Anda di halaman 1dari 39

KONSEP DASAR

KEPERAWATAN
GERONTIK

Suwanti, S.Kep.Ns., MNS


S1 Keperawatan, Fakultas Kesehatan, UNW
OUTLINE

LATAR BELAKANG DEMOGRAFI


KEADAAN DAN MASALAH
DEFINISI LANSIA
BATASAN LANJUT USIA
TIPOLOGI
PENGERTIAN GERONTOLOGY & GERIATRI
LINGKUP ASKEP GERONTIK
PERAN DAN FUNGSI
TANGGUNG JAWAB PERAWAT GERONTIK
PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL PADA LANSIA: KESEJAHTERAAN
PADA LANSIA
LATAR BELAKANG DEMOGRAFI

Population ageing is now almost a world wide phenomenon. (Reed, 2012).

Indonesia termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur


lanjut usia (Aging structure population)  karena jumlah penduduk yg
berusia diatas 60 tahun keatas sekitar 7,18%. Provinsi dg lansia terbyk
7% adalah Jawa dan Bali. (Azizah, 2011).

Th 2020-2025, peringkat 4 dunia setelah RRC, India, AS dg umur


harapan hidup (UHH) 70 tahun (Nugroho, 2008).
YANG
FAKTOR
MEMPENGARUHI UHH: Perbaikan
gizi dan
Meningkatnya sanitasi
pengawasan
penyakit
Menurunnya angka infeksi
kematian bayi dan anak

Majunya
yankesh

Sehingga kebutuhan akan askep pada lansia meningkat, terutama


didaerah perkotaan dimana mayoritas lansia berdomisili (Azizah,2011).
Sehingga dibutuhkan caregiver lebih banyak agar kemandirian lansia dapat
dipertahankan.
KEADAAN DAN MASALAH

Promosi
kesehatan,
pencegahan
Perbaikan penyakit
lingkungan dan yankesh
hidup dan iptek

Kemajuan
ekonomi

mengakibatkan meningkatnya umur harapan hidup manusia


(Life Expectancy)- Akibatnya terjadi peningkatan jumlah
lansia dan ada kecenderungan meningkat dengan cepat.
LANJUTAN...
Peningkatan jumlah penduduk akan berdampak pada
berbagai aspek kehidupan, baik bagi lansia sendiri, keluarga,
masyarakat maupun pemerintah
Implikasi ekonomis: peningkatan
ratio ketergantungan lansia
(Old age ratio dependency)

Kemunduran fisik, psikis, sosial digambarkan melalui tahap kelemahan


(impairement), keterbatasan fungsional (functional limmitation),
ketidakmampuan (disability) dan keterhambatan (Handicap)
MASALAH YANG SERING
DIHADAPI OLEH LANSIA
(MASALAH FISIK)

Mudah jatuh Mudah lelah BB menurun

Gangguan
Masalah
ketajaman
BAB
penglihatan
PENYAKIT YANG SERING
DIHADAPI LANSIA DI
INDONESIA
1. Penyakit sistem pernafasan
2. Penyakit kardiovaskuler dan pembuluh darah
3. Penyakit pencernaan makanan
4. Penyakit sistem urogenital
5. Gangguan pada koksa/sendi panggul
6. Anemia
7. Dimensia
8. Gangguan penglihatan
9. Ansietas
10. Dekompensasi kordis
11. DM,hipotiroidsm
12. Gangguan defekasi
(Azizah, 2011)
LANSIA??
DEFINISI LANSIA
Lanjut usia merupakan bagian dari proses tumbuh kembang, proses
alami.

UU No.13 Th 1998 ttg kesejahteraan lansia pada BAB 1 pasa 1 ayat


2, yg dimaksud lansia adalah seseorang yg mencapai usia 60 th
keatas (Azizah, 2011).

Lansia merupakan kelanjutan dari usia dewasa (Nugroho, 2008).


CONTINUED….
Pengertian lansia beragam tergantung kerangka pandang individu
Ex: orang yg masih berusia 35 th bisa dianggap tua bagi anaknya dan
tdk muda lagi, org sehat aktif 65 tahun mungkin menganggap usia 75
th sebagai permulaan lansia (Brunner &Suddart, 2001).

Lanjut usia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut


dari suatu proses kehidupan yang akan dijalani oleh semua individu,
ditandai dg penurunan kemampuan tubuh utk beradaptasi dg stress
lingkungan (Surini&Utomo,2003)
CONTINUED…
Lansia didefinisikan berdasarkan karakteristik sosial masyarakat yg
menganggap bahwa orang telah tua jika menunjukkan ciri fisik
seperti beruban, keriput,hilangnya gigi, tidak mampu lg berperan org
dewasa atau cucu pertamanya lahir (kriteria simbolik). (Stanley &
Beare ,2007)
Menurut masyarakat kepulauan Pasifik, seseorang dianggap tua
ketika ia berfungsi sebagai kepala dari garis keturunan keluarganya
(Azizah, 2011).
LANJUTAN...

Menurut Stanley & Beare (2007), menganalisis kriteria lanjut usia


dari 57 negara didunia dan menemukan bahwa kriteria yang paling
umum adalah gabungan antara usia kronologis dengan
perubahan dalam peran sosial dan diikuti oleh perubahan status
fungsional seseorang.
BATASAN LANSIA
WHO (1999) Menggolongkan lansia berdasarkan usia kronologis/biologis
• Middle age 45-59 tahun
• Elderly 60-74 tahun
• Old 75-90 tahun
• Very old diatas 90 tahun

Nugroho (2000) Lansia adalah orang telah berumur diatas 65 tahun.


Setyonegoro Dewasa muda (elderly adulthood 18- 25)
(dalam Azizah,2011) Dewasa penuh(middle years)/maturitas 25-60 atau 65 tahun
Lansia(geriatric age) ≥65 atau 70 tahun:
 Young old (70-75tahun)
 Old (75-80tahun)
 ≥ 80tahun (very old)

DEPKES 45-54thkelompok menjelang lansia, 55-64thpresenium,


>65th(senium)
UU No.13 (1998) Lansia bila usia ≥ 60 tahun
Tipe arif Kaya akan hikmah pengalaman, menyesuaikan diri dg perubahan jaman,
bijaksana mempunyai kesibukan, ramah, rendah hati, sederhana, dermawan,
TIPOLOGI LANSIA
memenuhi undangan, menjadi panutan

Tipe mandiri Mengganti kegiatan-kegiatan yg hilang dg kegiatan baru, selektif dlm


mencari pekerjaan dan teman, memenuhi undangan.

Tipe tdk puas Konflik lahir batin menentang proses ketuaan, kehilangan
kecantikan/daya tarik jasmaniah, kehilangan kekuasaan,status, tmn yg
disayangi, pemarah, tdk sabar, mudah tersinggung, menuntut,sulit
dilayani,pengkritik.

Tipe pasrah Menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan beribadah,
habis gelap datang terang, ringan kaki, mengerjakan pekerjaan apa saja.

Tipe bingung Kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder mental sosial


ekonominya, pasif.
TIPE LANSIA MENURUT
KUNTJORO(2002)
Tipe optimis lanjut usia santai dan periang, penyesuaian cukup baik,
mereka memandang masa lanjut usia dalam bentuk
bebas dari tanggung jawab dan sebagai kesempatan
untuk menuruti kebutuhan pasifnya. Tipe ini sering
disebut juga lanjut usia tipe kursi goyang ( the rocking
chairman)
Tipe konstruktif Integritas baik, menikmati hidup, toleransi tinggi, fleksibel,
tdk byk gejolak, tenang dan mantap sampai tua.
Kepribadian dimulai sejak muda
Menerima fakta menua, pensiun dg bijaksana, siap mental
utk kematian.
Tipe Jika ditinggal meninggal pasangan sedih mendalam,
dependent/tergantung senang dg pensiun, tdk punya inisiatif tapi masih tahu diri,
masih dapat diterima masyarakat.
Tipe defensif Selalu menolak bantuan, emosi tdk terkontrol, konvulsif,
takut tua, td menyenangi pensiun.
CONTINUED…
Tipe bermusuhan(hostile Tdk puas dg kehidupannya, selalu menganggap
personality) org lain sbg penyebab kegagalan,selalu
mengeluh dan curiga,takut mati, iri dg yg muda.

Tipe putus asa/benci diri Terlihat sengsara, cenderung membuat susah


sendiri/ self hate dirinya,selalu menyalahkan diri sendiri, merasa
personality jadi korban dari keadaan.
PENGGOLONGAN
LANSIA (NUGROHO,2000)
Serat werdatama(mangun Serat Kalatida(Ronggo warsito)
negoro IV)
1. Org berbudi sentoso
1. Wong sepuh (sepi hawa
nafsu, menguasai ilmu dwi tetap berusaha utk
tunggal (mampu cari rizki,ingat dan
membedakan baik buruk,
benar salah) waspada.
2. Wong sepah (org tua 2. Orang lemah
kosong, tdk tahu rasa, bicar
muluk tanpa isi,tingkah laku 3. Berputus asa,sudah tua mau
dibuat buat berlebihan apa,menjauhkan diri dr
&memalukan. keduniawian agar tetap
disayang Allah.
GERONTOLOGY AND GERIATRIC

Gerontology is the broad term used to define the study of aging and
and/or the aged. This includes the bio psychosocial aspects of aging
(Mauk, 2006).-cabang ilmu yg membahas proses menua dan masalah yg
timbul pd org yg berusia lanjut.

Under the umbrella of gerontology are several subfields including


geriatrics, social gerontology, geropsychology, geropharmaceutics,
financial gerontology, gerontological nursing, and gerontological
rehabilitation nursing, to name few (Mauk, 2006).geriatrik—berkaitan
dg penyakit/kecacatan yg tjd pd org yg berusia lanjut
CONTINUED…..

Geriatrics is often used as a generic term


relating to the aged, but specially refers to
medical care of the aged (Mauk, 2006).

This is why many nursing journals and


texts have chosen to use the term
gerontological nursing versus geriatric
nursing.
GERIATRIC NURSINGpraktik keperawatan yg berkaitan dg
penyakit pd proses menua.

KEPERAWATAN GERONTIKpelayanan profesional yg


berdasarkan ilmu dan kiat atau teknik keperawatan yg berbentuk bio-
psiko-sosial-spiritual dan kultural yg holistik yg ditujukan pada klien
lansia baik sehat maupun sakit pd tingkat individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
GERONTOLOGICAL
NURSING
It Is the aspect gerontology that falls within the dicipline of nursing
and the scope of nursing practice (Mauk, 2006)
It is. involve nurses advocating for the health of older persons at
all level of prevention
Gerontological nurses work with healthy elderly persons in their
communities.
The acutely ill elderly requiring hospitalization and treatment
LINGKUP ASKEP
GERONTIK
Area praktik gerontik difokuskan pd tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia pd lansia sbg akibat proses penuaan.
Pencegahanterhadap ketidakmampuan akibat proses penuaan.
Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akibat
proses penuaan.
Pemulihan  ditujukan untuk upaya mengatasi
kebutuha/keterbatasan akibat proses penuaan
PERAN DAN FUNGSI
PERAWAT
1. Care giver (pemberi asuhan langsung)
2. Pendidik klien lansia(educator)
3. Motivator
4. Advocator/ pembela
5. Konselor
TANGGUNG JAWAB
PERAWAT GERONTIK
1. Membantu klien lansia memperoleh kesehatan optimal.
2. Membantu klien lansia memelihara kesehatannya.
3. Membantu klien lansia menerima kondisinya.
4. Membantu klien lansia menghadapi ajal dg diberlakukan secara
manusiawi sampai meninggal.
PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL PADA LANSIA: KESEJAHTERAAN PADA LANSIA

PELAYANAN KESEHATAN LANSIA DI MASYARAKAT

PELAYANAN SOSIAL BAGI LANSIA


PELAYANAN
KESEHATAN LANSIA
DIMASYARAKAT
Mengingat berbagai kekhususan perjalanan dan penyakit lansia,
perlu adanya kerjasama multidisipliner yg bekerja secara
interdispliner dalam mencapai tujuan pelayanan lansia.Pada tim ini
komponen utama adalah dokter, pekerja sosio medik,dan perawat.

Tergantung dari kompleksitas dan jenis layanan yg diberikan,


anggota tim bisa ditambah dg tenaga rehabilitasi medik (dokter,
fisioterapis,terapi okupasi, terapi wicara,dll), psikolog dan psikiater,
farmasi, ahli gizi, dan tenaga lain yg bekerja dlm layanan
tersebut(Azizah,2011).
BENTUK PELAYANAN
KESEHATAN PADA LANSIA:

1. Pelayanan kesehatan lanjut usia dimasyarakat


(community based geriatric service)
2. Pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat
berbasis Rumah Sakit (Hospital Based
Community Geriatric Service)
3. Layanan Kesehatan Lansia Berbasis Rumah
Sakit (Hospital Based Geriatric Service).
1. PELAYANAN KESEHATAN
LANSIA DI MASYARAKAT
(Community Based Geriatric
Service)

Pada yankesh ini, semua upaya kesehatan yg berhubungan dg


masyarakat, diupayakan masyarakat ikut berperan serta dalam
menangani kesehatan para lansia.

Puskesmas dan dokter praktik merupakan tulang punggung dlm


layanan kesehatan ini. Puskesmas berperan membentuk
kelompok/klub lansia, didlm klub ini yankesh dapat dilakukan dg
mudah baik upaya promotif, preventif,kuratif, atau rehabilitatif.
Dokter praktek swasta berperan terutama menangani tindakan
kuratif insidental.
CONTINUED….
Yankesh harus diintegrasikan dg layanan kesejahteraan lain:
dinas sosial, agama, pendidikan&kebudayaan,dll. Peran serta LSM
utk membentuk layanan sukarela misalnya dalam pendirian badan yg
membantu layanan perawatan, kebersihan rumah, atau pemberian
makanan (meals on wheels) juga perlu didorong.

Pada dasarnya, layanan ini hrs mendayagunakan dan


mengikutsertakan masyarakat (termasuk lansianya) semaksimal
mungkin. Ex: posyandu lansia
2. PELAYANAN KESEHATAN
LANSIA DIMASYARAKAT
BERBASIS RS (HOSPITAL BASED COMMUNITY GERIATRIC
SERVICE)

Pada layanan tingkat ini, RS setempat yang telah melakukan layanan


geriatrik bertugas membina lansia yg berada diwilayahnya, baik
secara langsung/tdk langsung melalui pembinaan pada Puskesmas yg
berada diwilayah kerjanya”Transfer of knowledge” berupa lokakarya,
symposium, ceramah, baik kepada tenaga kesehatan atau orang
awam.

RS harus bersedia bertindak sebagai rujukan dari yankesh yg ada


(Azizah, 2011).
3. LAYANAN KESEHATAN
LANSIA YANG BERBASIS RS
(HOSPITAL BASED GERIATRIC SERVICE)

Pada layanan ini, RS (tergantung dari jenis layanan yang ada),


menyediakan berbagai layanan bagi para lansia. Mulai dari
layanan sederhana berupa poliklinik lansia, sampai layanan yg
tingkat maju (misal: bangsal akut, klinik siang terpadu/ day hospital,
bangsal kronis, dan/ panti rawat wredha/nursing home).
RSJ juga menyediakan layanan kesehatan jiwa bagi lansia dg pola yg
sama.
Pada tingkat layanan ini perlu adanya suatu layanan terkait antara
unit geriatrik RSU dg unit psikogeriatri RSJ, terutama utk menangani
penderita penyakit fisik dg gangguan psikis/sebaliknya.
CONTINUED….
Bangsal geriatri akut: dg penyakit akut/subakut. Ex: stroke,
pneumonia, keto-acidosis, diabeti, jantung kongestif akut. Dilakukan
tindakan assessmen, kuratif, rehab jalur cepat oleh tim geriatri.

Day hospital: layanan geriatri yg dapat melaksanakan semua tindakan


yg dilakukan oleh bangsal akut/kronik, tetapi tanpa harus rawat inap,
dan layanan hanya pada jam kerja. Layanan: assessmen, kuratif
ambulatory, rehabilitasi, rekreasi. Tenaga: geriatris, perawat dan sosio-
medik, rehab (FT,OT,TW), psikolog, rekreasionis, dll.
CONTINUED…
Bangsal geriatric kronis: untuk merawat penderita dg penyakit kronis
yg memerlukan tindakan kuratif inap dalam jangka waktu yang
lama.Shg cost nya mahal.

Panti rawat wredha: nursing home (dinegara maju).layanan bagi


penderita medis kronis yg sdh tdk memerlukan layanan RS, akan tetapi
berat utk dirawat di rumah sendiri. Tdk memerlukan tindakan spesialis,
jd biaya lebih ringan.

Rehabilitasi geriatri:suatu keharusan pada semua penderita geriatrik,


baik jalur cepat (fast stream rehabilitation) dilakukan selama masih
dirawat dibangsal geriatrik atau slow stream rehabilitation
dilkasanakan secara kronis oleh unit rehab/diintegrasikan dg layanan
geriatrik.
PELAYANAN SOSIAL
DIMASYARAKAT
Pelayanan sosial pada lansia merupakan bagian dari layanan holistik
horisontal pada populasi lansia. Beberapa layanan yang dapat
diberikan kepada institusi yg memberikan akomodasi adalah:
1. Panti Wredha ( terutama lansia yg mengalami keterbatasan sosial-
ekonomi)
2. Akomodasi terlindung (sheltered accomodation)—bagi mereka
yg ketergantungan fisik sebagian (semi/partial dependent).
3. Bantuan pengerjaan aspek rumah (Home help service)—misal
membersihkan rumah, cuci setrika. (Azizah, 2011)
CONTINUED,…
4. Bantuan pengadaan makanan sehari-hari (meals
on wheel)
5. Penjagaan penderita dimalam hari (night
attendants)
6. Penyediaan pramu wreda

Kegiatan-kegiatan ini sebaiknya merupakan kegiatan dari badan-


badan sukarela yg dikoordinasikan oleh dinas sosial dan / dinas
kesehatan setempat.
"Health is not simply the
absence of sickness."
(Hannah Green)

"Health, the greatest


of all we count as
blessings." (Ariphron)
REFERENCES
Azizah,L.M(2011). Keperawatan Lanjut Usia. Ed.1,Graha Ilmu.Yogyakarta
Brunner & Suddarth.(2001).Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, EGC,
Jakarta
Mauk,K.L(2006).Gerontological Nursing, Competencies for Care.Jones And
Bartlett Publishers.Massachusett
Nugroho,W.(2008). Keperawatan: Gerontik&Geriatrik. EGC.Jakarta
Reed,J.,Clark.C&Macfarlane,A.(2012).Nursing Older Adult.McGrawHill.
Open University Press.
Surini.S & Utomo, B.(2003). Fisioterapi pada lansia. EGC.Jakarta
Stanley & Beare.(2007).Buku Ajar Keperawatan Gerontik,edisi 2,alih
bahasa Juniarti & Kurnianingsih.EGC.Jakarta
THANKS FOR
YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai