Anda di halaman 1dari 15

RAGAM BENTUK MEDIA PEMBELAJARAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembeljaran PAI


Dosen Pengampu: Dr. Bagas Mukti Nasrowi, M. Pd.I

Disusun oleh:
Alfina Indah Febryanti (50223013)
Ahmad Sibaweh (50223017)

Kelas: A

MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI K.H. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan


rahmat-Nya kepada kita semua. Sehingga makalah “Ragam bentuk media pembelajaran”
dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang menjadi panutan bagi umat manusia di dunia
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Teriringkan permohonan maaf apabila makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan
Oleh karena itu, kritik dan saran membangun sangat diharapkan untuk
memperbaiki dan menyempurnakannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
menambah khasanah ilmu pengetahuan kita bersama.

Pekalongan, 27 September 2023

Penulis

II
DAFTAR ISI

Cover...............................................................................................................i
Kata Pengantar................................................................................................ii
Daftar Isi.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Media Belajar Menurut Bentuk dan Ciri Fisiknya.........3
B. Bagan pengalaman Edgar Dale…………………………………….4
C. Klasifikasi Media Pembelajaran Berdasarkan Penggunaannya……7
D. Klasifikasi Media Pembelajaran Menurut Hirarki Pemanfaatnya….8

BAB III PENUTUP


E. Kesimpulan.....................................................................................11

Daftar Pustaka.................................................................................................12

III
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan belajar mengajar akan berjalan maksimal jika sebelumnya
telah melakukan sebuah proses perencanaan. Adapun bentuk perencanaan
yang perlu dilaksanakan yaitu dengan menyiapkan media pembelajaranya
yang akan digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran. Media
pembelajaran menjadi hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran,
karena media sebagai alat yang mempermudah berjalannya proses belajar
mengajar dikelas. Pendidik harus pandai menentukan dan menyesuaikan
sebuah media apa yang pas untuk dipakai pada saat pembelajaran
berlangsung. Pada dasarnya tidak ada media yang bersifat tepat untuk setiap
pembelajaran, semua media pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya
masing-masing, tugas guru adalah melengkapi kekurangan yang ada dalam
sebuah media, dan mengeksplorasi apa yang sudah menjadi kelebihan media
tersebut, agar terciptanya suatu pembelajaran yang efektif dan suasana kelas
yang aktif. Untuk mengetahui media apa yang tepat dalam pembelajaran,
seorang pendidik sebelumnya mengidentifikasi terlebih dahulu pembelajaran
apa yang akan dilaksanakan, lalu tinggal menyesuaikan medianya dengan
kebutuhan sehingga bisa sampai pada sebuah tujuan pembelajarannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka eberapa rumusan
masalah dapat dirumuskan, yaitu:
1. Bagaimana klasifikasi media belajar menurut bentuk dan ciri fisiknya?
2. Bagaimana bagan kerucut pengalaman edgar dale?
3. Bagaiamana klasifikasi media pembelajaran berdasarkan penggunaannya?
4. Bagaimana klasifikasi media pembelajaran menurut hirarki
pemanfaatnya?
C. Tujuan Penulisan

1
1. Untuk menjelaskan klasifikasi media belajar menurut bentuk dan ciri
fisiknya
2. Untuk menjelaskan bagan kerucut pengalaman edgar dale
3. Untuk menjelaskan klasifikasi media pembelajaran berdasarkan
penggunaannya
4. Untuk menjelaskan klasifikasi media pembelajaran menurut hirarki
pemanfaatnya

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Media Belajar Menurut Bentuk dan Ciri Fisiknya
Media pembelajaran terdiri dari dua kata, yaitu kata media dan
pembelajaran. Kata media secara harafiah berarti perantara atau pengantar,
sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai keadaan membantu seseorang
melaksanakan suatu kegiatan belajar. Media pembelajaran yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh efektivitas
pembelajaran.1
Media pembelajaran dikelompokkan ke dalam 4 macam, yaitu :
1. Media pembelajaran dua dimensi (2D), yaitu media yang tampilannya
dapat diamati dari satu arah pandangan saja yang hanya dilihat dimensi
panjang dan lebarnya saja, misalnya foto,grafik, peta,gambar, bagan,
papan tulis, dan semua jenis media yang hanya dilihat dari sisi datar
saja.
2. Media pembelajaran tiga dimensi (3D), yaitu media yang tampilannya
dapat diamati dari arah pandang mana saja dan mempunyai dimensi
panjang, lebar dan tinggi/tebal.
3. Media pandang diam (still picture) yaitu media yang menggunakan
media proyeksi yang hanya menampilkan gambar diam (tidak
bergerak/statis pada layar).
4. Media pandang gerak (motion picture) yaitu media yang menggunakan
media proyeksi yang dapat menampilkan gambar bergerak dilayar,
termasuk media televisi, film atau video recorder.
Gerlach dan Ely (1996) mengelompokkan media berdasarkan ciri fisik
kedalam delapan tipe, yaitu :
1. Real objek and model yaitu media dari benda dan model sebenarnya

1
Mochamad Arsad Ibrahim, “Jenis, Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran”,
Jurnal Al-Mirah : Jurnal Pendidikan Islam, vol 4 no 2, 2022. h.107

3
2. printed verbal berupa media persentasi verbal tercetak merupakan
kata-kata yang diproyeksikan melalui film bingkai (slide).
3. printed visual adalah media visual cetak seperti bahan presentasi
grafis,bagan, peta dan grafik
4. still picture yaitu potret yang diambil dari berbagai macam objek atau
peristiwa yang mungkin dapat dipresentasikan melalui buku.
5. motion picture yaitu film atau video tape dari pemotretan/perekaman
benda atau kejadian sebenarnya, maupun film dari permohonan gambar-
gambar.
6. Audio recorder yaitu rekaman suara saja yang menggunakan bahasa
verbal maupun efek suara music.
7. Programed instruction istilah pengajaran terprogram yaitu sekuen dari
informasi baik verbal, visual atau audio yang sengaja dirancang untuk
merangsang adanya respon dari pembelajar.
8. simulation adalah peniruan situasi atau proses yang sengaja dirancang
untuk mendekati/menyerupai kejadian atau keadaan sebenarnya.2
B. Bagan pengalaman Edgar Dale
Menurut pendapat Edgar Dale, penggunaan media pembelajaran di
sekolah sering memakai prinsip Kerucut Pengalaman, seperti memakai media
buku teks, bahan lainnya yang dibuat pendidik dan “audio-visual”. 3
Pemikiran Edgar Dale tentang Kerucut Pengalaman (Cone of
Experience) ini merupakan upaya awal untuk memberikan alasan atau dasar
tentang keterkaitan antara teori belajar dengan komunikasi audiovisual.
Kerucut Pengalaman Dale telah menyatukan teori pendidikan John Dewey
(salah satu tokoh aliran progresivisme) dengan gagasan – gagasan dalam
bidang psikologi yang tengah populer pada masa itu.

2
Anang Silahuddin, “Pengenalan Klasifikasi, Karakteristik, dan Fungsi Media
Pembelajaran Ma Al-Huda Karang Melati”, Jurnal idaaratul ‘Ulum, vol 4 no 2. 2022. h.165-166
3
Mochamad Arsad Ibrahim, “Jenis, Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran”,
Jurnal Al-Mirah : Jurnal Pendidikan Islam, vol 4 no 2, 2022. h.108

4
Kerucut pengalaman yang dikemukakan oleh Edgar Dale memberikan
gambaran bahwa pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat berasal dari
melakukan atau mengalami apa yang telah dipelajarinya, mengamati dan
mendengarkan melalui beberapa cara, media tertentu, dan proses
mendengarkan melalui bahasa. . Semakin banyak siswa mempelajari bahan
ajar secara spesifik, misalnya melalui pengalaman langsung, maka semakin
banyak pula pengalaman yang diperolehnya. Sebaliknya, semakin abstrak
pengalaman yang diperoleh siswa, seperti hanya mengandalkan bahasa
verbal, maka semakin sedikit pula pengalaman yang diperolehnya.
Selanjutnya, uraian setian pengalaman belajar seperti yang
digambarkan dalam kerucut pengalaman tersebut akan dijelaskan di bawah
ini:
1. Pengalaman langsung merupakan pengalaman yang diperoleh oleh
siswa sebagai hasil aktivitas sendiri. Siswa berhubungan langsung
dengan objek yang hendak dipelajari tanpa menggunakan perantara.
2. Pengalaman tiruan adalah pengalaman yang diperoleh melalui benda
atau kejadian yang dimanipulasi agar mendekati keadaan yang
sebenarnya.
3. Pengalaman melalui drama, yaitu pengalaman yang diperoleh dari
kondisi dan situasi yang diciptakan melalui drama (peragaan) dengan

5
menggunakan skenario yang sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai.
4. Pengalaman melalui demonstrasi adalah teknik penyampaian
informasi melalui peragaan. Kalau dalam drama siswa terlibat secara
langsung dalam masalah yang dipelajari walaupun bukan dalam
situasi nyata, maka pengalaman melalui demonstrasi siswa hanya
melihat peragaan orang lain.
5. Pengalaman wisata, yaitu pengalaman yang diperoleh melalui
kunjungan siswa ke suatu objek yang ingin dipelajari.
6. Pengalaman melalui pameran. Pameran adalah usaha untuk
menunjukkan hasil karya. Melalui pameran siswa dapat mengamati
hal-hal yang ingin dipelajari, seperti karya seni baik seni tulis, seni
pahat atau benda-benda bersejarah dan hasil teknologi modern dengan
berbagai cara kerjanya.
7. Pengalaman melalui televisi merupakan pengalaman tidak langsung,
sebab televisi merupakan perantara. Melalui televisi siswa dapat
menyaksikan berbagai peristiwa yang ditayangkan dari jarak
jauh sesuai dengan program yang dirancang.
8. Pengalaman melalui gambar hidup dan film. Gambar hidup atau film
merupakan rangkaian gambar mati yang diproyeksikan pada layar
dengan kecepatan tertentu.
9. Pengalaman melaui radio, tape recorder dan gambar. Pengalaman
melalui media ini sifatnya lebih abstrak dibandingkan melalui gambar
hidup sebab hanya mengandalkan salah satu indera saja, yaitu indera
pendengar atau indera penglihatan saja.
10. Pengalaman melalui lambang-lambang visual, seperti gambar, grafik
dan bagan.Sebagai alat komunikasi lambang visual dapat memberikan
pengetahuan yang lebih luas kepada siswa.
11. Pengalaman melalui lambang verbal, merupakan pengalaman yang
sifatnya lebih abstrak. Sebab, siswa memperoleh pengalaman hanya
melalui bahasa baik bahasa lisan maupun tulisan.

6
Apabila kita perhatikan kerucut pengalaman yang dikemukakan oleh
Edgar Dale, maka dapat ditari kesimpulan bahwa pengetahuan itu dapat
diperoleh melalui pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung.
Semakin langsung objek yang dipelajari, maka semakin konkret
pengetahuan yang diperoleh; semakin tidak langsung pengetahuan itu
diperoleh, maka semakin abstrak pengetahuan siswa.4

Dari gambaran kerucut pengalaman tersebut, siswa akan lebih


konkret memperoleh pengetahuan melalui pengalaman langsung, melalui
benda-benda tiruan, pengalaman melalui drama, demonstrasi, wisata, dan
melalui pameran. Hal ini memungkinkan karena siswa dapat secara
langsung berhubungan dengan objek yang di pelajari. Sedangkan siswa
akan lebih abstrak memperoleh pengetahuan melalui benda atau alat
perantara, seperti televisi, gambar hidup atau film, radio atau tape
recorder, lambang visual, lambang verbal.

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari kerucut pengalaman belajar


tersebut adalah proses pembelajaran dapat berhasil jika kita dapat
menampilkan stimulasi yang dapat diproses dari berbagai indera, baik
pengalaman secara langsung, melalui benda-benda tiruan, drama,
demonstrasi wisata, maupun pameran. Dari hal ini, maka kedudukan media
pembelajaran pada proses belajar dan mengajar adalah sangat penting. Media
dapat digunakan sebagai sarana penyampaian informasi atau materi
pembelajaran yang berupa pengetahuan secara nyata dan membantu peserta
didik memperoleh pengalaman belajar yang tidak dapat diperoleh secara
langsung.

C. Klasifikasi Media Pembelajaran Berdasarkan Penggunaannya


Penggolongan media pembelajaran berdasarkan penggunaannya
dapat dibagi menjadi dua kelompok :

4
Wina Sansjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2009), hal. 198

7
1. Berdasarkan jumlah penggunanya
a. Media pembelajaran yang penggunaannya secara individual oleh
peserta didik. Penggunaannya secara individual yaitu kelas atau
laboratorium elektronik, media oto-instruktif,kotak unit
pengajaran
b. Media pembelajaran yang penggunaannya secara
berkelompok/kelas.
c. Media pembelajaran yang penggunaannya secara massal, misal
televisi, radio, film, slide.
2. Berdasarkan cara penggunaannya
Berdasarkan cara penggunaannya,media pembelajaran
dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Media tradisional atau konvensional (sederhana, misalnya peta,
ritatoon, (simbol-simbol grafis), rotatoon (gambar berseri).
b. Media moderen atau kompleks, seperti computer diintegrasikan
dengan media-media elektronik lannya. Ruang kelas otomatis,
sistem proyeksi berganda, sistem interkomunikasi5
D. Klasifikasi Media Pembelajaran Menurut Hirarki Pemanfaatnya

Media pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan hirarki pemanfaatannya


dalam proses pembelajaran. Berikut adalah klasifikasi media pembelajaran
menurut hirarki pemanfaatannya6:

1. Media Pembelajaran Primer (Primary Media):


o Media ini merupakan sumber utama informasi dan materi
pembelajaran. Biasanya, guru atau instruktur langsung
menggunakan media ini dalam proses pembelajaran.
o Contoh media primer termasuk buku teks, papan tulis, proyektor,
dan alat-alat untuk demonstrasi langsung.
5
Anang Silahuddin, “Pengenalan Klasifikasi, Karakteristik, dan Fungsi Media
Pembelajaran Ma Al-Huda Karang Melati”, Jurnal idaaratul ‘Ulum, vol 4 no 2. 2022. h.167-168

6
Wina Sansjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2009), hal. 200

8
2. Media Pembelajaran Sekunder (Secondary Media):
o Media ini digunakan sebagai pendukung media primer. Mereka
membantu dalam menjelaskan atau menggambarkan materi
pembelajaran yang disajikan melalui media primer.
o Contoh media sekunder termasuk gambar, diagram, model, dan
grafik.
3. Media Pembelajaran Tersier (Tertiary Media):
o Media ini digunakan untuk memberikan tambahan informasi dan
membantu siswa memahami konsep atau materi yang diajarkan.
o Contoh media tersier termasuk film, video, animasi, perangkat
lunak pembelajaran, dan internet.
4. Media Pembelajaran Kuarterner (Quaternary Media):
o Media ini berfungsi untuk meningkatkan pemahaman siswa lebih
lanjut dengan memberikan contoh nyata atau studi kasus.
o Contoh media kuarterner termasuk kunjungan lapangan,
wawancara, dan eksperimen.
5. Media Pembelajaran Quinary (Quinary Media):
o Media ini mendorong siswa untuk berpikir kritis dan menerapkan
pengetahuan yang telah mereka pelajari dalam situasi kehidupan
nyata.
o Contoh media quinary termasuk diskusi kelompok, perdebatan, dan
proyek penelitian.

Penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan hirarki ini dapat membantu
meningkatkan efektivitas proses pembelajaran dan membantu siswa memahami
dan menginternalisasi materi pembelajaran dengan lebih baik. Pilihan media
pembelajaran yang tepat juga bergantung pada tujuan pembelajaran, karakteristik
siswa, dan konteks pembelajaran yang spesifik.

9
PENUTUP
Kesimpulan
Media pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam
memfasilitasi proses pembelajaran yang efektif. Dengan memanfaatkan berbagai
jenis media ini, guru dan instruktur dapat menciptakan lingkungan pembelajaran
yang lebih interaktif, menarik, dan relevan dengan kebutuhan siswa. Selain itu,
penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan daya ingat,
pemahaman, dan penerapan konsep-konsep pembelajaran.
Namun, penting untuk diingat bahwa media pembelajaran hanyalah alat,
bukan tujuan akhir pembelajaran itu sendiri. Keberhasilan dalam pendidikan
masih sangat tergantung pada peran guru atau instruktur dalam mengarahkan dan
membimbing siswa. Oleh karena itu, sambil terus mengembangkan dan
memanfaatkan berbagai bentuk media pembelajaran yang ada, kita juga harus
memperhatikan kualitas pendidikan yang disajikan dan peran interaktif dalam
proses pembelajaran.
Dalam era yang semakin digital ini, kita dihadapkan pada peluang yang
tak terbatas untuk memanfaatkan media pembelajaran dalam pendidikan. Semoga
makalah ini dapat menjadi panduan yang berguna dalam memahami berbagai
ragam media pembelajaran dan kontribusinya terhadap dunia pendidikan. Dengan
kerja keras, kreativitas, dan komitmen untuk terus memperbaiki proses
pembelajaran, kita dapat menciptakan pengalaman pendidikan yang lebih baik dan
lebih bermakna untuk generasi masa depan.
Tantangan dan peluang dalam penggunaan media pembelajaran terus
berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Kami berharap bahwa
penelitian dan inovasi akan terus mendorong kita untuk menggali potensi penuh
media pembelajaran, menciptakan alat yang lebih efektif, dan mengejar inklusi
pendidikan yang lebih luas.
Dalam mengakhiri makalah ini, mari kita tetap berkomitmen untuk
merancang pendidikan yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, berkolaborasi,
dan mengembangkan kemampuan mereka secara holistik. Media pembelajaran
adalah sarana yang kuat untuk mencapai tujuan tersebut, tetapi pada akhirnya,

10
semangat dan dedikasi kita sebagai pendidik dan pembelajar adalah kunci
keberhasilan pendidikan.
Terima kasih telah mengikuti pembahasan tentang ragam bentuk media
pembelajaran dalam makalah ini. Semoga makalah ini memberikan wawasan yang
berharga dan mendorong kita untuk terus berinovasi dalam dunia pendidikan.
Teruslah menjelajahi berbagai media pembelajaran yang ada, beradaptasi dengan
perubahan zaman, dan selalu berupaya untuk menciptakan lingkungan
pembelajaran yang memotivasi dan menginspirasi generasi masa depan.

11
Daftar pustaka

Wina Sansjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Kencana


Prenada Media Group, 2009)
Anang Silahuddin, “Pengenalan Klasifikasi, Karakteristik, dan Fungsi Media
Pembelajaran Ma Al-Huda Karang Melati”, Jurnal idaaratul ‘Ulum, vol 4
no 2. 2022
Mochamad Arsad Ibrahim, “Jenis, Klasifikasi dan Karakteristik Media
Pembelajaran”, Jurnal Al-Mirah : Jurnal Pendidikan Islam, vol 4 no 2,
2022
Kristanto, Andi. 2013. Fotografi bagi pemula. Surabaya: Unesa University Press
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2010. Teknologi Pengajaran. Bandung : Sinar
Baru Algesindo
Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru.
Jakarta:Gaung Persada (GP) Press.
Sadiman, Arif, dkk. 2012. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali

12

Anda mungkin juga menyukai