Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH dan STRATEGI

PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Dosen Pengampu:

Disusun oleh:
KELOMPOK 10

1. Nadhiratul Ulfa 19010101


2. Nur Anisa Mutamimah 19010114
3. Nurul Hidayati 19010119
4. Rodiyah 19010136

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS dr. SOEBANDI JEMBER

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


Pengertian
Harga diri rendah adalah semua pemikiran, kepercayaan dan keyakinan yang merupakan
pengetahuan individu tentang dirinya dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain. Harga diri
terbentuk waktu lahir tetapi dipelajari sebagai hasil pengalaman unik seseorang dalam dirinya sendiri,
dengan orang terdekat dan dengan realitas dunia (Stuart,2006)
Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan
diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan( Townsend, 2001 ).
Menurut Schult & videbeck (1998) gangguan harga diri rendah adalah penilaian negatif seseorang
terhadap diri dan kemampuan, yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung.

Rentan respon harga diri rendah

Menurut Stuart danSundeen (1998) respon individu terhadap konsep dirinya sepanjang rentang
respon konsep diri yaitu adaptif dan mal adaptif (Fajariyah, 2012).
a) Akualisasi diri adalah pernyataan diripositif tentang latar belakang pengalaman nyata yang
sukses diterima
b) Konsep diri positif adalah mempunyai pengalaman yang positif dalam beraktualisasi diri.
c) Harga diri rendah adalah transisi antara respon diri adaptif dengan konsep diri mal adaptif.
d) Keracunan identitas adalah kegagalan individu dalam kemalangan aspek psikososial dan
kepribadian dewasa yang harmonis.
e) Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realities terhadap diri sendiri yang berhubungan
dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya dengan orang lain.

Pengkajian menurut Deden (2013) melalui beberapa faktor, yaitu :


a. Faktor predisposisi
1) Faktor yang mempengaruhi harga diri, termasuk penolakan orang tua, harapan orang tua yang
tidak realistik.
2) Faktor yang mempengaruhi penampilan peran, yaitu peran yang sesuai dengan jenis kelamin,
peran dalam pekerjaan dan peran yang sesuai dengan kebudayaan.
3) Faktor yang mempengaruhi identitas diri, yaitu orang tua yang tidak percaya pada anak, tekanan
teman sebaya dan kultur sosial yang berubah.

1. Faktor Presipitasi :
A. Sumber internal dan eksternal
 Trauma : Menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupannya.
 Frustasi : Ketegangan peran yang behubungan dengan peran atau
Posisi yang diharapkan dimana individu mengalami.
 Transisi peran
-Transisi peran perkembangan : perubahan normatif yang berkaitan dengan pertumbuhan
dalam kehidupan individu, keluarga dan norma-norma budaya dan tekanan untuk penyesuaian
diri.
-Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah / berkurangnya anggota keluarga melalui
kelahiran atau kematian.
-Transisi peran sehat sakit sebagai peran akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan
sakit.
2. Tanda Dan Gejala
Tanda dan Gejala Harga Diri Rendah :
 Perasaan negatif terhadap diri sendiri.
 Merasa tidak berguna, tidak berharga dan tidak mampu.
 Menarik diri dari kehidupan sosial.
 Krisis terhadap diri sendiri dan orang lain.
 Mudah tesinggung.
 Penolakan terhadap diri sendiri.
 Menarik diri sendiri.
3. Psikodinamika
 EtiologiGangguan harga diri yang disebut sebagai harga diri rendah dapat terjadi secara:
Situasional yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harusoperasi, kecelakaan, diceraikan suami,
putus sekolah, putushubungan kerja, perasaan malu karena sesuau terjadi (korbanperkosaan, dituduh
KKN, dipenjara tiba-tiba).
1) Pada klien yang dirawat dapat terjadi HDR, karena privacyyang kurang diperhatikan, misalnya
pemeriksaan fisikyang sembarangan, pemeriksaan alat yang tidak sopan(pencukuran kumis,
pemasangan kateter, pemeriksaanperineal).
2) Harapan akan sturktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidaktercapai karena dirawat atau sakit atau
penyakit.
3) Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai,misalnya berbagai tindakan tanpa
persetujuan.b. Kronik yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsunglama, yaitu sebelum sakit
atau dirawat, klien ini mempunyaicara berfikir yang negative. Kejadian sakit dan dirawat
akanmenambah persepsi negative terhadap dirinya.
 Proses perjalanan penyakitKonsep diri dipelajari melalui kontak social dan pengalamanpribadi
individu berhubungan dengan orang lain, dan interaksi dengandunia luar dirinya, konsep diri
berkembang terus mulai dari bayihingga lanjut usia. Konsep diri belum ada saat saat bayi
dilahirakan,tetapi mulai berkembang secara bertahap saat bayi mulai mengenaldan membedakan
dirinya dengan orang lain dan mempunyaipengalaman dalam berhubungan dengan orang lain.
Perkembanganini sangat dipengaruhi oleh kemampuan berbicara individu,pengalaman dalam keluarga
merupakan dasar pembentukan konsep diri karena keluarga dapat memberikan perasaan mampu dan
tidakmampu. Perasaan diterima atau ditolak dan dalam keluarga individumempunyai kesempatan
untuk mengidentifikasi perilaku orang laindan mempunyai penghargaan yang pantas tentang tujuan,
perilakudan nilai.Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diridengan menganalisa
seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri.Pencapaian ideal diri atau cita-cita / harapan langsung
menghasilkanperasaan berharga.Penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dari
menganalisaseberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri. Harga diri diperoleh daridiri sendiri dan
orang lain. Individu akan merasa harga dirinya tinggibila sering mengalami keberhasilan, sebaliknya
individu akan merasaharga dirinya rendah bila sering mengalami kegagalan, tidak dicintaiatau tidak
diterima lingkungan. Harga diri dibentuk sejak kecil dariadanya penerimaan dan perhatian. Harga diri
akan meningkat sesuaimeningkatkanya usia dan terancam pada masa pubertas.Coopersmith dalam
buku Stuart dan Sundeen menyatakan ada 4 halyang dapat meningkatkan harga diri anak, yaitu:
a. Memberi kesempatan untuk berhasil;
b. Menanamkan idealisme;
c. Mendukung aspirasi atau ide;
d. Membantu membentuk koping.
Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan yangnegative terhadap diri sendiri, hilang
kepercayaan diri, merasa gagalmencapai keinginan.
 Komplikasia.
Perilaku kekerasan yang ditujukan pada diri sendiri, oranglain, dan lingkungan.
b. Isolasi sosial.
c. Waham.
4. Mekanisme Koping
Seseorang dengan harga diri rendah memiliki mekanisme koping jangka pendek dan jangka panjang.
Jika mekanisme koping jangka pendek tidak memberikan hasil yang telah diharapkan individu, maka
individu dapat mengembangkan mekanis koping jangka panjang (Direja, 2011). Mekanisme tersebut
mencakup sebagai berikut :
1. Jangka Pendek
 Aktivitas yang dilakukan untuk pelarian sementara yaitu :pemakaian obat-obatan, kerja keras, nonton
tv secara terus menerus.
 Aktivitas yang memberikan penggantian identitas bersifat sementara, misalnya ikut kelompok sosial,
agama, dan politik).
 Aktivitas yang memberikan dukungan bersifat sementara misalnya perlombaan.
Jangka Panjang
 Penutupan identitas : terlalu terburu-buru mengadopsi identitas yang disukai dari orang-orang
yang berarti tanpa memperhatikan keinginan atau potensi diri sendiri.
 Identitas Negatif : asumsi identitas yang bertentangan dengan nilai-nilai dan harapan
masyarakat
5. Sumber-Sumber Koping
Menurut Stuart dan Sundeen (1998:233), setiap individu mempunyai beberapa kelebihan personal,
meskipun individu tersebut mengalami gangguan jiwa. Kelebihan-kelebihan itu antara lain:
 Aktivitas olahraga dan aktivitas lain di luar rumah
 Hobi dan kerajinan tangan
 Seni yang ekspresif
 Kesehatan dan perawatan diri
 Pekerjaan, lokasi atau posisi
 Bakat tertentu
 Kecerdasan
 Imajinasi dan kreativitas
 Hubungan interpersonal
6. Akibat harga diri rendah
 rasa malu
 tidak percaya diri
 perasaan negatif terhadap diri sendiri
 hilang kepercayaan dan merasa gagal mencapai keinginan
7. Penatalaksanaan
Menurut Prabowo (2014) terapi pada gangguan jiwa skizofrenia dewasa ini sudah dikembangkan
sehingga penderita tidak mengalami diskriminasi bahkan metodenya lebih manusiawi dari pada masa
sebelumny
ANALISA DATA

No. Hari, Tanggal Data Masalah


Jam
1. 10 November DS : Harga Diri
2021 1. Klien selalu mengatakan RendahSituasional(00120)
saya orang yang tidak
berharga suster, karena
saya orang terbodoh
sedunia, tidak memiliki
kemampuan apapun.
2. Saya malu suster keluarga
saya sukses semua kakak
saya semua sarjana dan
bekerja di perusahaan dan
instansi pemerintah,
sementara saya hanya
pengangguran. Makanya
saya lebih senang sendiri,
saya seperti orang yang
paling menderita di dunia
dan saya adalah orang yang
gagal suster
DO :
3. klien berbicara dengan
suara lirih dan hampir tidak
terdengar, kontak mata
minimal klien lebih banyak
menunduk sambil
memainkan jari-jarinya dan
terkadang mengigit kukunya
4. Klien tampak sering
menyendiri
2. 10 November DS : Isolasi Sosial (00053)
2021 5. Klien selalu mengatakan
saya orang yang tidak
berharga suster, karena
saya orang terbodoh
sedunia, tidak memiliki
kemampuan apapun.
6. Klien mengatakan saya lebih
senang sendiri, saya seperti
orang yang paling menderita
di dunia dan saya adalah
orang yang gagal suster
DO :
7. Klien tampak sering
menyendiri
8. klien berbicara dengan
suara lirih dan hampir tidak
terdengar, kontak mata
minimal klien lebih banyak
menunduk sambil
memainkan jari-jarinya dan
terkadang mengigit kukunya

No DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS


1. Harga diri rendah situasional (00120)
2. Isolasi Sosial (00053)
Pohon masalah
Pohon Masalah Harga diri rendah

Efek Harga Diri Rendah

Core Mengkritik diri sendiri

Causa Ideal diri tidak realistis

Banyak Penolakan

INTERVENSI KEPERAWATAN

N0 DX KEPERAWATAN TUJUAN/KRITERIA HASIL INTERVERENSI


KEPERAWATAN
1 Gangguan Konsep Diri: Setelah 3x pertemuan pasien SP III Pasien:
Harga Diri Rendah mampu: 1. Evaluasi jadwal
1. Mengidentifikasi aspek kegiatan harian
positifnya pasien
2. Melakukan kegiatan sesuai 2. Latihan harian
dengan kemampuan yang ketiga
dimiliki 3. Menyuruh pasien
3. Mengetahui cara untuk melakukan
meningkatkan rasa percaya kegiatan dengan
diri terjadwal dan
sessuai dengan
hari yang sudah
terjadwal

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Pertemuan ke 3 sp 3 Harga Diri Rendah
N Diagnosa Hari/Tanggal/ja Implementasi Evaluasi
O Keperawatan/S m
P
Gangguan Jum’at, 1. Mengevaluasi jadwal S:
konsep diri: 12/November kegiatan hari pasien  Klien mengatakan orang
harga diri 2021 2. Melatih kemampuan yang tidak berharga
rendah ketiga pasien  Klien mengatakan orang
3. Menganjurkan terbodoh sedunia
pasien memasukkan  Tidak memiliki
dalam jadwal kemampuan apapun
kegiatan harian  Merasa malu karena
suster keluarganya
sukses semua, beserta
kakaknya yang sudah
sarjana dan bekerja di
perusahaan dan instansi
pemerintah
 Sedangkan klien hanya
seorang pengangguran
O:
 Klien tampak sering
menyendiri
 Klien berbicaradengan
suara lirih dan hampir
tidak terdengar
 Kontak mataminimal
klien lebih banyak
menunduk sambil
memainkan jari-jarinya
 Terkadang menggigit
kukunya
A:
 Masalah teratasi sp III
pasien mampu
melakukan
kemampuan ketiga
HDR (-)
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP 5 PASIEN)
FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Pertemuan ke :5
Kasus: seorang wanita umur 32 tahun dirawat di ruang psikiatri rumah sakit jiwa. Klien tampak
sering menyendiri dan selalu mengatakan saya orang yang tidak berharga suster karena saya
orang terbodoh sedunia, tidak memiliki kemampuan apapun. Saya malu suster keluarga saya
sukses semua kakak saya semua sarjana dan bekerja di perusahaan dan instansi pemerintah
sementara saya hanya pengangguran. Makanya saya lebih senang sendiri saya seperti orang yang
paling menderita di dunia dan saya adalah orang yang gagal suster. Pada saat pengkajian klien
berbicara dengan suara lirih dan hampir tidak terdengar, kontak mata minimal klien lebih banyak
menunduk sambil memainkan jari – jarinya dan terkadang menggigit kukunya.
Proses keperawatan
9. Kondisi klien:
a. Data subjektif:
 pasien mengatakan tidak berharga karena merasa terbodoh sedunia dan tidak
memiliki kemampuan
 pasien mengatakan malu karena keluarga nya sukses semua dan kakaknya
sarjana dan bekerja di perusahaan dan instansi pemerintah
 pasien mengatakan lebih senang sendiri
b. Data objektif:
 Pasien tampak sering menyendiri
 Suara lirih dan hampir tidak terdengar
 Kontak mata minimal
c. Diagnosakeperawatan :
Harga diri rendah
d. Tujuan :
Melatihkeluargauntukmelakukankegiatan yang mendukung
Memberipujiandanmemberipenghargaankepadaklien.
e. Tindakankeperawatan :
Evaluasikegiatanlatihandanberikanpujian.
Latihkegiatandilanjutkansampaitakterhingga
Nilaikemampuan yang telahmandiri.
Nilaiapakahhargadiripasienmeningkat
Strategikomunikasi

Faseorientasi

Salam
Perawat :assalamualaikumselamatpagimbak
Pasien :waalaikumsalam, pagi ners
Perawat:mbak.. ya?
Pasien :iya ners
perawat :baik ketemu lagi dengan saya.
Evaluasivalidasi
Perawat :bagaimana kabarnya hari ini?
Pasien : Alhamdulillah baik - baik saja ners
Perawat: Alhamdulillah kalau begitu, ada rasa kesal hari ini atau ada perasaan
tidak enak?
Pasien :tidak ada ners

kontrak
perawat:sesuai kontrak kemarin, saya akan bertanya sedikit mengenai kegiatan-
kegiatan yang akan mbak lakukan beberapa hari ini. Mbak mau kan?
Pasien :iya ners , silahkan
Perawat :untuk tempatnya disini ya mbak?
Pasien :iya ners boleh.

Fasekerja
Perawat :baik tujuan saya disini seperti yang dikatakan tadi yaitu ingin tau dan
mengevaluasi kondisi dari mbak sekarang. Gimana perasaannya hari ini
mbak?
Pasien :perasaan saya hari ini baik ners
Perawat :alhamdilillah, oh iya mbak minggu kemarin kan kita sempat bertemu
dan berbincang mengenai kegiatan-kegiatan yang bisa meningkatkan harga
diriya, apakah sudah mbak lakukan?
Pasient :iya sudah saya lakukan ners, Kemarin ners bilang harus lakukan apa yang
membuat saya senang, saya senang membaca buku dan membuat sebuah
cerita dan puisi.
Perawat :mbak mau jadi seorang penulis?
Pasien :iya mas, saya mau jadi seorang penulis terkenal, menerbitkan banyak
buku, dan mau menginspirasi banyak orang.
Perawat :kalau boleh tahu apa yang mbak rasakan ketika mbak membaca
bukudanmenulissebuahceritaataupuisi?
Pasien :ketikasayamembacaataumenulissayabisamengapresiasikanperasaansaya,
ketikasayasenangatausedih,
menulisadalahsalahsatucarasayauntukmengapresiasikanperasaansaya. Ada
rasa senangtersendiridalamdirisaya ners
Perawat :apakahketikambakdinimenulisceritaataupuisi, ada rasa
percayadiridalamdirimbak?
Pasien :iya, ketikasayamenulis,
sayamerasaadasemangatlagiuntuktetapmengembangkanbakatsaya.
Perawat :Mbak hebat, tidakbanyak orang yang bisamenulisceritaataupuisi. Bakat
yang mbakpunyaharusdiapresiasidanharuslebihdikembangkanlagi.
Sayaharapsemangatmbakdinitidakberhenti di sinisajaya,
tetapharussemangatdanlebihbisamengontroldirisendiri.
Pasien :iya ners pasti.

Faseterminasi
Evaluasisubyektif
Perawat :Bagaimanaperasaanmbaksetelahberbincangbarusan?
Pasien :alhamdilillahsayalega ners, terimakasihya ners
Evaluasiobjektif
Perawat :kalaubegitumengertikanapa yang harusmbkdinilakukanselanjutnya..
Pasien :iya ners haruslebihsemangat, bakatnyadikembanginlagidanharusbisa
control diri.
Perawat :iya, benarsekali. Kalaubegitusayaizinpamityambak,
sayatungguterbitanbukunya. Sehatsehatterusyambakdini
Pasien :terimakasihbanyak ners sudahmerawatdanmembantumeningkatkan rasa
semangatsaya
Perawat:iya sama2, sudahkewajiban. Sayaizinnpamitya, assalamualaikum
Pasien:waalaikumsalamwrwb

Anda mungkin juga menyukai