Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

MEDIA PEMBELAJARAN

DISUSUN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS MATA KULIAH

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

DOSEN PENGAMPUH : TRI ARIYANI,M.Pd.Si

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7 :

1.ANA DELLA (102220003)

2.PRETY ALHAYYU UTAMI (102220002)

3.GUSTI ARYANI (102220022)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS PGRI SILAMPARI

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta
shalawat beriringan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penyusun dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Media Pembelajaran”.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Strategi Belajar Mengajar di program studi Pendidikan Fisika, Universitas PGRI Silampari.
Tidak luput juga penyusun mengucapkan terimakasih kepada Ibu Tri Ariani, M.Pd.,Si. selaku
dosen pengampu mata kuliah ini yang telah banyak memberikan masukan sehingga makalah ini
dapat selesai tepat pada waktunya.

Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kesalahan dan
kekuranganyang masih memerlukan penyempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun penyusun harapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca pada umumnya dan penyusun pada khususnya.
Akhir kata, penyusun ucapkan terima kasih.

Lubuklinggau maret 2024

i
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1

C. Tujuan Pembahasan..................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3

A.Pengertian media pembelajaran ................................................................... 3

B. Karakteristik dan jenis media audio ........................................................... 17

C. Karakteristik dan jenis media audiovisual .................................................. 21

D. Faktor-faktor pemilihan media pembelajaran ............................................. 24

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 33

A.Kesimpulam ................................................................................................. 33

B.Saran ............................................................................................................. 33

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 34

ii
BAB I

PENDUHULUAN

A. Latar Belakang

Media Pembelajaran merupakan Sebuah sarana pembelajaran yang digunakan oleh


seseorang dengan menggunakan alat yang dibuat untuk memudahkan dalam penyampaian materi
ketika mengajar di Sekolah. Hal seperti itu sangat membantu guru dalam mengajar di Sekolah dan
merupakan solusi untuk membuat siswa senang ketika belajar dan tidak merasa jenuh.
Pembelajaran menggunakan media pembelajaran teknologi komputer seperti ini harus
menyelaraskan guru akan menggunakan metode pembelajaran apa yang cocok yang diajarkan
untuk siswa, agar siswa tidak merasa jenuh ketika di Sekolah. (Arif 2012:26) mengatakan bahwa
media adalah perantara atau pengantar pesan pengirim kepada penerima pesan.

Proses belajar mengajar media pembelajaran juga dapat membangkitkan semangat


belajar dan minat dari siswa yang tinggi, selain itu juga dapat membangkitkan motivasi belajar
siswa, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Pemakaian atau penggunaan
media juga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran di Sekolah. Media
dimanfaatkan memiliki posisi alat bantu guru dalam proses mengajar, misalnya slide, foto, grafik,
film, maupun pembelajaran menggunakan komputer yang berguna untuk menangkap, memproses,
dan menyusun kembali informasi visual dan verbal. Sebagai alat bantu dalam mengajar, media
juga diharapkan dapat memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar, mempertinggi daya
serap serta retensi belajar siswa.

B. Rumus Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat ditarik rumus masalah, yaitu:

a. Apakah pengertian media pembelajaran ?

b. Sebutkan karakteristik dan jenis media audio dalam media pembelajaran?

c. Sebutkan karakteristik dan jenis media audiovisual dalam media pembelajaran?

d. Faktor -faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan media pembelajaran?

C. Tujuan

Makalah ini mempunyai tujuan, yaitu:

a. Untuk mengetahui pengertian dari media pembelajaran.

1
b. Untuk mengatahui karakteristik dan jenis media audio dalam media pembelajaran

c. Untuk mengetahui karakteristik dan jenis media audiovisual dalam media pembelajaran

d. .Untuk mengetahui faktor -faktor yang mempengaruhi pemilihan media pembelajaran

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN

Kata media berasal dari bahasa Latin merupakan bentuk jamak dari kaa medium adalah
sesuatu yang terletak di tengah (antara 2 pihak atau 2 kutab) atau suatu alat. Dalam Webster
Dictionary (1960), media atau medium adalah segala sesuatu yang terletak di tengah dalam letak
jenjang atau alat apa saja yang digunakan sebagai perantara atau penghubung 2 hal. Oleh karena
itu, media pembelajaran dapat diartikan sebagai sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran
antara pemberi pesan kepada penerima pesan tersebut.
Association for Educational Communications and Technology (AEСТ, 1977)
mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk penyaluran informasi. Berbeda
dengan pendapat Briggs (1977), yang mengatakan bahwa media pada hakikatnya adalah peralatan
fisik untuk membawakan atau menyempurnakan isi pembelajaran contoh buku, video tape, slide
suara, suara guru atau perilaku tak terucap (nonverbal). Sebaliknya, Gagne (1979) memandang
media sebagai salah satu komponen dari suatu sistem penyampaian. Di dalamnya tercakup segala
peralatan fisik pada komunikasi, seperti buku, slide, modul, tape recorder
Ada lagi pendapat yang mengatakan bahwa media adalah sesuatu yang terletak di
tengah-tengah, jadi suatu perantara (Bretz, 1971). Bretz (1971) menghubungkan semua pihak yang
membutuhkan terjadinya suatu hubungan dan membedakan antara media komunikasi dan alat
bantu komunikasi. Perbedaannya adalah bahwa yang pertama merupakan sesuatu yang
berkemampuan untuk menyajikan keseluruhan informasi dan menggerakkan saling tindak antara
pebelajar dengan subjek yang dipelajari, sedangkan yang kedua semata-mata adalah penunjang
pada penyajian yang dilakukan oleh guru.
Definisi dari Gerlach & Ely (1980) "media adalah grafik, fotografi, elektronik atau
alat-alat mekanik untuk menyajikan, memproses, dan menjelaskan informasi lisan atau visual".
Dari berbagai definisi yang ada, dapat disimpulkan bahwa dalam arti luas, media
adalah setiap orang, bahan, alat atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang
memungkinkan siswa untuk menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dengan demikian,
guru atau dosen, buku ajar, lingkungan adalah media. Setiap media merupakan sarana untuk
menuju ke suatu tujuan. Di dalamnya terkandung informasi yang dapat komunikasikan kepada
orang lain. Informasi ini mungkin didapatkan dari boku-buku, rekaman, internet, film, dan
microfilm. Semua itu adalah media pembelajaran karena memuat informasi yang dapat
dikomunikasikan kepada siswa.
Konsep media pembelajaran mempunyai 2 segi yang satu sama lain tak dapat
dipisahkan atau saling menunjang, yaitu perangkat keras atau peralatan (hardware) dan materi atau
bahan yang disebut perangkat lunak (software). Contohnya, apabila guru membuat gambar/tulisan
pada transparansi kemudian diproyeksikan melalui Overhead Projector (OHP) maka bahan/ materi
pada transparan tersebut dinamakan perangkat lunak (software), sedangkan OHP itu sendiri
merupakan alat/perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk menampilkan materi
pembelajaran pada layar.

3
Saat ini orang membedakan antara alat peraga dengan media, namun banyak pula yang
menggunakan kedua istilah Tersebut saling berganti untuk menunjuk kepada suatu alat atau benda
yang sama. Sebenarnya perbedaan antara keduanya hanyalah pada fungsi bukan pada substansi
atau bendanya ita sendiri. Sesuatu disebut alat peraga apabila fungsinya hanya sebagai alat bantu
belaka dan disebut media apabila merupakan bagian integral dari seluruh kegiatan pembelajaran,
serta ada pembagian tanggung jawab antara guru di satu pihak dan media di lain pihak. Contohnya,
pada suatu pelajaran bahasa dengan pokok bahasan deklamasi, mungkin tak perlu guru untuk
memberi contoh, melainkan siswa dapat diminta mendengarkan kaset audio sebagai media
pembelajaran. Guru hanya diperlukan sewaktu memberikan penjelasan tentang isi sajak yang
dideklamasikan itu.
1. Pengertian Media Pembelajaran Menurut Beberapa Ahli
Berikut adalah pengertian media pembelajaran menurut beberapa ahli dalam bidang
pendidikan:
a). A. S. Hardjasudarma
Menurut A. S. Hardjasudarma, media pembelajaran adalah segala alat atau
perantara yang dapat mempengaruhi alat indera manusia dalam mengamati,
merasakan, atau memperoleh pengetahuan dan pengalaman.
b). Djamarah dan Zain
Menurut Djamarah dan Zain, media pembelajaran adalah segala benda atau
perangkat yang digunakan oleh guru dalam proses belajar-mengajar untuk
memudahkan guru dan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
c). Prof. Dr. H. Fuad Hassan
Menurut Fuad Hassan, media pembelajaran adalah alat atau bahan yang
digunakan untuk menyajikan suatu komunikasi pembelajaran agar lebih baik, efektif,
dan menyenangkan.
d). Prof. Dr. Sutrisno Hadi
Menurut Sutrisno Hadi, media pembelajaran adalah alat atau objek fisik
yang dipakai oleh guru dalam proses belajar-mengajar untuk mempermudah
penyajian bahan pelajaran dan membantu siswa dalam memahaminya.
e). Prof. Dr. M. Syafei
Menurut M. Syafei, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menghasilkan perubahan tingkah laku peserta didik melalui panca indera mereka.
1. MEDIA VISUAL

Media visual juga disebut media pandang karena seseorang dapat menghayati media
tersebut melalui penglihatan atau pandanganny. Media ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut :

4
1). Media Visual yang Tidak Diproyeksikan

Medis visual yang tidak diprovekalkan merupakan media vang sederhana, tidak
membutuhkan proyekter dan lavar untuk mempravakatkan perangkat lunak untuk meilia ini
tidak tembus cahaya (nontransparang maks tidak dapat dipantulkan pada layar, Hamen, media
ini paling banyak digunakan oleh guru karena letih mudah pembuatan maupun pengволи nya.
Faktor-faktor, seperti tidak adanya aliran listrik, daerah terpencil, dak cukup tersedianya dana
maupun peralatan, kelompok kelas kecil, menyebabkan guru memilih media yang dirasa lebih
praktis. Termasuk dalam Jenis ini, antara lain berikut ini.
a. Gambar mati atau gambar diom (still picture)
Gerlach & Ely (1980) mengatakan bahwa gambar tidak hanya bernilai seribu
bahasa, tetapi juga seribu tahun atau seribu mil. Melahi gambar dapat ditunjukkan kepada
siswa suatu tempat, orang, dan segala sesuatu dari daerah yang jauh dari jangkauan
pengalaman siswa sendri Gambar juga dapat memberikan gambaran dari waktu yang telah
lalu atau potret (gambaran) masa yang akan datang.
Gambar mungkin dilukis, dicetak atau dengan proses fotografi. Dalam hal
mewakili bendanya gambar mempunyai tingkat abstraksi yang cukup tinggi. Namun,
media ini dapat memberikan gambaran tentang segala sesuatu, seperti binatang, manusia,
tempat atau peristiwa sehingga penjelasan guru lebih konkret daripada hanya diuraikan
dengan kata-kata. Melalui gambar, dapat diterjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang
lebih realistis. Edgar Dale (1963) mengatakan bahwa gambar dapat mengalihkan
pengalaman belajar dari taraf belajar dengan lambang kata-kata ke taraf yang lebih konkret
(pengalaman langsung).Misalnya, guru akan menjelaskan terjadinya letusan gunung berapi
maka siswa akan lebih mudah menangkap gambar darı pada uraian guru dengan kata-kata.
Selain dapat menggambarkan berbagai hal, gambar mudah diperoleh dari majalah, koran
atau buletin. Berikut ini adalah penjelasan mengenai kelebihan, manfaat, ciri dan teknik,
serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan gambar sebagai media
pembelajaran.
1. Kelebihan gambar
a) Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata.
b) Banyak tersedia dalam buku-buku.
c)Sangat mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan.
d) Relatif tidak mahal.
e) Dapat dipakai untuk berbagai materi pembelajaran dan jenjang studi
2. Kelemahan gambar
a) Terkadang terlampau kecil untuk ditunjukkan di kelas yang besar.
b) Gambar mati adalah gambar 2 dimensi. Untuk menunjukkan dimensi yang ketiga
(kedalaman benda), harus digunakan I seri gambar dari objek yang sama, tetapi dari
sisi yang berbeda.
c) Tidak dapat menunjukkan gerak.
d) Siswa tidak selalu mengetahui memahami makna gambar.

5
3. Manfaat gambar sebagai media visual
a) Menimbulkan daya tarik bagi siswa. Gambar dengan berbagai warna akan lebih
menarik dan membangkitkan minat serta perhatian siswa.
b) Mempermudah pengertian siswa. Suatu penjelasan yang sifatnya abstrak dapat
dibantu dengan gambar sehingga siswa lebih mudah memahami apa yang dimaksud.
c) Memperjelas bagian-bagian yang penting. Melalui gambar, dapat diperbesar bagian-
bagian yang penting atau yang kecil sehingga dapat diamati lebih jelas.
d) Menyingkat suatu uraian. Suatu informasi yang dijelaskan dengan kata-kata
mungkin membutuhkan uraian panjang. Uraian tersebut mungkin dapat ditunjukkan
dengan sebuah gambar saja.
4. Ciri-ciri gambar yang baik
a) Cocok dengan tingkatan umur serta kemampuan siswa.
b) Bersahaja dalam arti tidak terlalu kompleks karena dengan gambar itu siswa
mendapat gambaran yang pokok. Jika gambar kompleks, perhatian siswa terbagi,
akibatnya ada sesuatu yang justru penting tetapi tidak tertangkap oleh siswa.
c) Realistis, maksudnya gambar itu seperti benda yang sesungguhnya atau sesuai
dengan apa yang digambar, sudah tentu perbandingan ukuran juga harus diperhatikan.
d) Gambar dapat diperlakukan dengan tangan sebagai media pembelajaran, gambar
harus dapat dipegang atau diraba oleh siswa.
5. Teknik penggunaan gambar Sebelum penggunaan gambar, hal yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut.
a) Pengetahuan apa yang akan diperlihatkan melalui gambar yang aka digunakan.
b) Kemungkinan salah pengertian yang akan ditimbulkan oleh gambar.
c) Persoalan apa yang hendak dijawab oleh gambar.
d) Kegiatan kreatif mana yang hendak dibina oleh gambar.
e) Reaksi emosional apa yang dapat ditimbulkan oleh gambar.
f) Apakah gambar itu dapat membawa siswa ke penyelidikan lebih lanjut.
g) Adakah media lain yang lebih tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

6. Cara menunjukkan gambar


Pada saat penggunaan gambar, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.

6
a) Apa yang harus dicari siswa dalam gambar.
b) Siswa harus mengerti bagaimana mempelajari gambar.
c) Bagaimana siswa menilai gambar.
d) Bagaimana siswa memberikan kritik terhadap gambar.
e) Bagaimana hubungan gambar tersebut dengan materi pembelajaran.
f) Apabila gambar terlampau berikan serial gambar yang mempunyai ukuran logis.
g) Waktu melihat gambar, mungkin tidak semua siswa dapat melihat dengan jelas maka
sesudah pelajaran berakhir hendaknya gambar diletakkan di tempat yang dapat
dijangkau oleh siswa.
b. Ilustrasi
Ilustrasi berasal dari bahasa Latin illustrare, yang berati menerangkan atau
membuat sesuatu menjadi jelas. Ilustrasi juga didefinisikan sebagai gambar atau wujud
yang menyertai teks. Gambar atau tulisan tersebut suatu kesatuan yang bertujuan
memperjelas teks atau buku cetakan yang diterbitkan. Pendapat lain mengatakan bahwa
ilustrasi adalah gambar atau wujud lain yang bermaksud menerangkan, menghias,
ditampilkan dengan suatu kepribadian dan mengandung daya tarik, serta memberi
stimulus dan memberi motif suatu gerak. Dari uraian tersebut dapa ditarik kesimpulan
bahwa ilustrasi mempunyai arti menerangkan atau membuat sesuatu menjadi jelas. Dalam
pengertian yang lebih luas. ilustrasi dapat berupa gambar, tulisan, ucapan, gerak (tari),
bunyi (musik) Ilustrasi yang berwujud gambar 2 dimensi berfungsi memperjelas dan
menghias cerita yang diterbitkan, contohnya komik.
c. Karikatur
Karikatur adalah gambar yang disederhanakan bentuknya dan biasanya berisi
sindiran. Merencanakan karikatur tidaklah mudah karena harus memahami terlebih
dahulu objek yang akan dibuat. Jika akan membuat karikatur tentang seseorang, yang
perlu diperhatikan adalah ciri khas orang tersebut yang akan ditonjolkan. Untuk
mengungkapkan hal itu, diperlukan keterampilan-keterampilan khusus untuk
menuangkan ke dalam bentuk goresan-goresan. Akan tetapi, bagi seseorang yang tidak
dapat menggambar, dapat melakukannya dengan gambar-gambar garis dan lingkaran
yang sederhana atau gambar dalam bentuk tongkat/garis-garis (stick figure drawing).
Gambar yang berwujud karikatur ini dapat digunakan sebagai mediakomunikasi
untuk semua tingkatan sosial, mulai dari orang-orang yang tidak bersekolah sampai pada
orang yang berpendidikan tinggi. Karikatur juga dapat berbicara dalam bahasa yang
universal tanpa memerlukan penjelasan. Bentuknya selain menarik, juga dapat mengikat
perhatian orang dan memperjelas ide serta informasi yang dikemukakan. Contoh berikut
ini karikatur yang diciptakan oleh Dwi Koen, yang dimuat dalam harian Kompas Minggu.
Poster merupakan suatu gambar yang mengkombinasikan unsure visual, seperti
garis, gambar, dan kata-kata, yang bermaksud menarik perhatian serta
mengomunikasikan pesan secara singkat. Agar lebih efekt poster seharusnya berwarna
dan menimbulkan daya tarik dengan maksud menjangkau perhatian dan menghubungkan

7
pesan-pesannya dengan cepat. Dalam proses pembelajaran, poster dapat menimbulkan
perhatian siswa untuk berbagai situasi belajar. Misalnya, untuk mengenalkan suatu topik
alas pokok bahasan baru sebagai peringatan untuk hal-hal yang berbahaya, seperi
praktikum dengan bahan-bahan kimia, listrik tegangan tinggi, dan dapat diberikan suatu
poster. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai poster.
1. Penggunaan poster
Sebelum merencanakan poster, hal yang perlu dipikirkan adalah untuk siapa
poster itu dibuat dan dengan tujuan apa poster itu akan ditunjukkan kepada siswa.
Sasaran ini harus jelas, untuk anak-anak, remaja, orang dewasa atau kelompok
tertentu. Kesalahan sasaran akan menjadikan poster sia-sia karena tak akan ada
komunikasi. Poster yang digunakan dalam ruangan atau kelas, lebih kecil bentuknya
daripada poster yang akan digunakan di luar ruangan. Untuk digunakan di dalam
kelas, kadang-kadang disertai keterangan lengkap.
2. Manfaat poster
a) Sebagai penggerak perhatian, misalnya di bawah gambar tong sampah, ditulis
"jagalah kebersihan".
b) Sebagai petunjuk, misalnya poster pariwisata dengan gambar candi Borobudur,
disertai tulisan "Candi Borobudur - 10 km", maksudnya letak candi tersebut 10 km
dari tempat poster dipasang.
c) Sebagai peringatan, misalnya "Awas meledak".
d) Pengalaman kreatif, misalnya poster untuk pameran atau suatu
pertunjukan/pembelajaran seni.
e) Sebagai alat promosi atau kampanye.
d. Bagan
Bagan adalah gambaran dari sesuatu yang dilukiskan dengan garis, gambar, dan
kata-kata, dengan tujuan untuk meragakan suatu pokok pelajaran yang menunjukkan
adanya hubungan, perkembangan, atau perbandingan tentang sesuatu. Beberapa jenis
bagan, antara lain berikut ini.
1). Bagan organisasi (aliran)
Bagan organisasi adalah bagan yang menjelaskan hubungan fungsional antara
bagian-bagian dalam suatu organisasi, misalnya kepengurusan PKK dari tingkat
kelurahan sampai RT.
2). Bagan bergambar (bagan lukisan)
Bagan lukisan merupakan bagan yang disampaikan dengan bentuk lukisan atau
gambar, misalnya dalam suatu peta dicantumkan gambar hasil-hasil suatu daerah atau
gambar binatang yang hidup di daerah.
3). Bagan perbandingan atau perbedaan

8
Bagan ini menunjukkan perbandingan atau perbedaan sesuatu yang
ditunjukkan dengan lukisan dan kata-kata seperti Penanaman Pohon di Tanah Miring.
4). Bagan pandangan tembus
Bagan pandangan tembus merupakan bagan yang menerangkan keadaan di
dalam suatu benda, misalnya interior suatu pesawat terbang yang mewah, mobil atau
binatang.
5). Bagan keadaan
Bagan keadaan adalah bagan yang menerangkan keadaan suatu benda dengan
bermacam-macam ukuran. Misalnya, macam-macam ukuran gergaji.
6). Bagan terurai
Bagan terurai merupakan bagan yang memberikan gambaran seandainya
sesuatu diurai, tetapi tetap dalam posisi dan urutan semula, misalnya gambar meja
arsitektur, pompa membrana.
7). Bagan petunjuk
Bagan petunjuk adalah bagan yang memberikan petunjuk pembua sesuatu,
misalnya pembuatan bangunan, jembatan, dan bangku
8). Bagan waktu
Bagan waktu merupakan bagan yang melukiskan keadaan waktu terten terjadi
suatu proses, misalnya tumbuhnya kacang, dari mulai biji ditanan pada hari pertama
sampai tumbuh dan berbuah, perkembangan katul, fate/bentuk bulan
9). Bagan pertumbuhan
Bagan pertumbuhan adalah bagan yang menerangkan hubungan antara fakta-
fakta, terdiri dari bagan pohon, yang berpangkal pada sesuatu dan berakhir pada
bagian-bagian kecil, contohnya silsilah raja-raja, bagan suatu percetakan dari direksi
sampai dengan bagian penempatan, dan bagan arus, dimulai dari cabang-cabang dan
berakhir pada suatu sumber, misalnya alur produksi suatu barang dari produsen sampai
pada konsumen.
10). Bagan skematik
Bagan skematik adalah bagan yang menerangkan jalannya sesuatu atau
menerangkan bagian-bagian yang penting, misalnya skema pencernaan makanan,
bagaimana makanan dari mulut sampai ke anus.
11). Bagan lembaran balik (Flip chart)
Bagan lembaran balik merupakan susunan gambar-gambar yang digantung
pada suatu tiang gantungan kecil dan cara menunjukkan dengan dibalik satu per satu.

9
e. Diagram
Diagram adalah suatu gambaran terbuka dari suatu objek atau proses. Maksudnya
adalah sesuatu yang diterangkan irisannya atau penampangnya dengan gambar, garis, dan
kata-kata, contohnya penampang batang pohon, kulit manusia, dan jantung. Agar supaya
lebih jelas, kadang-kadang guru menunjukkan benda aslinya atau tiruannya karena
diagram lebih abstrak Seperti penampang vertikal bunga.
f. Grafik
Grafik merupakan pemakaian lambang-lambang visualu menjelaskan data
statistik. Untuk mempermudah pengertian siswa, deren angka-angka dapat digambarkan
dengan lambang-lambang visual, seper garis-garis, titik-titik, gambar atau bentuk-bentuk
tertentu sehingga menari dan mudah dimengerti. Dengan grafik, penggambaran
kuantitatif akan kelihatan lebih sederhana, misalnya menjelaskan perbandingana
perkembangan penduduk di kota dengan desa dari tahun ke tahun dengan grafik gambar,
secara sekilas akan lebih mudah ditangkap daripada dijelaskan dengan uraian kalimat
yang panjang.
1). Grafik garis
Grafik garis biasanya digambarkan dengan garis-garis atau titik-titik, contohnya
grafik garis yang menggambarkan perbandingan kurva hasi belajar siswa kelas
tertentu untuk bidang studi matematika, kimia, dan biologi.
2). Grafik batang atau grafik bidang
Grafik batang menunjukkan perbandingan yang dilukiskan dengan batang,
misalnya jumlah lulusan suatu sekolah dari tahun ke tahun.
3). Grafik gambar
Grafik gambar merupakan grafik yang dilukiskan dengan gambar- gambar atau
simbol yang telah dikenal umum, contohnya perpindahan penduduk dari desa ke kota
dari tahun ke tahun yang dilukiskan dengan gambar-gambar sederhana, namun secara
sekilas lebih mudah dibaca.
4). Grafik lingkaran
Untuk menjelaskan keadaan atau perbandingan tentang sesuatu, dapat
digunakan grafik lingkaran, contohnya Persentase IQ anak-anak Indonesia yang
normal (rata-rata), dibandingkan dengan genius, di atas rata-rata dan di bawah rata-
rata.
g. Peta gambar
Peta dalalah gambar yang menjelaskan permukaan bumi atau beberap baghela
aripadanya, yang menunjukkan ukuran dan posisi yang me menurut skala yang
digambarkan.

• Jenis peta menurut isinya dapat dibedakan menjadi berikut ini.


1). Peta fisika merupakan peta yang memberikan data-data khusus mengena
ketinggian suatu daerah, iklim, tumbuh-tumbuhan, serta keadaan tanah.

10
2). Peta ekonomi disebut peta ekonomi atau peta industri apabila menunjukkan
hubungan antara wilayah tertentu dengan keadan ekonomi.
3). Peta politik adalah peta yang menggambarkan batas-batas suatu negun sampai
bagian-bagian atau batas daerah terkecil, dilengkapi dengan ko kota terpenting,
hutan, sungai, danau, serta rute transportasi.

• Jenis peta menurut bentuknya dibagi menjadi berikut ini.


1). Peta untuk siswa (peta untuk ulangan atau disebut juga peta buta). Guru dapat
mempersiapkan peta kecil yang diperbanyak untuk para siswa Dengan peta ini
siswa harus mengisinya dengan pelajaran yang ditugaskan guru.
2). Peta timbul. Peta ini merupakan suatu model peta dalam bentuk 3 dimensi dengan
perbedaan tinggi rendah tanah yang ditunjukkan dalam relief.
3). Ailas. Merupakan himpunan berbagai jenis peta dan merupakan kamus geografi
yang lengkap. Dalam atlas terdapat peta-peta yang menggambarkan bagian-
bagian dunia.
4). Bola dunia atau globe. Globe merupakan suatu model bumi yang bulat, dalam
bentuk kecil. Oleh karena bentuknya yang bulat seperti bumi maka dapat dilihat
pembagian daratan dengan lautan seperti bumi Dengan globe dapat ditunjukkan
perbandingan luas maupun jara jelas saru benua dengan benua yang lain secara
keseluruhan (bagaimahara berputar pada sumbunya, katulistiwa, garis lintang
utara, dan lintang selatan).
h. Realia dan model
Realia atau disebut juga objek adalah benda yang sebenarnya dalam bentuk utuh,
misalnya orang, binatang, dan rumah. Model adalah media 3 dimensi yang mewakili
benda yang sebenarnya. Benda 3 dimensi adalah benda yang mempunyai ukuran panjang,
lebar, dan isi (tinggi). Suatu model mungkin lebih besar, lebih kecil atau sama dengan
benda sebenarnya yang diwakili. Mungkin lebih lengkap, terperinci atau lebih sederhana
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Jadi, model merupakan tiruan
yang mewakili benda yang sebenarnya. Hampir semua objek dapat dibuat modelnya,
mulai dari serangga sampai pesawat terbang, dapat ditampilkan ke dalam kelas untuk
keperluan pembelajaran. Selain benda yang sebenarnya dan model, masih ada istilah yang
berhubungan dengan benda itu ialah spesimen dan mock up.
Spesimen (specimey) merupakan bagian atau pecahan dari benda yang
sebenarnya, seperti pecahan gelas, mineral, kulit, batu-batuan, bukit, daun, dan ranting,
yang sering diperlukan untuk keperluan pembelajaran. Bagian- bagian dari benda tersebut
sangat berguna karena merupakan benda yang sebenarnya, hanya sebatas pada pecahan
dari keseluruhan.
Mock up adalah bagian dari benda yang ingin ditunjukkan cara kerjanya, misalnya
apabila guru ingin menunjukkan cara bekerja mesin mobil maka guru cukup
menunjukkan bagian dari mesin itu, tanpa menampilkan seluruh badan mobil.
i. Berbagai jenis papan

11
Papan untuk pembelajaran yang sudah lama dipakai adalah papan tulis yang
berwarna hitam atau kadang-kadang hijau tua, yang banyak dipakai oleh guru untuk
membantu penjelasan-penjelasan yang disampaikannya secara lisan. Selain itu, masih ada
beberapa jenis papan, yaitu sebagai berikut.
1). Papan tulis hitam dan papan putih (whiteboard)
Papan tulis yang banyak dikenal selama ini adalah papan tulis yang berwarna
hitam atau blackboard. Papan ini digunakan untuk membuat batutan ringkas atau
menggambar sesuatu. Guru dapat menggunakan kapur, baik yang berwarna putih atau
warna yang lain agar menarik Namun, dengan kemajuan teknologi, orang sudah banyak
meninggalkan papan tulis yang dapat menyebabkan kotor karena debu kapur. Maka,
pancullah papan putih atau whiteboard merupakan suatu bidang logam yang dilapisi email
putih. Pada papan ini dapat ditempelkan benda-benda yang tidak terlampau berat kalau
pada alasnya dilekatkan sepotong magnet kecil. Oleh karena itu, papan ini juga disebut
papan magnet (magnetic hoard). Guru dapat menulis pada papan ini dengan spidol
whiteboard yang dapat dihapus.
2). Stensil papan tulis
Stensil papan tulis merupakan suatu alat bantu guru untuk menggambar sesuatu.
Terkadang guru sering menggambar sesuatu yang sama, misalnya peta atau berbentuk-
bentuk yang sulit maka stensil papan tulis ini sangat membantu. Alat bantu ini dibuat dari
kertas karton, diberi gambar yang diperlukan, kemudian diberi lubang-lubang pada
bentuk gambar tersebut. Apabila guru akan menggunakannya, bentuk ini ditempatkan
pada papan tulis, kemudian tepuk-tepuklah dengan penghapus yang banyak debu
kapurnya sekeliling lubang tersebut. Apabila karton diangkat maka tercetaklah titik-titik
kapur sesuai dengan gambar yang dibuat.
3). Cetakan papan tulis
Cetakan papan tulis merupakan alat bantu untuk membuat gambar di papan tulis,
namun caranya berbeda dengan stensil papan tulis. Gambar pada karton tidak diberi
lubang, melainkan digunting sesuai dengan baknya. Apabila guru akan menggunakannya,
bentuk ini ditempelkan pulling menggambar lingkar bentuknya dengan kapur sesuai
dengan cetakan yang dipegangnya.
4). Papan peragaan (display board)
Papan ini berguna untuk suatu pameran, dengan menempelkan berbagai bentuk,
seperti gambar, bagan, diagram atau foto dengan beberapa tulisan singkat.
5). Papan flanel
Papan flanel merupakan suatu papan yang ditempel (kain flanel untuk melekatkan
sesuatu di atasnya. Suatu bentuk, misalnya segitiga dapat ditempelkan pada papan flanel
apabila pada alas bentuk segitiga tersebut ditempel kertas amril (ampelas) atau spons
(busa). Papan ini berguna untuk meragakan suatu gambar yang telah disiapkan guru
sebelumnya Untuk menjelaskan himpunan pada pelajaran matematika, dapat ditempelkan
berbagai bentuk yang merupakan himpunan yang dimaksud Gambar-gambar tersebut
dapat dibuat dari kertas manila yang berwarna atau kertas bufalo/ kertas gambar.
6). Papan tetap
Papan tetap merupakan suatu papan yang sudah ada gambarnya secara tetap (tidak
dapat dihapus). Kerangka dari suatu bentuk tertentu dapat digambar pada papan ini
sehingga apabila guru ingin menjelaskan ia dapat menambahkan bagian-bagiannya secara
detail, tidak perlu menggambar bentuk atau kerangkanya.

12
7). Papan tempel
Papan ini digunakan untuk menempelkan pengumuman-pengumuman yang
penting diketahui oleh siswa. Biasanya pengumuman ini berisi berita singkat, tidak
terlampau panjang dapat pula suatu brosur yang diharap dibaca oleh seluruh siswa.

j. Sketsa
Sketsa merupakan gambar sederhana atau coretan kasar yang menggambarkan
sesuatu tidak sampai pada bagian-bagian yang kecil. Seorang guru yang kurang pandai
menggambar, skema ini bermanfaat untuk membantu guru memberikan penjelasannya di
papan tulis,

2). Media Visual yang Diproyeksikan

Media ini juga merupakan media visual, namun dapat diproyeksikan (dipantulkan)
pada layar melalui pesawat proyektor. Oleh karena itu, media ini terdiri dari dua unsur yang
tak dapat dipisahkan satu sama lain, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software). Melalui pesawat proyektor, materi atau perangkat lunak yang berwujud gambar,
bagan atau tulisan, dapat dipantulkan pada layar. Misalnya, guru akan menunjukkan gambar-
gambar pada transparan atau slide maka gambar-gambar tersebu merupakan perangkat
lunaknya. Pesawat proyektor yang digunakan untuk menampilkan gambar itu disebut
perangkat keras. Media visual ini banyak jenisnya, akan tetapi pada modul ini hanya akan
dibahas beberapa jenis yang banyak digunakan, dengan uraian sebagai berikut.

a. Overhead projector (OHP)


Nama alat ini belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, namun kalau
diartikan secara harfiah merupakan suatu alat yang berfungsi memproyeksikan sesuatu
melalui atas kepala (overhead). viaksudnya, sinar yang dipantulkan oleh pesawat ini
melampaui kepala orang yang menggunakannya. Untuk lebih jelasnya, silakan Anda
mengikuti penjelasan beserta sketsa (gambar sederhana) tentang posisi alat ini dengan
orang yang menggunakannya.
OHP adalah salah satu jenis alat proyektor yang digunakan untuk memproyeksikan
(memantulkan) objek yang tembus cahaya (transparan) ke permukaan layar Alat ini
dipakai oleh guru sebagai pengganti papan tulis, dapat diletakkan di meja guru, dengan
layar pada dinding di muka kelas tinggi layar tidak kurang dari satu meter dari lantai
dengan posisi agak condong ke depan sekitar 20.

1. Kelebihan OHP
a). Guru dapat mempersiapkan materi pelajaran sebelumnya sehingga jam mengajar
dapat dimanfaatkan seefisien mungkin
b). Tidak menyebabkan tangan kotor seperti pada kapur.
c). Dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai bidang studi.
d). Sinar lampunya cukup terang sehingga dapat digunakan di ruang yang normal (tak
perlu digelapkan).
e). Penyaji (guru) berhadapan dengan siswa sehingga kontak antara guru-siswa tetap
berlangsung

13
f). Mudah digunakan karena sederhana.
g).Dapat digunakan untuk siswa yang besar jumlahnya.
2. Kelemahan OHP
a). Efektivitas penyajian OHP tergantung pada penyaji.
b). OHP tidak dipersiapkan untuk belajar mandiri.
c). Bahan-bahan cetak seperti gambar, majalah, koran, tidak dapat secara langsung
diproyeksikan karena harus dipindahkan dahulu ke bahan transparan.
d). Terkadang ada bagian yang tak dapat diamati apabila guru perlu menambahkan
suatu tulisan pada transparan karena tertutup oleh bayangan guru.
3. Teknik penggunaan OHP 3
a). Guru tetap menghadap ke kelas (menghadap siswa).
b). Tulisan pada transparan tidak perlu dipasang terbalik.
c). Untuk menunjuk sesuatu pada gambar, guru cukup menunjuk dengan pensil pada
transparan, tak perlu menunjuk pada layar.
d). Sewaktu guru berbicara tanpa menunjuk OHP, pesawat harap dimatikan, kemudian
dihidupkan kembali apabila diperlukan. Hal ini dilakukan untuk menghemat lampu
yang jumlah jam penggunaannya terbatas.
b. Slide projector (proyektor film bingkai)
Alat ini diterjemahkan demikian oleh karena perangkat lunaknya terdiri dari film
yang digunting satu per satu, kemudian diberi bingkai dari kertas karton atau plastik yang
dapat dibeli di toko-toko foto atau membuat sendiri dari karten.
Slide merupakan suatu gambar transparan dalam bentuk kecil y bersifat individual,
dalam arti dipertunjukkan satu per satu. Bahan transparan dapat dibuat dari celluloid
(seperti film, tetapi khusus film slide), dari laca atau plastik bening. Materi yang berupa
gambar, kata-kata atau lukisan, dapu ditulis dengan tangan atau hasil pemotretan. Slide
biasanya berukuran 24 36 mm. Film slide yang telah dicuci, diberi bingkai satu demi satu
untuk diatur dalam tempat slide sesuai dengan jumlah yang direncanakan kemudian
disajikan melalui alat proyektor.
1. Kelebihan slide
a). Gambar yang bersifat individual, memudahkan guru dalam mengatur urutan
penyajian.
b). Materi pelajaran dapat dibuat sendiri oleh guru dengan menggunakan prinsip
pemotretan.
c). Lama penyajian satu gambar dapat diatur oleh guru sesuai dengan kebutuhan.
d). Proyektor slide yang bersifat otomatis, dapat menampilkan sendiri urutan gambar
yang telah diatur.
e). Proyektor slide sederhana sehingga mudah menggunakan.
f). Dapat digunakan untuk pembelajaran individual maupun kelompok.

14
2. Kelemahan
a). Tidak dapat memberikan kesan yang berhubungan dengan gerak, emosi, maupun
suara.
b). Pembuatan bahan membutuhkan biaya yang lebih mahal dibandingkan bahan untuk
OHP.
c). Gambar yang bersifat individual mudah hilang.
d). Kesalahan menempatkan gambar menyebabkan gambar terbalik pada layar.
e). Tidak dapat menunjukkan kedalaman benda (dirnensi ketiga)
f). Slide yang dibuat dari kaca mudah pecah.
g). Membutuhkan keterangan yang banyak dari guru.
h). Sukar menunjukkan hubungan karena gambar-gambar yang lepas lepas sehingga
dapat merosot menjadi petunjuk.
3. Tempat atau kotak slide
Sesuai dengan proyektornya, ada tempat slide yang berbentuk bulat dan ada pula yang
berbentuk persegi panjang.
c. Filmstrip projector (proyektor film rangkai)
Film ini sama halnya dengan slide, akan tetapi tidak dipotong-potong melainkan
dibiarkan dalam gulungan satu rol, kemudian diproyeksikan dengan proyektor filmstrip.
Filmstrip merupakan satu rol film transparan 35 min, serangkaian gambar mati yang
saling berkaitan. Film ini diper melalui pesawat proyektor filmstrip yang dipantulkan pada
sebuah p Ada 2 jenis bentuk filmstrip, yaitu sebagai berikut
1). Ruas rangkap (double frame), ukuran 35 mm merupakan lebarnya.
2). Ruas tunggal (single frame), ukuran 35 mm merupakan panjang.
Pada jenis ruas rangkap menunjukkan gambaran dua kali daripada luas dari pada
ruas tunggal. Seperti halnya slide, filmstrip juga merupakan gambar diam yang
transparan, namun perbedaannya ialah bab filmstrip gambar tidak dipertunjukkan satu
per satu yang terlepas sa lain, melainkan merupakan suatu rangkaian film. Ruas
rangkap maupun ruas tunggal tergantung pada jenis proyel Filmstrip ini digulung
dalam suatu gulungan, kemudian dipertunj dengan jalan diputar dan akan berjalan
terus sampai gulungan film habis.
1. Kelebihan filmstrip
a). Lebih padat karena 1 m filmstrip dapat memuat beberapa gambar.
b). Mudah menyimpan karena cukup digulungkan dalam seb silinder.
c). Mudah dipersiapkan baik perangkat lunak maupun pera kerasnya.
d). Dapat menampilkan beberapa jenis tema, baik untuk anak-anak maupun
perguruan tinggi

15
e). Memungkinkan terjadi diskusi yang cukup lama. bentuk selajur, Film dengan
ben tidak memungkinkan tercecer, keliru urutan atau terbalik, seperti pada
slide.
2. Kelemahan
a). Proyektor filmstrip sukar diperoleh
b).Sukar untuk menunjukkan beberapa buah gambar saja, sebab gambar
merupakan suatu rangkaian.
c).Sukar untuk mengganti apabila ada gambar yang rusak atau tak sesuai dengan
perkembangan ilmu.
d).Memerlukan ruang lebih gelap untuk dapat menunjukkan gambar yang jelas,
akibatnya siswa tidak dapat mencatat.
e).Film biasanya tidak dibungkus maka sebagian gambar dapat tergores atau
rusak.
d. Opaque projector (baca opak proyektor)
Nama proyektor ini juga belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Jika 3
jenis alat di atas perangkat lunaknya merupakan lembaran plastik atau film yang
transparan maka untuk opaque, perangkat lunaknya tidak tembus cahaya, seperti gambar
dalam majalah dan koran.
Opaque, artinya tidak tembus cahaya. Dengan opaque proyektor dapat diproyeksikan
benda-benda atau gambar-gambar yang tidak tembus cahaya (nontransparan) di atas layar.
Gambar-gambar dalam buku, majalah, mata uang, perangko, dapat ditunjukkan dengan
alat ini. Untuk dapat menampilkan benda-benda tersebut, proyektor ini dilengkapi dengan
lampu yang cukup besar, biasanya 1000 watt. Jadi, melalui pesawat ini, dapat ditampilkan
gambar mati (tidak bergerak) seperti halnya slide dan filmstrip, bahkan untuk perangkat
lunaknya lebih mudah karena tidak perlu membuat, cukup diambil dari gambar secara
langsung.
1. Kelebihan
a). Berbagai materi pelajaran dapat ditunjukkan secara langsung diambil dari buku,
koran, majalah, dan peta.
b). Perangkat lunak tidak membutuhkan biaya banyak.
c). Dapat dipakai berulang-ulang.
d). Berbagai objek 3 dimensi, seperti serangga, mata uang logam, dan daun dapat
diproyeksikan.
2. Kelemahan
a). Tidak dapat menunjukkan gambar yang terang karena materi yang dipertunjukkan
tidak tembambaya kecuali layar diperdekat dan ruangan gelap.

16
b).Materi yang diproyeksikan dapat rusak apabila terlalu lan diproyeksikan
(melengkung atau hangus) karena pemantulan com dengan lampu yang cukup besar.
c).Pesawat kurang aman apabila tersentuh karena panas.
d).Membutuhkan ruang yang betul-betul gelap maka kurang cool untuk pembelajaran
(siswa tak dapat mencatat).

B. KARAKTERISTIK DAN JENIS MEDIA AUDIO


1. KARAKTERISTIK MEDIA AUDIO
Media audio merupakan suatu media untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke
penerima pesan melalui indra pendengaran. Agar media tersebut benar-benar dapat
membawakan pesan yang mudah diterima oleh pendengar, harus digunakan bahasa audio.
Secara sederhana bahasa audio adalah bahasa yang memadukan elemen- elemen suara,
bunyi dan musik, yang mengandung nilai abstrak, misalnya bahasa puitis, musik yang agung,
dan suara yang merdu.
a. Kelebihan Media Audio
• Tidak begitu mahal untuk kegiatan pembelajaran.
• Audiotape cukup hemat, sebab suatu rekaman dapat dihapus dan diganti dengan
materi yang baru.
• Dapat digunakan untuk pembelajaran kelompok maupun individual.
• Siswa yang tuna netra maupun yang tuna aksara dapat belajar melalui media audio.
• Anak yang masih kecil atau untuk anak didik yang belum dapat membaca, media
audio dapat membentuk pengalaman belajar bahasa permulaan.
• Media audio dapat membawakan pesan verbal yang lebih drama daripada media
cetak. Contoh: san-fiwara dan deklamati
• Program audio dapat bervariasi dengan kreativitas guru.
• Audio cassette tape-recorder dapat dibawa ke mana-mana dan dapat digunakan di
lapangan dengan baterai.
• Cassette tape recorder sangat ideal untuk belajar mandiri di ruma karena pita kaset
mudah diperbanyak apabila diperlukan
b. Kelemahan Media Audio
• Melalui media audio cassette, dapat mendengarkan urutan penyajian yang tetap,
bahkan apabila diputar kembali, akan terdengar hal-hal yang sama. Hal ini kadang-
kadang membosankan.
• Tanpa ada penyaji yang bertatap muka langsung dengan siswa, beberapa di antara
siswa kurang memperhatikan penyajian itu.
• Pengembangan program audio yang baik, akan banyak menyita waktu
• Penentuan kecepatan cara penyampaian informasi dapat menimbulkan kesulitan
apabila pendengar memiliki latar belakang serta kemampuan mendengar yang
berbeda.
• Tidak dapat diperoleh balikan secara langsung karena hanya ada satu jalur
penyampaian informasi.

17
2. BENTUK-BENTUK PROGRAM AUDIO
a. Program Wicara
Program ini paling tua dan sederhana. Berbeda dengan sebuah kuliah atau pidato,
pendengar tidak harus diam mendengarkan atau melihat gerak- gerik pembicara. Intinya
adalah pada kata-kata yang akrab, dengan bahasa yang digunakan sehari-hari. Program
ini berisi suatu pembicaraan yang bersahabat tentang suatu topik tertentu dan kepribadian
pembicara sangat menentukan. Pribadi yang membosankan, jarang menarik minat
pendengar untuk mengikuti walaupun topik pembicaraan yang dibawakan sebenarnya
penting.
b. Wawancara
Salah satu variasi program wicara adalah wawancara. Wawancara pada hakikatnya
merupakan suatu pembicaraan yang berpangkal dari pertanyaan-pertanyaan yang
dilakukan oleh seorang pewawancara kepada seseorang atau lebih untuk memperoleh
informasi.
Ada dua jenis wawancara, yaitu sebagai berikut.

• Wawancara informasi, yang mengemukakan fakta-fakta dan berlangsung dalam


waktu yang wajar. Ada sedikit ulasan dari pewawancara dalam rangka melancarkan
pembicaraan termasuk kategori ini adalah wawancara berita, wawancara dalam
majalah udara, dan wawancara program dokumenter.
• Wawancara pribadi, dimaksudkan untuk mengenal pribadi seseorang yang terkenal,
penting, menarik, dan berprestasi, untuk dikemukakan ide-idenya, kehidupannya
sehari-hari, pengalamannya, serta prestasi yang dicapainya. Wawancara ini
biasanya berjalan lamban, menampilkan suatu profil, karakter atau potret dari
seseorang yang ditokohkan.
c. Diskusi
Program ini merupakan pembicaraan yang memungkinkan penukaran ide, yang
mungkin penting dan berhubungan dengan pendengar secara individual maupun
kelompok atau bangsa dari suatu negara ataupun ide untuk sekadar menghibur. Diskusi
dapat berjalan serius, dapat juga ringan, akan tetapi semuanya bertujuan agar para
pendengar berpikir.
Diskusi dapat berbentuk wawancara, pewawancara dapat mengemukakan
pendapatnya sendiri sehingga merangsang pihak lain untuk memperdalam pokok
pembicaraan. Dapat menampilkan seorang ketua dengan 3 sampai 4 orang peserta.
Bentuk ini biasa disebut panel atau forum yang bersifat agak formal. Pewawancara hanya
bertindak sebagai moderator dan tidak berpartisipasi dalam diskusi, kecuali hanya
mengatur dan mendorong jalannya diskusi. Biasanya hanya mendiskusikan suatu pokok
masalah saja. Ada satu variasi program audio ini, yaitu sejumlah topik yang muncul dari
surat-surat pendengar yang mungkin didiskusikan.

18
d. Buletin
Buletin berita merupakan suatu berita kilat yang biasanya disiarkan sesudah koran
sore telah sampai pasaran. Akan tetapi, sekarang banyak sekali berita penting dan
ringkasan berita disiarkan berjam jam oleh stasiun radio.
e. Warta Berita
Warta berita merupakan suatu bentuk siaran berita yang berisi sejumla kesaksian
mata, ringkasan pidato, laporan kejadian, komentar, pembicaraan pendek, dan wawancara
yang sedikit banyak sama dengan koran, termasuk gambar-gambar dan artikel. Program
ini mahal karena memerlukan tenaga pengelola yang besar, komunikasi dengan stasiun
luar negeri, dan fasilitas teknis yang lain kalau akan dibuat secara profesional. Hal ini di
luar kemampuan stasiun kecil. Editor harus dapat memilih mana program yang akan
diproduksi dari sejumlah berita yang baik, juga memerlukan kemampuan editing tape dan
keterampilan menulis narasi penyambung.
Sebuah pidato oleh seorang tokoh yang dilaporkan dalam berita, dapat dimasukkan
sustu ringkasan 20-30 detik ilustrasi pribadi sang schol. Berita reportase olahraga,
misalnya pertandingan sepak bola, dapat diakhiri dengan teriakan penonton dengan
komentator pada saat gol dicetak.
f. Program Dokumenter
Program ini berisi berita mengenai peristiwa yang sesungguhnya terjadi. Lama
program sekitar 15 - 60 menit, sedangkan panjang skenarionys vergantung ukuran subjek
dan cara pengungkapan. Suatu program tentang letusan gunung berapi, industri atau
sejarah dapat memakan waktu 45-60 menit. Banyak jenis program dokumenter yang
sifatnya faktual (keadaan nyata). Akan tetapi, beberapa di antaranya ada yang abstrak,
yang merupakan eksistensi (pengejawantahan) realita atau menelusuri bagian yang
tersembunyi di belakang realita.
Program dokumenter dapat menceritakan tentang sesuatu yang sedang terjadi atau
telah terjadi di masa lampau. Dapat membicarakan kehidupan seseorang, apa yang
dilakukan, dan apa pula yang dipikirkannya. Dapat pula menginterpretasikan bumi ini
dan mengajarkan sesuatu kepada pendengar tentang hal tersebut. Program ini dapat pula
menunjukkan bagaimana sesuatu dikerjakan, misalnya bagaimana pembuatan koran,
bagaimana petani menanam padi, dapat juga mempertanyakan suatu masalah sosial dan
pemecahannya.
Penggunaan program dokumenter
1). Ciri utama program ini ialah adanya narator. Program yang sukses menggunakan
seorang narator dan terutama digunakan untuk dokumen pendek yang ditulis
secara imaginatif dan dramatis. Penyampaian demikian sangat efektif terutama
bagi anak-anak dan pendengar yang kurang terpelajar. Dalam hal ini pemilihan
narator dalam segi kehangatan. Suara dan kepribadiannya amat penting. Narasi
dan komentar bukanlah pembacaan berita atau penyambung dalam pembicaraan
cerita.

19
2). Narasi dalam program dokumenter tidak hanya terbatas pada pembicaraan,
melainkan juga menggunakan versi lirik, latar belakang musik.
3). Program dokumenter juga menggunakan aktor dan suara orang atau kombinasi
keduanya. Aktor dapat menampilkan dialog-dialog yang benar-benar terjadi atau
digali oleh produser untuk menjelaskan situasi atau potret keadaan. Dapat juga
mengekspresikan orang yang sungguh- sungguh tampak, ibu rumah yang tertentu,
dan pengusaha yang berhasil. Bahkan dapat berbicara sebagai hewan, benda, atau
pohon.
4).Program dokumenter juga menggunakan efek suara (sound effect) dan musik.
g. Program Feature dan Majalah Udara
Kedua program am tersebut memiliki banyak kesamaan. Perbedaan yang pokok
ialah bahwa program majalah udara mempunyai 2 tema atau lebih dalam 1 acara. Program
feature biasanya terbatas pada satu tema dalam satu waktu/acara yang digunakan untuk
membahas tema tersebut. Tujuan feature ialah memberikan pendapat atau penerangan
melalui penggunaan suara atau bunyi, baik di studio maupun di luar studio, langsung dalam
bentuk interviu atau reviu. Dapat pula digunakan musik dan lain-lain yang membuat
seluruh kombinasi ini menjadi hubungan yang logis dan dibawakan oleh seseorang atau
lebih dari seorang narator.
Feature mempunyai dasar yang lebih luas daripada program wicara atau majalah
udara karena terbatas pada satu tema. Dengan demikian, pokok masalahnya dapat dibahas
lebih luas dan mendalam. Akan tetapi, sama halnya dengan program majalah udara, feature
memerlukan variasi penyajian, tergantung pada perubahan materinya agar tetap memikat.
Perbedaan lain adalah dalam program majalah udara materinya berubah sesuai dengan
penyajian (pembicaraan, interviu atau diskusi) masing-masing mengenai subjek baru. Pada
feature urutannya dapat sama seperti majalah udara, interviu, diskusi, tetapi masing-masing
tetap membicarakan atau mengembangkan tema/topik/pokok yang sama.
Pokok bahasan dalam majalah udara yang hanya dibahas dalam beberapa menit,
merupakan pokok bahasan feature dalam waktu 30 menit, semua bahan yang dimiliki
dimasukkan ke dalam program. Untuk itu diperlukan editing yang merupakan penentuan,
bagian mana yang akan diambil ditempatkan di mana dengan susunan bagaimana.
Maksudnya untuk menentukan struktur program yang baik dan efektif, sedangkan strukur
feature tergantung pada faktor pokok bahasan itu sendiri, junilah materi yang dimiliki serta
tujuannya.
h. Drama Audio
Drama audio merupakan sandiwara yang mengandung masalah atau konflik
kejiwaan. Drama audio bersifat ganda, selain terikat pada kai‫ خف‬drama, juga harus sesuai
untuk media audio (radio). Penulis drama audio adalah seorang komunikator, penyalur
nilai-nilai, ide-ide, atau gagasan- gagasan. Oleh karena itu, penulis tersebut harus memiliki,
bahkan menghayati lebih dulu nilai-nilai dan ide-ide itu. Sebagai penyalur pesan,
peranannya adalah menyalurkan ide-ide tulisannya agar dipahami, diterina dan dijadikan
milik para pendengarnya (latar belakang kehidupan sosial, kebudayaan serta kejiwaannya).

20
Dengan demikian, dapat menentukan pilihan dengan tepat untuk bahasa, tema serta pesan
yang akan dibuatnya. Dengan kata lain, penulis adalah agen pembaharuan, yang tentu saja
bertujuan membina cakrawala pendengar, di samping menghibur.
Struktur drama audio
Struktur utama adalah sebab-musabab, peristiwa-peristiwa, konflik, dan
penyelesaiannya secara berurutan sebagai berikut.
1). Eksposisi atau pengenalan peran. Di sini ditampilkan pelaku serta hubungan sebab
akibat yang dikemukakan dalam bentuk dialog. Waktu tempat, aspek-aspek yang
menyangkut pelaku, serta tema disampaikan sehingga pendengar tertarik.
2). Pemaparan watak-watak yang dikembangkan melalui konflik segera dibawa ke
puncak klimaks, tetapi tidak terlalu lama.
3).Peleraian klimaks merupakan suatu persoalan atau jalan cerita seluruhnya. Akan
tetapi, sering terjadi sebuah drama disengaja pada akhir sebuah cerita tetap
merupakan teka-teki bagi pendengar. Ini berarti penulis menyerahkan penarikan
kesimpulan kepada pendengar.
4).Dengan mengenal karakteristik media audio serta berbagai bentuknya, Anda dapat
memanfaatkan bentuk-bentuk tersebut untuk digunakan dalam kegiatan
pembelajaran yang sesuai. Setelah Anda pahami benar- benar, cobalah Anda jawab
pertanyaan berikut ini sebagai latihan tanpa membuka kembali teori di atas.

C. KARAKTERISTIK DAN JENIS MEDIA AUDIOVISUAL


1. SLIDE SUARA
Slide suara adalah jenis media visual yang menampilkan sejumlah slide, dipadukan
dalam suatu cerita atau suatu jenis pengetahuan yang diproyeksikan pada layar dengan iringan
suara. Ada beberapa macam slide suara dilihat dari jenis bahan dan ukurannya. Akan tetapi,
slide yang akan dibicarakan di sini adalah gambar sebagai hasil pemotretan yang
menggunakan kamera biasa.
Pengertian iringan suara dapat bermacam-macam, misalnya ada pertunjukan slide yang
diiringi suara dari piringan hitam, open-reel tape atau kaset bahkan ada yang langsung dari
radio seperti pada program "Radio Vision" dari BBC London. Cara yang paling mudah untuk
mengiringi pertunjukan slide adalah dengan menggunakan kaset perekam yang dimiliki umum
atau digunakan orang pada masa kini. Pengembangan media ini lebih banyak tergantung pada
cukup tidak tersedianya perangkat lunak yang diperlukan, sedangkan perangkat kerasnya
mudah diperoleh di toko dengan harga yang tidak terlampau mahal. Di negara kita, program
slide khususnya dalam bidang pendidikan belum cukup tersedia, bahkan boleh dikatakan
sedikit sekali. Oleh karena itu, alangkah baiknya apabila guru dapat membu program slide
suara untuk keperluan sendiri.
Terwujudnya program slide suara yang baik sangat ditentukan oleh kerja sama yang baik
antara unsur-unsur sebagai berikut.

21
1. Graphic artist (ahli seni grafis), yang akan menyelesaikan bidang karya grafis dalam
bentuk tulisan tangan, gambar, caption, dan judul.
2. Photografer, yang akan membantu memindahkan cerita dan ide penulis ke dalam karya
potretnya.
3. Narator (pembaca narasi/kata-kata yang menyertai gambar), yang akan mendramatisasi
pesan naskah dengan ilustrasi musik dan efek suara. Setiap kali akan digunakan media slide
dalam pembelajaran, hendaknya diperhatikan media yang dipilih itu dan ditentukan
tujuannya. Program slide suara adalah suatu program yang melibatkan media audiovisual
dalam programnya memerlukan penelitian yang memungkinkan kedua media ini dapat
ditampilkan secara utuh, saling membantu, dan saling mengisi.

2. JENIS-JENIS PROGRAM SLIDE


Menurut sasarannya, slide suara dapat digolongkan menjadi berikut ini.
1). Program slide untuk promosi Program ini mempunyai pemirsa yang beraneka ragam
dan sasarannya sangat luas. Akibatnya kemampuan berpikir dan daya tangkap dalam
mencerna penampilan program slide juga berbeda-beda. Jenis ini, misalnya slide pariwisata
pulau Bali, Borobudur, dan Danau Toba.
2). Program slide yang berupa anjuran Narasi dalam program ini disusun sedemikian rupa
sehingga berupa pesan yang memberi petunjuk. Jenis ini, misalnya Imunisasi Polio.
3). Program slide untuk penerangan atau penyuluhan Pesan yang dibawakan penerangan
yang dikaitkan dengan bahaya yang timbul akibat orang-orang yang melanggarnya
termasuk dalam jenis ini, misalnya bahaya narkoba, akibat tak mentaati aturan lalu lintas,
dan akibat penebangan hutan.
4). Program slide ilmu pengetahuan khusus Pemirsa untuk program ini bukan sembarang
orang, melainkan sudah mengkhusus, yang mempunyai kemampuan berpikir seimbang,
misalnya siswa SMP, SMA atau para siswa jurusan tertentu. Contoh yang lebih khusus
adalah matematika untuk SMA kelas III atau konstruksi beton bertulang untuk mahasiswa
teknik sipil.
5). Program slide pengetahuan populer Pemirsa program ini dari kalangan luas, tetapi
berkisar pada orang-orang yang memiliki kemampuan berpikir mengenai jenis-jenis topik
yang populer, misalnya pendaratan manusia ke bulan, dan listrik tenaga tine matahari.
6). Program slide yang bersifat dokumenter Program ini mempunyai pemirsa yang dapat
terbatas dan bersifat kho meskipun menjadi perhatian manusia di dunia. Jenis ini, misalnya
pemugaran candi Borobudur dan penelitian ruangan di Piramida Menie

3. TELEVISI
Istilah televisi terdiri dari kata tele berarti jauh dan visi benni penglihatan. Jadi, program
televisi berarti suatu program yang memperlihatkan sesuatu dari jarak jauh. Sesuatu/peristiwa yang
berada jeh dari tempat pemirsa, dapat dihadirkan di rumah melalui pesawat televisi. Segi jauhnya
ditransmisikan dengan prinsip-prinsip kamera sehingga menjadi gambar, baik dalam bentuk
gambar hidup (bergerak) maupun gambar mai (diam).

22
1. Jenis Program Televisi
Program Televisi dibedakan menjadi berikut ini.
a.Jaringan televisi sekitar atau closed circuit television (CCTV)
Jaringan televisi sekitar merupakan program televisi yang dioperasikan di kampus-
kampus atau di tempat-tempat lain yang berjarak dekat untuk program (CCTV), hubungan
antara pemancar dengan pesawat penerima disalurkan melalui kabel koeksial. Selain itu,
pesannya bersifat khusus, misalnya bahan-bahan kuliah. Komunikannya bersifat homogen,
sepeti mahasiswa semester tertentu, jurusan tertentu.
b.Program televisi siaran (television broadcast)
Program ini merupakan media komunikasi massa dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh
komunikasi massa sebagai berikut.
1). Berlangsung satu arah, dalam arti tidak terdapat arus balik dari komunikan (tidak
mengetahui tanggapan pemirsa yang dijadikan sasaran). Misalnya, penyiar TV,
tidak mengetahui bagaimana tanggapan pemirsa yang dijadikan sasaran sewaktu
dibacakan warta berita. Penyiar mengetahui tanggapan itu melalui surat pemirsa,
komentar majalah koran atau balikan melalui telepon. Akan tetapi, semua itu terjadi
setelah komunikasi selesai. Oleh karena itu, komunikator tidak dapat memperbaiki
gaya komunikasinya pada saat itu juga seperti halnya komunikasi tatap muka.
2). Komunikator melembaga
Stasiun TV sebagai media komunikasi massa merupakan suatu institusi
atau organisasi. Dalam menyebarluaskan pesan, komunikator bertindak atas nama
lembaga maka harus sejalan dengan kebijakan lembaga yang diwakilinya. Sebagai
konsekuensi, komunikator bekerja dalam suatu kerabat kerja tidak sendirian, tetapi
ditunjang oleh orang-orang lain wajah dan suara penyiar tak mungkin dilihat di TV
tanpa ditunjang oleh juru kamera, pengarah acara, dan juru suara kerabat kerja yang
banyak jumlah dan jenisnya.
3) Pesan bersifat umum
Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum karena
ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Jadi, tidak ditujukan
pada perorangan atau sekelompok orang tertentu inilah yang membedakan media
massa dengan media nonmassa, seperti telepon, telex, dan fax.
4).Menimbulkan keserempakan
Salah satu ciri komunikasi massa adalah kemampuan dalam penerimaan
pesan yang disiarkan pada khalayak secara serempak, misalnya pidato Presiden,
akan dilihat dan didengar oleh seluruh rakyat secara serempak pada waktu yang
sama.
5).Bersifat heterogen
Khalayak yang merupakan anggota-anggota masyarakat yang terlibat
dalam proses komunikasi massa bersifat heterogen. Antara satu sama lain hidup di
lingkungan yang berbeda dalam berbagai hal, seperti usia, agama, pekerjaan,
ideologi, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman, kebudayaan, pandangan, dan cita-
cita. Keragaman pemirsa itulah yang menjadi hambatan bagi seorang komunikator
dalam menyebarluaskan pesannya melalui media massa.

23
2. Fungsi Media Televisi
Televisi sebagai media memiliki fungsi sebagai berikut.
a. Fungsi penerang, memberi penerangan kepada massa Masyarakat lebih tertarik pada
media ini karena faktor keterdekatan dan langsung, maksudnya berbagai peristiwa yang
disiarkan oleh stasiun televisi dapat disaksikan oleh pemirsa pada saat peristiwa itu
berlangsung. Presiden yang sedang berpidato, pertandingan sepak bola, dapat dilihat oleh
pemirsa seolah-olah berada di tempat peristiwa berlangsung. Walaupun pemirsa berada di
rumah masing-masing yang jauh dari tempat pertunjukan, namun dapat menyaksikan dengan
jelas dari jarak yang dekat. Stasiun televisi menyiarkan peristiwa sesuai dengan kenyataan.
Para pemirsa dapat mendengar dan melihat sendiri kejadian seperti apa adanya, tidak seperti
apabila membaca berita di koran mengenai peristiwa yang sama. Di koran pemirsa membaca
berita yang sudah diolah oleh wartawan.
b. Fungsi pendidikan, media televisi merupakan suatu media yang dapat menyiarkan sesuatu
kepada khalayak dalam jumlah besar secara simultan. Untuk fungsi pendidikan ini dibedakan
antara TV pendidikan dan TV pembelajaran. TV pendidikan sesuai dengan fungsinya
sebagai media pendidikan. Stasiun televisi juga menyiarkan berbagai acara yang secara
implisit mengandung unsur pendidikan. Acara-acara tersebut dapat berbentuk sandiwara,
fragmen, dan ceramah. Jadi, acara pendidikan diselipkan ke dalam siaran yang sifatnya
umum. TV pembelajaran menyiarkan program-program yang khusus untuk pembelajaran,
yang bahan-bahan pelajarannya dikirim terlebih dahulu. Maka, TV ini merupakan
pendidikan formal jarak jauh.
c. Fungsi hiburan, fungsi hiburan yang melekat pada televisi, saat ini tampak lebih dominan.
Sebagian besar alokasi waktu di TV siaran diisi oleh acara-acara hiburan karena pada layar
TV dapat ditampilkan gambar hidup beserta suaranya bagai kenyataan dan dapat dinikmati
di rumah oleh seluruh keluarga, serta dapat dinikmati pula oleh khalayak, bahkan yang tidak
mengerti bahasa asing pun dapat menikmati.

D. FAKTOR-FAKTOR PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN


Pemilihan media yang terbaik untuk tujuan pembelajaran tertentu bukanlah hal yang
mudah, tetapi sebagaimana seorang guru harus dapat menentukan media yang paling tepat dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Perlu disadari bahwa tidak ada jawaban yang sederhana
dalam pemilihan media yang dapat diterapkan seperti buku resep. Oleh karena itu, berbagai
pendapat yang dikemukakan para ahli kadang-kadang berbeda satu sama lain karena titik tolak
pandangan yang berbeda.
1. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MEDIA
Konsep "kerucut pengalaman" dari Edgar Dale (1963) memperlihatkan analisis
perlakuan variabel-variabel siswa dan bukan pada variabel tugas. Dalam pemilihan media,
Gagne, dkk., (1988) menyarankan perlunya mempertimbangkan sebagai berikut.

24
1). Variabel tugas Dalam pemilihan media, guru harus menentukan jenis kemampuan
yang diharapkan dari siswa sebagai hasil pembelajaran. Disarankan untuk menentukan
jenis stimulus yang diinginkan sebelum melakukan pemilihan media.
2). Variabel siswa Karakteristik siswa perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media
walaupun belum ada kesepakatan karakteristik mana yang penting. Namun, guru
menyadari bahwa para siswa mempunyai gaya belajar yang berbeda. Perbedaan
karakteristik inilah yang harus diperhatikan guru.
3).Keputusan guru (judgement) tetap berpedoman pada kemampuan yang harus dikuasai
siswa serta karakteristik siswanya. Lingkungan belajar Pertimbangan ini lebih bersifat
administratif. Berbagai hal yang termasuk di dalamnya adalah:
a.besarnya biaya sekolah,
b. ukuran ruangan kelas,
c. kemampuan mengembangkan materi baru,
d. ketersediaan radio, TV atau perlengkapan lainnya,
e. kemampuan guru dan ketersediaan untuk usaha-usaha mendesain pembelajaran,
f. ketersediaan bahan-bahan modul untuk pembelajaran individual,
g. sikap pemimpin sekolah maupun guru terhadap inovasi, dan h. arsitektural sekolah.
4). Lingkungan Pengembangan Pemilihan media harus didukung oleh sumber-sumber
yang ada, misalnya ketersediaan waktu dan sumber daya manusia yang terlibat dalam
pemilihan media.
5). Ekonomi dan budaya
Dalam pemilihan media perlu mempertimbangkan apakah media itu dapat diterima oleh
pemakai dan sesuai dengan sumber dana serta peralatan yang tersedia. Juga sikap
terhadap berbagai media mungkin berbeda antara penduduk kota dengan desa,
antarsubkelompok bangsa dan sosial ekonomi.
6). Faktor-faktor praktis
Faktor ini termasuk faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media:
a. besarnya kelompok yang dapat ditampung dalam suatu ruangan;
b. jarak antara penglihatan dan pendengaran untuk penggunaan media;
c. seberapa mudah media dapat mempengaruhi respons siswa atau aktivitas lain untuk
kelengkapan umpan balik;
d. adakah penyajian itu sesuai dengan respons siswa; e. apakah stimulus pembelajaran
menuntut gerak, warna, gambar, kata-kata lisan, atau tertulis;
f. apakah media yang dipakai mempunyai urutan yang pasti;
g. media manakah yang paling mendukung kondisi belajar untuk pencapaian tujuan;
h. media manakah yang lebih lengkap untuk maksud peristiwa- peristiwa pembelajaran
tersebut;
i. media mana yang dipandang kemungkinan lebih efektif bagi siswa,
j. perlu ditentukan apakah software (perangkat lunak) disimpan atau tidak;
k. apakah guru memerlukan pelatihan tambahan.

Pertimbangan yang lebih singkat dalam pemilihan media adalah:


a. tujuan pembelajaran,
b. mahasiswa,
c. ketersediaan,
d. ketepatgunaan,

25
e. biaya, dan
f. mutu teknis.

2. MODEL PEMILIHAN MEDIA

Dalam pemilihan media terdapat 2 model yang dapat digunakan, yaitu sebagai berikut.

1). Model Tertutup

Merupakan model pemilihan apabila seseorang akan menentukan media yang akan
digunakan, kemudian bertindak menyeleksi atau mengembangkan. Pendekatan ini dipakai
karena pertimbangan pribadi pada media tertentu (bersifat intuitif) atau karena sumber-
sumber itu dapat digunakan untuk media tertentu, tetapi tidak untuk media yang lain.
Contoh dengan tujuan khusus yang sama, desainer yang berbeda dan dari para desainer
untuk melakukan suatu pemilihan media yang sama untuk suatu unit pembelajaran yang
luas.

2). Model Terbuka

Dalam model terbuka, seorang desainer senior khususnya melakukan pemilihan


media, kemudian menugaskan seseorang yang berkeahlian khusus dalam mengembangkan
media yang dipilihnya tadi. Melalui model ini (Galore, 1978) mengarah pada pemilihan
media yang lebih baik untuk suatu unit kecil pembelajaran. Di sini lebih analitis dan lebih
dapat dipercaya daripada model tertutup. Dalam pembahasan tentang ukuran luas pokok
bahasan. Model tertutup menggunakan lebih banyak intuisi daripada butir- butir analisis
dan rasional.

3. PENGEMBANGAN MEDIA SEDERHANA

Pengembangan media sederhana yang akan dikemukakan dalam bab ini adalah media
gratis, yang mudah dibuat sendiri oleh guru. Grafis adalah semua bahan ilustratif yang
digunakan untuk menyampaikan pesan atau buah pikiran kepada orang lain. Tergolong
media ini adalah berbagai media visual yang tidak diproyeksikan seperti telah Anda pelajari
terdahulu, antara lain gambar, bagan, diagram, grafik, dan poster.

1. Pengembangan Media Grafis

a. Prinsip umum mendesain media grafis


Sebelum mengembangkan media grafis, terlebih dahulu harus dibuat desain yang biasa
diwujudkan dengan "layout" yang merupakan tata letak (susunan gambar, garis atau
tulisan). Adapun prinsip-prinsip umum untuk mendesain media tersebut adalah (Kemp,
1980):
1).Kesederhanaan (simplicity)
Bentuk media ini harus diringkas, sederhana dan dibatasi pada hal-hal yang
penting saja, konsepnya harus tergambar dengan jelas serta mudah dipahami.

26
Tulisan cukup jelas, sederhana dan mudah dibaca. Hindarilah bentuk tulisan
yang artistik karena tidak setiap orang dapat membacanya.

2).Kesatuan (unity)

Prinsip kesatuan ini adalah hubungan yang ada di antara unsur-unsur visual
dalam kesatuan fungsinya secara keseluruhan. Bentuk kesatuan ini dapat
dinyatakan dengan unsur-unsur yang saling menunjang atau dengan menggunakan
petunjuk, seperti anak panah atau alat-alat visual, misalnya garis, bentuk, warna,
tekstur, danruang yang dilukiskan dalam suatu halaman.

3).Penekanan (emphasis)

Walaupun media visual ditunjukkan dengan suatu gagasan tunggal, yang


dikembangkan secara sederhana, merupakan suatu kesatuan, sering diperlukan
penekanan pada bagian-bagian tertentu untuk memusatkan minat dan perhatian.
Penekanan tersebut dapat ditunjukkan melalui penggunaan ukuran tertentu, gambar
perspektif atau dengan warna tertentu pada unsur yang paling penting.

4).Keseimbangan (balance)

Ada dua jenis keseimbangan, yaitu formal dan informal. Keseimbangan


formal dapat ditunjukkan dengan adanya pembagian secara simetris sehingga dapat
dibayangkan andaikata di depan kaca, sebagian dari bentuk yang digambarkan
merupakan belahan yang lain. Bentuk ini terkesan statis. Keseimbangan informal,
bentuknya tidak simetris. Bagian-bagiannya dikembangkan sehingga tidak terkesan
statis. Bentuk ini lebih dinamis dan menarik perhatian. Untuk membuatnya
dibutuhkan imajinasi dan keberanian si perancang. Bentuk ini digambarkan dengan
model asimetris atau diagonal.
Untuk judul, keseimbangan simetris dari huruf mempunyai penganh formal
dan dapat digunakan untuk maksud tertentu, misalnya huruf ata tulisan untuk
caption atau judul film, harus mempertimbangkan keseimbangan garis tepi, jarak
dari atas dan bawah. Suatu judul yeez keseimbinasikan dengan gambar misalnya,
dapat merupakan judul yang menarik (Bandingkan Gambar 5.27 dan 5.28).

b. Alat-alat visual penggunaan media grafis


Alat-alat visual yang dapat membantu keberhasilan penggunaan prinsip-
prinsip pembuatan pengembangan (media) grafis adalah garis, bentuk, warna, tekstur,
dan ruang (Kemp, 1980).
1).Garis
Suatu garis dalam media visual dapat menghubungkan unsur-unsur bersama dan akan
membimbing pemirsa untuk mempelajari media tersebut dalam suatu urutan tertentu.
2).Bentuk
Suatu bentuk yang tidak biasa (aneh) dapat menimbulkan suatu perhatian khusus
pada sesuatu yang divisualkan.
3).Ruang

27
Ruang terbuka di sekeliling unsur-unsur visual dan kata-kata akan mencegah kesan
berjejal dalam suatu media visual. Jika ruang itu digunakan dengan cermat maka
unsur-unsur yang dirancang menjadi efektif).
4).Tekstur
Tekstur adalah unsur visual yang dijadikan sebagai pengganti sentuhan. rasa tertentu
dan dapat juga dipakai sebagai pengganti warna memberikan penekanan, pemisahan
atau untuk meningkatkan kesatuan.
5).Warna
Warna merupakan unsur tambahan yang terpenting dalam media visual, tetapi harus
digunakan secara berhati-hati untuk memperoleh penganh yang terbaik. Gunakanlah
warna pada unsur-unsur visual un memberikan penekanan, pemisahan atau
meningkatkan kesatuan Pilihlah warna-warna yang merupakan kesatuan harmonis
sebab terlampau banyak warna yang berbeda akan mengganggu pandangan dan dapat
menimbulkan perbedaan persepsi pada pesan yang dibawakan Untuk memilih warna
ini harus diperhatikan 3 hal, yaitu sebagai berikut
a) Warna (merah, biru).
b) Nilai warna (gelap, terang).
c) Kekuatan warna (efeknya).

c. Pembuatan layout untuk media grafis


Dengan memperhatikan prinsip-prinsip tersebut di atas, dapat dibuat layout
atau tata letak suatu media grafis dengan baik. Jika kita mempunyai beberapa gambar,
kata-kata, bentuk-bentuk atau simbol-simbol lainnya, kemudian kita ingin meletakkan
atau memajangnya pada sebuah papan, dinding atau kertas karton, misalnya bulletin
board maka terlebih dahulu kita harus merencanakan peletakan benda-benda tersebut.
Buatlah rencana pada suatu susunan yang dianggap paling baik, dalam arti unsur-unsur
yang akan ditonjolkan sudah tampak, penempatan semua benda sudah harmonis. Mala,
rencana terakhir adalah layout pembuatan buletin tersebut. Kemudian, kiu kumpulkan
gambar, tulisan, atau simbol-simbol yang diperlukan, lalu ditempelkan. Biasanya layout
itu kita buat kalau kita akan menyusun beberapa benda, gambar atau tulisan menjadi
suatu kesatuan. Jika hanya satu gambar saja, misalnya lukisan maka rencana tersebut
tidak disebut layout, tetapi sketsa.
Prinsip-prinsip umum tersebut di atas dapat digunakan sebagai pedoman
pembuatan berbagai jenis media visual, seperti gambar, bagan, diagram, poster,
karikatur, dan ilustrasi (Anda periksa kembali jenis media visual).

2. Pembuatan Transparansi Overhead Projector (OHP)


Pembuatan transparansi pada dasarnya tidak berbeda dengan pembuatan
media grafis yang telah diuraikan di atas. Jadi, harus memperhatikan kesederhanaan,
kesatuan, keseimbangan, serta 5 unsur tambahan, seperti garis, bentuk, tekstur, warna, dan
ruang.
Bahan :
a. plastik transparansi (transparancy sheet)

28
b. spidol permanent OHP (atau spidol biasa kalau untuk sementara)

c. kapas dan alkohol (sebagai bahan penghapus)

d. penggaris

c. bingkai

Cara membuat :

Transparansi dapat dibuat dengan 2 cara pokok, yaitu dengan:

a. menggambar atau menulis langsung pada lembar transparansi dengan spidol


b. komputer melalui program MS PowerPoint

Desain atau layout :


a. Batasilah transparansi Anda dengan topik yang tidak terlampau luas.
b. Jika mungkin, sebuah transparan hanya mengandung satu pokok pikiran. Jika banyak
masalah yang perlu dikemukakan, sebaiknya dikembangkan menjadi beberapa
transparansi.
c. Bahan cetak dari buku sebaiknya tidak langsung ditulis seperti apa adanya untuk
dipindahkan ke transparansi. Simpulkan garis besar masalah yang ada dalam materi
sajian tersebut. Akan lebih menarik jika Anda buat bagan, diagram atau gambar, dengan
sedikit tulisan untuk sekedar mengingatkan Anda pada saat penyajian.
d. Tulisan jangan terlampau kecil sehingga mudah dibaca dari jauh.
e. Daerah yang aman untuk tulisan/gambar Anda = 23 x 23 cm. Lebih dari ukuran
tersebut, gambar Anda akan terpotong apabila ditampilkan pada layar.

Cara membuat transparansi langsung


a. Siapkan transparansi yang dibeli dari toko (siap pakai) atau dipotong sendiri.
b. Buatlah layout pada selembar kertas.
c. Pindahkan layout tersebut dengan menggambarkan pada transparansi. Jika
transparansi ini akan dipakai berkali-kali, sebaiknya menggunakan spidol permanent
OHP, yang tidak mudah dihapus. Namun, apabila Anda hanya membutuhkan untuk
sementara, cukup dengan spidol biasa.
d. Agar transparansi Anda kelihatan rapi, berilah bingkai. Bingkai ini juga dapat
berfungsi sebagai catatan untuk mengingatkan Anda pada hal-hal pokok yang akan
disajikan. Bingkai ini dapat dibeli di toko-toko atau dibuat sendiri dari kertas karton.

Membuat transparansi melalui komputer


Dengan menggunakan komputer, Anda tidak perlu menulis atau menggambar sendiri
ide-ide yang akan disajikan. Ada 2 macam cara untuk menampilkan media visual ini, yaitu
sebagai berikut.
a. Diketik dengan program MS Word atau MS PowerPoint, kemudian diprint. Dari
hasil cetakan ini, Anda kopi dengan transparansi atau transparansi khusus apabila
diinginkan tampilan yang berwarna.

29
b. Bahan diketik dengan menggunakan MS PowerPoint, untuk kemudian ditampilkan
melalui LCD Projector, kelebihan lainnya dengan menggunakan program PowerPoint
adalah Anda dapat menambahkan animasi suara dan latar belakang sehingga sajian
menjadi lebih menarik.

4. PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN

1. Prinsip-prinsip Umum Penggunaan Media

Dalam memilih media untuk pembelajaran, guru sebenarnya tidak hanya cukup
mengetahui tentang kegunaan, nilai, serta landasannya, tetapi juga harus mengetahui
bagaimana cara menggunakan media tersebut. Adapun prinsip-prinsip umum penggunaan
media adalah sebagai berikut.
a. Penggunaan media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai bagian integral dalam
sistem pembelajaran.
b. Media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai sumber data.
c. Guru hendaknya memahami tingkat hierarki (sequence) dari jenis alat dan kegunaannya.
d. Pengujian media pembelajaran hendaknya berlangsung terus, sebelum, selama, dan
sesudah pemakaiannya.
e. Pengorganisasian media pembelajaran yang baik akan sangat efektif dan efisien dalam
penggunaannya.
f. Penggunaan multimedia akan sangat menguntungkan dan memperlancar proses
pembelajaran.

2. Langkah-langkah Penggunaan

Untuk menggunakan media, seharusnya dilakukan perencanaan yang sistematik.


Perlu diingat pula bahwa media pembelajaran digunakan apabila media itu mendukung
tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan. Langkah-langkah penting dalam
penggunaan media, yaitu sebagai berikut.

a. Persiapan sebelum menggunakan media


Langkah awal penggunaan adalah membuat persiapan sebaik-baiknya, yang
dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1).Mempelajari petunjuk penggunaan media, terutama apabila dibutuhkan perangkat
keras, seperti berbagai jenis pesawat proyektor (media elektronik). Periksalah voltage
alat untuk disesuaikan dengan listrik setempat, sebelum menghidupkan alat. Setelah itu,
ikuti petunjuk- petunjuk khusus tiap alat. Misalnya, OHP ada petunjuk khusus
penempatan layar, pemakaian pesawat yang menghemat lampu OHP, cara meletakkan
alat, dan tempat berdiri guru. Di samping manual yang terdapat pada alat, mungkin
masih diperlukan buku-buku khusus tentang penggunaan media.
2).Semua peralatan yang akan digunakan perlu disiapkan sebelumnya sehingga dalam
pelaksanaan pembelajaran tidak akan terganggu oleh hal-hal yang bersifat teknis.

30
3).Perhatikan pengaturan ruang maupun siswa, apabila media akan digunakan secara
kelompok. Begitu pula penempatan media diatur sedemikian rupa sehingga
memungkinkan semua siswa untuk mengiku kegiatan pembelajaran dengan baik.

b. Pelaksanaan penggunaan media


Pada saat kegiatan belajar dengan menggunakan media berlangsung hendaknya
dijaga agar suasana tetap tenang. Keadaan tenang tidak bena siswa harus duduk diam dan
pasif, yang penting perhatian siswa tetap terjaga Apabila hendak menggunakan pesawat
proyektor yang memerlukan kegelapan ruang, usahakan agar siswa masih dapat menulis
sehingga ma mungkin membuat catatan-catatan yang perlu. Jika dalam proses
pembelajaran guru masih perlu menambahkan penjelasan yang harus ditulisdi papan tulis
atau transparansi, usahakan agar siswa tidak terhalang ole posisi berdiri guru. Di samping
itu, guru jangan sampai terlampau lama membelakangi siswa sehingga kelas menjadi kacau
karena perhatian guru berkurang.
Jika media akan digunakan secara kelompok, usahakan setiap kelompok secara
bergiliran dipantau. Dengan demikian, guru dapat membantu siss apabila terdapat
kesulitan. Selain itu, dapat menjaga ketertiban kelas (antarkelompok tidak saling
terganggu). Selama sajian media berlangsung dapat diselingi dengan pertanyaan, meminta
siswa melakukan sesuatu misalnya menunjuk gambar, mengerjakan soal atau merumuskan
sesuatu.

c.Evaluasi
Tahap ini merupakan tahap penjajagan apakah tujuan pembelajaran telah tercapai,
selain untuk memantapkan pemahaman materi yang disampaikan melalui media. Untuk itu
perlu disediakan tes yang harus dikerjakan siswa sebagai umpan balik. Jika ternyata tujuan
belum tercapai, guru perta mengulangi sajian program media tersebut.

d. Tindak lanjut
Dari umpan balik yang diperoleh, guru dapat meminta siswa untuk
memperdalam sajian dengan berbagai cara, misalnya diskusi tentang buil tes, mempelajari
referensi dan membuat rangkuman, melakukan percobaan, dan observasi.
Uraian di atas merupakan suatu prinsip penggunaan media secara un dalam
pembelajaran. Molenda, dkk (1994) mengemukakan pengguna media yang disebut "The
ASSURE Model" dengan penjelasan sebagai berikut.

A = Analyze Learner Characteristics (menganalisis karakteristik siswa)


Langkah yang pertama adalah mengidentifikasi karakteristik pebelajar. Pebelajar ini
mungkin siswa, mahasiswa, peserta pelatihan atau anggota suatu organisasi. Pebelajar ini
dapat dikelompokkan ke dalam 2 tipe, yaitu sebagai berikut.
1. Karakteristik umum.
2. Karakteristik khusus (pengetahuan, keterampilan, dan sikap tertentu untuk mempelajari
suatu pokok bahasan).

S = State Objectives (menyatakan tujuan)

31
Langkah berikutnya adalah merumuskan tujuan pembelajaran sekhusus mungkin. Tujuan
ini mungkin dijabarkan dari silabus, buku teks, kurikulum atau dikembangkan sendiri oleh
guru.

S = Select, Modify, or Design Materials (memilih, memodifikasi atau mendesain materi)


Setelah Anda mengidentifikasi siswa dan merumuskan tujuan, Anda harus menetapkan
keadaan awal dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kemudian, tugas Anda sekarang
adalah membangun jembatan antara 2 titik tersebut. Ada 3 pilihan, yaitu sebagai berikut.
1. Memilih materi yang berguna.
2. Mengidentifikasi materi-materi yang ada.
3. Merencanakan materi baru.

U = Utilize Materials (memanfaatkan materi)


Setelah Anda menyeleksi materi, Anda harus merencanakan bagaimana materi tersebut
akan disajikan dan berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyajikannya. Kemudian,
siapkan kelas dan siapkan pula segala fasilitas maupun media yang diperlukan. Sekarang
sajikanlah materi tersebut melalui media yang telah Anda pilih. Akhirnya, laksanakan
tindak lanjut dalam bentuk diskusi kelas, kegiatan kelompok kecil atau laporan individual.

R = Require Learner Response (meminta respons siswa)


Siswa mempraktikkan apa yang diharapkan untuk dipelajari dan seharusnya mendapatkan
penguatan untuk respons yang benar. Siswa harus aktif dalam kegiatan belajar yang
mengharuskannya untuk memberikan respons dan menerima balikan atas
penampilan/responsnya.

E = Evaluate (menilai)

Setelah pelajaran berakhir, perlu diadakan evaluasi untuk mengetahu hasil serta keefektifan
kegiatan belajar. Untuk memperoleh gambaran secan menyeluruh, Anda harus
mengevaluasi proses pembelajaran secan menyeluruh. Anda harus mengevaluasi proses
pembelajaran secara lengkap Apakah siswe dapat mencapai tujuan? Apakah media cukup
membantu siswa dalam pencapaian tujuan? Dapatkah seluruh siswa menguasai maten!
Apakah ruangan cukup nyaman? Apakah guru cukup memberi fasilitas belajar kepada
siswa?

32
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi
kepada penerima informasi, sedangkan pembelajaran adalah usaha guru untuk menjadikan siswa
melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari guru ke siswa sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan pada akhirnya dapat menjadikan siswa
melakukan kegiatan belajar.
Manfaat media pembelajaran tersebut adalah pemanfaatan materi pembelajaran dapat
dieragamkan. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. Proses pembelajaran menjadi
lebih interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa,
memungkinkan proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja,
menumbuhkan sifat positif siswa terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran guru
kearah yang lebih positif dan produktif.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok pembahasan
dalam makalah ini. Dalam hal ini,penyusun menyarankan kepada pembaca khususnya peserta
didik agar semakin giat belajar. Dengan belajar kita dapat menambah pengetahuan serta mengubah
sikap dan perilaku menjadi pribadi yang lebih baik. Kami juga menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan kelemahan dalam makalah ini. Kami selaku penyusun banyak berharap para
pembaca mampu memberikan kritik dan saran yang tentunya membangun kepada kami,demi
tercapainya kesempurnaan dalam Makalah ini.

33
. DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.


Dwi Rinaldi. 2009. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Website pada
Mata Pelajaran Programmable Logic Controller. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
Herman Surjono. & Maltby. 2003. Adaptive Educational Hypermedia based on
Multiple Student Characteristics. Melbourne: Australia.
Serian Wijatno. 2009. Pengelolaan Perguruan Tinggi Secara, Efisien, Efektif dan
Ekonomi untuk Meningkatkan Penyelenggaraan Pendidikan dan Mutu
Lulusan. Jakarta: Salemba Empat.

34

Anda mungkin juga menyukai