Anda di halaman 1dari 15

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Komputer dan Media
Pembelajaran dengan judul “PEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN SEDERHANA” sebagai tugas dalam menempuh mata kuliah tersebut
pada semester IX.

Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dosen pembimbing mata kuliah Komputer dan Media Pembelajaran Jurusan S1 PGSD


Universitas Lambung Mangkurat.
2. Rekan–rekan semester IX Jurusan S1 PGSD Universitas Lambung Mangkurat, dan
3. Semua pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan Makalah Pemanfaatan
Tumbuhan Sebagai Media Pembelajaran Sederhana.
Sebagai akhir kata, kami dengan senang hati menerima kritik dan saran dari semua
pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah kami ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat demi pencapaian proses belajar pembelajaran dan sebagai bahan represi di
kemudian hari kususnya terhadap Jurusan S1 PGSD Universitas Lambung Mangkurat.

Banjarmasin, Februari 2013

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya kegiatan belajar mengajar adalah proses interaksi yang tercipta antara
siswa dengan lingkungan. Melalui interaksi terjadilah proses komunikasi berupa pesan atau
informasi yang dapat diserap dan dihayati siswa. Agar tidak terjadi kesalahan dalam proses
komunikasi atau menghindarkan hal-hal yang dapat menyebabkan kesalahan pengertian
dalam proses komunikasi serta untuk menghindari distorsi dalam komunikasi antara guru dan
siswa maka sarana atau media yang membantu proses komunikasi perlu digunakan. Dalam
proses pembelajaran, media yang digunakan untuk memperlancar komunikasi belajar
mengajar disebut media pembelajaran.
Para ahli telah sepakat bahwa media pengajaran dapat meningkatkan kualitas proses
belajar siswa, yang mana pada giliranya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang
dicapai (Harjanto,2005:243). Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai
alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan
abad ke–20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga
lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau
media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan
internet.
Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan
manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan
dan ketrampilan. Berbagai media pembelajaran dapat digunakan oleh guru dalam menunjang
proses belajar mengajar, baik itu media sederhana maupun media kompleks. Pada awalnya
media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids). Alat bantu yang
dipakai adalah  alat bantu visual, misalnya gambar, model, objek, dan alat-alat lain yang
dapat memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan
retensi belajar siswa. Namun, media ini terlalu memusatkan perhatian pada alat bantu visual
yang dipakainya yang kurang memperhatikan aspek disain, pengembangan pembelajaran
(instruksion) produksi dan evaluasinya. Bermacam – macam peralatan dapat digunakan oleh
guru untuk menyampaikan pesan ajaran kepada siswa.
Salah satu contoh media sederhana yang dapat digunakan guru dalam proses belajar
mengajar adalah dengan menggunakan media tumbuhan. Tumbuhan sering digunakan
sebagai media pembelajaran terutama dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Bagaimana
tumbuhan dapat dikatakan sebagai media yang sederhana akan dijelaskan dalam makalah ini 
dengan judul “Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Media Pembelajaran Sederhana.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas makan akan diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut:
A. Apa yang dimaksud dengan media sederhana ?
B. Mengapa tumbuhan dikatakan sebagai media sederhana ?
C. Bagaimana pemanfaatan tumbuhan sebagai media sederhana dalam proses pembelajaran ?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah yang diperoleh, adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut:
A. Untuk mengetahui secara mendalam pengertian dari media sederhana.
B. Untuk mengetahui mengapa tumbuhan dikatakan sebagai media sederhana.
C. Untuk mengetahui pemanfaatan tumbuhan sebagai media sederhana dalam proses
pembelajaran.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Sederhana

Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yakni metode
mengajar dan medis pendidikan sebagai alat bantu mengajar. kedudukan media pendidikan
sebagai alat bantu mengajar ada dalam komponen metodologi, sebagai salah satu lingkungan
belajar yang diatur oleh guru (Harjanto,2005:237).

Secara etimologi kata media berasal dari bahasa latin ”medius” yang merupakan
bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar” yaitu
perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Dengan demikian, media
merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian
rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman,2002:6).

Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Media merupakan


orang, material, atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga memungkinkan
siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterapilan, dan sikap yang baru, dalam pengertian
meliputi buku, guru, dan lingkungan sekolah (Gerlach dan Ely dalam Ibrahim, 1982:3).
Media merupakan komponen strategi penyampaian yang dapat dimuati pesan yang akan
disampaikan kepada pembelajar bisa berupa alat, bahan, dan orang (Degeng, 1989:142).
Media merupakan alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi, yang
terdiri antara lain buku, tape-recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto,
gambar, grafik, televisi, dan komputer (Gagne dan Briggs dalam Arsyad, 2002:4). Schramm
(1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat
bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran
seperti : buku, film, video dan sebagainya. Latuheru (1988:14), menyatakan bahwa media
pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa
dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pengajaran


adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar
atau segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan
kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta
didik dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik
dapat berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah
dicita-citakan.

Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk
mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad ke–20 usaha
pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu
audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),
khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran
menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.

Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan
manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan
dan ketrampilan.

Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting
Karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu
dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan
kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa
yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata kalimat tertentu. Bahkan keabsahan
bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian anak didik lebih mudah
menerima bahan daripada tanpa bantuan media.

Namun perlu diingat, bahwa peran media tidak akan terlihat bila pengguanaanya tidak
sejalan dengan isi dari tujuan pegajaran yang telah dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran
harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media.

Media yang telah dikenal dewasa ini tidak hanya terdiri dari dua jenis, tetapi sudah
lebih dari itu. Klasifikasinya bisa dilihat dari jenisnya, daya inputnya, dan dari bahan serta
cara pembuatanya.

a. Dilihat dari jenisnya media dibagi dalam :


 Media Auditif
Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti
radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini cocok untu orang tuli atau
mempunyai kelainan dalam pendengaran.
 Media visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media
visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film
rangkai),slide  (film bingkai) foto, gambar atau lukisan cetakan. Ada pula
media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu
atau film kartun.
 Media audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.
Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik. Karena meliputi dua jenis
media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi kedalam :
a) Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti
film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, cetak suara.
b) Audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar
yang bergerak seperti film suara dan video-cassette.
b. Dilihat dari daya liputnya media dibagi dalam :
 Media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media tini tidak terbatas oleh
tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam
waktu yang sama. Contoh dari media ini adalah radio dan televisi.
 Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat. Media ini dalam
penggunaanya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound
slide,  film rangkai yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.
 Media untuk pengajaran individual. Media ini penggunaanya hanya untuk seorang diri
Termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.
c. Dilihat dari bahan pembuatanya, media dibagi dalam :
 Media sederhana. Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah,
cara pembuatanya mudah dan penggunaanya tidak sulit.
 Media kompleks media ini adalah media yang bahan dn alat pembuatanya sulit
diperoleh serta mahal harganya, sulit pembuatanya, dan penggunaanya mengguakan
ketrampilan yang memadai.
Sampai saat ini belum ada kesepakatan yang baku dalam mengelompokkan media,
Jadi banyak tenaga ahli mengelompokkan atau membuat klasifikasi media akan tergantung
dari sudut mana mereka memandang dan menilai media tersebut. Gerlach dan Ely (dalam
Rohani, 1997:16) menggolongan media pembelajaran sebagai berikut.
a) Gambar diam, baik dalam bentuk teks, bulletin, papan display, slide, film strip,
atau overhead proyektor.
b) Gambar gerak, baik hitam putih, berwarna, baik yang bersuara maupun yang tidak
bersuara.
c) Rekaman bersuara baik dalam kaset maupun piringan hitam
d) Televisi
e) Benda – benda hidup, simulasi maupun model.
f) Instruksional berprograma ataupun CAI (Computer Assisten Instruction).
Seels dan Glasgow (dalam Arsyad, 2002:33) dari segi perkembangan teknologi,
media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua kategori luas, yaitu pilihan media
tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa pilihan media tradisional dapat dibedakan menjadi
(1)visual diam yang diproyeksikan, misal proyeksi opaque (tak tembus pandang),
proyeksioverhead, slides, dan filmstrips, (2) visual yang tidak diproyeksikan, misal
gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram, pemaran, papan info, (3) penyajian
multimedia, misal slide plus suara (tape), multi-image, (4) visual dinamis yang
diproyeksikan, misal film, televisi, video, (5) cetak, misal buku teks, modul, teks
terprogram, workbook, majalah ilmiah/berkala, lembaran lepas (hand-out), (6) permainan,
misal teka-teki, simulasi, permainan papan, dan (7) realia, misal
model, specimen (contoh), manipulatif (peta, boneka).
Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir dibedakan menjadi (1) media berbasis
telekomunikasi, misal teleconference, kuliah jarak jauh, dan (2) media berbasis
mikroprosesor, misal computer-assistted instruction, permainan komputer, sistem tutor
intelejen, interaktif,hypermedia, dan compact (video) disc.
2.2 Tumbuhan Sebagai Media Sederhana
Di era global ini kesejahatraan suatu bangsa bukan lagi bersumber hanya pada sumber
daya alam dan modal  bersifat fisik saja, tetapi juga anak bangsa. Sementara itu kualitas
sumber daya manusi Indonesia tidak cukup bila diukur dengan standar local saja sebab
perubahan global telah memepengaruhi kualitas dibidang sumber daya manusia. Sebagai
konsekuennya pendidikan sekarang harus berkualitas dan berwawasan internasional serta
tidak sekedar memenuhi target kurikulum saja.
Pemanfaatan sebagai sumber belajar merupakan langkah positif yang telah banyak
dilakukuan untuk meningkatkan pendidikan ditanah air. Salah satu sumber belajar yang
sekaligus berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran adalah media pembelajaran baik media
elektronok maupun media nonelektronik.
Salah satu jalan keluar yang kreatif adalah dengan menghubungkan media sederhana.
Media sederhana bukan berarti media yang dihadirkan hanya didalam kelas saja, media
sederhana juga jangan diartikan sebagai media yang dibeli ditoko dengan harga murah.
Berbagai sumber daya alam sperti lingkungan sekolah dirumah merupakan salah satu sumber
belajar dan sumber kreatif dan bias menciptakan dan mengembangkan berbagai macam
media sederhanakeberhasilan dalam mengembangkan media sederhana merupakan
keberhasilan guru dalam menciptakan masyarakat belajar.
A. Alasan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Media Sederhana
Alasan perlunya media sederhana kreatifitas guru dalam mengembangkan dan
memanfaatkan semaksimal mungkin berbagai media sederhana  diharapkan akan sangat
membantu bangsa ini memiliki pendidikan nasional yang berkualitas dengan keunggulan
komparatif dengan bangsa lainnya. Dengan demikian pendidikan diharapkan tidak akan
kehilangan relevasi program pembelajaran terhadap pembangunan daerah serta tetap
memiliki fleksibilitas melaksanakan kurikulum yang berdiversifikasi. Dalam hal ini
pengembangan media sederhana hendaknya dapat menyokong penguasaan keterampilan
hidup, pengembangan kepribadian yang kuat dan berakhlak mulia,serta pertumbuhan,
keimanan dan ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa. Media mengajar yang paling dikenal
oleh guru adalah papan tulis, white board, OHP.
Papan tulis misalnya, dapat diterima dimana mana sebagai alat peraga yang sangat
efektif. Namun pemakaian papan tulis tidak memungkinkan guru menjelaskan suatu secara
rinci. Disamping itu papan tulis tidak dapat dipergunakan untuk memberikan motivasi dan
merangsang imajinasi anak didik. Melalui pemakaian media sederhana diharapkan imajinasi
anak terangsang , perasaannya tersentuh dan terjadinya pemahaman secara mendalam dalam
pikirannya sehingga mereka mampu memahami, mengingat dan melakukan suatu yang
diajarkan dengan baik.
Contoh dalam proses pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru adalah tentang
cirri ciri makhlik hidup antara lain bahwa tumbuhan juga makan dan minum. Makanan
tumbuhan dapat berasal dari pembusukan makhluk hidup antra lain, seperti daun daunan dan
garam mineral yang sehari hari dikenal dengan istilah pupuk. Proses pembelajaran akan lebih
bernakna apabila siswa terlibat langsung melalui proses pengamatan.
Alasan kedua perlunya mengembangkan dan menggunakan media sedrehana adalah
optimalisasi panca indra dalam belajar. Dalam proses belajar mengajar , panca indra dan
seluruh kesanggupan seorang anak didik perlu derangsang, digunakan dan dilibatkan,
sehingga tak hanya mampu mengetahui,melainkan juga dapat memahami, mengingat,
menganalisis, dan melakukan melakukkan kembali setiap peragaan yang dilakukan
gurudengan baik dan benar. Hasil penelitian membuktikan bahwa 11% pengetahuan
seseorang diperoleh dari pendengaran dan 83% dari pengelihatan. Sedangkan 20%
kemampuan daya ingat diperoleh dari penggunaan pendengaran, dan 50% dari apa yang
dilihat. Melalui mendengarkan anak didik mengikuti peristiwa demi peristiwa dan ikut
merasakan apa yang disampaikan.dari uraian diatas kita dapat mengetahui bahwa media
penting untuk menarik dan memelihara perhatian, memudahkan pemahaman dan membantu
daya ingat.
Alasan ketiga menggunakan media sederhana mampu merangsang imajinasi anak dan
memberikan kesan yang dalam jika diciptakan dan digunakan secara seimbang dan sesuai
dengan materi pelajaran. Pertemuan pertama mata pelajaran IPA  mengenai ‘’makhluk hidup
berkembang biak’’ seorang guru bias menjelaskan dengan menggunakan gambar .
Pertemuan kedua anak anak dibawa langsung keluar kelas untuk melihat carea
makhluk hidup berkembang biak. Di pertemuan ketiga, anak anak kembali kekelas dan
mendiskusikan pelajaran minggu lalu. Tahap tahap tersebut akan dapat membangun rasa
ingin tahu peserta didik.
Alasan keempat,kietika kita merancang media sederhana maka kita harus memahami
betul karakteristik, usia dan kondisi social ekonomi anak didik,tujuan pelajaran, kedalaman
materi yang akan diberikan, serta factor-faktor  lainnya yang mungkin dapat mempengaruhi
kelebihan dan manfaat  media yang akan kita ciptakan.
B. Pentingnya Media Sederhana
Sering kali anak didik kita mengalami pendangkalan pemahaman keilmuan. Selama
dalam proses belajar mengajar, acak kali anak didik kurang bias memahamimateri yang
diberikan oleh guru terhadap muridnya seringkali hanyalah bersifat kognitif.
Pendidikan yang seperti itu dapat dikatakan berorientasi  pada potensi anak untuk
berkembang. Artinya, pendidikan pendidikan yang melihat anak didik dari dari sisi
potensinya yang dapat dikembangkan. Sebaliknya, pendidkan yang berorientasi pada nilai,
akan dapat menjerumuskan guru dan siswa, sebab nilai dapat dan mudah diatur sekehendak
hati.
Dalam mengupayakan pendidikan yang berkualitas, guru sering kali menemukan
kesukaran dalam memberikan materi pelajaran. Hal itu disebabkan  masih belum sepenuhnya
ilmu komunikasi dan pemanfaatan berbagai media yang tersedia. Guru sering kali kurang
mampu merangkum dengan baik informasi lisan, kurang mampu memilih dan menggunakan
media media yang efektif serta kurang wawasan dalam hal merancang serta mengambangkan
media pembelajaran.
Media sebagai bagian atau komponen proses komunikasi diyakini oleh banyak ahli
sebagai jawaban terhadap sejumlah masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.
Oleh karena itu selayaknya para guru memiliki ide gagasan, dan kreatifitas setiap saat ketika
akan merencanakan dan menjelaskan setiap pelajaran melalui media yang dikembangkan.
Dalam kaitannya ragam media itu sendiri, kita mengenal berbagai macam bentuk
media, dimulai dari media tradisional hingga elektronika. Dari papan tulis hingga computer,
dari media yang bias dibeli ditoko hingga media yang dibuat sendiri, mulai dari media yang
dibuat sendiri hingga media yang dibeli dengan harga mahal. Dalam kegiatan inimakan
dibahas tentang media sederhana yang diciptakan, dibuat, dikreasikan, dimodofikasi oleh diri
kita sendiri dari berbagai bahan atau peralatan disekitar kita. Dengan demikian kesadaran
akan pentingnya media dan pemanfaatan sumberdaya belajar yang adadisetiap sudut tempat
tinggal kita akan menjadi semakin tinggi.
Dalam rangka memanfaatkan lingkungan sekitar kita berikut ini akan diahas tentang
tumbuhan sebagai media sederhana untuk menjelaskan berbagai fenomena alam dan berbagai
akibat dapat dijelaskan dengan memanfaatkan tumbuhan.
C. Potensi Tumbuhan Menjadi Media Sederhana
Berbagai tumbuhan hidup terdapat disekitar kita. Tumbuhan adalah bagian dari
kehidupan yang sangat bermanfaat dalam menjaga dan melestarikan kelangsungan hidup kita.
Tumbuhan merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang tidak terhingga nilainya.
Tumbuhan hidup dapat menyebabkan makhluk lain dapat mempertahankan hidup mereka. 
Namun bagi manusia tumbuhan hidup bukan sekedar sarana untuk bertahan hidup.
Tumbuhan hidup perlu dilestarikan untuk menjaga keseimbangan hidup dibumi secara
menyeluruh.
Bagi para ilmuan dan pendidik, tumbuhan hidup juga bermanfaat dalam menjelaskan
berbagai peristiwa alam.tumbuhan dapat membantu guru dalam menjelaskan berbagai materi
pelajaran kepada siswa dan juga dapat menjelaskan berbagai proses dan akibat yang
ditinbulkan oleh proses kehidupan lainnya.
Begitu banyak kegunaan tumbuhan bagi guru dan siswa menyababkan tumbuhan
hidup digunakan sebagai suatu media sederhana untuk menjelaskan berbagai fenomena alam,
konsep, dan materi pelajaran yang sukar dijelaskan jika hanya diberikan deskripsinya didalam
kelas.

2.3 Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Media Sederhana Dalam Pembelajaran

Tumbuhan bisa dijadikan sumber belajar yang tidak terbatas. Banyak mata pelajaran
yang dapat dijelaskan dengan media tumbuhan. Tumbuhan akan lebih menguntungkan jika
digunakan untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Biologi tetapi apabila kita memiliki
ide, gagasan, kreatifitas yang cukup banyak maka pelajaran lainpun bisa didukung oleh media
tumbuhan. Bagi kita yang penting adalah memiliki factor factor yang dapat meningkatkan
kreatifitas seperti kelancaran dan kebebasan dalam mengungkapkan diri, keluwesan
alternatif/ pilihan, orisinalitas ide, dan pengungkapan ide ke dalam bentuk kehidupan.
Masalahnya adalah bagaimana kita bisa mencari topik yang sesuai jika menggunakan
tumbuhan sebagai medianya. Jika kita mengalami kesulitan alangkah baiknya kita
membentuk suatu tim atau kelompok yang bisa membahas tentang hal tersebut. Kita harus
memliki keyakinan bahwa tumbuhan bisa digunakan sebagai media sederhana tanpa harus
memberikan beban tambahan kepada siswa. Atau bisa sebaliknya, siswa akan menjadi lebih
menyenangi pelajaran jika kita bisa memanfaatkan tanaman dengan benar.

Salah satu contoh pemanfaatan tumbuhan adalah dalam menjelaskan lingkungan


hidup dan permasalahan. mata pelajaran ini akan menjadi semakin hidup dan diminati siswa
jika kita mampu menggunakan media tumbuhan untuk menjelaskan fenomena dan peristiwa
yang terjadi. Apa yang kita lakukan dapat diartikan telah ikut menyumbang pelestarian
lingkunag yang sehat. Pendidikan lingkungan hidup dan pemanfaatan tumbuhan dalam
menjelaskanya akan sangat membantu masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang
sehat, secara tidak langsung dapat melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal
dari lingkungan sehingga dapat mencapai derajat kesehatan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat yang optimal.

2.4 Alasan Menggunakan Tumbuhan Sebagai Media Pembelajaran

Adanya sejumlah alasan penting yang menjadikan tumbuhan sebagai  media


sederhana dalam menjelaskan sejumlah materi pelajaran adalah sebagai berikut :

1) Pengintegrasian Materi Lokal


Dalam era desentralisasi pendidikan, seluruh kegiatan seperti sekolah, masyarakat,
orang tua, guru, dan berbagai pihak lain yang menjadi penentu keberhasilan pendidikan,
harus dilibatkan.mereka secara intergratif diharapkan mampu mengoptimalkan potensi dan
sumber belajar yang ada di sekitarnya. Selain itu guru dapat diharapkan menerapkan suatu
prinsip atau sebuah percobaan dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari hari.
Selain dengan alasan tersebut, maka pemanfaatan tumbuhan menjadi media
pengajaran sebaiknya mempertimbangkan hal hal berikut ini.
a) Jenis tumbuhan yang digunakan hendaknya tumbuhan yang banyak terdapat disekitar anak
didik dan sudah dikenal oleh mereka.
b) Tumbuhan yang dipilih bisa menghasilkan suatu  nilai ekonomis bagi daerah anak didik.
c) Anak didik diberi kebebasan sesuai dengan kemampuan, minat, sikap dan perhatian
mereka terhadap tumbuhan.
d) Jika guru menemukan kesulitan dalam memilih tumbuhan yang bisa dijadikan media maka
ia bisa bekerja sama dengan  dinas pertanian dan perkebunan setempat, para ahli  petani  di
perguruan tinggi setempat atau siapa saja yang lebih mengerti  masalah tumbuhan.
e) Pemilihan tumbuhan sebagai media perlu mempertimbangkan harga tumbuhan jika
ternyata harganya mahal. Sebaiknya kita tetap berpegangan pada prinsip sederhana dan
murah.
f) Media tumbuhan yang akan di manfaatkan sebaiknya sesuai dengan perkembangan
pendidikan dan ketersediaan di sekitar lingkungan sekolah atau rumah.
g) Alat pendukung  penggunaan tumbuhan harus sesuai dengan kemampuan sekolah dan
dapat di siapkan sendiri oleh guru yang bersangkutan.

2) Meningkatkan Daya Tarik Mata Ajaran IPA

Disinyalir bahwa kelemahan guru IPA saat ini adalah kurang mampu membawa
materi pelajaran kepada  dunia nyata yang di hadapi anak sehari-hari. Akibatnya , anak didik
menjadi kurang bermotivasi untuk memahami pelajaran IPA . kondisi seperti ini memerlukan
jalan keluar dan jawaban segera karena anak didik harus mampu menguasai ilmu dasar dan
murni agar bangsa ini tidak tertinggal dalam penguasaan dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Hal pertama kali yang harus di perhatikan adalah penampilan guru itu sendiri ketika
menghadapi anak didiknya. Ia harus rapi, mudah tersenyaum, ramah terhadap setiap  anak
didik dan menunjukan bawa ia siap mengajar. Kedua, adalah menguasai kemampuan
berkomunikasi yaitu  proses penyampaian pesan dari komunikator  kepada komunikan
dengan tujuan tertentu.jadi dalam kegiatan ngajar mengajar  guru harus memiliki
keterampilan berkomunikasi yang baik. Guru jangan memberikan kesan seolah-olah pelajaran
ipa itu sulit. Mengapa demikian? Guru dengan bahasa yang mudah di mengerti siswa dapat
menjelaskan bagian demi bagian dengan mudah.

Komunikasi dengan mereka tidak hanya meliputi  komunikasi verbal tetapi juga non
verbal seperti konteks mata ekspresi wajah dan sebagainya. Materi pelajaran akan lebih
efektif jika di berikan dengan mengunakan media nyata seperti tumbuhan.  Inilah tantangan
guru IPA yaitu membuat pelajran IPA lebih menarik.  Contoh mnegunakan media sederhana
yang menarik antara lain dapat mengunakan media percobaan sederhana dengam
menyadiakan dan melakuakn percoban berikut ini.

a) Alat dan bahan yang digunakan :


 Pot
 Kardus
 Biji bijian (kacang hijau dan kedelai)
b) Cara Kerja
 Tanamlah biji bijian yang mudah tumbuh dalam sebuah pot
 Biarkan tanaman tersebut tumbuh
 Setelah tumbuh tutuplah dengan kardus yang salah satu sisinya di lubangi
 Biarkan keadaan tersebut selama 2 hari
 Bukalah tutupnya dan amati kearah mana tumbuhan itu tumbuh
 Tutuplah kembali tanamanya dengan mengubah arah lubang kardus, biarkan slama 2
hari buka dan amati arah tumbuh tanaman
 Kemudian, mintalah kepada para siswa untutk mendiskusikan apa yang mereka amati
3) Peningkatan Kesadaran Tentang Lingkungan Hidup Yang Sehat
Saat ini isu tentang lingkungan hidup dan pelestariannya  menjadi perhatian berbagai
ahli lingkungan dan juga pendidikan . pejelasan dan pemberian kesadaran tentang lingkungan
hidip yang sehat memang menjadi bagaian yang tidak mudah untuk di pahami . berkaitan
dengan hal itulah para pengambil kebijakan dan keputusan negeri ini  melakukan berbagai
kerja sama untuk memeayarakatkan peduli lingkungan. Kerja sama tersebut dilaksanakan
untuk menanggapi anjuran Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Badan pengendalian
dampak lingkungan. Melalui kepala pendidikan menengah kejuruan (Dikmenjur).
Tumbuhan yang dijadikan media oleh para guru merupakan salah usaha yang
diharapkan mampu membantu pendidikan lingkungan hidup menjadi lebih menarik dan
mudah. Dengan menggunakan tumbuhan sesuai media maka berbagai macam penjelasan
tentang proses kehidupan yang berkaitan dengan alam dan tanaman itu sendiri bisa diuraikan
secara gambling. Begitu juga dengan dampak industrialisasi yang terjadi, perbuatan manusia
yang mengotori alam seperti masalah sampah organi k tumbuhan, ozon dikaitkan dengan
peranan tumbuhan dan masalah penipisanya yang akan mengganggu kehidupan manusia.
Peserta didik seharusnya selalu diberi arahan tentang pola hidup bersih, sehingga
diharapkan mereka nantinya menjadi individu yang mampu menjadi penjaga lingkungannya
masing  masing.
Begitu banyak masalah yang bisa dijelaskan berkaitan dengan media tumbuhan. Kita
ambil contoh, misalnya peranan tumbuhan dikaitkan dengan keberadaan lapisan ozon kita
yang semakin menipis. Kita bisa menjelaskan ozon sebagai lapisan gas yang ‘ajaib’
melindungi kita dari buruk nya sengatan matahari. Dengan menjaga lingkungan hidup yang
bersih dan sehat disekitar kita , berarti kita akan turut serta menjaga kelangsungan hidup umat
manusia.
4) Pengalaman Dan Penghargaan Adanya Berbagai Keanekaragaman Sumber Daya
Alam Hayati Di Indonesia
Kehidupan manusia secara nyata tidak bisa lepas dari alam dan lingkungannya
manusia dan alam memiliki hubungan mutualisme. Kedua belah pihak harus mampu
menyeimbangkan dan melestarikan keberadaannya agar semua mamou mempertahankan
kehidupannya. Manusia harus mampu memelihara lingkungannya tanpa batas waktu. Maka
manusia harus di didik dan dibina melalui suatu proses pembentukan pribadi individu yang
peka terhadap kehidupan alam dan lingkungan.
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati  yang berlimpah ruah dan kedua
terbanyak diseluruh dunia. Jika kita lebih jauh melihat nilai nilai keanekaragaman hayati
yang ada didalam nya maka kita sebagai bangsa Indonesia akan merasa kagum. Negara kita
memiliki nila ekologis. Artinya , setiap sumber daya alam merupakan unsure ekisistem alam.
Sebagai misal, tumbuhan bisa menjadi pelindung tata air dan kesuburan tanah.
Penggunaan tumbuhan sebagai media pendidikan  merupakan salah satu strategi
penting yang mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap alam lingkungan bumi ini.
Pemanfaatan tumbuhan diharapkan akan mampu meningkatkan pemahaman dan kesadaran
akan pentingnya kelestarian alam lingkungan. Para generasi penerus haru diberika
pembekalan tentang bagaimana memanfaatkan dan mengelola alam dan sumberdaya alam
dengan bijaksana bagi kepentingan manusia.
5) Meningkatkan Kreatifitas Dan Imajinatif Anak Didik
Bagaimana menciptakan anak didik yang mampu berfikir kreatif, imajinatif dan
penuh gagasan dalam pelajaran yang diberikan? Sebelum anak didik menjadi individu yang
kreatif, imajinatif, dan kritis maka guru juga harus memiliki intelektual dan kreatifitas tinggi
dalam menyajikan pelajarannya.
Guru yang memiliki kreatifitas tinggi akan menjadikan tumbuhan sebagai salah satu
media menarik ia mengajarkan suatu pelajaran.guru dapat memasukan berbagai fenomena
yang berkaitan dengan tumbuhan. Metode lainnya seperti membuat sesuatu dari tumbuhan
tertentu, percobaan sederhana dengan tumbuhan dan berkebun adalah cara lain yang mungkin
bisa diterapkan guru. Pemanfaatan tumbuhan bisa juga dikembangkan dengan cara dikaitkan
dengan permainan. Mungkin kombinasinya adalah dengan menggunakan angka, symbol,
penghafalan, istilah-istilah latin atau pemberian penghargaan bagi anak didik yang
berprestasi. Kombinasi antar penggunaan tumbuhan sebagai media dengan buku, poster,
balok imajinasi, atau puzzle biasa mengajarkan anak didik dengan mengenal warna dan
bentuk daun jenis kayu tumbuhan dampak eksploitasi lingkungan hidup terhadap tumbuhan
dan sebagainya. Apabila seorang guru mampu dan akhirnya berhasil menumbuh kembangkan
kreatifitas dan imajinatif anak didiknya maka mereka akan menjadi individu yang mampu :
a) Medeteksi : mempelajari serta merasakan berbagai proses alam yang terjadi yang
berkaitan dengan tumbuhan yang diamati.
b) Melakukan verifikasi atau menglompokan: memilah milah tumbumbukan yang
dipelajarinya.
c) Melakukan analisis: menguraikan sebab-sebab serta sesuatu yang berkenaan dengan
penemuan dari percobaan yang dilakukan.
d) Melakukan sintesis: menghubungkan berbagai kemungkinan yang terjadi sebagai langkah
lanjut dari informasi dari hasil analisis.
e) Pemecahan masalah: dengan memperhatikan atau menghubungkan hasil anlisis dan
sintesis maka akan ditemukan pemecahan masalah.

Dengan memperhatikan kemungkinan tumbuhan bisa dijadikan media, makan akan


terjawab sebagian masalah peningkatan kwalitas proses belajar mengajar. Dengan
pembelajaran kreatif imajinatif seperti itu akan terbina proses kreatif yang sangat cepat. Jika
guru sering menggunakan sarana pembelajaran berupa media nyata misalnya tumbuhan maka
naka didik akan mampu mencerna materi pelajaran yang relevan dengan lebih baik. Dengan
memakai tumbuhan hidup secara tepat, guru akan menanamakan kesan yang jauh lebih
dalam, yang mungkin akan mempengaruhi seluruh kehidupan anak didik.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Media pengajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar atau segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong
terciptanya proses belajar pada diri peserta didik dengan maksud agar proses interaksi
komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara efektif dan efesien
sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-citakan. Bagi para ilmuan dan pendidik,
tumbuhan hidup juga bermanfaat dalam menjelaskan berbagai peristiwa alam.tumbuhan
dapat membantu guru dalam menjelaskan berbagai materi pelajaran kepada siswa dan juga
dapat menjelaskan berbagai proses dan akibat yang ditinbulkan oleh proses kehidupan
lainnya. Tumbuhan bisa dijadikan sumber belajar yang tidak terbatas. Banyak mata pelajaran
yang dapat dijelaskan dengan media tumbuhan.  Salah satu contoh pemanfaatan tumbuhan
adalah dalam menjelaskan lingkungan hidup dan .permasalahan. mata pelajaran ini akan
menjadi semakin hidup dan diminati siswa jika kita mampu menggunakan media tumbuhan
untuk menjelaskan fenomena dan peristiwa yang terjadi. Apa yang kita lakukan dapat
diartikan telah ikut menyumbang pelestarian lingkunag yang sehat. Pendidikan lingkungan
hidup dan pemanfaatan tumbuhan dalam menjelaskannya akan sangat membantu masyarakat
dalam mewujudkan lingkungan yang sehat, secara tidak langsung dapat melindungi
masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga dapat mencapai
derajat kesehatan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang optimal.

3.2 Saran
Dalam proses pembelajaran sebaiknya guru menggunakan media yang sederhana,
karena belum tentu semua media sederhana memberikan kontribusi yang minimum terhadap
proses pembelajaran. Media sederhana selain mudah diperoleh juga akan membuat anak didik
lebih memahami materi dengan pengaplikansian media yang sering di lihatnya dalam
kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai