Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MEDIA PEMBELAJARAN

TENTANG

LANDASAN TEORITIS PENGGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN

Disusun Oleh:

Muhammad Alfi Syahri (21101892)

Citra Wizia (21101901)

Dosen Pengampu:

Randia Sukma Dewi, S.Pd, M.Pd

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya,berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini tepat waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah media pembelajaran yang membahas tentang landasan-landasan media
pembelajaran.

Terlepas dari itu semua,kami menyadari bahwa masih ada kekurangan ,baik dari segi
susunan,kalimat,maupun tata bahasanya.oleh karena itu,dengan tangan terbuka kami menerima
segala kritik dan saran dari pembaca,agar kami dapat memperbaiki makalah ini,

Padang Pariaman, 16 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2

1) Kerucut Pengalaman Edgar Gale.............................................................................2


2) Taksonomi Rudy Bretz............................................................................................4
3) Taksonomi Gagne and Brings..................................................................................5
4) Taksonomi Duncan..................................................................................................6
BAB III PENUTUP.....................................................................................................8

A. Kesimpulan..............................................................................................................8
B. Saran........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Media dapat diartikan sebagai alat yang berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan
pesan dari sumber informasi ke penerima informas. landasan adalah suatu dasar, atau tumpuan
yang menyokong sesuatu. Dalam konteks ini, sesuatu yang disokong adalah media
pembelajaran. Ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antara
lain landasan filosofis, landasan psikologis dan landasan empiris.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Kerucut Pengalaman Edgar Gale

2. Apa itu Taksonomi Rudy Bretz

3. Apa itu Taksonomi Gagne and Brings

4. Apa itu Taksonomi Duncan

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Kerucut Pengalaman Edgar Gale

2. Untuk Mengetahui Taksonomi Rudy Bretz

3. Untuk Mengetahui Taksonomi Gagne and Brings

4. Untuk Mengetahui Taksonomi Duncan

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan media pembelajaran
Landasan media pembelajaran terbagi menjadi 3 macam yaitu:

1. Landasan Filosofis
Peserta didik sebaiknya diajak memanfaatkan semua alat inderanya. Sarana yang dimiliki
seorang manusia dimaksudkan berupa pendengaran, penglihatan, akal, serta hati. Dengan
keempat sarana ini manusia bisa melakukan eksperimen, pengamatan, trial and error, diskusi
dan berbagai cara-cara yang lain dengan memaksimalkan keempat sarana tersebut. Guru
sebaiknya berupaya menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat diproses dengan berbagai
alat indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah
informasi, semakin besar pula kemungkinan informasi tersebut dapat dimengerti dan dapat
dipertahankan dalam ingatan.

2. Landasan Psikologis

Proses belajar mengajar di sekolah sering kali dihadapkan pada materi yang abstrak dan
diluar pengalaman siswa sehari-hari, sehingga materi menjadi berat dan sulit diajarkan oleh
guru dan sulit untuk dipahami oleh siswa. Dalam hal ini peran guru sebagai pengembang ilmu
sangat besar untuk menentukan dan memilih serta melaksanakan pembelajaran yang tepat dan
efisien bagi peserta didik bukan hanya berupa pembelajaran yang bersifat konvensional.Burner
(dalam Daryanto, hlm. 2016) mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya
menggunakan urutan dari belajar dengan gambaran atau film (iconic representation of
experiment) kemudian ke belajar dengan simbol, yaitu menggunakan kata- kata (symbolic
representation) dimulai dari siswa berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian menuju
siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa sebagai pengamat terhadap
kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang
disajikan dengan simbol.

3. Landasan Empiris
Seorang siswa yang telah melalui proses belajar, idealnya ditandai oleh munculnya
pengalaman-pengalaman psikologis dan baru yang positif. Pengalaman-pengalaman yang
bersifat kejiwaan tersebut diharapkan dapat mengembangkan aneka ragam sifat, sikap, dan
kecakapan yang konstruktif, bukan kecakapan yang destruktif.
Dalam proses belajar mengajar, kehadiran alat/media mempunyai arti yang cukup penting.
2
Karena dalam kegiatan tersebut, ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan
menghadirkan media sebagai perantara. Namun, meskipun begitu pentingnya alat/media bagi
tercapainya tujuan pendidikan, masih banyak dijumpai lembaga-lembaga pendidikan yang
kurang mementingkan suatu alat/media tersebut.
1) Kerucut pengalaman edgar gale
Kerucut Pengalaman (Cone of Experience) Belajar Edgar Dale Edgar Dale (1969)
melukiskan berbagai pengalaman belaj dalam suatu kerucut yang dinamakan Kerucut
Pengalaman (Cone of Experience).Penjelasan kerucut tersebut, sebagai berikut: Adapun tingkat
dalam penggolongan tersebut yaitu sebagai berikut.

1. Pengalaman langsung dan bertujuan Pengalaman langsung diperoleh dengan jalan


berhubungan langsung dengan benda, kejadian, dan keadaan sebenarnya.
2. Pengalaman tiruan Pengalaman ini diperoleh melalui benda-benda atau kejadian
kejadian tiruan dari yang sebenarnya.

3. Penyajian dalam bentuk drama, dari berbagai gerakan sampai ke permainan yang
lengkap dengan pakaian dan dekorasi.
4. Demonstrasi Demonstrasi adalah percontohan atau petunjuk cara membuat atau cara
melayani sesuatu proses.
5. Karyawisata Karyawisata adalah membawa kelas ke obyek di luar sekol dalam rangka

3
pengajaran di kelas itu dengan mak memperkaya dan memperluas pengalaman siswa.
6. Pameran Tujuannya adalah untuk mempertunjukkan hasil pekerjaan para siswa,
perkembangan dan kemajuan sekolah, kepada warg sekolah dan masyarakat umum.
7. Televisi Merupakan suatu media untuk menyampaikan pendidikan kepada anak-anak
dan masyarakat.
8. Gambaran hidup atau film Merupakan rangkaian gambar yang diproyeksikan ke layar
yang akan nampak seperti gambar yang sebenamya.
9. Radio Melalui siaran radio dapat disampaikan pengajaran secara efektif, dan dapat
menimbulkan motivasi.
10. Gambar Adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua
dimensi.
11. Lambang visual Adalah gambar yang secara keseluruhan dapat divisualkan.
12. Lambang kata Lambang kata dijumpai dalam buku dan bahan bacaan, seperti buku,
majalah, koran, dan lain-lain (Hamalik, 1989: 39-43). Berdasarkan penggolongan di atas
ternyata pengajaran melalui lambang kata mempunyai nilai yang sangat rendah. Oleh
karena itu agar pengajaran dapat memberikan pengalaman yang Jebih berarti bagi siswa
maka perlu dipikirkan mengenai bentuk.

2) Taksonomi Rudy Bretz


Bretz mengidentifikasi ciri utama dari media menjadi 3 unsur pokok yaitu suara,visual dan
gerak.visual dibedakan menjadi tiga gambar yaitu gambar,garis,dan simbol yang merupakan
suatu kontinum dari bentuk yang ditangkap dengan indra penglihatan.disamping itu,bretz juga
membedakan antara media siar(telecommunication) dan media rekam (recording) sehingga
terdapat 8 klasifikasi media yaitu:

1. media audio visual gerak


2. media audio visual diam
3. media audio semi-gerak
4. media visual gerak
5. media visual diam
6. media semi-gerak
7. media audio
8. media cetak

4
Berikut adalah skema dari contoh masing masing dari jenis media

3) Taksonomi gagne and brings


Taksonomi ini lebih mengarah pada karakteristik menurutstimulus atau rangsangan yang
dapat ditimbulkan dari media sendiri, yaitu kesesuaian rangsangan tersebut dengan karakteristik
siswa, tugas pembelajaran, bahan, dan transmisinya. Briggs mengidentifikasi 13 macam media
yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar, yaitu: objek, model, suara langsung rekaman
audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film rangkai,
film bingkai, film, televisi dan gambar.

5
Taksonomi menurut Gagne tanpa menyebutkan jenis dari masing-masing medianya, Gagne
membuat 7 macam pengelompokan media, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi
lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh
kelompok media ini kemudian dikaitkan dengan kemampuan memenuhi fungsi menurut
tingkatan hierarki belajar yang dikembangkannya yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat
belajar, contoh perilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara berpikir,
memasukkan alih-ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan balik. Lihat Gambar 2.4
Taksonomi menurut Edling Dalam penyusunan ini Edling beranggapan bahwa siswa,
rangsangan

4) Taksonomi Duncan
Dalam menyusun taksonomi media menurut hierarki peman faatan untuk pendidikan,
Duncan ingin menjajarkan biaya investasi, kelangkaan dan keluasan lingkup sasarannya di satu
pihak dan kemudahan pengadaan serta penggunaan, keterba tasan lingkup sasaran dan
rendahnya biaya di lain pihak dengan tingkat kerumitan perangkat medianya dalam satu
hierarki Dengan bahasa awam hal tersebut dapat dijelaskan bahwa semakin rumit jenis
perangkat media yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya, semakin susah
pengadaannya, tetapi juga semakin umum penggunaannya dan semakin luas lingkup
6
sasarannya. Sebaliknya, semakin sederhana perangkat media yang digunakan biayanya akan
lebih murah, pengadaannya lebih mudah, sifat penggunaannya lebih khusus, dan lingkup
sasaran nya lebih terbatas. Pada dasarnya, hierarki Duncan disusun menurut tingkat kerumitan
perangkat dan media yang diper gunakan.

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Media dapat diartikan sebagai alat yang berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan
pesan dari sumber informasi ke penerima informas. landasan adalah suatu dasar, atau tumpuan
yang menyokong sesuatu. Dalam konteks ini, sesuatu yang disokong adalah media
pembelajaran. Ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antara
lain landasan filosofis, landasan psikologis dan landasan empiris.

B. SARAN
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

Sundayana Rostina, 2013, media dan alat peraga dalam pembelajaran, Bandung:
ALAFABETA,CV

Arief S.Sadiman, R.Rahadjo, 2010. media pendidikan, Jakarta: raja grafindo

9
10

Anda mungkin juga menyukai