Disusun Oleh :
2021
A. Konsep Lansia
Gerontologi berasal sari bahasa latin yaitu geros berarti lanjut usia dan logos
berarti ilmu. Gerontologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari proses menua
dan masalah yang terjadi pada lanjut usia (Artinawati, 2014).
Geriatri merupakan salah satu cabang dari geronologi dan medis yang
mempelajari khusus aspek kesehatan dari lanjut usia, baik yang ditinjau dari segi
promotif, preventuf, kuratif maupun rehabilitatif yang mecakup kesehatan badani,
jiwa dan sosial, serta penyakit cacat (Artinawati, 2014).
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menua
atau menjadi tua adalah suatu keadaaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia.
Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu
waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan
proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan, yaitu anak,
dewasa dan tua (Nugroho, 2006).
B. Karakteristik
Menurut pusat data dan informasi, kementrian kesehatan RI (2016),
karakteristik lansia dapat dilihat berdasarkan kelompok berikut ini :
1) Jenis kelamin
Lansia lebih didominasi oleh jenis kelamin perempuan. Artinya, ini menunjukan
bahwa harapan hidup yang paling tinggi adalah perempuan.
2) Status perkawinan
Penduduk lansia ditilik dari status perkawinannya sebagian besar berstatus kawin
60% dan cerai mati 37%
3) Living arrangement
Angka beban tanggungan adalah angka yang menunjukan perbandingan
banyaknya orang tidak produktif (umur 65 tahun) dengan orang berusia produktif
(umur 15-64 tahun). Angka tersebut menjadi cermin besarnya beban ekonomi
yang harus ditanggung penduduk usia produktif untuk membiayai penduduk usia
nonproduktif.
4) Kondisi kesehatan
Angka kesakitan merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur
derajat kesehatan penduduk. Angka kesakitan bisa menjadi indikator kesehatan
negatif. Artinya, semakin rendah angka kesakitan menunjukan derajat kesehatan
penduduk yang semakin baik.
C. Batasan
Menurut WHO, lansia dibagi menjadi empat kelompok, yaitu:
1. Usia pertengahan (middle age): usia 45-59 tahun.
2. Lansia (elderly): usia 60-74 tahun.
3. Lansia tua (Old): usia 75-90 tahun.
4. Usia sangat tua (Very Old): usia diatas 90 tahun.
Sedangkan menurut Depkes RI dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Kelompok menjelang usia lanjut (45-54 th) sebagai masa Viritalitas
2. Kelompok usia lanjut (55-64 th) sebagai Presenium
3. Kelompok usia lanjut 65 th > sebagai masa Senium
D. Tipologi
Beberapa tipe pada lansia bergantung pada karakter, pengalaman hidup,
lingkungan, kondisi fisik, mental, sosial, dan ekonominya (Nugroho, 2000 dalam
buku R. Siti Maryam, dkk, 2008). Tipe tersebut dapat dibagi sebagai berikut:
1. Tipe arif bijaksana
Kaya dengan hikmah, pengalaman, menyesuaikan diri dengan perubahan zaman,
mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati, sederhana, dermawan,
memenuhi undangan, dan menjadi panutan.
2. Tipe mandiri
Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif dalam mencari
pekerjaan, bergaul dengan teman, dan memenuhi undangan.
3. Tipe tidak puas
Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga menjadi pemarah, tidak
sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkritik dan banyak menuntut.
4. Tipe pasrah
Menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan agama, dan melakukan
pekerjaan apa saja.
5. Tipe bingung
Kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder, menyesal, pasif, dan
acuh tak acuh.
Tipe lain dari lansia adalah tipe optimis, tipe konstruktif, tipe dependen
(ketergantungan), tipe defensif (bertahan), tipe militant dan serius, tipe
pemarah/frustasi (kecewa akibat kegagalan dalam melakukan sesuatu), serta tipe
putus asa (benci pada diri sendiri).
Kenyataan:
Tidak semua lanjut usia berfikiran dan bersikap demikian.
3. Mitos Berpenyakitan
Lansia dipandang sebagai masa degenerasi biologis yang disertai berbagai
benderitaan akibat bermacam- macam penyakit yang menyertai proses menua.
Kenyataan :
a) Memang proses ketuaan disertai dengan menurunya daya tahan tubuh dan
metabolism sehingga rawan terhadap penyakit
b) Tetapi banyak penyakit yang masa sekarang dapat dikontrol dan diobati
4. Mitos Senilitas
Lanjut usia dipandang sebagai masa pikun yang desebabkan oleh kerusakan
bagian tertentu dan otak
Kenyataan :
Tidak semua lanjut usia dalam proses ketuannya diiringi dengan kerusakan bagian
otak ( banyak yang masih tetap sehat dan segar )
5. Mitos ketidakrepoduktifan
Lansia dipandang sebagai usia tidak produktif
Kenyataan :
Tidak demikian, banyak lansia yang mencapai kematangan, kemantapan dan
produktifitas mental dan material pada lansia.
DAFTAR PUSTAKA
Lansia diakses 04 Mei 2011darihttp://stikeskabmalang.wordpress.com/2009/10/01/trend-dan-
issue-keperawatan -lansia/