Disusun Oleh:
Kelompok 3 PGMI 5D:
1. Nurul Aeni (12205183031)
2. Artika Sukma A. (12205183033)
3. Agis Susilowati (12205183034)
4. Nina Ayu Nurma Yuwalina (12205183035)
5. Indrayanti Prameswari (12205183038)
6. Sabrina Aisyah W. (12205183040)
7. Elvin Saputri (12205183041)
8. Nurrizka Arina R. (12205183148)
9. Mohammad Zaki R. (12205183152)
10. Andryana Cahyani R. (12205183163)
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
serta kelancaran dalam penyusunan makalah Pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial MI/SD dengan judul “Media Pembelajaran Fiqih MI”
Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial MI/SD Dosen Pengampu Maftucha, M.Pd
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih tidak lupa kami
sampaikan kepada:
1. Dr. Maftukhin, M. Ag. Selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah
memberikan kesempatan kepada kita untuk menimba ilmu di IAIN
Tulungagung.
2. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan.
3. Mukhammad Zainul Muttaqin, M.H. selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan tugas dan pengarahan kepada kami.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Media Pembelajaran.............................................................................3
B. Jenis Media Pembelajaran Fiqih MI.....................................................6
C. Langkah Penyiapan Media Pembelajaran Fiqih MI..............................14
D. Macam-Macam Media Pembelajaran Fiqih MI....................................20
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................27
B. Saran.....................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran pada dasarnya merupakan suaru proses komuniksi
yang melibatkan guru sebagai sumber informasi, dan siswa sebagai
penerima pesan. Media pembelajaran adalah alat komunikasi pada saat
kegiatan belajar mengajar yang digunakan oleh guru dan siswa. Artinya,
media komunikasi pembelajaran diperuntukkan penerima pesan agar dapat
menangkap secara benar dan utuh segala informasi yang disampaikan saat
proses pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen
pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar
mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus
mendapat perhatian guru/fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Oleh karena itu guru/fasilitator perlu mempelajari bagiaman menetapkan
media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan
pembelajaran dalam prses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan
dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat
persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya,
dan lain-lain. hal ini sebenernya tidak perlu terjadi jika setiap guru/fasilitator
telah mempunyai pengetahuan dan keterampilan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana yang dimaksud dengan media pembelajaran?
2. Apa saja jenis-jenis media pembelajaran?
3. Apa saja penyiapan media pembelajaran fiqih MI?
4. Apa saja macam-macam media dalam pembelajaran fiqih MI?
1
2
C. Tujuan Pembahasan
1. Agar mengerti yang diamksud dengan media pembelajaran.
2. Agar mengerti apa saja jenis-jenis media pembelajaran.
3. Agar mengerti apa saja penyiapan media pembelajaran fiqih MI.
4. Agar mengerti macam-macam media dalam pembelajaran fiqih MI.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari Bahasa latin medius yang seara harfiah
bearti ‘tengah’,’perantara’ atau ‘pengantar’. Gerlah & Ey (1971)
mengatakan bahwa media apabila dipahami seara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam
pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah meruapakan
media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar
mengajar enederung diartikan sebagai alat grafis, photografis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal Batasan lain telah pula dikemukakan oleh para
ahli yang sebagaian di antaranya akan diberikan berikut ini. AECT
(Association of Education and Communication Technology, 1977)
memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping sebagai
system penyampaian atau pengantar, media yang sering diganti dengan
kata mediator menurut Fleming (1987:234) adalah penyebab atau alat
yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya.1
1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), hal. 3
3
4
2
Ibid., hal. 6-7
3
Cecep Kustandi dan Daddy Darmawan, Pengembangan Media Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2020), hal. 4-5
4
Rudy Sumiharsono dan Hisbiyat Hasanah, Media Pembelajaran, (Jawa Timur: CV Pustaka
Abadi, 2018), hal. 14
5
5
Ibid., hal. 15
6
1) Murah
Pada umumnya media audio ini dapat terjangkau oleh
masyarakat meskipun ada beberapa tipe yang memiliki harga
cukup mahal disebabkan fitur dan fasilitas tambahan dalam
media tersebut.
2) Fleksibel
Media audio berformat digital seperti MP3 Player, Podcast,
handphone dapat dibawa kemana saja. Berbeda dengan radio
transistor pada zaman dahulu yang memiliki ukuran besar.
6
Rieka Mustika, Media Pembelajaran Sistem Audio Untuk Penberdayaan Pendidikan di
Komunitas Masyarakat dalam Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi, Vol.6/No.1, 2015,
hal. 61
7
Estu Pitarto, Cara Asyik Bercerita dengan TIK-Audacity, (Surabaya: CV Cipta Media Edukasi,
2007), hal. 2
8
Ibid., hal. 3-4
7
3) Sederhana
Media audio memiliki cara kerja yang sederhana yaitu
menghasilkan suara.
4) Memanjakan imajinasi
9
Janner Simarmata dkk, Elemen-elemen Multimedia untuk Pembelajaran, (Medan: Yayasan Kita
Menulis, 2020), hal. 58-59
10
Estu Pitarto, Cara Asyik..., hal. 4-5
8
2. Media Visual
a. Pengertian Media Visual
Media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah
berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), media adalah alat (sarana) komunikasi 12.
Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang
bertujuan atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media
itu disebut Media Pembelajaran. Jadi, pengertian media secara
singkat yaitu, suatu benda atau peristiwa yang memudahkan
seseorang dalam memahami dan memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
Sedangkan Media Visual yaitu, media yang dapat dilihat saja
tanpa mengandung unsur bunyi atau bunyi gambar. Media jenis ini
11
Janner Simarmata dkk, Elemen-elemen..., hal. 55-56
12
Muhammad Yaumi, Media dan Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018),
hal. 104.
9
dapat dilihat oleh indera penglihat saja, indera lain seperti telinga
tidak dapat difungsikan untuk media visual ini.
13
Vivian Siahaan dan Rismon Hasiholan, Visual Basic.Net (Jakarta: Sparta Publishing, 2015), hal.
34
10
3. Media Audio-Visual
a. Pengertian Media Audio-Visual
14
Ibid., hal. 34
11
Model Pembelajaran dalam Jurnal Edukasi Elektro, Vol. 5/No. 1, Maret 2009, hlm 1-10.
13
16
Najmi Hayati dkk, Hubungan Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual dengan Minat
Peserta Didik pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bangkinang Kota dalam
Jurnal Al-Hikmah, Vol. 14/No.2, 2017, hal. 165
14
19
Ibid., hal. 34
20
Ibid., hal. 34
16
2. Media Visual
Media berbasis visual memegang peran yaang sangat penting
dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan
memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan
dapat memberikan hubungan antara isi materi pembelajaran dengan dunia
nyata.
21
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,
2002), Cet.2, hal.154
17
22
Azhar Arsyad, Media..., hal. 4
23
Arif S. Sadiman dkk, Media Pendidikan: pengertian, pengembangan, dan pemanfatanya.
(Jakarta: Rajawali, 2005), hal. 99
19
Selain itu, ada enam syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar/foto
yang baik sehingga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran:
1) Otentik, gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi
seperti kalau orang melihat benda sebenarnya.
25
H. Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hal.
47
21
b. Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang
melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang
yang normal dapat belajar menggambar, setiap guru yang baik haruslah
dapat menuangkan ide-idenya kedalam bentuk sketsa. Dalam membuat
sketsa ciri utama objek, aksi, atau situasi yang ingin dilukiskan harus
tetap ada. Aksi atau kegiatan yang sedang berlangsung dapat dilukiskan
dengan baik dengan sketsa. Bentuk sesuatu objek yang sederhana pun
juga dapat dilukiskan dengan sketsa tanpa mengkhawatirkan penafsiran
yang keliru dari siswa.27
c. Kartun
Kartun merupakan garis yang dicoret dengan spontan yang
menekankan kepada hal-hal yang dianggap penting. Ide utama kartun
yaitu menggugah rasa lucu dan kesan utamanya adalah senyum dan
ketawa. Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus
disampaikan dan menuangkannya kedalam gambar sederhana. Kartun
tanpa digambar detail menggunakan simbol-simbol serta karakter yang
mudah dikenal dan dimengerti dengan cepat.kalau makna kartun
26
HM. Musfiqon, Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran, (Jakarta: PT. Pustakaraya,
2012), hal.74-75
27
Ibid., hal. 75
mengena, pesan yang besar bisa disajikan secara ringkas dan kesannya
akan tahan lama di ingatan.28
d. Buku cetak
Dengan menggunakan buku, peserta didik bisa melihat dan
mengakses pesan atau materi pembelajaran secara langsung tanpa
bantuan alat lain yang bersifat proyektif.
e. Papan tulis
Media ini bisa digunakan dan menampilkan pesan tanpa harus
dibantu alat proyektor. Sehingga peserta didik dan guru bisa memahami
materi pelajaran secara langsung tanpa menggantungkan diri pada alat
bantu lain. Aplikasi dari papan tulis untuk pengajaran hampir tiada
habis-habisnya. Papan tulis dapat digunakan dikelas, kerja lapangan,
dan hampir setiap pengajaran tulis, bahkan untuk sebuah pengumuman
pun orang menggunakan papan tulis.29
2. Media Audio
Media Audio adalah atau media dengar adalah jenis media
pembelajaran atau sumber belajar yang berisikan pesan atau materi
pelajaran yang disajikan secara menarik dan kreatif dan diterapkan dengan
menggunakan indera pendegaran saja. Karena media ini hanya berupa suara.
Macam-macam media audio30 :
a. Laboratorium bahasa
Laboraturium bahasa merupakan media audio yang berfungsi
untuk menunjang proses belajar megajar dan penerapanya meggunakan
indera pendengaran. Media ini biasanya digunakan untuk
menyampaikan materi pelajaran seperti: mendengarkan percakapan
bahasa asing seperi bahasa indonesia, bahasa arab, dan bahasa inggris.
28
Ibid., hal. 76
29
Nizwardi Jalinus & Ambiyar, Media dan Sumber Pembelajaran, (Jakarta: KENCANA, 2016),
hal. 24
30
Susanti dan Affrida Zulfiana, Jenis – Jenis Media Dalam Pembelajaran, (Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo : Mahasiswa Fakultas Agama Islam, Program Studi Pendidikan Agama
Islam), hal. 9-10
22
Degan adanya alat ini dapat mempermudah pendidik dan peserta didik
dalam mencapi tujuan belajar mengajar.
b. Radio
Radio adalah media visual yang berupa benda atau alat yang
dapat dipergunakan untuk memfasilitasi proses belajar mengajar dan
diterapkan dengan menggunakan indera pendengaran. Fungsi radio
sebagai media belajar adalah dapat memberikan informasi-informasi
yang dimuat didalamnya.
c. Alat perekam pita maknetik
Alat perekam pita maknetik merupakan media belajar berbasis
audio dan diterapkan dengan mengunakan indera pendengaran. Peran
atau fungsi alat perekam pita maknetik dalam media belajar adalah
dapat dipergunakan untuk merekam suara atu data (materi pelajaran)
sehingga dalam penyampainya pendidik dapat memutarnya kembali.
Tetapi alat ini sudah jarang di temukan karena sudah tergantikan oleh
teknologi-teknologi yang lebih canggih dan baru.
d. Phonograph (Gramaphone)
Alat rekam ini menggunakan cakram datar yang disebut
gramafon (gramaphone), yang kemudian dikenal dengan nama piringan
hitam (record), yang telah berkali-kali mengalami perkembangan
pembuatannya. Piringan hitam ini, mampu merekam berbagai macam
suara mulai dari ucapan katakata, suara badai, kicau burung, musik
simponi dan lain-lain.hanya saja piringannya mudah tergores dan aus
serta diameternya yang besar. Alat ini cocok digunakan untuk music,
drama, puisi, dongeng, tutur cerita dan lain-lain.
e. Compact Disc (CD)
Inovasi secara revolusioner di dunia audio rekam terjadi pada
tahun 1979, yakni compact disc (CD) sebagai hasil percampuran
computer dan tenaga laser. Compact Disc atau cakram padat adalah
sebuah piringan optical yang digunakan untuk menyimpan data secara
digital. Teknologi cakram padat kemudian diadopsi untuk digunakan
sebagai alat penyimpan data yang dikenal sebagai CD-ROM.
23
3. Media Audio visual
Media audio visual adalah jenis media pembelajaran atau sumber
belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang dibuat secara
menarik dan kreatif dengan menggunakan indra pendengaran dan
penglihatan. Media ini berupa suara dan gambar.
Menurut Djamarah, media audio visual dibagi menjadi 2 :
a. Audio visual murni, yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar
berasal dari satu sumber.
b. Audio Visual tidak murni yaitu media yang unsur suara dan gambarnya
berasal dari sumber yang berbeda. Audio visual tidak murni ini sering
disebut juga dengan audio visual diam plus suara yaitu media yang
menampilkan suara dan gambar diam.31
31
Nuruddin, Hubungan Media: Konsep dan Aplikasi, (Jakarta: Raja Grafindo, 2008), hal. 122.
32
Werner J Severin, Teori Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2005), hal. 228.
24
Video Kaset merupakan alat yang dapat menampilkan gambar
gerak dan disertai dengan suara. Video kaset bersifat informatif dan juga
sangat cocok untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Sebagian
kedudukan film digantikan oleh video. Tetapi masing-masing mempunyai
kelebihan. Biasanya pedidik menayangkan video pembelajaran di depan
kelas melalui proyektor. Video kaset memiliki fungsi untuk merekam
data. Data tersebut bisa dihapus dan ditayangkan kembali ketika
dibutuhkan.
c. Film bersuara
Film merupakan media audio visual yang amat besar kegunaannya
dalam proses belajar mengajar. Karena film dapat memenuhi kebutuhan
siswa yang berhubungan dengan materi yang dipelajari. Bentuk lama film
biasanya bisu. Kemudian seiring berjalannya waktu dan kemajuan
teknologi telah memiliki suara dan ribuan gambar dalam rekaman terpisah.
Dan keduanya menampilkan ekspresi. Dengan menggunakan film bersuara
siswa dapat termotivasi untuk belajar dan mengembangkan minat.
25
dapat digunakan sebagai media baik dalam suatu usaha atau dalam
pembelajaran.
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Media pembelajaran adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin
diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, materi yang
diterima adalah intruksional, dan tujuan yang dicapai adalah tercapainya
proses belajar.
2. Jenis Media Pembelajaran Fiqih MI ada tiga, antara lain:
a. Media audio, yaitu media non-cetak yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari pendidik ke peserta didik. Media audio
mengandalkan suara pada penyampaian materinya.
b. Media Visual, yaitu media yang dapat dilihat saja tanpa mengandung
unsur bunyi atau bunyi gambar.
c. Media Audio Visual, yaitu media perantara yang penyerapannya
melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi
yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau sikap yang dipergunakan untuk membantu
tercapainya tujuan belajar.
3. Langkah Penyiapan Media Pembelajaran Fiqih MI adalah sebagai berikut:
a. Media Audio
Mempersiapkan diri, mempersiapkan kesiapan siswa,
mendiskusikan membahas materi program audio, mendengarkan
materi audio yang akan dibahas.
b. Media Visual
1) Merumuskan tujuan.
2) Persiapan guru. Dalam tahap ini guru harus siap dalam
menggunakan media dan memperhatikan media apa saja yang
akan digunakan.
3) Persiapan kelas. Pada tahap ini siswa harus siap sebelum
menerima pelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
27
28
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan pembaca mengetahui media
pembelajaran pada fiqih MI. Khususnya kepada calon guru, diharapkan untuk
bisa memahami dan mempraktikkan di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA