Anda di halaman 1dari 23

TUMBUH KEMBANG

ANAK
DALAM TINJAUAN
KEISLAMAN

Setianingsih, Skep.Ns,MPH
DEFINISI ANAK MENURUT TINJAUAN ISLAM

• anak adalah orang yang lahir dari • Secara status, seorang anak
rahim ibu, baik laki-laki, adalah hasil pernikahan yang sah
perempuan sebagai hasil dari antara suami istri, karena
hubungan biologis antara dua pernikahan adalah jalan satu-
lawan jenis. satunya dalam tanggung jawab
terhadap keturunan, baik
ditinjau dari segi nafkah yang
wajib, bimbingan, pendidikan
maupun warisan
Batasan usia anak
• Islam mempunyai batasan dalam
menentukan usia anak dan
dewasa, yaitu baligh.
• Ukuran baligh bagi seorang anak
ketika sudah ihtilam (mimpi
basah/sekitar usia 12-15 tahun)
bagi laki-laki dan haid (sekitar 9
tahun ke atas) bagi perempuan.
PERTUMBUHAN ANAK
• Pertumbuhan merupakan proses • kuantitatif artinya bahwa
perubahan yang terjadi secara pertumbuhan seorang individu
kuantitatif dan irreversible. dapat dihitung dan dapat diukur.
Seperti menghitung tinggi badan
dan berat badan.
• irreversibel artinya bahwa
pertumbuhan seorang individu
tidak dapat kembali ke keadaan
semula.
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak
dalam Isalam
• Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
QS. al-Mu’minun/23: 12-14 (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging
itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu kami bungkus dengan daging,
kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah,
Pencipta Yang Paling Baik
“Sesungguhnya seseorang dari dari kalian dikumpulkan kejadiannya
dalam perut ibunya selama 40 hari(asal sperma), kemudian menjadi
segumpal darah beku itu pun selama 40 hari, selanjutnya menjadi
segenggam daging juga 40 hari. Selanjutnya Allah Swt., mengutus
seorang malaikat, maka ia pun meniupkan ruh ke dalam tubuhnya.
Malaikat ini diperintah mencatat (menetapkan) empat hal, yaitu
mengenai rezekinya, amalnya, celakanya dan bahagianya,’
(HR Bukhari dan Muslim).
Fase pertumbuhan anak menurut islam
• Masa embiro yakni masa anak dalam kandungan (mulai dari saat
terjadinya union, antara sperma pria dan ovum perempuan (nutfah),
kemudian berupa segumpal darah (‘alaqah) dan kemudian menjadi
segumpal daging (mudgah)
• Masa kanak-kanak (vital dan estetis)
• Masa perkembangan (remaja)
• Masa dewasa
• Masa tua
• Meninggal
PERKEMBANGAN ANAK
• Perkembangan manusia yang • Diantara masa-masa
dialami sejak ia lahir sampai perkembangan tersebut, adalah
menjadi dewasa. Dalam proses masa bayi, masa kanak-kanak,
perubahan rohani itu terjadi masa anak sekolah, masa
perubahan terus menerus, tetapi remaja, (pubertas dan adolesen),
perkembangan itu tetap dan masa dewasa.
merupakan suatu kesatuan.
Perkembangan anak dalam Islam dibagi menjadi empat fase:

a. Ash-Shobiy atau At-Tifl (anak


kecil)
b. Mumayyiz (mampu membedakan
sesuatu)
c. Murahiq (menjelang usia baligh)
d. Baligh (mampu diberi beban
hukum, bagi anak laki-laki
ditandai dengan bermimpi basah
atau ihtilam sekitar usia 14 tahun,
dan darah haid bagi perempuan
sekitar usia 11 tahun).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI TUMBUH KEMBANG
ANAK

• Faktor bawaan (nature/nativism)


• Faktor lingkungan
• Konvergensi: perkembangan
adalah transaksi antara diri
individu dengan dirinya sendiri
dan lingkungannya.
• Perkembangan Anak Usia Dini (golden age) sangat penting
dipelajari oleh setiap orang tua agar kelak pertumbuhan
anak-anak mereka bisa maksimal baik secara fisik maupun
secara psikologi.
• Semua anak yang lahir di dunia pasti mempunyai sisi
kreativitas, tapi dalam kadar yang berbeda.
• Tinggi rendahnya kreativitas anak dipengaruhi oleh dua hal,
yaitu faktor genetika (bawaan lahir) dan faktor lingkungan.
Kreativitas ini akan tumbuh secara optimal jika kedua faktor
dipadukan secara baik.
konsep anak dalam
pandangan Islam
anak dapat merupakan Amanah, Penyejuk Jiwa dan Penenang
Hati, Perhiasan Dunia, tapi dapat juga menjadi Fitnah dan
Musuh
Anak adalah amanah dari Allah Subhanahu Wa
Ta’ala
• Dalam hal ini anak adalah makhluk yang dititipkan Allah SWT
kepada kedua orang tuanya yang diberikan kepercayaan
untuk membesarkan, mengasuh , menjaga, mendidik,
memelihara dan melindungi dari segala macam mara
bahaya dengan pesan-pesan yang disampaikan melalui Al
Qur’an dan Hadits.
• Anak hanyalah sebagai titipan, bukan hak milik penuh orang
tuanya. Kapan saja Pemilik berhak mengambil titipannya.
Anak adalah amanah • Oleh karena itu orang tua wajib untuk
dari Allah Subhanahu merawat, mengasuh dan mendidiknya
Wa Ta’ala dengan baik agar mereka tumbuh
menjadi manusia yang seutuhnya.
• Manusia yang seutuhnya adalah manusia
yang berkembang secara optimal
segenap potensi yang dimilikinya.
• Anak dilahirkan dalam keadaan suci
(fitrah), seperti kertas putih yang suci dan
bersih, akan tetapi sejumlah potensi
telah disiapkan oleh Allah Subhanahu wa
Ta’ala dalam diri anak yang harus
menjadi tanggung jawab orang tua,
masyarakat dan bangsa
Dalil
• Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Setiap anak
itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah
yang membuatnya menjadi seorang Yahudi, seorang Nasrani
maupun seorang Majusi.
• Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu
mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga)
janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan
kepadamu, sedang kamu mengetahui. (QS; Al Anfal ;27)
Anak sebagai perhiasan dunia

• anak memiliki kedudukan yang istimewa yaitu sebagai


perhiasan dunia bagi orang tuanya, anak menjadi suatu
keindahan bagi orang tuanya, anak menjadi sumber
kebahagiaan bagi orang tuanya.
• Begitu banyak ungkapan bahagia dan rasa syukur yang
diucapkan ketika seorang anak lahir ke dunia.
• Namun di akhir ayat Allah SWT mengingatkan kita kalau
beribadah kepada Allah SWT, meluangkan waktu bersama
Allah SWT jauh lebih baik dari kedekatan serta belas kasih
yang berlebihan kepada anak.
Dalil
• “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi
amalan-amalan yang kekal lagi shalih adalah lebih baik
pahalanya di sisi Rabbmu serta lebih baik untuk menjadi
harapan.” (Al-Kahfi: 46)
Anak-anak sebagai fitnah dunia

• Mengapa anak bisa menjadi fitnah dunia?, Sebagaimana


firman Allah SWT:
‫ِإَّنَما َأ ْم َو اُل ُك ْم َو َأ ْو الُد ُك ْم ِفْت َنٌة َو ُهَّللا ِع ْن َد ُه َأ ْج ٌر َع ِظ يٌم‬
• “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan
(bagimu): di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (at-Taghabun: 15)
• Ayat ini menjelaskan ketika anak menjadi sebab
kedurhakaan dan kemungkaran bagi orang tuanya.
• Mungkin kita sering mendengarkan tak sedikit orang tua
yang melakukan apa saja (tanpa harus melihat halal atau
haram) untuk anak dan keluarganya.
• Atau mungkin disaat anak memaksa untuk memenuhi
kebutuhannya namun orang tua belum sanggup secara
ekonomi maka menjadikan orang tuanya melakukan
perbuatan terlarang demi memenuhi kebutuhan anaknya
Anak sebagai penyejuk jiwa dan penenang
hati
• Alangkah indah nya doa yang kita lantunkan setiap selesai
sholat fardhu agar Allah SWT menganugrahkan kepada kita
pasangan, anak-anak yang sholeh dan sholehah.

‫َر َّبَنا َهْب َلَنا ِم ْن َأ ْز َو اِج َنا َو ُذ ِّر َّياِتَنا ُقَّر َة َأ ْع ُيٍن َو اْج َع ْل َنا ِلْل ُمَّتِقيَن ِإَماًما‬
• “Dan orang-orang yang berkata “Ya tuhan kami, anugerahkanlah
kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penenang
hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang
bertakwa” (Q.S : Al-Furqan : 74)
• Imam Qurthubi menjelaskan makna “Qurrata
A’yunin” adalah sesungguhnya jika manusia diberi berkah
dalam harta dan anaknya, maka matanya menunjukkan
kebahagiaan karena keluarga dan kerabatnya.
• Jika ia memilki keturunan yang senantiasa menjaga
ketha’atan dan membantunya dalam menunaikan tugas-
tugas agama dan keduniaan, sehingga matanya menjadi
tenang dan tidak berpaling kepada yang lainnya, maka itulah
kebahagiaan mata dan ketenangan jiwa.
• Inilah yang dinamakan anak sebagai Qurrata a’yun.
Untuk menciptakan generasi penyejuk jiwa, Allah SWT
berfirman :

‫َيا َأ ُّيَها اَّل ِذيَن آَمُنوا ُقوا َأ ْن ُفَسُك ْم َو َأ ْه ِليُك ْم َنارًا َو ُقوُد َها الَّناُس َو اْل ِحَج اَر ة‬
• Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia
dan batu.” (QS At-Tahrim : 6).
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai