PENDAHULUAN
Low back pain atau nyeri punggung bawah merupakan suatu kumpulan
gejala klinis, bukan penyakit, yang bisa ditimbulkan oleh banyak hal. Secara garis
besar nyeri punggung bawah dinyatakan dengan berbagai keluhan seperti nyeri,
pegal atau rasa tidak nyaman pada bagian belakang tubuh batas bawah rongga
dada (vertebra thorakal 12) sampai lipatan gluteal inferior dengan atau tanpa
penjalaran ke tungkai yang dapat disebabkan karena berbagai sebab baik faktor
mekanik mauoun non mekanik.1,2 Nyeri punggung bawah hampir dirasakan 60%85% dari seluruh populasi masyarakat di dunia. Empat puluh persen masyarakat
mengatakan pernah mengalami nyeri punggung bawah dalam 6 bulan terakhir.
Angka kejadian terbanyak yaitu pada kelompok umur 30-50 tahun. 3 Nyeri
punggung bawah menjadi salah satu penyebab tingginya disabilitas dan turunnya
produktivitas kerja.1
Penelitian menyebutkan prevalensi nyeri punggung bawah adalah 84%. 3
Onset nyeri punggung bawah biasanya terjadi pada usia remaja sampai usia 40
tahun. Kebanyakan pasien merasa nyeri ringan sampai sedang dan tidak
mengganggu aktivitasnya, dengan kekambuhan yang bisa terjadi kapan saja
bahkan bertahun-tahun kemudian.3 Sepuluh persen pasien menjadi nyeri kronik
dan menyebabkan disabilitas. Tiga puluh tahun tahun terakhir ini angka kejadian
nyeri punggung bawah semakin meningkat, dengan penyebab terbanyak adalah
adanya masalah pada musculoskeletal.3 Angka kejadian kasus nyeri punggung
bawah di poli IKFR RS Hasan Sadikin Bandung pada bulan September 2012
sampai dengan September 2013 adalah 378 kasus dari 1547 kasus dengan
penyebab terbanyak karena faktor mekanik. Nyeri punggung bawah merupakan
penyebab kedua terbanyak setelah Osteoarthritis dari seluruh pasien yang datang
berobat ke poli IKFR RS Hasan Sadikin.
BAB II
ANATOMI, GERAK DAN FUNGSI OTOT PENUNJANG BATANG
TUBUH
assesorius
yang
berdekatan
dan
prosesus
malilaris.
prosesus
transversus
vertebra
lumbal
medial
yang
bending dan rotasi dari batang tubuh ke sisi yang sama. Artinya
otot eksternal oblik kanan akan merotasikan batang tubuh kanan
menuju garis tengah.
2.1.3.2 Otot Dalam Abdomen
2.1.3.2.1 Otot internal oblik
Origo dari otot internal oblik pada ligamen inguinal, krista
iliaka dan fasia thorakolumbal.Otot ini berinsersi di tulang iga kesepuluh, ke-sebelas, ke-duabelas dan aponeurosis abdominal. Bila
otot ini berkontraksi bilateral batang tubuh akan fleksi dan
mengkompresi abdomen. Kontraksi unilateral internal oblik akan
membuat tubuh menjadi bending. Otot ini akan membuat batang
tubuh rotasi ke arah yang berlawanan. Artinya otot internal oblik
kanan akan merotasikan batang tubuh menjauhi garis tengah.
tanpa
10
11
setiap segmen.
Posisi Intertransversarii lateral
12
13
2.2.2.2 Longissimus
Setiap fasikel longissimus lumbal memiliki vektor vertikal
dan horizontal. Vektor vertikal yang besar terletak sebelah lateral
aksis lateral bending dan di belakang aksis rotasi yang akan
menghasilkan gerakan rotasi posterior. Tetapi gerakan ini kurang
efektif dibandingakan multifidus.
Vektor horizontal longissimus lumbalis bila berkontraksi
bilateral memiliki kemampuan menggerakan lumbal ke arah
ekstensi. Dimana kekuatan terbesar terdapat pada fasikel terbawah.
14
2.2.2.3. Iliokostalis
Posisi fasikel dari iliokostalis kurang lebih sama dengan
longissimus, hanya letak dari iliokostalis lebih lateral dari
longissimus. Kontraksi unilateral iliokostalis akan menyebabkan
bending lateral dan lebih baik dalam rotasinya daripada otot
longissimus. Lebih efektif sebagai otot rotator dan harus bekerja
simultan dengan otot multifidus untuk melawan kerja fleksi dari
otot abdomen sehingga batang tubuh bisa berotasi.
Fasikel iliokostal torakal tidak menempel langsung pada
vertebra lumbal, tetapi karena insersinya pada krista iliaka maka
otot ini melewati vertebra lumbal. Bila otot ini berkontraksi
bilateral akan memberikan efek bowstrings secara tidak langsung
sehingga bisa meningkatkan lordosis dari kurva lumbal.
15
hamstring. Ligamen dan fasia pun akan aktif saat terjadi pemanjangan pasif. Saat
tulang belakang dalam keadaan fleksi sepenuhnya otot ekstensor menjadi diam,
fasia dan ligamen
longitudinal posterior, sarung dari otot erektor spina, ligamen posterior superior
dan kapsul sendi faset.7
16
Gerakan fleksi tulang belakang aktif dilakukan oleh bagian lumbal dan
pelvis. Sendi-sendi di tulang vertebra lumbal memungkinkan gerakan fleksi
sebanyak 9, sehingga gerakan fleksi maksimal dari sendi vertebra lumbal
sebanyak 45. Saat ini gerakan fleksi dilanjutkan oleh rotasi sendi pelvis ke arah
anterior sehingga gerakan fleksi yang dicapai jauh lebih besar. Otot sekitar pelvis
pun berkontraksi eksentrik.
Gerakan reekstensi pun dipengaruhi oleh ritme lumbal pelvis, diawali
dengan pelvis rotasi ke arah posterior diikuti oleh reekstensi lumbal. Gerak
ekstensi dibatasi oleh sendi faset dan ligamen longitudinal anterior.
17
nyeri.
Otot
punggung
bawah
yang
kencang
pun
akan
18
20
21
Ligamen
supraspinosus),
posterior
kapsula
(ligamen
sendi
faset
interspinosus
dan
lapisan
dan
ligamen
posterior
fasia
22
BAB III
POSTUR DAN KESEIMBANGAN
23
statik
atau
dinamik,
serta
menggunakanaktivitas
otot
yang
24
25
yang baik
terbentuk
dari luasnya
area
bidang
memegang
peran
penting
dalam
sistem
mempertahankan
keseimbangan
tubuh
dengan
27
pada
tubuh
dalam
berbagai
posisi
hanya
akan
28
29
BAB IV
NYERI OTOT
30
sebagai
inflamasi
neurogenik
yang
pada
keadaan
lanjut
reflex
merupakan
mekanisme
survival
dari
meningkatkan
rasa
organisme.
Kontraksi-kontraksi
tersebut
dapat
31
BAB V
ERGONOMIK
Pengguna,
32
prinsip dari ergonomik ini akan bermanfaat. Dengan memperhatikan hal-hal yang
kecil tetapi akan membawa perubahan yang besar dalam kualitas hidup.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan pada
kehidupan
sehari-hari
dimana
nyeri
punggung
bawah
dapat
dicegah
kelengkungannya
saat
kita
duduk.
Perubahan
rotasi
pelvis
33
Gambar 5.1 Contoh Ergonomik, ilmu yang merancang interaksi pengguna dengan
peralatan dan tempat kerja agar sesuai pengguna.
Dikutip dari kepustakaan no. 14
Saat membawa beban bagian tubuh yang mengalami penekanan
yang sangat besar saat membawa barang/beban adalah punggung bawah (lumbal).
Posisi tubuh saat mengangkat beban dengan tungkai yang lurus dan pinggang
yang membungkuk (back lifting) akan menimbulkan penekanan yang lebih besar
pada daerah lumbal dibandingkan dengan posisi lumbal yang hampir tegak dan
memanfaatkan tungkai sebagai gaya pengangkat yang utama (leg lifting).
Prinsip yang paling penting saat membawa beban adalah meminimalkan
jarak antara beban dengan kolumna vertebra lumbal. Mengangkat beban berat
dengan posisi beban yang lebih dekat ke batang tubuh akan lebih kecil risikonya
terhadap lumbal dibandingkan bila jaraknya lebih jauh. Tekuklah lutut bukan
punggung saat mengangkat benda. Membagi beban yang akan diangkat menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil. Tetap menjaga posisi punggung dalam keadaan
tegak saat membawa beban. Gunakan alat bantu untuk mengangkat atau
membawa benda.
Kadang adaptasi dari lingkungan diperlukan. Adaptasi ini disesuaikan
dengan kebutuhan masing-masing pengguna dengan lingkungannya.
BAB VI
PENUTUP
34
tendon.
Makin
sering
dan
kuat
nosiseptor
tersebut
sistem
postur
bekerja
untuk
mempertahankan
Ergonomik
dapat
dilakukan
sebagai
salah
satu
35