Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

MEDIA PEMBELAJARAN FIQIH MI


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pembelajaran Fiqih MI
Dosen Pengampu:
Mukhammad Zainul Muttaqin, M.H.

Disusun Oleh:
Kelompok 3 PGMI 5D:
1. Nurul Aeni (12205183031)
2. Artika Sukma A. (12205183033)
3. Agis Susilowati (12205183034)
4. Nina Ayu Nurma Yuwalina (12205183035)
5. Indrayanti Prameswari (12205183038)
6. Sabrina Aisyah W. (12205183040)
7. Elvin Saputri (12205183041)
8. Nurrizka Arina R. (12205183148)
9. Mohammad Zaki R. (12205183152)
10. Andryana Cahyani R. (12205183163)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
OKTOBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
serta kelancaran dalam penyusunan makalah Pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial MI/SD dengan judul “Media Pembelajaran Fiqih MI”

Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial MI/SD Dosen Pengampu Maftucha, M.Pd
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih tidak lupa kami
sampaikan kepada:
1. Dr. Maftukhin, M. Ag. Selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah
memberikan kesempatan kepada kita untuk menimba ilmu di IAIN
Tulungagung.
2. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan.
3. Mukhammad Zainul Muttaqin, M.H. selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan tugas dan pengarahan kepada kami.

Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat


kekurangan karena keterbatasan kami sebagai manusia biasa, untuk itu kritik dan
saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan dalam menyelesaikan tugas-tugas
dimasa yang akan datang. Dan akhirnya semoga apa yang kami buat ini dapat
memberikan manfaat kepada siapa saja yang membacanya.

Tulungagung, 4 Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Media Pembelajaran.............................................................................3
B. Jenis Media Pembelajaran Fiqih MI.....................................................6
C. Langkah Penyiapan Media Pembelajaran Fiqih MI..............................14
D. Macam-Macam Media Pembelajaran Fiqih MI....................................20
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................27
B. Saran.....................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran pada dasarnya merupakan suaru proses komuniksi
yang melibatkan guru sebagai sumber informasi, dan siswa sebagai
penerima pesan. Media pembelajaran adalah alat komunikasi pada saat
kegiatan belajar mengajar yang digunakan oleh guru dan siswa. Artinya,
media komunikasi pembelajaran diperuntukkan penerima pesan agar dapat
menangkap secara benar dan utuh segala informasi yang disampaikan saat
proses pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen
pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar
mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus
mendapat perhatian guru/fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Oleh karena itu guru/fasilitator perlu mempelajari bagiaman menetapkan
media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan
pembelajaran dalam prses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan
dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat
persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya,
dan lain-lain. hal ini sebenernya tidak perlu terjadi jika setiap guru/fasilitator
telah mempunyai pengetahuan dan keterampilan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana yang dimaksud dengan media pembelajaran?
2. Apa saja jenis-jenis media pembelajaran?
3. Apa saja penyiapan media pembelajaran fiqih MI?
4. Apa saja macam-macam media dalam pembelajaran fiqih MI?

1
2

C. Tujuan Pembahasan
1. Agar mengerti yang diamksud dengan media pembelajaran.
2. Agar mengerti apa saja jenis-jenis media pembelajaran.
3. Agar mengerti apa saja penyiapan media pembelajaran fiqih MI.
4. Agar mengerti macam-macam media dalam pembelajaran fiqih MI.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari Bahasa latin medius yang seara harfiah
bearti ‘tengah’,’perantara’ atau ‘pengantar’. Gerlah & Ey (1971)
mengatakan bahwa media apabila dipahami seara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam
pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah meruapakan
media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar
mengajar enederung diartikan sebagai alat grafis, photografis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal Batasan lain telah pula dikemukakan oleh para
ahli yang sebagaian di antaranya akan diberikan berikut ini. AECT
(Association of Education and Communication Technology, 1977)
memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping sebagai
system penyampaian atau pengantar, media yang sering diganti dengan
kata mediator menurut Fleming (1987:234) adalah penyebab atau alat
yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya.1

Beberapa batasan tentang media, berikut dikemukakan ciri-ciri umum


yang terkandung pada setiap batasan itu:

1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikena


sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat
dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindera.
2. Media pendidikan memiliki penegertian nonfisik yang dikenal sebagai
software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat

1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), hal. 3

3
4

dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaiakan


kepada siswa.
3. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
4. Media pendidikan memeiliki pengertian alat bantu pada proses belajar
baik di dalam maupun di luar kelas.
5. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi
guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
6. Media pendidikan dapat digunakan secara masal (misalnya: radio,
televise), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya film, slide,
video, OHP), atau perorangan (misalnya: modul, computer, radio
tape/kaset, video recorder).
7. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang
berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.2

Secara harfiah media berarti perantara atau pengantar, media


adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Kesimpulannya media adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya
ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, materi
yang diterima adalah intruksional, dan tujuan yang dicapai adalah
tercapainya proses belajar.3

Media berfungsi untuk tujuan instruksi dimana informasi yang


terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau
mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga
pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih
sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar
dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan,
media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang
menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa4

2
Ibid., hal. 6-7
3
Cecep Kustandi dan Daddy Darmawan, Pengembangan Media Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2020), hal. 4-5
4
Rudy Sumiharsono dan Hisbiyat Hasanah, Media Pembelajaran, (Jawa Timur: CV Pustaka
Abadi, 2018), hal. 14
5

Dalam kaitanya dengan fungsi media pembelajaran, dapat


ditekankan beberapa hal berikut ini:

1. Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan,


tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk
mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.
2. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan
proses pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa setiap
pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri
tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka
menciptakan situasi belajar yang diharapkan.
3. Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan
kompetensi yang ingin dicapai dan pembelajaran itu sendiri. Fungsi
ini mengandung makna bahwa penggunaan media dalam
pembelajaran harus selalu melihat kepada kompetensi dan bahan
ajar.
4. Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan
demikian tidak diperkenankan menggunakan hanya sekedar untuk
permainan atau memancing perhatian siswa semata.
5. Media pembelajaran bisa berfungsi untuk mempercepat proses
belajar. Fungsi ini mengandung arti bahwa dengan media
pembelajaran siswa dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih
mudah dan lebih cepat.
6. Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses
belajar mengajar. Pada umumnya hasil belajar siswa dengan
menggunakan media pembelajaran akan tahan lama mengendap
sehingga kualitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi.5

5
Ibid., hal. 15
6

B. Jenis Media Pembelajaran Fiqih MI


1. Media Audio
a. Pengertian Media Audio

Media audio merupakan media yang menyajikan pesan secara


auditif. Atau dengan kata lain, yang dimaksud dengan media audio
adalah semua media yang pemanfaatannya menggunakan unsur
dengar (audio). Contohnya seperti radio, tape recorder, kaset, dan
lain sebagainya.6

Media audio adalah suatu media non-cetak yang digunakan


untuk menyampaikan pesan dari pendidik ke peserta didik. Media
audio mengandalkan suara pada penyampaian materinya. Oleh
karena itu suara yang dihasilkan diharapkan mampu memberikan
penggambaran yang jelas kepada pendengar seolah-olah mereka
mampu membayangkan atau mewujudkan bentuk, suasana, rasa
yang ia tangkap berdasarkan imajinasinya seperti apa yang dimaksud
dalam suara tersebut. Kekuatan ini disebut “theater of mind”.7

b. Kelebihan Media Audio


Media audio memiliki kelebihan dari pada media lain, diantaranya8:

1) Murah
Pada umumnya media audio ini dapat terjangkau oleh
masyarakat meskipun ada beberapa tipe yang memiliki harga
cukup mahal disebabkan fitur dan fasilitas tambahan dalam
media tersebut.
2) Fleksibel
Media audio berformat digital seperti MP3 Player, Podcast,
handphone dapat dibawa kemana saja. Berbeda dengan radio
transistor pada zaman dahulu yang memiliki ukuran besar.
6
Rieka Mustika, Media Pembelajaran Sistem Audio Untuk Penberdayaan Pendidikan di
Komunitas Masyarakat dalam Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi, Vol.6/No.1, 2015,
hal. 61
7
Estu Pitarto, Cara Asyik Bercerita dengan TIK-Audacity, (Surabaya: CV Cipta Media Edukasi,
2007), hal. 2
8
Ibid., hal. 3-4
7

3) Sederhana
Media audio memiliki cara kerja yang sederhana yaitu
menghasilkan suara.
4) Memanjakan imajinasi

Selain keempat hal tersebut, media audio juga memiliki


kelebihan lainnya yaitu9:

1) Materi dapat diputar kembali


2) Bisa direproduksi
Audio dapat di duplikat atau di-copy dalam jumlah yang
diinginkan sehingga dapat digunakan di ruang kelas, di rumah,
dan di mana saja.
3) Ideal untuk pembelajaran bahasa asing.
Sumber daya audio tidak hanya memungkinkan peserta didik
mendengarkan kata-kata yang dilafalkan penutur asli, namun
juga memungkinkan mereka untuk merekam pelafalan asli
mereka sendiri sebagai pembanding.

c. Kelemahan Media Audio


Media audio juga memiliki kelemahan seperti media lainnya,
diantaranya10:
1) Tidak dapat menggambarkan secara detail
Suara saja tidak cukup untuk menggambarkan detail sebuah
informasi atau obyek.
2) Dapat dipersepsikan berbeda.
Penyapaian informasi yang kurang lengkap dapat dipersepsikan
berbeda antara pendengar satu dengan yang lainnya.

d. Penggunaan media audio:

9
Janner Simarmata dkk, Elemen-elemen Multimedia untuk Pembelajaran, (Medan: Yayasan Kita
Menulis, 2020), hal. 58-59
10
Estu Pitarto, Cara Asyik..., hal. 4-5
8

Penggunaan media audio dalam pembelajaran dapat dituliskan


sebagai berikut11:

1) Menarik perhatian siswa (jalannya pelajaran tidak


membosankan).
2) Pengajaran music literary (pembacaan sajak) dan kegiatan
dokumentasi.
3) Pengajaran bahasa asing.
4) Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan.

Meskipun memiliki kekurangan, penggunaan media audio


dapat diterapkan pada pembelajaran fiqih di MI. Salah satunya yaitu
untuk menunjang siswa agar lebih paham dan hafal dengan materi
yang disampaikan oleh pendidik. Penggunaan media audio dalam
pembelajaran fiqih dapat berupa lagu yang terkait pada materi, atau
bisa juga dalam bentuk audio bacaan sholat.

2. Media Visual
a. Pengertian Media Visual
Media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah
berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), media adalah alat (sarana) komunikasi 12.
Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang
bertujuan atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media
itu disebut Media Pembelajaran. Jadi, pengertian media secara
singkat yaitu, suatu benda atau peristiwa yang memudahkan
seseorang dalam memahami dan memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
Sedangkan Media Visual yaitu, media yang dapat dilihat saja
tanpa mengandung unsur bunyi atau bunyi gambar. Media jenis ini

11
Janner Simarmata dkk, Elemen-elemen..., hal. 55-56
12
Muhammad Yaumi, Media dan Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018),
hal. 104.
9

dapat dilihat oleh indera penglihat saja, indera lain seperti telinga
tidak dapat difungsikan untuk media visual ini.

b. Unsur-unsur media Visual


1) Garis
Garis adalah kumpulan dari titik-titik. Terdapat banyak jenis
garis, diantaranya garis horizontal, garis lingkar, garis zig-zag.
2) Bentuk
Bentuk adalah sebuah konsep simbol yang dibangun atas
gabungan beberapa garis, atau gabungan garis dengan konsep
lainya.
3) Warna
Warna digunakan untuk memeberi kesan pemisah atau
penekanan, juga untuk membangun keterpaduan dan menciptakan
emosional tertentu.
4) Tekstur
Tekstur digunakan untuk menumbuhkan pesan kasar dan
halus, serta memberikan penekanan sepertihalnya warna.13

c. Kelebihan Media Visual


1) Repeatable, dapat dibaca berkali-kali dengan menyimpannya
atau mengelipingnya.
2) Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti
isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat
membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan
3) Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh
peserta didik
4) Media visual memungkinkan adanya interaksi antara peserta
didik dengan lingkungan sekitarnya
5) Dapat menanamkan konsep yang benar

13
Vivian Siahaan dan Rismon Hasiholan, Visual Basic.Net (Jakarta: Sparta Publishing, 2015), hal.
34
10

6) Dapat membangkitkan keinginan dan minat baru


7) Dapat meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.

d. Kekurangan Media Visual


1) Lambat dan kurang praktis
2) Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu
tidak dapat didengar. Sehingga kurang mendetail materi yang
disampaikan
3) Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual
berupa gambar yang mewakili isi berita
4) Biaya produksi cukup mahal karena media cetak harus
menyetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati oleh
masyarakat.

e. Macam-Macam Media Visual


Berdasarkan penggunaannya media visual dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu14:
1) Media Grafis
 media bagian (chart)
 Grafik
 Poster
 Karikatur, komik dan kartun
 Gambar/foto
2) Media Proyektor
 OHP
 Slide

3. Media Audio-Visual
a. Pengertian Media Audio-Visual

14
Ibid., hal. 34
11

Media pembelajaran audio visual adalah media perantara


yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga
membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap yang
dipergunakan untuk membantu tercapainya tujuan belajar. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia audio visual berati bersifat dapat
didengar dan dilihat alat pandang dengar.
Menurut Hamdani (2011:249) sesuai dengan namanya,
media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau bisa disebut
media pandangdengar. Audio visual akan menjadikan penyajian
bahan ajar kepada siswa semakin lengkap dan optimal.
Sanjaya (2010:211) berpendapat media audio visual, yaitu
media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung
unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai
ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya.
Febliza dan Zul (2015:50) mengatakan pembelajaran dengan
menggunakan media Audio-visual adalah sebuah cara
pembelajaran dengan menggunakan media yang mengandung unsur
suara dan gambar, dimana dalam proses penyerapan materi
melibatkan indra penglihatan dan indra pendengaran.
Media audio visual juga merupakan salah satu sarana
alternatif dalam melakukan proses pembelajaran berbasis
teknologi. Audio visual pembelajaran berbasis teknologi dapat
digunakan sebagai sarana alternatif dalam mengoptimalkan proses
pembelajaran, dikarenakan beberapa aspek antara lain :
1) Mudah dikemas dalam proses pembelajaran
2) Lebih menarik dalam pembelajaran
3) Dapat di edit atau diperbaiki setiap saat

Dengan memanfaatkan teknologi komputer diharapkan


bahwa audio visual pembelajaran dapat digunakan untuk
menyampaikan materi pelajaran yang lebih menarik, termasuk
visualisasi materi bahan ajar, sehingga lebih menarik
12

dikalangan mahasiswa. Melalui audio visual pembelajaran


dapat lebih interaktif dan lebih memungkinkan terjadinya two
way traffic dalam proses pembelajaran.15

Melihat perincian pengertian komponen-komponen yang


ada, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran audio
visual adalah media perantara yang penyerapannya melalui
pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang
dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap yang dipergunakan untuk membantu
tercapainya tujuan belajar.

b. Fungsi Media Audio Visual

Menurut Yushadi Miarso (2011:458-460) media audio


visual mempunyai berbagai macam fungsi, seperti yang
disebutkan sebagai berikut :

1) Media mampu memberi rangsangan yang bervariasi pada


otak, sehingga otak dapat berfungsi secara optimal.
2) Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang
dimiliki oleh para siswa
3) Media dapat melampaui batas ruang kelas
4) Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara
siswa dan lingkungannya
5) Media membangkitkan keinginan dan minat baru
6) Media membangkitkan motivasi dan merangsang untuk
belajar
7) Media memberikan kesempatan siswa untuk belajar mandiri,
pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan
sendiri
8) Media mampu meningkatkan efek sosialisasi, yaitu dengan
meningkatnya kesadaran akan dunia sekitar

Sapto Haryoko, Efektivitas Pemanfaatan Media Audio-Visual Sebagai Alternatif Optimalisasi


15

Model Pembelajaran dalam Jurnal Edukasi Elektro, Vol. 5/No. 1, Maret 2009, hlm 1-10.
13

c. Jenis-Jenis Media Audio Visual

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain media


audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang
lebih baik, Media ini dibagi kedalam :

1) Audio Visual Diam


Yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam
seperti film bingkai suara (sound slide), film rangkai suara,
cetak suara.
2) Audio Visual Gerak
Yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan
gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette.
3) Audio Visual Murni
Yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari
satu sumber seperti film video-cassette.
4) Audio Visual Tidak Murni
Yaitu yang unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari
sumber yang berbeda, misalnya seperti film bingkai suara
yang usnur suaranya bersumber dari tape recorder. Contoh
lainnya adalah film strip suara dan cetak suara.16

d. Kelebihan Media AudioVisual


Menurut Sanaki (2011) menyatakan bahwa beberapa
kelebihan media audio visual sebagai berikut :
1) Menyajikan objek belajar secara konkret atau pesan
pembelajaran secara realistik, sehingga sangat baik untuk
menambah pengalaman belajar, sifatnya yang audio visual,
sehingga memiliki daya tarik tersendiri dan dapat menjadi

16
Najmi Hayati dkk, Hubungan Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual dengan Minat
Peserta Didik pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bangkinang Kota dalam
Jurnal Al-Hikmah, Vol. 14/No.2, 2017, hal. 165
14

pemacu atau memotivasi pembelajar untuk belajar, sangat


baik untuk pencapaian tujuan belajar psikomotorik.
2) Dapat mengurangi kejenuhan belajar, terutama jika
dikombinasikan dengan teknik mengajar secara ceramah dan
diskusi persoalan yang ditanyakan.
3) Menambah daya tahan ingatan atau retensi tentang objek
belajar yang dipelajari pembelajar.

e. Kelemahan Media Audio Visual


Meskipun banyak kelebihannya namun media ini juga
mempunyai kelemahan yang perlu diperhatikan yaitu :
1) Penggadaannya memerlukan biaya mahal.
2) Tergantung pada energi listrik, sehingga tidak bisa
digunakan disegala tempat.
3) Sifat komunikasi searah, sehingga tidak dapat memberi
peluang untuk terjadinya umpan balik.
4) Mudah tergoda untuk menayangkan kaset CD yang bersifat
hiburan, sehingga suasana belajar terganggu.17

C. Langkah Penyiapan Media Pembelajaran Fiqih MI


1. Media Audio
Untuk dapat lebih memotivasi siswa, media audio dibuat program
yang lebih menarik dari segi bahasa. Program audio menjadi lebih indah
karena dapat menimbulkan daya fantasi pada para siswa. Program ini akan
lebih efektif apabila bunyi dan suaranya dapat merangsang para siswa
untuk dapat menggunakan daya imajinasinya. Sehingga ia dapat
memvisualkan pesan-pesan yang disampaikan. Cara pengembangan media
audio meliputi langkah-langkah dan teknik penggunaan media audio.18
a. Langkah–langkah untuk mempersiapkan media audio sebagai berikut:
Mempersiapkan diri, mempersiapkan kesiapan siswa, mendiskusikan
17
Fransina Thresina Nomleni dan Theodora Sarlotha Nirmala Manu, Pengembangan Media Audio
Visual dan Alat Peraga dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Pemecahan Masalah dalam
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol.8/No.3, 2018, hal. 219-230.
18
Azhar Arsyad, Media..., hal. 33
15

membahas materi program audio, mendengarkan materi audio yang


akan dibahas.19
b. Teknik penggunaan rekaman, diantaranya:
1) Kelas harus dibawa ke arah belajar mendengarkan rekaman
secara aktif.
2) Guru hendaknya mengenal dan memahami rekaman tersebut.
3) Menguasai penggunaan rekaman dan cakap mempergunakan
rekaman dalam belajar.
4) Kegiatan lanjutan, menyiapkan materi penting untuk
disampaikan di awal atau diakhir pemutaran rekaman, hal-hal
apa saja yang harus ditugaskan kepada siswa, dan lain-lain20

Secara khusus, pemanfaatan media audio dalam pembelajaran


Pendidikan Agama Islam MI adalah dapat digunakan sebagai berikut:
a. Dalam mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadis . pembelajaran Al-Qur’an
dan hadis menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan
benar, memahami secara tekstual dan kontekstual, serta mengamalkan
kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan media audio
dalam pembelajaran Al-Qur’an dan Hadis berupa tape recorder,
peserta didik dapat mendengarkan rekaman berisi ayat-ayat Al-Qur’an
atau Hadis-hadis Nabi, sehingga peserta didik dapat mengetahui,
menulis, dan melafalkan bacaan-bacaan yang didengarkannya
b. Dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak. pengguanaan media audio
berupa tape recorder, peserta didik bisa mendengarkan rekaman
Asmaul Husna maupun sifat wajib dan lain sebagainya. Sehingga
peserta didik dengan mudah untuk menghafal dengan bernyanyi.
c. Dalam mata pelajaran SKI. Penggunaan media audio berupa tape
recorder, peserta didik mendengarkan rekaman yang berisi cerita Nabi,
sehingga peserta didik dapat mengetahui dan menulis kembali cerita-
cerita yang telah di dengar.

19
Ibid., hal. 34
20
Ibid., hal. 34
16

d. Dalam mata pelajaran fiqih. Penggunaan media audio berupa tape


recorder, peserta didik mendengarkan rekaman yang berisi do’a dan
bacaan-bacaan sholat, sehingga peserta didik dapat mengetahui dan
menghafal dengan mudah bacaan-bacaan dalam sholat serta do’a-do’an
dalam sholat.

