Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan untuk


mencapai tujuan tertentu. Yaitu tujuan akhir agar siswa memperoleh
kedewasaan. Kedewasaan yang seperti apakah? Hal tersebut terkait dengan
materi dan pesan yang disampaikan oleh Sang Guru. Sehingga guru sangat
memegang peran besar untuk mencapai keberhasilan anak didik. Seorang guru
dalam melaksanakan kompetensi pendidikan dituntut untuk memiliki
kemampuan secara metodologis dalam hal perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran. Termasuk di dalamnya penguasaan, pemanfaatan dan penciptaan
media pembelajaran yang sesuai. Karena penggunaan media pembelajaran
disadari akan sangat membantu aktivitas pembelajaran, baik di dalam maupun
di luar kelas.
Telah banyak diketahui bahwa Media Audio merupakan media yang
sangat sangat fleksibel, relatif murah, praktis dan ringkas serta mudah dibawa
(portabel). Media ini dapat digunakan baik untuk keperluan belajar
berkelompok (group learning) maupun belajar individual ( Genel Wilkinson,
1984). Media sebagai alat bantu pembelajaran selalu dimanfaatkan oleh
pendidik dan peserta didik. Maka dari itu banyak jenis media yang dapat
digunakan sesuai dengan kondisi waktu, keuangan, maupun materi yang akan
disampaikan.
Setiap jenis media memiliki karakteristik dan kemampuan
dalam menayangkan pesan dan informasi (Kemp, 1985). Sebagai contoh
adalah kaset audio yang merupakan media auditif yang memberikan kontribusi
maksimal untuk pembelajaran yang bersifat verbal seperti digunakan dalam
pembelajaran bahasa dan bidang music. Pemanfaatan media audio dalam
pembelajaran dapat pula dikombinasikan denga media lain, seperti media cetak
baik berbentuk teks maupun visual.

1
Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau bahan
pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa, sehingga dapat
merangsang perhatian, minat, fikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar.

Ada berbagai macam media pembelajaran, meliputi media visual, media


audio, media audio visual, dan media computer yang masing-masing memiliki
karakteristik berbeda. Media visual berkaitan dengan aspek penglihatan. Media
audio berhubungan dengan aspek pendengaran yang mampu menghasilkan daya
imajinasi siswa. Lantas apa itu media audio? Bagaimana karakteristiknya? Apa
saja contoh-contoh media audio? Bagaimana cara pengembangannya? Karena
Prinsip media itu amat beraneka ragam dan tentu perlu teori yang menunjang
demi tercapainya implementasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
selaras dengan pencapaian kurikulum belajara itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dirumuskan sebagai berikut :


1. Apa definisi dari media audio dalam pembelajaran ?

2. Bagaimana karakteristik media audio dalam pembelajaran?

3. Beberapa contoh media audio dalam pembelajaran?

4. Prinsip dan bagaimana cara pengembangan media audio dalam


pembelajaran?

C. Tujuan

Tujuan masalah yang dicapai selaras dengan Rumusan masalah yaitu :


1. Memahami pengertian media audio?

2. Mengetahui karakteristik media audio?

3. Mengetahui contoh media audio dalam pembelajaran?

4. Memahami prinsip pengembangan media audio dalam pembelajaran?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Media Audio

Jika kita sedikit menengok kebelakang zaman tentu diantara kita mengetahui
jelas pemanfaatan media audio yang begitu marak pada masanya. Yang mana
sebelumnya kita ketahui bahwa wujud media audio berupa kaset, CD, piring
hitam, dan rekaman digital. Beberapa dari wujud media tersebut untuk saat ini
yang jarang digunakan yaitu piringan hitam. Proses pembelajaran setidaknya
mampu memanfaatkan media – media tersebut sehingga media tersebut tidak
hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga digunakan untuk penambahan
informasi.
Menurut Sadiman, Media audio adalah media untuk menyampaikan pesan
yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal (ke
dalam kata–kata atau bahasa lisan) maupun non verbal. Menurut Rudi Susilana dan
Cepi Riyana media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat
diterima oleh indra pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan
dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif yang berupa kata-kata, musik, dan
sound effect. Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai media audio untuk pengajaran
adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara, atau
piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan
siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar.

Berdasarkan pendapat di atas dapat kami simpulkan bahwa Media audio


adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan verbal maupun non
verbal, dimana fokus pada aspek pendengaran sebagai penangkap informasi.
Kegiatannya meliputi beberapa unsur. Diantaranya:
1. Mendengarkan: merupakan proses fisiologis otomatik penerimaan rangsangan
pendengaran.
2. Memperhatikan: memusatkan kesadaran kita pada rangsangan khusus tertentu.

3
3. Memahami: sebagai proses pemberian makna pada kata yang kita dengar.
4. Mengingat: menyimpan informasi untuk diperoleh kembali.

Media audio disamping dapat menarik dan memotivasi siswa untuk


mempelajari materi lebih banyak, juga dapat digunakan untuk:
a. Mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah
didengar.
b. Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan
pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi.
c. Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa.
d. Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan-perubahan tingkat kecepatan
belajar mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah.

Media ini dapat membantu siswa agar dapat berfikir dengan baik,
menumbuhkan daya ingat serta mempertajam pendengaran. Pemanfaatan fungsi
media audio dalam pengajaran terutama digunakan untuk:
1. Pengajaran musik literaty dan kegiatan dokumentasi.
2. Pengajaran bahasa asing
3. Pengajaran melalui radio
4. Paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi, yang memungkinkan siswa
dapat melatih daya penafsirannya dalam suatu bidang studi.

Keterampilan yang dapat dicapai dengan penggunaan media audio meliputi:


1. pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian
2. mengikuti pengarahan
3. melatih daya analisis
4. menentukan arti dan konteks
5. memilah-milah informasi atau gagasan yang relevan
6. merangkum, mengemukakan, dan mengingat kembali informasi.

4
B. Kawasan Pemanfaatan
Dalam memanfaatkan media audio ada tiga model atau pola pembelajaran
yang sudah diimplementasikan oleh ahli sebelumnya, seperti:
a. Terintegrasi dengan media cetak
Hal ini pemanfaatannya berbentuk modul/buku atau media cetak
lainnya. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan peserta didik harus sabar
dan teliti, sebab peserta didik harus berulang kali mematikan audio
dikarenakan harus melihat modul dan memutar kembali audio untuk
menyimak kembali. Pengintegrasian dapat secara murni maupun semi
terintegrasi.

b. Terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran di kelas


Dalam hal ini pemanfaatanya langsung diintegrasikan dalam
kegiatan pembelajaran di kelas. Pada materi– materi tertentu memerlukan
bantuan media audio.

c. Dimanfaatkan secara berdiri sendiri sebagai media audio interaktif


Dalam model ini, melalui media audio peserta didik diajak untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, meski ajakan untuk ikut
partisipasi tersebut sebenarnya hanyalah bersifat maya (semu). Dengan model
interaktif seolah – olah terjadi komunikasi dua arah antara peserta didik dengan
narrator yang membawakan materi pembelajaran dalam media audio.

Dalam Kawasan pemanfaatan ini lebih diarahkan kepada media audio yang
diintegrasika sesuai kawasan kebutuhan dalam kegiatan pembelajaran dikelas
maupun diposisikan secara individualis sebagai media audio yang diolah agar lebih
interaktif dan dapat diaplikasikan sebagi pembantu media pembelajaran yang
efektif dan menarik.

5
C. Analisa Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Media Audio
Ciri utama dari media ini adalah pesan yang disalurkan melalui media audio
dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal.
Bersifat fleksibel, portable, dan relatif terjangkau. Media audio memiliki kelebihan
dan kekurangan, adapun kelebihannya sebagai berikut:
a. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan memungkinkan
menjangkau sasaran luas.
b. Mampu membangkitkan sistem dalam imajinasi.
c. Mampu memusatkan perhatian siswa pada penggunaan kata-kata, bunyi, dan
arti dari kata itu.
d. Mampu mempengaruhi suasana dan perilaku siswa melalui musik latar dan
efek suara.
e. Sangat tepat dan cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa.
f. Harga relatif lebih murah dan sifatnya mudah untuk dipindahkan.
g. Dapat menyajikan laporan seketika, karena biasanya siaran – siaran yang
aktual itu dapat memberikan kesegaran pada sebagian besar topik.

Adapun kelemahannya secara umum komunikasinya hanya satu arah (one


way comunication), menuntut perhatian penuh karena bersifat abstrak, memerlukan
kemampuan dan ketrampilan khusus untuk pemanfaatannya. Jika diklasifikasikan
program audio mempunyai hubungan dengan tujuan pembelajaran kognitif,
psikomotorik dan afektif yang mana ini menjadi bagian saling melengkapi satu
sama lain. Diantaranya :
a. Tujuan kognitif, audio dapat digunakan untuk mengajar pengenalan kembali
dan pembedaan rangsang audio yang relevan.
b. Tujuan psikomotor, program audio dapat digunakan untuk mengajar
keterampilan verbal.
c. Tujuan afektif, suara mungkin dapat diciptakan oleh musik latar, efek suara,
suara narator.

6
D. Contoh Trasnformatif Media Audio dan Penggunaannya

Setelah mempelajari pengertian media audio, karakteristik media audio,


berikut ini kami uraikan contoh-contoh media audio untuk pembelajaran.

a. Phonograph (Gramaphone Tols Media)


Alat rekam ini menggunakan cakram datar yang disebut gramafon
(gramaphone), yang kemudian dikenal dengan nama piringan hitam (record). Sudah
ada sejak tahun 1948 dan berkembang di Indonesia. Piringan hitam ini, mampu
merekam berbagai macam suara mulai dari ucapan kata-kata, suara badai, kicau
burung, music simponi,dll. Cara kerja piringan hitam sama saja disemua alat
pemutarnya, dengan menggunakan stylus, yang berbentuk seperti jarum yang
berada di pinggiran piringan hitam. Stylus itu berfungsi untuk mencatat simpangan
gelombangsuara yang direkam di piringan hitam dan kemudian meneruskannya ke
alat pengeras suara.
Alat ini cocok digunakan untuk music, drama, puisi, dongeng, tutur cerita dan
sebagainya Kelebihannya: piringan hitam tidak mudah rusak dan suara yang
direkam bagus. Selama platnya tidak baret-baret, sebuah piringan hitam tidak akan
bermasalah, di era modern ini piringan hitam menjadi barang antik yang mahal.
Kekurangannya: dari segi fisik, piringan hitam besar dan agak berat, beratnya kira-
kira 90-200 gram, tidak praktis untuk dibawa kemana-mana.

b. Compact Disk (CD)

Inovasi secara revolusioner di dunia audio rekam terjadi pada tahun 1979,
yakni lahirnya compact disc (CD) sebagai hasil percampuran computer dan tenaga
laser. Compact Disc atau cakram padat adalah sebuah piringan optical yang
digunakan untuk menyimpan data secara digital. Teknologi cakram padat kemudian
diadopsi untuk digunakan sebagai alat penyimpan data yang dikenal sebagai CD-
ROM.
Keunggulan CD adalah bentuknya yang sangat simpel dan ringkas, kualitas
suaranya yang jernih, kemampuan merekam yang hebat, dapat merekam hingga
lebih dari 700 mega byte, selain itu perawatannya juga mudah. Prinsip dasar

7
perawatannya sama seperti piringan hitam, selama tidak baret-baret CD itu akan
baik-baik saja. CD juga dapat tahan dalam penggunaan berulang, dan Mutu suara
dapat diperbaiki karena musik direkam secara digital. Data dari CD dapat
dipindahkan ke media lain seperti computer kemudian dipindahkan ke Ipod.
Kekurangannya: permukaan CD lebih mudah tergores jika tidak hati-hati.
Dan kalau sudah tergores optikal unitnya tidak bisa membaca CD, sehingga
kerjanya tidak optimal.

c. Recorder / Alat perekam pita magnetik


Alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah media yang
menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio. Tidak seperti radio
yang menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai alat pemancarnya.
Kelebihan alat perekam pita magnetik:
1. Mempunyai fungsi ganda yang efektif.
2. Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume.
3. Rekaman dapat dihapus secara otomatis dan pitanya bisa dipakai lagi.
4. Pita rekaman dapat dipakai sesuai jadwal yang ada.
5. Dapat menyajikan kegiatan-kegiatan di luar sekolah.
6. Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan.
7. Dapat menimbulkan beberapa kegiatan, diskusi, dramatisasi dan lain-lain.
8. Dapat memberikan efisiensi dalam pengajaran bahasa.
9. Pengoperasian tape recorder relatif mudah.

Kelemahan alat perekam pita magnetik:


1. Daya jangkauannya terbatas
2. Biaya penggandaan alatnya relatif lebih mahal dibanding radio
3. Pita kaset suara memiliki kekuatan terbatas.

d. Analog Radio dan Jaringan Nirkabel


Radio adalah media audio yang penyampaian pesannya dilakukan melalui
pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar. Penyiar secara langsung
dapat mengkomunikasikan pesan atau informasi melalui microfon yang kemudian

8
diolah dan dipancarkan ke segenap penjuru melalui gelombang elektromagnetik
tersebut.

Kelebihan Media Radio:


1. Jangkauannya sangat luas
2. Harganya relatif terjangkau dan mudah didapat
3. Memiliki variasi program cukup banyak
4. Jika didengarkan sendirian, siaran radio laksana seorang teman.
5. Bersifat mobile
6. Baik untuk mengembangkan imajinasi siswa
7. Dapat lebih memusatkan perhatian siswa terhadap kata, kalimat, atau musik,
sehingga sangat cocok digunakan untuk pengajaran bahasa.

Kelemahan Media Radio:


1. Sifat komunikasinya hanya satu arah.
2. Jika siarannya monoton akan lebih cepat membosankan siswa untuk
mendengarkannya.
3. Program siarannya selintas, sehingga tidak bisa diulang-ulang dan disesuaikan
dengan kemampuan belajar siswa secara individual.

e. Kulturisasi Laboratorium Bahasa


Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengar dan
berbicara dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang
disiapkan sebelumnya. Media yang dipakai adalah alat perekam. Di laboratorium
bahasa murid duduk sendiri-sendiri di dalam kotak bilik akustik dan kotak suara.
Siswa mendengar suara guru yang duduk di ruang kontrol lewat headphone. Pada
saat siswa menirukan ucapan guru dia juga mendengar ucapannya sendiri lewat
headphone, sehingga dia bisa membandingkan ucapannya dengan ucapan guru.
Dengan demikian ia bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuatnya.
Kelebihan media ini lebih canggih. Kekurangannya terletak pada
keterbatasan dari segi peralatan, perawatan dan pengadaan media ini karena relatif

9
lebih mahal. Laboratorium bahasa digunakan tidak hanya 1 kelas saja melainkan
semua siswa di sekolah, jadi harus memerlukan perawatan extra.

E. Prinsip Desain dan Pengembangan Media Audio

Media audio juga dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.


Beberapa pola pemanfaatan media audio:
a. Pemanfaatan media audio situasi kelas
Pemanfaatan media dalam proses pembelajaran harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, materi pembelajaran
yang mendukung tercapainya tujuan itu serta strategi pembelajaran yang
sesuai.
Tahap – tahap yang dilakukan pendidik dan peserta didik adalah

1. Tahap pendahuluan
Ini adalah tahap persiapan atau tahap awal sebelum memasuki
penyajian materi pelajaran yang sesungguhnya. Tahap ini dilakukan
untuk mempersiapkan peserta didik dalam pemusatan perhatian,
motivasi belajar, memberi apresiasi sehingga peserta didik mampu aktif
dalam proses pembelajaran.

2. Tahap penyajian
Tahap ini merupakan proses pembelajaran utama dalam kegiatan
pembelajaran. Didalam tahap ini mencakup uraian, contoh dan non
contoh, serta latihan. Uraian sering disajikan dalam bentuk verbal,
maupun non verbal. Sedangkan penyajian contoh dan non contoh
lebih bersifat informasi praktis dan konkrit dari uraian konsep yang
bersifat abstrak. Pada latihan digunakan untuk menerapkan materi
yang dipelajari dalam bentuk kegiatan nyata.

10
3. Tahap penutup
Tahap ini merupakan tahap akhir pembelajaran yang sering
digunakan pendidik untuk memberikan pertanyaan – pertanyaan guna
mengetahui hasil belajar peserta didik.

b. Pemanfaatan media audio di luar situasi kelas


Ada dua jenis pemanfaatan media audio diluar situasi kelas, yaitu :

1. Pemanfaatan media audio secara terkontrol


Pada jenis ini media audio digunakan dalam suatu rangkaian
kegiatan pembelajaran yang diatur secara sistematis untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Untuk dapat menggunakan media secara teratur,
berkesinambungan dan sesuai dengan langkah – langkah yang sudah
direncanakan perlu adanya pengorganisasian peserta didik.

2. Pemanfaatan media audio secara bebas


Penggunaan media ini dapat dilakukan peserta didik tanpa
dikontrol atau diawasi. Program media ini dirancang
dan dikembangkan untuk kepentingan belajar mandiri. Sehingga
dengan belajar mandiri peserta didik dapat efektif mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Maka dari itu perlu adanya komponen –
komponen pembelajaran yang dimasukkan kedalam program
Untuk dapat lebih memotivasi siswa, media audio dibuat program
yang lebih menarik dari segi bahasa. Program audio menjadi lebih indah
karena dapat menimbulkan daya fantasi pada para siswa. Program ini
akan lebih efektif apabila bunyi dan suaranya dapat merangsang para
siswa untuk dapat menggunakan daya imajinasinya. Sehingga ia dapat
memvisualkan pesan-pesan yang disampaikan. Cara pengembangan
media audio meliputi langkah-langkah dan teknik penggunaan media
audio.

11
a. Langkah–langkah untuk mempersiapkan media audio sebagai
berikut: Mempersiapkan diri, mempersiapkan kesiapan siswa,
mendiskusikan membahas materi program audio, mendengarkan
materi audio yang akan dibahas.

b. Teknik penggunaan rekaman, diantaranya:


1. Kelas harus dibawa ke arah belajar mendengarkan rekaman secara
aktif.
2. Memberikan Narasi Deskrpsi sebelum pelaksanaan memutaran
audio
3. Guru hendaknya mengenal dan memahami rekaman tersebut.
4. Menguasai penggunaan rekaman dan cakap mempergunakan
rekaman dalam belajar.
5. Kegiatan lanjutan, menyiapkan materi penting untuk disampaikan
di awal atau diakhir pemutaran rekaman, hal-hal apa saja yang
harus ditugaskan kepada siswa, dan lain-lain.
6. Usahakan kondusifisme ruangan teratur dan terjaga dengan baik
agar proseb pembelajaran selalu kondusif.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemanfaatan media selain berfungsi sebagai alat bantu dalam proses
pembelajaran, juga merupakan cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Hal ini sejalah dengan beberapa definisi yang mengatakan bahwa pemakaian
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap
siswa maka beberapa hal yang perlu diperhatikan secara mendalam ialah:
1. Media audio adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan verbal
maupun non verbal, dimana fokus pada aspek pendengaran sebagai penangkap
informasi. Kegiatannya meliputi beberapa unsur. Diantaranya:
a. Mendengarkan: merupakan proses fisiologis otomatik penerimaan
rangsangan pendengaran.
b. Memperhatikan: memusatkan kesadaran kita pada rangsangan khusus
tertentu.
c. Memahami: sebagai proses pemberian makna pada kata yang kita dengar.
d. Mengingat: menyimpan informasi untuk diperoleh kembali.
2. Karakteristik Media Audio Secara umum, media audio memiliki kelebihan dan
keterbatasan. Kelebihannya: fleksibel, relative murah, ringkas, mudah dibawa
(portable). Sedangkan keterbatasannya: memerlukan peralatan khusus,
memerlukan kemampuan/ketrampilan khusus untuk pemanfaatannya.
3. Cara pengembangan media audio meliputi langkah-langkah dan teknik
penggunaannya. Langkah–langkah untuk mempersiapkan media audio sebagai
berikut: Mempersiapkan diri, mempersiapkan kesiapan siswa, mendiskusikan
membahas materi program audio, mendengarkan materi audio yang akan
dibahas.

13
DAFTAR PUSTAKA

Prawiradilaga Dewi S. (2012) Prinsip Prinsip Desain Pesan Pembelajaran. Jakarta


: UNJ Press
Muhtar dan Iskandar. (2014) Desain Pembelajaran berbasis TIK. Jakarta : Referensi
press
Sadiman, Media Pembelajaran, diakses melalui http://mp-bahri.blogspot.com/,
akses Senin, 25 September 2017, pkl. 08.00
Rudi Susilana dan Cepi R,(2012) Media Pembelajaran, (Bandung; CV Wahana
Prima, 2007) hlm. 18
Sudjana dan Rivai, dalam kajiannya Media Audio untuk Pengajaran,
http://echyli2n.blogspot.com/2009/06/media-audio.html, diakses Senin, 25
September 2017, pkl. 14.30
Modul Pemanfaatan Media Audio dan Radio untuk Pembelajaran, diunduh dan
diakses melalui hal : http://www.scribd.com/zulfikri%20kamin/d/3608003-
Pemanfaatan-Media-Audio-dan-Radio-Untuk-Pembelajaran.
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta; Raja Grafindo Persada 2003)
hlm.149.
Perekam Suara, sumber http://wikipedia.com akses Senin, 25 September 2017, pkl.
15.30

14

Anda mungkin juga menyukai