Anda di halaman 1dari 21

KAJIAN REFLEKTIF TERHADAP PERPUSTAKAAN ISLAM DI BAGHDAD PADA ERA KLASIK KEBUDAYAAN ARAB-ISLAM KOSMOPOLITAN

Nurdin Laugu1

Abastract This article is aimed at understanding the issues of Islamic libraries living around the classical age of cosmopolitan Arab-Islamic culture and their roles in the development of Muslim society. The study is, therefore, focused on investigating the kinds of the Islamic libraries and then on classifying the contribution based on the construction of historical accounts. The investigation found at least five kinds of Islamic libraries, namely: mosque libraries, rulers and their family libraries, madrasah libraries, scholar private libraries, and university academic libraries. After!ards, the study concludes that the libraries had played important roles as centers for education and learning, center for translation, centers for research, e"perimentation, and observation, centers for study and discussion, center for cultural development and preservation, and centers for kno!ledge scientific development and information.

#ey!ords: Islamic $ibraries, $ibrary %oles, &lassical Age, 'istory, (aghdad

A. PENDAHULUAN

)ecara umum telah diyakini oleh umat Islam bah!a Islam merupakan agama yang berangkat dari dua dasar pertimbangan yaitu normatifitas atau dogma agama
1 *osen +rogram )tudi Ilmu +erpustakaan dan Informasi Islam ,akultas Adab -I. )unan #ali/aga 0ogyakarta

12

dan kekuatan akal baik secara implisit maupun eksplisit dalam al-3ur4an. Muhammad sebagai nabi Tuhan telah berhasil memainkan kedua pertimbangan ini, meskipun mungkin banyak kalangan melihat bah!a beliau cenderung pada pertimbangan pertama. 'al ini tentu sa/a tidak bisa dihindari karena beliau adalah sosok yang menerima berita dan perintah 5dogma-dogma6 dari Tuhan yang tentu secara otomatis akan merepresentasikan dirinya seperti sangkaan banyak orang tersebut. Tetapi kalau dilihat secara komprehensif barangkali pandangan kita akan berubah karena sepak ter/ang nabi Muhammad mampu mengakomodasi segala perbedaan baik latar belakang agama, suku, usia, gender, ekonomi, dan sebagainya. #alau ini ditilik secara dalam barangkali kalau hanya berangkat semata-mata pada pandangan pertama kelihatannya akan susah untuk mencapai titik akomodasi. *engan demikian bisa ditarik kesimpulan bah!a nabi dalam hal ini menggunakan pertimbangan kedua. )edangkan pada pertimbangan pertama tentu /elas dan pasti digunakan karena Islam merupakan agama yang diturunkan oleh Tuhan, aturan-aturan atau informasi yang diberikan-.ya akan /auh lebih luas ketimbang kemampuan yang dimiliki oleh umat manusia sehingga apa yang disampaikan oleh Tuhan, melalui nabi.ya, tersebut yang berada di luar kemampuan umat manusia akan secara otomatis me/adi sesuatu yang bersifat dogmatis. Melalui dua pertimbangan inilah nabi Muhammad memiliki kemampuan memba!a Islam tersebar tanpa terbatasi oleh ruang dan !aktu. Islam berada di semua budaya dan bahasa seperti Arab, 7ropa, Asia dan sebagainya serta sampai pada abad ke 18 saat ini.2 +ersoalan penulis sesungguhnya bukanlah pada fenomena tersebut tetapi hal ini akan menghantarkan kita untuk melihat pencapaian-pencapaian kebudayaan oleh umat Islam di seluruh pen/uru dunia secara umum dan di (aghdad secara khusus. *engan berangkat dari fenomena dua pertimbangan itu, ka/ian ini akan melihat secara reflektif tentang perpustakaan Islam dan peran yang dimainkannya dalam
2 Mackensen, 9%uth )tellhorn. (ackground of the 'istory of Moslem $ibraries: dalam The American Journal of Semitic Languages and Literatures, vol. ;8 5<ct. 8=2>-?ul. 8=2;: 88>6.

12

perkembangan masyarakat Islam secara umum dan di (aghdad secara khusus. <leh karena itu, perlu dipahami terlebih dahulu bah!a perpustakaan, dalam konteks ilmu perpustakaan, merupakan suatu tempat dimana disediakan terdapat koleksi-koleksi atau bacaan-bacaan yang dikelola secara profesional untuk dilayankan kepada pengguna pembaca yang pelayanannya tersebut tanpa tendensi ekonomi komersial.3 *engan mengacu pada pengertian tersebut di atas, diharapkan pembaca akan terpandu untuk memahami fokus dari tulisan ini. *alam konteks perpustakaan Islam, ka/ian-ka/ian yang telah dilakukan belum ada sebuah skematisasi tentang perkembangan per-periode sehingga untuk mempermudah ka/ian ini maka penulis memin/am kerangka teori tentang skema periodisasi se/arah Arab pra-modern yang dibuat oleh Marshall 'odgson men/adi lima periode: pertama adalah era kebudayaan Arab tradisional yang berlangsung hingga pertengahan abad ketu/uh@ kedua merupakan abad transisi kebuadayaan Arab-Islam yang mulai bersentuhan dengan peradaban 0unani dan )yiria-+ersia yang berlangsung dari pertengahan abad ketu/uh hingga pertengahan abad kedelapan@ ketiga adalah era klasik kebudayaan Arab-Islam kosmopolitan yang ter/adi dari pertengahan abad kedelapan hingga pertengahan abad ketiga belas@ keempat merupakan era pertengahan masyarakat regional Arab-Islam yang berlangsung dari pertengahan abad ketiga belas sampai akhir abad keenam belas@ terakhir merupakan masa stagnasi secara ekonomibudaya yang berhadapap-hadapan dengan 7ropa yang ini berlangsung dari akhir abad keenam belas hingga kedelpan belas.4

B. PEMBAHASAN

(erangkat dari kerangka skema di atas, penulis mengarahkan ka/iannya pada sekitar periode ketiga di atas dengan alasan bah!a hal ini akan mempermudah penulis untuk mengeksplorasi secara reflektif terhadap fenomena perpustakaan Islam yang ada di (aghdad pada masa tersebut. +eriode tersebut /uga akan men/adi panduan

3 $ihat )ulistyo-(asuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan, ?akarta: +enerbit -niversitas Terbuka, 1AA=, hlm. 8.B 4 Creen, Arnold '. 9The 'istory of $ibraries in the Arab Dorld: A *iffusionist Model: dalam Libraries and Culture, 12 5>6 ,all 58=EE: >;;6

12

di dalam mengemukakan secara umum tentang /enis dan peranperpustakaan Islam yang akan dikemukakan berikut ini. Jenis-Jenis Per !sta"aan Is#a$ -ntuk mendapatkan gambaran secara komprehensif tentang perpustakaan Islam, maka penulis merasa perlu untuk memaparkan bagaimana !a/ah perpustakaan Islam dalam konteks historisnya terutama dengan mengacu kepada skema periodisasi di atas. Mengikuti kerangka tersebut diharapkan untuk memudahkan pemahaman terhadap perkembangan perpustakaan Islam secara umum, dan perkembangan perpustakaan Islam di (aghdad secara khusus. ?enis-/enis perpustakaan Islam akan dipaparkan secara singkat sebagai contoh5 agar memberikan pemahaman terhadap isu yang dibicarakan. 1. Perpustakaan Masjid +erkembangan perpustakaan mas/id dapat ditelusuri dari a!al perkembangan Islam. 'al tersebut telah ditandai oleh abad transisi kebudayaan Arab-Islam ketika memulai melakukan adaptasi dengan peradaban 0unani dan )yria-+ersia. 7ksistensi perpustakaan telah didasari suatu asumsi bah!a orang-orang Muslim telah memiliki motivasi tinggi untuk bela/ar dan memahami agamanya. )ituasi seperti itulah telah mendorong mereka menga/ukan berbagai pertanyaan, yang kemudian melahirkan banyak kelompok ka/ian yang mencoba mempela/ari a/aran Islam di mas/id. )e/ak dimulainya pengka/ian intensif tentang Islam, Madinah men/adi pusat penting kehidupan intelektual Islam.6 (erkaitan dengan hal ini bah!a mas/id yang telah dilengkapi dengan perpustakaan men/adi sekolah yang sangat murah, kelompok-

5 )ebagai contoh di sini dimaksudkan bah!a ka/iannya tidak menghadirkan semua /enis/enis perpustakaan yang dika/i yang /elas-/elas terekam dalam sumber-sumber se/arah yang tersedia di tangan penulis. 6 Spies-Aligarh, Die Bibliotheken des Hids has! dala" Zeitschrift der Deutschen Morgenl ndischen !esellschaft, #ol. $% &1$36' $1-$2(

12

kelompok sis!a hanya duduk di lantai, biasanya di aula yang besar, dan perpustakaan biasanya men/adi suatu hal menarik bagi sis!a-sis!a yang ada di mas/id tersebut.) Tempat lainnya yang dikenal sebagai kekhalifahan kedua -maiyah adalah )panyol, dimana orang-orang Muslim mendirikan banyak mas/id, dan sebagian besarnya telah memiliki perpustakaan yang dipakai khususnya bagi orang-orang yang tidak memiliki perpustakaan pribadi. )alah satu contoh yang paling besar dan menarik adalah Mas/id %aya #ordova, yang didirikan pada tahun 8FA FEB oleh pangeran -maiyah, Abd al%ahman. Telah diketahui bah!a di dalam mas/id ini telah disimpan se/umlah besar buku-buku dan al-3ur4an. (erkaitan dengan era klasik kebudayaan Arab-Islam yang kosmopolitan yang terbentang dari pertengahan abad ke E hingga pertengahan abad ke 82, aktivitas kosmopolitan saat itu telah ditandai oleh suatu peningkatan aktivitas per!akafan, yang mendorong perkembangan perpustakaan mas/id. )alah satu hal yang perlu dicatat di sini adalah bah!a salah seorang penyumbang yang telah me!akafkan seluruh buku-bukunya ke Mas/id %aya )eville adalah ilmuan, Ibn Mar!an al-(a/i. *i samping itu perlu /uga dicatat bah!a perpustakaan mas/id yang terkenal adalah berada di kota #ordova dan Toledo.* )elama masa klasik ini, berdirinya kekhalifahan ,atimiyah di Mesir men/adi momen penting dimana Mas/id ?ami4 al-AGhar telah didirikan oleh khalifah Mu4iGG 52;EB; =BE-F;6. (aru sa/a setelah pembangunan al-AGhar, pengganti khalifah Mu4iGG, alAGiG (illah 5berkuasa 2B; =F;-2EB ==B6 membangun sebuah perpustakaan besar pada tahun =EE M. yang ditempatkan di mas/id ?ami4 al-AGhar, dan merupakan perpustakaan pertama di #airo. )elama periode khalifah ini, perpustakaan mas/id alAGhar berisi 1AA ribu volume dan masa setelahnya dihubungkan dengan lembaga pendidikan.$ )e/arah lainnya telah direkam oleh Ibn #hallikan pada saat )ultan salahuddin memasuki Aleppo pada tahun ;F= 88E2. al-Mas4udi 5al-(andahi6 telah mengun/ungi mas/id tersebut dan mencoba mendapatkan akses di perpustakaannya, memilih berbagai buku dan mengambilnya pergi tanpa ada halangan yang berarti. )umber lain dari Ibn #hallikan yang berkaitan dengan perpustakaan mas/id adalah tentang
) +ederson, 9)ome Aspects of the 'istory of the Madrasah: dalam Islamic Culture, vol. 2 58=1=: ;1=6. * *iyab, 'amid al-)yafi4i, al"#utub $a al"Maktabah fi al"Andalus, al-3ahirah: *ar 3iba li al-Thiba4ah !a al-.ashr !a al-TauGi, 8==E, hlm. 8A8. $ Imamuddin, )M. Some Leading Libaries of the %orld, *haka: Islamic ,oundation, 8=E2, hlm. 2>.

12

pernyataannya bah!a di *amascus ia telah meneliti atau mengobservasi perpustakaan Ashrafiyah untuk memasukkan di!an 5karya-karya kumpulan puisi6 dari Ibn Abi al)akr yang berhasil dipelihara.1% 2. Perpustakaan Penguasa dan Keluarganya Analisis kritis yang berkenaan dengan se/arah Arab yang digambarkan oleh Creen yang mengungkapkan bah!a minat orang-orang Arab terhadap ilmu pengetahuan 0unani mulai pada a!al kekhalifahan -maiyah, sebagaimana dapat dilihat dari aktivitas keilmuan #halid b. 0aGid 5!afat BE;6 dan Abd al-Malik b. Mar!an 5BE;-FA; M.6 yang melibatkan ilmuan-ilmuan untuk menulis karya-karya tentang berbagai /enis sub/ek untuk perpustakaan istananya, dan /uga dikenal telah memelihara tafsir al-3ur4an yang ditulis )aid b. ?ubayr. -saha ilmiah ini menghasilkan pendirian perpustakaan istana -maiyah di *amaskus sekitar tahun FAA. Meskipun sedikit dikenal mengenai organisasinya, perpustakaan ini diduga berisi ter/emahan-ter/emahan dari naskah-naskah 0unani dan peribadatan #risten 5&optic6, ilmuan #risten yang berfungsi sebagai pener/emah. )egera setelah itu, aktivitas intelektual ini telah dilan/utkan oleh khalifah -mar b. Abdul AGiG 5F8F-F1A M.6. Menurut se/umlah penulis, eksistensi perpustakaan seperti ini yang berkenaan atau berpusat pada tradisi Arab menun/ukkan suatu prihal pemin/aman dan adaptasi daripada suatu penemuan yang mandiri.11 #etika kita memasuki era klasik, kita dapat melihat khalifah 'arun al-%asyid 5FEB M.6 sebagai seorang yang melakukan perbaikan yang menak/ubkan dalam bidang perpustakaan. +erpustakaannya telah dikenal dengan nama (ait al-'ikmah, yang kadang-kala digambarkan sebagai perpustakaan umum di (aghdad. (erdasarkan pendapat )aid al-*arimi, khalifah mengungkapkan bah!a perpustakaan (ait al'ikmah berasal dari perpustakaan Mu4a!iyah b. Abi )ufyan, dan kemudian pindah ke #halid b. 0aGid b. Mu4a!iyah. Telah diceritakan bah!a perpustakaan tersebut telah di!arisi dari satu khalifah ke khalifah lainnya hingga masa 'arun al-%asyid dan
1% Ibn #halikan, &iographical Dictionar', transl. from the Arabic by Mac Cuckin de )lane, vol. 2, +aris: <riental Translation ,und, 8EF8, hlm. 8>E. 11 Creen, Arnold '. 9The (istor') , hlm. >;F dan lihat /uga $augu, .urdin. 9Muslim $ibraries in 'istories: dalam Al"Jami*ah+ Journal of Islamic Studies, vol. >2, .o. 8 51AA;: B=-F86.

12

al-Makmun, yang dikenal sebagai penemu yang paling terkenal terhadap (ait al'ikmah. +ada saat ini, menurut se/ara!an, (ait al-'ikmah telah ditransformasikan dari perpustakaan istana men/adi perpustakaan .egara dan /uga diberikan status sebagai akademi, yang telah dianggap sebagai institusi pertama pengka/ian ilmiah tingkat tinggi di kalangan orang-orang Arab. *i samping itu, (ait al-'ikmah menyediakan berbagai pelayanan baik yang berkaitan dengan perpustakaannya, akademi, biro pener/emahan, laboratorium, /asa transkripsi, dan observasi.12 (ait al-'ikmah kaya dengan manuskrip dari kera/aan (yGantium, dan telah dilaporkan bah!a khalifah al-Makmun memiliki hubungan dengan ra/a-ra/a konstantinopel yang telah mengiriminya karya-karya yang ditulis oleh +lato, Aristoteles, 'ippocrates, Calen, 7uclid, +tolemi, dan sebagainya. Al-Makmun mempeker/akan 0a4qub b. Ishaq al-#indi yang telah menulis 1E1 buku dan memoir tentang kedokteran, filsafat, musik, dan sebagainya untuk mener/emahkan buku-buku Aristoteles ke dalam bahasa Arab. (uku-buku langka telah dikumpulkan dari tempat lain, misalnya Mesir, )yria, Iran, dan India. 'a//a/ b. al-(atriq dan prinsip-prinsip akademi, )alam atau )alma namanya dikirim ke negara-negara kera/aan %oma!i untuk mengumpulkan karya-karya. 3usta b. $uqa dikirim ke nagara-negara 0unani sedangkan 'unayn b. Ishaq diutus untuk mencari #itab al-(urhan di +alestina, Mesir, dan )yria serta /uga di *amaskus. *i antara ilmuan yang dilibatkan untuk mener/emahkan berbagai karya ke dalam bahasa Arab adalah tiga bersaudara@ Muhammad, Ahmad, dan 'asan yang dikenal secara kolektif adalah (anu Musa. *i samping mereka itu, ada 0ahya b. Abi Mansur dan #risten 3usta b. $uqa, 'unayn b. Ishaq, dan )abian Thabit b. 3urra. *i samping itu, ada /uga 0uhanna b. Masa!aiyh dan Muhammad b. Musa al-#ha!ariGmi yang melakukan hal yang sama dengan di atas.13 3. Perpustakaan Madrasah #emunculan perpustakaan madrasah atau sekolah Islam mulai pada era klasik masyarakat Arab-Islam, dan hal tersebut merupakan indikasi adanya suatu proses pembela/aran di kalangan orang-orang Islam di luar mas/id. #a/ian ini akan dimulai dengan melihat pertama kali pada perpustakaan madrasah .iGamiyah, yang telah menimbulkan dua pendapat yang berbeda. +endapat pertama yaitu
12 +rince, &hris. 9The 'istorical &onte"t of Arabic Translation, $earning, and the $ibraries of Medieval Andalusia: dalam Librar' (istor', vol. 8E 5?uly 1AA1: E86. 13 $augu, .urdin. Muslim LibrariesH hlm. F8-F>.

12

mengungkapkan bah!a ada kecenderungan dari beberapa penulis Arab berpendapat bah!a madrasah .iGamiyah merupakan sekolah pertama yang bergerak dalam bidang teologi dan studi-studi yang berhubungan. Akibatnya, se/umlah penulis (arat mengikuti pendapat tersebut dan mengatakan bah!a tidak ada suatu akademi ataupun sekolah tinggi lainnya dalam dunia Islam sebelum lahirnya madrasah .iGamiyah. +endapat kedua dimotori oleh al-MakriGi dan al-)uyuti, dimana keduanya mengatakan bah!a ada se/umlah sekolah tinggi sebelum madrasah .iGamiyah tersebut, misalnya (ait al-'ikmah yang didirikan oleh al-Makmun dan /uga madrasah oleh )abur Ibn Ardasir, keduanya berada di (aghdad serta madrasah oleh #halifah ,atimiyah di #airo.14 Terlepas dari kontradiksi kedua pendapat di atas, yang terpenting dikemukakan di sini adalah untuk mengeksplorasi isu-isu tentang keberadaan perpustakaan madrasah .iGamiyah, yang telah didirikan pada tahun >;F 8AB> oleh .iGam al-Muluk, Abu Ali al-'asan b. Ali b. Ishaq al-Tusi 5lahir >AE 8A8E6 di (aghdad. (erkaitan dengan isu ini, maka perlu untuk mengkaitkan dengan tesis 'odgson tentang kerangka se/arah Arab-Islam yang mengungkapkan bah!a /enis perpustakaan ini telah dimulai pada fase ketiga, yaitu era klasik masyarakat Arab-Islam yang kosmopolitan. *alam hal ini, Ibn (attuta dan se/umlah ilmuan lainnya, misalnya se/ara!an +ersia, 'amd Allah dan se/ara!an Mesir, Ibn al-,urat mengungkapkan secara pan/ang lebar tentang perpustakaan madrasah .iGamiyah. Telah tercatat dalam se/arah bah!a .iGam alMuluk telah memberikan banyak bukunya ke madrasah tersebut sehingga dengan itulah namanya diabadikan dengan nama madrasah tersebut. +erpustakaan ini memiliki koleksi yang sangat besar, yang kebanyakan diperoleh dengan !akaf dan hadiyah. Tampak /elas /uga bah!a ada se/umlah ilmuan yang dilibatkan dalam aktivitas sehari-hari perpustakaan tersebut, di antaranya adalah al-3adi Abu 0usuf 0a4qub al-Isfara4ini 5!afat >=E '.6, Muhammad b. Ahmad al-Abi!ardi, penyair terkenal yang hidup setelah masa al-Isfara4ini 5!afat ;AE '.6, 0ahya b. Ali putra al#hatib al-TabriGi, yang /uga merupakan profesor kesusatraan di sekolah .iGamiyah 5!afat ;A1 '.6, Ali b. Ahmad b. (akri 5!afat ;F; '.6 penulis dan kaligrafer

14 Mackensen, %uth )tellhorn. 9,our Creat H:, hlm. 1=;.

12

terkenal,15 termasuk /uga al-ChaGali dan Ibn ?abir yang terlibat dalam perpustakaan madrasah .iGamiyah tersebut.16 +ada era yang sama, perpustakaan madrasah Mustansiriyah telah dibangun oleh khalifah al-Mustansir, dimana perpustakaan ditempatkan di suatu aula penting dan besar di gedung madrasah tersebut. Telah dilaporkan bah!a keharuman nama perpustakaan ini telah mendorong orang-orang datang berkun/ung dan orang-orang tersebut men/adi sangat familiar dengan koleksi yang ada di perpustakaan tersebut. +erpustakaan ini telah didirikan oleh khalifah al-Mustansir (illah pada tahun B1; 811B 5dalam pendapat lain yaitu tahun B28 81221)6. (uku-buku langka dan bernilai tinggi yang diangkut oleh 8BA unta dari perpustakaan kera/aan ke perpustakaan madrasah tersebut. Institusi ini merupakan salah satu institusi yang ditemukan oleh Mustansir. )ebuah rumah sakit atau perpustakaan telah dibuat di samping madrasah tersebut. Ibn (attuta telah memberikan gambaran yang detail tentang gedung dan fungsi pendidikan. *alam perpustakaan ini, sebagaimana telah diceritakan oleh al-MakriGi, ada sebuah kopi #itab al-0asah yang berisi beberapa persoalan hukum yang dikeluarkan oleh ?enghis #han pada orang-orangya. (ahkan dalam perpustakaan tersebut, ada kopi Tarikh (aghdad dalam empat volume yang ditulis oleh pengarangnya sendiri.1* 4. Perpustakaan Ilmuan/Pribadi *alam se/arah peradaban Islam, dapat dilihat bah!a hampir semua perpustakaan Islam terbuka untuk masyarakat umum, baik perpustakaan umum maupun perpustakaan pribadi. <leh karena itu, dalam hal perpustakaan para ilmuan pribadi, kita menemukan bah!a pemilik perpustakaan tersebut seringkali mengundang ilmuan-ilmuan lainnya untuk datang ke perpustakaan mereka dan bahkan terbuka kepada masyarakat umum, seperti pada perpustakaan Muhammad Ibn 'aGm. <rang ini sangat ramah dan derma!an untuk mengiGinkan ilmuan-ilmuan dari
15 )halaby, Ahmad. (istor' of Muslim ,ducation, (eirut: *ar al-#ashshaf, 8=;>, hlm. EB-EF. 16 #halifah, )ya4ban Abdul AGiGi. Al"#utub $a al"Maktabah fi al"Ashril %ustha , al3ahirah: al-*ar al-Mishriyyah li al-(ananiyah, 8==F, hlm. 21E-21=. 1) +into, <lga. 9The $ibraries of the Arabs during the Time of the Abbasids: dalam Islamic Culture, vol. 2 58=1=: 11>6 dan lihat /uga Creen, 9The 'istoryH: hlm. >;=. 1* )halaby, Ahmad. 9(istor' of )-. hlm. 8A1.

12

#ordova untuk datang ke perpustakaannya. 7ksplorasi ini akan didasarkan pada teori 'odgson tentang se/arah Arab-Islam, dan sebagaimana /uga observasi a!al saya yaitu bah!a perkembangan pesat perpustakaan Islam ter/adi pada fase kedua dan ketiga sebagaimana saya sebutkan di atas. ,ase kedua ter/adi dalam abad transisi dan fase ketiga berlan/ut hingga a!al era pertengahan masyarakat Arab-Islam. (erdasarkan konsep ini, diceritakan bah!a -mar al-Dakidi 5F2B-E88 '.6 telah memiliki koleksi se/umlah 81A angkutan unta atau sama dengan BAA koper buku, dimana setiap koper harus diangkut oleh 1 orang laki-laki.1$ +ada periode ini, (aghdad men/adi pusat aktivitas budaya dan intelektual yang memungkinkan orang-orang mendapatkan akses pendidikan secara mudah. +erpustakaan Ibn 'anbal berisi koleksi yang harus diba!a oleh 1; angkutan unta sedangkan 0ahya b. Ma4in 5!afat 122 E>F6 memiliki koleksi yang terdiri dari 88> koper. +ada saat ini, (aghdad memiliki 2B perpustakaan, dimana koleksi yang paling baik pada saat itu adalah milik al-(ayqani 58A22 M.6. )edangkan di #ufa, perpustakaan )ufyan al-Thauri diyakini sebagai perpustakaan pribadi yang besar telah dibangun oleh pemiliknya, Abu Abdillah )ufyan b. )aid b. %abigh al-Thauri 58B8 FFE6. <rang ini dikenal sebagai narator dari hadis-hadis nabi. ?a4far b. Muhammad b. 'amdan 5!afat 212 '.6 dari Mausul telah mendirikan suatu institusi pendidikan di kotanya yang dilengkapi perpustakaan yang baik. *i institusi ini, penuntut ilmu yang miskin akan diberikan bantuan dana berupa beasis!a. ?a4far sendiri sering ikut menga/ar langsung dan membaca buku-buku yang merupakan hasil karyanya sendiri. )umber-sumber lain menyatakan bah!a perpustakaan ini dikenal dengan *ar al-Ilm, dan koleksinya di!akafkan bagi penuntut ilmu sehingga perpustakaan ini terbuka untuk masyarakat umum.2% . Perpustakaan !ni"ersitas *engan mengacu pada se/arah kronologis masyarakat Arab-Islam

sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Marshall 'odgson melalui Creen dalam pendekatannya yang dikenal sebagai 9*iffusionist Model:, kita akan melangkahi >
1$ #ohlberg, 7tan. A Medie/al Muslim Scholar at %ork+ Ibn Ta$us and (is Librar' , $eiden: 7.?. (rill, 8==1, hlm. F1. 2% Makdisi, Ceorge. The 0ise of Colleges+ Institutions of Learning in Islam and the %est , 7dinburgh -niversity +ress, 8=E8, hlm. 1B.

12

periode yang mulai dari masa kebudayaan Arab tradisional sampai era pertengahan masyarakat regional Arab-Islam pada akhir abad ke 8B. Alasannya kenapa cara ini dilakukan yaitu karena kemunculan perpustakaan universitas baru mulai pada masa kevakuman budaya dan ekonomi yang berhadapan dengan 7ropa. 7ksplorasi tersebut dilakukan hanya untuk menun/ukkan salah satu /enis perpustakaan yang berkembang dalam masyarakat Islam. (eberapa orang berpendapat bah!a univervitas Muslim bera!al dari (ait al-'ikmah 5=EE M.6, sebagai universitas sekuler. )ementara lainnya berpendapat bah!a aktivitas pembela/aran seperti di atas hanyalah merupakan pusat pembela/aran yang menyediakan kesempatan untuk bela/ar dan tidak memiliki pengertian universitas sebagaimana yang kita fahami saat ini.21 *alam bagian ini, penulis akan mendasarkan pendekatannya pada pendapat kedua di atas. )ehingga pemaparan ini akan memfokuskan diri pada periode kevakuman yang berhadapan dengan 7ropa, mengikuti evolusi kema/uan pendidikan Islam pada abad ke 8A '. dan adaptasi penga/aran di mas/id pada suatu resim tertentu, dimana se/umlah universitas formal berakar dari se/umlah mas/id yang menyediakan ga/i bagi ilmuan-ilmuan yang menga/ar serta penga/arannya dipandu oleh suatu kurikulum. Mahasis!a atau penuntut ilmu yang telah menyelesaikan mata-mata kuliah yang ditentukan akan mendapatkan sertifikat atau i/aGah. 'al penting yang perlu diperhatiakan di sini adalah bah!a universitas-universitas tersebut telah dilengkapi dengan perpustakaan-perpustakaan yang lengkap. 'al ini dapat dilihat pada perpustakaan universitas al-AGhar di kairo, al-Iaytuna di Tunisia, dan /uga al3ara!iyin di ,eG.22 Mas/id al-AGhar di #airo yang didirikan oleh */a!har, seorang /enderal pada masa kekuasaan ,atimiyah, Mu4iG li-*inillah 5berkuasa 2>8 =;26. *i samping itu, se/umlah sumber mengatakan bah!a universitas al-AGhar merupakan universitas tertua di dunia. Tanggal pendiriannya memba!a kita pada fondasi kota itu sendiri, dimana ia berdiri pada tahun =FA M. $alu kota tersebut sampai sekarang dianggap sebagai pembela tradisi Muslim dan merupakan panduan bagi perkembangan agama baik sosial maupun hukum perundang-undangan dalam masyarakat Islam. +erpustakaan universitas al-AGhar men/adi suatu simbol dan bukti yang menun/ukkan kepada kita
21 Macmillen, 97gyptian -niversity $ibraries: dalam Michael Dise and Anthony <lden 5&omp. and edit.6, Information and Libraries in the Arab %orld, $ondon: n.n., 8==>, hlm. E8. 22 $augu, .urdin. 9Muslim $ibrariesH: hlm. E1.

12

tentang kekayaan koleksi yang dimiliki oleh masyarakat Muslim serta betapa situasi kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan kesusastraan ,atimiyah.23 +erpustakaan universitas lainnya adalah yang didirikan oleh Ahmad (ey 58E2F-8E;; M.6 yaitu pada -niversitas Mas/id Iaytuna, dimana beliau me!akafkan sebuah perpustakaan besar yang bernama #oleksi Ahmadiyah. (ahkan di tempat yang terpencil, seperti ?aghbub di timur laut 5south-eastern6 $ybia dan Tamghrut di Maroko )elatan, kelompok-kelompok )ufi ne!-ortodoksi )anusiah dan .asiriyah membangun kompleks-kompleks pendidikan yang memiliki perpustakaan besar. <leh karena itu, banyak universitas yang dilengkapi dengan perpustakaan di dunia Muslim, termasuk universitas (arat seperti universitas Amerika di (eirut pada tahun 8EB2 dan %obert &ollege di Istanbul pada tahun 8EB2.24

Per !sta"aan-Per !sta"aan Is#a$ Ba%&'a' #a/ian tentang /enis-/enis perpustakaan Islam di atas akan men/adi panduan untuk melihat bagaimana !a/ah perpustakaan Islam yang ada di (aghdad dalam kurun !aktu sekitar periode ketiga 'odgson. Mengacu pada konsep di atas, Mackensen25 mengatakan bah!a dalam se/arah perpustakaan (aghdad telah dikenal empat perpustakaan yang sangat besar dan ma/u 26 sebagai berikut. Perta$a, perpustakaan (ait al-'ikmah2) yang dibangun oleh al-Makmun yang merupakan khalifah ketu/uh dari 8=EJ18E 5E82J22 A*.6. +erpustakaan ini menyediakan berbagai /enis koleksi baik buku-buku keagamaan, seperti al-3ur4an, hadis-hadis nabi, karya23 Imamuddin, ).M. 9)ome $eadingH: hlm. 2F. 24 Creen, Arnold '. 9The 'istoryH: hlm. >B1. 25 $ihat dalam Mackensen, %uth )tellhorn. 9,our Creat $ibraries of Medieval (aghdad: dalam The Librar' 1uarterl', vol. 1, .o. 2 5?uly 8=21: 1F=-1==6. 26 Menurutnya bah!a perpustakaan-perpustakaan ini memberikan kebebasan ilmu pengetahuan yang sesungguhnya tidak kalah progresifitasnya dengan perkembangan yang ter/adi pada saat ini, misalnya dengan hadirnya kegiatan-kegiatan pengembangan keilmuan seperti pener/emahan, diskusi, dan sebagainya. 2) #adang-kadang /uga dikenal dengan Dar al"(ikmah dan #hi2anat al"(ikmah dalam materi-materi se/arah yang ada, dan ini dipahami bah!a tidak bisa dilihat semata-mata hanya dibangun oleh al-Makmun tetapi sumber lain /uga mengemukakan bah!a perpustakaan ini dimulai dari Mu4a!iyah sebagai telah di/elaskan di atas.

12

karya fikih, tafsir, dan sebagainya, maupun buku-buku yang non-keagamaan seperti filsafat, astronomi, kedokteran, matematikan, dan sebagainya. +erpustakaan tersebut tampak bah!a memang dikelola oleh orang-orang profesional dan ilmuan. 'al ini bisa dilihat, misalnya, dengan munculnya nama al-kha!ariGmi sebagai penemu Al/abar, pener/emah: 0ahya b. (atriq, 'unan b. Ishaq 2* 5'unayn b. Ishaq2$6 sebagai pemimpin pada perpustakaan tersebut. ?uga bah!a al-#indi yang dikenal sebagai filosof besar Islam tercatat di perpustakaan ini sebagai pengguna perpustakaan. +erpustakaan terbesar "e'!a (aghdad menurut Mackensen adalah perpustakaan )abur Ibn Ardashir yang didirikan oleh )abur Ibn Ardashir, sebagai KiGier (aha al*aulah. Meskipun KiGier ini telah mengalami pasang surut politiknya tetapi tetap mampu mengembangkan perpustakan yang dicatat sebagai perpustakaan terbesar yang pernah ada di (aghdad. +ada periode kepemimpinnya yang meskipun tidak penuh dari 2E1 5==1-=2 A*.6 hingga !afatnya >8B 58A1;-1B A*.6, ia mampu mengukir prestasi terkait dengan perpustkaan sebagaimana diceritakan bah!a ia telah membangun perpustakaan besar J yang hampir memiliki cerita yang sama seperti perpustakaan (ait al-'ikmah J yang didirikannya di al-#arkh, bagian (arat (aghdad, yang menurut 0akut terletak di /alan Mansur, atau sering /uga dikatakan terletak di 9Antara *inding-*inding:. (esarnya perpustakaan tersebut dinyatakan bah!a koleksinya terdiri dari 8A.>AA volume yang meliputi berbagai bidang keilmuan. Ada se/umlah ilmuan yang dikaitkan dengan perpustakaan ini seperti al-Murtada yang dikenal sebagai manager setelah !afatnya )abur Ibn Ardashir. *i samping itu /uga disebut-sebut nama Abu Mansur sebagai pustaka!an di tempat tersebut namun diprediksi bah!a ia tidak bertemu dengan pendirinya yang !afat >8B sedangkan ia lahir satu tahun setelahnya. <leh karena itu, tulisan ini tidak melihat apakah ia ketemu atau tidak tetapi yang /elas memberikan informasi bah!a perpustakaan tersebut ditangani orang yang dikenal sebagai ilmuan.3% +erpustakaan terbesar "eti%a yaitu perpustakaan Akademi .iGamiyah. 'al yang menarik untuk dikutip adalah bah!a pada saat Ibn al-Athir mencela perbuatan al2* *i!an, Muhammad %ustan Ali. 9Muslim &ontribution to $ibraries during the Medieval Times: dalam Islam and the Modern Age+ A 1uarterl' Journal, vol. IL, .o. 1 5May 8=FE: 11 J 126 2$ Mackensesn, 3our !reatH hlm. 1E>. 3% Mackensesn, 3our !reatH hlm. 1=1 dan untuk lebih /auh melihat perpustakaan ini perlu meru/uk kepada #halifah, )ya4ban Abdul AGiGi. Al-#utub !a al-Maktabah fi al-Ashril Dustha, alp3ahirah: al-*ar al-Mishriyyah li al-(ananiyah, 8==F, hlm. 21E-22A.

12

#unduri yang telah merampas perpustakaan )abur Ibn Ardashir, ia menyinggung kemurahan hati yang dilakukan oleh .iGam al-Muluk, sebagai KiGier pertama kera/aan )el/uk yang telah menggantikan posisi al-#unduri, yang telah membangun sebuah akademi yang dilengkapi dengan perpustakaan besar. #arena .iGam al-Muluk ini adalah orang cinta terhadap ilmu pengetahuan lalu ia mendirikan akademi yang dilengkapi dengan koleksi yang lengkap. )e/umlah profesor sekaligus sebagai pustaka!an yang dikenal di perpustakaan ini di antaranya adalah al-ChaGali, seorang teolog dan sufi yang diangkat di perpustakaan dan akademi tersebut pada tahun >E> 58A=8 A*.6, /uga dikenal seorang doktor )yafi4i men/adi pustak!an dan guru yaitu Abu 0usuf al-Isfara4ini 5!afat >EE 812>6, dan /uga ada Abu Ishaq al-)hiraGi.31 +erpustakaan terbesar "ee$ at adalah milik akademi Mustansiriyah yang didirikan oleh khalifah kedua terakhir Abbasiyah. )alah satu informasi mengatakan bah!a perpustakaan ini didirikan pada tahun B2A 58121-8122 A*.6 yang terletak di tepi Tigris. Terdapat dua ilmuan, 'amd Allah 5F>A 582>A A*.6 sebagai geografer dan Abu ,ura/ 5!afat EAF 8>A;6 yang semasa dengan al-Mustansir, sama-sama bercerita tentang bagaimana keindahan gedung perpustakaan dan akademi ini yang merupakan pengganti perpustakaan dan akademi .iGamiyah yang tenggelam. +elayanan keilmuan yang diberikan kepada masyarakat hampir sama dengan perpustakaanperpustakaan dan akademi-akademi yang ada sebelumnya. +ara penga/ar atau profesor yang beker/a di akademi dan perpustakaan tersebut mendapatkan ga/i bulanan sedangkan para pela/ar yang datang dari berbagai pen/uru dunia mendapatkan fasilitas pendidikan secara gratis dan /uga akomodasi setiap hari. +elayanan ini diterima secara reguler setiap bulan dan hal inilah yang berbeda dengan akademi-akademi dan perpustakaan sebelumnya yang tidak menyediakan ga/i secara reguler tiap bulan.32

Peran er !sta"aan Is#a$ Ba%&'a' +erpustakaan terbesar (aghdad terutama ter/adi pada periode ketiga dari skema periode se/arah yang dikemukakan oleh 'odgson adalah perpustakaan (ait al'ikmah, yang bahkan men/adi nama yang tidak asing bagi umat Islam secara umum
31 Mackensesn, 3our !reatH hlm. 1=>. 32 Mackensesn, 3our !reatH hlm. 1=B dan lihat /uga +into, <lga. 9The $ibraries of the Arabs during the Time of the Abbasids: dalam Islamic Culture, vol. 2 58=1=: 112-11B6.

12

apalagi ilmuan-ilmuan Islam. (ahkan orintalispun yang telah terlibat dalam pengka/ian Islam /uga sangat mengenal perpustakaan ini. .amun yang men/adi problem bagi kalangan Islam adalah bah!a ka/ian-ka/ian tentang perbukuan Islam ataupun perpustakaan Islam ini tampaknya men/adi hal yang tidak menarik bagi sebagian intelektual Muslim. 'al ini dapat dilihat ka/ian-ka/ian tentang topik ini sangat /arang. )ehingga mungkin tidak berlebihan kalau dikatakan bah!a ka/ian tentang tema ini merupakan ob/ek yang mar/inal dalam pengertian sebuah ka/ian yang tidak menarik. +adahal menurut hemat penulis, ka/ian ini sesungguhnya akan memberikan gambaran tentang kema/uan umat Islam dalam se/arah pan/ang kema/uannya, yang secara otomatis akan memberikan dorongan pencerahan bagi umat Islam untuk meraih kembali ke/ayaannya. )e/umlah penulis yang berasal dari latar belakang yang berbeda, di antaranya Mackensen, Merlet, *i!an, +into, dan #halifa tampak memiliki kesamaan pandangan tentang peran yang dimainkan oleh perpustakaan Islam sepan/ang se/arahnya terutama pada sekitar periode ketiga dari 'odgson tersebut. +eran yang erta$a adalah perpustakaan sebagai pusat pendidikan dan pembela/aran. Tampaknya bah!a perpustakaan Islam di (aghdad men/adi tu/uan bagi pela/arpela/ar dari seluruh pen/uru dunia untuk menambah keilmuan mereka di perpustakaan. Ilmu yang mereka cari bukan sa/a ilmu yang hanya bersifat keagamaan tetapi meliputi berbagai ilmu pengetahuan seperti filsafat, sains, seni budaya, meteorologi, mekanik, dan sebagainya.33 +eran "e'!a adalah sebagai pusat pener/emahan. (ait al-'ikmah dan perpustakaanperpustakaan lainnya men/adi tempat yang sangat populer dilaksanakan kegiatan pener/emahan dari naskah-naskah yang diperoleh dari luar negeri terutama dari 0unani, +alestina, dan tempat yang /auh dari !ilayah (aghdad.34 (erkaitan dengan pener/emahan ini, 'arun al-%asyid maupun al-Makmun telah tercatat memberikan dukungan yang sangat besar terhadap ilmuan-ilmuan untuk melakukan pener/emahan di perpustakaan (ait al-'ikmah. )alah satu contoh yang kuat untuk bisa melihat bagaimana pener/emahan dilakukan secara sungguh-sungguh yaitu perdana menteri
33 Mackensen, %uth )tellhorn. 9(ackgroundH: hlm. 88;, dan lihat /uga *i!an, 9Muslim &ontributionH: hlm. 12. 34 *i!an, 9Muslim &ontributionH: hlm. 1A.

12

#halifah 'arun al-%asydi telah mengutus duta besarnya ke India untuk mengundang para ahli terkenal dalam bidang ,isika untuk datang ke istana #halifah dengan tu/uan pener/emahan berbagai naskah.35 *i samping itu, peran "eti%a adalah perpustakan /uga men/adi pusat penelitian, eksperimentasi, dan observasi . #a/ian-ka/ian pembuktian terhadap teori atau pengetahuan yang didapatkan baik dari temuan-temuan ilmuan Muslim sendiri maupun ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pener/emahan telah dilakukan di perpustakaan sehingga perpustakaan berfungsi seperti laboratorium untuk mengu/i keabsahan teori atau pengetahuan yang didapatkan oleh ilmuan atau para pembaca dan penuntut ilmu pengetahuan.36 +eran "ee$ at adalah perpustakaan sebagai pusat ka/ian dan diskusi. )ebagai pusat ka/ian dan diskusi ini tampak bah!a para #halifah yang cinta dengan ilmu pengetahuan men/adikan perpustakaan sebagai tempat mereka untuk berbincang-bincang dengan para ahli. #arena itulah dalam berbagai momen ilmuan diundang ke perpustakaan penguasa ataupun ke dalam istana dengan tu/uan untuk mengadakan diskusi tentang hal apaun yang dianggap penting oleh para penguasa. )ehubungan dengan hal ini, dalam tradisi Islam bah!a para pemimpin Islam biasanya /uga termasuk sebagai seorang ulama dalam pengertian bah!a mereka memahami berbagai pengetahuan karena hasil dari diskusi mereka dengan para ilmuannya.3) +eran "e#i$a adalah perpustakaan men/adi pusat kebudayaan. )ebagai pusat kebudayaan, perpustakaan bukan hanya sekedar tempat menyimpan buku atau pelayanan buku untuk keperluan ilmu pengetahuan tetapi /uga perpustakaan men/adi tempat untuk memamerkan atau mema/ang koleksi-koleksi dari naskah-naskah kuno yang merupakan hasil produk budaya dari generasi tertentu sehingga dengan peran ini perpustakaan menampilkan atau mendukung tersebarnya apresiasi terhadap hasilhasil budaya tersebut. #arena itu, perpustakaan dalam konteks modern atau saat ini seringkali diadakan pameran kebudayaan untuk menun/ukkan hasil cipta dan karsa dari suatu etnik atau budaya tertentu. )eiring dengan ini,
35 Ibid. hlm. 18-11. 36 Merlet, )hukrieh %. 9Islamic $ibraries of the Middle 7ast: dalam Libri, vol. 2=, .o. 1 58=E=: 8216 3) Ibid., hlm. 828.

"eena$, adalah

12

perpustakaan /uga berperan sebagai pelestarian kebudayaan. 'asil karya yang berupa pengetahuan dengan berbagai bentuknya dan /uga isinya bila diba!a ke perpustakaan maka ini menun/ukkan bah!a hasil budaya tersebut pasti akan terpelihara. Tera"&ir, barangkali bisa dikatakan bah!a hal yang sangat penting dan fundamental terhadap perpustakaan adalah sebagai pusat ilmu pengetahuan dan informasi. *engan keberadaan perpustakaan, terutama pada periode ketiga ala 'odgson tersebut, maka periode ini menandakan lahirnya berbagai ilmuan-ilmuan Islam. Memang kalau dilihat secara dalam dan reflektif dapat disimpulkan bah!a perpustakaan merupakan tempat untuk melahirkan ilmu pengetahuan 5center for kno!ledge production6. 'al ini bisa dilihat, misalnya, lahirnya ilmuan-ilmuan Muslim seperti al-ChaGali dari .iGamiyah, #ha!ariGmi, dan sebagainya.3* (ila situasi-situasi yang dikemukakan di atas dikonfrontir dengan situasi yang ter/adi di masyarakat Muslim Indonesia, secara khusus di lembaga-lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai !adah pengembangan ilmu pengetahuan akan tampak bah!a masyarakat yang diimpikan sebagai masyarakat ma/u yang menghasilkan peradaban men/adi /auh dari kenyataan. <leh karena itu, hal ini akan sangat menarik bilamana situasi tersebut dicoba untuk diadopsi oleh masyarakat Muslim, terutama masyarakat kampus yang /elas/elas bergerak dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan untuk menciptakan perpustakaan yang pro pada produksi ilmu pengetahuan. +ro-produksi ilmu pengetahuan tersebut dimaksudkan sebagai adanya upaya untuk menghidupkan kembali dan membangun peran perpustakaan tersebut dengan melalui berbagai cara. )alah satu di antaranya, dalam konteks dosen-dosen tenaga penga/ar misalnya di -I. )unan #ali/aga, adalah dilakukan upaya pengenalan dan pembiasan pada dosendosen baru di perpustakaan. +engenalan dan pembiasaan dilakukan dengan cara bah!a dosen-dosen baru tersebut pada penempatan pertama mereka selama men/alani masa &+.) dan atau Asisten Ahli ditugaskan di perpustakaan, bukan di pelayanan
3* +a kensen, ,-th Stellhorn. .o-r /reat0! hl". 2$4.

12

teknis administrasi yang sangat /auh dari kreatifitas pengembangan ilmu pengetahuan. Menurut penulis, salah dampak buruknya pengembangan ilmu pengetahuan di kalangan masyarakat kampus secara umum dan masyarakat kampus -I. )unan #ali/aga secara khusus adalah dengan men/adikan kegiatan administrasi sebagai starting point karir seorang dosen atau tenaga penga/ar.

1. KESIMPULAN

#alau ditilik secara /auh dapat ditemukan bah!a perpustakaan Islam dapat dikategorikan ke dalam minimal lima kelompok. Pertama, perpustakaan mas/id yang merupakan salah satu perpustakaan Islam a!al di/adikan sebagai sumber pendukung terhadap mas/id sebagai pusat aktifitas masyarakat, baik secara keagamaan maupun secara sosial. #edua, perpustakaan penguasa dan keluarganya /uga men/adi trend dalam konteks pengembangan masyarakat Islam pada era ketiga skema 'odgson. #etiga, perpustakaan madrasah yang men/adi indikasi terhadap pergeseran dan pengembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan masyarakat Muslim /uga tidak kalah maraknya karena masyarakat menyadari bah!a perpustakaan adalah kunci untuk membuka !a!asan pengetahuan mereka dalam segala bidang kehidupan. #eempat, secara individu masyarakat sangat meyakini bah!a salah satu cara yang tidak diragukan lagi kekuatannya untuk mendapatkan hidayah dan dera/at di sisi Tuhan sebagaimana yang dia/arkan dalam al-3ur4an adalah dengan ilmu, yang kemudian dengan persepsi itu lalu perpustakaan men/adi kuncinya. )eiring dengan kema/uan sampai pada masa kevakuman, masyarakat Islam tetap bersemangat untuk memiliki perpustakaan sehingga pada masa modern dalam pendidikan tinggi mereka /uga ikut mendirikan, kelima, perpustakaan perguruan tinggi. #elima kelompok perpustakaan Islam tersebut memiliki semangat yang sama dalam memberikan kontribusi terhadap pengembangan masyarakat Muslim di
12

(aghdad. <leh karena itu, kontribusi dan atau peran tersebut dapat dilihat dalam tu/uh poin berikut yaitu perpustakaan sebagai pusat pendidikan dan pembela/aran, sebagai pusat pener/emahan, sebagai pusat penelitian, eksperimentasi dan observasi, /uga sebagai pusat ka/ian dan diskusi, sebagai pusat kebudayaan, dan sebagai pusat ilmu pengetahuan dan informasi. +eran tersebut merupakan strategi universal yang dimiliki perpustakaan untuk memfungsikan dirinya sebagai center for kno$ledge production di kalangan masyarakat. )e/alan dengan hal ini, dapat disimpulkan bah!a peran-peran inilah di!arisi oleh masyarakat ma/u hingga saat ini. Terakhir, sebagai kesimpulan sekaligus berfungsi saran adalah perlu adanya upaya maksimal dalam masyarakat Muslim untuk menghidupkan kembali peran-peran tersebut, yang salah satu di antaranya, dia!ali dari dunia pendidikan tinggi yaitu bah!a dosen-dosen baru, secara khusus, sebaiknya 9harus: di tempatkan pertama kali di perpustakaan dalam men/alani masa &+.) atau selama asisten ahli, bukan ditempatkan di bagian administrasi seperti yang dilakukan saat ini secara umum di hampir seluruh perguruan tinggi Islam. *engan melalui cara pendekatan perpustakaan di atas, mereka diharapkan dapat melihat berbagai sumber-sumber ilmu pengetahuan dan nantinya akan mendorongnya untuk men/adikan perpustakaan sebagai pusat pengembangan karir keilmuannya.

12

D. DAFTAR PUSTAKA

*i!an, Muhammad %ustan Ali. 9Muslim &ontribution to $ibraries during the Medieval Times: dalam Islam and the Modern Age+ A 1uarterl' Journal , vol. IL, .o. 1 5May 8=FE: 11 J 126 *iyab, 'amid al-)yafi4i, al"#utub $a al"Maktabah fi al"Andalus, al-3ahirah: *ar 3iba li al-Thiba4ah !a al-.ashr !a al-TauGi, 8==E, hlm. 8A8. Creen, Arnold '. 9The 'istory of $ibraries in the Arab Dorld: A *iffusionist Model: dalam Libraries and Culture, 12 5>6 ,all 58=EE: >;;6 Ibn #halikan, &iographical Dictionar', transl. from the Arabic by Mac Cuckin de )lane, vol. 2, +aris: <riental Translation ,und, 8EF8, hlm. 8>E. Imamuddin, )M. Some Leading Libaries of the %orld, *haka: Islamic ,oundation, 8=E2, hlm. 2>. #halifah, )ya4ban Abdul AGiGi. Al-#utub !a al-Maktabah fi al-Ashril Dustha, al3ahirah: al-*ar al-Mishriyyah li al-(ananiyah, 8==F, hlm. 21E-22A. #ohlberg, 7tan. A Medie/al Muslim Scholar at %ork+ Ibn Ta$us and (is Librar', $eiden: 7.?. (rill, 8==1, hlm. F1. $augu, .urdin. 9Muslim $ibraries in 'istories: dalam Al"Jami*ah+ Journal of Islamic Studies, vol. >2, .o. 8 51AA;: B=-F86. Mackensen, 9%uth )tellhorn. (ackground of the 'istory of Moslem $ibraries: dalam The American Journal of Semitic Languages and Literatures, vol. ;8 5<ct. 8=2>-?ul. 8=2;: 88>6. Mackensen, %uth )tellhorn. 9,our Creat $ibraries of Medieval (aghdad: dalam The Librar' 1uarterl', vol. 1, .o. 2 5?uly 8=21: 1F=-1==6. Macmillen, 97gyptian -niversity $ibraries: dalam Michael Dise and Anthony <lden 5&omp. and edit.6, Information and Libraries in the Arab %orld, $ondon: n.n., 8==>, hlm. E8. Makdisi, Ceorge. The 0ise of Colleges+ Institutions of Learning in Islam and the %est, 7dinburgh -niversity +ress, 8=E8, hlm. 1B. +ederson, 9)ome Aspects of the 'istory of the Madrasah: dalam Islamic Culture, vol. 2 58=1=: ;1=6. +into, <lga.9The $ibraries of the Arabs during the Time of the Abbasids: dalam Islamic Culture, vol. 2 58=1=: 112-11B6.
12

+rince, &hris. 9The 'istorical &onte"t of Arabic Translation, $earning, and the $ibraries of Medieval Andalusia: dalam Librar' (istor', vol. 8E 5?uly 1AA1: E86. )halaby, Ahmad. (istor' of Muslim ,ducation, (eirut: *ar al-#ashshaf, 8=;>, hlm. 8A1. )pies-Aligarh, 9*ie (ibliotheken des 'idschas: dalam Zeitschrift der Deutschen Morgenl ndischen !esellschaft, vol. =A 58=2B: =8-=16 )ulistyo-(asuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan, ?akarta: +enerbit -niversitas Terbuka, 1AA=, hlm. 8.B.

12

Anda mungkin juga menyukai