Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA AGREGAT LANSIA

MK: KEPERAWATAN KOMUNITAS II


OLEH
Ns. Nurul Maurida
CAPAIAN PEMBELAJARAN
TM 1 Teori :
Mahasiswa mampu menyusun asuhan keperawatan pada agregat lansia
◦ Asuhan keperawatan komunitas pada agregat lansia merupakan asuhan keperawatan
komunitas yang diberikan kepada kelompok lansia beserta keluarga baik sehat
maupun sakit melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
Peningkatan Kesehatan Lansia
Klasifikasi lansia

Menurut UU No 4 tahun 1965 pasal 1 : “ seseorang dinyatakan sebagai jompo atau


lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak memunyai atau
tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan
menerima nafkah dari orang lain”
Menurut Depkes RI, klasifikasi lansia adalah
1. Kelompok menjelang usia lanjut (virilitas) (45-59 tahun)
2. 2. Kelompok usia lanjut (>60 tahun
Menurut WHO, klasifikasi lanjut usia terdiri dari : 1. Usia lanjut (elderly) : 60-
74 tahun
2. Usia tua (old) : 75-89 tahun
3. Usia sangat lanjut (very old): >90 tahun
Tugas perkembangan lansia
1. Menerima penurunan kemampuan dan keterbatasan
2. Menyesuaikan dengan masa pensiun
3. Mengatur pola hidup yang terorganisir
4. Menerima kehilangan dan kematian dengan tentram
Masalah Kesehatan Pada Lansia

◦ Aspek fisik : rheumatoid arthritis, hipertensi, stroke, diabetes mellitus, gout arthritis,
HIV, PPOK, TB paru, demensia
◦ Aspek psikologis : stess, cemas, depresi, HDR, halusianasi, post power syndrome
◦ Aspek social : isolasi social, kehilangan peran
◦ Aspek spiritual : distress spiritual
ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS
PENGKAJIAN
Data inti :
◦ Data demografi (jumlah lansia, laki-laki dan perempuan)
◦ Statistik vital (jumlah lansia berdasarkan riwayat penyakit, Riwayat
pemeriksaan berkala ke palayanan kesehatan)
◦ Nilai dan keyakinan keluarga dalam kesehatan
◦ Pemeriksaan fisik
Data sub system
◦ Lingkungan fisik : apakah rumah dan lingkungan sekitar aman untuk lansia? Adakah
air bersih yang digunakan untuk konsumsi sehari-hari dan aktivitas harian lainnya
seperti memasak, mandi, mencuci pakaian? Apakah lingkungan dekat dengan hal-hal
yang mengancam kesehatan, seperti polusi, zat-zat kimia?
◦ Pendidikan: adakah sarana pelatihan untuk lansia baik formal atau informal, seperti
kelas menjahit
◦ Keamanan dan transportasi: adalah transportasi yang aman untuk digunakan
oleh lansia? Bagaimana cara komunitas melindungi keamanan lansia dari
bahaya fisik, psikologis maupun sosial? Seperti menghindarkan jalanan licin
dan berbatu, perhatian masyarakat pada lansia dengan penyakit infeksi seperti
HIV
◦ Politik dan pemerintahan : adalah kebijakan pemerintah tentang perlindungan dan
kesejahteraan lansia?
◦ Pelayanan kesehatan : adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia untuk
lansia?seperti posyandu, puskesmas, klinik? Bagaimana pelayanan kesehatan yang
diberikan?
◦ Pelayanan sosial: adakah fasilitas sosial yang bisa dimanfaatkan untuk balita?
Seperti panti social tresna werdha
◦ Komunikasi : media komunikasi yang dapat digunakan untuk memfasilitasi
peningkatan Kesehatan pada lansia seperti: koran, buletin dsb
◦ Ekonomi : bagaiamana lansia dapat memenuhi kebutuhannya?
◦ Rekreasi : adakah tempat rekreasi yang bisa digunakan oleh lansia? Amankah
tempat rekreasi tersebut untuk lansia?
DIAGNOSA
DS : Perawat wilayah mengatakan bahwa mayoritas lansia di Desa Sakit
menderita hipertensi, namun masih banyak lansia yang belum mengetahui
bagaimana cara yang tepat untuk melakukan perawatan Kesehatan pada lansia
dengan hipertensi
DO :
◦ 52% lansia membeli obat di warung jika mengeluhkan pusing
◦ 65% lansia tidak pernah melakukan pemeriksaan Kesehatan berkala di
pelayanan Kesehatan terdekat
◦ 33% lansia masih suka mengkonsumsi makanan asin
◦ 42% lansia merokok
Diagnosa yang dapat diambil dari Data di atas adalah :
Pemeliharaan Kesehatan tidak efektif pada agregat Lansia di Desa Sakit
berhubungan dengan….. Ditandai oleh…. (Data Obyektif)
Diagnosa Keperawatan
◦ Defisit kesehatan komunitas
◦ Manajemen kesehatan tidak efektif
◦ Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
◦ Perilaku kesehatan cendrung beresiko
◦ Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
◦ Kesiapan peningkatan koping komunitas
intervensi
Pencegahan primer :
◦ Pendidikan kesehatan pada aspek pencegahan, kuratif maupun rehabilitative
◦ Melakukan pemeriksaan secara berkala
◦ Memberikan layanan konseling pada keluarga dengan lansia
◦ Membnetuk kelompok swabantu kelompok lansia
◦ Program pencegahan keselakaan
Pencegahan sekunder
◦ Deteksi dini masalah Kesehatan pada lansia
◦ Perawatan akut dan kritis
◦ Perawatan emergency
◦ Melakukan rujukan segera
Pencegahan tersier
◦ Memberikan dukungan pada kelompok lansia
◦ Memberikan konseling perawatan lanjut di rumah (home care)
◦ Bermita dengan puskesmas, panti sosial tresna werda, dinas Kesehatan dan
dinas sosial
◦ Pemberdayaan masyarakat
IMPLEMENTASI
Implementasi keperawatan kesehatan komunitas dilakukan berdasarkan hasil
MMD II, dimana terdapat kesepakatan terkait dengan program kegiatan yang
akan dijalankan bersama dengan masyarakat, waktu dan penanggung jawab
program
EVALUASI
Evaluasi dalam proses keperawatan kesehatan komunitas meliputi evaluasi
formatif dan evaluasi sumatif
◦ Evaluasi formatif adalah evaluasi terkait dengan tujuan jangka pendek atau
evaluasi terkait dengan proses implementasi keperawatan yang sedang
dilakukan
◦ Evaluasi sumatif adalah evaluasi terkait dengan tujuan jangka panjang atau
evaluasi akhir dari permasalahan yang sedang dihadapi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai