Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN PEMELIHARAAN KESEHATAN


TIDAK EFEKTIF

DISUSUN OLEH:

NAMA : ANANDA DHEA SERINA SALSABILA

NIM : 202314002

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA

2023/2024
TINJAUAN TEORI

A. KONSEP DASAR LANSIA


1. Definisi
Lansia merupakan seseorang yang mengalami proses menua yang merupakan
masa hidup manusia yang terakhir. dikatakan lansia bila seseorang memasuki usia
antara 60-74 tahun dengan mengalami penurunan fisik dan psikis. lansia adalah
seseorang yang mengalami proses menua diikuti penurunan berbagai fungsi organ dan
jaringan tubuh, berusia >60 tahun, tidak berdaya dalam mencari nafkah sendiri untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. kesimpulannya kedua pengertian tersebut bahwa
lansia ialah seseorang berusia >60 tahun yang mengalami penurunan kemampuan
beradaptasi, dan tidak berdaya memenuhi kebutuhan sehari-hari (A.A & Boy, 2020).
Secara Kronologis, dikatakan tua apabila lama hidupnya panjang. Tua bukan
dilihat secara kronologis, tetapi juga dlihat dari penampilan fisik dan psikis. Proses
menua menyebabkan terjadi perubahan struktur badan dan penurunan fungsional
sehingga timbul adanya gangguan, ketidakmampuan, dan sering menjadi penyakit.
Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, ditandai dengan oleh kegagalan
tubuh dalam mempertahankan homeostasis tubuh terhadap tekanan fisiologis
(Rochmah & Aswin, 2021).
Proses menua merupakan proses hilangnya kemampuan jaringan lunak secara
perlahan yang berfungsi untuk memperbaiki diri ataupun mempertahankan struktur
fungsi tubuh sebagai mana normalnya sehingga pada proses menua seringkali tidak
dapat bertahan terhadap paparan penyakit, infeksi dan memperbaiki kerusakan yang
diderita. Semakin bertambahnya usia maka semakin bertambahnya resiko penyakit
degenerative seperti jantung, stroke, ginjal dan hipertensi (Ashari et al., 2023).

2. Klasifikasi
Menurut badan kesehatan dunia (WHO), lansia dibagi menjadi empat tahapan, yaitu:
a. Usia Pertengahan (middle age), yaitu usia antara 45-59 tahun
b. Lanjut Usia (eldery), yaitu usia antara 60-74 tahun
c. Lanjut Usia Tua (old), yaitu usia antara 75-90 tahun
d. Usia Sangat Tua (very old), yaitu >90 tahun.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (KemenKes RI) mengelompokkan lanjut
usia yaitu (Puspita, 2020):

a. Usia lanjut yaitu usia antara 60-69 tahun


b. Usia lanjut menggunakan risiko lebih tinggi yaitu usia antara 70 tahun atau lebih
dengan perkara kesehatan.
Menurut Departemen Kesehatan RI (Depkse RI) tahun 2013, klasifikasi lansia dibagi
menjadi lima, yaitu:
a. Pra Lansia, yaitu seseorang berusia 45-59 tahun
b. Lansia, yaitu seseorang berusia 60 tahun atau lebih
c. Lansia risiko tinggi, yaitu seseorang berusia 60 tahun atau lebih yang mempunyai
masalah kesehatan.
d. Lansia potensial, yaitu seorang lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan
dan kegiatan yang dapat menghasilkan barang ataupun jasa.
e. Lansia tidak potensial, yaitu seorang lansia yang tidak berdaya dalam mencari
nafkah sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.

3. Ciri-ciri Lansia
a. Lansia merupakan periode kemunduran
periode kemunduran lansia dapat datang dari faktor fisik maupun psikologisnya.
Motivasi menjadi peran penting dalam kemunduran lansia.
b. Lansia memiliki status kelompok
Kondisi ini akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap lansia dan
diperkuat adanya pendapat yang kurang baik.
c. Menua membutuhkan perubahan peran
d. Penyesuaian yang buruk pada lansia

4. Teori Tentang Proses Menua


a. Teori Biologik
1) Teori Mutasi somatik
Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram oleh
molekul /DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi.
2) Pemakaian dan Rusak
Kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah
3) Autoimun
Pada proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus. Saat
jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga
jaringan tubuh menjadi lemah dan mati.
4) Teori stres
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan. Regenerasi
jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal dan
stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah dipakai.
5) Teori seluler
Penuaan ialah suatu proses karena terjadi kerusakan sel sehingga fungsi
tubuh secara keseluruhan menurun
6) Teori radikal bebas
Radikal bebas ialah ketidak-stabilan molekul yang diproduksi tubuh selama
proses respirasi dan metabolisme atau setelah terpapat radiasi dan polusi.
Radikal bebas diduga dapat menyebabkan kerusakan sel, DNA, dan sistem
imun.

b. Teori Sosial
1) Teori Aktifitas
Lanjut usuia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam
kegiatan sosial
2) Teori Pembebasan
Dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur angsur mulai
melepaskan diri dari kehidupan sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan
interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas.
3) Teori Kesinambungan
a) Lansia tak disarankan untuk melepaskan peran atau harus aktif dalam
proses penuaan, akan tetapi didasarkan pada pengalamannya di masa
lalu, dipilih peran apa yang harus dipertahankan atau dihilangkan.
b) Peran lansia yang hilang tak perlu diganti.
c) Lansia dimungkinkan untuk memilih berbagai cara adaptasi
c. Teori Psikologis
1) Teori Kebutuhan Manusia menurut Hirarki Maslow
Kebutuhan ini memiliki urutan prioritas yang berbeda. Ketika kebutuhan
dasar manusia sudah terpenuhi, mereka berusaha menemukannya pada
tingkat selanjutnya sampai urutan yang paling tinggi dari kebutuhan tersebut
tercapai
2) Teori Individual Jung
Menyusun sebuah terori perkembangan kepribadian dari seluruh fase
kehidupan yaitu mulai dari masa kanak-kanak , masa muda dan masa dewasa
muda, usia pertengahan sampai lansia. Kepribadian individu terdiri dari Ego,
ketidak-sadaran sesorang dan ketidak-sadaran bersama. Menurut teori ini
kepribadian digambarkan terhadap dunia luar atau ke arah subyektif.
Pengalaman-pengalaman dari dalam diri (introvert). Keseimbangan antara
kekuatan ini dapat dilihat pada setiap individu, dan merupakan hal yang
paling penting bagi kesehatan mental

5. Masalah yang dihadapi Lansia


1) Fisik
Masalah yang dihadapi lansia yaitu kondisi fsik mulai melemah sehingga
penyakit degenerative sering muncul seperi radang sendi. Lansia akan
mengeluhkan nyeri pada persendian ketika melakukan aktivitas cukup berat
seperti mengangkat beban berat. Lansia akan mengalami penurunan fungsi
penglihatan, fungsi pendengaran, dan penurunan kekebalan tubuh atau imun
tubuh.
2) Kognitif
Lansia akan merasa semakin hari dirinya semakin lemah dalam mengingat
terhadap sesuatu atau biasa disebut dengan pikun. Dampak dari masalah kogntif
bagi lansia adalah kesulitan dalam bersosialisasi dengan masyarakat sekitar
karena sering lupa membuat masyarakat menjauhi dan lansia menjadi bahan
olokan karena kelemahan itu.
3) Emosional
Masalah yang dihadapi terkait perkembangan emosional adalah rasa ingin
berkumpul dengan keluarga sangat kuat, sehingga perhatian lansia kepada
keluarga sangat besar.
4) Spiritual
Lansia sulit menghafalkan kitab suci karena daya ingat mulai menurun, merasa
gelisah ketika menemukan permasalahan yang cukup serius.
(Mujiadi, 2022).

B. KONSEP PEMELIHARAAN KESEHATAN TIDAK EFEKTIF


1. Definisi
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif ialah ketidakmampuan dalam mengidentifikasi,
mengelola, dan atau menemukan bantuan untuk mempertahankan kesehatan (Tim
Pokja SDKI DPP PPNI, 2018). Pemeliharaan kesehatan tidak efektif dapat dilihat dari
perilaku keluarga yang kurang menunjukkan perilaku adaptif terhadap perubahan
lingkungan, kurang menunjukkan pemahaman tentang perilaku sehat, tidak mampu
menjalankan perilaku sehat, kurang menunjukkan minat untuk meningkatkan perilaku
sehat, keluarga masih membiarkan pasien berpikir keras atau mengalami stress, tidak
adanya sistem pendukung (support system).

