REPUBLIK INDONESIAPOLTEKKES
KEMENKES
TANJUNGKARANGPROGRAMSTUDIKE
PERAWATANTANJUNGKARANG
BandarLampung
Jl.SoekarnoHattaNo.1HajimenaBandarLampung
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Kasus(masalahutama)
Harga Diri Rendah
b. Kronik Yaitu perasaan negativ terhadap diri telah berlangsung lama,yaitu sebelum
sakit/dirawat. Pasien mempunyai cara berfikir yang negativ. Kejadian sakit dan
dirawat akan menambah persepsi negativ terhadap dirinya. Kondisi ini
mengakibatkan respons yang maladaptive, kondisi ini dapat ditemukan pada pasien
gangguan fisik yang kronis atau pada pasien gangguan jiwa
b. Respon maladaptif
Adalah respon individu dalam menghadapi masalah dimana individu tidak mampu
memecahkan masalah tersebut. Respon maladaftifnya adalah :
Harga diri rendah adalah individu yang cenderung untuk menilai dirinya yang
negatif dan merasa lebih rendah dari orang lain.
Kerancuan identitas adalah identitas diri kacau atau tidak jelas sehingga tidak
memberikan kehidupan dalam mencapai tujuan
Depersonalisasi (tidak mengenal diri) tidak mengenal diri yaitu mempunyai
kepribadian yang kurang sehat, tidak mampu berhubungan sengan orang lain
secara intim. Tidak ada rasa percaya diri atau tidak dapat membina hubungan
baik dengan orang lain
2. Faktor Presipitasi
a. Trauma : misal penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan yang
mengancam kehidupan
b. Ketegangan peran : hubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dan
individu mengalaminya sebagai frustasi : Ada 3 transisi peran yaitu transisi
perkembangan seperti perubahan normatif yang berkaitan dengan
pertumbuhan. Transisi peran situasi, terjadi dengan bertambahnya atau
berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran dan kematian. Transisi peran
sehat sakit, terjadi akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan.
4. Sumber koping
Sumber koping individual harus dikaji dengan pemahaman terhadap kemampuan
dan aspek positif yang dimiliki klien antara lain: Aktifitas olahraga dan aktifitas
diluar, hobi dan kerajinan tangan, seni yang ekspresif, kesehatan dan perawatan
diri, pendidikan dan pelatihan, pekerjaan, vokasi atau posisi, bakat tertentu,
kecerdasan, imajinasi dan kreatifitas serta hubungan interpersonal
5. Mekanisme Koping
Mekanisme jangka pendek harga diri rendah yang biasa dilakukan adalah
Tindakan untuk lari sementara dari krisis, misalnya pemakaian obat-obat,kerja
keras atau menonton televisi terus menerus. kegiatan mengganti identitas
sementara misalnya, ikut kelompok sosial, keagamaan, atau politik.
kegiatan yang memberi dukungan sementara, seperti mengikuti suatu
kompetisi atau kontes Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas semen-
tara, seperti penyalahgunaan obat-obatan. Apabila mekanisme koping jangka
pendek tidak memberi hasil pada individu, maka individu akan mengembangkan
mekanisme koping jangka panjang.
Dalam mekanisme koping jangka panjang ini, individu menutup identitas;
keadaan ketika individu terlalu cepat mengadopsi identitas yang disenangi oleh
orang-orang yang berarti tanpa memperhatikan ha srat atau potensi diri sendiri.
Selain penutupan identitas. mekanisme koping jangka panjang yang dilakukan
adalah identitas negatif: asumsi identitas yang tidak sesuai dengan perasaan
ansietas, bermusuhan, dan rasa bersalah (Stuart, 2007). Mekanisme pertahanan
ego yang juga dilakukan adalah adalah fantasi, regresi, disasosiasi, isolasi,
proyeksi mengalihkan marah berbalik pada diri sendiri dan orang lain
Objektif
1. Penurunan produktivitas
2. Tidak berani menatap lawan
bicara
3. Lebih banyak menundukkan
kepala saat berinteraksi
4. Bicara lambat dengan nada
suara lemah
Objektif
1. Tidak mampu memenuhi
peran yang diharapkan
(sesuai usia)
2. Menggunakan mekanisme
koping yang tidak sesuai
D. Diagnosis Keperawatan
1. Harga Diri Rendah
2. Isolasi Sosial
3. Koping Tidak Efektif
F. Strategi Pelaksanaan
Strategi Pelaksanaan tindakan keperawatan (Individu, Keluarga dan kelompok)
A. Individu
Sp 1. :
Identifikasi kemampuan melakukan kegiatan dan aspek positif pasien (buat
daftar kegiatan)
Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini (pilih dari daftar
kegiatan) : buat daftar kegiatan yang dapat dilakukan saat ini
Bantu pasien memilih salah satu kegiatan yang dapat dilakukan saat ini untuk
dilatih
Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara melakukannya)
Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan dua kali per hari
Sp 2. :
Evaluasi kegiatan pertama yang telah dilatih dan berikan pujian
Bantu pasien memilih kegiatan kedua yang akan dilatih
Latih kegiatan kedua kedua (alat dan cara)
Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan: dua kegiatan masing2 dua kali
per hari
Sp 3 :
Evaluasi kegiatan pertama dan kedua yang telah dilatih dan berikan pujian
Bantu pasien memilih kegiatan ketiga yang akan dilatih
Latih kegiatan ketiga (alat dan cara)
Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan: tiga kegiatan, masing- masing
dua kali per hari
Sp 4 :
Evaluasi kegiatan pertama, kedua, dan ketiga yang telah dilatih dan berikan
pujian
Bantu pasien memilih kegiatan keempat yang akan dilatih
Latih kegiatan keempat (alat dan cara)
Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan: empat kegiatan masing- masing
dua kali per hari
B. Keluarga
Sp 1 :
Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya harga diri rendah
(gunakan booklet)
Latih keluarga memberi tanggung jawab kegiatan yang dipilih pasien: bombing
dan beri pujian
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian
Sp 2 :
Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing pasien melaksanakan kegiatan
kebersihan diri. Beri pujian
Bersama keluarga melatih pasien dalam melakukan kegiatan kedua yang dipilih
pasien
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian
Sp 3 :
Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing pasien melaksanakan kegiatan
yang telah dilatih. Beri pujian
Bersama keluarga melatih pasien melakukan kegiatan ketiga yang dipilih
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan berikan pujian
Sp 4 :
Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing pasien melaksanakan kegiatan.
Beri pujian.
Bersama keluarga melatih pasien melakukan kegiatan keempat yang dipilih
Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian
H. Daftar Pustaka
1. Fik-Ui (2014). Standar Asuhan Keperawatan: Spesialis Keperawatan Jiwa.
Workshops Ke-7, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Jakarta.
2. Budianti, AK. 2015. BAB II Landasan Teori Harga Diri Rendah. UMS. Dimuat
dalam http://eprint.ums.ac.id/36447/6/BAB%20II.pdf (Diakses pada 23 Oktober
2022)
3. Anonim. BAB II Tinjauan Pustaka dan Konsep Harga Diri Rendah. Dimuat dalam
http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=18941 (Diakses pada 23 Oktober
2020)
8. PPNI (2018). Standar Intervensi Luaran Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.