Anda di halaman 1dari 18

1

PENDIDIKAN ANAK MENURUT PERSPEKTIF AJARAN ISLAM By jamridafrizal (Pencari ilm dari !"l"n# lan#i$ Alla%&
A' T j an Mendidi! Ana! Tujuan mendidik anak sebenarnya berkaitan amat erat, bahkan inherent pada tujuan umum pendidikan. Jika dirangkaikan dengan Islam, maka tujuan tersebut dengan sendirinya berkait amat erat dengan dan bahkan inherent pada tujuan pendidikan Islam. Dan tujuan pendidikan yang tersebut terakhir ini dengan sendirinya harus menjadi tujuan pendidikan anak. 1 Baihaqi AK cenderung merumuskan tujuan pendidikan anak sesuai dengan k!nsepsi Islam tentang pendidikan tersebut sebagai upaya men!l!ng anak agar menjadi manusia yang beriman, taat beribadah, berakhlak mulia dan berilmu serta gemar beramal "bekerja keras# sesuai dengan petunjuk ilmu dan tuntunan keimanannya, mampu memimpin umat, cakap meng!lah $bumi dan isinya untuk mencapai kebaikan, kesejahteraan dan kemakmuran dunia dan kemenangan akhirat. %paya pert!l!ngan tersebut harus dilakukan secara sadar, bersungguh&sungguh dan berencana serta rnemenuhi persyaratan&persyaratan met!d!l!gis, paedag!gis dan psik!l!gis serta terarah dan terpadu menuju tujuan tadi. ' B' Lan#!a%(Lan#!a% Mendidi! Ana! Baihaqi AK mengatakan bah(a langah&langkah dalam mendidik anak dapat diuraikan kedalam dua kateg!ri yaitu 1# )angkah&langkah persiapan melalui pembinaan lingkungan Islami dan '# )angkah&langkah pelaksanaan pendidikan anak* a& Lan#!a%(lan#!a% Per)ia*an' +etiap !rang tua muslim yang bermaksud agar berhasil dalam kegiatannya mendidik anaknya, harus melakukan langkah&langkah persiapan seperlunya melalui pembinaan lingkungan islami, terutama ia mulai dari pembinaan dirinya sendiri. Di antara langkah&langkah tersebut adalah,+' Men#%"rma$i "ran# ($ a' .embinaan lingkungan Islami bagi mendidik anak harus dimulai dengan mendidik diri sendiri, dalam hal ini, dengan mengh!rmati !rang tua "ayah dan ibu#. Di dalam ajaran Islam terdapat kaitan yang sangat erat antara harapan agar anak menjadi baik "saleh# dengan sikap h!rmat dan berbakti kepada kedua !rang&tua. / Di dalam Al 0ur1an terdapat banyak ayat yang menjelaskan ke(ajiban berbakti kepada kedua !rang tua, antara lain, seperti terlihat dalam ayat berikut ini-


1 Baihaqi AK,Konsepsi Islam Tentang Pendidikan Anak Dalam Rumah Tangga,( Ja!ar$a,UIN Ja!ar$a- +./.&-h.*2,.DIsertasi tidak diterbitkan ' Ibid.,h.*23 * Ibid.,h.,11 , Ibid / Ibid

'

" 45: ( ArtinyaDan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan u apkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia "Al&Isra6- '*# 7
0' Mend"1a!an ana!' D!6a, meskipun hanya sunat hukumnya dalam ajaran Islam, &sangat memberi makna bagi kehidupan manusia, terutama makna ketenangan batin dan kemantapan perasaan. Dalam realitas kehidupan s!sial di Ind!nesia, umpamanya, terlihat bah(a segala upacara khidmat, termasuk upacara negara, besar atau kecil, senantiasa ditutup dengan d!1a, karena dengan itu segala sesuatunya terasa sudah cukup mantap, tenang dan !ptimis serta dengan harapan masa depan yang terbayangkan akan lebih cerah. 8 Islam, di satu pihak, sangat menganjurkan penganutnya agar selalu berd!1a kepada Allah +9T, sebagaimana terlihat dalam ayat berikut:


Artinya !"erdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. #esungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas "0.+. Al A1ra; - //# 2& Lan#!a%(lan#!a% *ela!)anaan ("*era)i"nal& Dengan melaksanakan hanya langkah&langkah persiapan di atas tipis sekali kemungkinan keberhasilan yang bisa diharapkan dari upaya pendidikan anak !leh !rang tua dalam rumah tangga. <leh karena itu, langkah&langkah persiapan tersebut harus segera diikuti atau malah disekaliguskan dengan langkah&langkah !perasi!nal "pelaksanaan#. )angkah&langkah ini dapat dibagi dua- "1# =endidik anak yang masih dalam kandungan dan "'# =endidik anak setelah lahir. 3 A' Mendidi! Ana! Dalam Kand n#an' .endapat yang secara umum dikenal adalah bah(a anak mulai dididik setelah lahir atau beberapa tahun kemudian. Kini semakin disadari bah(a anak, sejak di dalam kandungan, sudah dapat dididik melalui ibunya. +igmud >rued, sebagaimana dijelaskan !leh )ee +alk dan ?ita Kramer, menegaskan bah(a pengalaman&
7 8 3

Al&0ur6an-Terjemahan Kata&.erkata, "Bandung-+yamil Al&0uran, '@@8#,h


Ibid.,416 Ibid.,421

pengalaman sebelum dan sejak a(al setelah lahir merupakan persiapan sikap mental dan response emosional, meskipun pengalaman tersebut terasa sudah terlupakan .enelitian terakhir tentang bayi menusia, menurut )ee +alk, telah memperlihatkan bukti yang kuat bah(a pengalaman&pengalaman a(al berpengaruh amat besar bagi pertumbuhan em!si dan intelektual anak. .ara pengamat kini menjelaskan bah(a bayi, pada umur ', jam pertama, sudah mampu belajar. Bahkan, sejak masa dalam kandungan, bayi telah responsi$e terhadap rangsangan dari luar yang ibunya malah tidak menyadarinya. .enemuan tersebut telah membuat para !rang tua menjadi terd!r!ng untuk mempelajari langkah&langkah "met!de atau teknik# yang seharusnya diterapkan dalam rangka mendidik anak tersebut guna mencapai tujuan pendidikan yang dianut. Islam telah mengajarkan, jauh sebelum penemuan itu, langkah&langkah mendidik anak di dalam kandungan, sebagai berikuta. =empersiapkan diri dengan cara&cara memilih isteri "dan tentunya juga suami# yang beragama dalam arti mengahayati dan mengamalkannya& dengan harapan agar isteri dan suami bersama&sama mendidik anak&anaknya secara agama(i "Islam# guna mencapai tujuan pendidikan Islam. b. =embina hubungan harm!nis antara suami dan isteri dalam rumah tangga. Islam memerintahkan mu%asyarah bi al-ma%ru& "bergaul dengan baik# antara suami dan isteri. .ergaulan yang harm!nis itu akan memberi kesan p!siti; terhadap anak yang akan dan sedang dikandung. c. =eningkatkan kasih sayang kepada isteri yang ternyata kandungannya sudah p!siti;, sebagaimana diperlihatkan !leh Aabi +A9 ketika isterinya Khadijah sudah hamil. Aabi bersabda-

BCDE FGH FI JKLMDNOL PLQR .STUV WEMXY WERZXY.


Artinya 'ang terbaik di antara kamu adalah yang paling baik kepada isterinya. ().*. Al-Tabrani dari Abi Kabsyah+ Dari hadits terakhir dapat ditarik ma&hum "pengertian# sebaliknya, yaitu bah(a manusia yang akan berbahagia adalah yang dahulunya, pada (aktu ia masih dalam kandungan ibunya, berada dalam k!ndisi tenang, tentram dan bahagia. K!ndisi menyenangkan semacam itu tidak akan mungkin tercapai jikalau ibu yang mengandungnya menderita, lahir dan atau batin, terutama karena ulah suami dan lingkungannya =engajak istri untuk menambah ibadahnya dengan, misalnya, shalat sunat, menghadiri pengajian dan sebagainya. Dengan begitu !rang tua telah membina situasi dan lingkungan yang baik dan islami untuk anak dalam kandungan. +ecara ilmiah sudah dapat dibuktian bah(a anak yang masih dalam perut ibunya resp!nsi; terhadap lingkungan semacam itu. =engajak isteri secara bersama&sama atau sendiri&sendiri, semakin banyak mend!1akan anak yang masih dikandungannya sem!ga Allah berkenan menjadikannya baik dan sh!leh. Berd!1a dalam k!ndisi semacam itu, besar pengaruh dan kesannya kepada anak dalam kandungan. 2
2

d.

e.

Ibid.,422 426

B' Mendidi! Ana! Se$ela% La%ir +etelah anak lahir maka langkah&langkah yang lebih k!nkrit harus dilakukan !leh !rang tuaPe!tama "Mem*erden#ar!an Ad#an dan I$amat. Anak, setelah lahir segera disajikan mata pelajaran yang terkandung di dalam la;a[&la;a[ ad[an dan iqamat dengan met!de membacakan dan mendengarkan, melalui telinga kanan dan kirinya. +ebab bayi sepanjang ajaran Aabi +A9, harus tidak diberi kesempatan, meskipun sejenak untuk lebih dahulu mendengar suara apapun kecuali gema ad,an dan i-amat tersebut, sesuai dengan petunjuk yang tersirat dalam ;irman Allah "akan diketengahkan nanti#. \al itu sejalan dengan te!ri resp!nsi;nya >rued yang dikembangkan !leh )ee +alk dan ?ita Kramer, yang menjelaskan suara yang didengarnya pada saat a(al ia terjun ke dalam dunia akan sangat mempengaruhi sikap ji(a, pertumbuhan intelektual dan tingkah lakunya. <leh karena itu, jika suara ad[an dan iqamat yangpaling a(al didengarkannya maka kandungan la;a[&la;a[ itulah yang akan sangat mempengaruhinya1@. Al&quran telah memberi petunjuk bah(a bayi yang baru lahir dapat memahami dan menghayati meskipun belum mampu mengamalkan& makna yang terkandung di dalam la;ad[&la;ad[ ad[an dan iqamat itu11. Allah ber;irman -


Arinya "Dan ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari Sulbi mereka dan Allah telah mengambil kesaksian (bai'at) terhadap nyawa-nyawa mereka:"bukankah Aku Tuhanmu?" mereka (semua nyawa-nyawa itu) menjawab: enar (!ngkau Tuhan kami)" kami menyaksikan (berbaiat)# ($ami lakukan yang demikian) agar di hari %iamat kamu tidak mengatakan:"Sesungguhnya kami mengenai hal itu lengah (tidak tahu)# (&S# Al-A'ra' : ()*) 1' Allah telah membaiat semua nya(a agar menyaksikan dan sekaligus ber&Tuhan kepada&Aya. Dan semua nya(a telah menyaksikan dan mengakuinya. .embaiatan itu berlangsung sebelum nya(a&nya(a itu bertugas sebagai pemberi $hidup$, dengan i[in Allah, kepada manusia. Ked a, Mem2eri Ana! Nama 3an# Bai!'
1@ 11 1'

Ibid.,426 42% Ibid.,4&'

Al&0ur6an-Terjemahan Kata&.erkata,(p.)it.,h.'*@

Aama, pada dasarnya diperlukan untuk membedakan antara sese!rang anak dengan yang lainnya dan untuk memudahkan mengenalnya. Di [aman Islam banyak nama&nama jelek tersebut ditukar !leh Aabi +A9 dengan nama&nama yang bermakna baik, seperti - %Ashiyah "pendurhaka, pelaku maksiat# ditukar dengan .amilah "baik, cantik#, )arban "perang# dengan silman "damai#, al Mudhthaji% "tidur# dengan al-Muntaba% "bangun# dan banyak lagi. nabi +A9 menjelaskan bah(a nama&nama itu, lebih&lebih yang jelak, banyak memberi pengaruh dan kesan kepada anak, terutama karena dengan nama itu ia dipanggil !elh !rang tuanya dan disebut&sebut !leh teman&temannya. <leh karena itu, dalam banyak hadis, Aabi +A9 menganjurkan agar setiap !rang tua memberi nama anaknya yang baik.1* Tinjauan paedag!gis dan psik!l!gis memperlihatkan bah(a nama yang baik akan membuat anak tenang, akrab dan tidak merasa rendah atau kece(a. +ebaliknnya, anak yang diberi nama jelek, katak misalnya, tentu akan merasa hina atau rendah dan !leh karenanya, lebih senang mengasingkan dirinya. Akibat pead!g!gis dan psik!l!gis yang biasanya akan muncul adalah malas belajar, b!l!s, nakal danbahkan mungkin sekali agresi; dan suka mencuri. 1, Ke$i#a'Mem2eri Ana! Ma!anan Dan Pa!aian 3an# 4alal =akanan dan pakaian dlaam k!nteks ini dapat bermakna ganda. .ertama, ia dapat bermakna makanan dan pakaian seperti yang la[im di;ahami dalam percakapan sehari&hari. Dalam hal ini ia berarti bahan&bahan yang dimakan, termasuk yang diminum dan bahan&bahan yang dipakai, seperti kain, alat&alat, perumahan dan sebagainya. Kedua, ia dapat bermakna ilmu sebagai makanan !tak atau hati dan akhlak mulia sebagai pakaian tubuh. Dalam upaya mendidik anak, setiap !rang tua harus berusaha memberi dirinya dan anaknya makanan dan pakaian yang halal, maksimal, dalam makna pertama dan kedua atau minimal dalaml makna pertama saja. ]ang dimaksud dengan halal di sini adalah yang baik dan dib!lehkan menurut ajaran Allah dan ?asul&Aya. +etiap muslim, dalam hal itu, pertama, diperintahkan Allah untuk memakan yang halal dan kedua, memberi yang halal pula kepada !rang lain, termasuk anak dan isterinya. 1/ Keem*a$,Mem2eri 5"n$"% Teladan 3an# Bai!' .iaget, seperti dijelaskan !leh Arthur T. Jersild, mengemukakan bah(a peniruan yang diperlihatkan !leh bayi sejak masa prabicara, melalui gerak panca inderanya, adalah merupakan manis;estasi dari pada intelenjensinya. =eniru bukanlah suatu pr!ses passi;, tetapi merupakan pr!ses akti; dalam rangka persiapan untuk menghadapi realita. ]ang masih dapat dipertanyakan adalah 1* 1, 1/

Baihaqi AK,(p.*it., h.,*, Ibid Ibid.h.4&6

apakah gerak&gerik re;leks bayi itu dikatag!rikan ke dalam gerakan meniru, seperti halnya juga dengan menangis yang biasanya segera terdengar setelah ia lahir. 17 Tetapi, pertanyaan itu sama sekali tidak mempengaruhi kesepakatan ilmiah tentang peniruan !leh bayi yang berpr!ses secara akti; sejak lahir sampai dengan umur tertentu. +elama peri!de rumah tangga "sejak lahir sampai dengan umur 1' bahkan 1/ tahun#, !rang tua adalah m!del yang menjadi m!de utama tiruan anak. Anak malah sering bertingkah laku sebagai duplilkat !rang tuanya. Dalam peri!de umur tertentu merekalah, dalam pandangan anak, c!nt!h satu& satunya. Ia sesungguhnya sudah mulai meniru pada saat ia sudah pandai menangis jadi, jauh sebelum ia pandai berkata&kata& dalaml bentuk ikut menangis jika ia mendengar anak lain menangis. .r!ses meniru itu semakin meningkat pada (aktu ia sudah mulai mengulang suara yang dibuat !leh !rang lain, meskipun belum benar, atau mengulang&ulang suara yang dibuat !lehnya sendiri18.
Kelima,Mem2ia)a!an ana! 2er2 a$ 2ai!

Dengan hanya memberi teladan yang baik saja tanpa diikuti !leh pembiasaan belumlah cukup bagi menunjang keberhasilan upaya mendidik anak. Apalagi jika dikaji secara berhati&berhati niscaya akan terlihat bah(a dengan hanya memberi teladan !leh pihak !rang tua dan dengan hanya meniru !leh pihak anak &&tanpa latihan, pembiasaan dan k!reksi yang secara psik!l!gis sangat dibutuhkan&& pekerjaan, keterampilan, ibadah " shhalat # atau apa saja, biasanya tidak mencapai target tetap, tepat dan benar apalagi mempribadi. 13. 5' Penera*an Me$"de Pendidi!an Pada Ana! Ketepatan !rang tua dalam memilih cara "met!de# mendidik anak&anak sangat berpengaruh pada keberhasilan mendidik anak, khusunya dalam rangka membentuk pribadi anak yang saleh. Jika cara yng di tempuh tepat sasaran, niscaya akan memberikan hasil yang memuaskan. +ebaliknya jika cara yang ditempuh kurang tepat, maka keberhasilan pun kurang memuaskan. .emilihan met!de yang sesuai dengan pengembangan kreati^itas anak adalah met!de yang memungkinkan pemunculan kreati^itas pada anak dengan menggunakan sumber belajar yang dapat digunakan untuk merealisasikan kegiatan yang kreati;. <leh sebab itu met!de mempunyai peranan yang sangat penting dalam kemajuan dan kemunduran. Demikian pentingnya met!de ini =ukti Ali mengatakan bah(a yang menetukan dan memba(a stagnasi dan masa keb!d!han dan masa kemajuan bukanlah karena ada atau tidak adanya !rang&!rang yang jenius, melainkan Karen amet!de penelitian dan cara melihat sesuatu. =engapa !rang&!rang jenius menyebabkan kemandegan dan stagnasi di dunia. +edangkan !rang&!rang yang biasa saja dapat memba(a keajuan ilmiah dan kebahaian rakyat _ +ukti Ali menja(ab sebab adalah
17 18 13

Ibid.h.4&, Ibid.h.4&, Ibid.h.461

kerana !rang yang biasa&biasa saja itu menemukan met!de berpikir yang benar dan utuh, sekalipun kecerdasannya biasa, mereka dapat menemukan kebenaran. +edangkan pemikir&pemikir jenius dan besar, apabila tidak mengetahui met!de yang benar dalam melihat sesuatu dan memikirkan masalah&masalahnya, maka mereka tidak akan dapat memam;aatkan kejeniusannya.12 %raian di atas samasekali tidak untuk merendahkan !rang&!rang jenius. =elainkan yang ingin dikatakan bah(a untuk mencapai suatu kemajuan, kejeniusan saja belum cukup. =elainkan harus dilengkapi dengan ketepatan meilih met!de yang akan digunakan untuk kerjanya dalam bidang pengetahuan. =et!de dan berpkir yang benar tak ubahnya seperti !rang berjalan, se!rang yang lumpuh sebelah kakinya tidak dapat berjalan dengan cepat, tetapi memilih jalan yang benar akan mencapai tujuannya lebih cepat dari jag! lari itu,ia akan dating terlambat pada tempat yang dituju. +edangkan !rang yang lumpuh sebelah kakinya yang memilih jalan yang benar akan sampai ke tujuan dengan kegiatan. =et!de yang tepat adalah masalah pertama yang harus diusahakan dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan,'@ Abdurrahman An&Aahla(i mengatakan `.ada dasamya, met!de pendidikan Islam sangat e;ekti; dalam membina kepribadian anak didik dan mem!ti^asi mereka sehingga aplikasi met!de ini memungkinkan puluhan ribu kaum mukmin dapat membuka hati manusia untuk menerima petunijuk Ilahi dan k!nsep&k!nsep peradaban Islam. +elain itu, met!de pendidikan Islam akan mampu menempatkan manusia di atas luasnya permukaan bumi dan dalam lamanya masa yang tidak diberikan kepada penghuni bumi lainnya. =et!de yang dianggap paling penting dan paling men!nj!l adalaha. =et!de dial!g 0ur1ani dan Aaba(i b. =endidik melalui kisah&kisah 0ur1ani dan Aaba(i c. =endidik melalui perumpamaan 0ur1ani dan Aaba(i d. =endidik melalui keteladanan e. =endidik melalui aplikasi dan pengamalan ;. =endidik melalui ibrah dan nasihat g. =endidik melalui targhib dan tarhib'1 =et!de&met!de tersebut di atas dapat mengajak umat Islam untuk mengembangkan a;eksi ketuhanan dan penalaran kemanusiaan. =elalui itu, kita akan mampu berpikir l!gis dan sehat serta berperilaku ajeg, baik dalam hubungannya dengan manusia maupun hubungan ilahiah. Jika hal itu terlaksana lahirtah masyarakat dan dunia yang Iercerahkan !leh peradaban Islan me nunuju cahaya ilmu pengetahuan,ketinggian budi pekerti, kebebesan akal dari khura;at dan ilusi, serta kebebasan manusia dari ke[haliman %ntuk mendapapatkan pemahaman agak lebih luas maka perlu rasanya penulis menguraian secara ringkas met!de&met!de pendidikan yang dikemukakan !leh Abdurrahman An&Aahla(i sebagai berikutAbudinata =.A, Metodologi #tady /slam, "Jakarta - ?aja arapind! .ersada, '@@@# hal 22 Ibid '1 Abdurrahman An&Aahla(i. Pendidikan /slam di rumah di sekolah dan Masyarakat. "Jakarta-aema Insani .ress,122/#.h.'@,
'@ 12

a' Mendidi! Melal i Dial"# 6 r7ani dan Na2a8i Dial!g merupakan salah satu bentuk dalam menyampaikan pesan kepada sese!rang, baik berhadapan secara ;isik maupun melalui serana k!munikasi lainnya. Dial!g dapat diartikan sebagai pembicaraan antara dua pihak atau lebih yang dilakukan melalui tanya ja(ab dan di dalamnya terdapat kesatuan t!pik atau tujuan pembiciraan. Dengan demikian, dial!g merupakan jembatan yang menghubungkan pemikiran sese!rang dengan !rang laim. sebuah dial!g baik akan melahirkan paling tidak dua kemungkinan- kedua belah pihak terpuaskan dan hanya pihak tertentu saja yang terpuaskan. Bagaimamanpun, hasilnya, dial!g sangat menguntungkan !rang ketiga, yaitu si penyimak atau pembaca. )e(at dial!g, se!rang pembaca yang betul&betul memperhatikan materi dial!g akan memper!leh nilai lebih, baik berupa penambahan (a(asan atau penegasan identitas diri. Keuntungan yang diper!leh pihak pembaca, sangat berhu bungan dengan karakteristik yang dimiliki dial!g, yaitu Pertama, biasanya, t!pik dial!g tersaji secara dinamis karena kedua belah pihak menarik dan mengulur materi sehingga tidak memb!sankan. Bahkan, k!ndisi itu akan mend!r!ng pembaca mengikuti seluruh pembicaraan. Kedua, le(at met!de dial!g, pembaia akan tertuntut untuk mengikuti dial!g hingga selesai agar dia dapat mengetahui kesimpulan apa yang dihasilkan diar!g tersebut. Dan biasa&nya, keinginan untuk mengetahui keiimpulan merupakan penetral dari rasa b!san atau jenuh. Ketiga, le(at dial!g perasaan dan em!si pembaca akan terbang&kitkan dan terarah sehingga idealismenya terbina dan p!la pikimya betul&betul merupakan pancaran ji(a. Keempat, t!pik pembicaraan disajikan secara realistis dan manusia(i sehingga dapat menggiring manusia pada kehidupan dan perilaku yang lebih baik lagi. pr!sesi seperti itu sangat menunjang ter(ujudnya tujuan pendidikn Islam. '' Ada tiga jenis dial!g 1# Dial!g Khithabi dan Ta6abbudi Al&0ur1an diturunkan unruk n-enjadi petunjuk dan sebagai kabar gembira bagi !rang&!rang ^eng berrak(aa. Di dalamnya pada puluhan tempat,Allah menyeru hamba&hamba yang beriman melalui seruan ya ayyuhal&lad[ina amanu. +e!rang mukmir, yang membaca seruan tersebut, niscaya akan segera menja(ab- ya ?abbi, Aku memenuhi seruan&=u.hubungan antara seruan Allah dan tanggapan !rang mukmin itulah yang melahirkan sebuah dial!g'*. Keberadaan Al&0ur6an yang membina ji(a anak didik melalui dial!g ta1abbudi dan khithabi harus disadari setiap pendidik sehingga mnereka mampu mendeteksi sejauh mana pengaruh dial!g tersebut',.
'' '*

Ibid.h.'@/ Ibid.h.h.'@7 ', Ibid.h.h.'@3

'# Dial!g deskripti; Dial!g deskripti; disajikan dengan deskripsi atau gambaran !rang& !rang yang tengah berdial!g. .endeskripsian itu meliputi gambaran k!ndisi hidup dan psik!l!gis !rang&!rang yang berdial!g sehingga kita dapat memahami kebaikan dan keburukannya. +elain itu, pendeskripsian itu berpengaruh juga pada mentalitas sese!rang sehingga perasaan ketuhanan dan perilaku p!siti; manusia akan berkembang. '/ *# Dial!g narati; dial!g narari; tampil dalam epis!de kisah yang bentuk dan alur ceritanya jelas sehingga menjadi bagian dari cara arau unsur cerita dalam Al&0ur1an. 9alaupun Al&0ur,an mengandung kisah yang di&sajikan dalam bentuk dial!g, kita tidak dapat mengindentikkan keberadaannya dengan drama yang sekarang ini muncul sebagai sebuah jenis karya sastra. Artinya, A1&0ur1an tidak menyajikan unsur dramarik (alaupun dalam penyajian kisahnya terdapar unsur dial!g, seperti surat \ud yang mengisahkan +yu1aib dan kaumnya. +epuluh ayat pertama dari kisah +yu1aib disajikan dalam bentuk dial!g yang ke&mudian diakhiri dengan ayat yang menjelaskan kebinasaan kaum tersebut. %ntuk jelasnya, simaklah kisah tersebut`Dan kepada "penduduk# =ad&yan "kami utus# saudara mereka, +yu1aib. ia berkata- $\ai kaumku, sembahlah Allah, sekali&kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, +esungguhnya aku melihat kamu dalam Keadaan yang baik "mampu# dan +esungguhnya aku kha(atir terhadapmu akan a[ab hari yang membinasakan "kiamat#.$ dan +yu1aib berkata- $\ai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak&hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.+isa "keuntungan# dari Allah. =ereka berkata- $\ai +yu1aib, Apakah sembahyangmu menyuruh kamu agar Kami meninggalkan apa yang disembah !leh bapak&bapak Kami atau melarang Kami memperbuat apa yang Kami kehendaki tentang harta kami. +esungguhnya kamu adalah !rang yang sangat .enyantun lagi berakal,33. +yu1aib berkata- $\ai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi&Aya aku dari pada&Aya re[ki yang baik "patutkah aku menyalahi perintah&Aya#_ dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu "dengan mengerjakan# apa yang aku larang. aku tidak bermaksud kecuali "mendatangkan# perbaikan selama aku masih berkesanggupan. dan tidak ada tau;ik bagiku melainkan dengan "pert!l!ngan# Allah. hanya kepada Allah aku berta(akkal dan hanya kepada&Aya&lah aku kembali. \ai kaumku, janganlah hendaknya pertentangan antara aku "dengan kamu# menyebabkan kamu menjadi jahat hingga kamu ditimpa a[ab seperti yang menimpa kaum Auh atau kaum \ud atau kaum shaleh, sedang kaum )uth tidak "pula# jauh "tempatnya# dari kamu. dan m!h!nlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada&Aya. +esungguhnya Tuhanku =aha .enyayang lagi =aha .engasih.. mereka berkata$\ai +yu1aib, Kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu dan +esungguhnya Kami benar&benar melihat kamu se!rang yang lemah di antara
'/

Ibid.h..'*@

1@

kami: kalau tidaklah karena keluargamu tentulah Kami telah merajam kamu, sedang kamupun bukanlah se!rang yang ber(iba(a di sisi kami.$. +yu1aib menja(ab- $\ai kaumku, Apakah keluargaku lebih terh!rmat menurut pandanganmu daripada Allah, sedang Allah kamu jadikan sesuatu yang terbuang di belakangmu_. +esungguhnya "pengetahuan# Tuhanku meliputi apa yang kamu kerjakan.$. dan "dia berkata#- $\ai kaumku, berbuatlah menurut kemampuanmu, +esungguhnya akupun berbuat "pula#. kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa a[ab yang menghinakannya dan siapa yang berdusta. dan tunggulah a[ab "Tuhan#, +esungguhnya akupun menunggu bersama kamu.$. dan tatkala datang a[ab Kami, Kami selamatkan +yu1aib dan !rang&!rang yang beriman bersama&sama dengan Dia dengan rahmat dari Kami, dan !rang&!rang yang [alim dibinasakan !leh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya.. se!lah&!lah mereka belum pemah berdiam di tempat itu. Ingatlah, kebinasaanlah bagi penduduk =ad&yan sebagaimana kaum Tsamud telah binasa. Demikianlah dial!g narrati; menimbulkan dampak edukati; yang sangat menakjukan. Di samping dapat mempengaruhi panalaran, dial!g narati; pun mampu mempengaruhi mentalitas dan perasaan sese!rang. '7 ,# Dial!g argumentati; Di dalam dial!g argumentati; kita akan menemukan diskusi dan perdebatan yang diarahkan pada peng!k!han hujjah atas kaum musyrik agar mereka mengakui pentingnya keimanan dan pengesaan kepada&Aya, mengakui kerasulan akhir =uhammad sa(, mengakui kebatilan tuhan&tuhan mereka, dan mengakur kebenaran seruan&seruan ?asulullah +A9 seperti penjelasan beliau tentang peristir^a Isra =ikraj =i6raj yang dapat kita iihat di dalam ayat berikur ini Artinya !Demi bintang ketika terbenam.Ka0anmu (Muhammad+ tidak sesat dan tidak pula keliru.Dan Tiadalah yang diu apkannya itu (Al-1uran+ menurut kemauan ha0a na&sunya.2 apannya itu tiada lain hanyalah 0ahyu yang di0ahyukan (kepadanya+. 'ang diajarkan kepadanya oleh (.ibril+ yang sangat kuat.'ang mempunyai akal yang erdas3 dan (.ibril itu+ Menampakkan diri dengan rupa yang asli.#edang Dia berada di u&uk yang tinggi.Kemudian Dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi. Maka jadilah Dia dekat (pada Muhammad sejarak+ dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi+. 4alu Dia menyampaikan kepada hamba5ya (Muhammad+ apa yang telah Allah 0ahyukan.)atinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya, Maka Apakah kaum (musyrik Mekah+ hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya6 Dan #esungguhnya Muhammad telah melihat .ibril itu (dalam rupanya yang asli+ pada 0aktu yang lain,('aitu+ di #idratil Muntaha, Di dekatnya ada syurga tempat tinggal, (Muhammad melihat .ibril+ ketika #idratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya.Penglihatannya (Muhammad+ tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula+ melampauinya. "0.+.Aajmi-1&13# Dalam kutipan ayat di atas, Aliah +9T meng!k!hkan hujjah atas kaum musyrikin- ?asul&Aya telah menyampaikan berita melalui keyakinan dan penglihatan
'7

Ibid.,h.''/

11

yang sesungguhnya serta pandangan yang jelas dan tidak menyimpang. Apa yang beliau lihat dan beliau alami bersemayam dalam kalbu yang suci dari dusta. Bentuk argumentati; lain disajikan AI&0ur1an dalam bentuk pertanyaan&pertanyaan irang mengingkari sese mbahan kaum musyrikin'8 /# Dial!g naba(i. .ada dasam^a, ?asulullah sa(. telah menjadikan jenis dan bentuk dial!g 0ur1ani sebagai ped!man dalam mempraktikkan met!de pendidikan dan pengajaran beliau. \al itu tidaklah mengherankan karena, bagaimanapun, akhlak beliau adalah Al& qur6an. =ith!de pendidikan dan pengajaran beliau merupakan aplikasi yang dinamis dan manusia(i dari ayat&ayar Allah'3. 2' Mendidi! Melal i Ki)a% 6 r7ani dan Na2a8i

Dalam pendidikan Islam, dampak edukati; kisah sulit digantikan !leh bentuk& bcntuk bahasa lainnya. .ada dasarnya, kisah&kisah Al& 0ur1an dan Aaba(i mnembiaskan dampak psik!l!gis dan edukati; yang baik, k!nstan, dan cenderung mendalam sampai kapanpun, .endidikan melalui kisah&kisah tersebut dapat menggiring anak didik pada kehangatan perasaan, kehidupan, dan kedinamisan jir^a yang mend!r!ng manusia untuk mengubah perilaku dan memperbaharui tekad nya selaras dengan tuntutan, pengarahan, penyimpulan, dan pelajaran yang dapat diambil dari kisah tersebut Abdurrahman An&Aahla(i menguraikan lebih rinci dampak pendidikan melalui pengisahan adalahPer$ama, kisah dapat mengakti;kan dan membangkitkan kesadaran pembaca tanpa cerminan kesantaian dan keterlambatan sehingga dengan kisah, setiap pembaca akan senantiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi kisah tersebut sehingga pembaca terpengaruh !leh t!k!h dan t!pik kisah tersebut. \al itu didukung !leh penyampaian kisah 0ur1ani dan Aaba(i yang cenderung utuh dan biasanya dia(ali dengan penl,ampaian tunrutan, ancaman# atau peringatan terhadap suatu bahaya. Kadang& kadang, sebelum sampai pada pemecahann^a, masalah&masalah tersebut berakumulasi dengan tun tutan atau masalah lain sehingga kisah menjadi jalinan cerita yang k!mpleks dan membuat pembaca menjadi semakin penasaran serra berambisi untuk segera mencapai penyelesaian. Ked a, interaksi kisah 0ur1ani dan Aabal^i dengan diri manusia dalam keuruhan realitasnya tecermin dalam p!la terpenting ^ang hendak dit!nj!lkan !leh Al&0ur1an kepada manusia di dunia dan hendak mengarahkan perhatian pada setiap p!ia yang selaras dengan kepen&tingannya. Dengan demikian, kisah&kisah yang disajikan secara benar, selaras dengan k!nteks, dan me(ujudkan tujuan, pendidikan. Ke$i#a, kisah&kisah 0ur1ani mampu membina perasaan ke tuhanan melalui cara& cara berikut ini1# =empengaruhi em!si, seperti takut, perasaan dia(asi, rela, senang, sungkan# atau benci sehingga bergel!ra dalam lipatan&lipat&an cerita.
'8 '3

Ibid.h.''8 Ibid.h.'*1

1'

'# =engarahkan semua em!si tersebut hingga men^atu pada satu ke&simpulan yang menjadi akhir cerita. *# =engikutsertakan unsur psikis yang memba(a pembaca larut dalam setting em!si!nal cerita sehingga pembaca, dengan em!si&n^a, hidup bersama t!k!h cerita ,# Kisah 0ur1ani memiliki keistime(aan karena, melalui t!pik cerita,kisah dapat memuaskan pikiran melalui cara&cara berikut inia. .emberian sugesti, keinginan, dan keantusiasan. b. .erenungan atau pemikiran'2 c' Mendidi! Melal i Per m*amaan .erumpamaan secara umum dapat dimaknai dengan c!nt!h&c!nt!h. )andasan yang dapat kita jadikan untuk met!de ini adalah ;iman Allah dalam al&0uran dalam surat A)&Baqarah ayat '7


( 4b:( Artinya `+esungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu Adapun !rang&!rang yang beriman, =aka mereka yakin bah(a perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang ka;ir mengatakan- $Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan_.$ dengan perumpamaan itu banyak !rang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu "pula# banyak !rang yang diberi&Aya petunjuk. dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali !rang&!rang yang ;asik "0+-'c'7# ?asyid ?idha mengatakan Dharbul matsal berarti menyampaikan dan menjelaskan. Dalam tuturan dharbul matsal berarti menuturkan sesuatu guna menjelaskan suatu keadaan yang selaras dan serupa dengan yang dic!nt!hkan, lalu men!nj!lkan kebaikan dan keburukan yang tersmar.kata adh&dharb memiliki makna mempengaruhi atau meng!barkan me!si sehingga terpilih untuk mengungkapkan pemberianc!nt!h +e!lah&!iah, si pemberi c!nt!h "dharibul matsal#& degan c!nt!h tertentu mengetuk pendengaran penyimak dengan ketukan yangdmenembuskan pengaruh ke dalam hati penyimak sehingga berakar pada kedalaman ji(anya*@. d' Mendidi! Melal i Ke$eladanan .ada dasamya, manusia sangat cenderung memerlukan s!s!k teladan dan anutan yang mampu mengarahkan&manusia pada jalan kebenaran dan sekaligus
'2 *@

Ibid.h.'*2&',' Abdurrahman An&Aahla(i (p.*it.h.'/1&'/'

1*

menjadi perumpamaan dinamis yang menjelaskan cara mengamalkan syariat Allah. <leh karena itu, Allah mengutus rasul&rasul&Aya untuk menjelaskan berbagai syariat*1. Dalam k!nteks ini bisa kita pahami dari ;irman Allah di ba(ah ini "bb-b5: ) Artinya !dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, ke uali orang-orang lelaki yang Kami beri 0ahyu kepada mereka3 Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,Keteranganketerangan (mukji,at+ dan kitab-kitab. dan Kami turunkan kepadamu Al 1uran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan,(1#.5ahlu78988+ 9: e' Mendidi! Melal i Pra!$i! dan *er2 a$an .ada dasamya, Islam merupakan agama yang berrumpu pada hubungan erat antara manusia dengan ?abb pencipta alam semesta. Islam merupakan agama yang menuntut kita merakukan berbagai perbuatan realistis dan amal s!leh yang diridhai Allah. Islampun menyuruh umatnya untuk mengarahkan segala perilaku, naluri, dan p!la kehidupan menuju per(ujudan etika dan syariat ilahiah secara nyata. \al p!k!k yang menjadi landasan adalah kenyataan bah(a dunia manusia terbentuk dari ruh dan jasad yang dengan k!nsep yang realistis, Islam menegakkan keseimbangan antara keduanya serta antara realitas manusia yang bermasyarakat dengan tujuan syariat ilahiah yang ideal. Islam senantiasa menerjemahkan tujuan tersebut ke dalam prilaku praktis yang memadukan per(ujudan tuntutan alami manusia dan syariat ilahiah dalam (aktu yang bersamaan. Dengan demikian, amal manusia menempati p!sisi utama dan menentukan keselamatan. **. Allah sangat membenci !rang yang mengatakan bah(a telah melakukan sesuatu padahal semuanya itu tak pemah dilakukannya, sebagaimana dapat dipahami dari ;irman Allah sbb: 5: ( # Artinya Amat besar kebencian di sisi Allah bah(a kamu mengatakan apa&apa yang tidak kamu kerjakan. "0s.71c*# *,
*1 *' ** *,

Ibid.h.'/1&'7@

Al&0ur6an-Terjehamahan Kata&.erkata, (p.*it.h.'8'


Abdurrahman An&Aahla(i (p.*it.h.'72

Al&0ur6an-Terjehamahan Kata&.erkata, (p.*it.h.//1

1,

f'

Pendidi!an Melar i I2ra% dan Ma iza% Dilihat dari segi pemakaian, kira menemukan ;rekuensi pemakaian kedua kata tersebut se!lah&!lah menunjukkan kesin!niman. Aamun, jika kita kaji berdasarkan kamus atau dalam kaitannya dengan ayat& ayat Al&0ur1an, kita akan menemukan bah(a kedua kata tersebut memiliki makna yang berbeda*/. 1. +endidik +elalui -Ib!ah =uhammad ?asydi mengatakan bah(a al&1itibar (al 1ibrah berarti ke adaan yang mengantarkan dari suatu pengetahuan yang terlihat menuju sesuatu yang tidak terlihat, atau jelasnya berarti merenung dan berpikir1. Dengan demikian, 1ibrah dan i1tibar itu merupakan k!ndisi psik!i!gis yang mengantarkan manusia menuju pengetahuan yang dimaksud dan dirujuk !leh suatu perkara yang dilihat, diselidiki, ditimbang&timbang, diukur, dan ditetapkan !leh manusia menurut pertimbangan akalnya sehingga dia sampai pada suatu kesimpulan yang dapat mengkhusyukan kalbunya sehingga kekhusyuan itu mend!r!ngn^a untuk berperilaku i!gis dan sesuai dengan k!ndisi masyarakat. 1Ibrah yang terdapat dalam Al&0ur1an mengandung dampak edukati; yang sangat besar, yaitu mengantarkan pen^imak pada kepuasan berpikir mengenai pers!alan akidah. Kepuasan edukau; tersebut dapat menggerakkan kalbu: mengembangkan perasaan ketuhanan: serta menanamkan, meng!k!hkan, dan mengembangkan akidah tauhid, ketundukan kepada syariat Allah, atau kerundukan pada berbagai perintah& Aya*7. 0' Mendidi! Melal i Ma 7iz%a% Di dalam kamus A-Muhith terdapat kata !0a;a,hahu, ya <i,hu,0a;,han, 0aman;i,huhu yang berarti meningatkannya terhadap sesuatu yang dapat meluluhkan hatinya dan sesuatu itu dapat berupa pahala maupun siksa. sehingga dia menjadi ingat sementar itu dalam ta;sir A l&manar, ketika mena;sirkan surat al&baqarah ayat '*' ?asyid ?idha mengatakan bah(a Al&(a[hu berarti nasihat dan peringatan dengan kebaikan dan dapat melembutkan hati serta mend!r!ng untuk beramal. ]akni, nasihat melalui penyampaian had "batasan&batasan yang ditentukan Allah# yang disertai dengan hikmah,targhib, dan tarhib. Aasihat itu diberikan kepada !rang yang beriman kepada Allah dan kepada adanya pembalasan atas segala amal di akhrat.Karena merekalah yang dapat menerima dan menjadikamya sebagai pelajaran sehingga hatinya khusyu kepada nasihat dan segera mengamalkannya sebagai penerimaan atas pembinaan dari ?abbnya dan sebagai pencarian man;aat di dunia yang disertai harapan mendapat pahala dan keridhaan&Aya di akhirat. Adapun !rang&!rang yang tidak beriman dengan sesungguhnya kepada semua itu, seperti !rang yang menunda&nunda dan mengek!r, yaitu !rang&!rang yang mengatakan $kami beriman$ di bibir saja. =ereka mendengar kaumnya mengatakan hal itu, sedang hati mereka tidak
*/ *7

Ibid.h.'82 Ibid.

1/

beriman sebab mereka tidak menguatkan p!k!k&p!k!k keimanannya dengan dalil&dalil 0ur1ani dan naba(i yang memiliki tempat dan jalur rasa dalam hati. +ehingga, pemberian nasihat kepada mereka akan sia&sia tanpa guna dan nasihat itu menjadi kata&kata yang tidak disimak. *8. #' Mendidi! Melal i Tar#%i2 dan Tar%i2 Berdasarkan analisis&terhadap ayat&ayat Al&qur1an, kita dapat mende;i nisikan istilah targhib dan tarhib sebagai birikut. Targhib adalah janji yang disertai bujukan dan rayuan unruk menunda kemaslahatan,kele[atan, dan kenikmatan. Aamun, penundaan itu bersi;at pasti baik, dan mumi, serta dilakukan melalui amal saleh atau pencegahan diri dari kele[atan yang membahayakan "pekerjaan buruk#.yang jelas semua dilakukan untuk mnencari keridhaan Allah dan hamba& hambanya*3. Tarhib adalah ancaman atau intimidasi melalui hukuman yang disebabkan !leh terlaksananya sebuah d!sa, kesalahan, atau perbuatan yang telah dilarang Allah.+elain itu juga karena menyepelekan pelaksanaan ke(ajiban yang telah diperintihkan Allah.Tarhibpun dapat diartikan sebagai ancaman dari Alla untuk menakur&nakuti hamba&hamba&Aya melalui pen!nj!lan kesalahan atau pen!nj!lan salah satu si;at keagungan dan kekuatan ilahiah agr mereka teringatkan untuk tidak melakukan kesalahan dan kemaksiatan. *2. >irman Allah yang dapat dijadikan landasan pendapat untuk meth!de ini dalah +urat =aryam ayat 8@&8'

Artinya `dan kemudian Kami sungguh lebih mengetahui !rang&!rang yang seharusnya dimasukkan ke dalam neraka. Dan tidak ada se!rangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Dan kemudian Kami akan menyelamatkan !rang&!rang yang bertak(a dan membiarkan !rang&!rang yang [alim di dalam neraka dalam Keadaan berlutut " 0+-12c8@&8'# ,@.
D Tan## n# Ja8a2 9ran# T a Ter%ada* Pendidi!an Ana! Men r $ Ajaran I)lam

a&

Peran I2 .ada kebanyakan keluarga, ibulah yang memegang peranan yang terpenting terhadap anak&anaknya. sejak anak itu dilahirkan, ibunyalah yang selalu
*8 *3

Ibid.h.'32 Ibid.h.'2/ *2 Ibid.h.'2/


,@

Al&0ur6an-Terjehamahan Kata&.erkata, (p.*it.h.*1@

17

sampingnya. Ibulah !rang memberi makan dan minum, memelihara dan selalu bercampur gaul dengan anak&anak. Itulah sebabnya kebanyakan anak lebih cinta kepada ibunya daripada kepada angg!ta keluarga lainny. ,1 .embentukan identitas anak menurut Islam, dimulai jauh sebelum anak itu diciptakan. Islam memberikan berbagai syarat dan ketentuan pembentukan keluarga, sebagai (adah yang akan mendidik anak sampai umur tertentu yang disebut baligh& berakal,'. )ebih lanjut eakiah Darajat menjelskan `Bah(a dalam Islam penyemaian rasa agama dimulai sejak pertemuan ibu dan bapak yang membuahkan janin dalam kandungan,yaitu dimulai dengan d!1a dan harapan kepada Allah.+elanjutnya memnajatkan d!a dan harapan kepada Allah agar janinnya kelak lahir dan besar menjadi anak yang saleh. Begitu si anak lahir dibisikkan di telinganya$kalimah ad[an dan iqamah, dengan harapan kata&kata thaiyibah itulah hendaknya yang pertama kali terdengar !leh anak, kemudian ia berulangkali kali mendengrnya, setiap (aktu shalat tiba, baik didengarnya dirumahnya, di luar rumahnya.Kata&kata thaiyibah dan kata&kata lainnya yang berisikan ji(a agama, akan sering didengar anak&anak. =elalui ibunya, (aktu ia disusukan, dimandikan, ditidurkan dan diganti pakaian !leh ibunya. ia mendengar tutur kata thaiyibah ketika sedang memper!leh pemenuhan kebutuhan p!k!kn^a. .engataman yang seperti itu akan menyubutkan tumbuhnya rasa agama di dalam ji(a anak, dan akan tetap hidupdi dalam ji(anya,* 2&' Peranan Aya% Di samping ibu, !rang yang paling berperan pula adalah ayahnya sebagai !rang yang tertinggi gengsinya atau prestisenya .eranan ayah dalam pendidikan anak&anaknya yang lebih adalah sebagai sumber kekuasaern di dalam keluarga, .enghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar, .emberi perasaan aman bagi seluruh angg!ta keluarga, .elindung terhadap ancaman dari luar, : \akim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan, .endidik dalam segi&segi rasi!nal. ,, .erlu diketahui, bah(a kualitas hubungan anak dan !rang tuanya, akan mempengaruhi keyakinan beragamanya di kemudian hari. Apabila ia merasa disayang dan diperlakukan adil maka ia akan meniru !rang tuanya dan menyerap agama dan nilai yang dianut !leh !rang tuanya,/
=.Agalim .ur(ant!,Ilmu Pendidikan Teo!itis dan P!aktis, (.akarta=*osda Karya, :>>>+ h.3' ,' eakiah Darajat, Pendidikan Islam Dlam Kelua!ga dan .ekolah, "Jakarta-?uhama,122/,h.,,1 ,* Ibid., h.7,&7/ ,, =.Agalim .ur(ant!,(p.)it., h.3* ,/ Ibid., h.77
,1

18

>itrah kasih sayang kepada anak yang tertanam dalam diri setiap !rang tua senantiasa mend!r!ng mereka untuk melakukan segala usaha yang diperkirakan baik dalam kerangka upaya mereka meningkatkan tara; hidup anaknya ke arah yang lebih baik dan sejahtera. %ntuk mencapai maksud itu !rang tua melatih dan mengajar anaknya berabagai macam keterampilan dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. ,7 Tanggung ja(ab pendidikan Islam yang menjadi tanggung ja(ab !rang tua sekurang&kurangnya harus dilaksanakan dalam rangka 1. =emelihara dan membesarkan anak, ini adalah bentuk yang sederhanadari tanggung ja(ab setiap !rang tua dan merupakan d!r!ngan alami untuk mempertahankan kelangsungan hidup anak. '. =enerima pengajaran dalam arti luas sehingga anak memper!leh peluang untuk memiliki pengetahuan dan kecakapan seluas dan setinggi mungkin yang dapat dicapainya. *. =elindungi dan menjamin kesamaan, baik jasmaniah dan r!haniah, dari berbagai gangguan penyakit dan penyele(engan kehidupan dari tujuan hidup sesuai dengan ;alsa;ah hidup agama yang dianautnya. ,. =embahagiakan anak, baik dunia maupun akhirat sesuai dengan pandangan muslim.,8

**+ $ &'() # # ", " ! # $ % "** + 3**& 2 1 5 8**9 2(** 0 , 4 . )** 5 ** **/ 67 < ( 455 : ) ::; ( +
!Para ibu hendaknya menyususkan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang inging menyempurnakan penyusuan. Dan ke0ajiban ayah memberi makandan pakain kepada para ibu dengan arayang ma;ru&??(1.#. Al"a-arah = :99+8@

Allah +9T ber;irman dalam al&qur6an yang berbunyi -

Ayat ini menyebutkan hal&hal penting dalam rangka tanggung ja(b !rang tua terhadap anak a. Ibu did!r!ng untuk mengasuh anak&anaknya, pengasuhan ini terlihat pada saat kehamilan, yang berarti keamanan anak dari segala sesuatu yang bersi;at kedunia(ian pada saat dalam kandungan. b. Ayat ini menjelaskan tangung ja(ab bapak untuk menghidupai anak&anaknya, se!rang suami adalah !rang yang bertanggung ja(ab bagi kesejahteraan angg!ta keluarganya dan untuk meyediakan alat untuk memenuhi pangan, pakaian tempat berteduh dan kebutuhan lain untuk istrinya atau mereka mereka yang menjadi tanggung ja(abnya dan anak&anaknya. jadi ayah berperan penting dalam kehidupan anak sejak dari a(al, tidak hanya sebagai pendamping dalam
,7

Baihaqi A. K, Mendidik Anak Dalam Kandungan, "Jakarta - Darul %lum .ress, '@@*#, eakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam- " Jakarta - Bumi Aksara, 1227 #,hal *3 Al&0ur6an-Terjehamahan Kata&.erkata Ap it, hal /8

hal ,/
,8 ,3

13

kehidupan, tetapi juga bertanggung ja(ab untuk membiayai dan memelihara anaknya. c. Keputusan penting yang menyangkut anak sebaiknya dirundingkan !leh kedua !rang tua kejujuran ayah dan ibu sangat penting dlam memelihara anak. +ecara psik!l!gis terlihat pula bah(a tanggung ja(ab pendidikan anak merupakan pemenuhan tuntunan ;itrah manusia yang sejak mulai menjadi !rang tua "ayah dan ibu# telah memiliki rasa kasih sayang kepada dan mempunyai keinginan untuk mengasuh, memelihara, menyelamatkan dan mendidik anak. %paya mendidik anak itu merupakan amal ibadah (ajib yang berpahala besar. +ebaliknya ajaran tersebut juga mengancam bah(a mereka yang tidak mendidik anak akan mendapat d!sa dan a[ab neraka.,2 Jadi, setelah menuanaikan ke(ajiban dalam hal ini, mendidik anak, menerima dan bahkan menuntut haknya baik yang menyangkut m!ril maupun materil dari anaknya itu. Barulah berlaku hukum durhaka atas anak melengehkan ke(ajibannya membantu !rang tuanya. ]ang dimaksud dengan membantu dalam k!ntek ini harus dalam bentuk uang atau materi, terutama anak dalam hal itu terhitung lemah, tetapi dapat pula dalam bentuk& bentuk pengabdian, pengh!rmatan, peng!batan, tenaga, pikiran dan lainnya./@ Inilah tanggung ja(ab !rang tua, baik ayah maupun ibu terhadap anak&anaknya. =ereka tidak mungkin dialihkan kepada selian keduanya.studi empiris telah membuktikan bah(a kebanyakan degradasi anak sekarang ini adalah akibat dari kesalahan !rang tua dan para pendidik dalam mendidik mereka. Jadi, jelaslah betapa penting tanggung ja(ab !rang tua dalam hal ini memberikan pendidikan terhadap anak&anaknya sebagaimana mestinya atau mereka melalaikan dan mengabaikan pendidikan mereka. =aka Allah mengancam mereka dengan siksaan ancaman neraka.

,2 /@

Baihaqi A.K, Ap it, hal 7@&71 /bid

Anda mungkin juga menyukai