peran guru


untuk mengembangkan aspek profesionalnya. Salah satu ciri guru
profesional kemampuan guru dalam memilih dan mempersiapkan bahan ajar
atau materi pelajaran dengan baik.

Kecakapan guru dalam memilih dan mempersiapkan bahan ajar


tergantung pada pengetahuan guru itu sendiri. Guru harus mengetahui jenis-
jenis bahan ajar yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran dan
prinsip-prinsip dalam memilih bahan ajar tersebut. sehingga pembelajaran
akan lebih bervarasi, menarik, dan tidak membosankan.

Dengan pengetahuan gurumengenai jenis-jenis bahan ajar tersebut


guru dapat melakukan proses pembelajaran yang efektif sesuai dengan
standar kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan, sehingga hasilnya adalah siswa dapat mencapai kompetensi yang
dibutuhkan.

Rumusan masalah

1. Pengertian bahan pembelajaran audio dan video


2. Kelebihan dan kekurangan bahan pembelajaran audio dan video
3. Prosedur pengembangan bahan ajar media audio visual

Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari bahan ahar audio dan video

2.Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan bahan

3. Untuk mengetahui Prosedur pengembangan bahan ajar media audio visual


BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Bahan Pembelajaran Audio dan Video

Bahan pembelajaran audio dapat diartikan bahan Belajar atau


materi pelajaran yang direkam pada pita magnetik/kaset audio atau
Compact disk (CD) yang dapat didengarkan kembali dengan
menggunakan alat penampil tape recorder atau CD player. Program kaset
audio/CD ini dapat dipakai untuk belajar secara perorangan/individual,
kelompok, maupun klasikal. Di samping itu program kaset audio ini
dapat menjadi bahan belajar yang berdaya guna karena dapat
didengarkan di kelas, ruang perpustakaan, laboratorium, dirumah, di
halaman, bahkan di perjalanan. Bahan belajar kaset audio/CD memiliki
beberapa kelebihan dan juga keterbatasan. Kelebihan bahan belajar kaset
audio/CD antara lain sebagai berikut.

1. Memiliki fungsi ganda yaitu untuk merekam, menampilkan


rekaman, dan menghapusnya.
2. Dapat diputar berulang-ulang
3. Dapat digunakan untuk belajar secara perorangan/mandiri
maupun kelompok
4. Mudah diperbanyak dan didistribusikan
5. Mudah digunakan
6. Praktis, karena mudah dibawa-bawa

Video merupakan bahan pembelajaran tampak dengar (audio


visual) yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan atau
materi pelajaran. Dikatakan tampak dengar karena unsur dengar (audio)
dan unsur visual/video (tampak) dapat disajikan serentak. Dengan kata
lain video adalah rangkaian gambar elektronis yang disertai unsur audio
yang dituangkan pada pita video, dan dapat dilihat melalui alat pemutar
video player dan jika dalam bentuk VCD maka menggunakan VCD
player yang dihubungkan ke monitor televisi.

Jadi yang dimaksud bahan belajar video yaitu bahan pelajaran yang
dikemas melalui pita video dan dapat lihat melalui video/VCD player
yang dihubungkan ke monitor televisi. Video sebagai bahan
pembelajaran tentunya memiliki karakteristik yang dimilikinya baik itu
kelebihan maupun kekurangannya. Kelebihan dan kekurangan yang
dimiliki bahan pembelajaran yang satu belum tentu sama dengan yang
dimiliki oleh bahan belajar yang lain.

A. Video

1) Pengertian Bahan Ajar Video

Menurut Cheppy Ryana (2007) media video pembelajaran adalah


media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan
pembelajaran baik yang berisikan konsep, prinsi, prosedur, teori aplikasi
pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi
pembelajaran. Video merupakan bahan pembelajaran tanpa dengan
(audio visual) yang dapat untuk menyampaikan pesan-pesan atau materi
pelajaran. Dikatakan tampak dengar karena unsur dengar (audio) dan
unsur visual (video). Video yaitu bahan pembelajaran yang dikemas
melalui pita video dan dapat dilihat melalui video/VCD player yang
dihubungkan ke monitor televisi (Sungkono 2003). Media video
pembelajaran dapat digolongkan kedalam jenis media audio visual aids
(AVA) atau media yang dapat dilihat dan didengar. Biasanya media ini
disimpan dalam bentuk piringan atau pita.

2) Karakteristik Media Video Pembelajaran

Menurut Cheppy Ryana (2007) dalam Maynarani Nella, (2006)


untuk menghasilkan video pembelajaran yang mampu meningkatkan
motifasi dan efektifitas penggunaanya maka pengembangan video
pembelajaran harus memperhatikan karakteristik dan kriterianya.
Karakteristik pembelajarannya yaitu :
1. Clarity of Massage (Kejelasan Pesan)
2. Stand Alone (Berdiri sendiri)
3. User Friendly ( Bersahabat/ akrap dengan pemakaiannya)
4. Representasi isi
5. Visualisasi dengan Media
6. Menggunakan kualitas resolusi yang tinggi
7. Dapat digunakan secara klasikal dan individual

3) Kelebihan dan Kekurangan Video Pembelajaran Kelebihan


media video pembelajaran:

1. Mengatasi jarak dan waktu


2. Mampu mengambarkan pristiwa-pristiwa masalalu secara realistis
dalam waktu yang singkat
3. Dapat membawa siswa berpetualang dari negara satu ke negara lain
dan dari masa yang satu ke masa yang lain
4. Dapat diulang-ulang bila perlu untuk menambah kejelasan
5. Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat
6. Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa
7. Mengembangkan imajinasi
8. Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan penjelasan yang
lebih realistuic
9. Mampu berperan sebagai media utama untuk mendokumentasikan
realitas sosial yang akan dibedah didalam kelas
10. Mempu berperan sebagai stori teler yang dapat memancing
kreatifitas peserta didik dalam mengekspresikan gagasanya.

4) Kelemahan media video pembelajaran:

1. Sebagai mana media audio-visual yang lain, video terlalu


menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangan
materi tersebut
2. Pemanfaatan media ini juga terkesan memakan biaya yang tidak
murah
3. Penayanganya juga terkait peralatan lain seperti video player,
layar bagi kelas besar beserta LCD dan lainnya

B. Audio

1. Pengertian Bahan Ajar Audio

Bahan ajar audio merupan salah satu jenis bahan ajar non cetak
yang didalamnya mengandung suatu sistem yang menggunakan sinyal
audio secara langsung yang dapat di mainkan atau di perdengarkan oleh
guru kepada peserta didiknya guna membantu mereka dalam menguasai
kompetensi tertentu. Menurut Anderson, bahan ajar audio di anggap
sebagai sumber bahan ajaran yang ekonomis, menyenangkan, dan mudah
disiapkan untuk digunakan oleh peserta didik. Sekali dikemas, materi
pelajaran dan urutan penyajiannya jadi tetap, pasti, dan dapat berfungsi
sebagai medium pembelajaran untuk belajar individual.

B. Kelebihan Dan Kekurangan Bahan Ajar Audio Dan Video

Bahan belajar kaset audio/CD memiliki beberapa kelebihan dan


juga keterbatasan. Kelebihan bahan belajar kaset audio/CD antara lain
sebagai berikut.

4. Memiliki fungsi ganda yaitu untuk merekam, menampilkan


rekaman, dan menghapusnya.
5. Dapat diputar berulang-ulang
6. Dapat digunakan untuk belajar secara perorangan/mandiri
maupun kelompok
7. Mudah diperbanyak dan didistribusikan
8. Mudah digunakan
9. Praktis, karena mudah dibawa-bawa
Kelebihan dan kekurangan bahan ajar audio

Bahan ajar audio memiliki kelebihan yang cukup banyak untuk


kegiatan pembelajaran yaitu :

a. Materi pelajaran sudah tetap terpateri dan dapat di produksi tetap


sama.
b. Produksi dan reproduksi sangat ekonomis dan mudah
distribusikan.
c. Peralatan program audio termasuk yang paling murah
dibandingkan dengan audio visual lainya.
d. Susunan dan prilaku peserta didik dapat di pengaruhi penggunaan
musik latar belakang dan efeksuara.

Kelemahan bahan ajar audio:

a. Membutuhkan kesangat hati-hatian jika hanya audio yang


digunakan, karna waktu yang lama tanpa memberikan rangsangan
visual dapat membosankan dan akan mengganggu pengajaran.
b. Perbaikan biasanya menuntut diproduksinya rekaman master baru
dan dibuatnya copy rekaman baru hal ini akan memakan waktu
dan biaya yang sangat mahal
c. Masalah pendistribusian akan muncul manakalah produksi
gambar diselaraskan dengan audio
d. Pengembangan aska yang audio yang baik dapat menyita
waktu,dan membutuhkan keterampilan-ketrampilan khusus.
e. Perlu berkali-kali memperkirakan kecepatan penyajian materi
verbal.
f. Peserta didik menemukan kesulitan dan kebingungan,jika mereka
menggunakan audio visual yang keselarasan tetapi menyimpang
dari keselarasa.

Media pembelajaran audio visual tentunya memberikan banyak


kelebihan. Kelebihan media pembelajaran audio visual dapat diperoleh
guru seperti dapat meningkatkan hasil yang ingin dicapai, meningkatkan
ingatan siswa, memberikan pengalaman belajar, dan media audio visual
dapat menggambarkan secara tepat dan jelas urutan materi yang
disajikan. Menurut Diana dan Maharani (2019, hlm. 27) mengatakan
beberapa kelebihan audio visual, diantaranya :

a. Kapabilitas guna memberi peningkatan terhadap sudut pandang

b. Kapabilitas guna memberi peningkatan terhadap pengertian

c. Kapabilitas guna memberi peningkatan terhadap ingatan

d. Kapabilitas dalam menghasilkan hal yang ingin diwujudkan

e. Kapabilitas dalam memberi peringatan terhadap memori.

Menurut Arsyad dalam Pranowo dan Prihastanti (2020, hlm. 219)

mengatakan audio visual memiliki kelebihan sebagai berikut:

a. Film serta video mampu menyempurnakan pengalaman dasar


peserta didik

Kelebiham bahan pembelajaran video antara lain:

a. merupakan media gerak perpaduan gambar dan suara

b. mampu mempengaruhi tingkah laku manusia melebihi media cetak

c. dapat digunakan seketika.

d. dapat digunakan secara berulang

e. dapat menyajikan materi yang secara fisik tidak dapat dibawa ke dalam
kelas.

f. dapat menyajikan objek secara detail

g. tidak memerlukan ruang gelap

h. dapat menyajikan objek yang berbahaya

i. dapat diperlambat atau dipercepat


j. dapat digunakan untuk klasikal ataupun individual

Bahan belajar video di samping memiliki kelebihan yang banyak juga


memiliki keterbatasan. Keterbatasan yang dimiliki bahan belajar video
antara lain:

1. memerlukan dana yang relatif banyak/mahal

2. memerlukan keahlian khusus

3. sukar untuk direvisi

4. memerlukan arus listrik

C. Prosedur Pengembangan Bahan Ajar Media Audio Visual

Prosedur pengembangan bahan ajar media audio visual ini ialah


tahapan-tahapan untuk melakukan pengembangan terhadap seluruh bentuk
bahan yang dipakai guna memberikan bantuan kepada tenaga pengajar saat
melangsungkan aktivitas pembelajaran di dalam kelas. Prosedur merupakan
tahapan-tahapan atau rentetan tugas untuk mewujudkan tujuan secara efisien
serta efektif.

Dalam penelitian Purwono dkk (2014, hlm. 135) terdapat tahapan


yang dilakukan saat melakukan pengemabangan ini yaitu, meliputi:

a. Tahap persiapan

Dalam tahap ini, guru mempersiapkan pemakaian alat sebagai bentuk

penyajian terhadap program yang akan ditampilkan. Sedangkan siswa

harus siap dalam menerima sajian dan pengalaman apa yang akan
didapatkan.

b. Tahap pelaksanaan

Pada kegiatan pelaksaan, siswa memperhatikan dengan secara bersama-


sama sajian materi yang diberikan oleh guru. Guru adalah pemimpin dalam
kegiatan pelaksanaan ini yang bertugas mencatat sketsa apa yang dibuthkan
dan dapat diterapkan.

c. Tahap Lanjutan

Lanjutan kegiatan ini, siswa bersama guru melakukan diskusi. Dalam


penelitian Yuanta (2017, hlm. 63-66) terdapat rangkaian tahapan yang
dilakukan saat melakukan pengembangan ini yaitu, meliputi:

a. Identifikasi tujuan umum pembelajaran

Pada tahap ini langkah awal ialah melakukan analisis terhadap keperluan
guna memecahkan permasalahan pembelajaran yang timbul melalui
pengobservasian pada kesesuaian media audio visual dengan karakter dari
subjek pelajaran, karakter peserta didik, dan kurikulum yang setelah
dilakukan pengembangan. Kemudian mengidentifikasi tujuan umum dari
aktivitas belajar mengajar menetapkan hal yang hendak dilakukan oleh
peserta didik pasca melangsungkan kegiatan belajar mengajar. Setelah itu,
melakukan identifikasi terhadap tujuan umum dari kegiatan an-najah
mengajar guna memperoleh bayangan mengenai kualifikasi kapabilitas yang
diinginkan serta mampu dikuasai oleh peserta didik pasca melangsungkan
kegiatan belajar mengajar.

b. Analisis Pembelajaran

Melakukan penggolongan terhadap pernyataan tujuan umum berdasarkan


dari jenis kemampuan belajar sebagaimana yang dipaparkan oleh Gagne
yaitu, informasi verbal, keterampilan intelektual, sikap, psikomotor, serta
strategi kognitif. Makai analisis pengalihan informasi melalui
pendeskripsian dengan tepat terhadap halhal yang dilakukan oleh peserta
didik agar mewujudkan maksud atau tujuan dari kegiatan pembelajaran.

c. Identifikasi Karakteristik Siswa

Identifikasi ini dilangsungkan guna memahami karakteristik peserta didik


SD agar dapat melakukan pertimbangan dan perancangan yang bisa
didapatkan dari kegiatan pengamatan. Karakteristik peserta didik yang
memiliki keterkaitan dengan kapabilitas awal yang sudah dipelajari dapat
memiliki kegunaan selaku pijakan optimal.

d. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus

Dalam tahapan ini tenaga pendidik membuat pernyataan spesifik yang dapat
dilangsungkan pada penyelesaian kegiatan belajar mengajar. Pernyataan ini
dipaparkan melalui analisis pembelajaran dengan menyebut keterampilan
yang sudah dipelajari.

e. Mengembangkan Instrumen Penelitian

Instrumen penilaian dipakai tolak ukur sejauh mana tingkat keberhasilan


peserta didik dalam meraih tujuan pembelajaran.

f. Mengembangkan Strategi Pembelajaran

Pada tahapan ini melaksanakan kegiatan memilih strategi pembelajaran


yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran. Maka dari itu strategi
pembelajaran harus berbentuk demonstrasi yang didalamnya terlibat
partisipasi aktif dari peserta didik. Pada media audiovisual yang
dikembangkan memakai model Deck & Carry ini memakai pendekatan
kontekstual, yang mana pada sebuah strategi pembelajaran ini partisipasi
aktif siswa diutamakan.

g. Mengembangkan dan Memilih Bahan Pembelajaran

Dalam mengembangkan serta memilih materi pembelajaran Deck & Carry


menyarankan agar materi pembelajaran adalah hal yang bisa dipelajari oleh
peserta didik sendiri. Proses kegiatan memilih media disesuaikan dengan
karakter isi pembelajaran dengan konstruksi dan realita ataupun konsep.

h. Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Formatif

Tahapan-tahapan yang dilakukan yaitu, desain uji coba, subjek uji coba,
jenis data, instrumen pengumpulan data dan teknik analisis data.

i. Merevisi Produk Pembelajaran


Data yang telah didapatkan melalui pengevaluasian formatif dihimpun serta
diinterpretasi guna melakukan pemecahan terhadap hambatan dialami oleh
peserta didik pada saat meraih tujuan pembelajaran, atau dapat dikatakan
bahwa evaluasi and ini dipakai guna melakukan revisi terhadap media audio
visual sehingga kian efektif. Dalam penelitian Diana dan Maharani (2019,
hlm. 29) ada 2 tahap dalam prosedur pengembangan bahan ajar,
diantaranya:

a. Analisis

Analisis ini memperlihatkan empat aspek analisis pada saat melakukan


penentuan tujuan serta keperluan pengembangan yakni analisis masalah,
analisis penggunaan, analisis tugas atau kebutuhan, serta analisis
lingkungan.

b. Desain

Tahapan desain adalah kelanjutan dari tahapan analisis. Pada tahapan ini
merupakan hasil berbentuk deskripsi produk yang yang telah dilakukan
pengembangan dalam menganalisis serta mengelompokkan ke dalam dua
tingkat desain umum serta desain rinci. Menurut Prastowo dalam penelitian
yang dilakukan oleh Indrawini dkk (2017, hlm. 4-5) beberapa prosedur
pengembangan bahan ajar, diantaranya :

a. Analisis Kebutuhan

Dalam tahap pertama mengembangkan materi pembelajaran yaitu analisis


kebutuhan yang memiliki tujuan supaya materi pembelajaran yang telah
dilakukan pengembangan dapat sesuai dengan tuntutan kompetensi yang
semestinya peserta didik kuasai.

b. Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar adalah seluruh sumber yang bisa dipakai oleh peserta didik
supaya terjadinya perilaku belajar.

c. Membuat Bahan Ajar


Rupa dari bahan ajar ar-razi masing mempunyai sebuah struktur yang
memiliki perbedaan.

Dalam Penelitian Perdana dan Slameto (2016, hlm. 77) terdapat


tahapan-tahapan penggunaan media audio visual, sebagai berikut:

a. Pendahuluan

Adaptasi siswa mengenai masalah atau peristiwa yang terjadi dalam


pembelajaran dan juga menggunakan media audio visual sebagai media
pembelajaran yang dipakai guru untuk menyampaikan materi pembelajaran
kepada siswa.

b. Kegiatan inti

1) Eksplorasi
Siswa dapat secara konsentrasi dalam mendaptkan materi
pembelajaran baik tu secara langsung maupun tidak langsung.
2) Elaborasi
Memberi pelajaran kepada siswa dalam menganalisis materi baik itu
secara perseorangan ataupun secara kelompok.
3) Konfirmasi
Mempresentasikan hasil buatan atau aktivitas pembelajaran yang
dilakukan secara berkelompok.

c. Kegiatan Akhir

Menelaah materi pembelajaran yang diberikan dan juga melakukan


penilaian terhadap metode dalam menyelesaikan masalah dalam
pembelajaran.

Beberapa Tahapan prosedur di atas, memiliki perbedaan yang


dilakukan purwono dkk memiliki tiga tahapan diantaranya tahap persiapan,
tahap pelaksanaan, dan tahap lanjutan. Sedangkan yuanta memiliki sembilan
tahapan prosedur. Sedangkan berbeda dengan tahapan prosedur yang
dilakukan oleh Diana dan Maharani hanya dua tahapan. Berbeda dengan
tahapan yang ada dalam penelitian Prastowo yang dilakukan maharani
diantaranya analisis kebutuhan, menentukan sumber belajar, dan membuat
bahan ajar. Sedangkan dalam penelitian prastowo memiliki tiga tahapan
prosedur diantaranya analisis kebutuhan, menentukan sumber belajar, dan
membuat bahan ajar. Dan yang terakhir dalam penelitian Perdana dan
Slameto memiliki tiga tahapan diantaranya pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan akhir. Namun pada tahapan inti terbagi lagi menjadi eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi.

Kelima dari tahapan pelaksanaan di atas, sama-sama dapat


dikembangkan oleh guru yang membedakannya terletak pada tahapan
prosesnya. Perbedaan terlihat dalam penelitian Diana dan Maharani hanya
memiliki dua tahapan prosedur pengembangan bahan ajar diantaranya
analisis dan desain, sedangkan Yuanta memiliki sembilan tahapan prosedur
pengembangan bahan ajar diantaranya, mengidentifikasi tujuan umum dari
kegiatan belajar mengajar, menganalisis pembelajaran, mengidentifikasi
karakteristik peserta didik melakukan perumusan terhadap tujuan
pembelajaran khusus, melakukan pengembangan instrumen penelitian
tentang melakukan pengembangan strategi pembelajaran, melakukan
pengembangan dan pemilihan terhadap materi pembelajaran, membuat
rancangan serta melangsungkan kegiatan pengevaluasian formatif, dan
melakukan revisi terhadap produk pembelajaran. Selanjutnya menurut
Prastowo yang terdapat dalam penelitian Indrawini memiliki tiga tahapan
diantaranya analisis kebutuhan, menentukan sumber belajar, dan membuat
bahan ajar.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem pembelajran
yang memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai standar
kompetensi dasar atau tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut,


diharapkan menjadi aternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi
pembelajaraan sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih baik
dan bervariasi yang pada akhirnya hasil belajar siswa juga ikut meningkat.

B. Saran

Guru sebagai pengembang bahan ajar hendaknya mengetahui


tentang apa dan bagaimana yang ingin dari kembangkan sesuai standar
kompetensi dan kompetensi dasar atau tujuan yang telah di tentukan
sehingga hasil bahan ajar yang di kembangkan guru dapat membantu siswa
dalam memahami pelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Daftar Pustaka
Sungkono, dkk. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP
UNY. Pengembangan Bahan Pembelajaran Audio – Video

Tria Wilana, Konsep Pengembangan Bahan Ajar Melalui Media


Pembelajaran Audio Visual Di Sekolah Dasar

Radha Firaina,2019 . Validitas, Reliabelitas, Praktikalitas, Dan


Efektivitas Bahan Ajar Non-Cetak

Anda mungkin juga menyukai