Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH JENIS BAHAN AJAR CETAK DAN

BAHAN AJAR NON CETAK


DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH PENGEMBANGAN BAHAN
AJAR DAN MEDIA IPA SD
Dosen Pengampu: NURHAIRANI, S.Pd., M.Pd

OLEH : KELOMPOK 2

RISKA ADELIA
1183111003
CUT ARIANA MUNTHE 1183111004
ANDRE YOGI SYAHPUTRA NST 1183111073
NURAINUN LUBIS 1183111077
FADHILAH INDAH PUTRI 1183111078
SUCI RAMADHAN 1183111083

REGULER D
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIMED
2020

2
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas karya ilmiah yang berjudul “Jenis Bahan
Ajar Cetak dan Bahan Ajar Non-cetak”.

Ucapan terimakasih ditujukan kepada Ibu Nurhairani, S.Pd., M.Pd selaku dosen mata
kuliah Pengembangan Bahan Ajar dan Media IPA SD. Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dalam memahami tentang Pengembangan Bahan Ajar dan Media
IPA SD yaitu terkhusus mengenai jenis bahan ajar cetak dan bahan ajar noncetak dengan
baik.

Dalam segala hal sesuatu pasti memiliki celah yang masih menjadi tugas kami,
sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat penulis butuhkan demi penyempurnaan
makalah ini untuk waktu yang akan datang.

Medan, Februari 2020

Kelompok 2

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A..............................................................................................................................Latar
Belakang..................................................................................................................1
B...............................................................................................................................Rum
usan Masalah...........................................................................................................2
C...............................................................................................................................Tuju
an Penulisan.............................................................................................................2
D..............................................................................................................................Manf
aat Penulisan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
A..............................................................................................................................Peng
ertian Bahan Ajar.....................................................................................................4
B...............................................................................................................................Peng
ertian Bahan Ajar Cetak dan Bahan Ajar Non Cetak...............................................5
C...............................................................................................................................Jenis
-jenis Bahan Ajar Cetak dan Bahan Ajar Non Cetak...............................................6
BAB III PENUTUP...........................................................................................................13
A..............................................................................................................................Kesi
mpulan ....................................................................................................................13
B...............................................................................................................................Sara
n...............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................14

2
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai
interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
dirumuskan sebelum pengajaran yang dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan
pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan
pengajaran. Fungsi media pendidikan dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya sekedar alat
peraga bagi guru, melainkan pembawa pesan-pesan informasi dan pesan-pesan pembelajaran
yang dibutuhkan peserta didik.
Seiring kemajuan zaman, pendidikan dituntut untuk mampu memberikan pelayanan yang
terbaik sesuai dengan situasi dan kondisi pemakainya. Penyampaian pembelajaran secara
verbalistis dinilai kurang efektif dalam menangani proses pembelajaran. Sehingga dengan
memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang maka siswa dapat menikmati pembelajaran
dengan lebih dinamis dan menyenangkan.
Salah satu masalah penting yang sering dihadapi oleh guru dalam kegiatan pembelajaran
adalah memilih atau menentukan bahan ajar atau materi pembelajaran yang tepat dalam rangka
membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam
kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk
materi pokok. Menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi pokok tersebut sehingga menjadi
bahan ajar yang lengkap. Selain itu, bagaimana cara memanfaatkan bahan ajar juga merupakan
masalah. Pemanfaatan yang dimaksud adalah bagaimana cara mengajarkannya ditinjau dari
pihak guru dan cara mempelajarinya ditinjau dari pihak siswa.
Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi
yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan
(fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Bahan ajar merupakan
salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu
siswa mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan. Dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut, diharapkan
1
diperoleh alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran sehingga proses
belajar mengajar akan berjalan lebih optimal dan bervariasi dan pada akhirnya hasil belajar
maupun aktivitas peserta didik diharapkan juga meningkat. Perolehan bahan ajar seharusnya
tidak hanya didapatkan dari satu sumber aja karena dengan diprolehnya bahan ajar hanya dari
satu sumber akan dapat memaksimalkan hasil belajar. Siswa tidak akan mendapatkan ilmu lebih,
mereka hanya menghafal sebuah ilmu dan akan melupakannya. Oleh karena itu, diperlukan
pengembangan bahan ajar yang seharusnya dapat ditemukan oleh guru dari berbagai sumber atau
bahkan dari siswa itu sendiri. Pengembangan bahan ajar yang tidak hanya terpaku pada satu
sumber bahan ajar guru dapat mengembangkan kecedasan siswa dan dapat pula memberikan
pengalaman bermakna bagi siswa.
Guru sebagai pengembang bahan ajar hendaknya mengetahui tentang apa dan
bagaimana bahan ajar itu, sehingga guru dapat mengembangkan bahan ajar. Oleh
karena itu, pada makalah ini kami mengbahas tentang pengembangan bahan ajar
supaya dapat menjadi panduan pengetahuan mahasiswa calon guru untuk menghadapi tugasnya
kelak sebagai guru dan pengembang bahan ajar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari bahan ajar?
2. Apa pengertian bahan ajar cetak dan bahan ajar non cetak?
3. Apa saja jenis-jenis bahan ajar cetak dan bahan ajar non cetak?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar dan Media IPA
SD.
2. Untuk mengetahui pengertian bahan ajar.
3. Untuk mengetahui pengertian bahan ajar cetak dan non cetak.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis bahan ajar cetak dan non cetak.

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk menambah wawasan penulis dan pembaca tentang bahan ajar cetak dan
non cetak.
2. Untuk meningkatkan kreativitas penulis dalam pembuatan makalah.

2
3. Dan sebagainya

BAB II
3
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau
instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan ajar memiliki posisi
amat penting dalam pembelajaran, yakni sebagai representasi (wakil) dari penjelasan guru di
depan kelas. Keterangan-keterangan guru, uraian-uraian yang harus disampaikan guru, dan
informasi yang harus disajikan guru dihimpun di dalam bahan ajar. Dengan demikian, guru juga
akan dapat mengurangi kegiatannya menjelaskan pelajaran, memiliki banyak waktu untuk
membimbing siswa dalam belajar atau membelajarkan siswa.
Bahan Ajar menurut Panne adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun
secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembalajaran. Muhaimin dalam
modul Wawasan Pengembangan Bahan Ajar mengungkapkan bahwa bahan ajar adalah segala
bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
Sedangkan menurut Abdul Majid, Bahan ajar adalah segala bentuk bahan, informasi, alat
dan teks yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa tertulis maupun bahan yang tidak tertulis. Bahan
ajar atau materi kurikulum (curriculum material) adalah isi atau muatan kurikulum yang harus
dipahami oleh siswa dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.
Bahan Ajar atau materi pembelajaran (instructional Material) secara garis besar terdiri
dari pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai
standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran
terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), ketrampilan dan sikap atau nilai yang
haurs dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Bahan
atau materi kurikulum dapat bersumber dari berbagai disiplin ilmu yang berumpun ilmu-ilmu
sosial (social sciense) maupun ilmu-ilmu alam (natural sciense). Selanjutnya yang perlu
diperhatikan ialah bagaimana cakupan dan keluasaan serta kedalaman materi atau isi dalam
setiap bidang studi.
Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi
pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis

4
dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atau
subkompetensi dengan segala kompleksitasnya (Widodo dan Jasmadi dalam Lestari, 2013:1).
Pengertian ini menjelaskan bahwa suatu bahan ajar haruslah dirancang dan ditulis dengan
kaidah intruksional karena akan digunakan oleh guru untuk membantu dan menunjang proses
pembelajaran. Bahan atau materi pembelajaran pada dasarnya adalah “isi” dari kurikulum, yakni
berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/subtopik dan rinciannya (Ruhimat,
2011:152).
Kemudian dari berbagai pendapat di atas dapat disarikan bahwa bahan ajar merupakan
seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan/ suasana yang
memungkinkan siswa untuk belajar menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan
dikuasai peserta didik serta digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan
dan penelaahan implementasi pembelajaran.
Melihat penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa peran seorang guru dalam
merancang ataupun menyusun bahan ajar sangatlah menentukan keberhasilan proses belajar dan
pembelajaran melalui sebuah bahan ajar. Bahan ajar dapat juga diartikan sebagai segala bentuk
bahan yang disusun secara sistematis yang memungkinkan siswa dapat belajar secara mandiri
dan dirancang sesuai kurikulum yang berlaku. Dengan adanya bahan ajar, guru akan lebih runtut
dalam mengajarkan materi kepadasiswa dan tercapai semua kompetensi yang telah ditentukan
sebelumnya.

B. Pengertian Bahan Ajar Cetak dan Bahan Ajar Non Cetak


1. Pengertian Bahan Ajar Cetak
Bahan Ajar Cetak adalah perangkat bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan teknologi cetak. Suatu
bahan pembelajaran cetak memuat materi yang berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah atau
teori yang tercakup dalam mata pelajaran sesuai dengan disiplin ilmunya serta informasi lainnya
dalam pembelajaran. Bahan ajar gak sama dengan buku teks. Kalau buku teks bersifat umum dan
cuma memuat materi pelajaran aja, maka bahan ajar cetak gak begitu. Bahan ajar cetak lebih
bersifat khusus dan lengkap. Artinya khusus bagi siapa bahan ajar tersebut ditujukan sehingga
sangat sesuai dengan calon penggunanya dan lengkap berarti hal-hal yang dipandang perlu dalam
proses pembelajaran juga dicantumkan pada bagian karakteristik bahan ajar cetak tersebut.

5
Ada beberapa karakteristik bahan ajar cetak, yaitu:
a. Harus mampu membelajarkan sendiri para siswa (self-instructional). Artinya
bahan ajar cetak harus mempunyai kemampuan menjelaskan yang sejelas-jelasnya untuk
membantu siswa dalam proses pembelajaran, baik dalam bimbingan guru maupun secara
mandiri.
b. Bersifat lengkap (self-contained) artinya memuat hal-hal yang sangat diperlukan
dalam proses pembelajaran. Hal-hal tersebut adalah tujuan pembelajaran/kompetensi,
prasyarat yaitu materi-materi pelajaran yang mendukung atau perlu dipelajari terlebih
dahulu sebelumnya, prosedur pembelajaran, materi pembelajaran yang tersusun
sistematis, latihan/tugas-tugas, soal-soal evaluasi beserta kunci jawaban dan tindak lanjut
yang harus dikerjakan oleh siswa, dan
c. Mampu membelajarkan peserta didik (self-instructional material), artinya dalam
bahan pembelajaran cetak harus mampu memicu siswa untuk aktif dalam proses
belajarnya bahkan membelajarkan siswa untuk dapat menilai kemampuan belajarnya
sendiri.

2. Pengertian Bahan Ajar Non Cetak


Bahan ajar non-cetak adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dituangkan dalam teknologi
non-cetak.

C. Jenis-Jenis Bahan Ajar Cetak dan Bahan Ajar Non Cetak


1. Jenis-jenis Bahan Ajar Cetak
a) Handout, Handout adalah “segala sesuatu” yang diberikan kepada peserta
didik ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Kemudian, ada juga yang yang
mengartikan handout sebagai bahan tertulis yang disiapkan untuk memperkaya
pengetahuan peserta didik (Prastowo dalam Lestari, 2011: 79). Guru dapat
membuat handout dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai oleh siswa. Saat ini handout dapat diperoleh
melalui download internet atau menyadur dari berbagai buku dan sumber lainnya.
b) Buku, Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi ilmu
pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Buku
disusun dengan menggunakan bahasa sederhana, menarik, dilengkapi gambar,

6
keterangan, isi buku, dan daftar pustaka. Buku akan sangat membantu guru dan
siswa dalam mendalami ilmu pengetahuan sesuai dengan mata pelajaran masing-
masing. Secara umum, buku dibedakan menjadi empat jenis (Prastowo dalam
Lestari, 2011: 79) yaitu sebagai berikut.
 Buku sumber, yaitu buku yang dapat dijadikan rujukan, referensi, dan
sumber untuk kajian ilmu tertentu, biasanya berisi suatu kajian ilmu yang
lengkap.

 Buku bacaan, yaitu buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan saja,
misalnya cerita, legenda, novel, dan lain sebagainya.

 Buku pegangan, yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru atau
pengajar dalam melaksanakan proses pengajaran.

 Buku bahan ajar atau buku teks, yaitu buku yang disusun untuk proses
pembelajaran dan berisi bahan-bahan atau materi pembelajaran yang akan
diajarkan.

c) Modul, Modul merupakan bahan ajar yang ditulis dengan tujuan agar
siswa dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Oleh
karena itu, modul harus berisi tentang petunjuk belajar, kompetensi yang akan
dicapai, isi materi pelajaran, informasi pendukung, latihan soal, petunjuk kerja,
evaluasi, dan balikan terhadap evaluasi. Dengan pemberian modul, siswa dapat
belajar mandiri tanpa harus dibantu oleh guru.
d) Lembar Kerja Siswa (LKS), Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah materi
ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat materi
ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKS, siswa akan mendapat materi, ringkasan,
dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu siswa juga dapat menemukan
arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan dan pada saat
yang bersamaan siswa diberikan materi serta tugas yang berkaitan dengan materi
tersebut.
e) Buku Ajar, Buku ajar adalah sarana belajar yang bisa digunakan di
sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program
pengajaran dan pengertian moderen dan yang umum dipahami.

7
f) Buku Teks, Buku teks juga dapat didefinisikan sebagai buku pelajaran
dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar yang disusun oleh para
pakar dalam bidang itu buat maksud dan tujuan-tujuan instruksional yang
dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami
oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat
menunjang suatu program pengajaran.

2. Jenis-jenis Bahan Ajar Non Cetak


a) Bahan Ajar Dengar (Audio)
Audio adalah sesuatu yang berkaitan dengan indra pendengar, dimana pesan yang
disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata
atau bahasa lisan) maupun non verbal (musik, instrumen, dsb). Program audio dapat
dimanfaatkan dalam pembelajaran individual, berkelompok, maupun massal. Tetapi
pembelajaran yang menggunakan bahan ajar dengar akan kurang efektif jika didalam
sekolah tersebut dihadapkan dengan peserta didik yang mengalami gangguan pada
pendengarannya. Karena peserta didik yang mengalami gangguan tersebut akan sangat
merasa kesulitan dalam mengikuti pelajaran dengan cara mendengar dan memahami. Beda
halnya dengan peserta didik yang normal atau tidak mengalami gangguan dalam
pendengarannya, maka peserta didik tersebut bisa mengikuti pelajaran dengan mudah
khususnya ketika guru menggunakan bahan ajar dengar.
Dalam pembelajaran individual misalnya dimanfaatkan pada mata pelajaran Bahasa
Inggris dimana sekarang banyak dijual program belajar bahasa secara mandiri melalui
program audio (yang umumnya dilengkapi dengan bahan cetak seperti buku). Penggunaan
program audio untuk pembelajaran individual sangat ideal karena pengguna atau siswa dapat
mengatur kecepatan belajarnya sendiri. Seperti halnya jika kita mendengarakan lagu dari
suatu kaset, siswa dapat memutar kasetnya kapan saja, serta dapat mengulang-ulang
(rewind) atau mempercepat (fast forward) pemutaran kaset sesuai dengan kebutuhannya.
Adapun untuk pembelajaran massal dan berkelompok, manfaat audio juga sangat signifikan.
Sebagai contoh misalnya digunakan dalam ceramah massal melalui radio, ataupun
pembelajaran yang dikontrol dari pusat kelas.
Karakteristik audio adalah memiliki unsur yang dapat menghasilkan bunyi atau suara.
Adapun jenis-jenis audio adalah :

8
 Pita audio (rol atau kaset)
 Piringan audio
 Radio (rekaman siaran)
Dalam pembelajaran apapun, program audio memiliki tiga peran penting, antara lain :
a. Untuk memberi ilustrasi yang lebih “hidup” sehingga dapat membuat pembelajaran
menjadi lebih jelas dan tidak membosankan.
b. Untuk menjadi pemicu belajar dengan teknik tertentu. Misalnya untuk pengajaran cara
berdebat dengan memperdengarkan rekaman dua orang sedang berdebat, untuk pengajaran
cara melakukan kritik dengan memperdengarkan rekaman suatu diskusi yang bersifat kritis,
dan sebagainya.
c. Sebagai alat pembelajaran utama, yaitu memperdengarkan uraian/ceramah tentang
keseluruhan materi yang diajarkan. Misalnya pada pengajaran massal yang diberikan
melalui siaran radio ataupun melalui rekaman program audio yang disebarkan secara luas.
Adapun langkah-langkah umum dalam penggunaan media audio sebagai media
pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Langkah persiapan. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah :
 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran.
 Kesesuaian dengan materi yang akan disampaikan.
 Situasi dan kondisi siswa.
b. Langkah Penerimaan
Dalam langkah ini, diharapkan guru dan siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan
mendengarkan secara seksama. Guru dapat mencatat hal-hal penting, kata-kata baru dan
kata-kata sulit yang nantinya berguna sebagai refleksi di akhir pelajaran. Bagi siswa juga
dapat melakukan kegiatan seperti membuat pertanyaan, ringkasan materi, dsb.
c. Kegiatan lanjutan
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan melakukan refleksi dan tanya jawab antar guru dengan
siswa. Sekaligus bisa dilakukan penugasan terhadap siswa berhubungan dengan materi yang
disampaikan.
b) Bahan Ajar Pandang Dengar (Audio Visual)
Alat-alat audio visual adalah alat-alat “audible” artinya dapat didengar dan alat-alat
yang “visible” artinya dapat dilihat. Alat-alat audio visual gunanya untuk membuat
komunikasi menjadi lebih efektif. Diantara alat-alat audio visual itu termasuk video, film

9
bersuara, televisi dll. Sebagai media pembelajaran dalam pendidikan dan pengajaran, media
audio visual mempunyai sifat sebagai berikut :
 Kemampuan untuk meningkatkan persepsi.
 Kemampuan untuk meningkatkan pengertian.
 Kemampuan untuk meningkatkan transfer (pengalihan) belajar.
 Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement) atau pengetahuan
hasil yang dicapai.
 Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan).
Karakteristik media audio visual adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar. Jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi dua jenis media yaitu
media audio dan visual. Macam-macam media audio visual dibagi menjadi dua yaitu film
suara dan video/VCD/DVD.
1) Film suara
Secara singkat apa yang telah dilihat pada sebuah film, vidio, ataupun televisi
hendaknya:
 Sesuai dengan tema pembelajaran.
 Dapat menarik minat siswa.
 Benar dan autentik.
 Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan.
 Sesuai dengan tigkat kematangan siswa.
 Perbendaharaan bahasa yang benar.
2) Video
Media video merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak
dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
Beberapa keuntungan yang di dapat jika bahan ajar disajikan dalam bentuk video/film,
antara lain :
 Dengan video/film seseorang dapat belajar sendiri.
 Sebagai media pandang dengar video/film menyajikan situasi yang komunikatif
dan dapat diulang-ulang.
 Dapat menampilkan sesuatu yang detail dari benda yang bergerak, kompleks,
yang sulit dilihat dengan mata.
 Video dapat dipercepat maupun di perlambat, dapat di ulang pada bagian tertentu
yang perlu lebih jelas, dan bahkan dapat diperbesar.
 Memungkinkan pula untuk membandingkan antara dua adegan berbeda diputar
dalam waktu bersamaan.

10
 Video juga dapat digunakan sebagai tampilan nyata dari suatu adegan,
mengangkat suatu situasi diskusi, dokumentasi, promosi suatu produk, interview, dan
menampilkan satu percobaan yang berproses.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan audio visual untuk
pembelajaran yaitu :
1) Guru harus mempersiapkan unit pelajaran terlebih dahulu, kemudian baru
memilih media audio-visual yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran yang
diharapkan.
2) Guru juga harus mengetahui durasi media audio-visual misalnya dalam bentuk
film ataupun video, dimana keduanya yang harus disesuaikan dengan jam pelajaran.
3) Mempersiapkan kelas, yang meliputi persiapan siswa dengan memberikan
penjelasan global tentang isi film, video atau televisi yang akan diputar dan
persiapan peralatan yang akan digunakan demi kelancaran pembelajaran.
4) Aktivitas lanjutan, setelah pemutaran film atau video selesai, sebaiknya guru
melakukan refleksi dan tanya jawab dengan siswa untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi tersebut.
Beberapa Kelebihan atau kegunaan media audio visual pembelajaran yaitu :
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata, tertulis atau lisan belaka).
2) Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti :
 Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, film bingkai, film
atau video.
 Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau
gambar.
 Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan time
line atau high speed photografi.
 Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat
rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal.
 Konsep yang terlalu luas (gunung merapi, gempa bumi, iklim dll) dapat di
visualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dll.
Pengajaran audio visual juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu :
1) Media audio visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena
media audio visual cenderung tetap di tempat.
2) Biaya pengadaannya relative mahal.

11
3) Apabila guru tidak mampu berpartisipasi aktif maka siswa akan cenderung
menikmati visualisasi dan suaranya saja.
c) Bahan Ajar Multimedia Interaktif (Interactive Teaching Material)
Bahan Ajar Interaktif (interactive teaching material) merupakan kombinasi dari
beberapa media baik audio, gerak, grafik, gambar, animasi dan video yang dalam proses
pembelajaran dimanfaakan atau diperlakukan untuk mengendalikan suatu perintah dalam
proses pembelajaran. Seperti CD-interaktif, film interaktif, tanya jawab/diskusi, selain itu
dapat berupa bahan ajar interaktif diskusi lingkungan/pelajaran diluar kelas praktek dari
sebuah materi tertentu.
d) OHP
OHP (Overhead Projector) merupakan jenis perangkat keras yang sangat sederhana,
terdiri atas sebuah kontak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk
meletakkan transparansi

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bahan ajar cetak adalah
perangkat bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang dituangkan. Sedangkan bahan ajar non-cetak adalah segala bentuk bahan yang digunakan
untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dituangkan
dalam teknologi non-cetak.
Kelebihan bahan ajar cetak mampu membelajarkan sendiri para siswa, bersifat lengkap
(self-contained) artinya memuat hal-hal yang sangat diperlukan dalam proses pembelajaran,
mampu membelajarkan peserta didik. Sedangkan bahan ajar non-cetak adalah dapat
menampilkan kombinasi antara gambar dan gerakan, dapat menggabungkan semua unsur media
sperti teks,video, animasi, image, grafik, memanfaatkan keunggulan komputer. Sehingga suasana
pembelajran menjadi menarik, tidak membosankan dan pada akhirnya memotivasi siswa untuk
belajar mandiri disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan
dimana saja.
Jenis bahan ajar cetak terdiri dari handout, buku, modul, lembar kerja siswa, buku ajar
dan buku teks. Jenis bahan ajar non-cetak bahan ajar dengar, bahan ajar pandang dengar, bahan
ajar multimedia interaktif dan OHP.
B. Saran
Untuk menanggulangi kekurangan dari bahan ajar cetak dan non-cetak yaitu guru harus
menyediakan fasilitas yang lengkap untuk menunjang bahan ajar. Guru harus mempunyai skill
yang sesuai dengan bahan ajar yang digunakan. Skill guru bisa di dapatkan guru melalaui
membaca buku, belajar dari guru senior serta kursus.

13
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2012. Pengembangan Pembelajaran Aktif dengan ICT. Yogyakarta: Scripta
Degeng, INS. 2008. Pedoman Penyusunan Bahan Ajar. Bahan Kuliah. Universitas PGRI Adi
Buana. Surabaya.
Jurnal Dedikasi, 2016 - ejournal.umm.ac.id
Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak …, 2009 - jurnal.ut.ac.id
http://digilib.unila.ac.id/5503/18/BAB%20II.pdf
https://varianfauzanve.wordpress.com/pengembangan-bahan-ajar-cetak-pbac/
https://jakad.id/jenis-jenis-bahan-ajar-cetak-dan-bahan-ajar-non-cetak/
http://bahanajarnon-cetakanisfadhilah.blogspot.com/2014/06/bahan-ajar-non-cetak.html

14

Anda mungkin juga menyukai