OLEH :
1
2
3
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
3
4
1.3 Tujuan
4
5
BAB II PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1. Definisi Lansia
memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia
yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupan, kelompok yang
dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau
proses penuaan.
Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai
(Effendi, 2009).
Lansia adalah seseorang yang telah berusia >60 tahun dan tidak berdaya
5
6
Menua atau menjadi tua adalah suatu proses biologis yang tidak dapat
dihindari. Proses penuaan terjadi secara alamiah. Hal ini dapat menimbulkan
manusia. Menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya bisa dimulai
Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang akan melewati
tiga tahap dalam kehidupannya yaitu masa anak, dewasa dan juga tua.
(Mawaddah, 2020).
Jika ditanya kapan seseorang dikatakan lansia jawabannya adalah jadi kita ada
dua kategori lansia yaitu kategori usia kronologis dan usia biologis artinya
adalah jika usia kronologis adalah dihitung dalam atau dengan tahun kalender.
Di Indonesia usia pensiun 56 tahun biasanya disebut sudah lansia namun ada
Undang – undang mengatakan bahwa usia 60 tahun ke atas baru paling layak
atau paling tepat disebut usia lanjut usia biologis adalah usia yang
Pada seseorang yang sudah lanjut usia banyak yang terjadi penurunan salah
perubahan kondisi sosial dimana dalam proses menua ini memiliki arti yang
lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan
6
7
bertahan terhadap lesion atau luka (infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang
2. Klasifikasi Lansia
Menurut WHO (2013), Klasifikasi lansia adalah sebagai berikut :
1) Usia pertengahan (middle age) usia 45-54 tahun
2) Lanjut usia (Elderly) usia 55-65 tahun
3) Lansia muda( Young old) usia 66-74 tahun
4) Lansia tua (Old) usia 75-90 tahun
5) Lansia sangat tua (Very Old) kelompok usia lebih dari 90 tahun
3. Ciri-ciri lansia
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari factor fisik dan factor
7
8
tetapi ada juga lansia yang memiliki motivasi yang tinggi maka
usianya.
Kondisi ini sebagai akibat dari sikap social yang tidak menyenangkan
terhadap lansia dan diperkuat oleh pendapat yang kurang baik, misalnya
tenggang rasa kepada orang lain sehingga sikap social masyarakat menjadi
lebih positif
penyesuaian diri lansia menjadi buruk pula. Contoh lansia yang tinggal
8
9
4. Karakteristik Lansia
Karakteristik lansia menurut Ratnawati (2017); Darmojo & Martono
(2006) yaitu :
1) Usia
Menurut UU No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia,
lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia diatas 60 tahun
(Ratnawati, 2017).
2) Jenis kelamin
Data Kemenkes RI (2015), lansia didominasi oleh jenis kelamin
perempuan. Artinya, ini menunjukkan bahwa harapan hidup yang paling
tinggi adalah perempuan (Ratnawati, 2017).
3) Status pernikahan
Berdasarkan Badan Pusat Statistik RI SUPAS 2015, penduduk lansia
ditilik dari status perkawinannya sebagian besar berstatus kawin (60
%) dan cerai mati (37 %). Adapun perinciannya yaitu lansia perempuan
yang berstatus cerai mati sekitar 56,04 % dari keseluruhan yang cerai
mati, dan lansia laki-laki yang berstatus kawin ada 82,84 %. Hal ini
disebabkan usia harapan hidup perempuan lebih tinggi dibandingkan
dengan usia harapan hidup laki-laki, sehingga presentase lansia
perempuan yang berstatus cerai mati lebih banyak dan lansia laki-laki
yang bercerai umumnya kawin lagi (Ratnawati, 2017).
4) Pekerjaan
Mengacu pada konsep active ageing WHO, lanjut usia sehat
berkualitas adalah proses penuaan yang tetap sehat secara fisik, sosial
dan mental sehingga dapat tetap sejahtera sepanjang hidup dan
tetap berpartisipasi dalam rangka meningkatkan kualitas hidup sebagai
9
10
10
11
11
12
8) Teori Program
Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang
membelah setelah sel-sel tersebut mati.
12
13
a) Perubahan Fisiologis
lingkungan
b) Perubahan Fungsional
Fungsi pada lansia meliputi bidang fisik, psikososial, kognitif, dan sosial.
c) Perubahan Kognitif
13
14
normal.
d) Perubahan Psikososial
maka akan semakin banyak pula transisi dan kehilangan yang harus
kerjanya. Oleh karena itu, lansia yang memasuki masa-masa pensiun akan
14
15
sempit).
kesulitan.
1) Masalah ekonomi
masa pensiun atau berhentinya pekerjaan utama. Disisi lain, usia lanjut
15
16
2) Masalah social
3) Masalah kesehatan
kesehatan. Usia lanjut ditandai dengan penurunan fungsi fisik dan rentan
4) Masalah psikososial
16
17
yang ditandai dengan penurunan pada daya tahan fisik sehingga rentan
terhadap penyakit. Penurunan fungsi fisik yang terjadi pada lansia yakni
penurunan sistem tubuh seperti sistem saraf, perut, limpa, dan hati,
status kesehatannya.
banyak terjadi pada lansia yaitu Penyakit Tidak Menular (PTM), seperti
17
18
hidup lansia.
tuanya. Pelayanan kesehatan pada lansia harus diberikan sejak dini yaitu
pada usia pra lansia (45-59 tahun). Pembinaan kesehatan yang dilakukan
18
19
mereka merasa tetap dihargai serta bermanfaat bagi diri mereka sendiri,
pada lansia; dan cara menanggulangi masalah kesehatan yang timbul pada
deteksi dini terhadap penyakit lansia dengan secara berkala dan teratur
alat bantu seperti kacamata, alat bantu dengar, dan sebagainya; mencegah
19
20
penurunan fungsi organ pada lansia. Upaya ini dapat dilakukan dalam
dengan ciri-ciri berikut ini. Pertama, adanya pelayanan yang baik, sopan,
20
21
duduk khusus bagi lansia; adanya toilet atau kamar mandi serta jalan atau
kesehatan bagi lansia miskin atau tak mampu yang memiliki keterbatasan
prioritas diberikan pada lansia terlantar atau dari keluarga miskin sesuai
mungkin dapat menjangkau para lansia yang masuk dalam wilayah kerja
21
22
kualitas hidupnya.
22
23
DAFTAR PUSTAKA
Darmojo, Boedhi dan Hadi Martono. 2006. Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut)
edisi ke 5. FK - UI. Jakarta.
Kartinah dan Agus, S. (2008). Masalah psikososial pada lanjut usia. Berita Ilmu.
Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol 1, No. 1. diakses pada 2024.
23