Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Agama
Kelompok 10
Disusun oleh :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah
Psikologi Agama dengan judul “Psikologi Agama dan Kesehatan Mental”.
Terima kasih kepada dosen pengampu, yang telah membimbing kami
dalam mata kuliah Psikologi Agama. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
teman dan rekan-rekan yang hadir membantu dan terlibat dalam pembuatan
makalah ini sehingga selesai tepat waktu.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………….…..ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………..…....iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………..….…....1
A. Latar Belakang…………………………………………………..…1
B. Rumusan Masalah…………………………………………….……2
C. Tujuan Penulisan….………………………………………….….....2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………...3
A. Kesimpulan………………………………………………….…..….12
B. Saran……………………………………………….……….…..…..13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Lalar Belakang
Pada zaman dahulu ketika tekhnologi belum dikenal oleh
masyarakat umum secara luas setiap penyakit yang diderita oleh manusia
sering sekali dikait-kaitkan dengan hal-hal yang berbau spiritual dan alam
gaib, setiap penyakit dihubung-hubungkan dengan gangguan makhluk
halus, oleh karena itu orang yang sakit lebih memilih berobat kedukun
atau orang pintar yang dianggap bisa berkomunikasi langsung dengan
makhluk halus ketimbang berobat ke dokter yang mengerti tentang jenis
penyakit berdasarkan ilmu perobatan.
1
mental (Somapsikotis) dan sebaliknya gangguan mental dapat
menyebabkan
2
2
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut :
1. Apa pengertian kesehatan mental?
2. Apa prinsip-prinsip kesehatan mental?
3. Bagaimana kedudukan dan peran kesehatan mental?
4. Bagaimana keberagamaan dan kesehatan mental?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan pada makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian kesehatan mental
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip kesehatan mental
3. Untuk mengetahui kedudukan dan peran kesehatan mental
4. Untuk mengetahui keberagamaan dan kesehatan mental
BAB II
PEMBAHASAN
Dari segi bahasa kesehatan mental terdiri dari dua kata yaitu:
kesehatan dan mental. Kesehatan yang kata dasarnya sehat mendapat
awalan ke dan akhiran an, menyatakan hal atau keadaan, sedangkan sehat
berarti bebas dari rasa sakit, jadi kesehatan memiliki arti keadaan badan
seseorang yang tidak sakit.1 Mental berasal dari bahasa latin yaitu: mens,
mentil, yang artinya: jiwa, roh, nyawa, sukma, semangat. 2 Untuk
mengetahui secara istilah kesehatan mental, maka terlebih dahulu akan
dipaparkan oleh beberapa tokoh yang mendefinisikan tentang kesehatan
mental seperti: Zakiah Daradjat, Abdul Azis El-Quusy dan Musthofa
Fahmi. Menurut Abdul Aziz El-Quusy bahwa, kesehatan mental atau jiwa
yang sehat adalah keserasian yang sempurna atau integrasi antara fungsi-
fungsi jiwa yang bermacam-macam disertai kemampuan untuk
menghadapi kegoncangan-kegoncangan jiwa yang ringan, yang biasa
terjadi pada setiap orang, di samping secara positif dapat merasakan
kebahagiaan dan kemampuan.3
1
Departemen Pendidikan, Kamus Besar Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), hlm.
890
2
Kartini Kartono, dan Jenny Andri, Hygiene Mental dan Kesehatan Mental dalam Islam,
(Bandung: Mandar Maju, 1989), hlm. 3
3
Abdul Aziz EL-Quusy, Pokok-Pokok Kesehatan Jiwa/Mental, (Jakarta: Bulan Bintang,
1997), hlm. 38
4
Yahya Jaya, Peranan Taubat dan Manfaat dalam Kesehatan Mental, (Jakarta: Yayasan
Pendidikan Islam Ruhana, 1992), hlm. 15
3
4
7
Sururin, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), hlm. 145-146
8
Ibid., hlm. 147
6
11
Ibid., hlm. 156-159
9
c. Kesehatan mental sebagai terapi kesehatan mental dan juga sebagai ilmu
jiwa terapan, mengkaji dan mengembangkan teknik- konseling dan
terapi kejiwaan.12
Kedudukan, fungsi, dan peranan kesehatan mental lebih tampak
jelas di dunia Islam. Maksud dan tujuan Allah menciptakan manusia di
muka bumi adalah untuk beribadah dalam pengertian luas. Pengertian
ibadah secara luas adalah pengembangan sifat-sifat Allah dalam diri
manusia untuk menumbuh kembangkan potensi diri yang telah diberikan
Allah kepada manusia berupa potensi-potensi dalam nama-nama Allah
yang agung (al asma al husna), seperti potensi ilmu, kuasa, sosial,
kekayaan, pendengaran, penglihatan, dan pemikiran serta potensi-potensi
lainnya.13
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
12
13
B. Saran
14