3.1 Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 57 tahun
Agama : Hindu
Pendidikan : SMA
Nama : Tn. W
Umur : 33
Pekerjaan : Swasta
2. Status Kesehatan
a. Alasan Masuk
Pasien masuk IGD RSUD Sanjiwani pada tanggal 22 Oktober 2023 pukul 20.30 WITA
dengan keluhan separuh badan lemah tidak dapat digerakkan serta terasa seperti
kesemutan pada bagian tubuh sisi kiri. Keluarga mengatakan bahwa pasien sempat
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 23 Oktober 2023 di ruang Astina, pasien
mengatakan tidak mampu menggerakkan separuh bagian tubuh sisi kiri dan tidak dapat
digerakkan sampai saat ini serta merasa kesemutan pada wajah sebelah kiri. Pasien
Pasien memiliki riwayat pernah jatuh tahun lalu karena penglihatannya kabur dan
mengalami cedera dipinggang, kemudian pasien berobat ke tukang pijat. Selain itu,
pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi tetapi tidak taat meminum
Keluarga mengatakan pasien belum pernah dirawat di rumah sakit dan tidak memiliki
Keluarga pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit
yang sama
e. Kebiasaan :
Pasien memiliki kebiasaan minum kopi di pagi hari dan minum air putih sebelum
tidur
Therapy :
a. O2 4 lpm
Persepsi pasien terhadap kesehatan adalah penting, pasien juga tahu tentang
praktek pemeliharaan kesehatan. Saat sakit pasien segera berobat ke rumah sakit
b. Pola Nutrisi/metabolik
1) Pola makan
Sebelum masuk rumah sakit pasien biasa makan 3 kali sehari 1 porsi piring.
Setelah masuk rumah sakit pasien hanya makan 2 kali sehari 1 porsi. Pasien
2) Pola minum
c. Pola eliminasi
1) Pola BAB
Sebelum masuk rumah sakit pasien biasa BAB 1 kali sehari, selama dirawat di
2) Pola BAK
Pasien BAK 5 kali sehari dengan bau khas kencing konsistensi warna kuning
Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Ambulasi ROM
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total.
Sebelum sakit, pasien biasa tidur pukul 20.30 wita malam. Setelah masuk rumah
f. Pola kognitif-perseptual
Pasien mengeluh kesemutan, kelemahan pada ektermitas atas dan ekstermitas bawah
Tidak adanya kecemasan pada pasien karena dampak sakit terhadap konsep diri
Pasien mengatakan menikah 1 kali, pasien tidak menggunakan alat kontrasepsi karena
sudah disteril. Riwayat persalinan normal sebanyak 4 kali. Pasien memiliki 3 orang
i. Pola peran-hubungan
Hubungan pasien terhadap anggota keluarga dan masyarakat cukup baik. Dalam
2) Yang disukai tentang dirinya sendiri yaitu memiliki sikap tidak mudah menyerah
3) Pasien mengatakan tidak ada hal yang ingin dirubah dalam dirinya
k. Pola keyakinan-nilai
Pasien juga mengatakan menerima kondisinya saat ini, dan juga mengatakan penyakitnya
timbul akibat tidak patuh dalam menjaga kesehatan, tapi pasien merasa optimis bisa
4. Pemeriksaan Fisik
Motorik : respon gerak pasien sesuai dengan intruksi yang diberikan (5)
mmHg
1) Kepala
2) Mata:
3) Hidung:
Palpasi: Tidak teraba pembengkakan, tidak ada nyeri tekan, terpasang nasal kanul O 2
4 liter/menit
Palpasi: tidak terdapat pembengkakan, pasien mengatakan pada area mulut sebelah
5) Leher
Perkusi: sonor
7) Kardiovaskuler
Inspeksi: tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada perubahan warna kulit dan
kuku
Inspeksi: Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada lesi, tidak ada edema, tidak ada nyeri
9) Abdomen
Perkusi: Tympani
10) Genetalia
11) Integumen
Turgor kulit elastis, tidak ada lesi, warna kulit sawo matang, CRT < 2 detik
12) Ekremitas
a. Ektrimitas Atas
b. Ekstrimitas Bawah
1111 5555
1111 5555
Pemeriksaan sistem syaraf pusat nilai GCS 14 E4V5M5 dan syaraf tepi yaitu dari
nervus satu sampai nervus dua belas antara lain nervus I pasien mampu membedakan
aroma minyak kayu putih dengan baby oil, nervus II pasien dapat membaca dengan
baik, nervus III, IV, VI pasien mampu membuka kelopak mata dan menggerakan bola
mata normal, nervus V kekuatan otot rahang saat mengatupkan gigi normal, nervus VII
tidak ada gangguan pendengaran, nervus VIII pasien mampu mengerutkan dahi, mampu
tersenyum, wajah simetris, nervus IX pasien mampu merasakan rasa pahit obat, dan rasa
manis air gula, nervus X pasien tidak ada gangguan menelan, nervus XI pasien mampu
menoleh ke satu sisi melawan tangan pemeriksa, dan nervus XII pasien mampu
menjulurkan lidah
6. Pemeriksaan Penunjang