MEDIA PEMBELAJARAN
KELOMPOK 8:
KELAS IIIA3
ANGGOTA KELOMPOK:
DOSEN PENGAMPU:
PENDIDIKAN
STKIP NASIONAL
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya,berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini tepat waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah media pembelajaran yang di bimbing oleh ibu Randia Sukmadewi S. Pd, M. Pd
yang membahas tentang media audio, visual dan audio visual.
Terlepas dari itu semua,kami menyadari bahwa masih ada kekurangan ,baik dari segi
susunan,kalimat,maupun tata bahasanya.oleh karena itu,dengan tangan terbuka kami menerima
segala kritik dan saran dari pembaca,agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
BAB II ISI....................................................................................................................................2
A. Media Audio.....................................................................................................................2
B. Media Visual.....................................................................................................................4
C. Media Audio Visual..........................................................................................................8
D. Membuat Contoh Media...................................................................................................11
A. Kesimpulan.......................................................................................................................16
B. Saran..................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang.
Menurut Arief S. Sadiman, dkk. (2009: 49), media audio adalah media untuk menyampaikan
pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam
kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal.
Media visual menurut Sanjaya yaitu media yang dapat di lihat saja, tidak mengandung unsur
suara. Media visual adalah media yang melibatkan indra penglihatan. Media ini hanya dapat
menyampaikan pesan melalui indra penglihatan atau hanya dapat dilihat dengan mata saja, indra
lain seperti telinga tidak dapat difungsikan untuk media visual ini.
Menurut Wina Sanjaya (2014:118) media audio visual adalah jenis media yang selain
mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti misalnya
rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan lain sebagainya.
B. Rumusan masalah.
1. Menjelaskan apa itu media audio?
2. Menjelaskan apa itu media visual?
3. Menjelaskan apa itu media audio visual?
4. Merancang contoh media audio, visual, dan audio visual.
C. Tujuan masalah.
1. Mendeskripsikan dengan singkat tentang media audio
2. Mendeskripsikan dengan singkat tentang media visual
3. Mendeskripsikan dengan singkat tentang media audio visual
4. Membuat contoh media audio, visual, dan audio visual
1
BAB II ISI
A. Media Audio
1. Pengertian media audio
Menurut Arief S. Sadiman, dkk. (2009: 49), media audio adalah media untuk menyampaikan
pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam
kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
media audio adalah salah satu bentuk perantara atau pengantar noncetak yang dapat digunakan
untuk menyampaikan pesan dari pendidik kepada peserta didik dengan cara dimainkan atau
diperdengarkan secara langsung sehingga peserta didik mampu menguasai kompetensi tertentu
dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Macam-macam media pembelajaran audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari
sumber pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indera pendengaran. Dilihat
dari sifat pesan yang diterima, media audio dapat menyampaikan pesan verbal (bahasa lisan atau
kata-kata) maupun non verbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi). Contoh media seperti radio, tape
recorder, telepon, dan lain-lain.
2
b. Pengajaran berbahasa asing, baik secara audio ataupun audio visual.
c. Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan.
d. Paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi yang memungkinkan peserta didik dapat
melatih daya tafsirnya dalam suatu bidang studi.
3. Keuntungan dan Keterbatasan Penggunaan Media Audio dalam Pembelajaran
Terdapat beberapa keuntungan dan keterbatasan penggunaan media audio dalam pembelajaran
(Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lowther, Jamess D. Russel, 2011: 376).
a. Keuntungan
1) Tersedia di mana-mana dan mudah digunakan Sebagian besar peserta didik telah
menggunakan pemutar CD dan pemutar kaset sejak mereka masih sangat kecil dan
banyak yang telah menggunakan pemutar MP3.
2) Tidak mahal, perangkat simpan (cakram dan kaset) dan perlengkapan yang telah
dibeli, tidak diperlukan biaya tambahan lagi karena perangkat simpan bisa dihapus
dan digunakan kembali. Kaset audio tidaklah mahal, bahkan banyak tersedia berkas
MP3 diinternet, yang dapat diperoleh dengan biaya murah atau bahkan secara gratis.
3) Menyediakan pesan lisan untuk meningkatkan pembelajaran, peserta didik
mempunyai kemampuan membaca yang terbatas bisa belajar dengan menggunakan
media audio, yang menyediakan pengalaman bahasa dasar. Peserta didik bisa
mendengar dan mengikuti sepanjang material visual dan teks.
4) Merangsang, media audio bisa menyediakan alternatif yang merangsang membaca
dan mendengar bagi pendidik. Audio bisa menyajikan pesan lisan yang lebih
dramatis, dengan sedikit imajinasi.
5) Bisa diulang, pengguna bisa memutar ulang bagian dari material audio sesering yang
dibutuhkan untuk memahaminya.
6) Memudahkan penyiapan mata pelajaran, para pengajar bisa merekam mata pelajaran
mereka sendiri dengan mudah dan ekonomis, menghapus dan merekam material
yang telah usang atau tidak bermanfaat lagi.
3
b. Keterbatasan
4
Simbol pesan visual untuk pembelajaran hendaknya memiliki prinsip kesederhanaan,
keterpaduan, dan penekanan. Unsur-unsur visual yang harus dipertimbangkan adalah :
1) Kesederhanaan Seteknik umum, kesederhanaan itu mengacu pada jumlah elemen yang
terkandung dalam suatu visualisasi.Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa
menangkap dan memahami pesan yang disajikan visual itu. Pesan atau informasi,teks
yang menyertai bahan visual, penggunaan kata harus dengan huruf yang mudah
dipahami.
2) Keterpaduan Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat di antara elemen-
elemen visual, ketika diamati akan berfungsi seteknik bersama-sama. Elemen-elemen itu
harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan, sehingga sajian visual itu
merupakan suatu bentuk meyeluruh yang dapat dikenal dan dapat membantu pemahaman
pesan serta informasi yang dikandunnya.
3) Penekanan Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, namun seringkali
konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan
menjadi pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan,
persfektif, warna, atau ruang, penekanan dapat diberikan kepada unsur terpenting.
4) Keseimbangan Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan
yang memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.
a) Media realita, media realita adalah benda nyata.Benda tersebut tidak harus dihadirkan di
ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia
5
ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari
keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ
tanaman.
b) Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau
pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala
tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan,
pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
c) Media grafis yaitu tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-
simbol visual.Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian
pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika
hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
(1) gambar / foto: paling umum digunakan
(2) sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa
detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan
memperjelas pesan.
(3) diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk
menggambarkan struktur dari obyek tertentu seteknik garis besar. Misal untuk
mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.
(4) bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna
siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari
penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram,
kartun, atau lambang verbal.
(5) grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk
tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misalnya untuk mempelajari
pertumbuhan.
2) Media proyeksi
a) Transparansi OHP yaitu merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata
letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus
membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak ( Overhead
6
transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik
pembuatan media transparansi, yaitu:
(1)Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
(2)Membuat sendiri seteknik manual
b) Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi
bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama
lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual
yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah biaya produksi dan
peralatan lebih mahal serta kurang praktis.Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
Alat bantu visual dalam konsep media pembelajaran visual adalah setiap gambar, model,
benda atau alat-alat lain yang memberikan pengalaman visual yang nyata pada siswa. Alat bantu
visual ini bertujuan:
Karakteristik individu siswa dalam satu kelas berbeda satu sama lainnya. Adapun setiap
media memiliki keunggulan dan keterbatasan. Hal ini menyebabkan guru harus memilih media
dengan tepat untuk mengoptimalkan penyampaian materi sehingga meminimalisir kegagalan
tujuan pembelajaran.
Keunggulan yang ada pada media visual berupa, mempermudah dan mempercepat
pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan karena siswa melihatnya seteknik konkrit,
dilengkapi dengan warnawarna sehingga lebih menarik perhatian siswa, pembuatannya relatif
mudah dan murah.
Keterbatasan pada media visual dapat berupa, membutuhkan keterampilan khusus dalam
pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks, penyajian pesan hanya berupa unsur
pengelihatan sehingga kurang mengasah indera siswa yang lain.
7
C. Media audio visual.
1. Pengertian media audio visual.
Menurut Wina Sanjaya (2014:118) media audio visual adalah jenis media yang selain
mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti misalnya
rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan lain sebagainya.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, dkk (2013:124) media audio visual adalah media yang
mempunyai unsur suara dan gambar. Jenis media ini memiliki kemampuan yang lebih baik,
karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Dari beberapa pendapat diatas dapat
diasumsikan bahwa media audio visual adalah media yang memiliki unsur suara dan gambar
yang digunakan sebagai perantara dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Ada begitu banyak media audio visual yang dapat digunakan dalam media pembelajaran,
namun penulis akan memaparkan beberapa media audio visual. Menurut Syaiful Bahri Djamarah
(2013:125) Media ini terbagi dalam dua kategori, yaitu:
a. Audio visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film
bingkai suara (sound slides), film rangkaian suara dan cetak suara.
b. Audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang
bergerak seperti film suara dan videocassette.
Menurut Wina Sanjaya (2014:118) media audio visual adalah jenis media yang selain
mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti misalnya
8
rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan lain sebagainya. Arief S. Sadiman, dkk
(2011:67), memaparkan media audio visual dapat berupa:
a. Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses,
belajar mengajar. Ada tiga macam ukuran film yaitu: 8 mm, 16 mm, dan 35 mm.
Menurut Azhar Arsyad (2016:50) Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga
memberikan visual yang kontinu. Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara
memberinya daya tarik tersendiri. Media ini dapat menyajikan informasi, memaparkan
proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat
atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.
b. Televisi (TV) Selain film, televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan
pembelajaran secara audio-visual dengan disertai unsur gerak. Saat ini televisi sudah
begitu menjamur didalam masyarakat. Televisi tidak hanya digunakan sebagai media
hiburan saja. Tetapi juga sebagai media pembelajaran. Dengan televisi siswa menjadi
tahu kejadian-kejadian mutakhir.
c. Video Gambar bergerak, yang disertai dengan unsur suara, dapat ditayangkan melalui
medium video dan video compact disk (VCD). Sama seperti medium audio, program
video yang disiarkan (broadcasted) sering digunakan oleh lembaga pendidikan jarak
jauh sebagai sarana penyampaian materi pembelajaran. Video dapat menyampaikan
pesan yang bersifat fakta (kejadian/peristiwa penting, berita) mau-pun fiktif (seperti
misalnya cerita), bisa bersifat informatif, edukatif maupun instruksi.
Video memiliki beberapa feature yang sangat bermanfaat untuk digunakan dalam
proses pembelajaran. Salah satu feature tersebut adalah slow motion dimana gerakan
objek atau peristiwa tertentu yang berlangsung sangat cepat dapat diperlambat agar
mudah dipelajari oleh pembelajar. Menurut Hujair A.H. Sanaky (2015:124) untuk
pembelajaran Pendidikan Agama Islam, media video dan VCD dapat digunakan untuk
menayangkan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang dikemas dengan baik dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi, dan meode. Contoh, dapat dikemas suatu
program video untuk materi pelajaran ibadah haji, merawat jenazah, materi pelajaran
salat, materi pelajaran al-Quran, dan sebagainya, sehingga pembelajaran akan aktif
meliha, mendengar, mengamati, menafsirkan, dan pembelajar dapat mempraktekkan apa
yang telah disajikan lewat program video tersebut.
9
d. Proyektor LCD (Liquit Crystal Display) merupakan salah satu alat optik dan elektronik.
Sistem optiknya efesien yang menghasilkan cahaya amat terang tanpa mematikan
(menggelapkan) lampu ruangan, sehingga dapat memproyeksikan tulisan, gambar, atau
tulisan dan gambar yang dapat dipancarkan dengan baik ke layar. (Hujair, 2015:144).
Media LCD adalah sebuah alat elektronik berupa layar proyektor berfungsi
menampilkan gambar visual, sebagai sarana pendidikan yang dipergunakan untuk
membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Tujuan penggunaan LCD Proyektor
sebagai media pembelajaran guna memberikan motivasi peserta didik, merangsang
peserta didik mengingat apa yang sudah dipelajari dan memberikan rangsangan
pelajaran baru serta mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Beberapa hal yang perlu disiapkan guru dalam pembelajaran menggunakan LCD
proyektor antara lain: 1) Guru sebaiknya sudah dapat mengoperasikan LCD proyektor
dan komputer. 2) point-point penting saja dalam power point. 3) Gunakan warna-warna
yang menarik. 4) Gunakan animasi secukupnya agar tidak mengganggu. 5) Hindari
suara dari animasi karena dapat menggangu pembicaraan guru. 6) Gunakan foto-foto
secukupnya. 7) Bila memungkinkan gunakan film pendek. 8) Segera diminimize-kan
apabila power point tidak sedang digunakan. 9) Prinsip satu slide satu menit. 10) Jangan
terlalu banyak slide dalam setiap sesi, maksimal 20 slide. (Munir, 2008:145).
3. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual
a. Kelebihan Media Audio Visual
Menurut Wina Sanjaya (2014:109) ada beberapa kelebihan penggunaan media audio visual
dalam proses pembelajaran diantaranya:
1) Media audio visual dapat memberikan pengalaman belajar yang tidak mungkin dapat
dipelajari secara langsung. Misalnya untuk mempelajari kehidupan didasar laut, siswa
dapat belajar melalui film, sebab tidak mungkin siswa disuruh menyelam. Demikian
juga untuk mempelajari materi-materi abstrak lainnya.
2) Media audio visual memungkinkan belajar lebih bervariatif sehingga dapat menambah
motivasi dan gairah belajar.
3) Dalam batasan tertentu media audio visual dapat berfungsi sebagai sumber belajar,
yang dapat dimanfaatkan siswa untuk belajar secara mandiri tanpa sepenuhnya
tergantung pada kehadiran guru.
10
b. Kekurangan Media Audio Visual
1) Pengadaannya memerlukan biaya mahal.
2) Tergantung pada energi listrik sehingga tidak dapat dihidupkan disegala tempat.
3) Sifat komunikasi searah, sehingga tidak dapat memberi peluang untuk terjadinya
umpan balik.
D. Membuat contoh media
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca, siswa memahami peristiwa pengakuan kedaulatan Indonesia oleh
Belanda dengan penuh tanggung jawab.
2. Dengan bernyanyi lagu “Syukur”, siswa dapat memaknai rasa syukur atas hasil perjuangan
para pahlawan dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
3. Dengan berikrar, siswa dapat menerapkan sikap dalam keragaman agama dan budaya
dengan penuh kepedulian.
4. Dengan cerita, siswa dapat menentukan sikap yang baik dalam keragaman masyarakat
dengan penuh kepedulian..
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Teks Penjelasan peristiwa peristiwa Kongres Perempuan Indonesia
2. menyebutkan upaya-upaya pelestarian kebudayaan nasional
3. Teks Penjelasan perilaku yang tepat dalam menghadapi keragaman dalam kehidupan
sehari-hari
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik.
Metode Pembelajaran : Simulasi, percobaan, diskusi, tanya jawab, penugasan, dan
ceramah.
12
Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar, dan 15 menit
mengecek kehadiran siswa.
2. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah seorang
siswa.
3. Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab pentingnya
mengawali setiap kegiatan dengan doa. Selain berdoa, guru
dapat memberikan penguatan tentang sikap syukur.
4. Siswa diajak menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan
semangat kebangsaan.
5. Siswa diminta memeriksa kerapian diri dan kebersihan kelas.
6. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,
manfaat, dan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.
7. Siswa menyimak penjelasan guru tentang pentingnya sikap
disiplin yang akan dikembangkan dalam pembelajaran.
8. Pembiasaan membaca. Siswa dan guru mendiskusikan
perkembangan kegiatan literasi yang telah dilakukan.
9. Siswa diajak menyanyikan lagu daerah setempat untuk
menyegarkan suasana kembali.
Kegiatan inti Ayo Membaca 180
Pada kegiatan Ayo Membaca: menit
• Beri siswa waktu selama 15 menit untuk
membaca dan mengamati gambar tentang
“Peristiwa Pengakuan Kedaulatan Indonesia
oleh Belanda”.
Ayo Menulis
Pada kegiatan Ayo Menulis:
• Siswa membuat peta pikiran berdasarkan
bacaan yang berjudul “Peristiwa Pengakuan
Kedaulatan Indonesia oleh Belanda“.
• Guru dapat menerapkan alternatif berikut sebagai metode
pembelajaran.
Ayo Berlatih
Pada kegiatan Ayo Berlatih:
• Siswa mencari tahu berkaitan dengan salah satu hasil dari KMB
adalah Belanda akan menyerahkan sepenuhnya kedaulatan
kepada Republik Indonesia Serikat pada akhir Desember 1949.
• Siswa dapat melakukan kegiatan seperti pada Buku Siswa untuk
menggali informasi.
• Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok yang
beranggotakan 2-4 orang siswa.
• Setelah informasi didapat, guru mempersilakan setiap kelompok
untuk mempresentasikan hasil kerjanya untuk kemudian
mendapatkan tanggapan dari kelompok lain.
• Pada akhir kegiatan, guru mengonfirmasi hasil kerja setiap
13
kelompok.
Ayo Bernyanyi
• Pada kegiatan Ayo Bernyanyi, siswa berlatih
menyanyikan lagu “Gugur Bunga .
• Guru menjelaskan bahwa lagu “Gugur Bunga”
termasuk lagu wajib atau nasional.
• Guru menjelaskan ciri-ciri lagu wajib atau
nasional.
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
mengenai lagu wajib atau nasional.
• Siswa menyanyikan ”Gugu Bunga” bersama temantemannya
dengan menggunakan iringan alat musik yang ada di sekitarnya.
- Kegiatan ini dapat dikreasikan layaknya sebuah pertunjukan
ataupun perlombaan menyanyi agar kegiatan pembelajarannya
berjalan secara menyenangkan dan tidak membosankan.
Ayo Berdiskusi
Pada kegiatan Ayo Berdiskusi:
• selesai bernyanyi, siswa berdiskusi tentang
nilai-nilai yang terdapat dalam lagu “Gugur Bunga”
sesuai dengan pemahamannya.
- Pada akhir pembelajaran, guru memberikan konfirmasi tentang
isi lagu “Gugur Bunga”.
Ayo Berlatih
Pada kegiatan Ayo Berlatih:
• Secara mandiri, siswa mencari
penyelesaian
masalah dari cerita mengenai sikap dalam
kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan
keragaman sosial budaya dalam masyarakat.
• Guru memberikan waktu 30 menit bagi
siswa untuk menanggapi cerita sesuai
dengan pendapatnya.
• Guru meminta siswa untuk saling
menukarkan hasil kerja siswa dan dibacakan secara bergantian
di depan kelas.
• Siswa lain memberikan tanggapan dan masukan.
Penutup 1. Siswa bersama guru melakukan refleksi atas pembelajaran 15 menit
yang telah berlangsung:
Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan hari ini?
Apa yang akan dilakukan untuk menghargai perbedaan di
sekitar?
2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada
hari ini.
3. Siswa menyimak penjelasan guru tentang aktivitas
pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Termasuk
14
menyampaikan kegiatan bersama orang tua yaitu: meminta
orang tua untuk menceritakan pengalamannya menghargai
perbedaan di lingkungan sekitar rumah lalu menceritakan
hasilnya kepada guru.
4. Siswa menyimak cerita motivasi tentang pentingnya sikap
disiplin.
5. Siswa melakukan operasi semut untuk menjaga kebersihan
kelas.
6. Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah seorang
siswa.
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap
Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif) yang ditunjukkan siswa dalam sikap
disiplin.
b. Penilaian Pengetahuan
Teknik Bentuk Instumen
Muatan Indikator
Penilaian
Bahasa b. Rubrik Menanggapi Cerita Tes tertulis Soal pilihan ganda
Indonesia c. Rubrik Membaca Ikrar Soal isian
Soal uraian
SBdP., Penilaian uji unjuk kerja Tes tertulis Soal pilihan ganda
a. Rubrik Menyanyi Soal isian
Soal uraian
A. Unjuk Kerja
Refleksi Guru:
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Macam-macam media pembelajaran audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari
sumber pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indera pendengaran. Dilihat
dari sifat pesan yang diterima, media audio dapat menyampaikan pesan verbal (bahasa lisan atau
kata-kata) maupun non verbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi).
Media visual yaitu media yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber kepada
penerima pesan. Saluran yang dipakai meyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut
perlu dipahami artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, dkk (2013:124) media audio visual adalah media yang
mempunyai unsur suara dan gambar. Jenis media ini memiliki kemampuan yang lebih baik,
karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Dari beberapa pendapat diatas dapat
diasumsikan bahwa media audio visual adalah media yang memiliki unsur suara dan gambar
yang digunakan sebagai perantara dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
B. Saran.
Media pembelajaran tidak sepenuhnya luput dari kekurangan, sebagai guru tidak disarankan
terlalu bergantung kepada media, sehingga media tidak lagi menjadi perantara antara guru dan
siswa, namun media mengambil alih keseluruhan pembelajaran dan guru fungsinya menjadi
samar sehingga hanya terjadi penyaluran ilmu pengetahuan disana dan menghilangkan aspek
afektif pada siswa.
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
16
DAFTAR PUSTAKA
Sundayana Rostina, 2013, media dan alat peraga dalam pembelajaran, Bandung:
ALAFABETA,CV
17