2. Media Visual
Media berbasis visual memegang peran yaang sangat penting
dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan
memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan
dapat memberikan hubungan antara isi materi pembelajaran dengan dunia
nyata.

Ada langkah-langkah persiapan dalam menggunakan media


pembelajaran antara lain:

a. Merumuskan tujuan. Perumusan tujuan sangat diperlukan sebelum


memulai proses pembelajaran karena dengan tujuan guru akan terarah
dalam menyampaikan pembelajaran.
b. Persiapan guru. dalam tahap ini guru harus siap dalam menggunakan
media dan memperhatikan media apa saja yang akan digunakan.
Seperti yang dikatakan oleh Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain
dalam bukunya “ pada fase persiapan guru ini, seorang guru harus
memilih dan menetapkan media mana yang akan dimanfaatkan guna
mencapai tujuan, yang mana dalam hal ini prinsip pemilihan dan
pertimbangannya harus diperhatikan
c. Persiapan kelas. Pada tahap ini siswa harus siap sebelum menerima
pelajaran dengan menggunakan media pembelajaran agar pelajaran
yang telah dijelaskan oleh guru dapat diterima dan dipahami. Dalam
hal ini guru harus mampu untuk memotivasi siswa agar mereka dapat
menilai dan menghayati apa yang telah dijelaskan oleh guru.21

21
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,
2002), Cet.2, hal.154
17

Ada beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk


menyiapkan media berbasis visual sebagai berikut.

a. Usahakan media visual itu sederhana, mungkin menggunakan gambar


garis, karton, bagan dan diagram. Gambar yang realistis harus
digunakan secara hati-hati karena gambar yang amat rinci dengan
relisme sulit diproses dan dipelajari bahkan seringkali mengganggu
perhatian siswa untuk mengamati apa yang seharusnya diperhatikan.
b. Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran (yang terdapat
pada teks) sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
c. Gunakana grafik untuk menggambar ikhtisar keseluruhan materi
sebelum menyajikan unit pelajaran untuk digunakan oleh siswa
mengorganisasikan informasi.
d. Ulangi sajian visual dengan melibatkan siswa untuk meningkatkan
daya ingat. Meskipun sebagian visual dapat dengan mudah diperoleh
informasinya, sebagian lagi memerlukan pengamat dengan hati-hati.
Untuk visual yang kompleks siswa perlu diminta untuk mengamatinya,
kemudian mengungkapkan sesuatu mengenai visual tersebut. Jika
perlu siswa diarahkan kepada informasi yang penting secara rinci.
e. Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep yang
divisualkan secara berdampingan.
f. Hindari visual yang tak berimbang
g. Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual.
h. Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca
i. Visual khususnya diagram amat membantu untuk mempelajari materi
yang agak kompleks.
j. Visual yang dimaksud untuk mengkomunikasikan gagasan khusus
akan efektif apabila :
1) Jumlah objek dalam visual yang akan ditafsirkan dengan benar
dijaga agar terbatas.
2) Jumlah aksi terpisah yang penting pesan-pesannya harus
ditafsirkan dengan benar.
18

3) Semua objek dan aksi yang dimaksud dilukiskan secara


realistik sehingga tidak terjadi penafsiran ganda.
k. Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan
mudah dibedakan dari unsur-unsur latar belakang untuk
mempermudah pengelolahan informasi.22

3. Media Audio Visual


Langkah yang harus diperhatikan dalam menyiapkan dan
penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa
media yang digunakan atau diarahkan untuk mempermudah siswa belajar
dalam upaya memahami materi pelajaran.23
Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan
tambahan untuk memproduksinya. Salah satu perkerjaan penting yang
diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan
storyboard (papan cerita) yang juga memerlukan persiapan banyak,
rancanganya dan penelitian.
Berikut ini adalah beberapa petunuk praktis untuk menulis naskah narasi :
1) Tulis singkat, padat dan sederhana
2) Tulis seperti menulis judul berita, pendek tepat, berirana, dan
mudah diingat
3) Tulisan tidak harus berupa kalimat yang lengkap, pikiran frase
yang dapat melengkapi visual atau tuntun siswa kepada hal-hal
penting
4) Hindari istilah teknis kecuali jika istilah itu diberi batasan atau
digambarkan
5) Tulislah dalam kalimat aktif
6) Usahakan setiap kalimat tidak lebih dari 15 kata. Diperkirakan
setiap kalimat memakan waktu satu tanyangan visual kurang lebih
10 detik
7) Setelah menulis narasi, baca narasi itu dengan suara keras

22
Azhar Arsyad, Media..., hal. 4
23
Arif S. Sadiman dkk, Media Pendidikan: pengertian, pengembangan, dan pemanfatanya.
(Jakarta: Rajawali, 2005), hal. 99
19

8) Edit dan revisi naskah narasi itu sebagaimana perlunya.

Storyboard dikembangkan dengan memperhatikan beberapa petunjuk


dibawah ini :

1) Menetapkan jenis visual apa yang akan digunakan untuk


mendukung isi pelajaran dan mulai membuat sketsa
2) Pikirkan bagian yang akan diperhatikan audio dalam paket
program, audio bisa dalam bentuk : diam, sound effect khusus,
suara latar belakang, musik dan narasi kombinasi suara akan
dapat memperkaya program tersebut
3) Lihat dan yakinkan bahwa seluruh isi pelajaran tercakup dalam
storyboard.

Dalam pembelajaran Fiqh khususnya Madrasah Ibtidaiyah banyak


sekali kendala yang dihadapi dalam pembelajaran, salah satunya adalah
media yang kurang memadai, kurangnya kreatifitas pendidik dalam
menyampikan materi. Hal ini terlihat jelas ketika kita bedakan antara
sekolah yang mempunyai fasilitas media lengkap dan sekolah yang
fasilitas medianya terbatas akan berbeda hasilnya. Sejalan dengan apa
yang dikatakan oleh Brake dan Haralsen bahwa media digunakan untuk
membawa atau menyampaikan pesan, hal inilah yang menyebabkan
perbedaan antara sekolah tersebut. Sekolah yang mempunyai fasilitas atau
media pembelajaran lengkap maka siswanya akan lebih mudah memahami
materi yang disampaikan guru begitu sebaliknya sekolah yang minim
fasilitas ataupun media makan akan minim pula pemahaman siswa tentang
apa yang disampaikan oleh guru.24

D. Macam-Macam Media Pembelajaran Fiqih MI


1. Media Visual
a. Gambar/Foto
24
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. (Jakarta: Kencana, 2009), hal.
204        
20

Gambar sangat penting digunakan dalam usaha memperjelas


pengertian pada peserta didik. Sehingga dengan menggunakan gambar
peserta didik dapat lebih memperhatikan terhadap benda-benda atau
hal-hal yang belum pernah dilihatnya yang berkaitan dengan pelajaran.
Foto merupakan alat visual yang efektif karena dapat
divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih konkret dan
realistis. Informasi yang disampaikan dapat dimengerti dan dengan
mudah karena hasil yang diragakan lebih mendekati kenyataan melalui
foto yang diperlihatkan kepada anak-anak, dan hasil yang diterima oleh
anak-anak akan sama.25
Beberapa kelebihan media gambar/foto antara lain:
1) Sifatnya konkret, gambar/foto lebih realistis menunjukkan
pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
2) Gambar/foto dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
3) Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan
kita.
4) Foto dapat memperjelas suatu masalah.
5) Foto harganya murah dan dapat digunakan, tanpa memerlukan
perlatan khusus.
Selain kelebihan-kelebihan tersebut, gambar juga mempunyai
kelemahan-kelemahan seperti:
1) Gambar hanya menekankan persepsi indrea mata
2) Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
kegiatan pembelajaran
3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar

Selain itu, ada enam syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar/foto
yang baik sehingga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran:
1) Otentik, gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi
seperti kalau orang melihat benda sebenarnya.

25
H. Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hal.
47
21

2) Sederhana, komposisi gambar hendaknya cukup jelas


menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar.
3) Ukuran relatif, gambar/foto dapat membesarkan atau
memperkecil objek/benda sebenarnya.
4) Gambar/foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan.
5) Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
6) Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang
bagus.26

b. Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang
melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang
yang normal dapat belajar menggambar, setiap guru yang baik haruslah
dapat menuangkan ide-idenya kedalam bentuk sketsa. Dalam membuat
sketsa ciri utama objek, aksi, atau situasi yang ingin dilukiskan harus
tetap ada. Aksi atau kegiatan yang sedang berlangsung dapat dilukiskan
dengan baik dengan sketsa. Bentuk sesuatu objek yang sederhana pun
juga dapat dilukiskan dengan sketsa tanpa mengkhawatirkan penafsiran
yang keliru dari siswa.27

c. Kartun
Kartun merupakan garis yang dicoret dengan spontan yang
menekankan kepada hal-hal yang dianggap penting. Ide utama kartun
yaitu menggugah rasa lucu dan kesan utamanya adalah senyum dan
ketawa. Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus
disampaikan dan menuangkannya kedalam gambar sederhana. Kartun
tanpa digambar detail menggunakan simbol-simbol serta karakter yang
mudah dikenal dan dimengerti dengan cepat.kalau makna kartun

26
HM. Musfiqon, Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran, (Jakarta: PT. Pustakaraya,
2012), hal.74-75
27
Ibid., hal. 75
mengena, pesan yang besar bisa disajikan secara ringkas dan kesannya
akan tahan lama di ingatan.28

d. Buku cetak
Dengan menggunakan buku, peserta didik bisa melihat dan
mengakses pesan atau materi pembelajaran secara langsung tanpa
bantuan alat lain yang bersifat proyektif.

e. Papan tulis
Media ini bisa digunakan dan menampilkan pesan tanpa harus
dibantu alat proyektor. Sehingga peserta didik dan guru bisa memahami
materi pelajaran secara langsung tanpa menggantungkan diri pada alat
bantu lain. Aplikasi dari papan tulis untuk pengajaran hampir tiada
habis-habisnya. Papan tulis dapat digunakan dikelas, kerja lapangan,
dan hampir setiap pengajaran tulis, bahkan untuk sebuah pengumuman
pun orang menggunakan papan tulis.29

2. Media Audio
Media Audio adalah atau media dengar adalah jenis media
pembelajaran atau sumber belajar yang berisikan pesan atau materi
pelajaran yang disajikan secara menarik dan kreatif dan diterapkan dengan
menggunakan indera pendegaran saja. Karena media ini hanya berupa suara.
Macam-macam media audio30 :
a. Laboratorium bahasa
Laboraturium bahasa merupakan media audio yang berfungsi
untuk menunjang proses belajar megajar dan penerapanya meggunakan
indera pendengaran. Media ini biasanya digunakan untuk
menyampaikan materi pelajaran seperti: mendengarkan percakapan
bahasa asing seperi bahasa indonesia, bahasa arab, dan bahasa inggris.

