Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK Tn.

T
DENGAN MASALAH STROKE NON HEMORAGIK

DISUSUN OLEH :

NUR ARISA
202214098

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA

2022/2023

1
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
a) Nama : Tn. A
b) Umur : 49 tahun
c) Jenis kelamin : Laki-laki
d) Agama : Islam
e) Suku/Bangsa : WNI
f) Pendidikan :-
g) Pekerjaan :-
h) Alamat : Ngasem
b. Keluhan utama
Linglung.
c. Riwayat kesehatan
Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami keluhan linglung dam cenderung lemas
sejak 6 jam SMRS. 3 bulan yang lalu pasien tiba-tiba mengalami kelemahan anggota
gerak tubuh sebelah kanan. Dan pasien dibawa ke RS swasta dan dikatakan stroke.
Pasien juga mengalami demam sejak 5 jam SMRS.

a) Riwayat penyakit dahulu


Keluarga pasien mengatakan mempunyai riwayat asam urat dan kolesterol.
b) Riwayat penyakit keluarga
- Keluarga pasien mengatakan keluarga tidak memiliki sakit apapun dan sehat
- Keluarga pasien mengatakan keluarga belum pernah mengalami sakit seperti
yang di alami pasien pada saat ini.
d. Pola kebiasaan sehari-hari
a) Pola persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan
Tn. T mengatakan kesehatan sangatlah penting dan berobat jika sakit.
b) Pola nutrisi
- Sebelum sakit: pasien mengatakan makan 3 kali sehari dengan setiap porsi
makanan terdapat kurang lebih 3 centong nasi, sayur, lauk pauk, minum air putih

2
kurang lebih 1 gelas besar dan selalu habis.
- Setelah sakit: pasien mengatakan makan 3 kali sehari dengan setiap porsi terdapat
nasi putih lembek, sayur, lauk pauk, buah dan satu gelas kecil air putih. Pasien
hanya makan sekitar setengah porsi saja.
c) Pola eliminasi
Pasien mengatakan , saat sebelum sakit BAK dalam sehari normal kurang lebih 6-7x
dalam sehari dan BAB 2x dalam sehari . Saat sakit BAK 6x dan BAK 1x sehari .
d) Pola istirahat tidur
Tn.T mengatakan sebelum sakit bisa tidur dengan nyenyak setelah sakit pasien
mengatakan sulit tidur dan tidur hanya 3-4 jam setiap malam dan sering
terbangun.
e) Pola aktifitas dan latihan

Kemampuan 0 1 2 3 4
perawatan diri
Makan dan Minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat √
tidur
Berpindah √
Ambulasi / ROM √

Keterangan:
0= mandiri
1= dengan alat bantu
2= di bantu orang lain
3= di bantu orang lain dan alat
4= bergantung total
- Keterangan kemampuan mobilisasi dengan tujuan untuk menilai kemampuan

3
gerak ke posisi miring, duduk, berdiri, bangun, dan berpindah tanpa bantuan.
Kategori tingkat kemampuan aktivitas adalah sebagai berikut:
Tingkat Kategori
Aktivitas/Mobilisasi
Tingkat 0 Mampu merawat diri sendiri secara
penuh.
Tingkat 1 Memerlukan penggunaan alat.
Memerlukan bantuan atau
Tingkat 2
pengawasan orang lain.
Memerlukan bantuan, pengawasan
Tingkat 3
orang lain, dan peralatan.
Sangat tergantung dan tidak dapat
Tingkat 4 melakukan atau berpartisipasi
dalam perawatan.

f) Pola kognitif
Pasien mengatakan sebelum sakit perasaanya bahagia dan senang karena masih dalam
keadaan sehat . Saat sakit pasien merasa sedih karena tidak bisa bebas bergerak dan
berjalan.
g) Pola hubungan dan reproduksi
Pasien mengatakan mempunyai istri, 2 orang anak dan 1 cucu. Pasien mengatakan
memiliki hubungan yang baik dengan anggota keluarga yang lain dan apabila
terdapat masalah selalu di selesaikan dengam musyawarah antar keluarga. Pasien
mengatakan masih melakukan hubungan suami istri.
h) Pola konsep diri
Pasien mengatakan meskipun sakit tapi masih semangat untuk sembuh dan ingin
segera pulang ke rumah.
i) Pola koping dan toleransi stress
Pasien mengatakan akan terus berobat sampai sakit yang di derita sembuh dan
tidak patah semangat ataupun menyerah dengan keadaan sekarang. Pasien

4
mengatakan keluarga menyemangati untuk segera sembuh dan merawat pasien
dengan baik.
j) Pola nilai dan kepercayaan
Pasien mengatakan beragama islam dan sebelum sakit selalu menjalankan ibadah
tepat waktu, setelah sakit pasien tetap menjalankan ibadah secara tepat waktu di
bantu dengan keluarga.

e. Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum
Bagian tubuh atas dan bawah sebelah kanan tidak bisa di gerakan. Pasien tampak
lemah. Pasien melakukan aktifitas di bantu keluarga.
b) Kesadaran
Compos Mentis
c) TTV

- TD :170/90mmhg
- N :92x/menit
- RR :22x/menit
- S: 37,5°C.

5
d) BB/TB
- BB : 70 Kg
- TB : 168 cm
f. Pemeriksaan sistematis : Head To Toe
a) Kepala dan Rambut
- Kepala : bentuk simetris kanan kiri, tidak ada benjolan, tidak ada lesi, kulit kepala bersih,
tidak ada luka, tidak ada ketombe
- Rambut : penyebaran merata tidak botak, rambut pendek, berwarna hitam , terdapat uban, bau
rambut khas.
b) Wajah
Bentuk wajah simetris, tidak ada lesi.
c) Mata
- Mata simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi ataupun pembengkakan
- Konjungtiva tidak anemis
- Sklera putih tidak ikterik.
- Pupil isokor, kontraksi pupil (+/+), reflek cahaya (+).
d) Leher
- Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
- Suara terdengar jelas
- Tidak ada pembengkakan kelenjar getah benging
- Tidak ada distensi vena jugularis
- Denyut nadi karotis teraba dengan jelas dan reguler
e) Pemeriksaan integumen
- Kulit berwarna cokelat dan bersih
- Kulit terasa hangat
- Turgor kulit kembali ≤ 3 detik
- Kulit teraba lembab
f) Pemeriksaan paru
- Inspeksi : Tidak ada retraksi dinding dada, tidak terdapat otot bantu pernapasan, ekspansi dada
kanan dan kiri simetris,
- Palpasi : Vocal fremitus teraba bergetar
- Perkusi : Suara sonor
6
- Auskultasi : Suara paru vesikuler dan tidak ada suara tambahan
g) Pemeriksaan jantung
- Inspeksi : Ictuscordis nampak tidak kuat angkat
- Palpasi : Ictuscordis teraba di Ics 5
- Perkusi : Suara jantung pekak, Batas jantung atas ICS II – III parasternal kiri, batas kanan ICS
ke IV garis parasternal kanan, dan batas kiri di ICS ke IV midclavicula kiri
- Auskultasi : BJ 1 = BJ 2 yaitu lubdup
h) Pemeriksaan abdomen
- Inspeksi :Tidak ada jejas atau luka, dinding perut simetris, tidak ada pembengkakan
- Auskultasi : suara peristaltic atau bising usus terdengar 15 x/menit
- Perkusi : terdapat suara timpani
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
i) Pemeriksaan Ekstremitas : 
  Ekstremitas atas akral teraba hangat, tangan kanan terjadi kelemahan kekuatan otot 2 dapat digerakan
tapi tidak dapat melawan gravitasi.Tangan kiri dapat digerakkan akral hangat tidak ada lesi.
  Ekstremitas bawah akral teraba hangat kaki sebelah kanan mengalami kelemahan otot dengan kekuatan
otot 2 dapat digerakkan tetapi tidak dapat melawan gravitasi, kaki sebelah kiri terdapat luka sinulitis dan
bengkak

i) Pemeriksaan genetalia dan anus


- Jenis kelamin laki-laki, tidak ada oedema, Menggunakan selang kateter.

B. Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium : (06/05/2023)
Hemoglobin: 10,2 g/dl
Hematokrit: 29 %
Leukosit: 4,8 ribu/µl
Trombosit : 302 ribu/µl
Eritrosit: 3.80 juta/ µl
C. Terapi Medis

Hidonac 6cc / 24 jam


Ranitidin 50 mg /12 jam

7
Citicolin  250 mg / 12 jam
Levofloxocin 750 /24 jam
Omepazole 40 mg / 12 jam
Paracetamol 500 mg.

8
I. ANALISA DATA

No TGL/ DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


JAM
1. 5 mei DS:
2023 Peningkatan Penurunan
20:.00 - Keluarga pasien mengatakan pasien ada tekanan vena kapasitas adaptif
WIB kelemahan anggota gerak kanan. (trombosis) intrakranial
- Pasien mengatakan pusing
Do:
- Pasien tampak lemah dan otot kaku
- TTV:
TD :170/90mmhg
N :92x/menit
RR :22x/menit
S: 37,5° C
Pasien terpasang O2 5 Lpm

2. 5 mei Do:  
2023 -Keluarga pasien mengatakan pasien terkadang
20.00 gelisah dan keluarga tidak berani meninggalkan
pasien kemana. kekuatan otot Resiko jatuh
WIB menurun
- Keluarga pasien mengatakan takut jika pasien
terjatuh
Do : Pasien tampak gelisah

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS DIAGNOSA

1) Penurunan kapasitas adaptif intrakranial b.d penjngkatan tekanan vena

9
2) Resiko jatuh b.d Kekuatan otot menurun

3. RENCANA KEPERAWATAN

NO HARI DIAGNO TUJUAN DAN INTERVENSI TTD


/ SA KRITERIA HASIL
TGL/
JAM
1. Penurunan Setelah dilakukan asuhan Manajemen
kapasitas keperawatan selama 3x8 peningkatan tekanan EVA
5 mei adaptif jam diharapkan kapasitas intracranial
adaptif intrakranial
2023 intrakrania Observasi
membaik, dengan kriteria
20.00 l b.d hasil : a. Kaji penyebab
WIB penjngkat 1. Tekanan peningkatan TIK
an tekanan darah membaik b. Pantau tanda dan
vena 2. Gelisah menurun gejala peningkatan
3. Pasien tampak rileks TIK
Terapeutik
a. Memberikan
posisi semi fowler
b. Meminimalkan
stimulus dengan
menyediakanlingkun
gan yang
nyaman
Kolaborasi
a. Kolaborasi
pemberian sonat
2. Resiko Setelah dilakukan tindakan Pencegahan jatuh EVA
jatuh b.d keperawatan selama 3 x8 Observasi
5 mei Kekuatan jam diharapkan resiko jatuh 1) Identifikasi faktor
menurun dengan kriteria jatuh (mis: usia > 65
2023 otot
hasil: tahun, penurunan
20.00 menurun -jatuh dari tempat tidur tingkat kesadaran,
WIB menurun defisit kognitif,
-Jatuh saat berdiri menurun hipotensi ortostatik,
-Jatuh saat duduk menurun gangguan
keseimbangan,
gangguan
penglihatan,
neuropati)
10
2) Identifikasi risiko
jatuh setidaknya
sekali setiap shift
atau sesuai dengan
kebijakan institusi
3)Identifikasi faktor
lingkungan yang
meningkatkan risiko
jatuh (mis: lantai
licin, penerangan
kurang)
Terapeutik
1) Pastikan roda
tempat tidur dan
kursi roda selalu
dalam kondisi
terkunci
2) Pasang handrail
tempat tidur
3) Atur tempat tidur
mekanis pada posisi
terendah
Edukasi
1) Anjurkan
memanggil perawat
jika membutuhkan
bantuan untuk
berpindah
2) Anjurkan
menggunakan alas
kaki yang tidak licin

11
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO HARI/ DIAGNOS IMPLEMENTASI RESPON TTD


TGL/JAM A
1 1. 2 - Mengkaji TTV S: Pasien mengatakan pusing badan EVA
panas.
O:
5 mei 2023 - pasien tampak lemah
20.00 WIB -TTV:
TD :170/90mmhg
N :92x/menit
RR :22x/menit
S: 37,5°C

1. - Memberikan O2 5 S: pasien mengeluhkan sesak


Lpm O: pasien terpasang O2 5 Lpm

- Memberikan S: pasien mengatakan nyaman dengan


1 posisi semi fowler posisinya
O: pasien diposisikan semi fowler

2 - Memastikan roda S: pasien mengatakan tidak bisa


tempat tidur berjalan sendiri
terkunci. O : pasien tampak lemah.

1 - Berkolaborasi S: pasien mengatakn mau diberikan


dalam pemberian obat.
obat O: pasien diberikan obat.

2 - memastikan S: pasien mengatakan nyaman dan


handrail terpasang ingin istirahat.
O: pasien tampak lemah.
2. 6 Mei 2022 1. S: EVA
24.00 WIB - Monitor tanda- Pasien mengatakan lemas, dan Pusing.
tanda vital pasien O:
-pasien tampak lemah
12
-TTV:
TD :140/90mmhg
N :89 x/menit
RR :23x/menit
S: 37,0°C

S: Pasien mengatakan mau diberikan


obat.
1. D: Pasien di berikan obat sesuai
-Berkolaborasi instruksi dokter.
dalam pemberian
obat
- Mengganti cairan
infus S: pasien mengatakan nyaman dengan
1. posisi nya
O: pasien tampak nyaman.
- Memberikan
posisi semifowler
S: keluarga pasien mengatakan akan
2. selalu menutup handrail pintu.
O: keluarga pasien tampak paham.
- Menganjurkan
keluarga untuk
selalu memasang S: keluarga pasien mengatakan akan
handrail tempat memanggil perawat jika butuh
2. tidur. bantuan.
O: keluarga pasien kooperatif.
-Menjurkan
keluarga untuk
memanggil perawat
jika membutuhkan S: pasien mengatakan tidak ada
1. bantuan. keluhan.
O:
- monitor Ttv dan Td : 150/90 mmHg, N: 90 x/m, S: 36,5
cek gds C. RR: 21x/m, Gds : 131

1. 7 mei 2023 1 -Mengkaji Ttv S: Pasien mengatakan pusing EVA


24:.00 WIB berkurang tapi anggota gerak tubuh
masih lemah digerakkan.
O:

13
-kekuatan otot 2
Td: 140/80 mmHg, N: 98 x/m S: 36.7
C, RR: 18 x/m.

1. - Berkolaborasi S: pasien mengatakan bersedia


dalam pemberian diberikan obat
obat O: pasien diberikan obat sesuai
- Mengganti cairan instruksi dokter.
infus

2. -memastikan S: Keluarga pasien mengatakan akan


handrail tempat memastikan bed terkunci.
tidur terpasang O: keluarga pasien kooperatif

1. - Memonitoring S: Pasien mengatakan sudah tidak


status neurologis pusing
(pusing, penurunan O: pasien tampak lebih baik
kesadaran)

1. - Monitoring Ttv S: pasien mengatakan tidak ada


dan cek Gds keluhan hanya anggota gerak tubuh
kanan mengalami kelemahan.
O: Td : 170/90 mmHg, S: 36,5 C. N:
88 x/m, RR: 20x/m. GDS : 129

14
7. EVALUASI SUMATIF

NO HARI/ DIAGNOSA EVALUASI TTD/


TGL/JAM NAM
A
1 8 Mei 2023 1. S: : pasien mengatakan tidak ada keluhan
hanya anggota gerak tubuh kanan
mengalami kelemahan.
O: -Pasien tampak lebih baik dari
sebelumnya.
Td : 170/90 mmHg, S: 36,5 C. N: 88 x/m,
RR: 20x/m. GDS : 129
A: Masalah belum teratasi
-Tekanan darah tinggi
- Kelemahan anggota gerak kanan
P: Lanjutkan Intervensi
1) Mengkaji TTV
2) Dorong klien melakukan latihan
untuk memperkuat anggota tubuh
3) Kolaborasi ke ahli terapi fisik untuk
program latihan ROM
4) Mengunci bed tempat tidur.

2 8 Mei 2023 2 S: : keluarga pasien mengatakan akan


selalu menutup handrail pintu.
O: keluarga pasien tampak paham.
A: Resiko jatuh belum teratasi
- kekuatan otot menurun
P : Lanjutkan intervensi
- Mengunci bed tempat tidur
- memastikan handrrail terpasang
- Menganjurkan keluarga untuk meminta
15
bantuan perawat jika membutuhkan
bantuan.
1) elakukan ambulasi yang dapat
ditoleransi.
2) Rencanakan jadwal antara aktifitas
dan istirahat yang dapat dilakukan
pasien.
3) Kolaborasi dengan keluarga untuk
membantu pasien dalam melakukan
atau mengajarkan aktifitas sehari-
hari

16

Anda mungkin juga menyukai