Disusun oleh :
NUR ARISA
202214098
A. KONSEP LANSIA
1. PENGERTIAN LANSIA
Lansia ialah proses usia tahap lanjut dari suatu proses kehidupan
yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi
dengan stres lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh
kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap
kondisi stres fisiologis. Lansia adalah seseorang yang telah berusia >60
tahun dan tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari (Ahmad, 2018).
2. KLASIFIKASI LANSIA
Klasifikasi lansia menurut Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015) :
a. Usia
Menurut UU No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia, lansia
adalah seseorang yang telah mencapai usia diatas 60 tahun.
b. Jenis kelamin
c. Status pernikahan
d. Pendidikan terakhir
e. Kondisi kesehatan
f. Pekerjaan
a. Perubahan fisiologis
b. Perubahan fungsional
c. Perubahan kognitif
d. Perubahan psikososial
• Kehilangan pekerjaan/kegiatan.
b. Masalah sosial
c. Masalah kesehatan
d. Masalah psikososial
Psikososial berasal dari kata psiko dan sosial. Kata psiko mengacu
pada aspek psikologis dari individu (pikiran, perasaan dan perilaku)
sedangkan sosial mengacu pada hubungan eksternal individu dengan orang-
orang di sekitarnya Psikososial merupakan hubungan antara kondisi sosial
seseorang dengan kesehatan mental atau emosionalnya yang melibatkan
aspek psikologis dan aspek sosial. Psikososial menunjuk pada
hubunganyang dinamis antara faktor psikis dan sosial, yang saling
berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain. Teori yang berkaitan dengan
perubahan psikososial lansia menurut Aspiani (2014) yaitu: a. Teori
psikologi
a. Gerak pernafasan
Perubahan pada kulit: kulit wajah, leher, lengan, dan tangan menjadi
lebih kering dan keriput. Kulit dibagian bawah mata berkantung dan
lingkaran hitam dibawah mata menjadi lebih jelas dan permanen.
Selain itu warna merah kebiruan sering muncul di sekitar lutut dan di
tengah tengkuk. Rambut rontok, warna berubah menjadi putih, kering
dan tidak mengkilap.
Perubahan otot: otot orang yang berusia madya menjadi lembek dan
mengendur di sekitar dagu, lengan bagian atas dan perut.
Perubahan pada persendian: masalah pada persendian terutama pada
bagian tungkai dan lengan yang membuat mereka menjadi agak sulit
berjalan.
Perubahan pada gigi: gigi menjadi kering, patah, dan tanggal
sehingga lansia kadang-kadang menggunakan gigi palsu.
Perubahan pada mata: mata terlihat kurang bersinar dan cenderung
mengeluarkan kotoran yang menumpuk di sudut mata, kebanyakan
menderita presbiopi, atau kesulitan melihat jarak jauh, menurunnya
akomodasi karena penurunan elastisitas mata.
Perubahan pada telinga: fungsi pendengaran sudah mulai menurun,
sehingga tidak sedikit yang menggunakan alat bantu pendengaran.
Perubahan pada sistem pernapasan: napas menjadi lebih pendek dan
sering tersengal-sengal, hal ini akibat penurunan kapasitas total paru-
paru, residu volume paru dan konsumsi oksigen nasal, ini akan
menurunkan fleksibilitas dan elastisitas paru.
b. Penurunan fungsi dan potensi seksual
Penurunan fungsi dan potensi seksual pada lanjut usia sering kali
berhubungan dengan berbagai gangguan fisik seperti :
Gangguan jantung.
Gangguan metabolisme.
1. Definisi Hipertensi
2. Etiologi
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi
terjadi sebagai respon peningkatan curah jantung atau peningkatan tekanan perifer.
Hipertensi diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu :
2) Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi
adalah umur (jika umur bertambah maka tekanan darah
meningkat), jenis kelamin (pria lebih tinggi dari perempuan), dan
ras (ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih).
3) Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi
adalah konsumsi garam yang tinggi (lebih dari 30g), kegemukan
atau makan berlebih, stress, merokok, minuman alcohol, minum
obat- obatan
a. Tidak ada gejala Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah.
b. Gejala yang lazim Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai
hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini
merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyak pasien yang mencari
pertolongan medis (Manuntung, 2018).
4. Pathway
5. Komplikasi
Corwin dalam Manuntung (2018) menyebutkan ada beberapa komplikasi yang
dapat terjadi pada penderita hipertensi yaitu :
a. Stroke
Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekanan tinggi di otak, atau
akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan
tekanan tinggi.
b. Infark miokard
Infark miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang aterosklerosis tidak
dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk
thrombus yang menghambat aliran darah melalui pembuluh darah tersebut.
c. Gagal ginjal
Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi
pada kapiler-kapiler ginjal dan glomerolus. Rusaknya glomerolus
mengakibatkan darah akan mengalir ke unit-unit fungsional ginjal,
nefronakan terganggu dan dapat berlanjut menjadi hipoksia dan kematian.
d. Gagal jantung
Gagal jantung atau ketidakmampuan jantung dalam memompa darah
kembalinya ke jantung dengan cepat mengakibatkan cairan terkumpul di
paru, kaki, dan jaringan lain sering disebut edema. Cairan di dalam paru-
paru menyebabkan sesak nafas, timbunan cairan ditungkai menyebabkan
kaki bengkak.
6. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan
mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan
pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah di atas 140/90 mmHg. Prinsip
pengelolaan penyakit hipertensi meliputi :
1 gelas per hari pada wanita, dapat meningkatkan tekanan darah. Dengan
demikian membatasi atau menghentikan konsumsi alkohol sangat
membantu dalam penurunan tekanan darah.
5) Berhenti merokok
Merokok sampai saat ini belum terbukti berefek langsung dapat
menurunkan tekanan darah, tetapi merokok merupakan salah satu faktor
risiko utama penyakit kardiovaskular, dan pasien sebaiknyadianjurkan
untuk berhenti merokok (PERKI, 2015).
b. Penatalaksanaan farmakologis
Tujuan pengobatan hipertensi adalah untuk mencegah terjadinya
morbiditas dan mortalitas akibat tekanan darah tinggi. Berikut penggunaan
obat-obatan sebagai penatalaksanaan farmakologis untuk hipertensi
1) Diuretik
Obat-obatan jenis diuretic bekerja dengan mengeluarkan cairan tubuh,
sehingga volume cairan tubuh berkurang, tekanan darah turun dan beban
jantung lebih ringan.
7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan
laboratorium (darah rutin, ureum, kreatinin, glukosa darah dan elektrolit),
elektrokardiografi (EKG) dan foto dada. Bila terdapat indikasi dapat dilakukan
juga pemeriksaan ekokardiografi dan CT scan kepala (Dwi Pramana, 2020).
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, J.S., dan Edward M. S., 2011, Infections of The Urinary Tract: CampbellWalls Urology 10th
ed, England: Saundres Elseiver; 257-269.
Aspiani, R. Y. (2019). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskuler Aplikasi NIC &
NOC.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018). Laporan NasionalRiset Kesehatan Daerah
2018. In Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (p. 198)
Dinas Kesehatan Kota Balikpapan. (2020). Profil Kesehatan Kota Balikpapan 2019.
Dwi Pramana, K. (2020). Penatalaksanaan Krisis Hipertensi. Jurnal Kedokteran, 5(2), 91–96.
Dwi Sapta Aryantiningsih, & Silaen, J. B. (2018). Profil Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun 2015.
Hipertensi Pada Masyarakat Di Wilayah KerjaPuskesmas Harapan Raya Pekanbaru.Jurnal
keperawatan. 1(14).
Esti Amira & Johan, Ritra Trimona. (2020) Asuhan Keperawatan AskepStroke.Padang: Pustaka Galeri
Mandiri.
Fadilah, I. L. (2018). Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. A Dan Tn. J Yang Mengalami Hipertensi
Dengan Masalah Keperawatan Ketidakefektifan Manajemen Regimen
Noviyanti, (2015). Perubahan Pada Lanjut Usia. Yogyakarta: Notebook (Perpustakaan Nasional RI).
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.
Padila, (2019). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika; 2013.
DISUSUN OLEH :
HIPERTENSI
PENGKAJIAN
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien
Nama lengkap : Tn.B
Tempat/ Tgl Lahir : Surakarta, 01-01-1957
Pasien
Meninggal
Garis pernikahan
1. Tn. A Sehat
2. Ny.P - Meninggal
Pemakaian sabun : Ya
b. Oral Hygiene
Frekuensi dan waktu sikat gigi : 2x sehari, pasien mengatakan tidak
pernah sikat gigi sebelum tidur
Menggunakan pasta gigi : Ya
c. Cuci rambut
Frekuensi : Pasien mengatakan keramas 1 hari sekali
Penggunaan shampo : Ya
d. Kuku dan tangan
Frekuensi gunting kuku : Pasien mengatakan menggunting kuku 2
x/minggu
Kebiasaan mencuci tangan : Pasien mengatakan selalu mencuci tangan
sebelum makan dan setelah makan
4. Istirahat dan tidur
a. Lama tidur malam
Pasien mengatakan bisa tidur dengan nyenyak, tidak ada gangguan pola tidur
b. Tidur siang
Pasien mengatakan sering tidur siang kurang lebih 3-4 jam
c. Keluhan yang berhubungan dengan tidur
Pasien mengatakan susah tidur ketika tiba-tiba kepalanya pusing dan leher nyeri
5. Kebiasaan mengisi waktu luang
a. Olahraga
Pasien mengatakan sering olahraga jalan kaki di pagi hari
b. Nonton TV
Pasien mengatakan mempunyai kebiasaan menonton TV Bersama keluarga
setelah magrib sampai isa
c. Berkebun / memasak
Pasien mengatakan suka berkebun untuk mengisi waktu luang.
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Merokok : Pasien mengatakan tidak merokok.
Minum keras : Pasien mengatakan tidak pernah minum minuman keras
Ketergantungan obat : Pasien mengatakan tidak memiliki ketergantungan pada obat
7. Uraian kronologis kegiatan sehari- hari
No Jenis Kegiatan Lama waktu untuk setiap kegiatan
C. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat Ini
a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir
Pasien mengatakan sering pusing dan leher belakang nyeri
b. Gejala yang dirasakan
Pasien mengatakan sering merasa lelah, kaki terasa cenut - cenut
c. Faktor pencetus
Pasien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi
d. Timbulnya keluhan : Bertahap
e. Waktu mulai timbulnya keluhan
Pasien mengatakan mulai timbul keluhan 2 tahun lalu, pasien tahu bahwa pasien
mempunyai hipertensi saat dirinya periksa ke puskesmas karena keluhan yang
Tn.B rasakan
f. Upaya mengatasi
Pasien mengatakan untuk mengatasi keluhanya pasien terkadang pergi ke
Puskesmas.
2. Riwayat Kesehatan Masalalu
a. Penyakit yang pernah diderita
Pasien mengatakan memiliki Riwayat hipertensi
b. Riwayat alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap obat
c. Riwayat dirawat di RS
Pasien mengatakan tidak pernah dirawat dirawat Di Rs
d. Riawayat pemakaian obat
Pasien mengatakan jarang meminum obat amlodipin.
3. Pengkajian / Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum :
TTV
TD : 160/100 mmHg
RR : 20 kali/menit
S : 36 C
N : 95 kali/menit
b. Nyeri
Pasien mengatakan nyeri di leher belakang/tengkuk Pengkajian nyeri :
- P : Pasien mengatakan nyeri karena darah tinggi
- Q : Pasien mengatakan nyeri terasa cenut - cenut
- R : Pasien mengatakan nyeri di leher belakang
- S : Pasien mengatakan skala nyeri 3
- T : Pasien mengatakan nyeri hilang timbul
c. Status gizi
BB : 55 kg TB : 150 cm
d. BMI
Gizi cukup
e. Personal Hygiene
f. Rambut
Rambur berwarna putih, kondisi rambut tampak bersih
g. Mata
Mata pasien simetris, dan bersih, tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka fungsi
penglihatan berkurang
h. Telinga
Simetris, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan, tidak ada odema dan fungsi
pendengaran normal
i. Mulut, gigi dan bibir
Mukosa mulut tampak kering, berwarna merah mudah, gigi pasien tidak
lengkap, dan kotor, fungsi indra perasa normal, tidak ada sariawan
j. Dada
1) Inspeksi : bentuk dada simetris, pergerakan dada simetris, tidak ada luka
2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
3) Auskultasi : Suara nafas vesikuler, teratur
4) Perkusi : Suara paru normal
k. Abdomen
1) Inspeksi :perut simetris tidak ada luka /lesi
2) Auskultasi : Bising usus 5 kali/menit
3) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, perut terab lunak, tidak ada distensi
abdomen
4) Perkusi : Suara jantung normal
l. Kulit
Kulit tampak bersih tidak ada lebam kemerahan atau luka
m. Ekstremitas atas
Tangan simetris, fungsi pergerakan normal, tidak ada luka, tidak ada
pembengkakan.
n. Ekstremitas bawah
Kaki simetris, fungsi pergerakan normal, tidak ada luka dan tidak ada
pembengkan
Kekuatan otot :
5 5
5 4
D. Hasil Pengkajian Khusus
1. Masalah Kesehatan Kronis
No Keluhan/ gejala yang dirasakan 3 bulan terakhir Selalu Sering Jarang Tidak pernah
(3) (2) (1) (0)
a. Fungsi penglihatan 0
1. Penglihatan kabur
2. Mata berair 1
3. Nyeri pada mata 1
b. Fungsi pendengaran
4. Pendengaran berkurang 1
5. Telinga berdengung 1
c. Fungsi paru dan pernafasan
6. Batuk lama disertaikeringat di malam hari 0
7. Sesak nafas 0
8. Berdahak (sputum) 0
d. Fungsi jantung
9. Jantung berdebar-debar 1
10. Mudah lelah 2
11. Nyeri dada 0
e. Fungsi pergerakan
12. Nyeri kaki saat berjalan 1
13. Nyeri pingang atau tulang belakang 1
14. Nyeri persendian atau bengkak 1
f. Fungsi pencernaan
15. Mual muntah 0
16. Nyeri ulu hati 0
17. Makan dan minum banyak/berlebih 2
18. Perubahan BAB , Diare dan sembelit 1
g. Fungsi pergerakan
19. Lumpuh/kelemahan pada kaki dan tangan 0
20. Kehilangan rasa 0
21. Gemetar tremor 0
22. Nyeri pada tengkuk 2
h. Fungsi saluran kemih
23. BAK banyak 2
24. Sering BAK malam hari 2
25. Ngompol 0
Jumlah : 20
1. A : Adaptasi
Saya puas bahwa saya dapat kembali √
pada keluarga (teman-teman) saya
untuk membantu pada waktu ada
sesuatu menyusahkan saya
2. P : Partnership
Saya puas dengan cara keluarga (teman- √
teman)saya membicarakan sesuatu
dengan saya dan mengungkapkan
masalah saya
3. G : Growth
Saya puas bahwa keluarga (teman-
teman) saya menerima dan mendukung √
keinginan saya untuk melakukan
aktivitas atau arahan dari saya
4. A : Afek
Saya puas dengan cara keluarga saya
mengekspresikan afek dan berespon √
terhadap emosi – emosi daya seperti
marah, sedih atau mencintai
5. R : Resolve
Saya puas dengan cara teman saya dan
saya menyediakan waktu bersama-sama √
mengekspresikan afek dan berespon
Jumlah = 5
Interpretasi :
Jumlah : 5 (Disfungsi keluarga sedang)
3. Pengkajian MMSE
No Item Penilaian Benar (1) Salah (2)
1. Orientasi
11. Meja √
12. Kursi √
13. Pintu √
“BAPAK”
14. K √
15. A √
16. P √
17. A √
18. B √
4. Mengingat
19. Meja √
20. Kursi √
21. Pintu √
5. Bahasa
a. Penamaan
Tunjukkan 2 benda minta klien menyebutkan :
22. Sapu √
23. Baju √
b. Pengulangan
Minta klien mengulang tiga kalimat berikut
24. “Tak ada jika, dan, atau, tetapi” √
Analisis hasil :
Nilai ≤21 = Kerusakan kognitif
Interpretasi hasil >21 = Tidak ada kerusakan kognitif
1. Mandi
Mandiri :
Bantuan hanya pada satu bagian mandi (seperti
punggung atau ekstremitas yang tidak mampu) atau √
mandi sendiri sepenuhnya
Tergantung :
Bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh, bantuan
masuk dan keluar dari kamar mandi serta tidak mandi
Sendiri
2. Berpakaian
Mandiri :
Mengambil baju dari lemari, memakai pakaian,
melepaskan pakaian, mengancing/ mengikat pakaian √
Tergantung :
Tidak dapat memakai baju sendiri atau hanya
Sebagian
3. Ke Kamar Kecil √
Mandiri :
Masuk dan keluar dari kamar kecil kemudian
membersihkan genetalia sendiri
Tergantung :
Menerima bantuan untuk masuk ke kamar kecil dan
menggunakan pispot
4. Berpindah
Mandiri
Berpindah ke dan dari tempat tidur untuk duduk,
bangkkit dari kursi sendiri
Bergantung : √
Bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur atau
kursi tidak melakukan satu atau lebih perpindahan
5. Kontinen
Mandiri :
BAK dan BAB seluruhnya dikontrol sendiri
Tergnatung : √
Inkontinensia persial atau total ; penggunaan kateter,
pispot, enema dan pembalut (pampers)
6. Makan
Mandiri :
Mengambil makanan dari piring dan menyuapinya √
sendiri
Bergantung :
Bantuan dalam hal mengambil makanan dari piring
dan menyuapinya, tidak makan sama sekali, dan
makan parenteral (NGT)
Keterangan :
Nilai C Kemandirian dalan semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi
tambahan
Nilai D Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaiann , dan satu
fungsi tambahan
12. Memilih tinggal dirumah dari pada pergi melakukan sesuatu yang √
bermanfaat
13. Seringkali merasa khawatir akan masa depan √
23. Berfikir bahwa banyak orang yang lebih baik dari pada anda ? √
A. ANALISA DATA
No Data Problem
1. DS : Gangguan rasa
nyaman nyeri
- Pasien mengatakan bahwa dirinya mempunyai
(D.0074)
Riwayat penyakit hipertensi
- Pasien mengatakan sering pusing dan nyeri pada
tengkuk
- Pengkajiannyeri :
P : Pasien mengatakan nyeri karena darah naik
Q : Pasien mengatakan nyeri terasa cenut - cenut
R : Pasien mengatakan nyeri di tengkuk
S : Pasien mengatakan skala nyeri 3
T : Pasien mengatakan nyeri hilang timbul
DO :
2. DS :
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri (D.0074)
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko (D.0099)
C. PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
No Waktu Dx Tujuan Intervensi TTD
O:
- Pasien tampak memegang
Tengkuknya
- Pasien mengatakan mudah
lelah
- Pasien tampak menahan
nyeri
- TTV
TD : 160/100 mmHg
RR : 20 kali/menit
S : 36 C
N : 95 kali/menit
09:15 1 Mengidentifikasi S:
respon nyeri nonverbal Pasien mengatakan nyeri di
tengkuk.
O:
Risa
Pasien tampak menahan nyeri
dan memegangi tengkunya
09:20 1 Memberikan senam S: pasien mengatakan bisa
hipertensi melakukan senam.
O : pasien tampak mengikuti
gerakan senam dengan baik.
Risa
09:30 2 Mengidentifikasi S:
kesiapan dan Pasien mengatakan bersedia
kemampuan menerima
diberikan informasi
informasi
Risa
O:
Pasien tampak menyimak
informasi yang diberikan
perawat
09:40 2 Menjadwalkan S:
pendidikan kesehatan Pasien mengatakan siap untuk
sesuai dengan menerim pendidikan kesehatan
Risa
kesepakatan tentang nyeri pada besok hari
tangal 23 Desember 2022 jam
10.00
O:
Pasien tampak antusias
10:00 1 Mengidentifikasi faktor S :
penyebab yang Pasien mengatakan nyeri
memberatkan dan
memberat ketika pasien merasa
memperingan nyeri
kelelahan dan ringan ketika
digunakan tidur
O:
Pasien tampak menjelaskan
factor yang memperberat nyeri
dan memperingan nyeri
01/03/2023 S:
2
09:00 Menjelaskan penyebab Pasien mengatakan bersedia
dan faktor resiko diberikan penjelasan mengenai
penyakit penyebab dan factor resiko
hipertensi
O:
Pasien tampak dapat
menyebutkan apa saja yang
menjadi penyebab hipertensi dan
factor resikonya
11:00 1 Mengkontrol S:
lingkungan yang
memperberat rasa nyeri Pasien mengatakan saat merasa
lelah maka nyeri terasa
bertambah. Pasien mengatakan
paham setelah diberi penjelasan
oleh perawat jika lelah adalah
faktor yang dapat memperberat
nyeri
Do : pasien tampak jelas dengan
tindakan yang diberikan.
02/03/2023 1 Memberikan senam S:
10.00 hipertensi Pasien mengatakan tadi pagi
sudah makan makanan sesuai
dengan diet pasien dan anjuran
perawat untuk melakukan senam
hipertensi sesuai dengan yang
pasien ingat
DO :
Hasil TTV
TD : 140/80 , N : 88 x/menit, RR
: 20 x/menit, S : 36 C
E. EVALUASI FORMATIF
No Waktu DX Evaluasi TTD
1. 28/02/23 1 S:
11.00
- Pasien mengatakan bahwa dirinya mempunyai
Riwayat penyakit hiperteni
- Pasien mengatakan nyeri di tengkuk. Risa
Pengkajian nyeri :
P : Pasien mengatakan nyeri karena darah
tinggi
Q : Pasien mengatakan nyeri terasa cenut - cenut
R : Pasien mengatakan nyeri di tengkuk
S : Pasien mengatakan skala nyeri 3
T : Pasien mengatakan nyeri hilang timbul
O:
P : Lanjutkan intervensi
- Cek ttv
- Senam hipertensi.
2. 11.30 2 DS :
P : Lanjutkan intervensi
- Berikan pendidian kesehatan tentang diit hipertensi
3. 01/03/2023 1 S:
12.00
- Pasien mengatakan setelah diajarkan senam
hipertensi nyeri sedikit berkurang dan lebih rileks
- Pasien mengatakan nyeri di tengkuk. Pengkajian Risa
nyeri :
P : Pasien mengatakan nyeri karena darah tinggi
Q : Pasien mengatakan nyeri terasa cenut - cenut
R : Pasien mengatakan nyeri di tengkuk sedikit
berkurang
S : Pasien mengatakan skala nyeri 3
T : Pasien mengatakan nyeri hilang timbul
O:
P : Lanjutkan intervensi
- Cek TTV
- Senam hipertensi
4. 12.15 2 S:
Pasien mengatakan sudah paham mengenai tanda gejala
penyakit Hipertensi, dan diit hipertensi
DO :
Pasien dapat menyebutkan tanda dan gejala penyakit
hipertensi serta diit pasien hipertensi
A : Masalah tertasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
5. 02/03/2023 2 S:
- Pasien mengatakan nyeri di tengkuk berkurangi.
11.00
Pengkajiannyeri :
P : Pasien mengatakan nyeri karena aliran darah
tidak lancar
Q : Pasien mengatakan nyeri terasa cenut - cenut
R : Pasien mengatakan nyeri di tengkuk berkurang
S : Pasien mengatakan skala nyeri 2
T : Pasien mengatakan nyeri hilang timbul
DO :
- Pasien tampak segar
- Pasien tampak tidak gelisah
- Hasil TTV
TD : 140/80 , N : 80 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 36 C
P : Pertahankan intervensi
6. 02/03/2023 2 S:
11.30 - Pasien mengatakan sudah paham dan sudah
melakukan apa yang dianjurkan oleh perawat agar
tekanan darahnya bisa terkontrol
O:
P : Pertahankan intervensi
F. EVALUASI SUMATIF
No Waktu DX Evaluasi TTD
1. 02/03/2023 1 S:
- Pasien mengatakan nyeri di tengkuk berkurangi.
11.00
Pengkajiannyeri :
P : Pasien mengatakan nyeri karena aliran darah
tidak lancar
Q : Pasien mengatakan nyeri terasa cenut - cenut Risa
R : Pasien mengatakan nyeri di tengkuk berkurang
S : Pasien mengatakan skala nyeri 2
T : Pasien mengatakan nyeri hilang timbul
DO :
P : Pertahankan intervensi
2. 02/03/2023 2 S:
11.30 - Pasien mengatakan sudah paham dan sudah
melakukan apa yang dianjurkan oleh perawat agar
Risa
tekanan darahnya bisa terkontrol
O:
P : Pertahankan intervensi