(Makalah ini disusun sebagai bahan diskusi mata kuliah Filsafat dan Ilmu
Pendidikan Semester 3 Kelas B)
Disusun oleh:
Kelompok 4
Kelompok :4
1. Disetujui dimajukan ( √ )
2. Diperbaiki dulu ( )
Jakarta, 4 Oktober 2020
PJ. Pemeriksa
Kelompok : Kelompok 4
PJ. Pemeriksa
Konsep Pendidikan
2. Umi Taslimah
Nim : 1. 11190110000057
2. 11190110000015
Semester :3
Menyetujui
i
ABSTRAK
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut Asma Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang marilah sama-sama kita panjatkan Puja dan Puji syukur kita
kepadannya, karena atas berkat dan rahmatnyalah kami selaku penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pemikiran Tokoh-Tokoh Besar Filosof
Muslim Ibnu Miskawaih, Al-Ghazali, Dan Ibnu KhaldunmTentang Konsep
Pendidikan” ini dengan tepat waktu.
1. Dr. Syamsul Aripin, M.A selaku dosen pengampu mata kuliah Filsafat
dan Ilmu Pendidikan yang telah membimbing kami sehingga makalah ini
dapat diselesaikan.
2. Para penulis dan penerbit dari referensi yang penyusun kutip sehingga
penulisan makalah dapat terselesaikan.
3. Rekan-rekan kelas 3B Pendidikan Agama Islam yang telah membantu
kelancaran penyelesaian makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut kami sadar betul bahwa masih terdapat
banyak kekurangan baik dari segi kalimat maupun tata bahasannya. Oleh
karennanya kami selaku penulis menerima segala kritik dan saran dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini, dapat memberikan manfaat serta
inspirasi bagi pembacannya.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR VERIFIKASI
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................iv
BAB I: PENDAHULUAN...................................................................................1
B. Identifikasi Masalah......................................................................................2
C. Pembatasan Masalah......................................................................................2
D. Rumusan Masalah.........................................................................................2
E. Tujuan Makalah.............................................................................................2
v
vi
A. Kesimpulan....................................................................................................18
B. Saran..............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................19
GLOSARIUM......................................................................................................20
INDEKS................................................................................................................21
SINGKATAN.......................................................................................................22
TENTANG PENYUSUN.....................................................................................23
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu penyusun berharap bisa
memberikan pengetahuan mengenai Pemikiran tokoh-tokoh besar: Ibnu
Miskawaih, Al-Ghazali, dan Ibnu Khaldun mengenai Konsep Pendidikan.
F. Manfaat Penulisan Makalah
Metode penulisan yang penyusun pilih adalah metode kajian Pustaka yang
berarti mempelajari materi dengan mengumpulkan data yang bersumber dari
buku, jurnal, serta informasi yang berasal dari internet.
Makalah ini terdiri dari 3 bab. Materi buku ini disusun dengan sistematika
sebagai berikut:
BAB II yang terdiri dari pembahasan materi yaitu Biografi dan Konsep
Pendidikan menurut Ibnu Miksawaih, Biografi dan Konsep Pendidikan
menurut Al-Ghazali, serta Biografi dan Konsep Pendidikan menurut Ibnu
Khaldun.
BAB II
PRMBAHASAN
A. IBNU MISKAWAIH
1. Biografi Ibnu Miskawaih
Abu Ali Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Ya’Cub atau yang biasa
kita kenal sebagai Ibn Miskawaih, merupakan intelektual muslim
pertama di bidang falsafat akhlak. Ia dilahirkan di kota Rayy (Iran pada
tahun 330 H/941 M dan Wafat di Asfahan pada 9 Shafar 421 H/ 16
Februari 1030 M. Ayahnya merupakan seorang pegawai pemerintahan.
Karena hal itu, Ibn Miskawaih memiliki kesempatan untuk bergaul
dengan kalangan terhormat dan birokrat.1
Ibn Miskawaih sepenuhnya hidup pada masa pemerintahan
dinasti Buwaihi (320 H-450 H/ 932-1062 M). yang para pemukanya
2
berpaham Syi’ah. Ibnu Miskawaih adalah bendaharawan, sekretaris,
pustakawan, dan pendidik anak para pemuka dinasti Buwaihi. Tidak
hanya itu, Ibnu Miskawaih juga akrab dengan penguasa, bergaul dengan
para ilmuwan seperti abu Hayyan at Tauhidi, Yahya Ibn Adi, dan Ibn
Sina. Ketika muda ia mengabdi kepada Al-Muhallabi, wazirnya
pangeran buwailhi yang bernama Muiz al-Daulah di Baghdad. Ibnu
Miskawaih tidak hanya terkenal sebagai seorang pemikir kenamaan,
melainkan juga sebagai penulis produktif. 3
Tuhan bagi Ibnu Miskawaih adalah zat yang jelas atau tidak jelas:
jelas karena tuhan adalah yang Haq (benar) berarti terang. Tidak jelas
karena kelemahan akal manusia untuk menangkapnya dan banyaknya
kendala kebendaan yang menutupinya. Tentu saja ketidaksamaan wujud
manusia degan tuhan menjadi pembatas.
1
Fakhry Zamzam, PEREKONOMIAN ISLAM; sejarah dan pemikiran, (Jakarta,
KENCANA, 2019), Hlm.140.
2
Menurut Hariyanto dan Fibriana Anjaryati dalam sebagaimana tercantum dalam buku
Fakhry Zamzam. Ibid,
3
Fakhry Zamzam, Ibid, hlm.141
4
5
4
Sarwoko Soemowinoto, Pengantar Filsafat Ilmu Keperawatan, (Jakarta: Salemba
Medika, 2008), Hlm.77.
5
Ibid, hlm.78.
6
Yanuar Arifin, Pemikiran-Pemikiran Emas Para Tokoh Pendidikan Islam, (Yogyakarta:
IRCiSoD, 2018), Hlm.59-60.
7
Ibid, hlm.62.
6
8
Ibid, hlm.63.
9
Ibid, hlm.64.
7
B. AL- GHAZALI
1. Biografi Al-Ghazali
Abu Hamid bin Muhammad bin Ahmad al-Ghazali (lebih dikenal
dengan sebutan al-Ghazali), lahir di Thus (wilayah Khurasan) pada
tahun 450 H/1058 M. al- Ghazali memiliki keahlian berbagai disiplin
ilmu, baik sebagai filsuf, sufi, maupun pendidik. Ia menyususn
beberapa kitab dalam rangka menghidupkan kembali ilmu- ilmu agama
(Ihya ulum al-din).16
Sejak kecil, Al-Ghazali dikenal sebagai anak yang senang dengan
ilmu pengetahuan. Sehingga tak mengherankan jika sejak masa anak-
anak ia telah belajar kepada sejumlah guru di kota kelahirannya.17
Ibid, hlm.68-69.
15
16
Al-Rasyid dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2005),
Hal. 85.
17
Djalaludin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. RajaGrafindo, 1994),
Hal. 139.
9
a) Tujuan Pendidikan
b) Kurikulum Pendidikan
18
Abu Muhammad Iqbal, Pemikiran Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015),
Hal. 94.
19
Mahmud, Pemikiran Pendidikan Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), Hal. 250.
10
20
Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama,
2005), Hal. 216.
21
Mahmud, Op,Cit., Hal. 252.
b. Tulus dan ikhlas dan tidak mengharapkan upah dari
muridnya; Al-Ghazali berpendapat bahwa guru tidak
layak menuntut honorarium sebagai jasa tugas mengajar
dan tidak patut mengharapkan balas jasa dari muridnya.
c. Jujur dan terpercaya; seorang guru seyogyanya menjadi
seorang penunjuk dan terpercaya dan jujur terhadap
muridnya, guru tidak boleh membiarkan muridnya
memulai pelajaran tinggi sebelum menyelesaikan
pelajaran sebelumnya, dan selalu mengingatkan pada
muridnya bahwa tujuan akhir belajar ialah taqarrub
kepada Allah SWT bukan untuk mengejar pangkat atau
kedudukan.
d. Lemah lembut dalam memberi nasihat; tidak berlaku
kasar dala mendidik muridnya.
e. Berlapang dada; seorang guru tidak pantas mencela
ilmu-ilmu yang berada diluar tanggung jawabnya
dihadapan murid, saling mencela antar guru dst.
f. Mengarahkan murid pada sesuatu yang sesuai dengan
minat, bakat, dan kemampuan siswa.
g. Menghargai pendapat dan kemampuan orang lain.
h. Mengetahui dan menghargai perbedaan potensi yang
dimiliki murid.
i. Mengajar tuntas dan tidak pelit terhadap ilmu.
j. Mempunyai Idealisme.22
d) Peserta Didik
Menurut Al-Ghazali seorang murid atau peserta
didik adalah orang yang mempelajari ilmu pengetahuan
berapapun usianya, dari manapun, siapapun, dalam bentuk
22
Adi Fadli, ”KONSEP PENDIDIKAN IMAM AL-GHAZALI DAN RELEVANSINYA DALAM
SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESI”, EL-HIKAM: Jurnal Pendidikan dan Kajian Keislaman,
Vol. X, No. 2, Juli – Desember 2017, Hal. 286-287.
12
23
Ibid. Hal. 288-289.
24
Ibid. Hal. 293-294.
13
C. IBNU KHALDUN
1. Biografi Ibnu Khaldun
Abd al-Rahman Abu Zaid Ibn Muhammad Ibn Muhammad Ibn
Khaldun (lebih dikenal dengan Ibn Khaldun) lahir di Thunisia pada
tanggal 1 Ramadhan 732 H/27 Mei 1332 M. dan meninggal di Cairo
tanggal 25 Ramadhan 808 H/19 Maret 1406 M.42 Sejak kecil, Ibnu
Khaldun adalah seorang yang haus akan ilmu pengetahuan, Ia tidak
pernah merasa puas dengan apa yang telah diperolehnya. Hal ini
menyebabkan beliau mempunyai banyak guru. Tidak heran jika beliau
termasuk orang yang pandai dalam ilmu Islam, tidak saja dalam bidang
agama, tapi juga di bidang-bidang umum lainnya, seperti sejarah,
ekonomi, sosiologi, antropologi, dan lain-lain.25
Ketika sudah mencapai usia untuk belajar, beliau melanjutkan
pelajarannya dan berguru kepada sejumlah ahli. Ibnu Khaldun mulai
menghafal Al-Qur’an dan tajwidnya sesuai dengan metode yang
berlaku di sebagian besar Negara Islam. Ibnu Khaldun juga belajar
tentang dasar-dasar ilmu bahasa Arab, kesusastraan, gramatika, lalu
mendalami ilmu ushul fiqh dan fiqh dari mazhab Maliki.26
Sebagaimana para pemikir Islam lainnya, pendidikan masa
kecilnya berlangsung secara tradisional. Artinya, ia harus belajar
membaca al-Qur’an, hadits, fiqih, sastra, dan nahwu sharaf dengan
sarjana-sarjana terkenal pada masanya. Pada umur 20 tahun ia telah
bekerja sebagai sekretaris Sultan Fez di Maroko.27
2. Konsep Pendidikan Ibnu Khaldun
Menurut Ibnu Khaldun, sebagaimana dijelaskan oleh Juwairiyah.
Ilmu Pendidikan bukanlah suatu aktivitas yang hanya bersifat
pemikiran dan perenungan yang jauh dari aspek-aspek pragmatis. Ilmu
Pendidikan justru merupakan gejala konklusif yang lahir dari
25
A Susanto, Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2009), Hal.45.
26
Muhammad Kosim, Pemikiran Pendidikan Islam Ibnu Khaldun, (Jakarta: Rineka Cipta,
2012), Hal. 15.
27
Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Op, Cit., Hal. 171.
14
28
Yanuar Arifi, Ibid, hlm.313.
29
Menurut Ali Audah dalam Jurnal Sunhaji: Institut Agama Islam Negeri, Purwokwerto,
2015, Konsep Pendidikan islam menurut Ibnu Khaldun, Insania, Vol. 20, No. 2.
30
Lisnawati, 2017, Konsep Ideal, Pendidikan Islam, Ibnu Khaldun, Pendidikan Modern,
Jurnal Al-Muta’aliyah, STAI Darul Kamal NW Kembang Kerang , Voulme I No.1.
15
b) Metode Pengajaran
31
Lisnawati, Ibid, hlm.62-63.
16
32
Menurut Ibnu Kaldun sebagamaina tercantum dalam Journal: Baiq Tuhfatul Unsi, 2018,
Konsep Metode Pembelajaran Ibn Khaldun dalam Pengajaran Bahasa Arab, Volume 2, Nomor 1,
hlm.66.
33
Ibid, hlm.66-67.
17
34
Lisnawati, Op.Cit, hlm.67.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
19
20
bahasannya. Oleh karennanya kami selaku penulis menerima segala kritik dan
saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Aifin, Yanuar, Pemikiran-Pemikiran Emas Para Tokoh Pendidikan Islam,
Yogyakarta: IRCiSoD, 2018.
Djalaludin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT.
RajaGrafindo,
1994.
Fadli, Adi, ”KONSEP PENDIDIKAN IMAM AL-GHAZALI DAN
RELEVANSINYA DALAM SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESI”. EL-
HIKAM: Jurnal Pendidikan dan Kajian Keislaman, Vol. X. No. 2. 2017.
Iqbal, Abu Muhammad, Pemikiran Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2015.
Kosim, Muhammad. 2012. Pemikiran Pendidikan Islam Ibnu Khaldun. Jakarta:
Rineka Cipta.
Mahmud, Pemikiran Pendidikan Islam, Bandung: CV Pustaka Setia, 2011.
Rasyid, Al dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press,
2005.
Soemowinoto, Sarwoko, Pengantar Filsafat Ilmu Keperawatan, Jakarta: Salemba
Medika, 2008.
Susanto, A, Pemikiran Pendidikan Islam, Jakarta: Amzah, 2009
Zamzam, Fakhry, PEREKONOMIAN ISLAM; sejarah dan pemikiran, Jakarta,
KENCANA, 2019.
21
GLOSARIUM
A
Aksiologi : Kegunaan ilmu pengetahuan bagi manusia.
B
Birokrat : Birokrat adalah anggota dari suatu birokrasi yang menjalan tugas-
tugas administrasi dari sebuah organisasi yang sering kali
merupakan cerminan atas kebijakan organisasinya
E
Efektif : Sesuatu yang dapat mencapai tujuan maksimal seperti yang
diharapkan
Entitas : Sesuatu yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda.
G
Gramatika : Tata Bahasa
I
Idealisme : Aliran filsafat yang memandang yang mental dan ideasional
sebagai kunci ke hakikat realitas
Intelektual : Orang yang menggunakan kecerdasannya untuk bekerja.
Investigasif : Penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta.
K
Kesustraan : Cabang seni yang menggunakan bahasa sebagai medium.
Konklusif : Simpulan.
M
Metodologi : Penelitian.
P
Pragmatis : Bersifat mengutamakan segi kepraktisan dan kegunaan.
S
Sosiologi : Ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik.
T
Transformasi : Perubahan rupa.
22
INDEKS
A
Aksiologi, 13
B
Birokrat, 4
E
Efektif, 7
Entitas, 3
G
Gramatika, 13
I
Idealisme, 11
Intelektual, 4, 6
Investigasif, 1
K
Kesustraan, 13
Konklusif, 13
M
Metodologi, 5, 7
P
Pragmatis, 13
S
Sosiologi, 13
T
Transformasi, 1
23
SINGKATAN
Hlm : Halaman
H : Hijriah
M : Masehi
Ibn : Ibnu
TENTANG PENYUSUN
24
penulis bernama Elsa Aprilia Nur'aini, dengan nama panggilan Elsa. Lahir
pada tanggal 2 April 2000, di Tangerang. Merupakan anak pertama dari 2
bersaudara, saat ini tinggal di rumah orang tua di Jl.H.Djiran Kelurahan dan
Kecamatan Pinang Kota Tangerang. Sedang menempuh pendidikan tahun kedua
di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
program studi Pendidikan Agama Islam.
25