Anda di halaman 1dari 6

KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA

LP DAN SP PENGKAJIAN LANSIA

DOSEN PEMBIMBING :

Eriyono Budi Wijoyo, S. Kep., Ns., M. Kep., Sp.Kep.J

DISUSUN OLEH :

Nama : Azizah Ainul Rahma

Semester : 4B

Nim : 1914201073

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

S1 KEPERAWATAN

2021
LAPORAN PENDAHULUAN PENGKAJIAN LANSIA

1.Definisi

Lanjut usia didefinisikan sebagai penurunan, kelemahan, meningkatnya kerentanan terhadap berbagai
penyakit dan perubahan lingkungan, hilangnya mobilitas dan ketangkasan, serta perubahan fisiologis
yang terkait dengan usia (Aru, 2009). Lansia merupakan seseorang yang berusia 60 tahun keatas baik
pria maupun wanita, yang masih aktif beraktivitas dan bekerja ataupun mereka yang tidak berdaya
untuk mencari nafkah sendiri sehingga bergantung kepada orang lain untuk menghidupi dirinya
(Tamher, 2009).
Secara umum seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya 65 tahun ke atas. Lansia bukan
suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan
penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan. Lansia adalah keadaan
yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stress
fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup
serta peningkatan kepekaan secara individual (Efendi, 2009).

2. Batasan-batasan Lansia
Di Indonesia lanjut usia adalah usia 60 tahun keatas. Hal ini dipertegas dalam Undang-Undang Nomor 13
Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 (Nugroho, 2008). Beberapa
pendapat para ahli tentang batasan usia adalah sebagai berikut :

1) Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada empat tahapan yaitu:

a) Usia pertengahan (middle age) usia 45-59 tahun

b) Lanjut usia (elderly) usia 60-74 tahun

c) Lanjut usia tua (old) usia 75-90 tahun

d) Usia sangat tua (very old) usia > 90 tahun

3. Karakteristik Lansia

pusat data dan informasi, kementrian kesehatan RI (2016), karakteristik lansia dapat dilihat berdasarkan
kelompok berikut ini :

1) Jenis kelamin

Lansia lebih didominasi oleh jenis kelamin perempuan.Artinya, ini menunjukan bahwa harapan hidup
yang paling tinggi adalah perempuan.
2) Status perkawinan

Penduduk lansia ditilik dari status perkawinannya sebagian besar berstatus kawin 60% dan cerai mati
37%.
3) Living arrangement
Angka beban tanggungan adalah angka yang menunjukan perbandingan banyaknya orang tidak
produktif (umur <15 tahun dan >65 tahun) dengan orang berusia produktif (umur 15-64 tahun). Angka
tersebut menjadi cermin besarnya beban ekonomi yang harus ditanggung penduduk usia produktif
untuk membiayai penduduk usia nonproduktif.

4) Kondisi kesehatan
Angka kesakitan merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur derajat kesehatan
penduduk. Angka kesakitan bisa menjadi indikator kesehatan negatif. Artinya, semakin rendah angka
kesakitan menunjukan derajat kesehatan penduduk yang semakin baik

STRATEGI PELAKSANAAN PADA PENGKAJIAN LANSIA

A. Proses Keperawatan Kondisi Klien:

Ibu umur 82 tahun sedang duduk menyendiri di depan rumah dalam keadaan rapi. tenang sambil
menatap bunga-bunga yang sedang bermekaran dihalaman rumahnya.

Diagnosa Keperawatan :

Potensial berkembangnya integritas diri

Rencana Tindakan Keperawatan :

Tujuan :

1) Mengkaji pertumbuhan dan perkembangan lansia sekarang dan yang lalu (respon koping)

2) Mengkaji faktor presipitasi, predisposisi, penilaian terhadap stressor. sumber koping, dan mekanisme
koping

3) Klien dapat menyebutkan karaktersistik perkembangan psikososial lansia

4) Klien dapat menjelaskan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal

5) Klien melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial yang normal

Tindakan Keperawatan :

1) Jelaskan ciri prilaku perkembangan lansia yang normal dan menyimpang 2) Mendiskusikan cara yang
dapat dilakukan oleh lansia untuk mencapai integritas diri yang utuh

3) Membimbing lansia membuat rencana kegiatan untuk mencapai integritas diri yang utuh
4) Memotivasi lansia untuk menjalankan rencana yang telah dibuatnya.

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

1.ORIENTASI

Salam Terapeutik:

Azizah : Selamat Pagi nek kenalkan nama saya Azizah , saya mahasiswa keperawatan UMT , disini izinkan
saya untuk meminta waktu nenek ya sebentar saya ingin mengkaji Lansia bagaimana tugas dan
perkembangan nya .. , boleh tau nama nenek siapa ?

Pasien : boleh , Nama saya Anita

Azizah : Berapa usia nya nek?

Pasien : 82 tahun

Azizah : Bagaimana perasaan nenek hari ini?

Pasien : Alhamdulillah baik

Kontrak :(Topik, Waktu dan Tempat)

2. FASE KERJA

Azizah : Bagaimana kalau saya periksa nenek sebentar sekaligus berbincang bincang tentang
perkembangan pada lansia?

Pasien : Ya ga apa-apa

Azizah : Nek kita akan berbincang-bincang sekitar 20-30 menit, bersedia nek?

Pasien : Ya bersedia

Azizah : Di sini saja ya nek?

Pasien : ya boleh

(Langkah-langkah Tindakan Keperawatan)

Azizah : Nek saya ingin nenek menceritakan bagaimana pertumbuhan dan

perkembangan yang dirasakan sekarang dibanding yang lalu?

Pasien : Ya dulu saya waktu masih muda itu istilahnya masih produktif ya, masih bisa bekerja yang berat-
berat, sekarang sudah susah, terbatas berpergian jauh,
Azizah : Nah nek kalau begitu saya akan menjelaskan tentang perkembangan pada lansia itu sendiri
bagaimana ya nek. Tugas utama yang harus dicapai nenek adalah mencapai keutuhan pribadi. Apabila
nenek belum mencapai hal tersebut kemungkinan akan mengalami perasaan tidak berdaya dan murung.
Menurut nenek apakah merasa kehidupannya selama ini berarti, dapat menerima nilai dan keunikan
orang lain, menerima datangnya kematian, selama ini mempunyai arti dan berharga bagi orang lainkah?

Pasien : Belum seluruhnya nak

Azizah : Belum seluruhnya ya. Kalau begitu nenek masih bisa berperilaku seperti itu dengan cara
mengikuti kegiatan sosial seperti pengajian, dan melakukan kegiatan berkelompok seperti senam lansia
dan menceritakan kembali keberhasilan ibu pada masa lalu.

Pasien: Bisa saya sering pergi pengajian, Cuma senam lansia saya agak jarang ngikutinnya.

Azizah : Nah nek.. tindakan ini dapat dibantu oleh seluruh anggota keluarga terutama yang sudah
dewasa nek, seperti anaknya nenek atau cucu nenek.

3. TERMINASI

Azizah: Baiklah kita sudah bicarakan tentang perkembangan nek,bagaimana perasaan nenek setelah
bincang-bincang sama saya?

Pasien : Ya saya senang anak kesini dan kita bisa cerita-cerita

Azizah : Alhamdulillah, kalau nenek bisa terima kedatangan saya, apakah nenek sudah mengerti ? masih
ada hal-hal yang ingin ditanyakan nek?

Pasien : Tidak, sudah cukup nak, saya mengerti

Azizah : Nah nek, saya akan datang lagi minggu depan untuk berbincang bincang dengan ibu untuk
membicarakan cara lain yang dilakukan keluarga dalam merawat ibu.

Pasien : Baik nak

Azizah : Nek saya permisi dulu ya, selamat pagi

Pasien : Pagi nak.

Anda mungkin juga menyukai