SKENARIO II
DISUSUN OLEH:
Skenario II Kelemahan
B. Riwayat Keperawatan
a. Kesehatan Pasien
1) Keluhan utama
Pasien mengatakan tubuhnya lemah sisi sebelah kanan dan tampak sulit
bicara
2) Riwayat kesehatan sekarang
pasien dibawa ke IGD RS Pusat Otak Nasional tangal 17 September
2020 pukul 09:00 dikarenakan merasa lemas sudah 1 minggu SMRS
dan semakin memberat, dan tidak nyambung saat diajak bicara, selama
1 minggu SMRS keluarga klien mengatakan klien sering merasa mudah
lupa.
Saat ini pasien dirawat di Lantai 7A dengan kondisi lemah sisi sebelah
kanan, tampak sulit bicara dan terkadang tidak nyambung saat diajak
bicara, dan keluarga pasien mengatakan klien mengalami ganguan
memori jangka pendek.
TD : 150/95 mmhg, N : 85x/m S:36.4 c RR : 16x/mnt
3) Riwayat kesehatan lalu
pasien memiliki riwayat Hipertensi sudah 4 tahun dan stoke 2 tahun
yang lalu
4) Riwayat kesehatan keluarga
Ayah pasien mengalami pernyakit sama dengan pasien yaitu Hipertensi.
b. Pola Aktivitas sehari-hari
1. Pola makan dan minum
-sebelum sakit: keluarga klien mengatakan klien makan 2-4x/hari degan
nasi,lauk pauk sayur dan buah dan minum 6-7x/hari air putih, dan teh.
-saat dikaji: minum 800ml dan makan diit tim
2. Pola eliminasi
-sebelum sakit : BAB 1x sehari, bau khas, konsistensi lunak, berwarna
kuning dan BAK 6x/hari, kuning jerni.
-saat dikaji: Pasien BAB 1 hari sekali dan tidak diare, karakteristik
urine berwarna kuning dan bau khas amoniak
3. Pola istirahat dan tidur
-sebelum sakit: klien tidur siang 1 jam dan tidur malam 5-6 jam
-saat dikaji: Pasien dianjurkan bedrest total jadi aktivitas dilakukan
ditempat tidur semua. Pasie tidak dapat tidur dengan teratur 6-8
jam/hari istirahat pasien juga kurang.
4. Personal hygine mandi
-sebelum sakit: klien melakukan sendiri, mandi 2x/hari
-saat dikaji: barusan klien hanya di waslap saja
5. Pola aktivitas
-sebelum sakit: tidak ada gangguan/keluhan
-saat dikaji: Aktivitas
Kemampuan perwatan diri 0 1 2 3 4
Makan dan Minum 2
Mandi 3
Toileting 3
Berpakaian 3
Berpindah 3
Keterangan:
0 : Mandiri
1 : Alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung total
6. Aspek Psiko-Sosial-Spiritual
1) Pemeliharaan dan pengetahuan terhadap kesehatan
Pasien belum mengerti tentang perawatan penderita stroke,
keluarga patuh dalam menjalankan perawatan pasien
2) Pola hubungan
Pola hubungan pasien dan seluruh anggota keluarga baik.
3) Koping atau toleransi stres
Keluarga selalu memberikan dukungan kepada pasien agar mengurangi
stress
4) Kognitif dan persepsi tentang penyakitnya
Pasien terlihat mendengar apa yang kita bicarakan dan tampak sulit
bicara dan terkadang tidak nyambung saat diajak bicara, kemudian pasien
terlihat kesakitan pada saat dimasukan obat melalui selang infus,
5) Konsep diri
a) Gambaran diri
Pasien selalu berusaha menggerakan badan yang masih bisa
digerakan
b) Harga diri
Pasien menghargai dirinya dan selalu mempunyai harapan
terhadap hidupnya
c) Peran diri
Kekuatan otot
5 4
5 4
15.) Reflek fisiologis
+2 +2
+ 2 +2
16.) Reflek patologis
- -
- -
17.) Status Nutrisi
a. Antropometri
Sebelum masuk rumah sakit: (2 bulan yang lalu)
BB : Sulit dinilai TB : Sulit dinilai LILA
: Sulit dinilai
Saat Dirawat:
BB : 63 kg TB : 160 cm LILA
: 25 cm
IMT ( Indeks Massa Tubuh )
IMT = BB (kg)
TB (m) ²
63
2
= ( 1, 60 )
= 24,60 kg/m2 Kesan: BB Normal
D. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
17 September 2020
No Pemeriksaan Parameter Nilai Normal
1 Alb 3,41 g/dL (Normal) 3,1-5,0 g/dL
2 HB 13.2 g/dL (Normal) 12-18 g/dL
3 BUN 25mg/dL (Tinggi) 7-20mg/dl
4 Creatinin 0,8 mg/dl (Normal) 0,6-1,3mg/dl
5 Na 139 Mmol/L (Normal) 136-145 Mmol/L
6 Ka 4,2 Mmol/L (Normal) 3,5-5,0 Mmol/L
7 AL 8,1 u/L (Normal) 4,5-11 u/L
8 AE 4,97u/L (Normal) 4,00-5,50 u/L
9 AT 169 u/L (Normal) 150-400 u/L
b. Pemeriksaan Radiologi
MSCT Scan
17 September 2020
1. Atropi cerebri dan cerebelli
2. Gliosis Lobus frontotemporalparietal kiri
3. Tidak tampak infark akute atau perdarahan intra cerebral
E. Penatalaksanaan/Terapi
1. Infus Nacl 0,9% /12jam
2. Folic Acid 1 mg 3x1
3. Atorvastatin 20 mg 1x1
4. Ranitidine Injeksi 50 mg 3x1
5. Clopidogrel 75 mg 1x1
6. Miniaspi 80 mg 1x1
Analisa Data
No Data Penyebab Masalah
1. DS : Hipertensi Risiko Perfusi
- Pasien mengatakan Jaringan Cerebral
tubuhnya lemah sisi Tidak Efektif
sebelah kanan dan tampak
sulit bicara
- Pasien merasa lemas sudah
1 minggu SMRS dan
semakin memberat,
- Keluarga mengatakan
pasien tidak nyambung saat
diajak bicara,
- selama 1 minggu SMRS
keluarga klien mengatakan
klien sering merasa mudah
lupa.
- keluarga pasien
mengatakan klien
mengalami ganguan
memori jangka pendek.
- pasien memiliki riwayat
Hipertensi sudah 4 tahun
dan stoke 2 tahun yang lalu
- keluarga pasien
mengatakan ayah nya
mengalami penyakit yang
sama yaitu hipertensi
DO :
- Keadaan umum lemah
- TD : 150/95 mmhg, N :
85x/m S:36.4 c RR :
16x/mnt
- Pemeriksaan nervus cranial
:
Nervus 2 masih bisa
melihat dalam jarak 30cm,
tidak ada reflek ancam
pada kedua mata.
Nervus 3 reflek cahaya
langsung pupil kiri dan
kanan terjadi kontriksi,
reflek cahaya tidak
langsung pupil kiri dan
kanan tidak merespon.
Nervus 4 dan 6 pasien
tidak mampu mengikuti
perintah untuk
menggerakan mata kekiri
kanan atas dan bawah.
Nervus 5 pasien tidak
mampu untuk mencucu
pada bibirnya
- Pemeriksaan radiologi
MSCT Scan 17 september
2020
- Atropi cerebri dan cerebelli
- Gliosis Lobus
frontotemporalparietal kiri
- Tidak tampak infark akute
atau perdarahan intra
cerebral
5 4
Perencanaan Keperawatan
1. Diagnosa
Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Gangguan Neuromuscular (D.0054)
(Mobilitas Fisik Meningkat L.05042) Kriteria Hasil:
a. Pergerakan ekstremitas meningkat
b. Kekuatan otot meningkat
c. Rentang Gerak (ROM) meningkat
d. Kaku sendi menurun
e. Kelemahan fisik menurun
f. Gerakan terbatas menurun
Intervensi (Dukungan Mobilisasi I.05173)
a. Observasi
- Identifikasi adanya keluhan fisik lainnya
- Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
- Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
- Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
b. Terapeutik
- Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu. misal pagar tempat tidur, jika perlu
- Fasilitasi melakukan pergerakan jika perlu
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien untuk meningkatkan pergerakan
c. Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
- Anjurkan melakukan mobilitasi dini
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan. Misal duduk ditempat tidur, duduk
disisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi.