088STYC19
MATARAM
2022
TINJAUAN TEORI
B. KONSEP PENYAKIT
1. Definisi
Stroke non hemoragik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan
aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti (Nurarif Huda, 2016). Tidak
terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan
selanjutnya dapat timbul edema sekunder (Wijaya & Putri 2013).
Stroke non hemoragik adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan
otak yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu
kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak. Stroke nonhemoragik dapat
disebabkan oleh trombosis dan emboli, sekitar 80-85% menderita penyakit stroke
non-hemoragik dan 20% persen sisanya adalah stroke hemoragik yang dapat
disebabkan oleh pendarahan intraserebrum hipertensi dan perdarahan subarachnoid
(Wilson & Price, 2016).
4. Data lingkungan
a. Kebersihan
Keadaan lingkungan tempat klien tiinggal cukup bersih dan rapi dan terdapat
ventilasi yang cukup baik.
5. Data psikososial
a. Kognitif – persepsi
Keluarga mengatakan tidak menggunakan alat bantu penglihatan dan
pendengaran.
b. Persepsi diri-konsepdiri
Pasien tampak lemas
c. Peran dan hubungan
Klien berperan sebagai IRT. Akan tetapi klien tidak mampu menjalani
perannya karena dalam keadaaan sakit.
d. Koping toleransi stress
Keluarga klien selalu memberikan dukungan kepada klien agar selalu
bersemangat dan tidak stress.
6. Pengkajian fisik
a. Kepala
Kepala tampak berbentuk simetris, tidak ada tampak pembengkakan, luka/lesi
dikepala.
b. Mulut
Mulut tampak simetris, bibir kering, mulut tampak bersih, Ny.S mengalami
gangguan berbicara.
c. Leher
Leher tampak simetris, tidak tampak ada pembengkakan/massa pada leher,
tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid.
d. Dada
Bentuk dada simetris kiri dan kanan, tidak ada tampak pembengkakan,
luka/lesi, pergerakan dinding dada sama kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan
e. Kulit
Warna kulit Ny.S sawo matang, turgor kulit normal, tidak terdapat nyeri
tekan.
B. Analisa data
DO :
a. Semua aktivitas klien tampak
dibantu kelurga
b. TD : 150/90 mmHg
S : 36,5
RR : 20 x/menit
C. Diagnose keperawatan
a. Gangguan mobilitas fisik b/d penurunan kekuatan otot
D. Intervensi keperawatan
E. Implementasi
F. Evaluasi
No Jam Evaluasi
1 13:00 S:
a. Keluarga mengatakan klien mengalami kelemahan anggota
gerak sebelah kanan
b. Keluarga klien mengatakan semua aktivitas klien dibantu oleh
keluarga
c. Keluarga klien mengatakan klien terbaring lemah
d. Keluarga mengatakan klien dilakukan berpendah posisi/mika
miki dan ROM setiap 2 jam sekali sesuai yang telah dianjurkan
O:
a. Semua aktifitas klien tampak dibantu oleh keluarga dan perawat.
b. Posisi klien diubah setiap 2 jam
A:
a. Gangguan mobilitas fisik
P:
a. Intervensi dilanjutkan
b. Dampingi dan bantu klien dalam mobilisasi
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, D. R. (2019). Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Stroke Non Hemoragik Di Ruang
American Heart Assosiation (AHA). (2015). Heart Disease and Stroke Statistics 2015
Update. American. https://doi.org/10.1161/CIR.0000000000000152.
Ayuningputri, Novia dan Maulana, Herdiyan. (2013). Persepsi Akan Tekanan Terhadap
Kesejahteraan Psikologis Pada Pasangan Suami-Istri Dengan Stroke. Jurnal Penelitian
dan Pengukuran Psikologi Vol.2 No.2 Oktober 2013.
Bararah, T dan Jauhar, M. (2013). Asuhan Keperawatan Panduan Lengkap Menjadi Perawat
Profesional. Jakarta: Prestasi Pustakaray.
Dourman, Karel. (2013). Waspadai Stroke Usia Muda. Jakarta: Cerdas Sehat.
Esther (2010). Patofisiologi Aplikasi pada Praktek Keperawatan. Jakarta: EGC. Retrieved
from https://id.scribd.com/doc/69850518/ASKEP-SNH-StrokeNon-Hemoragik
Greer DM, Yang J, Scripko PD, Sims JR, Cash S, Kilbride R, et al. (2012) Clinical
examination for outcome prediction in nontraumatic coma. Crit Care Med.; 40: 1150-6.
doi: 10.1097/ CCM.0b013e318237bafb.
Indrawati Lili, Wening Sari, C. S. D. (2016). Care Yourself Stroke (Indriani, ed.). Jakarta:
Penebar Plus.
Lemone, Priscilla., Burke, Karen. M., & Bauldoff, Gerene.(2016). Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Lingga, Lanny. (2013). All About Stroke Hidup Sebelum dan Pasca Stroke. Jakarta: Kompas
Gramedia.
Masriadi. (2016). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Trans Info Media.
Muttaqin, Arif. (2011). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem
Persarafan. Jakarta: Salemba Medika.
Nastiti, D. (2012). Gambaran Faktor Risiko Kejadian Stroke pada Pasien Stroke Rawat Inap
di Rumah Sakit.
Potter, Patricia, A. dan Perry, Anne, G. (2011). Buku Ajar Fundamental Keperawatan
(konsep, proses, dan praktik). Jakarta: EGC.
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Rencana Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tujuan Keperawatan,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Praditiya, Winda Ns. Arief Wahyudi Jadmiko, S. Kep., M. K. (2017). Upaya Peningkatan
Mobilitas Fisik Pada Pasien Stroke Hemoragik. Diploma thesis, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Riskesdas, K. (2018). Hasil Utama Riset Kesehata Dasar (RISKESDAS). Journal of Physics
A: Mathematical and Theoretical, 44(8), 1–200. https://doi.org/10.1088/1751-
8113/44/8/085201
Setiadi. (2012). Konsep dan Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Teori dan Praktik.
Yogyakarta: Graha ilmu.
Titania. (2019). Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Stroke Non Hemoragik Di Ruang
Angsoka RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Retrieved from
http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/302/1/Untitled.pdf
WHO, (2012). WHO. WHO STEPS Prevalensi Stroke: The WHO STEP Wise Approach to
Stroke Surveillence
Wijaya, & Putri. (2013). Stroke Non Hemoragik. Retrieved from http://repository.poltekkes-
denpasar.ac.id/636/3/KTI UPLOAD BAB II.pdf
Yulianto, Achmad. (2011). Mengapa Stroke Menyerang Usia Muda? Jakarta: PT. Buku Kita.