Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

Media Belajar dan Pembelajaran

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Belajar dan Pembelajaran

Dosen Pengampu

Hadisa Putri, M.Pd

Ditulis oleh:

Derriyandito Raditya (NIM: 104.2022.017)

Yunita Sari (NIM: 104.2022.015)

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INDONESIA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD

SYAFIUDDIN SAMBAS

1444 H/2023 M
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kami karunia
nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat
beriring salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad, keluarga, sahabat serta
umatnya yang telah memperjuangkan tetap tegaknya Islam.
Penulisan makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami
semua menjadi mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.
Makalah ini memuat tentang Media Belajar dan Pembelajaran semoga
berguna bagi kita semua, dengan tersusunnya makalah ini penyusun menyadari
masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah
ini penyusun sangat berharap perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya mengoreksi
bila ada kesalahan. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, khususnya bagi penyusun sendiri umumnya para pembaca makalah ini,
terimakasih.

Sambas, 1 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Masalah .................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 2


A. Pengertian Media Pembelajaran ........................................................ 2
B. Ragam Media Pembelajaran ................................................................ 3
C. Prinsip-Prinsip Pembuatan, Penggunaan, dan Pengembangan Media 12

BAB III PENUTUP .................................................................................... 14


A. Kesimpulan ........................................................................................... 14
B. Saran ..................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah merupakan tempat bagi siswa dalam menuntut ilmu. Sering
kita temui dalam kelas terdapat siswa yang kurang semangat dalam
menuntut ilmu dan kurang tanggap terhadap apa yang disampaikan oleh
guru. Siswa terkadang bosan dengan model pembelajaran yang berbasis
ceramah, sehingga sebagai pendidik perlu mengadakan evaluasi diri dan
peningkatan kualitas pembelajaran di kelas. Dalam hal ini, peningkatan
kualitas pembelajaran di kelas bisa dilakukan dengan berbagai cara dan guru
memiliki peranan yang sangat penting untuk meningkatkan minat belajar
siswa sekolah dasar, khususnya dikelas rendah, karena siswa kelas rendah
belum mampu berpikir abstrak, sehingga materi yang diajarkan guru perlu
divisualisasikan dalam bentuk yang lebih nyata/konkret. Dapat disimpulkan
bahwa penggunaan media belajar dalam proses pembelajaran dapat
berimplikasi pada tiga hal, antara lain pada diri guru, pada diri siswa dan
pada proses pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Media Pembelajaran?
2. Apa saja Ragam Media Pembelajaran dan Pemilihan Media?
3. Apa saja Prinsip-prinsip Pembuatan, Penggunaan dan Pengembangan
Media?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Media Pembelajaran
2. Untuk mengetahui Ragam Media Pembelajaran dan Pemilihan Media?
3. Untuk mengetahui Prinsip-prinsip Pembuatan, Penggunaan dan
Pengembangan Media

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran


Media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang
berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti “tengah”,
“perantara” atau “pengantar”. Oleh karena itu, media dapat diartikan
sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.1
Media dapat berupa sesuatu bahan (software) dan/atau alat (hardware).
Sedangkan menurut Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2002), bahwa media
jika dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian
yang membangun kondisi, yang menyebabkan siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Jadi menurut pengertian ini, guru,
teman sebaya, buku teks, lingkungan sekolah dan luar sekolah, bagi
seorang siswa merupakan media. Pengertian ini sejalan dengan batasan
yang disampaikan oleh Gagne (1985), yang menyatakan bahwa media
merupakan berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang untuk belajar.
Banyak batasan tentang media, Association of Education and
Communication Technology (AECT) memberikan pengertian tentang
media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dan informasi. Dalam hal ini terkandung pengertian
sebagai medium atau mediator, yaitu mengatur hubungan yang efektif
antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran.
Sebagai mediator, dapat pula mencerminkan suatu pengertian bahwa
dalam setiap sistem pengajaran, mulai dari guru sampai kepada peralatan
yang paling canggih dapat disebut sebagai media. Heinich, et.al., (1993)
memberikan istilah medium, yang memiliki pengertian yang sejalan

1
Daryanto, media pembelajaran..., Hal.4

2
3

dengan batasan di atas yaitu sebagai perantara yang mengantar


informasi antara sumber dan penerima.
Dalam dunia pendidikan, sering kali istilah alat bantu atau media
komunikasi digunakan secara bergantian atau sebagai pengganti istilah
media pendidikan (pembelajaran). Seperti yang dikemukakan oleh
Hamalik (1994) bahwa dengan penggunaan alat bantu berupa media
komunikasi, hubungan komunikasi akan dapat berjalan dengan lancar dan
dengan hasil yang maksimal. Batasan media seperti ini juga dikemukakan
oleh Reiser dan Gagne (dalam Criticos, 1996; Gagne, et al., 1988), yang
secara implisit menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang
digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran. Dalam pengertian
ini, buku/modul, tape recorder, kaset, video recorder, camera video,
televisi, radio, film, slide, foto, gambar, dan komputer adalah merupakan
media pembelajaran. Menurut National Education Association (NEA)
(dalam Sadiman, dkk., 1990), media adalah bentuk-bentuk komunikasi
baik yang tercetak maupun audio visual beserta peralatannya.
Berdasarkan batasan-batasan mengenai media seperti tersebut di
atas, maka dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan
untuk meyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke pembelajar
(individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar (di
dalam/di luar kelas) menjadi lebih efektif.2

B. Ragam Media Pembelajaran


Media pada dasarnya dapat dimaknai sebagai sesuatu yang
membawa pesan dan informasi antara pengirim dan penerima. Setiap jenis
media memiliki kemampuan dan karakteristik atau fitur spesifik yang dapat
digunakan untuk keperluan yang spesifik pula. Fitur-fitur spesifik yang

2
Arief S. Sadiman, All., Media Pembelajaran (Pengertian pengembangan , pemanfaatannya)...,
Hal 5
4

dimiliki oleh sebuah media pembelajaran membedakan media tersebut


dengan jenis media yang lain.
Kemp (1986) mengemukakan beberapa fitur yang juga merupakan
karakteristik dari media yaitu :
1. Faktor present asi atau kemampuan dalam menyajikan gambar .
2. Faktor ukuran (size); besar atau kecil
3. Faktor warna (color); hitam putih atau berwarna
4. Faktor gerak-diam atau bergerak
5. Faktor bahasa- tertulis atau lisan
6. Faktor keterkaitan antara gambar dan suara - gambar saja, suara
saja atau gabungan antara gambar dan suara.

Semua fitur tersebut dapat membedakan antara medium yang satu


dengan medium yang lain. Medium kaset audio (audio cassette) dapat
dibedakan dari medium video, karena faktor kemampuan dalam
menyajikan unsur gambar. Medium kaset audio hanya dapat menampilkan
unsur suara saja. Medium video memiliki kemampuan dalam menampilkan
unsur suara dan unsur gambar yang bergerak secara bersamaan (simultan).
Sedangkan Media komputer jaringan memiliki kemampuan lain yaitu
potensi untuk digunakan sebagai media yang bersifat interaktif.
Beragam media dapat digunakan untuk mendukung aktivitas
pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik. Untuk memudahkan dalam
memilih dan menggunakannya ragam media tersebut kerap diklasifikasikan
dalam beberapa klasifikasi.3
Heinich dan kawan-kawan (2005) mengemukakan beberapa jenis
media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru, instruktur, dan
perancang patogram pembelajaran yaitu:
a. Media cetak/ teks
b. Media pameran/ display

3
Rima, E, Ragam media pembelajaran (Jakarta)
5

c. Media audio
d. Gambar bergerak/ motion pictures
e. Multimedia
f. Media berbasis web atau internet.
Kemp dan Dayton (1985) mengemukakan klasifikasi jenis media
sebagai berikut:
a. Media cetak
b. Media yang dipamerkan (displayed media)
c. Overhead transparency (OHP)
d. Rekaman suara
e. Slide suara dan film strip
f. Presentasi multi gambar
g. Video dan film
h. Pembelajaran berbasis komputer (Computer Based Instruction).

Karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang


berlangsung pesat beberapa jenis media seperti OHP, Slide suara, dan
presentasi multi gambar sudah digantikan oleh teknologi media yang lebih
canggih yaitu komputer multimedia dan jaringan. Penggunaan OHP
digantikan dengan perangkat lunak computer yang penggunaannya
diproyeksikan dengan LCD.

Rudy Bretz (1971) yang dikutip Sadiman, dkk (1996: 20),


mengidentifikasi jenis jenis media berdasarkan tiga unsur pokok yaitu:
suara, visual dan gerak. Berdasarkan tiga unsur tersebut, Bretz
mengklasifikasikan media ke dalam delapan kelompok, yaitu:
a. media audio
b. media cetak
c. media visual diam
d. media visual gerak
e. media audio semi gerak
6

f. media semi gerak


g. media audio visual diam
h. media audio visual gerak.

Sesuai dengan klasifikasinya, maka setiap media pembelajaran


mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Karakteristik tersebut dapat
dilihat menurut kemampuan media pembelajaran untuk membangkitkan
rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan,
maupun pembauan/penciuman. Dari karakteristik ini, untuk memilih
suatu media pembelajaran yang akan digunakan oleh seorang guru
pada saat melakukan proses belajar mengajar, dapat disesuaikan dengan
suatu situasi tertentu. Berikut ini akan dibahan tentang ragam media
berdasarkan klasifikasinya.

1. Media Visual
Media visual adalah media yang mengandalkan gambar diam,
seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar, lukisan
dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau symbol
yang bergerak seperti film bisu dan film kartun. Media visual terbagi dalam
beberapa jenis yaitu:
a. Media yang tidak diproyeksikan
Pengertian media pandang yang tidak diproyeksikan ialah bahwa
media yang digunakan itu tidak membutuhkan suatu alat bantu lain
(misalnya suatu proyektor) untuk melihatnya. Media seperti ini sangat
banyak, mudah diperoleh, dan mudah digunakan secara luas dikelas bila
dibanding dengan media pandang yang lain. Media seperti ini sangat
umum dan banyak terdapat dalam lingkungan kehidupan kita, sehingga
para pendidik/guru kadang-kadang cenderung tidak memperhitungkan
kehadiran media ini dalam proses pembelajaran. Padahal media ini selain
mudah diperoleh, juga tidak membutuhkan peralatan yang rumit, tidak
membutuhkan adanya aliran listrik, dan tidak membutuhkan tenaga khusus
7

untuk melayaninya. Media seperti ini dapat digunakan dimana-mana,


misalnya daerah-daerah yang belum terjangkau listrik dan
sarana/prasarana komunikasi yang lancar.

Kelompok media ini sering disebut sebagai media pameran


(displayed media). Jenis media yang tidak diproyeksikan antara lain: realia,
model, dan grafis. Ketiga jenis media ini dapat dikategorikan sebagai
media sederhana yang penyajiannya tidak memerlukan tenaga listrik.
Walaupun demikian media ini sangat penting bagi siswa karena mampu
menciptakan kegiatan pembelajaran menjadi lebih hidup dan lebih
menarik.
Terdapat 3 macam media yang tidak diproyeksikan sebagai berikut:
1) Media Relia
2) Media Model
3) Media Grafis

b. Media yang diproyeksikan


Terdapat 2 macam media yang diproyeksikan sebagai berikut:
1) OHP (Overhead Proyektor)
Overhead projector (OHP) adalah salah satu alat yang digunakan untuk
memproduksi atau memproyeksikan gambar atau visual yang ada di dalam
transparansi film. Caranya adalah dengan meletakkan transparansi di atas
permukaan kaca yang apabila lampu OHP dinyalakan maka transparansi
tersebut akan terproyeksikan. Kemampuan lensa yang ada di dalam OHP
memungkinkan pantulan gambar atau tulisan menjadi menjadi lebih besar
dari aslinya dan tampil dengan cahaya yang cemerlang. OHP juga dapat
digunakan transparansi. Benda tidak tembus pandang seperti kertas akan
tampak bayangan hitam atau siluet ketika diproyeksikan.

OHP memang dirancang khusus untuk suatu kelas atau ruangan


tertutup. Oleh karena itu penggunaan OHP akan efektif bila memenuhi
persyaratan tertentu. Jumlah siswa biasanya tidak lebih dari lima puluh
8

orang kecuali jika pembesaran proyeksi memungkinkan siswa yang duduk


paling belakang mampu membacanya.
OHP sekarang sudah jarang digunakan sebagai media pembelajaran.
seiring perkembangan media proyeksi yang lebih canggih dan praktis, OHP
sudah mulai dilupakan.

2) LCD Proyektor
Proyektor LCD merupakan salah satu jenis proyektor yang digunakan
untuk menampilkan video, gambar, atau data dari komputer pada sebuah
layar atau sesuatu dengan permukaan datar seperti tembok dan sebagainya.
Proyektor jenis ini merupakan jenis yang lebih modern dan merupakan
teknologi yang dikembangkan dari jenis sebelumnya dengan fungsi sama
yaitu Overhead Projector (OHP) karena pada OHP datanya masih berupa
tulisan pada kertas bening. Media ini adalah media proyeksi yang paling
populer saat ini. Hal ini dikarenakan LCD Proyeksi lebih praktis
dibandingkan OHP.

2. Media Audio
Media audio merupakan jenis media spesifik yang efektif dan efisien
untuk digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Walaupun jenis media ini dapat digunakan untuk menyampaikan hampir
semua jenis informasi dan pengetahuan, namun sejumlah ahli
berpandangan bahwa media audio sangat tepat untuk digunakan dalam
pembelajaran tentang kemampuan berbahasa dan juga seni.
Secara umum penggunaan media audio sebagai sarana pembelajaran
memiliki beberapa keunggulan antara lain:
a. Relatif murah untuk mengkomunikasikan informasi
b. Mudah untuk diperoleh dan mudah untuk digunakan
c. Fleksibel untuk digunakan dalam proses belajar baik berkelompok
maupun individu
d. Bentuknya ringkas dan mudah dibawa
9

Belajar tentang cara pengucapan bahasa asing (pronounciation)


misalnya, akan lebih efektif dan efisien jika menggunakan jenis media
audio. Demikian pula halnya dengan pelajaran seni musik dan olah suara
(vocal) akan berlangsung lebih baik jika menggunakan jenis media audio.

Media audio juga dapat digunakan untuk melatih kemampuan


berpidato dengan menggunakan bahasa asing. Hal yang lebih penting yaitu
siswa dapat menggunakan medium audio untuk menganalisis pesan dan
informasi yang terdapat di dalam medium tersebut.
Medium audio dapat juga digunakan untuk pembelajaran yang
menekankan pada apresiasi dan aspek afektif. Contoh untuk hal ini adalah
dongeng melalui rekaman kaset audio yang dilakukan untuk pembelajaran
pendidikan karakter pada anak usia dini. Melalui dongeng, anak usia dini
akan tergerak emosinya untuk menanamkan nilai-nilai karakter yang
didongengkan oleh guru.

3. Media Audio Visual/Video


Video dan film juga mampu memperlihatkan peristiwa dan objek yang
direkam secara nyata. Penggunaan yang bijaksana dari kedua jenis media ini
akan memberikan pengalaman belajar yang luar biasa efektif bagi siswa.

4. Media Komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara-cara memproduksi dan
menyampaikan bahan belajar dengan menggunakan perangkat yang
bersumber pada mikroprosesor Seels & Richey (2000) yang dikutip
Bambang Warsita (2008: 33). Pada dasarnya teknologi berbasis komputer
menampilkan informasi kepada peserta didik melalui tayangan di layar
monitor.
Setting kegiatan pembelajaran dengan menggunakan komputer dibagi
menjadi 2 yaitu ada yang disebut dengan Computer Based Instruction (CBI)
merupakan istilah umum untuk segala kegiatan belajar yang berbasis pada
10

komputer, baik sebagian maupun secara keseluruhan. Pembelajaran


Berbasis Komputer (CBI) adalah sebuah konsep baru yang sampai saat ini
banyak jenis desain dan implementasinya, tentunya dalam dunia
pendidikan dan pembelajaran. Kedua adalah CAI (Computer Assisted
Instruction), kemudian mengalami perbaikan menjadi ICAI (Intelligent
Computer Assisted Instruction), dengan dasar orientasi aktifitas yang
berbeda muncul pula CAL (Computer Assisted Learning), CBL (Computer
Based Learning), CAPA (Computer Assisted Personalized Assigment), dan
ITS (Intelligent Tutoring System). CAI adalah pembelajaran dengan
menggunakan alat bantu komputer, seperti untuk presentasi, sebagai alat
peraga dan sebagainya.4

Hernawan dkk (2007: 65) juga mengatakan bahwa ada beberapa

kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media yaitu :

1) Kesesuaian dengan tujuan (instructional goals). Perlu dikaji tujuan

pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran.

Dari kajian Tujuan Instruksional Umum (TIU) atau Tujuan Instruksional

Khusus (TIK) ini bisa dianalisis media apa yang cocok guna mencapai

tujuan tersebut. Selain itu analisis dapat diarahkan pada taksonomi tujuan

dari Bloom dkk apakah tujuan itu bersifat kognitif, afektif dan

psikomotorik.

2) Kesesuaian dengan materi pembelajaran (instructional content), yaitu

bahan atau kajian apa yang akan diajarkan pada program

pembelajaran tersebut. Pertimbangan lainnya, dari bahan atau pokok

4
Elita Burhanuddin, Hari Wibowo dan Irmawati, Media Karangan, Departemen Pendidikan
Nasional (2009).
11

bahasan tersebut sampai sejauh mana kedalaman yang harus dicapai,

dengan demikian kita bisa mempertimbangkan media apa yang sesuai

untuk penyampaian bahan tersebut.

3) Kesesuaian dengan karakteristik pembelajar atau siswa. Dalam hal ini

media haruslah familiar dengan karakteristik siswa/guru yaitu mengkaji

sifat-sifat dan ciri media yang akan digunakan. Hal lainnya karakteristik

siswa, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif (kualitas, ciri

dan kebiasaan lain) dari siswa terhadapmedia yang akan digunakan.

4) Kesesuaian dengan teori. Pemilihan media harus didasarkan atas

kesesuaian dengan teori. Media yang dipilih bukan karena fanatisme

guru terhadap suatu media yang dianggap paling disukai dan paling

bagus, namun didasarkan atas teori yang diangkat dari penelitian dan

riset sehingga teruji validitasnya.

5) Kesesuaian dengan gaya belajar siswa. Kriteria ini didasarkan atas

kondisi psikologis siswa, bahwa siswa belajar dipengaruhi pula oleh

gaya belajar siswa.

6) Kesesuaian dengan kondisi lingkungan, fasilitas pendukung, dan waktu

yang tersedia. Bagaimana bagusnya sebuah media, apabila tidak

didukung oleh fasilitas dan waktu yang tersedia maka kurang efektif.
12

C. Prinsip-prinsip Pembuatan, Penggunaan dan Pengembangan Media


1. Prinsip-prinsip Pembuatan Media
a. Sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran yang tercantum dalam
garis-garis program pembelajaran yang telah ditentukan dalam
kurikulum yang berlaku disekolah.
b. Memberikan pengertian dan penjelasan tentang suatu konsep .
c. Mendorong kreativitas siswa, dan memberikan kesempatan siswa
untuk bereksperimen dan bereksplorasi (menemukan sendiri)
d. Memenuhi unsur kebenaran dalam ukuran, bagian-bagian, proporsi
tubuhnya, dan sebagainya hendaknya sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. Oleh karena itu, seorang guru sebaiknya pintar
menggambar. Namun jika tidak mahir menggambar bisa
memanfaatkan gambar dari berbagaisumber lainnya yang
dimodifikasi sendirioleh guru sehingga menjadi suatu materi
pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
e. media pembelajaran harus aman dan tidak membahayakan siswa atau
guru. Misalnya, tidak mengandung zat kimia yang berbahaya bagi
kesehatan, atau bahan media pembelajaran tersebut tajam dan
membahayakan. Begitu pula dalam pembuatan media pembelajaran
itu harus rapi tidak ada bagian yang membahayakan.
f. Media pembelajaran menarik, menyenangkan, dan tidak
membosankan bagi siswa untuk menggunakannya. Oleh karena itu
dalam penggunaan media pembelajaran hendaknya bervariasi atau
beraneka ragam(multi media pembelajaran), karena setiap media
pembelajaran tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Kekurangan
satu media ditutupi oleh kelebihan media pembelajaran lainnya,
begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, tidak ada istilah media
pembelajaran yang jelek atau yang baik. Kalau pun ada istilahnya
adalah ketepatan penggunaan media pembelajaran dengan suatu
materi pembelajaran yang disajikan.
13

g. Memenuhi unsur keindahan dalam bentuk,warna, dan kombinasinya,


serta rapi pembuatannya.
h. Mudah digunakan, baik oleh guru maupun oleh siswa
i. Penggunaan media pembelajaran dalam suatu proses pembelajaran
tidak sekaligus dipertunjukkan kepada siswa melainkan bergantian
sesuai dengan materi pembelajaran yang dijelaskan. Jika ditunjukkan
sekaligus, maka perhatian siswa bukan pada materi pembelajaran
melainkan pada media pembelajarannya, sehingga pembelajaran
tidak akan berhasil.
j. Media pembelajaran yang digunakan merupakan bagian dari materi
pembelajaran yang dijelaskan bukan sebagai selingan atau alat
hiburan.
k. Siswa mempunyai tanggung jawab dalam menggunakan media
pembelajaran , sehingga mereka akan merawat dan menyimpannya
kembali dengan utuh pada tempat yang telah ditentukan.
l. Media pembelajaran lebih banyak berisikan materi pembelajaran
yang mengandung pesan positif dibandingkan dengan negatif.
Misalnya media pembelajaran komik sebaiknya banyak gambar yang
menunjukkan pesan positif, karena dengan pesan positif itu ditiru
oleh siswa. Jika suatu media pembelajaran banyak pesan negatifnya,
maka itupun akan ditiru oleh siswa, malahan hal negatif ini biasanya
lebih cepat diterima siswa.
2. Prinsip-Prinsip Penggunaan Media
Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
pengembangan media pembelajaran, yaitu:

a. Prinsip Efektifitas dan Efisiensi


Efektivitas yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah
keberhasilan pembelajaran yang dapat diukur berdasarkan tingkat
ketercapaian tujuan yang dapat dilihat setelah pembelajaran telah
selesai dilakukan. Sementara itu efisiensi merupakan pencapaian
14

tujuan pembelajaran dengan sumber daya seminimal mungkin.


Materi yang disampaikan melalui media ini akan lebih mudah
dipahami oleh siswa (Arsyad, 2013:75-76).

b. Prinsip Taraf Berpikir Siswa


Seperti yang kita ketahui bahwa sebenarnya media hanyalah
berfungsi sebagai sebagai alat bantu di dalam kegiatan belajar
mengajar. Dalam hal ini media hanya sebagai sarana yang bisa
memberikan pengalaman visual pada siswa dalam upaya memotivasi
dalam belajar, memperjelas materi yang disampaikan, mempermudah
konsep yang masih abstrak atau kompleks menjadi suatu hal yang
lebih sederhana, nyata (konkrit) dan juga nantinya dengan mudah
dipahami oleh siswa (Baharun, 2015). Media pembelajaran yang
dipilih oleh guru hendaknya berdasarkan prinsip taraf berfikir dari
masing-masing siswa secara menyeluruh. Media pembelajaran yang
sifatnya nyata lebih baik digunakan dalam pembelajaran
dibandingkan dengan media yang sifatnya abstrak. Sama halnya
dengan media pembelajaran kompleks yang dapat dilihat dari struktur
atau tampilan, maka akan sangat sulit dipahami siswa dibandingkan
dengan media pembelajaran sederhana yang mampu membuat siswa
paham materi yang disampaikan.

c. Prinsip Interaktivitas Media Pembelajaran


Media pembelajaran yang dikembangkan hendaknya
mempertimbangkan kemungkinan besar terciptanya interaksi,
komunikasi dan partisipasi siswa sebagai subjek pembelajar.

d. Ketersediaan Media Pembelajaran


Guru hendaknya juga bisa melihat tersedia atau tidaknya media
pembelajaran yang nantinya akan digunakan. Tujuan pembelajaran
tidak akan tercapai manakala media pembelajaran yang akan dipakai
15

tidak tersedia di sekolah. Dengan demikian guru juga bisa meminjam


atau juga membuat sendiri media pembelajaran yang dimaksud.
Apabila kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara berkelompok,
maka media pembelajaran yang tersedia pun juga harus tercukupi.

e. Kemampuan Guru menggunakan Media Pembelajaran


Penggunaan media pembelajaran diharapkan bisa merangsang
siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaaran tersebut juga bisa
menjadi suatu stimulus guna meningkatkan kemauan siswa, sehingga
mereka bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar sebaik mungkin
(Baharun, 2015). Media yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan
kemampuan dari guru yang bersangkutan, baik dari segi pengayaan
ataupun pengoperasian medianya.

f. Alokasi Waktu
Guru seringkali dikejar dengan waktu untuk bisa menyelesaikan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan tuntuntan kurikulum yang
berlaku. Oleh sebab itu, pemakaian media pembelajaran yang
sebenarnya sangat efektif guna mencapai tujuan pembelajaran dan
juga kelebihan lain kadang kala dengan sangat terpaksa
dikesampingkan oleh guru apabila alokasi waktu tidak sesuai. Bagi
seorang guru seringkali ketersediaan waktu tersebut dapat mereka
siasati dengan berbagai cara berdasarkan pengalaman mereka.

g. Fleksibiltas Media Pembelajaran


Suatu media pembelajaran dapat dikatakan fleksibel manakala
media tersebut bisa dipakai diberbagai situasi. Pada saat tertentu
proses pembelajaran yang berlangsung terjadi perubahan situasi dan
berdampak pada media pembelajaran tidak bisa digunakan. Oleh
karena itulah perlunya media pembelajaran yang fleksibel di segala
situasi kondisi.
16

h. Keamanan Penggunaan
Penggunaan media pembelajaran juga harus memperhatikan
prinsip keamanan dari si pengguna. Apabila tidak hati-hati dalam
penggunaan media tersebut, maka bisa menyebabkan kecelakaan
tertentu contohnya siswa menjadi terluka. Dengan demikian media
pembelajaran yang dipakai haruslah media yang aman, sehingga
tidak terjadi hal yang tidak diinginkan selama kegiatan belajar-
mengajar berlangsung.

3. Prinsip-Prinsip Pengembangan Media


Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
pengembangan media pembelajaran, yaitu:
a. Prinsip Efektifitas dan Efisiensi
Efektivitas yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah
keberhasilan pembelajaran yang dapat diukur berdasarkan tingkat
ketercapaian tujuan yang dapat dilihat setelah pembelajaran telah
selesai dilakukan. Sementara itu efisiensi merupakan pencapaian
tujuan pembelajaran dengan sumber daya seminimal mungkin.
Materi yang disampaikan melalui media ini akan lebih mudah
dipahami oleh siswa (Arsyad, 2013:75-76).

b. Prinsip Taraf Berpikir Siswa


Seperti yang kita ketahui bahwa sebenarnya media hanyalah
berfungsi sebagai sebagai alat bantu di dalam kegiatan belajar
mengajar. Dalam hal ini media hanya sebagai sarana yang bisa
memberikan pengalaman visual pada siswa dalam upaya memotivasi
dalam belajar, memperjelas materi yang disampaikan, mempermudah
konsep yang masih abstrak atau kompleks menjadi suatu hal yang
lebih sederhana, nyata (konkrit) dan juga nantinya dengan mudah
dipahami oleh siswa (Baharun, 2015). Media pembelajaran yang
dipilih oleh guru hendaknya berdasarkan prinsip taraf berfikir dari
17

masing-masing siswa secara menyeluruh. Media pembelajaran yang


sifatnya nyata lebih baik digunakan dalam pembelajaran
dibandingkan dengan media yang sifatnya abstrak. Sama halnya
dengan media pembelajaran kompleks yang dapat dilihat dari struktur
atau tampilan, maka akan sangat sulit dipahami siswa dibandingkan
dengan media pembelajaran sederhana yang mampu membuat siswa
paham materi yang disampaikan.

c. Prinsip Interaktivitas Media Pembelajaran


Media pembelajaran yang dikembangkan hendaknya
mempertimbangkan kemungkinan besar terciptanya interaksi,
komunikasi dan partisipasi siswa sebagai subjek pembelajar.

d. Ketersediaan Media Pembelajaran


Guru hendaknya juga bisa melihat tersedia atau tidaknya media
pembelajaran yang nantinya akan digunakan. Tujuan pembelajaran
tidak akan tercapai manakala media pembelajaran yang akan dipakai
tidak tersedia di sekolah. Dengan demikian guru juga bisa meminjam
atau juga membuat sendiri media pembelajaran yang dimaksud.
Apabila kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara berkelompok,
maka media pembelajaran yang tersedia pun juga harus tercukupi.

e. Kemampuan Guru menggunakan Media Pembelajaran


Penggunaan media pembelajaran diharapkan bisa merangsang
siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaaran tersebut juga bisa
menjadi suatu stimulus guna meningkatkan kemauan siswa, sehingga
mereka bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar sebaik mungkin
(Baharun, 2015). Media yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan
kemampuan dari guru yang bersangkutan, baik dari segi pengayaan
ataupun pengoperasian medianya.
18

f. Alokasi Waktu
Guru seringkali dikejar dengan waktu untuk bisa menyelesaikan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan tuntuntan kurikulum yang
berlaku. Oleh sebab itu, pemakaian media pembelajaran yang
sebenarnya sangat efektif guna mencapai tujuan pembelajaran dan
juga kelebihan lain kadang kala dengan sangat terpaksa
dikesampingkan oleh guru apabila alokasi waktu tidak sesuai. Bagi
seorang guru seringkali ketersediaan waktu tersebut dapat mereka
siasati dengan berbagai cara berdasarkan pengalaman mereka.

g. Fleksibiltas Media Pembelajaran


Suatu media pembelajaran dapat dikatakan fleksibel manakala
media tersebut bisa dipakai diberbagai situasi. Pada saat tertentu
proses pembelajaran yang berlangsung terjadi perubahan situasi dan
berdampak pada media pembelajaran tidak bisa digunakan. Oleh
karena itulah perlunya media pembelajaran yang fleksibel di segala
situasi kondisi.
h. Keamanan Penggunaan
Penggunaan media pembelajaran juga harus memperhatikan
prinsip keamanan dari si pengguna. Apabila tidak hati-hati dalam
penggunaan media tersebut, maka bisa menyebabkan kecelakaan
tertentu contohnya siswa menjadi terluka. Dengan demikian media
pembelajaran yang dipakai haruslah media yang aman, sehingga
tidak terjadi hal yang tidak diinginkan selama kegiatan belajar-
mengajar berlangsung.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal
dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti “tengah”,
“perantara” atau “pengantar”. Oleh karena itu, media dapat diartikan
sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan
2. Ragam Media terbagi menjadi empat yaitu, Media Visual, Media
Audio,Media Audio Visual/video, Media Komputer.

B. Saran
1. Penggunaan media pembelajaran harus lebih sering dilakukan karena
dapat mempermudah memahami materi yang disampaikan serta dapat
menumbuhkan ,inat dan motivasi belajar.
2. Sebaiknnya media pembelajaran dibuat interaktif agar lebih efektif dan
kreatif dan inovatif.
3. Soal-soal latihan dan evaluasi yang terdapat pada isi materi harus lebih
aplikatif dan disesuaikan dengan sasaran penelitian
4. Perbanyak gambar ilustrasi atau animasi untuk mempermudah materi
yang disampaikan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Arief S. Sadiman, All., Media Pembelajaran. Pengertian pengembangan ,


pemanfaatannya.
Daryanto. media pembelajaran.
Elita Burhanuddin. 2009. Hari Wibowo dan Irmawati. Media Karangan.
Departemen Pendidikan Nasional.
Rima, E. Ragam media pembelajaran. Jakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai