Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO (1974) komunitas didefinisikan sebagai kelompok sosial yang
ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama serta
adanya saling mengenal dan berinteraksi antara anggota masyarakat yang satu dengan
yang lainnya, sedangkan Spradley (1985) mendefenisikan komunitas sebagai
sekumpulan orang yang saling bertukar pengalaman penting dalam hidupnya. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal
pada wilayah tertentu, yang memiliki nilai-nilai keyakinan minta relatif sama serta ada
interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan. Keperawatan komunitas disini
membahas mengenai kelompok-kelompok khusus.
Salah satu kelompok khusus dalam komunitas adalah kelompok khusus agregat
lansia (lanjut usia). Menurut organisasi dunia (WHO) lanjut usia meliputi usia
pertengahan (middleage) adalah kelompok usia 45-59 tahun, Usia lanjut (elderly) adalah
kelompok usia 60-74 tahun, Usia lanjut (old) adalah kelompok usia 75-90 tahun, dan
usia sangat tua (very old) adalah kelompok usia diatas 90 tahun. Lanjut usia merupakan
istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam mendefinisikan batasan penduduk lanjut
usia menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu
dipertimbangkan yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial. Secara biologis
penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus
menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya
terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Secara ekonomi,
penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban dari pada sebagai sumber daya.
Banyak orang beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak lagi memberikan banyak
manfaat, bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa kehidupan masa tua, seringkali
dipersepsikan secara negatif sebagai beban keluarga dan masyarakat (Ismayadi, 2004).

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui masalah apa yang dapat terjadi pada agregat Lansia
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apasaja yang mempengaruhi kesehatan Lansia
3. Untuk mengetahui bagaimana strategi dalam meningkatkan dan mencegah masalah
kesehatan pada agregat Lansia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Masalah yang dapat terjadi pada agrerat Lansia


Masalah-masalah kesehatan yang sering dialami lansia yaitu :
1. Alzheimer
2. Arthritis
3. Cancer
4. Depression
5. Diabetic
6. Cardiovascular
7. Osteoporosis
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi kesehatan Lansia
1. Sosial
Pada lansia terjadi perubahan-perubahan psikososial yaitu merasakan ataus
adarakan kematian, penyakit kronis dan ketidakmampuan dalam melakukan aktifitas
fisiknya. Kesepian akibat pengasingan dari lingkungan sosial, dari segi ekonomi akibat dari
pemberhentian jabatan atau pension juga dapat mempengaruhi kesehatan lansia. Hal
tersebut dapat meningkatkan risiko lansia untuk mengalami disablitas dan kematian lebih
awal. Dukungan sosial yang tidak cukup, sangat erat hubungannya dengan peningkatan
kematian, kesakitan dan depresi juga kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Lansia yang tidak mendapatkan dukungan sosial yang cukup 1,5 kali lebih besar
kemungkinan untuk mengalami kematian pada tiga tahun kedepan dari pada mereka yang
mendapatkan dukungan sosial yang cukup.
Oleh karena itu dibutuhkan dukungan sosial yang tinggi ,memiliki perasaan yang kuat
bahwa individu tersebut dicintai dan dihargi. Lansia dengan dukungan sosial yang tinggi
merasa bahwa orang lain peduli dan membutuhkan individu tersebut, sehingga hal itu
dapat mengarahkan individu kepada gaya hidup yang sehat.
2. Ekonomi
Faktor ekonomi sangat mempengaruhi kesehatan lansia. Pada lansia secara umum
yang memiliki pendapatan sendiri cenderung menolak bantuan orang lain, sedangkan
lansia yang tidak memiliki pendapatan akan menggantungkan hidupnya pada anak atau
saudaranya. Lansia yang tidak memiliki cukup pendapatan meningkatkan risiko untuk
menjadi sakit dan disabilitas. Banyak lansia yang tinggal sendiri dan tidak mempunyai
cukup uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal ini dapat mempengaruhi
mereka untuk membeli makanan yang bergizi, rumah yang layak, dan pelayanan
kesehatan. Lansia yang sangat rentan adalah yang tidak mempunyai asset, sedikit atau
tidak ada tabungan, tidak ada pensiunan tidak dapat membayar keamanan atau
merupakan bagian dari keluarga yang sedikit atau pendapatan yang rendah.
3. Lingkungan
Perhatian spesifik harus diberikan pada lansia yang hidup dan tinggal di pedesaan
dimana pola penyakitdapat berbeda tergantung pada kondisi lingkungan dan keterbatasan
ketersediaan pelayanan pendukung. Urbanisasi dan migrasi untuk mencari pekerjaan
membuat lansia semakin terisolasi di pedesaan dengan keterbatasan bahkan ketiadaan
akses untuk pelayanan kesehatan.
Akses dan ketersediaan transportasi umum dibutuhkan baik di kota maupun di
pedesaan sehingga orang dengan segala usia dapat berpartisipasi secara penuh di
keluarga dan kehidupan masyarakat. Ini sangat penting untuk lansia yang memiliki masalah
mobilitas. Risiko-risiko pada lingkungan fisik menyebabkan kelemahan dan cidera yang
menyakitkan di antara lanjut usia. Cidera dari jatuh, terbakar, kecelakaan lalu lintas adalah
yang paling sering (WHO, 2002).
Air yang bersih, udara yang bersih dan makanan yang aman terutama sangat penting
untuk sebagian besar kelompok usia rentan dan mereka yang mempunyai penyakit kronis
dan siystem kekebalan yang menurun.

C. Strategi Dalam meningkatkan dan mencegah masalah kesehatan pada agrerat


Lansia
Dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan pada lansia perlu memperhatikan hal-hal di
bawah ini :
1. Nutrisi : dalam rangka mempertahankan berat badan yang optimal/seimbang
(rendah lemak, cukup kalori, tinggi protein), hindari penggunaan obat laxative,
cukup minum dan makanan tinggi serat
2. Jaga kesehatan gigi
3. Latihan fisik/ olah raga, diawali dengan pemanasan
4. Jaminan keuangan
5. Kebutuhan psikososial : kemampuan koping, peningkatan kemandirian, interaksi
sosial.
6. Kebutuhan keamanan/keselamatan : menghindari cedera/jatuh, keamanan
pengobatan.
7. Kebutuhan Spiritual : mempersiapkan diri akan kematian
8. Screening/ pemeriksaan kesehatan untuk deteksi dini penyakit dan
penyembuhan
Kriteria pelayanan kesehatan pada lansia yaitu :
1. Komprehensif : adanya dukungan finansial yang adekuat, perawatan sehari-hari,
pelayanan kesehatan yang memadai, pendidikan kesehatan, perawatan
keluarga, kebutuhan rekreasi, aktifitas fisik dan pelayanan transportasi
2. Adanya kerjasama/ terkoordinasi lintas program/sektoral
3. Mudah dijangkau
4. Memperhatikan kualitas pelayanan
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

AGRERAT LANSIA

A. Kasus
Kelurahan X merupakan wilayah binaan puskesmas B yang terdiri atas 7 RW dan 38
RT. Masing-masing RW memiliki 3 sampai 5 RT. RW. 03 merupakan RW yang terletak
dibagian barat dari kelurahan X. Berdasarkan hasil survey di RW. 03 populasi terbanyak
adalah lansia dengan gangguan kesehatan yang utama adalah hipertensi. Berdasarkan
data dari ketua RW, jumlah penduduk di RW 03 sebesar 1455 jiwa. Kondisi wilayah RW
03 merupakan wilayah padat penduduk dan berada di jalur utama. Mobilisasi warga
kebanyakan menggunakan sepeda motor. Wilayah RW. 03 cukup jauh dari pusat
pelayanan kesehatan tingkat pertama. Oleh karena itu,sebagian besar warga jarang
melakukan pemeriksaan kesehatan dan juga kurang mendapatkan informasi kesehatan
dari petugas kesehatan terumata pada kelompok lansia. Kondisi ekonomi warga di
wilayah RW. 03 berada di tingkat ekonomi menengah ke bawah, perkerjaan warga
kebanyakan menjadi buruh pedagang dan buruh bangunan, sebagian kecil kerja
kantoran. Warga cenderung ke praktek dokter/mantri/bidan jika memiliki keluhan
kesehatan, hanya sedikit lansia yang datang memeriksakan kesehatannya secara rutin
di Posyandu lansia yang digelar sebulan sekali. Berdasarkan wawancara dengan
beberapa keluarga yang memiliki anggota keluarga lansia,jika anggota keluarga sakit
seperti sakit kepala tindakan untuk mengatasinya adalah dengan membeli obat bebas di
warung. Warga belum mengetahui tindakan preventif dan kuratif dalam menangani
masalah kesehatannya terutama pada lansia. Berdadarkan observasi lingkungan
wilayah 03 tidak dilengkapi dengan fasilitas yang ramah lansia.
B. Pengkajian
1. Pengkajian (menggunakan model CAP)
a. Data Inti Komunitas
1) Sejarah
a) Observasi: Dari hasil observasi, wilayah tersebut merupakan wilayah
pegunungan dengan udara yang amat sangat sejuk. Sehingga dari kondisi
ini, membuat para penduduk yang berada di wilayah tersebut, cenderung
malas untuk melakukan aktifitas. Berdasarkan hasil survey kesehatan yang
dilakukan oleh Puskesmas B, diperoleh bahwa gangguan kesehatan yang
utama adalah hipertensi.
b) Wawancara: Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala Kelurahan
X mengatakan bahwa kelurahan X awalnya didatangi oleh sekelompok
pemuda dari luar daerah untuk memperkenalkan dunia literasi kepada
masyarakat. Pada saat itu, mereka mengajarkan masyarakat mengenal
huruf. Karena kelurahan tersebut adalah kelurahan yang ke-24 didatangi oleh
mereka dan berhasil membuat masyarakat mampu membaca dan menulis,
maka kelurahan tersebut diberi nama kelurahan X yang merupakan salah
satu kelurahan yang berasal dari wilayah Kec. Alfabet.
2) Demografi/Statistik Vital
a) Observasi: Berdasarkan hasil survey di RW 03 populasi terbanyak adalah
lansia. Usia lansia dimulai dari 60 tahun dan >80 tahun. Berdasarkan data
sekunder dari kelurahan.
b) Wawancara: Berdasarkan hasil dari wawancara yang dilakukan dengan
kepala Kelurahan X, kelurahan ini merupakan salah satu kelurahan yang
berasal dari wilayah Kec. Alfabet yang memiliki luas sekitar 200 Ha dengan
batas wilayah sebelah utara terdapat Desa Z, sebelah timur terdapat Desa Y,
sebelah selatan terdapat Dusun W, dan sebelah barat terdapat Kelurahan V.
Kelurahan X merupakan binaan puskesmas B terdiri atas 7 RW dan 38 RT.
Masing-masing RW memiliki 3 sampai 5 RT. RW 03 merupakan RW yang
terletak di bagian barat dari kelurahan X. Berdasarkan data dari ketua RW,
jumlah penduduk di RW 03 sebesar 1455 jiwa. Kondisi wilayah RW 03
merupakan wilayah padat penduduk dan berada di jalur utama.
3) Suku dan Budaya
a) Data sekunder/angket: Data Statistik
Bugis : 372 orang --> 26%
Makassar : 458 orang --> 31%
Bugis Makassar : 169 orang --> 11%
Toraja : 284 orang --> 20%
Mandar : 172 orang --> 12%
b) Observasi:.Berdasarkan hasil observasi, mobilisasi warga kebanyakan
menggunakan sepeda motor. Wilayah RW 03 cukup jauh dari pusat
pelayanan kesehatan tingkat pertama. Oleh karena itu, sebagian besar warga
jarang melakukan pemeriksaan kesehatan dan juga kurang mendapatkan
informasi kesehatan dari petugas kesehatan terutama pada kelompok lansia.
Warga cenderung ke praktek dokter/mantri/bidan jika memiliki keluhan
kesehatan, hanya sedikit lansia yang datang memeriksakan kesehatannya
secara rutin di Posyandu lansia yang digelar sebulan sekali. Berdasarkan
wawancara dengan beberapa keluarga yang memiliki anggota keluarga
lansia, jika anggota keluarga sakit seperti sakit kepala tindakan untuk
mengatasinya adalah dengan membeli obat bebas di warung.
c) Wawancara: Dari wawancara, terdapat banyak suku di RW 03. Tetapi yang
mendominasi adalah suku Bugis dan suku Makassar. Terdapat beberapa
suku lain selain suku Bugis dan Makassar, yaitu suku Jawa, Toraja dan
Mandar. Dari wawancara dengan ketua RW 03, area pasar sulit untuk
dijangkau. Oleh karena itu, masyarakat lebih sering membuat ikan asin
karena dapat bertahan lebih lama dan bisa dikonsumsi kapan saja.
4) Nilai dan Keyakinan
a) Observasi : Dari hasil survey di RW 03 terdapat 2 Mesjid dan 1 Gereja
b) Wawancara: Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan ketua RW 03,
mayoritas masyarakat di RW 03 memeluk agama Islam. Hanya ada 2 agama
yang di anut di RW 03 yaitu islam dan Kristen.
c) Data sekunder/angket: Dari hasil Angket yang dilakukan, terdapat 85 %
pemeluk agama islam dan 15% Pemeluk agama Kristen.
b. Data Subsistem
1) Lingkungan
a) Observasi : Dari hasil observasi, Kondisi wilayah RW 03 merupakan wilayah
padat penduduk dan berada di jalur utama. Mobilisasi warga kebanyakan
menggunakan sepeda motor. Wilayah RW. 03 cukup jauh dari pusat
pelayanan kesehatan tingkat pertama. Rumah warga berbentuk rumah
panggung yang saling berdempetan. Namun, di lingkungan ini tidak terdapat
fasilitas ramah lansia.
b) Wawancara: Dari hasil wawancara yang dilakukan, Masyarakat di RW 03
Menggunakan halaman depan rumah mereka untuk mengeringkan ikan asin
dan halaman belakang rumah mereka manfaatkan untuk bercocok tanam
sayur-sayuran.
2) Pelayanan Kesehatan
a) Observasi: Dari hasil Survey yang dilakukan di RW 03,Pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama cukup jauh dari pemukiman warga.
b) Wawancara: Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala RW 03,
masyarakat kurang mendapatkan informasi tentang kesehatan.
3) Politik dan Pemerintahan
a) Observasi: Dari hasil survey yang dilakukan di RW 03, hanya pemuda yang
terlibat dalam kegiatan politik, tidak ada lansia yang ikut terlibat dalam
kegiatan politik.
b) Wawancara: Dari hasil wawancara yang dilakukan di RW 03 dengan kepala
RW 03, para lansia masih ikut terlibat dalam kegiatan Pemilihan Umum.
4) Pendidikan
a) Observasi: Dari hasil survey yang dilakukan di RW 03, terdapat 1 PAUD, 1
TK, 2 SD, 2 SMP dan 1 SMA. Perguruan tinggi memiliki akses yang jauh dari
wilayah ini.
b) Wawancara: Dari hasil wawancara yang dilakukan di RW 03 dengan kepala
RW 03, rata-rata lansia di wilayah ini hanya merupakan lulusan SD/Sederajat
dan sebagian kecil tidak pernah bersekolah.
5) Ekonomi
a) Observasi: Dari hasil survey yang dilakukan di RW 03, masyarakat memiliki
usaha industry rumahan ikan asin dan sayur-mayur yang nantinya dibawa
dan dijual di pasar.
b) Wawancara: Dari hasil wawancara yang dilakukan di RW 03 dengan kepala
RW 03, kondisi ekonomi warga di wilayah RW. 03 berada di tingkat ekonomi
menengah ke bawah, pekerjaan warga kebanyakan menjadi buruh pedagang
dan buruh bangunan, sebagian kecil kerja kantoran.
c) data sekunder/angket:
6) Komunikasi dan Informasi
a) Observasi: Dari hasil survey yang dilakukan di RW 03, masyarakat di wilayah
tersebut sangat ramah, termasuk ketika ada pendatang baru. Mereka
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari. Mereka saling
memanggil ketika ada acara makan-makan. Namun, tidak terdapat informasi
kesehatan seperti poster tentang promosi kesehatan ataupun baliho
mengenai pendidikan kesehatan.
b) Wawancara: Berdasarkan wawancara, petugas kesehatan atau kader-kader
kesehatan jarang melakukan kunjungan rumah dan hanya mendata
masyarakat yang sakit tanpa memberikan tindakan.
7) Keamanan dan Transportasi
a) Observasi: Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di RW 03, terdapat 2
poskamling dalam wilayah tersebut dan jadwal penjagaan pun diatur
sedemikian rupa agar semua masyarakat berpartisipasi dalam menjaga
keamanan lingkungan. Jenis kendaraan yang digunakan masyarakat di
wilayah RW 03 rata-rata kendaraan roda dua.
b) Wawancara: Berdasarkan wawancara, terdapat 1 ambulance dan 1 bis
sekolah. Bis sekolah digunakan tiap hari sekolah untuk menjemput dan
mengantar pulang anak sekolah. Namun, penggunaan ambulance kurang
efektif karena masyarakat di RW 03 kurang memanfaatkan fasilitas tersebut.
8) Rekreasi
a) Observasi: Dari hasil survey yang dilakukan di RW 03, tidak terdapat tempat
rekreasi tetapi terdapat lapangan yang luas dan besar yang biasa
dimanfaatkan masyarakat untuk berolahraga. Kadang juga digunakan
sebagai tempat salat Ied.
b) Wawancara: Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan kepala RW 03,
wilayah ini tidak membuat tempat rekreasi mengingat bahwa di daerah
pegunungan berpotensi terjadi bencana alam seperti longsor sehingga tidak
memungkinkan dibuat tempat rekreasi.
2. Analisa Data

NO DATA MASALAH
1. A. Data subjektif Domain 5 :
1. Dari hasil wawancara yang dilakukan Persepsi/Kognisi
dengan kepala RW 03, masyarakat Kelas 4 : Kognisi
kurang mendapatkan informasi tentang Kode : 00126.
kesehatan. Defisien pengetahuan
2. Berdasarkan wawancara, petugas
kesehatan atau kader-kader kesehatan
jarang melakukan kunjungan rumah dan
hanya mendata masyarakat yang sakit
tanpa memberikan tindakan

B. Data Objektif
NO DATA MASALAH
1. dari hasil Observasi tidak terdapat
informasi kesehatan seperti poster
tentang promosi kesehatan ataupun
baliho mengenai pendidikan kesehatan
2. Dari hasil survey,sebagian besar
warga jarang melakukan pemeriksaan
kesehatan dan juga kurang
mendapatkan informasi kesehatan dari
petugas kesehatan terutama pada
kelompok lansia.
4. tidak terdapat informasi kesehatan
seperti poster tentang promosi
kesehatan ataupun baliho mengenai
pendidikan kesehatan
2. A. Data Subjektif Domain 1 : Promosi
1.dari Hasil wawancara,Area pasar kehatan
pun sulit untuk dijangkau. Oleh karena Kelas 2 : Manajemen
itu, masyarakat lebih sering membuat kesehatan
ikan asin karena dapat bertahan lebih Kode : 00188
lama dan bisa dikonsumsi kapan saja.
Perilaku kesehatan
B. Data objektif
cenderung beresiko
1. Berdasarkan hasil survey di RW 03
populasi terbanyak adalah lansia. Usia
lansia dimulai dari 60 tahun dan >80
tahun. Berdasarkan data sekunder dari
kelurahan
2. Berdasarkan hasil survey kesehatan
yang dilakukan oleh Puskesmas B,
diperoleh bahwa gangguan kesehatan
yang utama adalah hipertensi.

3 A. Data Subjektif Domain 1 : Promosi


NO DATA MASALAH
1.Berdasarkan wawancara dengan kesehatan
beberapa keluarga yang memiliki Kelas 2 : Manajemen
anggota keluarga lansia, jika anggota kesehatan
keluarga sakit seperti sakit kepala Kode : 00099.
tindakan untuk mengatasinya adalah
Ketidakefektifan
dengan membeli obat bebas di warung.
pemeliharaan kesehatan
B. Data Objektif
1.Dari hasil Survey yang dilakukan di
RW 03,Pusat pelayanan kesehatan
tingkat pertama cukup jauh dari
pemukiman warga

3. Skoring

N
Diagnosa keperawatan Pentingnya Pengaruh Peningkatan Tingkatan
o
komunitas (masalah) masalah untuk positif untuk kualitas semua Total
diselesaikan masyarakat hidup jika masalah dari score
jika masalah masalah level 1-6
diselesaikan diselesaikan

1. Defisien pengetahuan 4 3 3 6 16

2 Perilaku kesehatan 3 3 3 5 14
cenderung beresiko

3 Ketidakefektifan 3 3 3 4 13
pemeliharaan
kesehatan

4. Diagnosa

Diagnosa Keperawatan Total Score


Defisien pengetahuan 16
Perilaku kesehatan cenderung 14
beresiko
Ketidakefektifan pemeliharaan 13
kesehatan

5. Intervensi

Diagnosa Kode Noc kode Nic


Defisiensi Primer : Primer :
pengetahuan Domain 4 : Domain III : Perilaku
Kelas S : Pendidikan
Pengetahuan tentang
pasien
kesehatan dan perilaku Level 3 Intervensi:
Pendidikan kesehatan
Kelas S : Pengetahuan 5510
1. Targetkan sasaran
tentang kesehatan
pada kelompok beresiko
Level 3 Outcomes
tinggi dan rentan usia
1823 Pengetahuan : Promosi
yang akan mendapat
kesehatan
manfaat besar dari
182308 Perilaku meningkatkan
pendidikan kesehatan.
kesehatan
2. Identifikasi faktor
182328 Sumber informasi
internal atau ekseternal
peningkatan kesehatan
yang dapat
terkemuka
meningkatkan atau
Sekunder :
mengurangi motivasi
1847 Pengetahuan :
untuk berperilaku sehat.
Manajemen penyakit
3. Tentukan pengetahuan
kronik
kesehatan dan gaya
184701 Faktor-faktor penyebab
hidup perilaku saat ini
dan faktor yang
pada individu, keluarga,
berkontribusi
atau kelompok sasaran.
184702 Perjalanan penyakit
4. Letakkan iklan yang
biasanya
menarik ditempat
strategis untuk
Tersier :
mendapatkan perhatian
0907 Memproses informasi
audiens yang menjadi
090709 Memahami kalimat
090704 Menunjukkan peroses sasaran.
pikir yang terorganisis 5. Ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
menolak perilaku yang
tidak sehat atau
beresiko daripada
memberikan saran
untuk menghindari atau
merubah perilaku.
Sekunder :
Domain III: perilaku
5240
Kelas R: bantuan koping
Level 3 intervensi:
konseling
1. Bangun hubungan
terapeutik yang
didasarkan pada rasa
saling percaya dan
saling menghormati.
2. Tetapkan lama
hubungan konseling.
3. Sediakan informasi
factual yang tepat
dan sesuai
kebutuhan
Tersier :
5520
Domain III: perilaku
Kelas P: terapi kognisi
Level 3 intervensi
Fasilitasi pembelajaran
1. Berikan informasi
sesuai dengan tingkat
perkembangan pasien.
2. Berikan informasi
dengan cara yang
tepat, seperti mulai dai
hal yang sederhana
lalu ke yang lebih
kompleks, dari
informasi yang konkrit
ke informasi yang
abstrak.
3. Berikan informasi yang
merangsang
perubahan perilaku
pasien.
4. Gunakan kata-kata
yang mudah diingat.
5. Segera koreksi jika
pasien salah
menafsirkan informasi.
6. Jangan terlalu lama
dalam memberikan
pendidikan kesehatan.

Perilaku kesehatan Primer : Primer :


cenderung 1837 Domain 4 : Domain 3 : Perilaku
beresiko Pengetahuan tentang Kelas S : Pendidikan
kesehatan dan perilaku pasien
Kelas Q : Perilaku Level 3 Intervensi
Sehat 5510 Pendidikan kesehatan
1603 Level 3 Outcomes 1. Targetkan sasaran
Perilaku promosi pada kelompok
160201 kesehatan beresiko tinggi dan
Menggunakan perilaku rentan usia yang akan
160207 yang menghindari mendapat manfaat
resiko besar dari pendidikan
Melakukan perilaku kesehatan.
kesehatan secara rutin 2. Identifikasi faktor
Sekunder: internal atau ekseternal
Domain 4 : yang dapat
Pengetahuan tentang meningkatkan atau
kesehatan dan perilaku mengurangi motivasi
Kelas S : Manajemen untuk berperilaku
1928 penyakit kronik sehat.
Level 3 Outcomes 3. Tentukan pengetahuan
192802 Control resiko : kesehatan dan gaya
Hipertensi hidup perilaku saat ini
192805 Mengidentifikasi factor pada individu, keluarga,
resiko hipertensi atau kelompok
192806 Mengidentifikasi tanda sasaran.
dan gejala Hipertensi 4. Letakkan iklan yang
192809 Memeriksa tekanan menarik ditempat
darah sesuai anjuran strategis untuk
Mematuhi asupan mendapatkan perhatian
Garam sesui anjuran audiens yang menjadi
sasaran.
Tersier : 5. Ajarkan strategi yang
Domain 4 : dapat digunakan untuk
Pengetahuan tentang menolak perilaku yang
kesehatan dan perilaku tidak sehat atau
3107 Kelas FF : Manajemen beresiko daripada
kesehatan memberikan saran
310701 Manajemen diri : untuk menghindari atau
Hipertensi merubah perilaku.
310704 Memantau tekanan
darah
310705 Mempertahankan target Sekunder :
tekanan darah Domain 3 : Perilaku
310714 Menggunakan obat- Kelas S : pendidikan
obat sesuai resep pasien
Membatasi asupan Level 3 Intervensi
Garam 5602 Pengajaran : Proses
penyakit
1. Jelaskan tanda dan
gejala yang umum dari
penyakit
2. Jelaskan mengenai
proses penyakit
3. Berikan informasi
kepada pasien
mengenai kondisinya
4. Instruksikan pasien
mengenai tindakan
untuk meminimalkan
efek samping
penanganan dari
penyakit
Tersier :
Domain 3 : Perilaku
Kelas R : Bantuan koping
5250 Dukungan pengambilan
keputusan
1. Bantu pasien
mengidentifikais
keuntungan dan
kerugian dari setiap
alternative pilihan
2. Informasikan pada
pasien mengenai
pandangan-
pandangan atau solusi
alternative dengan
cara yang jelas dan
mendukung
3. Fasilitasi pengambilan
keputusan kolaboratif

Ketidakefektifan Primer : Primer :


pemeliharaan Domain 4 : Domain 3 perilaku

kesehatan Pengetahuan tentang Kelas R: Bantuan koping


kesehatan dan perilaku Level 3 Intervensi:
Kelas S : Pengetahuan 5230 Peningkatan koping
tentang kesehatan 1. Bantu pasien untuk
Level 3 Outcomes: menyelesaikan
1805 Pengetahuan : perilaku masalah dengan cara
kesehatan yang konstruktif.
Pemakaian yang aman 2. Sediakan informasi
180509 dari obat-obatan yang actual : pendidikan
di resepkan. pasien
180510 Pemakaian yang aman Kelas S: Pendidikan
dari obat-obatan yang pasien
tidak di resepkan. Level 3 Intervensi:
Sekunder : 5515 Peningkatan kesadaran
Kelas Q : perilaku sehat kesehatan
1623 Level 3 Outcomes: 1. Berkomunikasi
Perilaku patuh: dengan
pengobatan yang mempertimbangkan
162302 disarankan kesesuaian usia,
Memperoleh obat yang budaya, dan jenis
162303 dibutuhkan. kelamin
Menginformasikan 2. Berikan informasi
professional kesehatan tertulis secara tertulis
mengenai semua oba maupun lisan pada
yang sudah di pasien sesuai dengan
162305 konsumsi. bahasa utamanya
Minum obat sesuai 3. Sediakan materi
dosis. informasi kesehatan
Tersier: yang mudah dipahami
Kelas Q : perilaku sehat Sekunder :
Level 3 Outcomes: Domain 7: Komunitas
1608 Kontrol gejala Kelas D: Manajemen
160801 Memantau munculnya resiko komunitas
gejala 6520 Skrining kesehatan
160813 Mendapatkan 1. Tentukan populasi
perawatan kesehatan target untuk
ketika gejala yang dilakukannya
berbahaya muncul pemeriksaan
kesehatan
2. Sediakan akses yang
mudah bagi layanan
skrining
3. Jadwalkan pertemuan
untuk meningkatkan
efisiensi untuk
perawatan individual
4. Lakukan pengkajian
yang sesuai
5. Berikan informasi
pemeriksaan diri yang
tepat selama skrining
6. Berikan hasil skrining
pada pasien
7. Beri saran kepada
pasien yang memiliki
hasil dengan temuan
abnormal mengenai
alternative
pengobatan atau
kebutuhan untuk
dilakukannya evaluasi
lebih lanjut
Tersier :
Domain 7: Komunitas
Kelas D: Manajemen
resiko komunitas
Level 3 intervensi:
6484 Manajemen lingkungan:
komunitas
1. Monitor status resiko
kesehatan yang sudah
diketahui
2. Berpartisipasi dalam
program komunitas
untuk mengatasi
resiko yang sudah
diketahui
3. Berkolaborasi dalam
mengembangkan
program aksi
dikomunitas
4. Tingkatkan kebijakan
pemerintah untuk
menurunkan resiko
tertentu

Anda mungkin juga menyukai