Anda di halaman 1dari 19

KONSEP KESEHATAN MENTAL

Makalah Ini Di Buat Untuk Memenuhi Tugas Kesehatan Mental


Dosen Pengampu : Maftuhah, M.Pd

Disusun Oleh: Kelompok 1 PAI 5B


Sayidul Mubarok
Wildan Nuryadi
Nurhayati
Nur Azizah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (TARBIYAH)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI ) AL-HIKMAH
JAKARTA SELATAN
2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
berlimpah nikmat berupa kesehatan jasmani maupun rohani kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini sampai selesai. Sholawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi akhir zaman Muhammad SAW.
Kami menyadari tersusunnya makalah ini bukanlah semata-mata hasil jerih payah
kami sendiri, melainkan berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, Kami menghaturkan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan
makalah ini.
Semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal dan menjadikan amal sholeh
bagi semua pihak yang telah turut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin Yaa Rabbal’aalamiin.

Jakarta Oktober 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1
C. Tujuan Makalah .......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
A. PENGERTIAN KESEHATAN MENTAL ............................................................................................ 2
B. PRINSIP-PRINSIP DAN FUNGSI KESEHATAN MENTAL .................................................. 4
a. Prinsip-prinsip ......................................................................................................................... 4
b. Fungsi kesehatan mental ........................................................................................................ 5
c. Tujuan Kesehatan Mental ....................................................................................................... 5
C. KESEHATAN MENTAL MENURUT PERSEPEKTIF AGAMA, SOSIAL DAN
PSIKOLOGI ....................................................................................................................................... 6
1. Kesehatan Mental Menurut Perspektif Agama ...................................................................... 6
2. Kesehatan Mental Menurut Persepektif Sosial ...................................................................... 8
3. Kesehatan mental perspektif psikologi ................................................................................... 9
D. KESEHATAN MENTAL DALAM KONSTELASI KEILMUAN .............................................................. 9
1. genetika................................................................................................................................. 10
2. Sosiologi ................................................................................................................................ 10
3. Antropologo .......................................................................................................................... 10
BAB III PENUTUP .............................................................................................................................. 14
A. KESIMPULAN ......................................................................................................................... 14
B. SARAN ..................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan fisik maupun kesehatan mental sama, sama penting diperhatikan.
Tiadanya perhatian yang serius pada pemeliharaan kesehatan mental dimasyarakat
inimenjadikan hambatan tersendiri bagi kesehatan secara keseluruhan. Hanya saja
karenafaktor keadaan, dalam banyak hal kesehatan secara fisik lebih di kedepankan
dibandingkankesehatan mental. Mengingat pentingnya persoalan kesehatan mental ini,
banyak bidangilmu khusus yang mempelajari persoalan perilaku manusia, berbagai
bidang ilmu yangmemberi porsi tersendiri bagi studi kesehatan mental diantaranya
dunia kedokteran,pendidikan, psikologi, studi agama dan kesejahteraan sosial.
Kesehatan mental seseorang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal
danfaktor eksternal, yang termasuk faktor internal antara lain kepribadian kondiisi
fisik,perkembangan dan kematangan kondisi psikologi, keberagaman, sikap,
menghadapiproblem hidup. Adapun yang termasuk faktor eksternal antara lain:
keadaan ekonomi,budaya, dan kondisi lingkungan, baik lingkungan keluarga,
masyarakat, maupaun lingkunganpendidikan. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan
membahas mengenai kesehatan mentaldan segala sesuatu yang terkait
dengan kesehatan mental.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi kesehatan mental?
2. Apa prinsip-prinsip kesehatan mental?
3. Bagaimana kesehatan mental menurut perspektif agama, sosial dan psikologi?
4. Bagaimana kesehatan mental dalam konstelasi keilmuan?

C. Tujuan Makalah
Makalah ini di susun bertujuan.
1. Dapat mengetahui definisi kesehatan mental
2. Dapat mengetahui prinsip-prinsip kesehatan mental.
3. Dapat mengetahui kesehatan mental menurut perspektif agama, sosial dan psikologi
4. Dapat mengetahui kesehatan mental dalam konstelasi keilmuan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KESEHATAN MENTAL


Dari segi bahasa kesehatan mental terdiri dari dua kata yaitu: kesehatan dan
mental. Kesehatan yang kata dasarnya sehat mendapat awalan ke dan akhiran an,
menyatakan hal atau keadaan, sedangkan sehat berarti bebas dari rasa sakit, jadi
kesehatan memiliki arti keadaan seseorang yang tidak sakit.1 Mental berasal dari bahasa
latin yaitu: mens, mentil, yang artinya: jiwa, roh, nyawa, sukma, semangat. 2
Pengertian kesehatan mental menurut beberapa tokoh yaitu: Zakiah Darajat,
Abdul Azis El-Quusy dan Musthofa Fahmi. Menurut Abdul Azis El-Quudsy bahwa,
kesehatan mental atau jiwa yang sehat adalah keserasian yang sempurna atau integrasi
antara fingsi-fungsi jiwa yang bermacam-macam disertai kemampuan untuk
menghadapi kegoncangan-kegoncangan jiwa yang ringan, yang biasa terjadi pada
setiap orang, di samping secara positif dapat merasakan kebahagiaan dan kemampuan. 3
Menurut Zakiah Daradjat bahwa, kesehatan mental adalah terwujudnya
keserasian yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya
penyesuaian diri sendiri antara manusia dengan dirinya sendiri dan lingkungannya,
berlandasan keimanan dan ketaqwaan, serta bertujuan untuk mencapai hidup yang
bermakna bahagia dunia dan akhirat.4
Menurut Musthofa Fahmi kesehatan mental menjadi dua segi yaitu: pertama segi
positif, yaitu kemampuan individu dalam penyesuaian terhadap diri sendiri dan
terhadap lingkungan sosialnya. Kedua segi negatif, yaitu terhindarnya seseorang dari
segala neurosis dan psikosis.5
Dari ketiiga tokoh di atas bahwa kesehatan mental yang mereka definisikan
menurut Abdul Azis El-Quusy, Zakiah Daradjat dan Musthofa Fahmi, yang sesuai
dengan pandangan agama Islam adalah Zakiah Daradjat karena selain segi psikis,
sosiologis, fisik ia juga memasukkan unsur-unsur agama yaitu keimanan dan

1
Departemen Pendidikan, Kamus Besar Indonesia,( Balai pustaka. Jakarta. cct 10.1999). h 890.
2
Kartini Kartono, dan jenny Andri, Hygiene .Mental Dan Kesehatan Mental Dalam Islam (Mandar Maju,
Bandung, 1989), h. 3.
3
Abdul Azis El-Quudsy, Pokok-Pokok Kesehatan Mental/Jiwa(Bulan Bintang,:Jakarta, 1997), h. 38.
4
Yahya Jaya, Peranan Taubat Dan Manfaat Dalam Kesehatan Mental,( Yayasan pendidikan Islam Ruhana:
Jakarta, 1992)h. 15.
5
Musthofa Fahmi, alih bahasa Zakiah daradjat, Kesehatan Jiwa Dalam Keluarga, Sekolah Dan Masyarakat,
(Bulan Bintang, Jakarta, 1997), h. 20-22.

2
ketaqwaan, karena iman dan taqwa sangat penting bagi diri seseorang, menurut
penelitian oleh para ahli jiwa bahwa iman seseorang sangat membantu para pasien yang
mengalami gangguan jiwa dalam usaha penyembuhan penyakit jiwa.
Sedangkan menurut Musthofa Fahmi dan Abdul Azis El-Quusy, keduanya
mendefinisikan kesehatan mental yang di bahas yaitu dari segi fisik, sosiologis dan
psikis.
Pengertian kesehatan mental menurut WHO yaitu: Kesehatan sebagai keadaan
(status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, bukan hanya suatu keadaan
yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.6 Kesehatan mental yang ditulis oleh
Marie Johoda adalah kesehatan mental tidak di lihat dari sudut pandang penyakit
mental atau gangguan mental, tapi dari sudut pandang yang positif.7
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari ketiga tokoh di atas kesehatan
mental adalah mampu menyesuaikan diri sendiri dengan lingkungan sekitarnya maupun
di mana ia tinggal dan melaksanakan aktivitas sehari-hari dengan sebagaimana
mestinya dan bertujuan untuk keselamatan dunia akhirat.
Normal dan Abnormal
Normal adalah seimbang dan seimbang itu juga dapat di katakan serasi dan juga
terpenuhi, apa yang di seimbangkan oleh normal, jasmani dan rohani, apa yang di
serasikan oleh normal, lingkungan sosial dan budaya, apa yang terpenuhi oleh normal,
adalah kebutuhan.
Apabila tidak menyeimbangi serasi, dan terpenuhimaka kan timbul abnormal, dan
abnormal menimbulkan sikap yang jahat, dengki, hasut,
Normal dan Abnormal tidak bisa di artikan yang sesungguhnya belumdapat di ketahui
sampai sekarang karna Normal dan Abnormal sama memaknai ukuran, seseorang di
katakan Normal mapu beroreantasi dengan lingkungannya, dan sebaliknya apabiala
seseorang itu tidak bisa beoreantasi dengan lingkungannya maka dapat di katakan
sebgaia abnormal.

6
Siswanto, Kesehatan Mental Konsep, cakupan dan perkembangan, (Yogyakarta, CV. ANDI OFFSET, 2007),
h. 15
7
Johana E. Prawitasari, Psikilogi Klinis, (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 15

3
B. PRINSIP-PRINSIP DAN FUNGSI KESEHATAN MENTAL

a. Prinsip-prinsip

1. Gambaran dan sikap yang baik terhadap diri sendiri. Orang yang memiliki self
image memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri, orang lain,
alam lingkungan, dan tuhan.
2. Keterpaduan atau integrasi diri. Keterpaduan diri berarti adanya keseimbangan
antara kekuatan- kekuatan jiwa dalam diri, kesatuan pandangan dalam hidup, dan
kesanggupan mengatasi stres. Orang yang memiliki keseimbangan diri berarti orang
yang seimbang kekuatan id, ego, dan super egonya.
3. Perwujudan diri. Pentingnya aktualisasi diri dalam kesehatan mental, dimana orang
yang sehat mentalnya adalah orang yang mampu mengaktualisasikan diri atau
mewujudkan potensi yang dimilikinya dan memenuhi kebutuhannya dengan cara baik
dan memuaskan.
4. Berkemampuan menerima orang lain, melakukan aktivitas sosial, dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggal. Kemampuan menerima
orang lain berarti berarti kesediaan menerima kehadiran, mencintai, menghargai,
menjalin persahabatan, dan memperlakukan orang lain dengan baik. Melakukan
aktivitas sosial berarti bersedia bekerja sama dengan masyarakat dalam melakukan
pekerjaan sosial yang menggugah hati. Menyesuaikan diri dengan lingkungan berarti
berusaha untuk mendapatkan rasa aman, damai, dan bahagia dalam hidup
bermasyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.
5. Berminat dalam tugas dan pekerjaan. Setiap manusia harus berminat dalam tugas
dan pekerjaan yang ditekuninya. Dengan demikian, ia dapat merasakan kebahagiaan
dalam dirinya dan mengurangi beban penderitaannya.
6. Agama, cita-cita, dan falsafah hidup. Dengan agam manusia dapat terbantu dalam
mengatasi persoalan hidup yang berada di luar kesanggupan dirinya sebagai manusia
yang lemah. Dengan cita-cita manusia dapat bersemangat dan bergairah dalam
perjuangan hidup yang berorientasi ke masa depan. Dengan falsafah hidup manusia
dapat menghadapi tantangan yang dihadapinya dengan mudah.
7. Pengawasan diri. Manusia yang memiliki pengawasan diri akan terhindar dari
kemungkinan perbuatan yang bertentangan dengan hukum, baik hukum agama, adat,
maupun aturan moral dalam hidupnya.

4
8. Rasa benar dan tanggung jawab. Rasa benar dan rasa tanggung jawab penting bagi
tingkah laku karena setiap individu ingin bebas dari rasa dosa, salah dan kecewa.
Sebaliknya rasa benar, tanggung jawab dan sukses adalah keinginan setiap manusia
yang sehat mentalnya.8

b. Fungsi kesehatan mental


Program kesehatan mental sendiri meliputi segala segi kehidupan kita. Fungsinya
tidak hanya mencegah, melainkan juga berusaha meningkatkan kesehatan mental
masyarakat. Kesehatan mental mengusahakan agar setiap manusia dapat mencapai
prestasi kerja semaksimal mungkin, dan anak sekolah dapat mencapai prestasi belajar
semaksimal mungkin karena tidak ada hambatan-hambatan emosi. Orang yang sehat
mentalnya lebih mantap sebab itu ia lebih mampu menghadapi stress-stress
psikologis.
Fungsi mempelajari kesehatan mental adalah:
a) Pencegahan, Pencegahan akan ketidakpuasan atau tidak terpenuhi segala
kebutuhan. Pencegahan dilakukan agar terpenuhinya rasa cinta atau rasa sayang
yang menimbulkan jiwa seseorang aman.
b) Perbaikan, Kesehatan mental berfungsi agar individu dapat menyesuaikan diri
terhadap lingkungannya, akhirnya ia dapat diterima oleh lingkungannya maka
akan timbul rasa aman pada diri individu tersebut.
c) Pengembangan, Kesehatan mental berfungsi untuk mengembangkan individu
agar terhindar dari kecemasan, yang mana apabila kecemasan yang berlebihan itu
akan menyebabkan gangguan jiwa. Sehingga apabila individu itu terhindar dari
kecemasan-kecemasan, maka akan menimbulkan rasa aman.

c. Tujuan Kesehatan Mental


Tujuan mempelajari kesehatan mental adalah :
a) Menyehatkan jiwa, Tujuan mempelajari kesehatan mental yaitu menyehatkan
kesehatan jiwa karena kita tahu dengan apa yang menyebabkan ganguan jiwa
sehingga tercipta mental yang normal.
b) Mencegah hal-hal yang menyebabkan gangguan jiwa.

8
https://www.kajianpustaka.com/2019/05/pengertian-prinsip-dan-indikator-kesehatan-
mental.html?m=1

5
c) Membina jiwa agar tidak terkena gangguan mental / jiwa, sehingga tercipta
rasa aman, diterima dalam lingkungannya, dan lain-lain.

C. KESEHATAN MENTAL MENURUT PERSEPEKTIF AGAMA, SOSIAL DAN


PSIKOLOGI

1. Kesehatan Mental Menurut Perspektif Agama


Agama menurut J.H. Leuba, (dalam Sururun, 2004:4). Agama adalah cara
bertingkah laku, sebagai system kepercayaan atau sebagai emosi yang bercorak
khusus. Sedangkan definisi agama menurut Thouless adalah hubungan praktis yang
dirasakan dengan apa yang dia percayai sebai mahluk atau sebagai wujud yang lebih
tinggi dari manusia.9
Sedangkan kesehatan mental sendiri adalah terhindarnya orang dari gejala-
gejala gangguan jiwa (neurose) dan dari gejala-gejala penyakit jiwa. Selain itu definisi
lain dari kesehatan mental adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri
sendiri, dengan orang lain dan masyarakat serta lingkungan di mana ia hidup.10
Jika di lihat dari perspektif agama, agama dapat memberikan dampak yang
cukup berarti dalam kehidupan manusia, termasuk terhadap kesehatan. Orang yang
sehat mental akan senantiasa merasa aman dan bahagia dalam kondisi apapun, ia juga
akan melakukan introspeksi atas segala hal yang dilakukannya sehingga ia akan
mampu mengontrol dan mengendalikan dirinya sendiri. Solusi terbaik untuk dapat
mengatasi masalah-masalah kesehatan mental adalah dengan mengamalkan nilai-nilai
agama dalam kehidupan sehari-hari, kesehatan mental seseorang dapat ditandai
dengan kemampuan orang tersebut dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya,
mampu mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sendiri semaksimal
mungkin untuk menggapai ridho Allah SWT, serta dengan mengembangkan seluruh
aspek kecerdasan, baik kesehatan spiritual, emosi maupun kecerdasan intelektual.

a. Hubungan agama dengan manusia


Psikologi agama merupakan salah satu bukti adanya perhatian khusus para
ahli pskologi terhadap peran agama dalam kehidupan dan kejiwaan manusia.
Pendapat yang paling ekstrem pun tentang hal itu masih menunjukkan batapa

9
Abdul Hamid. Agama Dan Kesehatan Mental Dalam Perspektif Psikologi Agama. Jurnal kesehatan Tadulako.
Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 3 No. 1, Januari 2017 . hal 3
10
Zakiyah derajat. Kesehatan mental. Cet V.( Jakarta : Pt Gunung Agung 2016)

6
agama sudah dinilai sebagai bagian dari kehidupan pribadi manusia yang erat
kaitannya dengan gejala-gejala psikologis.
Secara psikologis, agama adalah ilusi manusia, manusia lari kepaada
agama karena rasa tidak berdayanya menghadapi bencana. Dengan demikian,
segala bentuk tindakan keagamaan merupakan perilaku manusia yang timbul
dari dorongan agar terhindar dari bahaya dan denga harapan akan memberikan
keamanan. Karna keperluan tersebut manusia menciptakan Tuhan dalam
pemikirannya.

b. Pengaruh Agama Terhadap Kesehatan Mental


Agama tampaknya memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Pengingkaran manusia terhadap agama mungkin karena faktorfaktor tertentu
baik yang disebabkan oleh kepribadian maupun lingkungan masing-masing.
Namun untuk menutupi atau meniadakan sama sekali dorongan dan rasa
keagamaan kelihatannya sulit dilakukan, hal ini Karena manusia ternyata
memiliki unsur batin yang cenderung mendorongnya untuk tunduk kepada Zat
yang gaib, ketundukan ini merupakan bagian dari faktor intern manusia dalam
psikologi kepribadian dinamakan pribadi (Self) ataupun hati nurani (conscience
of man).
Fitrah manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT ialah manusia
diciptakan mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. Kalau ada manusia
tidak beragama tauhid, maka tidak wajar, mereka tidak beragama tauhid itu
hanya karena pengaruh lingkungan, seperti yang ada dalam : (QS Ar Ruum
30:30) Artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama
Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut
fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus;
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
Mahmud Abd Al-Qadir seorang ulama ahli biokimia, memberikan bukti
akan adanya hubungan antara keyakinan dengan agama dengan kesehatan jiwa.
Pengobatan penyakit batin melalui bantuan agama telah banyak dipraktikan
orang.
Sejak abad ketujuh hijriyah, Ibn Al-Qayyim AlJauzi (691-751) pernah
mengemukakan hal itu. Menurutnya, dokter yang tidak dapat memberikan
pengobatan pasien tanpa memeriksa kejiwaannya dan tidak dapat memberikan

7
pengobatan dengan berdasarkan perbuatan amal saleh, menghubungkan diri
dengan Allah dan mengingat akan hari akhirat, maka dokter tersebut bukanlah
dokter dalam arti sebenarnya.
Barangkali hubungan antara kejiwaan dan agama dalam kaitannya dengan
hubungan antara agama sebagai keyakinan dan kesehatan jiwa, terletak pada
sikap penyerahan diri seseorang terhadap suatu kekuasaan Yang Maha Tinggi.
Sikap pasrah yang seruapa itu diduga akan memberi sikap optimis pada diri
seseorang sehingga muncul perasaan positif, seperti rasa bahagia, rasa sengang,
11
puas, sukses, merasa dicintai, atau rasa aman. Dengan kata lain, kondisi yang
demikian menjadi manusia pada kondisi kodratinya, sesuai dengan fitrah
kejadiannya, sehat jasmani dan ruhani.

2. Kesehatan Mental Menurut Persepektif Sosial


Kesehatan mental seseorang sangat erat kaitannya dengan tuntutan-tuntutan
masyarakat tempat seseorang hidup, masalahmasalah hidup yang dialami, peran sosial
dan pencapaian-pencapaian sosialnya. Kesehatan mental merupakan bidang praktik
Pekerjaan Sosial, bahkan apabila kita coba perbandingkan, di Amerika Serikat, untuk
setiap bidang pengkhususan dalam sistem kesehatan seperti pelayanan ruang gawat
darurat, oncology, pediatrik, perawatan umum dan bedah, unit perawatan intensif,
rehabilitasi, unit program penanggulangan NAPZA, HIV/AIDS, kesehatan umum dan
kesehatan mental mempekerjakan pekerja sosial (Ginsberg, 1995).12
Konsep yang dikemukakan oleh Harriet Bartlett menyatakan bahwa
fungsionalitas sosial tidak diartikan sebagai fungsionalitas individu-individu ataupun
kelompok-kelompok, namun perhatian ditujukan terutama terhadap apa yang terjadi
di antara orang dengan lingkungan, melalui hubungan saling mempengaruhi di antara
keduanya. Fokus ganda ini mengikat keduanya menjadi satu. Dengan demikian, orang
dengan situasi, orang dengan lingkungan; dicakup dalam suatu konsep tunggal, yang
berarti bahwa keduanya harus selalu dipandang secara bersamaan sehingga pekerja
sosial pun dalam praktiknya memandang isu kesehatan mental sebagai upaya
memahami manusia dalam lingkungan sosialnya (person in environtment).
Semakin meningkatnya pesatnya urbani sasi di kota kota besar, pembangunan
disegalabidang industriali sasi dan mekanisasi. Hingga menyebabkan masyarakat jadi

11
Abdul Hamid . Editorial Healthy. .Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 3 No. 1, Januari 2017 : 1-84 Journal (: 1-14) 8
12
Meilanny Budiarti Santoso. Kesehatan Mental Dalam Perspektif Pekerjaan Sosial. Share: social work jurnal
volume: 6 nomor: 1. Hal 150

8
makinkompeleks, maka tak heran jika di kota-kota besar muncul banyk masalah sosial
yangmenjadi penyebab utama bagi macam–macam penyakit mental. Karakteristik
pribadi yang sehat mentalnya secara sosial diantaranya :
1. Memiliki perasaan simpati dan rasa kasih sayang terhadap orang lain, serta
senang untuk memberikan pertolongan.
2. Mampu berhubungan dengan orang lain secara sehat,peuh cinta kasih
danpersahabatan.
3. Bersifat toleransi dan menerima tampa memandang kelas sosial,
tingkatpenddikan, politik, agama, suku, ras,atau warna kulit.

3. Kesehatan mental perspektif psikologi


Kesehatan mental adalah kondisi seseorang yang berkaitan dengan penyesuaian
diri yang aktif dalam menghadapi dan mengatasi masalah dengan mempertahankan
stabilitas diri, juga ketika berhadapan dengan kondisi baru, serta memiliki penilaian
nyata, baik tentang kehidupan maupun keadaan diri sendiri.
Cabang psikologi yang khusu menangani gangguan mental disebut psikopatologi atau
psikologi abnormal, sedangkan usaha-usaha memperbaiki atau penyembuhan di
lakkan oleh psikologi klinis.13
Basis pisikologi dari apnormalitas mental atau ketidaksehatan mental adalah
ketidak mampuan indifidu menghadapi realita, yang membuahkan banyak konflik
mental pada dirinya. Biasanya penderita yang tidak sehat mentalnya adalah individu
yang tidak mampu atau sengaja tidak mau memikul tanggung jawab kedewasaan
.misalnya disebabkan oleh tekanan ekonomis yang amat berat ,dikecewakan dalam
cintanya, katidaksamaan fisik dan oleh pengalaman pengalam yang sangat tidak
menyenangkan lainnya, sehingga orangmenjadi takut , lalu mencoba mengingkari
atau menolak tanggung jawab sendiri.

D. KESEHATAN MENTAL DALAM KONSTELASI KEILMUAN


Konstelasi Menurut KBBI adalah a) kumpulan orang, sifat, atau benda yang
berhubungan. b) Keadaan, tatanan c) Bangun, bentuk, susunan, kaitan, gambaran,
keadaan yang dibayangkan .

Kesehatan Mental Dalam Konstelasi Keilmun .kesehatan mental yang pertama


tama berfungsi untuk mencapai dan memelihara kesehatan mental merupakan gabungan

13
Sarlito W Sarwono. Pengantar Psikologi Umum.( Jakarta: rajawali pers. 2016). Hal 241

9
dari banyak bidang ilmu. Lingkupnya melampaui rumah, meliputi sekolah, lembaga
agama, rumah sakit, dan lembaga lembaga lain yang membantu mengembangkan reaksi
reaksi emosi yang stabil dan pola pola tingkah laku yang diinginkan pada individu
individu dari segala usia.14

Diantara banyak bidang studi atau ilmu yang berkaitan erat dengan ilmu
kesehatan mental adalah genetika, sosiologi, antropologi, psikiatri dan neurologi,
psikologi, psikoanalisis, ilmu kedokteran psikosomatik (suatu cabang baru dari dari
ilmu kedokteran), dan klinik psikiatri. Di bawah ini akan diuraikan Hubungan
Kesehatan Mental dengan Ilmu Lain.

1. Genetika
Genetika adalah suatu cabang biologi yang menangani studi tentang
hereditas perpindahan sifat sifat dari individu tua kepada keturunannya (anak anak).
Ada beberapa fakta penting yang cenderung menunjukkan hubungan yang erat
antara pengaruh pengaruh herediter dan beberapa tipe gangguan kesehatan mental.
Apabila hubungan kausal genetik ini diketahui. maka para ahli ilmu kesehatan
mental dapat menghimbau agar tidak mengadakan perkawinan antara pasien
penyakit tertentu supaya mengurangi penyakit kesehatan mental dan kelainan
kelainan kesehatan mental lain yang mungkin terjadi pada generasi generasi yang
akan datang.

2. Sosiologi
Sosiologi adalah suatu ilmu yang menangani konstitusi, evolusi, dan gejala gejala
pada masyarakat manusia. Sosiolog dan pekerja sosial pertama tama memperhatikan
pengaruh pengaruh kehidupan masyarakat dan organisasi keluarga terhadap
kesejahteraan fisik dan kesehatan mental dari individu individunya. Mereka juga
memperhatikan penyebab dan akibat dari pengaruh pengaruh sosial yang
mengganggu fungsi efisien dari masyarakat yang terorganisasi.

3. Antropologo
Antropologi yang menyelidiki manusia primitif dan produk dari kebudayaannya
dapat membantu ilmu kesehatan mental dalam usaha usahanya untuk mengurangi
terjadinya ketidakmampuan menyesuaikan diri individu. Karena pengetahuan
teknisnya tentang pengaruh dari praktek praktek budaya khusus dalam pertumbuhan

14
Beyondblue. (2018). Retrieved from https://www.beyondblue.org.au/the-facts/what-is-mental-health

10
kepribadian, antropolog dapat membantu ahli ilmu kesehatan mental dalam mencari
jalan dan cara untuk mencapai perkembangan kepribadian yang sehat.

4. Psikiatri
Psikiatri adalah suatu cabang ilmu kedokteran yang menangani diagnosis dan
perawatan gangguan gangguan kesehatan mental. Individu psikiater menyelidiki
secara mendalam penyebab penyebab langsung dan tidak langsung suatu penyakit
tertentu. Penyelidikan yang terinci mengenai individu individu yang memperlihatkan
abnormalitas abnormalitas yang jelas dalam tingkah laku sangat bermanfaat bagi
ilmu kesehatan mental karena perhatian utamanya ialah mencegah penyakit
penyakit kesehatan mental semacam itu. Karena kalau mengetahui penyebab
penyebab yang nyata dari gangguan kesehatan mental, maka akan dilakukan suatu
tindakan untuk mencegahnya.
5. Ilmu Konselor
Individu konselor di samping menjadi individu dokter, ia juga memiliki latar
belakang yang baik dalam psikologi dan pertama tama ia menangani tipe tipe
gangguan kepribadian yang lebih berat. la juga diminta pendapatnya dalam perkara
perkara pengadilan untuk menetapkan keadaan kesehatan mental yang sebenarnya
dari individu individu yang berlagak mengalami kesehatan mental tidak sehat (tidak
waras) untuk menghindari hukuman berat dari tindakan pidana yang mereka
lakukan.

6. Neurologi
Neurologi mencakup diagnosis dan perawatan kerusakan pada struktur otak dan
bagian bagian lain dari sistem syaraf. Neurolog Iebih menekankan struktur dan
lokasi kerusakan yang terjadi pada jaringan jaringan otak. Penyelidikan penyelidikan
semacam itu biasanya mengungkapkan penyebab yang sebenarnya dari gangguan
kesehatan mental pasien.

7. Psikologi
Semua biding psikologi turut memberi sumbangan bagi usaha kesehatan mental.
Psikologi anak yang menyelidiki anak dari masa pranatal sampai masa remaja
memperkenalkan kondisi kondisi yang berbeda dalam perkembangan emosi dan
kesehatan mental anak kepada para ahli ilmu kesehatan mental. Psikologi ahnormal/
yang menangani penyimpangan penyimpangan dalam tingkah laku manusia

11
membantu memberikan wawasan kepada ahli ilmu kesehatan mental mengenai fakta
tentang penyebab penyebab dari gangguan kepribadian.
8. Psikologi Pendidikan
Yakni dapat memberikan pemahaman kepada para mahasiswa ilmu kesehatan
mental mengenai pengaruh pengalaman pengalaman sekolah terhadap kesehatan
mental. Karena menerapkan prinsip prinsip ilmu kesehatan mental merupakan suatu
segi dalam cara belajar, maka pengetahuan efektif tentang proses belajar merupakan
sumbangan yang sangat penting dari psikologi pendidikan bagi ilmu kesehatan
mental dalam mencari usaha usaha yang efektif untuk mencegah penyakit kesehatan
mental dan membina kesehatan mental.

9. Psikologi Klinis
Yakni yang merupakan salah satu bentuk psikologi terapan berusaha menentukan
kemampuan kemampuan dan ciri ciri khas individu individu dengan menggunakan
bermacam macam metode pengukuran, analisis, dan observasi. Kemudian, dan hasil
hasil yang dikumpulkan dengan data yang diperoleh dari pemeriksaan fisik dan
sejarah sosial dari kasus, saran saran dapat diberikan bagi penyesuaian diri yang
tepat dan individu yang bersangkutan.

10. Psikoanalisis
Penjelasan penjelasan tentang kepribadian yang diutarakan oleh psikoanalisis
mengemukakan bahwa kehidupan kesehatan mental individu individu khususnya
cara cara kerja dari alam tak sadar menjelaskan banyak segi tingkah lakunya. Dan
apa yang dibuat individu terhadap dirinya dari masa bayi sampai masa dewasa
sebagian besar tergantung pada kemampuannya untuk mengendalikan energi energi
psikis yang dimilikinya. Karya dari kelompok psikoanalis ini merubah secara besar
besaran perawatan terhadap individu individu yang menderita konflik konllik batin
yang berlangsung lama dan kecemasan kecemasan kronis yang berlebih lebihan.
11. Ilmu Kedokteran Psikosomatik
Ilmu kedokteran ini adalah salah satu cabang dari ilmu kedokteran yang mempelajari
pengetahuan dan perawatan gangguan fisik dengan latar belakang psikogenik.
Tegangan tegangan emosional yang muncul dari konflik konflik yang tidak
terpecahkan dan frustrasi frustrasi yang berlebih lebihan menyebabkan reaksi reaksi
tubuh (penyakit penyakit fisik), misalnya hipertensi (tekanan

12
darah tinggi), peptic ulcer, migrant, asma, dan gangguan pada kulit tertentu.
Gangguan gangguan psikosomatik ini disebut juga neurosis karena gangguan
gangguan dan kerusakan pada beberapa bagian tubuh disebabkan oleh kesulitan
kesehatan mental atau emosional.

12. Klinik Psikiatri


Klinik tersebut terdiri dari staf yang meliputi dokter spesialis, psikolog klinis,
pekerja sosial psikiatri, dan perawat perawat psikiatri yang bekerja sama dalam
menemukan sifat dan penyebab dari kekalutan kekalutan kepribadian pasien dan
membantunya supaya bisa sembuh kembali atau dapat menyesuaikan diri lagi.
Klinik psikiatri memiliki persamaan dengan klinik jiwa dalam banyak hal. Hal yang
membedakan adalah bahwa klinik psikiatri menggunakan cara cara psikoterapi
karena perhatiannya lebih dipusatkan pada diagnosis dan perbaikan terhadap
kekalutan kekalutan kepribadian yang tidak disertai dengan gangguan gangguan
organik.15

15
https://id.wiktionary.org/wiki/Halaman_Utama

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Definisi kesehatan mental


Pengertian kesehatan mental menurut WHO yaitu: Kesehatan sebagai keadaan (status)
sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, bukan hanya suatu keadaan yang
bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.
2. Prinsip-prinsip kesehatan mental
a. Gambaran dan sikap yang baik terhadap diri sendiri
b. Keterpaduan atau integrasi diri
c. Perwujudan diri.
d. Berkemampuan menerima orang lain, melakukan aktivitas sosial, dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggal.
e. Berminat dalam tugas dan pekerjaan
f. Agama, cita-cita, dan falsafah hidup
g. Pengawasan diri
h. Rasa benar dan tanggung jawab
3. Kesehatan mental menurut perspektif agama, sosial dan psikologi
-AGAMA
Agama dapat memberikan dampak yang cukup berarti dalam kehidupan manusia,
termasuk terhadap kesehatan. Orang yang sehat mental akan senantiasa merasa aman
dan bahagia dalam kondisi apapun, ia juga akan melakukan introspeksi atas segala hal
yang dilakukannya sehingga ia akan mampu mengontrol dan mengendalikan dirinya
sendiri, semaksimal mungkin untuk menggapai ridho Allah SWT, serta dengan
mengembangkan seluruh aspek kecerdasan, baik kesehatan spiritual, emosi maupun
kecerdasan intelektual
-SOSIAL
Kesehatan mental seseorang sangat erat kaitannya dengan tuntutan-tuntutan
masyarakat tempat seseorang hidup, masalahmasalah hidup yang dialami, peran sosial
dan pencapaian-pencapaian sosialnya. Konsep yang dikemukakan oleh Harriet
Bartlett menyatakan bahwa fungsionalitas sosial tidak diartikan sebagai fungsionalitas
individu-individu ataupun kelompok-kelompok, namun perhatian ditujukan terutama
terhadap apa yang terjadi di antara orang dengan lingkungan, melalui hubungan saling
mempengaruhi di antara keduanya.
-PSIKOLOGI

14
Kesehatan mental adalah kondisi seseorang yang berkaitan dengan penyesuaian diri
yang aktif dalam menghadapi dan mengatasi masalah dengan mempertahankan
stabilitas diri, juga ketika berhadapan dengan kondisi baru, serta memiliki penilaian
nyata, baik tentang kehidupan maupun keadaan diri sendiri.
4. Kesehatan mental dalam konstelasi keilmuan
Diantara banyak bidang studi atau ilmu yang berkaitan erat dengan ilmu kesehatan
mental adalah genetika, sosiologi, antropologi, psikiatri dan neurologi, psikologi,
psikoanalisis, ilmu kedokteran psikosomatik (suatu cabang baru dari dari ilmu
kedokteran), dan klinik psikiatri.

B. SARAN

Demikian makalah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi
bahasan dalam maakalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena
terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan ataupun referensi yang kami peroleh.
Sehubungan dengan makalah ini penulis banyak berharap kepeda para pembaca yang
budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi para
pembaca.kepada pembaca penulis mohon maaf apabila terdapat kekurangan dan
kekeliruan bagi tulisan yang penulis buat, karna penulis sendiri hanyalah manusia biasa
yang tak luput dari kesalahan.

15
DAFTAR PUSTAKA
-Departemen Pendidikan, Kamus Besar Indonesia,1999, Jakarta:Balai pustaka.
-Kartini Kartono, dan jenny Andri, Hygiene .1989,Mental Dan Kesehatan Mental Dalam
Islam Bandung:Mandar Maju.
-Abdul Azis El-Quudsy,1997, Pokok-Pokok Kesehatan Mental/Jiwa Jakarta:Bulan Bintang.
-Yahya Jaya, 1992,Peranan Taubat Dan Manfaat Dalam Kesehatan Mental, Jakarta
:Yayasan pendidikan Islam Ruhana.
-Musthofa Fahmi, alih bahasa Zakiah daradjat, 1997,Kesehatan Jiwa Dalam Keluarga,
Sekolah Dan Masyarakat,Jakarta: Bulan Bintang.
-Siswanto, 2007,Kesehatan Mental Konsep, cakupan dan perkembangan, Yogyakarta : CV.
ANDI OFFSET.
-Johana E. Prawitasari,2011, Psikilogi Klinis.Jakarta: Erlangga.
-https://www.kajianpustaka.com/2019/05/pengertian-prinsip-dan-indikator-kesehatan-
mental.html?m=1
-Abdul Hamid. Agama Dan Kesehatan Mental Dalam Perspektif Psikologi Agama. Jurnal
kesehatan Tadulako. Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 3 No. 1, Januari 2017 . hal 3
-Zakiyah derajat.2016. Kesehatan mental. Cet V.( Jakarta : Pt Gunung Agung.
-Abdul Hamid . Editorial Healthy. .Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 3 No. 1, Januari 2017 :
1-84 Journal.
-Meilanny Budiarti Santoso. Kesehatan Mental Dalam Perspektif Pekerjaan Sosial. Share:
social work jurnal volume: 6 nomor: 1.
-https://id.wiktionary.org/wiki/Halaman_Utama

16

Anda mungkin juga menyukai