Anda di halaman 1dari 15

TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN LANSIA

Dosen Pengampu : Firiani, S.Kep., M.Kes

Nama Kelompok 1 :

1. Anik Wahyunita
2. Dewi Candra
3. Dini Septiani
4. Ida Tawarini
5. Luluk Ismawadatul M
6. Rosandra F.S

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS AN NUUR

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan.
Dalam mendefinisikan menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) terdapat tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu
aspek biologi, aspek ekonomi, dan aspek sosial. Secara biologis penduduk
lansia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus
menerus yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik sehingga
rentannya terkena penyakit dan dapat menyebabkan kematian. Secara
ekonomi penduduk lansia lebih dipandang sebagai beban daripada sebagai
sumber daya. Banyak orang beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak
lagi memberikan manfaat dan sebagai beban keluarga juga masyarakat.
Seiring berjalannya waktu, proses penuaan memang tidak bisa
dihindari. Keinginan semua orang adalah bagaimana agar tetap tegar
dalam menjalani hari tua yang berkualitas dan penuh makna. Hal ini dapat
dipertimbangkan mengingat usia harapan hidup penduduk yang semakin
meningkat. Meskipun proses menjadi tua merupakan gambaran yang
universal, tidak seorang pun mengetahui dengan pasti penyebab penuaan.
Seseorang dengan usia kronologis 70 tahun mungkin dapat memiliki usia
fisiologis seperti orang usia 50 tahun. Atau sebaliknya, seorang dengan
usia 50 tahun mungkin memiliki banyak penyakit kronis sehingga usia
fisiologisnya 90 tahun. Walaupun demikian memang harus diakui bahwa
ada berbagai penyakit yang sering menghinggapi kaum lanjut usia dengan
penurunan kualitas hidup sehingga status lansia dalam kondisi sehat atau
sakit. Berbagai upaya telah di laksanakan oleh pemerintah diantaranya
pelayanan kesehatan, sosial, ketenagakerjaan, dan lainnya telah dkerjakan
oleh berbagai tingkatan, yaitu tingkat individu lansia, kelompok lansia,
keluarga, panti sosial Tresna Wreda atau di singkat PSTW, saran
pelayanan kesehatan tingkat dasar atau primer, tingkat pertama atau

2
sekunder, tingkat lanjutan atau tersier untuk mengatasi permasalahan yang
terjadi pada lansia.
Adapun program kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia
adalah JPKM yang merupakan salah satu program pokok perawatan
kesehatan masyarakat yang ada di puskesmas dengan sasaran keluarga
lansia. Perkembangan jumlah keluarga yang terus menenerus meningkat
dan banyaknya keluarga yang beresiko, tentunya membuat perawat untuk
memberikan pelayanan kepada keluarga secara professional. Salah satu
strategi dalam membangun Indonesia sehat adalah Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat (PJKM). Dengan strategi ini diharapkan lansia
mendapatkan pelayanan yang baik dan perhatian yang selayaknya.
2. Tujuan Penulisan
Tujuan pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas
“Keperawatan Gerontik” dan bertujuan untuk memberikan informasi,
gambaran, keterangan serta penjelasan mengenai “Trend dan Issue dalam
Keperawatan Gerontik”.
3. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan makalah ini adalah diharapkan mahasiswa atau


pembaca mendapatkan informasi tentang Trend dan Issue dalam
Keperawatan Gerontik dan mengetahui cara atau langkah yang dapat
dilakukan dalam pemberian keperawatan pada lansia.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi Trend dan Issue Keperawatan


Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan
analisa, trend juga dapat didefinisikan salah satu gambaran ataupun
informasi yang terjadi pada saat ini yang biasanya sedang popular
dikalangan masyarakat. Trend adalah sesuatu yang sedang dibicarakan
oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta. Issue adalah
suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak
terjadi pada masa pendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial,
politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat,
kematian, ataupun tentang krisis.
Issue merupakan sesuatu yang sedang dicirakan oleh banyak orang
namun belum jelas faktanya atau buktinya. Jadi Trend dan Issue
keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang
tentang praktek mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta ataupun
tidak, Trend dan Issue keperawatan tentunya menyangkut tentang aspek
legal dan etis keperawatan.(Sharma J.P 2019)
2. Fenomena Lansia
a. Pengertian
Menurut pasal UU No.13 tahun 1998 pasal 1 ayat (2), (3), (4)
tentang kesehatan dikatakan bahwa lansia adalah seseorang yang telah
mencapai usia lebih dari 60 tahun. Menurut Wirakartakusumah lansia
adalah seorang pria atau wanita yang berusia 60 tahun keatas baik secara
masih berkemampuan atau pun karena sesuatu hal tidak lagi mampu
berperan aktif dalam pembangunan.(Maryam R Siti 2019)
b. Teori-teori Proses Menua
1) Teori biologi

4
a) Teori Seluler
Kemampuan sel hanya dapat membelah dalam jumlah tertentu
dan kebanyakan sel- sel tubuh di program untuk membelah 50
kali. Jika sebuah sel pada lansia dilepas dari tubuh dibiarkan
dilaboratorium, lalu diobservasi, jumlah sel-sel yang akan
membelah akan terlihat sedikit.
b) Teori Genetik
Menurut teori ini manusia telah di program secara genetic
untuk spesies- spesies tertentu. Tiap spesies mempunyai
didalam nuclei (inti selnya) suatu jam genetic yang telah di
putar menurut suatu replikasi tertentu.
c) Sintesis Protein
Jaringan seperti kulit dan kartilago kehilangan elastisitasnya
pada lansia. Proses kehilangan ini dihubungkan dengan adanya
perubahan kimia pada komponen protein dalam jaringan.
d) Sistem Imun
Kemampuan sistem imun mengalami penurunan pada masa
penuaan.
2) Teori psikologis
a) Aktivitas/Kegiatan
Seorang yang dimasa mudanya aktif dan terus memlihara
keaktifan masa mudanya setelah menua. Sense of integrity Yng
dibangun dimasa mudanya tetap terpelihara dimasa tua.
b) Kepribadian Berlanjut
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah diusia
lanjut. Identity pada lansia yang sudah mantap memudahkan
dalam memelihara hubungan dalam masyarakat, melibatkan
diri dengan masalah di masyarakat, keluarga dan hubungan
interpersonal.
c) Teori pembebasan
Putusnya pergaulan atau hubungan dengan masyarakat dan

5
kemunduran individu dengan individu lainnya.
3. Fenomena Demografi
Data Biro sensus Amerika Serikat memperkirakan Indonesia akan
mengalami pertambahan warga lanjut usia terbesar diseluruh dunia pada
tahun 1990-2025, yaitu sebesar 41,4%. Sebagaiman dilaporkan oleh
Expert Commite on Health of the Erderly, di Indonesia diperkirakan
beranjak dari peringkat 10 pada tahun 1980 ke peringkat 6 pada tahun
2020. Pada tahun 2020 diperkirakan meningkat 3 kali menjadi kurang
lebih 29 juta jiwa atau 11,4% dari total populasi penduduk.
Dari data diatas didapatkan hasil yaitu :
a. 62,3% lansia di Indonesia masih berpenghasilan dari pekerjaan sendiri
b. 59,4% dari lansia masih berperan sebagai kepala keluarga
c. 53% lansia masih menanggung beban kehidupan keluarga
d. Hanya 27,5% lansia mendapat penghasilan dari anak atau menantu
Berbagai upaya telah di laksanakan oleh pemerintah diantaranya
pelayanan kesehatan, sosial, ketenagakerjaan, dan lainnya telah dkerjakan
oleh berbagai tingkatan, yaitu tingkat individu lansia, kelompok lansia,
keluarga, panti sosial Tresna Wreda atau di singkat PSTW, saran
pelayanan kesehatan tingkat dasar atau primer, tingkat pertama atau
sekunder, tingkat lanjutan atau tersier untuk mengatasi permasalahan yang
terjadi pada lansia.
4. Fenomena Bio-Psiko-Sosio-Spiritual-dan Penyakit lansia
a. Penuruna fisik
b. Perubahan mental
c. Perubahan-perubahan psikososial
Karakteristik penyakit pada lansia :
1) Penyakit sering multiple, yaitu saling berhubungan satu sama lain.
2) Penyakit bersifat degenerative yang sering menimbulkan kecacatan
3) Gejala sering tidak jelas dan berkembang secara perlahan
4) Sering bersama-sama problem psikologis dan sosial
5) Lansia sangat peka terhadap penyakit infeksi akut

6
6) Sering terjadi penyakit iatrogenic
5. Permasalahan pada Lansia
a. Permasalahan Umum
1) Makin besar jumlah lansia yang berada dibawah garis kemiskinan
2) Makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga anggota keluarga
yang berusia lanjut kurang diperhatikan, dihargai, dan dihormati.
3) Lahirnya kelompok masyarakat industri
4) Masih rendahnya kuantitas dan kualitas tenaga professional
pelayanan lanjut usia
5) Belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan
kesejahteraan lansia
b. Permasalahan Khusus
1) Berlangsungnya proses menua yang berakibat timbulnya masalah
baik fisik, mental, maupun sosial.
2) Rendahnya produktifitas kerja lansia
3) Banyaknya lansia yang miskin, terlantar, dan cacat
4) Berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada tatanan
masyarakat individualistik.
5) Adanya dampak negatif dari proses pembangunan yang dapat
mengganggu kesehatan fisik lansia
6. Pendekatan Perawatan Lansia
a. Pendekatan Fisik
Perawatan fisik secara umum bagi klien lanjut usia ada 2 bagian,
yaitu :
1) Klien lanjut usia yang masih aktif, yang masih mampu bergerak
tanpa bantuan orang lain
2) Klien lanjut usia yang pasif atau tidak dapat bangun yang
mengalami kelumpuhan atau sakit.
b. Pendekatan Psikis
Perawatan mempunyai peranan yang panjang untuk mengadakan
pendekatan edukatif pada klien lanjut usia, berperan sebagai supporter

7
interpreter terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai penampung
rahasia pribadi dan sebagai sahabat yang akrab
c. Pendekatan Spiritual
Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin
dalam hubungannya dengan Tuhan atau agama yang dianutnya,
terutama jika klien dalam keadaan sakit atau mendekati kematian.
7. Masalah Kesehatan Lansia
a. Masalah Kehidupan Seksual
Adanya anggapan bahwa semua ketertarikan seks pada lansia telah
hilang adalah mitos atau kesalahpahaman. Pada kenyataanya,
hubungan seksual pada suami istri yang sudah menikah dapat berlanjut
bertahun-tahun. Hal ini dapat menjadi tanda bahwa maturitas dan
kemesraan antara 2 pasangan sepenuhnya normal.
b. Perubahan Perilaku
Pada lansia sering dijumpai terjadinya perubahan perilaku
diantaranya: daya ingat menurun, pelupa, sering menarik diri, ada
kecenderungan penurunan merawat diri, timbulnya kecemasan karena
dirinya sudah tidak menarik lagi, lansia sering menyebabkan
sensitifitas emosional seseorang yang akhirnya menjadi sumber
banyak masalah.
c. Pembatasan Fisik
Semakin lanjut usia seseorang, meraka akan mengalami
kemunduran terutama dibidang kemampuan fisik yang dapat
mengakibatkan penurunan pada peranan-peranan sosialnya. Hal ini
mengakibatkan timbulnya gangguan didalam hal mencukupi
kebutuhan hidupnya sehingga dapat meningkatkan ketergangtungan
pada orang lain.
d. Paliatif Care
Pemberian obat pada lansia bersifat paliatif care. Paliatif care
adalah obat tersebut ditunjukkan untuk mengurangi rasa sakit yang
dirasakan lansia. Diuretik berfungsi untuk mengurangi volume darah,

8
dan salah satu efek sampingnya yaitu keracunan digosin.
e. Medikasi
Medikasi pada lansia memerlukan perhatian yang khusus dan
merupakan persoalan yang sering kali muncul di masyarakat atau
rumah sakit. Perseolan utama dan terapi obat pada lansia adalah
terjadinya perubahan fisiologi pada lansia akibat efek obat yang luas
termasuk efek samping obat tersebut. Namun hal ini tetap bermasalah
karena lansia sering kali menderita bermacam-macam penyakit untuk
diobati sehingga mereka membutuhkan beberapa jenis obat. Persoalan
yang dialami lansia dalam pengobatan adalah :
1) Bingung
2) Lemah ingatan
3) Penglihatan berkurang
4) Tidak bisa memegang
5) Kurang memahami pentingnya program tersebut untuk dipatuhi
6) Kesehatan mental
8. Upaya pelayanan kesehatan terhadap Lansia
a. Azaz
Azaz yang dianut oleh Departemen Kesehatan RI adalah Add life
to the years, Add health to life, and Add years to life yaitu
meningkatkan mutu kehidupan lansia, meningkatkan kesehatan, dan
memperpanjang usia.
b. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan adalah:
1) Menikmati hasil pembangunan (sharing the benefits of social
development)
2) Masing-masing lansia memiliki keunikan (individuality of aging
persons)
3) Lansia diusahakan mandiri dalam berbagai hal (Dependent)
4) Lansia turut memilih kebijakan (choice)
5) Memberikan perawatan daruma (homecare)

9
6) Pelayanan harus dicapai dengan mudah (Acces sibility)
7) Mendorong ikatan akrab antar kelompok atau antar generasi
(engaging the aging)
8) Transportasi dan utilitas bangunan yang sesuai dengan lansia
(mobility)
9) Pada lansia dapat terus berguna dalam menghasilkan karya
(productivity)
10) Lansia beserta keluarga aktif memlihara kesehatan lansia (self
health care and family care).
c. Jenis Pelayanan
Jenis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi tim upaya
kesehatan, yaitu promotive, prevention, diagnose dini dan pengobatan,
pembatasan kecacatan, serta pemulihan.
1) Promotif
Upaya promotive juga merupakan proses advokasi kesehatan untuk
meningkatkan dukungan klien, tenaga professional dan masyarakat
terhadap praktek kesehatan yang positif menjadi norma- norma
sosial.
Upaya perlindungan kesehatan bagi lansia sebagai berikut :
a) Mengurangi cedera
b) Meningkatkan keamanan di tempat kerja
c) Meningkatkan perlindungan dari kualitas udara yang buruk
d) Meningkatkan keamanan, penanganan makanan dan obat-
obatan
e) Meningkatkan perhatian terhadap kebutuhan gigi dan mulut
2) Preventif
a) Mencakup pencegahan primer, sekunder dan tersier. Contoh
pencegahan primer : Program imunisasi, konseling, dukungan
nutrisi, exercise, keamanan di dalam dan sekitar rumah,
manajemen stress, menggunakan medikasi yang tepat.
b) Melakukan pencegahan sekunder meliputi pemeriksaan

10
terhadap penderita tanpa gejala. Jenis pencegahan sekunder :
Kontrol hipertensi, deteksi dan pengobatan kanker. Skrining
meliputi : pemeriksaan rektal, mammogram, papsmear, gigi
dan mulut.
c) Melakukan pencegahan tersier sesudah gejala sakit dan cacat.
Jenis pelayanan mencegah berkembangnya gejala dengan
memfasilitasi rehabilitasi, mendukung usaha untuk
mempertahankan kemampuan anggota badab yang masih
berfungsi.
3) Rehabilitatif
d. Prinsip Pelayanan Kesehatan lansia
1) Pertahankan lingkungan aman
2) Pertahankan kenyamanan, istirahat, aktifitas dan mobilitas
3) Pertahankan kecukupan gizi
4) Pertahankan fungsi pernafasan
5) Pertahankan aliran darah
6) Pertahankan kulit
7) Pertahankan fungsi pencernaan
8) Pertahankan fungsi saluran perekemihan
9) Meningkatkan fungsi psikososial
10) Pertahankan komunikasi
11) Mendorong pelaksanaan tugas
9. Dampak Keperawatan Lansia
Perawatan lansia atau geriatrik adalah spesialisasi keperawatan
yang mempromosikan kehidupan orang lanjut usia. Mereka bekerja sama
dengan para lansia, keluarga dan komunitas mereka untuk mendukung
penuaan yang sehat, fungsi maksimal, dan kualitas hidup. Lansia beresiko
mengalami cedera dan penyakit seperti Alzheimer, penyakit Parkison, atau
osteoporosis. Perawat lansia atau geriatrik bekerja di berbagai tempat
antara lain rumah sakit, komunitas, perawatan di rumah dan juga di
lingkungan rehabilitasi, sehingga perawat lansia atau geriatri dapat

11
memberikan perawatan sesuai dengan kebutuhannya. Dampaknya, para
lansia akan merasa puas dengan perawatannya yang akan
ditransformasikan ke dalam hidup yang sejahtera dan sehat.(Kholifah N
siti 2018)
10. Rehabilitasi Lansia
Intervensi rehabilitasi lansia terutama bertujuan untuk beradaptasi
atau memulihkan diri dari kecacatan. Perawat perlu memahami disabilitas
fisik pada orang dewasa yang lebih tua. Perawat adalah pemberi perawatan
dorongan, dukungan, dan penerimaan yang dapat membantu lansia tetap
termotivasi untuk kerja keras dalam proses rehabilitasi.
Perawat mengambil peran penting dalam perawatan lansia dan
merupakan salah satu praktik yang menantang. Sasaran prioritas untuk
pasien lanjut usia termasuk memperoleh rasa kendali, merasa aman dan
mengurangi stress. Pada saat yang sama perawat dapat melatih lansia
untuk melakukan aktivitas sendiri, sehingga mereka juga dapat terlibat
aktif dalam berbagai aktivitasnya.

12
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Keperawatan lansia atau geriatri merupakan salah satu peran
penting perawat yang penting dan juga menarik. Sebagai perawat, kita
perlu melihat aspek positif dari penuaan. Tidak ada kata terlambat untuk
mengubah perilaku dan meningkatkan status kesehatan serta kualitas
hidup. Kita bisa menjaga mereka sebagai orang tua kita sendiri sekaligus
kita akan menghormati budaya dan kepercayaan mereka bahwa mengapa
sebagai perawat kita memainkan peran yang dinamis untuk
meningkatkan kehidupan pasien lanjut usia. Perawat dapat memberikan
perawatan dalam pengaturan yang berbeda sehingga perawat dapat
memberikan perawatan dengan cara yang berbeda menjangkau orang
orang dari budaya yang berbeda. Perawatan holistik diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan unik pasien lanjut usia.
2. Saran
Dalam keperawatan lansia, seseorang perawat hendaknya
mengetahui "Trend dan Issue dalam Keperawatan Lansia" yang akan
diberikan kepada klien yaitu para lansia sehingga lansia merasa
tercukupi kebutuhannya secara lebih efektif.
Bagi keluarga klien juga hendaklah mengetahui tentang"Trend dan Issue
dalam Keperawatan Lansia" sehingga lansia dapat menjalani masa
tuanya dengan lebih baik dan nyaman.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kholifah N siti. 2018. “Modul Ajar Keperawatan Lansia.” Journal Nursing News.

Maryam R Siti. 2019. “Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya.” Jurnal Ilmiah
Ilmu Keperawatan Indonesia.

Sharma J.P, Nisha Clement. 2019. “Trend, Issue and Practice in Ceriatri Nursing
Care.” Journal of Borneo Holistic Health 1(2).

14
15

Anda mungkin juga menyukai