28
Ibid., hal. 76
29
Nizwardi Jalinus & Ambiyar, Media dan Sumber Pembelajaran, (Jakarta: KENCANA, 2016),
hal. 24
30
Susanti dan Affrida Zulfiana, Jenis – Jenis Media Dalam Pembelajaran, (Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo : Mahasiswa Fakultas Agama Islam, Program Studi Pendidikan Agama
Islam), hal. 9-10

22
Degan adanya alat ini dapat mempermudah pendidik dan peserta didik
dalam mencapi tujuan belajar mengajar.
b. Radio
Radio adalah media visual yang berupa benda atau alat yang
dapat dipergunakan untuk memfasilitasi proses belajar mengajar dan
diterapkan dengan menggunakan indera pendengaran. Fungsi radio
sebagai media belajar adalah dapat memberikan informasi-informasi
yang dimuat didalamnya.
c. Alat perekam pita maknetik
Alat perekam pita maknetik merupakan media belajar berbasis
audio dan diterapkan dengan mengunakan indera pendengaran. Peran
atau fungsi alat perekam pita maknetik dalam media belajar adalah
dapat dipergunakan untuk merekam suara atu data (materi pelajaran)
sehingga dalam penyampainya pendidik dapat memutarnya kembali.
Tetapi alat ini sudah jarang di temukan karena sudah tergantikan oleh
teknologi-teknologi yang lebih canggih dan baru.
d. Phonograph (Gramaphone)
Alat rekam ini menggunakan cakram datar yang disebut
gramafon (gramaphone), yang kemudian dikenal dengan nama piringan
hitam (record), yang telah berkali-kali mengalami perkembangan
pembuatannya. Piringan hitam ini, mampu merekam berbagai macam
suara mulai dari ucapan katakata, suara badai, kicau burung, musik
simponi dan lain-lain.hanya saja piringannya mudah tergores dan aus
serta diameternya yang besar. Alat ini cocok digunakan untuk music,
drama, puisi, dongeng, tutur cerita dan lain-lain.
e. Compact Disc (CD)
Inovasi secara revolusioner di dunia audio rekam terjadi pada
tahun 1979, yakni compact disc (CD) sebagai hasil percampuran
computer dan tenaga laser. Compact Disc atau cakram padat adalah
sebuah piringan optical yang digunakan untuk menyimpan data secara
digital. Teknologi cakram padat kemudian diadopsi untuk digunakan
sebagai alat penyimpan data yang dikenal sebagai CD-ROM.

23
3. Media Audio visual
Media audio visual adalah jenis media pembelajaran atau sumber
belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang dibuat secara
menarik dan kreatif dengan menggunakan indra pendengaran dan
penglihatan. Media ini berupa suara dan gambar.
Menurut Djamarah, media audio visual dibagi menjadi 2 :
a. Audio visual murni, yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar
berasal dari satu sumber.
b. Audio Visual tidak murni yaitu media yang unsur suara dan gambarnya
berasal dari sumber yang berbeda. Audio visual tidak murni ini sering
disebut juga dengan audio visual diam plus suara yaitu media yang
menampilkan suara dan gambar diam.31

Contoh media audio visual murni :


a. Televisi
Televisi dalam pengertiannya berasal dari dua kata, yaitu tele
(bahasa Yunani), yang berarti jauh, dan visi (bahasa Latin), berarti
penglihatan. Television (bahasa Inggris)bermakna melihat jauh. Kata
melihat jauh mengandung makna bahwa gambar yang diproduksi pada
satu tempat (stasiun televisi) yang dapat dilihat di tempat lain melalui
sebuah perangkat penerima yang disebut televisi minitor atau televise
set.32
Televisi merupakan sistem elektronik yang menayangkan gambar
hidup dan gambar diam disertai dengann suara melalui kabel. Selain
sebagai media pembelajaran, televisi merupakan sumber informasi bagi
masyarakat. Televisi berperan penting untuk pendidik, karena pendidik
terbantu dalam menyampaikan hal-hal yang tidak bisa dibawa ke dalam
kelas. Siswa bisa menggunakan media tersebut dirumah.
b. Video Kaset

31
Nuruddin, Hubungan Media: Konsep dan Aplikasi, (Jakarta: Raja Grafindo, 2008), hal. 122.
32
Werner J Severin, Teori Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2005), hal. 228.

24
Video Kaset merupakan alat yang dapat menampilkan gambar
gerak dan disertai dengan suara. Video kaset bersifat informatif dan juga
sangat cocok untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Sebagian
kedudukan film digantikan oleh video. Tetapi masing-masing mempunyai
kelebihan. Biasanya pedidik menayangkan video pembelajaran di depan
kelas melalui proyektor. Video kaset memiliki fungsi untuk merekam
data. Data tersebut bisa dihapus dan ditayangkan kembali ketika
dibutuhkan.
c. Film bersuara
Film merupakan media audio visual yang amat besar kegunaannya
dalam proses belajar mengajar. Karena film dapat memenuhi kebutuhan
siswa yang berhubungan dengan materi yang dipelajari. Bentuk lama film
biasanya bisu. Kemudian seiring berjalannya waktu dan kemajuan
teknologi telah memiliki suara dan ribuan gambar dalam rekaman terpisah.
Dan keduanya menampilkan ekspresi. Dengan menggunakan film bersuara
siswa dapat termotivasi untuk belajar dan mengembangkan minat.

Contoh media audio visual tidak murni :


a. Film Bingkai Suara (Sound Slide)
Sound slide merupakan gabungan dari slide atau gambar dengann
tape audio atau suara. Sound slide berupa powerpoit, adobe flash, adobe
premiere, dan windows movie maker. Sound slide sangat efektif untuk
proses belajar mengajar dan membuat siswa menjadi kreatif. Karena jika
slide suara yang dibuat tersebut bagus, maka akan meningkatkan hasil
belajar. Slide bersuara dapat diulang apabila dibutuhkan dan dapat
dipercepat atau diperlambat.
b. Film Rangkai Suara (Slide tape)
Gabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan
untuk berbagai tujuan pembelajaran dan meningkatkan suatu usaha yang
melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan atau mendorong
lahirnya respon emosional. Slide bersuara merupakan suatu inovasi yang

25
dapat digunakan sebagai media baik dalam suatu usaha atau dalam
pembelajaran.

26
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Media pembelajaran adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin
diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, materi yang
diterima adalah intruksional, dan tujuan yang dicapai adalah tercapainya
proses belajar.
2. Jenis Media Pembelajaran Fiqih MI ada tiga, antara lain:
a. Media audio, yaitu media non-cetak yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari pendidik ke peserta didik. Media audio
mengandalkan suara pada penyampaian materinya.
b. Media Visual, yaitu media yang dapat dilihat saja tanpa mengandung
unsur bunyi atau bunyi gambar.
c. Media Audio Visual, yaitu media perantara yang penyerapannya
melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi
yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau sikap yang dipergunakan untuk membantu
tercapainya tujuan belajar.
3. Langkah Penyiapan Media Pembelajaran Fiqih MI adalah sebagai berikut:
a. Media Audio
Mempersiapkan diri, mempersiapkan kesiapan siswa,
mendiskusikan membahas materi program audio, mendengarkan
materi audio yang akan dibahas.
b. Media Visual
1) Merumuskan tujuan.
2) Persiapan guru. Dalam tahap ini guru harus siap dalam
menggunakan media dan memperhatikan media apa saja yang
akan digunakan.
3) Persiapan kelas. Pada tahap ini siswa harus siap sebelum
menerima pelajaran dengan menggunakan media pembelajaran

27
28

agar pelajaran yang telah dijelaskan oleh guru dapat diterima


dan dipahami.
c. Media Audio Visual
Salah satu perkerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-
visual adalah penulisan naskah dan storyboard (papan cerita) yang
memerlukan persiapan banyak, rancanganya dan penelitian.
4. Macam-Macam Media Pembelajaran Fiqih MI
a. Dalam media audio terdapat laboratorium bahasa, alat perekam pita
maknetik, phonograph, dan compact disc.
b. Dalam media visual terdapat gambar/foto, sketsa, kartun, buku cetak,
papan tulis.
c. Dalam media audio visual terdapat televisi, video kaset, film bersuara,
film bingkai suara (sound slide), film rangkai suara (slide tape).

B. Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan pembaca mengetahui media
pembelajaran pada fiqih MI. Khususnya kepada calon guru, diharapkan untuk
bisa memahami dan mempraktikkan di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


Asnawir, H., dan M. Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta:
Ciputat Pers.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Haryoko, Sapto. 2009. Efektivitas Pemanfaatan Media Audio-Visual Sebagai
Alternatif Optimalisasi Model Pembelajaran dalam Jurnal Edukasi
Elektro. Vol. 5/No. 1.
Hayati, Najmi dkk. 2017. Hubungan Penggunaan Media Pembelajaran Audio
Visual dengan Minat Peserta Didik pada Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam di SMAN 1 Bangkinang Kota dalam Jurnal Al-Hikmah. Vol.
14/No.2.
Jalinus, Nizwardi & Ambiyar. 2016. Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta:
KENCANA.
Kustandi, Cecep dan Daddy Darmawan. 2020. Pengembangan Media
Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Musfiqon, HM. 2012. Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran. Jakarta:
PT. Pustakaraya.
Mustika, Rieka. 2015. Media Pembelajaran Sistem Audio Untuk Penberdayaan
Pendidikan di Komunitas Masyarakat dalam Jurnal Masyarakat
Telematika dan Informasi. Vol.6/No.1.
Nomleni, Fransina Thresina dan Theodora Sarlotha Nirmala Manu. 2018.
Pengembangan Media Audio Visual dan Alat Peraga dalam
Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Pemecahan Masalah dalam
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol.8/No.3.
Nuruddin. 2008. Hubungan Media: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo.
Pitarto, Estu. 2007. Cara Asyik Bercerita dengan TIK-Audacity. Surabaya: CV
Cipta Media Edukasi.
Sadiman, Arif S., dkk. 2005. Media Pendidikan: pengertian, pengembangan, dan
pemanfatanya. Jakarta: Rajawali.
Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana.
Severin, Werner J. 2005. Teori Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Simarmata, Janner dkk. 2020. Elemen-elemen Multimedia untuk Pembelajaran.
Medan: Yayasan Kita Menulis.
Siahaan, Vivian dan Rismon Hasiholan. 2015. Visual Basic.Net. Jakarta: Sparta
Publishing.
Sumiharsono, Rudy dan Hisbiyat Hasanah. 2018. Media Pembelajaran. Jawa
Timur: CV Pustaka Abadi.

Susanti dan Affrida Zulfiana. Jenis – Jenis Media Dalam Pembelajaran.


Universitas Muhammadiyah Sidoarjo : Mahasiswa Fakultas Agama
Islam, Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Yaumi, Muhammad. 2018. Media dan Teknologi Pembelajaran. Jakarta:
Prenadamedia Group.

Anda mungkin juga menyukai