Ada beberapa media pendidikan yang biasa digunakan dalam proses pelaksanaan pendidikan.
pertama media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik
dan lain-lain. Media grafis juga sering disebut dengan media dua dimensi yakni media yang
mempunyai ukuran panjang dan lebar. Kedua media audio yakni media yang berkaitan
dengan indera pendengaran. Ketiga media proyeksi diam seperti slide , film strips, film, dan
lain-lain.[1]
1. Media Grafis
Media grafis termasuk media visual. Seperti media yang lain media grafis digunakan
untuk menyalurkan pengetahuan dari sumber/pendidik kepada penerima pesan/peserta didik.
Variabel saluran yang digunakan termasuk dalam indera penglihatan dan setiap pesan atau
nilai yang terkandung untuk disampaikan disalurkan melalui simbol-simbol komunikasi
visual. Adapun beberapa jenis media grafis diantaranya akan dijelaskan dibawah.
a. Gambar/Foto
Diantara beberapa media pendidikan yang digunakan dalam media grafis adalah
gambar atau foto yakni merupakan media yang paling gamblang dan dapat dengan mudah
membuat peserta didik untuk menginterpretasikan makna-makna yang terkandung dalam foto,
dan media gambar atau foto menggunakan bahasa yang mudah difahami untuk diartikan.
1) Sifatnya kongkret, lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media
verbal semata.
4) Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja.
5) Harga murah dan gampang didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.
Selain kelebihan dan kekurangan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh
gambar/foto yang baik dan dapat dijadikan sebagai media pendidikan diantaranya yaitu:
a) Autentik, yakni secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang tersebut melihat
benda sebenarnya.
c) Ukuran relatif, yakni dapat memperkecil atau memperbesar objek /benda sebenarnya.
b. Sketsa
Sketsa adalah ungkapan yang tertulis dalam gambar yang sederhana, atau sebuah draft kasar
yang melukiskan bagian-bagiannya tanpa detail. Keunggulan sketsa dalam proses pengajaran
adalah, media ini dapat digbuat dengan cepat, dan dapat menarik perhatian murid,
menghindari verbalisme, dan dapat memperjelas penyampaian pesan, dan harganya tidak
perlu dikhawatirkan karena media ini dapat dibuat langsung oleh pendidik/guru.[3]
c. Poster
Poster tidak saja penting untuk menyampaikan pesan-kesan tertentu, tetapi poster juga dapat
mempengaruhi dan memotivasi orang-orang yang melihatnya.
d. Diagram/skema
Jika digunakan dalam pembelajaran, diagram bisa menyederhanakan sesuatu yang kompleks
sehingga dapat membantu memperjelas penyajian guru. Kelebihannya diagram dapat
menyajikan materi yang luas dan kompleks menjadi lebih padat dan sederhana. Namun untuk
bisa memahami diagram, siswa harus memiliki latar belakang tentang materi yang
didiagramkan. Diagram yang baik haruslah:
2) ukurannya cukup dan dapat dilihat oleh siswa dalam jumlah yang diinginkan
3) penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum (dari kiri ke kanan).
e. Bagan/chart
Fungsi bagan/chart yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep yang sulit sehingga
lebih mudah dicerna siswa. Bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari
suatu penyajian. Dalam bagan/chart sering dijumpai bentuk grafis yang lain seperli gambar,
diagram, kartun atau lambang verbal. Agar menjadi media yang baik, bagan hendaknya
dibuat secara sederhana,lugastidak berbelit-belit, up to date (dapat di ganti pada waktu-waktu
tertentu agar selain tetap bermasa juga tak kehilangan daya tarik).
Ada beberapa macam bentuk bagan, yaitu: bagan pohon, bagan arus dan bagan garis waktu.
Bagan pohon biasanya digunakan untuk menunjukkan sifat, komposisi atau hubungan antar
kelas (strata). Contoh bagan pohon yang paling mudah ditemukan di sekolah adalah bagan
tentang struktur organisasi OSIS. Bagan arus untuk menggambarkan hubungan atau
langkah-langkah suatu kegiatan. Sedangkan bagan garis waktu untuk menggambarkan
hubungan antara peristiwa dengan waktu secara kronologis.
f. Grafik
Grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau
bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Grafik digunakan untuk menjelaskan
perkembangan atau perbandingan suatu obyek yang saling berhubungan. Grafik biasanya
disusun berdasarkan prinsip matematika dan menggunakan data komparatif. Ada beberapa.
bentuk grafik, antara lain: grafik garis, grafik batang, grafik lingkaran, dan grafik gambar.
Beberapa kelebihan grafik dalam pembelajaran antara lain:
Semakin rumit data yang akan disajikan akan semakin efektif bila disajikan melalui grafik.
Grafik yang baik haruslah:
5) sederhana, menarik, teliti dan mampu "berbicara sendiri" (begitu siswa membaca,
langsung mengerti maksudnya).
2. Media Audio
Media audio berbeda dengan media grafis, media audio adalah alat yang menggunakan indera
pendengaran dalam proses pengajaran oleh pendidik. Pesan-pesan yang disampaikan
terkandung dalam bentul-bentuk auditif, baik verbal maupun non verbal. Ada beberapa jenis
media yang dapat diklasifikasiakan dalam media audio, antara lain radio, alat perekam pita
magnetic, piringan hitam, dan laboratorium bahasa.
a. Radio
Sebagai suatu media radio mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan media lain,
yaitu: harganya relatif murah, sifatnya mudah dipindahkan, radio dapat mengembangkan
imajinasi anak, dan lain-lain.
c. Laboratorium Bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengr dan berbicara dalam bahasa
asing dengan menyajikan materi pelajaran yang telah disiapkan sebelumnya. Dan media yang
dipakai dalah alat perekam.
Media proyeksi diam mempunyai persamaan dengan media grafik dalam arti
menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Selain itu bahan grafis banyak digunakan dalam
media proyeksi diam. Perbedaan yang jelas antara media grafis dengan media proyeksi diam
adalah pada media grafis dapat berinteraksi langsung dengan pesan yang terkandung dalam
media, sedangkan dalam media proyeksi diam kita harus bersangkutan pada alat proyektor
untuk mengetahui pesan yang disampaikan, sederhananya dalam media proyeksi diam kita
harus menggunakan alat seperti proyektor agar dapat terlihat oleh sasaran media. Adakalanya
media jenis ini disertai rekaman audio tapi ada pula yang hanya rekaman saja.
Beberapa jenis media proyeksi diam antara lain film bingkai, film rangkai, OHP dan lain-lain.
a. Film Bingkai
Film bingkai adalah suatu film yang berukuran 33mm, yang biasanya dibungkus bingkai
berukuran 2x2inci terbuat dari karton atau plastic sebagai suatu program, film bingkai sangat
bervariasi. Panjang dan pendek film bingkai tergantung pada tujuan yang hendak diacapai
dan materi yang ingin disajikan.
b. Film Rangkai
Berbeda dengan film bingkai, gambar pada film rangkai berurutan merupakan satu kesatuan.
Ukuran filmnya sama dengan film bingkai yakni 35mm.
c. Media Transparansi
Media transparansi atau yang sering kita sebut sebagai OHP (overhead projector) adalah
media visual proyeksi yang dibuat diatas bahan transparan. biasanya film acetate. Sebagai
perangkat lunak, bahan transparan yang berisi pesn-pesan tersebut memerlukan alat-alat
khusus untuk memproyeksikannya, yaitu OHP. Beberapa kelebihan media transparansi OHP
adalah:
1) tidak memerlukan ruangan gelap, sehingga aktivitas belajar siswa dapat berjalan seperti
biasa
2) praktis, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas dan ruangan, dan bisa disajikan
tanpa layar khusus (dapat langsung ke dinding kelas)
4) bisa disajikan dengan berbagai variasi yang menarik sehingga tidak membosankan
5) transparansi dapat dicopy dan dibagikan kepada siswa sebagai hand out
8) guru dapat mengatur, mengurutkan, dan merevisi materi yang akan disajikan
10) mudah pembuatannya, tulisan dapat dihapus, ditambah, atau dikurangi serta mudah
pengoperasiannya
11) visual yang disajikan jauh lebih menarik dibandingkan kalau hanya digambar di papan
tulis
12) guru dapat bertatap muka (tidak perlu membelakangi siswa) sambil menggunakan OHP
13) lebih bersih dan sehat jika dibandingkan dengan menggunakan kapur dan papan tulis
Meskipun banyak kelebihannya media ini juga memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan,
yaitu:
2) urutan penyajianya mudah kacau jika sebelumnya tidak dipersiapkan secara sistematis
4) bila rusak, misalnya lampunya putus, suku cadangnya sulit diperoleh, khususnya untuk
sekolah yang jauh dari kota besar
OHP adalah alat yang dirancang sedimikian rupa, sehingga dapat memproyeksikan
transparansi kearah layar, lewat atas atau samping kepala orang yang menggunakannya.
Berbagai objek atau pesan yang dituliskan atau digambarkan pada transparansi bisa
diproyeksikan lewat OHP, misalnya diagram, peta, grafik, batasan, dan
sebagainya.Penggunaan media diatas tidak dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan
medianya, tetapi yang lebih urgen adalahfungsi dan peranannya dalam membantu
mempertinggi proses pendidikan.
Sebuah poster sederhana yang dapat menggugah pentingnya memelihara lingkungan, jauh
lebih berhaga dari pada pemutaran film tentang gambaran sebuah kota yang bersih, untuk
sekadar mencapai tujuan pembelajaran berkenaan dengan sikap siswa terhadap kebersihan
lingkungan. Demikian pula gambar peta Jawa Barat yang digambarkan oleh guru dipapan
tulis akan lebih bermanfaat dibandingkan dengan globe yang mahal harganya, apabila
tujuannya hanya untuk menunjukan letak kota kabupaten di Jawa Barat.
Oleh sebab itu, penggunaan media pengajaran sangat bergantung kepada tujuan pengajaran,
bahan pengajaran, kemudahan memperoleh media yang diperlukan serta kemampuan guru
dalam kemampuan menggunakan media dalam proses pembelajaran.
Karakteristik Media Pembelajaran PAI
Gerlach dan Ely mengemukakan tiga karakteristik media berdasarkan petunjuk penggunaan
media pembelajaran untuk mengantisipasi kondisi pembelajaran di mana guru tidak mampu
atau kurang efektif dalam melakukannya. Ketiga karakteristik atau ciri media pembelajaran
tersebut.[4]
1. Ciri fiksatif
2. Ciri manipulative
Yaitu kemampuan media untuk mentransformasikan suatu obyek, kejadian atau proses dalam
mengatasi masalah ruang dan waktu. Sebagai contoh, misalnya proses larva menjadi
kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan waktu yang lebih
singkat (atau dipercepat dengan teknik time lapse recording). Atau sebaliknya, sutau
kejadian/peristiwa dapat diperlambat penayangannya agar diperoleh urut-urutan yang jelas
dari kejadian/peristiwa tersebut.
3. Ciri distributive
Berdasarkan uraian sebelumnya, ternyata bahwa karakteristik media, klasifikasi media, dan
pemilihan media merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi
pembelajaran. Banyak ahli, seperti Bretz, Duncan, Briggs, Gagne, Edling, Schramm, dan
Kemp, telah melakukan pengelompokkan atau membuat taksonomi mengenai media
pembelajaran. Dari sekian pengelompokkan tersebut, secara garis besar media pembelajaran
dapat diklasifikasikan atas: media grafis, media audio, media proyeksi diam (hanya
menonjolkan visual saja disertai rekaman audio). Masing-masing kelompok media tersebut
memiliki karakteristik yang khas dan berbeda satu dengan yang lainnya. Karakteristik dari
masing-masing kelompok media tersebut akan dibahas dalam uraian selanjutnya.
1. Media grafis
Pada prinsipnya semua jenis media dalam kelompok ini merupakan penyampaian pesan lewat
symbol-simbol visual dan melibatkan rangsangan indera penglihatan. Karakteristik yang
dimiliki yaitu: Bersifat kongkret, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat
memperjelas suatu masalah dalam bidang masalah apapun dan pada tingkat usia berapapun,
murah harganya, mudah mendapatkannya dan menggunakan, terkadang memiliki ciri abstrak
(pada jenis media diagram), ringkasan viasual suatu proses, terkadang menggunakan symbol-
simbol verbal (pada jenis media grafik), mengandung pesan yang bersifat interpretative.
2. Media audio
Karakteristik atau ciri sebagai berikut: mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
(mudah dipindahkan dan jangkauan luas), pesan/program dapat direkam dan diputar kembali
sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi dan merangsang partisipasi aktif
pendengarnya, dapat mengatasi masalah kekurangan guru, sifat komunikasinya hanya satu
arah, sangat sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa, pesan/informasi terikat denga jadwal
siaran (pada jenid media radio).
Beberapa jenis media yang termasuk kelompok ini memerlukan alat bantu (missal proyektor)
dalam penyajiannya. Ada kalanya media ini hanhya disajikan dengan penampilan visual sata
atau disertai rekaman audio. Karakteristik umum media ini adalah: pesan yang sama dapat
disebarkan ke seluruh siswa secara serentak, penyajiannya berada dalam control guru, cara
penyimpanannya mudah (praktis), menyajikan obyek-obyek diam (pada media dengan
penampilan visual saja), terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap, lebih
mahal dari kelompok media grafis, sesuai untuk mengajarkan keterampilan tertentu, sesuai
untuk belajar secara berkelompok atau individual, praktis dipergunakan untuk semua ukuran
ruangan kelas, mampu menyajikan teori dan praktek secara terpadu, menggunakan teknik-
teknik warna, animasi, gerak lambat untuk menampilkan obyek/kejadian tertentu(terutama
pada jenis nmedia film), media film lebih realistic, dapat diulang-ulang, dihentikan, dsb
sesuai dengan kebutuhan