2. Etiologi
Beberapa penyebab terjadinya pemeliharaan kesehatan tidak efektif, yaitu:
a. Hambatan kognitif,
b. Ketidaktuntasan proses berduka,
c. Ketidakadekuatan keterampilan berkomunikasi,
d. Kurangnya keterampilan motorik halus/kasar,
e. Ketidakmampuan membuat penilaian yang tepat,
f. Ketidakmampuan mengatasi masalah (individu atau keluarga),
g. Ketidakcukupan sumber daya, misalnya: keuangan, fasilitas.
h. Gangguan persepsi, tidak terpenuhinya tugas perkembangan

3. Tanda dan Gejala


Adapun tanda dan gejala dari pemeliharaan kesehatan tidak efektif yaitu kurang
menunjukkan perilaku adaptif terhadap perubahan lingkungan, kurang menunjukkan
pemahaman tentang perilaku sehat, tidak mampu menjalankan perilaku sehat,
memiliki riwayat perilaku mencari bantuan kesehatan yang kurang, kurang
menunjukkan minat untuk meningkatkan perilaku sehat, tidak memiliki sistem
pendukung (support system).
4. Hasil ukur
Hasil ukur pemeliharaan kesehatan tidak efektif dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Dikatakan sangat efektif, jika dari 20 soal, terdapat >13 soal dengan jawaban ‘Ya’
b. Dikatakan efektif, jika dari 20 soal, terdapat 7-13 soal dengan jawaban ‘Ya’
c. Dikatakan tidak efektif, jika dari 20 soal, terdapat 0-6 soal dengan jawaban ‘Ya’
PENGKAJIAN PADA LANSIA

A. PENGKAJIAN
1. Karakteristik Demografi
meliputi identitas diri klien, genogram, keluhan utama saat ini, riwayat pekerjaan dan
Status Ekonomi, aktivitas sehari-hari, riwayat keluarga
2. Pola Kebiasaan Sehari-hari
meliputi pola nutrisi, eliminasi, personal hygiene, istirahat-tidur, kebiasaan mengisi
waktu luang, kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
3. Status Kesehatan
meliputi status kesehatan saat ini, riwayat kesehatan masa lalu, pemeriksaan fisik (TTV,
BB dan TB)
4. Hasil Pengkajian Khusus
meliputi apakah ada permasalahan kesehatan kronis, apakah ada permasalahannfungsi
kognitif, apakah ada permasalahan status fungsional, apakah ada permasalahan status
psikologis, apakah ada permasalahan dukungan keluarga.
5. Lingkungan Tempat Tinggal
meliputi kebersihan dan kerapihan ruangan, penerangan, sirkulasi udara, keadaan
toilet-WC, sumber air minum, pembuangan sampah, sumber pencemaran, penataan
halaman, privasi, risiko injury.

B. Diagnosa Keperawatan
a. D.0117 Pemeliharaan Kesehatan Tidak EfektiF
b. D.0111 Defisit Pengetahuan
c. D.0112 Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan
(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2018)

C. Rencana Keperawatan

No Diagnosa SLKI SIKI


Keperawatan
1 D.0111 Defisit Setelah dilakukan tindakan I.12383 Edukasi Kesehatan
Pengetahuan keperawatan diharapkan
pengetahuan klien meningkat 1. identifikasi kesiapan dan
dengan kriteria hasil: kemampuan menerima
L12111 Tingkat Pengetahuan informasi
1. perilaku sesuai anjuran 2. identifikasi faktor-faktor
2. kemampuan menjelaskan yang dapat meningkatkan
sesuai topik dan menurunkan motivasi
3. perilaku sesuai dengan perilaku hidup sehat dan
pengetahuan bersih
3. sediakan materi dan media
pendkes
4. jadwalkan pendkes sesuai
kesepakatan
5. beri kesempatan untuk
bertanya
6. jelaskan faktor risiko yang
dapat mempengaruhi
kesehatan
7. Ajarkan phbs
D.0112 Kesiapan Setelah dilakukan tindakan I.12463 Manajemen Perilaku
Peningkatan keperawatan diharapkan klien 1. Diskusikan tanggung jawab
Manajemen mampu menangani masalah terhadap perilaku
Kesehatan kesehatann untuk mencapai 2. identifikasi harapan untuk
status kesehatan meningkat mengendalikan perilaku
dengan kriteria hasil
L.12104 Manajemen Kesehatan I.12383 Edukasi Kesehatan
1. melakukan tindakan 1. identifikasi kesiapan dan
untuk mengurangi kemampuan menerima
faktor risiko informasi
2. menerapkan program 2. identifikasi faktor-faktor
perawatan yang dapat meningkatkan
3. verbalisasi kesulitan dan menurunkan motivasi
dalam menjalani perilaku hidup sehat dan
bersih
program 3. sediakan materi dan media
perawatan/pengobatan. pendkes
L.12107 Perilaku Kesehatan 4. jadwalkan pendkes sesuai
1. kemampuan melakukan kesepakatan
tindakan pencegahan 5. beri kesempatan untuk
masalah kesehatan bertanya
2. kemampuan 6. jelaskan faktor risiko yang
meningkatkan dapat mempengaruhi
kesehatan kesehatan
7. ajarkan phbs
D.0117 Setelah dilakukan tindakan I.12383 Edukasi Kesehatan
Pemeliharaan keperawatan diharapkan klien 1. identifikasi kesiapan dan
Kesehatan Tidak mampu mengelola dan kemampuan menerima
Efektif menemukan bantuan untuk informasi
mempertahankan kesehatan 2. identifikasi faktor-faktor
meningkat dengan kriteria hasil yang dapat meningkatkan
L.12106 Pemeliharaan dan menurunkan motivasi
Kesehatan perilaku hidup sehat dan
1. klien menunjukkan bersih
perilaku adaptif 3. sediakan materi dan media
2. klien menunjukkaan pendkes
pemahaman perilaku 4. jadwalkan pendkes sesuai
sehat kesepakatan
3. klien mampu 5. beri kesempatan untuk
menjalankan perilaku bertanya
sehat 6. jelaskan faktor risiko yang
dapat mempengaruhi
kesehatan
7. ajarkan phbs
(PPNI, 2018)
DAFTAR PUSTAKA

A.A, M. P., & Boy, E. (2020). Prevalensi Nyeri Pada Lansia. MAGNA MEDICA: Berkala
Ilmiah Kedokteran Dan Kesehatan, 6(2).
https://doi.org/10.26714/magnamed.6.2.2019.138-145

Ashari, H., Safitri, D. N. R. P., & Khayati, N. (2023). Efektivitas Musik Keroncong Terhadap
Gangguan Tidur Lansia Dengan Hipertensi. Holistic Nursing Care Approach, 3(1).
https://doi.org/10.26714/hnca.v3i1.11433

PPNI, T. P. S. D. (2018). Tim Pokja SIKI DPP PPNI. Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia, 2(1).

Puspita, K. D. (2020). Penerapan kompres hangat untuk menurunkan tingkat nyeri sendi pada
lansia di wilayah kerja Puskesmas Sleman. Doctoral Dissertation.

Rochmah, W., & Aswin, S. (2021). Tua dan proses menua. Berkala Ilmu Kedokteran, 33(4).

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI).
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Tanggal Pengkajian: Rabu, 24 Januari 2024

A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien
a. Nama Lengkap : Ny. T
b. Tempat/Tgl Lahir : Surakarta, 23 Agustus 1959
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Status Perkawinan : Menikah
e. Agama : Islam
f. Suku Bangsa : Jawa
g. Pendidikan Terakhir : SMP
h. Diagnosa Medis (bila ada) : -
i. Alamat : Desa Joyotakan R 06/V Serengan, Surakarta
2. Keluarga atau orang lain yang penting/ dekat yang dapat dihubungi
a. Nama : Tn. J
b. Alamat : Desa Joyotakan R 06/V Serengan, Surakarta
c. Hubungan dengan klien : Suami
d. Genogram

Keterangan:

: Perempuan : Meninggal dunia

: Klien, 65 tahun
: Laki-laki
: Garis Perkawinan
: Garis keturunan
: Tinggal satu rumah
3. Alasan utama datang ke RS/menghuni PSTW: -
4. Keluhan utama saat ini: Ny. T mengatakan tidak mengeluhkan sakit
5. Riwayat Pekerjaan dan status ekonomi
a. Pekerjaan saat ini : Ny. T mengatakan pekerjaan saat ini adalah ibu rumah
tangga
b. Pekerjaan sebelumnya : Ny. T mengatakan
c. Sumber Pendapatan : Ny. T mengatakan sumber pendapatannya berasal dari
suami dan dari anak.
d. Kecukupan Pendapatan : Ny. T mengatakan cukup untuk memenuhi kebutuhan
dirumah tangga.
6. Aktivitas dan rekreasi
a. Hobi : Ny. T mengatakan hobinya memasak
b. Berpergian/wisata : Ny. T mengatakan berpergian untuk wisata bila diajak
sang anak
c. Keanggotaan organisasi : Ny. T mengatakan mengikuti kegiatan PKK secara
rutin. Ny. T mengatakan tidak mengikuti posyandu lansia.
7. Riwayat Keluarga
a. Saudara kandung
No Nama Keadaan saat ini Keterangan
1 Ny. S Sehat Hidup
2 Tn. H Sehat Hidup
3 Ny. N Sehat Hidup
4 Tn. J Sehat Hidup

b. Riwayat kematian dalam keluarga (1 tahun terakhir): Ny. T mengatakan dalam 2


tahun terakhir tidak ada keluarga dekat yang meninggal dunia
c. Kunjungan keluarga: Ny. T mengatakan saat ini tinggal bersama anak terakhir.
Anak pertama sampai ketiga mengunjungi rumah Ny. T ketika liburan.

B. Pola Kebiasaan Sehari-hari


1. Nutrisi
Ny. T mengatakan makan 3 kali sehari diwaktu pagi, siang, dan malam. Ny. T
mengatakan jenis makanan yang dimakan adalah sayur, buah, nasi, tahu-tempe dengan
nafsu makan baik. Ny. T mengatakan tidak mempunyai alergi makanan dan tidak
punya pantangan makanan. Kebiasaan sebelum makan Ny T mengatakan berdoa
terlebih dahulu.
2. Eliminasi
a. BAK
Ny. T mengatakan buang air kecil 5-6 kali dalam sehari dari pagi sampai sore.
Konsistensinya warna kuning jernih dengan bau khas urine. Ny T mengatakan
pada malam hari buang air kecil 1-2 kali. Ny. T mengatakan tidak ada keluhan saat
buang air kecil.
b. BAB
Ny. T mengatakan buang air besar 1 kali dalam sehari di pagi hari. Konsistensinya
keras, berwarna cokela, bau khas. Ny. T mengatakan tidak memakai obat pencahar
dan tidak ada keluhan saat buang air besar.
3. Personal Hygiene
a. Mandi
Ny. T mengatakan mandi dua kali dalam sehari diwaktu pagi dan sore, terkadang
mandi hanya sekali bila merasa kurang enak badan. Ny.T mengatakan mandi
memakai sabun batang maupun sabun cair.
b. Oral Hygiene
Ny. T mengatakan gosok gigi setelah mandi dan dilakukan dua kali, yaitu sehabis
mandi dan sehabis makan. Ny. T mengatakan gosok gigi menggunakan pasta gigi.
c. Cuci Rambut
Ny. T mengatakan belum keramas dan biasanya keramas sekali dalam seminggu,
menggunakan shampo.
d. Kuku dan Tangan
Ny, T mengatakan selalu potong kuku ketika kukunya sudah panjang-panjang dan
kebiasaan potong kuku adalah direndam air terlebih dahulu agar mudah dipotong
kukunya. Ny. T mengatakan kadang mencuci tangan hanya menggunakan air
mengalir saja ketika setelah memasak dan akan makan.
4. Istirahat dan Tidur
Ny. T mengatakan lama tidur 8 jam, tidur malam kadang jam 20:00 dan bangun tidur
ketika mau subuhan. Ny. T mengatakan kadang setelah selesai memasak rasanya ingin
tidur, sekitar jam 11 an. Ny. T mengatakan kadang terbangun dan tidak bisa untuk
tidur lagi.
5. Kebiasaan mengisi waktu luang
Ny, T mengatakan tidak pernah melakukan kegiatan olahraga. Ny. T mengatakan
kegiatan menonton TV ketika pekerjaan rumah sudah selesai atau ketika waktu
istirahat (waktu santai). Ny T mengatakan suka memasak dan berkebun hanya
menyirami tanaman saja.
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan (jenis/frekuensi/jumlah/lama pakai)
Ny. T mengatakan tidak merokok, tidak mengkonsumsi minuman keras, dan tidak
ketergantungan terhadap obat keras.
7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari

Jenis kegiatan Lama waktu untuk setiap kegiatan


1. Memasak 20 -40 menit
2. Mandi 10-15 menit
3. Menyapu dan Mengepel 40 menit
4. Bersosialisasi dengan tetangga 30 menit-1 jam
5. Menonton TV dan berkumpul 2 jam
bersama keluarga
6. Kegiatan kumpul PKK 1-2 jam

C. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat Ini
a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir : Klien mengatakan kemarin badan terasa
greges greges.
b. Gejala yang dirasakan: Klien mengatakan badan terasa panas-dingin.
c. Faktor pencetus : cuaca
d. Timbulnya Keluhan : ( ) Mendadak ( ) Bertahap
e. Waktu mulai timbulnya keluhan :
f. Upaya mengatasi
1) Pergi ke RS/Klinik pengobatan/dokter praktik: Ny. T mengatakan tidak pergi
ke dokter untuk periksa
2) Pergi ke bidan/perawat: -
3) Mengonsumsi obat-obatan sendiri: -
4) Mengonsumsi obat-obatan tradisional: Ny. T mengatakan mengonsumsi jahe
ketika merasakan kurang enak badan.
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah diderita : Ny. T mengatakan tidak mempunyai penyakit
keturunan dari keluarga.
b. Riwayat alergi (obat, makanan, binatang, debu, dan lain-lain):
Ny. T mengatakan tidak memiliki alergi obat, tidak memiliki alergi terhadap
makanan, tidak memiliki alergi terhadap debu, dan tidak memiliki alergi terhadap
binatang.
c. Riwayat Kecelakaan : Ny. T mengatakan tidak memiliki riwayat kecelakaan.
d. Riwayat dirawat di rumah sakit : Ny. T mengatakan tidak pernah dirawat di rumah
sakit.
e. Riwayat pemakaian Obat : Ny. T mengatakan saat ini tidak mengkonsumsi obat
apapun.

3. Pengkajian/ Pemeriksaan Fisik (Observasi, Pengukuran, Auskultasi, Perkusi, dan


Palpasi)
a. Keadaan mum (TTV):
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis GCS 15 (E4M6V5), TD:
139/91 mmHg, S: 36,3 , R: 20 x/menit, HR: 80x/menit.
b. Nyeri: Ny. T tidak merasakan nyeri
c. Status Gizi : BB Saat ini : 45 kg TB 155 cm
d. BMI: 18,7 kg/m2 (Normal)
e. Rambut : rambut warna hitam beruban, tampak sedikit kotor, rambut pendek
sebahu
f. Mata : tidak pakai alat bantu baca, simetris, tidak anemis, sklera putih, mata
tampak sedikit kotor.
g. Telinga: simetris, tidak ada luka, pendengaran normal, tidak pakai alat bantu
dengar.
h. Mulut, gigi, dan bibir: mukosa bibir kering, warna pucat, gigi lengkap dan
bersih, fungsi indra perasa normal
i. Dada
1) Inspeksi: bentuk dada simetris, tidak ada lesi, pergerakkan dada simetris
2) Palpasi: tidak ada nyeri tekan
3) Perkusi:
4) Auskultasi: suara nafas vesikuler, nafas teratur
j. Abdomen
1) Inspeksi: tak tampak lesi, tidak edema,
2) Palpasi: tidak ada nyeri tekan
3) Perkusi: normal
4) Auskultasi: terdengar bising usus 12 x/menit
k. Kulit: kulit klien sawo matang, tidak ada lebam, tidak ada luka
l. Ekstermitas atas: Tangan simetris, fungsi pergerakan normal, tidak ada luka,
tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan
m. Ekstermitas bawah: kaki simetris, fungsi pergerakan normal, tidak ada luka,
tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan
Kekuatan Otot:
5 5
5 5

D. Hasil Pengkajian Khusus (Format Terlampir)


1. Masalah kesehtan kronis: Tidak ada masalah kesehatan kronis pada klien
2. Fungsi Kognitif: dari pengkajian SPMSQ, hasil skor salah 4 dengan interpretasi
kerusakan intelektual ringan
3. Status Fungsional: Dari pengkajian fungsional menggunakan modifikasi Katz
didapatkan hasil 16 yaitu klien mampu melakukan aktivitas secara mandiri.
4. Status psikologis (Skala depresi)
5. Dukungan keluarga: klien tinggal bersama suami dan anak. Dukungan keluarga yang
diberikan sangat baik dengan penilaian APGAR score yaitu 10.

E. Lingkungan Tempat Tinggal


1. Kebersihan dan kerapihan ruangan : Rumah klien tampah kurang bersih disekitar
halaman rumah dan ruang tamu tampak rapi
2. Penerangan : Penerangan dirumah klien menggunakan lampu bohlam
3. Sirkulasi udara : Sirkulasi rumah klien baik karena setiap pagi selalu dibuka pintu dan
jendela agar udara bisa bergantian keluar dan masuk.
4. Keadaan kamar mandi dan WC: Kamar mandi dan WC klien ada walaupun kecil,
kondisi bersih dan tampak peralataan mandi.
5. Pembuangan air kotor: Pembuangan air kotor dirumah klien dialirkan ke septictank
6. Sumber air minum: Sumber air minum klien adalah air dari PAM kemudian direbus
untuk diminum.
7. Pembungan sampah: Klien membuang sisa kupasan sayur ketempat sampah lalu
membuangnya didepan rumah lalu diambil oleh petugas setiap pagi
8. Sumber Pencemaran: tidak tampak pencemaran.
9. Penataan halaman (kalau ada): Halaman rumah klien cukup sempit berada didepan
rumah dekat jalan gang kecil. Terdapat pot-pot kecil untuk tanaman.
10. Privasi : Dirumah klien ruang privasi bersama adalah di kamar tidur
11. Risiko injury: Dibagian depan dekat gerbang rumah klien terdapat tanjakan kecil untuk
memasukkan motor kedalam rumah.

F. Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Masalah
1 DS: Pemeliharaan
- Klien mengatakan tidak Kesehatan Tidak
pernah berolahraga Efektif
- Klien mengatakan belum
pernah periksa gula darah
(cek GDS)
DO:
- Keadaan umum baik
- Kesadaran CM
- TD: 139/91 mmHg, S: 36,3 ,
R: 20 x/menit, HR:
80x/menit
2 DS: Kurang terpapar Defisit Pengetahuan
- Klien mengatakan kadang informasi
mencuci tangan hanya
menggunakan air mengalir
saja ketika setelah memasak
dan akan makan
- Klien mengatakan tidak
pergi ke dokter untuk
periksa bila kurang enak
badan.
-
DO:
Rumah klien tampah kurang
bersih disekitar halaman rumah

G. Diagnosa Keperawatan

H. Intervensi
No Waktu Diagnosa SLKI SIKI TTD
Keperawatan
1 24/01/2024 Pemeliharaan Setelah dilakukan I.12383 Edukasi Ananda
Kesehatan tindakan keperawatan Kesehatan
Tidak Efektif diharapkan klien 1. Identifikasi
mampu mengelola dan kesiapan dan
menemukan bantuan kemampuan
untuk menerima
mempertahankan informasi
kesehatan meningkat 2. Identifikasi
dengan kriteria hasil faktor-faktor
L.12106 Pemeliharaan yang dapat
Kesehatan meningkatkan
1. Klien dan
menunjukkan menurunkan
perilaku adaptif motivasi
2. Klien perilaku hidup
menunjukkaan sehat dan bersih
pemahaman 3. Sediakan materi
perilaku sehat dan media
3. Klien mampu pendkes
menjalankan
4. Jadwalkan
pendkes sesuai
kesepakatan
5. Beri
kesempatan
untuk bertanya
6. Jelaskan faktor
risiko yang
dapat
mempengaruhi
kesehatan
7. Ajarkan phbs
2 24/01/2024 Defisit Setelah dilakukan I.12383 Edukasi Ananda
Pengetahuan tindakan keperawatan Kesehatan
diharapkan 1. Identifikasi
pengetahuan klien kesiapan dan
meningkat dengan kemampuan
kriteria hasil: menerima
L12111 Tingkat informasi
Pengetahuan 2. Identifikasi
1. Perilaku sesuai faktor-faktor
anjuran yang dapat
2. Kemampuan meningkatkan
menjelaskan sesuai dan
topik menurunkan
3. Perilaku sesuai motivasi
dengan perilaku hidup
pengetahuan sehat dan bersih
3. Sediakan materi
dan media
pendkes
4. Jadwalkan
pendkes sesuai
kesepakatan
5. Beri
kesempatan
untuk bertanya
6. Jelaskan faktor
risiko yang
dapat
mempengaruhi
kesehatan
7. Ajarkan phbs

I. Implementasi
No Waktu No. Implementasi Respon TTD
Dx
1 24/01/2024 1,2 Melakukan pengkajian S: Ananda
10:00 WIB secara umum 1. Klien mengatakan
bersedia untuk ditanya-
tanya
2. Klien mengatakan
tidak pernah
berolahraga
3. Klien mengatakan
belum pernah periksa
gula darah (cek GDS).
O: Klien tampak kooperatif
2 10:20 WIB 1,2 Memeriksa kesehatan, S: Ananda
seperti: tekanan darah 1. Klien mengatakan
belum pernah periksa
kesehatan
2. Klien mengatakan
bersedia untuk
diperiksa kesehatan
O:
1. Klien tampak
kooperatif
2. Keadaan umum baik,
kesadaran CM
3. TTV:
TD: 139/91 mmHg, S:
36,3 , R: 20 x/menit,
HR: 80x/menit
3 25/01/2024 1,2 Melakukan pengkajian S: Klien mengatakan Ananda
12:30 WIB khusus seperti: bersedia ntuk dikaji fungsi
pengkajian fungsi kognitif
kognitif (SPMSQ) O:
1. Klien dapat menjawab
pertanyaan yang
diberikan
2. Klien kooperatif.
3. Hasil pengkajian
didapatkan skor salah
4 dengan interpretasi
kerusakan intelektual
ringan.
4 13:30 1,2 4. Menjadwalkan S: Klien mengatakan besok Ananda
pendidikan kesehatan saja untuk dilakukan
sesuai kesepakatan pendidikan kesehatan
O: Klien menyetujui
dilakukan pendidikan
kesehatan.
5 26/01/2024 1,2 1. Mengidentifikasi S: Klien mengatakan siap Ananda
13:10 WIB kesiapan dan untuk menerima informasi
kemampuan kesehatan
menerima informasi O:
2. Memberikan 1. Klien tampak antusias
kesempatan untuk dan mendengarkan
bertanya informasi kesehatan
3. Menjelaskan faktor 2. Klien mampu
risiko yang dapat menjawab pertanyaan
mempengaruhi yang diberikan.
kesehatan
6 13:30 WIB 1,2 4. Mengajarkan PHBS S: Klien mengatakan Ananda
kadang mencuci tangan
hanya menggunakan air
mengalir saja ketika setelah
memasak dan akan makan.
O: Klien tampak
mengulangi gerakan cuci
tangan 6 langkah yang
benar dengan
menggunakan sabun dan
air mengalir

J. Evaluasi Formatif
No Waktu No. Evaluasi TTD
Dx
1 24/01/2024 1,2 S: Ananda
15:00 WIB 1. Klien mengatakan bersedia untuk ditanya-tanya
2. Klien mengatakan tidak pernah berolahraga
3. Klien mengatakan belum pernah periksa gula
darah (cek GDS).
O
1. Klien tampak kooperatif
2. Keadaan umum baik, kesadaran CM
3. TTV:
4. TD: 139/91 mmHg, S: 36,3 , R: 20 x/menit, HR:
80x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Melakukan pengkajian khusus seperti:
pengkajian fungsi kognitif (SPMSQ)
- Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
2 25/01/2024 S: Ananda
15:00 WIB 1. Klien mengatakan bersedia ntuk dikaji fungsi
kognitif
2. Klien mengatakan besok saja untuk dilakukan
pendidikan kesehatan
O:
1. Klien dapat menjawab pertanyaan yang diberikan
2. Klien kooperatif.
3. Hasil pengkajian didapatkan skor salah 4 dengan
interpretasi kerusakan intelektual ringan.
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Melakukan pendidikan kesehatan mengenai
penyakit tidak menular (PTM)
- Mengajarkan PHBS yaitu mencuci tangan enam
langkah dengan benar
3 26/01/2024 1,2 S: Klien mengatakan siap untuk menerima informasi Ananda
15:00 WIB kesehatan
O:
1. Klien tampak antusias dan mendengarkan
informasi kesehatan
2. Klien mampu menjawab pertanyaan yang
diberikan
3. Klien tampak mengulangi gerakan cuci tangan
6 langkah yang benar dengan menggunakan
sabun dan air mengalir
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi

K. Evaluasi Sumatif
No Waktu No Evaluasi TTD
Dx
3 26/01/2024 1,2 S: Klien mengatakan siap untuk menerima informasi Ananda
15:00 WIB kesehatan
O:
1. Klien tampak antusias dan mendengarkan
informasi kesehatan
2. Klien mampu menjawab pertanyaan yang
diberikan
3. Klien tampak mengulangi gerakan cuci tangan
6 langkah yang benar dengan menggunakan
sabun dan air mengalir
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai