Anda di halaman 1dari 44

PROGRAM NASIONAL KESEHATAN LANSIA

Upaya Pemeliharaan dan Peningkatan


Kesehatan Lansia

Herlina Lidiyawati, S.Kep.,Ners.,M.Kep


Latar Belakang
• Masalah kesehatan pada lanjut usia berawal dari kemunduran sel-sel tubuh, sehingga
fungsi dan daya tahan tubuh menurun serta faktor resiko terhadap penyakit pun
meningkat.
• Masalah kesehatan yang sering dialami lanjut usia adalah malnutrisi, gangguan
keseimbangan, kebingungan mendadak, dll.
• Selain itu, beberapa penyakit yang sering terjadi pada lanjut usia antara lain hipertensi,
gangguan pendengaran dan penglihatan, demensia, osteoporosis, dsb.
• Berdasarkan UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, upaya pemeliharaan kesehatan
bagi lanjut usia harus ditujukan untuk menjaga agar tetap hidup sehat dan produktif
secara sosial maupun ekonomis.
• Pemerintah wajib menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan dan memfasilitasi
kelompok lanjut usia untuk dapat tetap hidup mandiri dan produktif
• Kebijakan Kementerian Kesehatan dalam pelayanan kesehatan lanjut usia bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia yang berkualitas melalui penyediaan sarana
pelayanan kesehatan yang ramah bagi lanjut usia untuk mencapai lanjut usia yang
berdayaguna bagi keluarga dan masyarakat.
Pengembangan Program Pembinaan Kesehatan Lansia
1. Undang- Undang Nomor 9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok kesehatan.
2. Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Organisasi Departemen
kesehatan
3. Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1985 tentang Susunan Organisasi Departemen
Kesehatan
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 558 Tahun 1984 tentang Struktur Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Kesehaten.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 99 a Tahun 1982 tentang berlakunya Sistem
kesehatan Nasional dan RP3JPK
6. Keputusan Menteri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat Nomor 05 Tahun 1990 tentang
Pembentukan Kelompok Kerja T etap Kesejahteraan Usia Lanjut.
7. Surat keputusan menteri Kesehatan Nomor 134 Tahun 1990 tentang Pembentukan Tim
Kerja Geatric.
Peningkatan Pelayanan Kesehatan
• Peningkatan pelayanan kesehatan terhadap lanjut usia diperlukan untuk mewujudkan
lansia yang sehat, berkualitas, dan produktif di masa tuanya.
• Pelayanan kesehatan pada lansia harus diberikan sejak dini yaitu pada usia pra lansia (45-
59 tahun).
• Pembinaan kesehatan yang dilakukan pada lansia yaitu dengan memperhatikan faktor-
faktor risiko yang harus dihindari untuk mencegah berbagai penyakit yang mungkin
terjadi. Kemudian perlu juga memperhatikan faktor-faktor protektif yang dilakukan untuk
meningkatkan kesehatan lansia.
Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia harus ditujukan untuk menjaga
agar tetap hidup sehat dan produktif secara sosial maupun ekonomis sesuai
dengan martabat kemanusiaan.
Upaya yang telah dilakukan di Indonesia untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan pada lansia antara lain pelayanan geriatri di rumah sakit, pelayanan
kesehatan di Puskesmas, pendirian home care bagi lansia yang berkebutuhan
khusus, dan adanya Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lanjut Usia atau Pos
Pembinaan Terpadu (Posbindu).
Pelayanan kesehatan ini tidak hanya memberikan pelayanan pada pada upaya
kuratif, melainkan juga menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif.
Berbagai pelayanan kesehatan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan
kualitas hidup lansia.
Pengertian
Upaya kesehatan usia lanjut adalah upaya kesehatan paripurna dasar dan
menyeluruh dibidang kesehatan usia lanjut yang meliputi peningkatan kesehatan,
pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Tempat pelayanan kesehatan tersebut
bisa dilaksanakan di Puskesmas-Puskesmas ataupun Rumah Sakit serta Panti-
panti dan institusi lainya.
Lanjutan
Peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan usia lanjut adalah peran serta
masyarakat baik sebagai pemberi pelayanan kesehatan maupun penerima
pelayanan yang berkaitan dengan mobilisasi sumber daya dalam pemecahan
masalah usia lanjut setempat dan dalam bentuk pelaksanan pembinaan dan
pengembangan upaya kesehatan usia lanjut setempat.
Tujuan Upaya Pemeliharaan dan Peningkatan
Kesehatan Lansia
1. Meningkatakan derajat kesehatan dan mutu kehidupan untuk mencapai masa tua yang
bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyakat sesuai dengan
keberadaannya dalam strata kemasyarakatan.
2. Meningkatkan kesadaran pada usia lanjut untuk membina sendiri kesehatannya.
3. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat termasuk keluarganya dalam
menghayati dan mengatasi kesehatan usia lanjut.
4. Meningkatkan jenis dan jangkauan kesehatan usia lanjut.
5. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut.
Sasaran
1. Kelompok usia menjelang usia lanjut ( 45 -54 tahun ) atau dalam virilitas dalam
keluarga maupun masyarakat luas.
2. Kelompok usia lanjut dalam masa prasenium ( 55 -64 tahun ) dalam keluarga,
organisasi masyarakat usia lanjut dan masyarajat umumnya.
3. Kelompok usia lanjut dalam masa senescens ( >65 tahun ) dan usia lanjut dengan resiko
tinggi ( lebih dari 70 tahun ) hidup sendiri, terpencil, hidup dalam panti, penderita
penyakit berat, cacat dan lain-lain.
Sasaran Pembinaan Tidak Langsung
1. Keluarga dimana usia lanjut berada.
2. Organisasi sosial yang bergerak didalam pembinaan kesehatan usia lanjut.
3. Masyarakat luas.
Pelayanan Kesehatan
1. Upaya promotive
2. Upaya Prefentif
3. Upaya Kuratif
4. Upaya Rehabilitatif
Upaya Promotif
Memberikan semangat hidup bagi usia lanjut agar mereka tetap dihargai dan
tetap berguna baik bagi dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat.
Upaya promotif dapat berupa kegiatan penyuluhan, dimana penyuluhan
masyarakat usia lanjut merupakan hal yang penting sebagai penunjang program
pembinaan kesehatan usia lanjut yang antara lain adalah :
Upaya Promotif
1. Kesehatan dan pemeliharaan kebersihan diri serta deteksi dini penurunan kondisi
kesehatannya, teratur dan berkesinambungan memeriksakan kesehatannya ke
puskesmas atau instansi pelayanan kesehatan lainnya.
2. Latihan fisik yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan kemampuan usia
lanjut agar tetap merasa sehat dan segar.
3. Diet seimbang atau makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang.
4. Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Lanjutan
5. Membina ketrampilan agar dapat mengembangkan kegemaran atau hobinya secara
teratur dan sesuai dengan kemampuannya.
6. Meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat atau mengadakan kelompok sosial.
7. Hidup menghindarkan kebiasaan yang tidak baik seperti merokok, alkhohol, kopi,
kelelahan fisik dan mental.
8. Penanggulangan masalah kesehatannya sendiri secara benar
Upaya Preventif
Upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya penyakit maupun kompilikasi
penyakit yang disebabkan oleh proses ketuaan.
1. Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan teratur untuk menemukan secara dini
penyakit-penyakit usia lanjut
2. Kesegaran jasmani yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan kemampuan
usia lanjut serta tetap merasa sehat dan bugar.
3. Penyuluhan tentang penggunaan berbagai alat bantu misalnya kacamata, alat bantu
pendengaran agar usia lanjut tetap dapat memberikan karya dan tetap merasa berguna
Upaya Preventif
4. Penyuluhan untuk pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan pada usia
lanjut.
5. Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Upaya Kuratif
Upaya pengobatan pada usia lanjut dan dapat berupa kegiatan:
1. Pelayanan kesehatan dasar
2. Pelayanan kesehatan spesifikasi melalui sistem rujukan
Upaya Rehabilitatif
Upaya mengembalikan fungsi organ yang telah menurun. Yang dapat berupa kegiatan :
1. Memberikan informasi, pengetahuan dan pelayanan tentang penggunaan berbagai alat
bantu misalnya alat pendengaran dan lain -lain agar usia lanjut dapat memberikan karya
dan tetap merasa berguna sesuai kebutuhan dan kemampuan.
2. Mengembalikan kepercayaan pada diri sendiri dan memperkuat mental penderita
3. Pembinaan usia dan hal pemenuhan kebutuhan pribadi, aktifitas di dalam maupun diluar
rumah.
4. Nasihat cara hidup yang sesuai dengan penyakit yang diderita.
5. Perawatan fisio terapi.
Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Dasar Usia Lanjut
Asuhan keperawatan dasar bagi kelompok usia lanjut ditujukan kepada :
1. Kelompok yang masih aktif dimana mereka yang keadaan fisiknya masih
mampu bergerak tanpa bantuan orang lain sehingga kebutuhan sehari-hari
dapat dilaksanakan sendiri. Walaupun demikian periu mendapat bimbingan
dan pengawasan untuk mencegah terjadinya faktor resiko tinggi agar tidak
mempecepat ketergantungan dengan orang lain. Adapun bimbingan dan
pengawasan berupa kebersihan perorangan, kebersihan lingkungan,
makanan dan kesegaran jasmani.
Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Dasar Usia Lanjut
2. Kelompok usia lanjut pasif yang keadaan fisiknya memerlukan banyak
pertolongan orang lain. Yang harus diperhatikan pada usia lanjut yang tinggal
di tempat tidur adalah kebersihan perorangan, lingkungan, makanan,
mencegah decubitus.
Program Nasional Kesehatan Lansia
1. Posbindu
2. Puskesmas Santun Lansia
3. Terapi lansia
POSBINDU
• Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut
disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh
masyarakat dimana para lansia bisa mendapatkan pelayanan Kesehatan.
• Pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi
lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan
melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan
organisasi sosial dalam penyelenggarannya
Syarat Pembangunan Posbindu
1. Berada ditempat yang mudah didatangi oleh masyarakat terutama lansia
2. Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri
3. Lokal tersendiri
4. Dilaksanakan dirumah penduduk, balai rakyat, Pos RT/RW atau pos lainnya
Sasaran Tidak Langsung
a. Keluarga dimana lansia berada
b. Organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut
c. Masyarakat luas
Tujuan Posbindu Lansia
Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk mencapai
masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehiduapn keluarga dan
masyarakat sesuai dengan keberadaannya
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia
2. Mendekatkan pelayanan kesehatan kelompok masyarakat lansia
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dan pembinaan dalam pelayanan kesehatan
disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut
4. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku positif lansia
5. Meningkatan mutu dan derajat kesehatan lansia
Manfaat Posbindu Lansia
1. Memberikan semangat hidup kepada lansia
2. Memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada usia lanjut
3. Memberikan keringanan biaya pelayanan kesehatan bagi uisa lanjut dari keluarga miskin atau
tidak mampu
4. Memberikan dukungan atau bimbingan pada usia lanjut dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya agar tetap sehat dan mandiri
5. Para lansia merasa dihargai atau dihormati
6. Membuat lansia tersebut tetap aktif dan akan meningkatkan kesehatan dan mencegah kepikunan
7. Meningkatnya rasa persaudaraan, terbangunnya ikatan emosi yang positif antar generasi dan
akan membuat lansia rajin datang
8. Kunjungan rumah oleh kader dan petugas kesehatan bagi kelompok usia lanjut yang
tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat.
9. Pemberian makanan tambahan (PMT) dan penyuluhan
10. Kegiatan olah raga seperti senam lanjut usia dan jalan santai.
Pelaksanaan 3 Meja
1. Meja I
Pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan atau tinggi badan
2. Meja II
Melakukan pencatatan BB, TB, indeks massa tubuh (IMT). Pelayanan kesehatan seperti
pengobatan sederhana dan rujukan kasus juga dilakukan di meja II ini
3. Meja III
Melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling, disini juga bisa dilakukan pelayanan
pojok gizi
Pelaksanaan 5 Meja
1. Meja 1 Tempat pendaftaran
2. Meja 2 tempat penimbangan dan pencatatan berat badan, pengukuran dan pencatatan tinggi badan
serta penghitungan index massa tubuh (IMT)
3. Meja 3 tempat melakukan kegiatan Pemeriksaan dan pengobatan sederhana (tekanan darah, gula
darah, Hb dan pemberian vitamin, dan lain- lain
4. Meja 4 tempat melakukan kegiatan konseling (kesehatan, gizi dan kesejahteraan)
5. Meja 5 tempat memberikan informasi dan melakukan kegiatan sosial (pemberian makan tambahan,
bantuan modal, pendampingan, dan lain-lain sesuai kebutuhan).
Meja 1 tempat pendaftaran
Meja 2 tempat penimbangan dan pencatatan berat badan,
pengukuran dan pencatatan tinggi badan serta penghitungan
index massa tubuh (IMT)
Perhitungan IMT
• IMT = Berat Badan (kg)
Tinggi Badan2 (m)
Contoh :

BB = 50 kg, TB = 160 cm
IMT = 50/(1,6)2 = 50/2,56 = 19,53
Klasifikasi nilai IMT
IMT Status Gizi Kategori

< 17.0 Gizi Kurang

17.0 - 18.5 Gizi Kurang Kurus

18.5 - 25.0 Gizi Baik

25.0 - 27.0 Gizi Lebih Gemuk

> 27.0 Gizi Lebih


Meja 3 tempat melakukan kegiatan Pemeriksaan dan pengobatan
sederhana (tekanan darah, gula darah, Hb dan pemberian vitamin, dan
lain- lain
Meja 4 tempat melakukan kegiatan konseling
(kesehatan, gizi dan kesejahteraan)
Meja 5 tempat memberikan informasi dan melakukan kegiatan
sosial (pemberian makan tambahan, bantuan modal,
pendampingan, dan lain-lain sesuai kebutuhan).
Puskesmas Santun Lansia
Puskesmas Santun Lansia adalah : Puskesmas yang memberikan pelayanan
yang baik dan berkualitas didukung oleh tenaga terlatih atau memahami
pelayanan kesehatan lansia dan geriatri. Puskesmas yang memberikan
prioritas pelayanan kepada lansia dan penyediaan sarana yang aman dan mudah
diakses
• Puskesmas Santun Lansia merupakan program Kemenkes sejak tahun 2003 dalam
menerapkan pelayanan kesehatan kepada lansia di Indonesia.
• Tujuannya yaitu meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk
mencapai masa tua yang bahagia dan berdayaguna dalam kehidupan keluarga dan
masyarakat.
• Program ini diharapkan dapat mewujudkan tujuan tersebut melalui upaya promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
• Kriteria Puskesmas Santun Lansia dapat dilihat dari pemberian pelayanan oleh petugas
terlatih, prioritas pelayanan, penyediaan sarana-prasarana yang aman dan mudah
diakses, pelayanan pro-aktif, dan koordinasi lintas program dengan pendekatan siklus
hidup. Kemenkes menetapkan tiga tingkatan Puskesmas Santun Lansia, yaitu strata I
(pratama), strata II (madya), dan strata III (paripurna)
Terapi Lansia
• Terapi modalitas
Untuk mengisi waktu luang bagi lansia
• Terapi Aktivitas Kelompok
Untuk meningkatkan kebersamaan, bertukar pengalaman
• Terapi Musik
Untuk meningkatkan gairah hidup
• Terapi berkebun
Untuk melatih kesabaran
• Terapi dengan binatang
Untuk meningkatkan kasih sayang dan mengisi waktu luang
• Terapi Kognitif
Agar daya ingat tidak menurun
• Life review terapi
Meningkatkan gairah hidup dan harga diri

Anda mungkin juga menyukai