PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Siswa sekolah dasar merupakan individu-individu yang sedang tumbuh dan
berkembang dalam rangka pencapaian kepribadian yang dewasa. Pertumbuhan
individu terlihat pada bertambahnya aspek pisik yang bersifat kuantitatif,
misalnya tinggi dan berat badan bertambah. Sedangkan perkembangan individu
terlihat pada bertambahnya aspek psikis, dan gejalanya nampak pada pertambahan
kemampuan individu yang lebih bersifat kualitatif. Dalam kegiatan pendidikan
dan pembelajaran keduanya dilayani secara seimbang, selaras, dan serasi agar
dapat dicapai terbentuknya kepribadian yang integral. Kegiatan pendukung utama
dalam melaksanakan pertumbuhan dan perkembangan tersebut adalah individu
harus melakukan kegiatan yang disebut belajar. Belajar merupakan suatu aktivitas
yang dilakukan oleh individu dalam rangka melaksanakan pertumbuhan dan
perkembangan diri. Belajar juga dapat dipahami sebagai bentuk perkembangan
potensi yang ada pada diri individu, karena pada hakikatnya setiap diri individu
memiliki potensi-potensi yang tidak diketahui eksistensinya sebelum
dikembangkan melalui aktivitas belajar. Contohnya, setelah belajar bidang
keguruan, Anda dapat menjadi guru. Itu berarti pada diri anda memiliki potensi
menjadi guru.
PEMBAHASAN
Istilah media berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang berarti tengah,
perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah ( )وسائلperantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut AECT
(Association of Education and Communication Technology) yang dikutip oleh
Basyaruddin (2002) “media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses
penyaluran informasi”. Sedangkan pengertian lain media adalah alat bantu apa
saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan
pembelajaran. Dari definisi-definisi tersebut dapat dikatakan bahwa media
merupakan sesuatu yang bersifat meyakinkan pesan dan dapat merangsang
pikiran, perasaan, dan kemauan audiens (siswa) sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada dirinya.
Dalam arti sempit, media pembelajaran hanya meliputi media yang dapat
digunakan secara efektif dalam proses pengajaran yang terencana. Sedangkan
dalam arti luas, media tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang
kompleks. Akan tetapi juga mencakup alat-alat sederhana seperti: TV, radio, slide,
fotografi, diagram, dan bagan buatan guru, atau objek-objek nyata lainnya.
Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus,
pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan alat-alat
grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual dan verbal.
Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton
tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan banyak manfaat-manfaat praktis
yang lain. Manfaat praktis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar
sebagai berikut:
Tiap-tiap benda yang dapat menjelaskan suatu ide, prinsip, gejala atau
hukum alam disebut dengan alat peraga. Dalam kaitannya dengan pendidikan,
definisi alat peraga telah banyak dikemukakan oleh para ahli pendidikan, di
antaranya yaitu:
a. R.M. Soelarko
Alat peraga merupakan tiap-tiap benda yang dapat menjelaskan suatu ide,
prinsip, gejala atau hukum alam. Apabila dalam proses belajar mengajar
guru tidak menggunakan alat peraga, maka sulit bagi siswa untuk
menyerap konsep-konsep pelajaran yang disampaikan guru sehingga
berdampak pada kurangnya tingkat keberhasilan siswa dalam belajar.
b. A.Samana
Alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik
dalam menyampaikan bahan pengajaran. Alat bantu ini lebih sering
disebut sebagai alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan
meragakan sesuatu dalam proses pendidikan dan pengajaran.
c. Azhar Arsyad
Alat peraga yaitu alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di
luar kelas. Alat peraga atau media pedidikan memiliki pengertian fisik
yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu suatu
benda yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan panca indera. Alat
peraga atau media pendidikan memiliki pengertian non fisik yang dikenal
sebagai software (perangkat lunak) yaitu kandungan pesan yang terdapat
dalam perangkat keras yang merupakan isi yang disampaikan kepada
siswa.
B. Macam-Macam
Alat Peraga Berdasarkan fungsinya, yaitu untuk membantu dan meragakan
sesuatu dalam proses pendidikan dan pengajaran, alat peraga dibagi menjadi 2
macam, yaitu:
1. Alat peraga yang complicated (rumit), seperti film, film strip slide, dan
sebagainya yang memerlukan listrik dan proyektor.
2. Alat peraga yang sederhana yang mudah dibuat sendiri dengan
bahanbahan setempat yang mudah diperoleh, seperti bambu, karton, kertas
koran, dan sebagainya.
1. Di rumah tangga
seperti leaflet, model buku bergambar, benda-benda yang nyata seperti
buah-buahan, sayur-sayuran, dan sebagainya.
2. Di kantor-kantor dan sekolah-sekolah
seperti papan tulis, buku cerita bergambar, kotak gambar gulung, boneka,
dan sebagainya.
3. Di masyarakat umum, misalnya poster, spanduk, dan sebagainya.
C. Tujuan Penggunaan
Kalau tujuannya itu rumit, maka mungkin diperlikan lebih dari satu macam
alat peraga. Kemampuan penyampaian pesan masing-masing alat peraga berbada-
beda, misalnya leaflets dan pamplets lebih banyak berisi pesan sedangkan poster
lebih sedikit pesan-pesan tetapi bersifat pemberitahuan atau propaganda. Dengan
sendirinya alat peraga yang dipergunakan untuk meningkatkan pengetahuan akan
berbeda dengan alat peraga yang dipergunakan untuk meningkatkan ketrampilan.
a. Tidak satupun sarana alat peraga dan alat praktik yang dapat sesuai dengan
segala macam kegiatan belajara mengajar.
b. Sarana atau alat tertentu cenderung untuk lebih tepat menyajikan suatu
pelajaran tertentu daripada sarana lainnya.
c. Penggunaan sarana atau alat yang terlalu banyak secara bersamaan belum
tentu akan memperjelas konsep. Bahkan sebaliknya dapat mengalihkan
perhatian siswa.
d. Sarana atau alat pelajaran yang akan digunakan harus bagian-bagian
integral dari pelajaran yang akan disampaikan.
e. Sarana atau alat pelajaran yang canggih belum tentu akan dapat
mengaktifkan siswa. Oleh karena itu, siswa diperlukan sebagai peserta
yang aktif.
f. Penggunaan sarana alat pelajaran bukan hanya sekedar selingan atau
pengisi waktu tapi untuk memperjelas konsep.
g. Alat peraga meletakkan dasar-dasar konkret untuk berpikir.
h. Alat peraga bisa meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Pada
umumnya hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga akan
bertahan lama pada ingatan siswa sehingga pembelajaran memiliki
kualitas yang tinggi.
1. Sumber Belajar
Guru merupakan sumber belajar yang utama, yaitu dengan segala kemampuan,
wawasan keilmuan, keterampilan dan pengetahuan yang luas, maka segala
informasi pembelajaran dapat diperoleh dari guru tersebut. Siswa, siswa memiliki
sejumlah variasi aktivitas belajar, pengalaman belajar, pengetahuan dan
keterampilan, maka dalam konteks tertentu apa yang terdapat pada diri siswa apat
dijadikan sebagai sumber belajar dalam mempelajari suatu pengalaman-
pengalaman belajar yang baru.
Sumber belajar pada dasarnya banyak sekali baik yang terdapat di lingkungan
kelas, sekolah, sekitar sekolah bahkan di masyarakat, keluarga, di pasar,
kota,desa, hutan dan sebagainya. Yang perlu dipahami dalam hal ini adalah
masalah pemanfaatannya yang akan tergantung kepada kreativitas dan budaya
mengajar guru atau pendidika itu sendiri.
a. Manusia
b. Bahan
Bahan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang membawa pesan/ informasi
untuk pembelajaran. Baik pesan itu dikemas dalam bentuk buku paket, video,
film, bola dunia, grafik, CD interaktif dan sebagainya. Kelompok ini biasany
disebut dengan media pembelajaran. Demikian halnya dengan bahan ini, bahwa
dalam penggunaannya untuk suatu proses pembelajaran dapat dibedakan menjadi
du akelompok yaitu bahan yang didesain khusus untuk pembelajaran, dan ada
juga bahan/media yang dimanfaatkan untuk memberikan penjelasan materi
pembelajaran yang relevan.
c. Lingkungan
Sumber belajar dalam bentuk alat atau perlengkapan adalah alat dan
perlengkapan yang dimanfaatkan untuk produksi atau menampilkan sumber-
sumber belajar lainnya. Seperti TV untuk membuat program belajar jarak jauh,
komputer untuk membuat pembelajaran berbasis komputer, tape recorder untuk
membuat program pembelajaran audio dalam pelajaran bahasa Inggris, terutama
untuk menyampaikan informasi pembelajaran mengenai listening
(mendengarkan), dan sejenisnya.
e. Aktivitas
Biasanya aktivitas yang dapat diajdikan sumber belajar adalah aktivitas yang
mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, di mana didalamnya terdapat
perpaduan antara teknik penyajian dengan sumber belajar lainnya yang
memudahkan siswa belajar. Seperti aktivitas dalam bentuk diskusi, mengamati,
belajar tutorial, dan sejenisnya.
2. Media Pembelajaran
a. pesan atau bahan pengajaran yang akan disampaikan atau perangkat lunak.
b. alat penampil atau perangkat keras.
3. Alat Peraga
Kata kunci dalam memahami alat peraga dalam konteks pembelajaran adalah
Nilai manfaat,dalam arti segala sesuatu alat yang dapat menunjang keefektifan
dan efesiensi penyampaian, pengembangan dan pemahaman informasi atau pesan
pembelajaran. Ada istilah lain dari alat peraga ini, diantaranya sering disebut
sebagai sarana belajar.
3.2 Saran
Dari apa yang telah disampaikan oleh penulis dalam makalah ini, penulis
berharap bisa membantu dan bermanfaat bagi pembaca dalam memahami tentang
perilaku jujur. Penulis berharap bisa membantu dalam bersikap agar lebih berhati-
hati dan selalu berkata maupun bersikap jujur.
DAFTAR PUSTAKA
Carudin C.2012.BAB II.
(Online).http://eprints.walisongo.ac.id/1283/3/093911309_Bab2.pdf.
Diakses 26 maret 2019