Anda di halaman 1dari 4

LIterasi dari jurnal karena tidak ada buku versi indo yang membahasnya.

JUDULNYA : KENAPA ORANG BODOH MERASA DIRINYA PINTAR ?

- Fenomena psikologi yang menarik ingin saya bahas. Belum ada buku versi indo dan dibahas di
jurnal pnelitian PSIKOLOGI INTERNATIONAL yang penemunya memenangkan nobel 2010. Inilah
pembahasan serunya :..

Efek Dunning–Kruger adalah suatu bias kognitif ketika seseorang yang tidak memiliki
kemampuan mengalami superioritas ilusif, artinya ia merasa kemampuannya lebih hebat
daripada orang lain pada umumnya. Bias ini diakibatkan oleh ketidakmampuan orang tersebut
secara metakognitif untuk mengetahui segala kekurangannya.

Kompetensi yang nyata bisa melemahkan kepercayaan diri, karena orang-orang yang kompeten
bisa saja salah mengira bahwa orang lain memiliki pemahaman yang sama. David Dunning dan
Justin Kruger dari Universitas Cornell menyimpulkan bahwa, "kesalahan dalam menilai orang
yang inkompeten berawal dari kesalahan menilai diri sendiri, sedangkan kesalahan dalam
menilai orang yang sangat kompeten berawal dari kesalahan menilai orang lain".

Penelitian
Fenomena ini pertama kali diuji melalui serangkaian eksperimen oleh Dunning dan Kruger.[2][3]
Dunning dan Kruger menulis bahwa studi-studi sebelumnya menyatakan bahwa ketidaktahuan
akan standar kinerja adalah penyebab sedikitnya kompetensi yang ada. Pola ini muncul dalam
penelitian kemampuan yang mencakup pemahaman membaca, pengoperasian kendaraan
bermotor, dan bermain catur atau tenis.

Dunning dan Kruger menyatakan bahwa untuk kemampuan tertentu, orang-orang yang
inkompeten:

1. cenderung menilai tingkat kemampuannya secara berlebihan;


2. tidak bisa mengetahui kemampuan sejati orang lain;
3. tidak bisa mengetahui ekstremnya ketidakmampuan sendiri;
4. mau mengenali dan mengakui ketidakmampuan mereka sebelumnya jika mereka
diharuskan berlatih untuk mendapatkan kemampuan tersebut.

Dunning membuat sebuah analogi ("anosognosia kehidupan sehari-hari")[1][4] disertai kondisi


ketika seseorang yang menderita keterbatasan fisik akibat cedera otak tampaknya tidak sadar
atau menolak keberadaan keterbatasan tersebut, bahkan meski mereka menderita tunanetra atau
kelumpuhan.

Penghargaan
Dunning dan Kruger dianugerahi Hadiah Ig Nobel untuk kategori Psikologi pada tahun 2000 atas
penelitiannya berjudul Unskilled and Unaware of It: How Difficulties in Recognizing One's Own
Incompetence Lead to Inflated Self-Assessments.[5]

Rujukan sejarah
Meski efek Dunning–Kruger dipaparkan pada tahun 1999, Dunning dan Kruger telah mengetahui
adanya pandangan serupa dari para filsuf dan ilmuwan, termasuk Konfusius ("Pengetahuan sejati
berguna untuk mengetahui tingkat ketidaktahuan seseorang."),[3] Bertrand Russell ("Satu hal
yang paling mengecewakan saat ini adalah orang-orang yang merasa yakin sebenarnya tidak tahu
apa-apa dan orang-orang yang punya imajinasi dan pemahaman justru penuh keraguan dan rasa
bimbang"),[6] dan Charles Darwin, yang dikutip di makalah mereka ("Ketidaktahuanlah yang
cenderung menghasilkan kepercayaan diri, bukan pengetahuan").[2] Geraint Fuller mengatakan
bahwa Shakespeare pernah menyatakan sentimen serupa di As You Like It ("Orang bodoh merasa
dirinya bijak, tetapi orang bijak merasa dirinya bodoh." (V.i)).[7]

Dunning-Kruger Effect? Apa ya itu? Jadi Dunning-Kruger Effect adalah fenomena dalam


psikologi yang dapat didefinisikan sebagai bias kognitif di mana seseorang keliru menilai
kemampuan yang dimiliki diri sendiri. Individu yang mengalami Dunning-Kruger Effect akan
merasa kemampuan mereka jauh lebih tinggi dari yang sebenarnya. Bias ini dikaitkan dengan
ketidakmampuan metakognitif untuk mengenali kemampuan mereka sendiri. 

Salah satu penyebab terbesar dari Dunning-Kruger Effect adalah ego. Tentu, setiap orang tidak
ingin berpikir bahwa ia adalah orang yang tidak memiliki kemampuan. Hal ini membuat orang
meningkatkan penilaian terhadap dirinya dan mengabaikan (ignorance) kelemahan diri.
Teori Dunning-Kruger Effect dikembangkan oleh David Dunning dan Justin Kruger pada tahun 1999, dua
profesor psikologi dari Cornell University. David dan Justin awalnya terinspirasi kasus McArthur
Wheeler, seorang pria yang merampok 2 bank yang menutupi wajahnya dengan perasan air jeruk dan
yakin bahwa wajahnya akan tidak terlihat dan tidak terekam oleh kamera pengawas, sama seperti
menulis dengan tinta perasan air jeruk maka tulisannya akan tidak terlihat.

Ciri-ciri Dunning-Kruger Effect

Apakah semua orang yang selalu merasa benar mengalami Dunning-Kruger Effect? Nah,
menurut David dan Justin orang yang mengalami Dunning-Kruger Effect biasanya memiliki ciri-
ciri sebagai berikut: cenderung berlebihan menilai tingkat keahliannya, tidak mampu untuk
mengenali keahlian diri orang lain, tidak mampu untuk mengenali aspek buruk dari
ketidakcakapannya, serta tidak mampu mengenali dan mengakui kekurangan dari diri sendiri. 

Hmmm, lalu apa ya yang bisa kita lakukan agar tidak terkena efek Dunning-Kruger ini? Ada
beberapa cara nih yang bisa kamu coba.

1. Terus belajar dan berlatih

Teruslah belajar dan mencari tahu lebih dalam. Jangan berasumsi bahwa kita sudah mengetahui
segalanya. Ketika kita mendapatkan lebih banyak informasi mengenai suatu topik, kita akan
menyadari bahwa masih banyak hal yang perlu dipelajari. Hal ini akan mengurangi
kecenderungan untuk berasumsi bahwa kita sudah Ahli, padahal sebenarnya yang kita ketahui
belum seberapa.

2. Mintalah evaluasi dari orang lain

Strategi lainnya agar tidak terkena efek Dunning-Kruger ialah dengan meminta kritik yang
konstruktif dari orang lain. Pada awalnya mungkin akan sulit bagi kita untuk menerima kritik
dari orang lain, tapi feedback dari orang lain akan membuka pikiran kita dalam menilai
kemampuan kita sendiri.

3. Terus pertanyakan mengenai kompetensi dan pengetahuanmu

Cari informasi yang berlawanan dengan pengetahuan yang kita yakini.(Sumber: cbsnews.com)

Bahkan ketika kita sudah terus belajar dan mendapatkan feedback, masih ada kemungkinan bagi
kita untuk fokus hanya pada hal-hal yang sesuai dengan pengetahuan kita. Ini merupakan contoh
lain dari bias psikologis yang disebut Bias Konfirmasi. Nah, untuk meminimalisir hal ini, kita
harus terus mempertanyakan pengetahuan dan kemampuan kita. Carilah informasi yang
berlawanan dengan pengetahuan yang kita yakini, hal ini akan menimbulkan pertanyaan, “Hmm,
Apa benar? Apa selama ini aku salah?”

Itulah kira-kira 3 cara yang dapat kita lakukan untuk menghindari Efek Dunning-Kruger.
Tetaplah berpikir kritis dan logis terhadap apa yang menjadi kemampuan diri kita sendiri dan
juga orang lain. Percaya diri boleh kok, tapi tetap rendah hati dan jangan sombong ya, Squad. 
Cara mengenali dan menghidari orang kruger effect dalam hidup kita :

 Cek rekma jejaknya dan jangan cepat terpengaruh oleh kepercayaan dirinya.
o
 Semakin banyak yang dia ketahui dalam banyak bidang semakin dia tidak kompetent pada satu
bidang tertentu, maka semakin tak komoeten dia
 Jangan tanyakan kompeten pada orang itu langsung – karena menilai berlebihan

Ciri-ciri kena kruger effect :

o Cenderung berlebihan menilai tingkat keahliannya


o Tidak mampu mengenali keahlian dari orang lain
o Tidak mampu mengenali aspek buruk dari ketidakcakapannya
o Tidak mampu mengenali dan mengakui kekurangannya

Bagaimana cara tidak terjebak danning kruger effect :

o Terus belajar dan berlatih – jangan bosan


o Jangan menganti subjek sepanjang waktu/jangan ganti profesi melulu
o Minta feedback , kritik dan saran dari orang lain.
o Pada berbagai bidnag yang kita tidak tahu maka akuilah bahwa kita tidak tahu. Karena semakin
ahli seseorang dia semakin paham Batasan apa yang dia tidak ketahui.

Anda mungkin juga menyukai