Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TARIKH ADAB

Perkembangan Aliran Kesusastran Arab Modern


Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Tarikh Al Adab

Dosen Pengampu :

Bapak Moh. Iqbal Bulgini, S.S., M.Si.

Disusun oleh:
1. Wilda Nadya : 204104030040
2. Dwi Wahyuni : 204104030039

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SHIDDIQ JEMBER
Jl. Mataram No.1, Mangli , Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68136
Telp. (0331) 487550 www.iain-jember.ac.id
2021

1
Kata Pengantar
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kami haturkan kepada Allah swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
“Perkembangan Aliran Kesusastraan Arab Modern”.sholawat beserta salam selalu
tercurahkan kepada nabi Muhammad Saw. Beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya,dan kita
selaku umatnya hingga akhir zaman.
Penyusunan makalah ini dibuat guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Tarikh Al-
adab, selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi para
pembaca maupun penulis.kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Moh. Iqbal Bulgini,
S.S., M.Si.selaku Dosen Pengampu mata kuliah Tarikh Al-adab,kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran serta masukan akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
pembaca.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabaralatuh.

Jember, 13 November 2021

Penulis

2
Daftar Isi

Cover ..................................................................................................................................... 1
Kata Pengantar ...................................................................................................................... 2
Daftar Isi ............................................................................................................................... 3
Bab I Pendahuluan ................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5
C. Tujuan Pembahasan .................................................................................................. 5
Bab II Pembahasan ................................................................................................................ 6
A. Aliran Romantisme .................................................................................................. 6
B. Aliran Realisme ......................................................................................................... 8
C. Aliran Simbolisme-Filosofis ..................................................................................... 9
D. Aliran Barnasiyah .................................................................................................... 10
Bab III Penutup ..................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 11
Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 12

3
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Secara sosiologis sastra merupakan refleksi lingkungan budaya dan merupakan
satu teks dialektis antara pengarang dan situasi sosial yang membentuknya atau
merupakan penjelasan suatu sejarah dialektik yang dikembangkan dalam karya sastra.
Sehubungan dengan ini sering dikatakan bahwa syair merupakan antologi kehidupan
masyarakat Arab (Diwan al-`Arab) (Khafajy, 1973:195). Artinya, semua aspek
kehidupan yang berkembang pada masa tertentu tercatat dan terekam dalam sebuah
karya sastra (syair).
Perkembangan sastra Arab dari masa ke masa tidak bisa lepas dari sejarah
kehidupan bangsa Arab. Yang mana dulu sastra timbul karena kerinduan orang Arab
akan kedamaian dalam hiruk-piruk kisruhnya peperangan. Islam telah menggoreskan
sejarah perubahan yang menyeluruh pada sistem kehidupan manusia, baik dari segi
spiritual, sosial, politik maupun sastra dan budaya, perubahan tersebut tidak hanya
terbatas bagi bangsa Arab saja, namun mencakup seluruh bangsa yang tersentuh oleh
dakwah islam, sehingga bangsa tersebut tersinari oleh cahaya dan keutamaan iman.
Masa modern dimulai sejak tahun ke-19 bersamaan dengan kedatangan atau
pendudukan Francis ke Mesir sejak 1213 H sampai 1798 H. Faktor-faktor maraknya
sastra di masa modern saat itu adalah karena pembelajaran, penelitian ilmiah ke
Eropa, penerjemahan, percetakan, perpustakaan-perpustakaan, lembaga/balai bahasa
dan kampus-kampus bahasa, orientalisme, drama, dan broadcasting.
Dua sebab yang menyebabkan perkembangan modern, pertama komunikasi
dengan kitab-kitan klasik yang terdahulu sehingga menyebabkan penyebaran
percetakan dan perpustakaan-perpustakaan dan tampaknya adanya kampus-kampus
bahasa.Dan yang kedua karena komunikasi dengan peradaban barat modern yang
menyebabkan adanya penelitian ilmiah ke Eropa, penerjemahan, orientalisme, dan
asilimasi dengan bahasa asing. Dari yang sebab kedua juga menyebabkan
perkembangan dan perbedaan dalam karya sastra. Dalam bidang prosa, para sastrawan
mulai meninggalkan tema-tema yang lama seperti surat, pitutur, dan munculnya jenis
prosa baru, yakni cerita, naskah drama, dan makalah/laporan. Dan kalau dalam puisi,
mulai ditinggalkannya tema-tema lama dan diperkenalkannya tema-tema baru seperti

4
puisi sosial, politik dan lain sebagainya. Adanya seni baru seperti puisi drama dan
puisi epos. Dan adanya aliran-aliran sastra.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan tentang Aliran Romantisme ?
2. Jelaskan tentang Aliran Realisme ?
3. Jelaskan tentang Aliran Simbolisme-filosofis ?
4. Jelaskan tentang Aliran barnasiyah ?

C. Tujuan Pembahasan
Untuk mengetahui secara lebih mendalam dan menambah wawasan tentang
perkembangan Aliran Kesusastraan Arab Modern.

5
Bab II
Pembahasan
A. Aliran romantisme Aliran romantisme (al – Madrasah al-Rumantikiyyah)
Aliran romantisme adalah aliran yang mendasarkan ungkapan sebagai dasar
perwujudan.Sedangkan tujuan utama aliran ini adalah agar pemabaca mampu
tersentuh dan terbuai emosinya, sehingga setiap gejolak yang ada atau konflik yang
ditonjolkan, biasanya disusun secara dramatis dan setuntas-tuntasnya.Salah satu ciri
yang menonjol dalam aliran ini adalah menomersatukan rasa atau jiwa yang dalam
ketimbang rasio.Aliran ini berawal di negara prancis pada akhir abad ke-18 sebagai
reaksi atas aliran rasionalisme. Sebagian besar aliran ini tidak lagi terikat oleh prosodi
gaya lama berkiblat pada gaya Barat. Berdasarkan tingkat ketidakterikatannya pada
prosodi gaya lama golongan I I terbagi dua lagi yaitu mereka yang hanya tidak terikat
pada qafiyah sebagaiman yang telah dilakukan Abu al- ‘Atahiyah pada masa
Abbasiyah dalam hal ini mereka juga dipengaruhi oleh William Shakespeare,seorang
sasrawan romantic Inggris terkenal.
Penerapan romantisme dalam kesusastraan Arab adalah hasil perkembangan
dinamika sosial dan pemikiran, bukan semata-mata mengikut begitu saja pada sastra
barat. Secara umum aliran Romantik dalam sastra Arab adalah hasil dari pergolakan
para sastrawan Arab ketika mereka berinteraksi dengan budaya barat. Para sastrawan
Arab pada saat itu menatap modernitas barat melaju dengan pesat termasuk dalam
kesusastraan, sedangkan bangsa timur masih terpuruk dalam ketertinggalan. Dengan
beberapa pertimbangkan mereka meniru struktur sastra dengan konskekuensi keluar
dari bentuk puisi lama. Munculnya aliran Romantisme di barat dengan lahirnya
Romantik di sastra Arab itu sendiri terpaut sekitar seratus tahun.
Pada bidang romantisme, Jibran Khalil Jibran dianggap sebagai pelopor utama
dalam sastra Arab. Kemudian kelompok Diwan (Aliran pembaruan sastra Arab yang
lahir dan berkembang pada tahun 1909-1918) yaitu Abbas Mahmud al-Uqad, Ibrahim
Mazani, dan Abdurrahman al-Syukri. Kemudian para kelompok Apollo (lahir pada
tahun 1932 di Kairo) yang dinahkodai oleh Abu Syadi, Ibrahim Naji, Ali Mahfudz
Thoha, dan Abu Qasim Al-Syabi.
Tokoh-Tokoh & Karya:
1. Ahmad Zaki Abu Shadi (1892-1955 M). Dengan beberapa karyanya:

6
1) Qatrat Man Yara’ Fil Adab Wal-Ijtima.
2) A’bduhu bika (sebuah Antologi cerpen).
3) Muhaa (sebuah antologi cerpen).
4) Ihsan (sebuah karya berupa naskah drama).
5) Adzubaai (sebuah karya berupa naskah drama).
6) Al-Alihah (sebuah karya berupa derama).
2. salimah ibn Abi Hayat yang dikenal dengan Uzza Salimah seorang dukun
terhebat dalam menciptakan sajak:
" ‫ لقدنفرالمجدبنىالعشراءللمجدوالسناء‬,‫ واقعةيبقعاء‬,‫ والعقابوالصقعاء‬,‫"واالرضوالسماء‬
“Demi bumi, demi langit, demi planet matahari yang menyinari buq’a.telah menang
bani Asyro dengan mendapatkan keagungan dan keluhuran”
3. Ibnu Tufail, seorang filsuf, karyanya: Hay Ibnu Yaqzhan (Hidup, Anak si Jaga)
4. Abbas Mahmud Al-Aqqod (1307 H – 1384 H) dengan karyanya : Al-Qarn
al-‘Isyrin ma Kana wa Ma sayakun (1959).
5. Mustafa Shodiq ar-Rofi’i (1298 H – 1356 H) dengan rosail yang ditulis untuk
Mayzayada, “Rosail Ahzan”, “Sebuah Mimpi Dari Langit” (Sepenggal Kisah
Kehausan Yang Membakar Manusia Di Padang Mahsyar Dan Cara Menghalaunya).
6. Thaha Husein
7. Kahlil Gibran dengan karyanya : “Pandang Pertama”, “cinta dan remaja”,
“ciuman pertama”, “perkawinan”, dll.
8. Najib Mahfudz dengan beberapa karyanya : Hams al-Junun (1938, Cerpen),
Abats al-Akdar (1939), serta Redouvis (1943) dan kisah Kifah Thibah (1944).
9. Ali Ahmad Baktsir dengan karyanya : “Tragedi Zainab”.
10. Ibn al Muqaffa (106-142 H), penulis kallah wa dumnah dan al adab al sagr serta
aladab al kabr, Badi’.
11. Zaman al Hamdany, Ibnu Zaidun, Ahmad binAbd Rabbah pengarang al iqd al
fard, al Hariry,
12. al Jahiz –penulis kitab al hayawn.
13. dan Ibnu Qutaibah, penulis kitab al syi’r wa alsyuar’.
14. Mustafa Lutfi al Manfaluti (1876-1924 M) dengan karyanya : “al Abarat”
15. Muhammad Taimur (1892-1921M) dengan karyanya : “al Qitar”
16. Mahmud Taimur (1894-1973 M) dengan Novelnya : “al Syeikh Jumu’ah” (1925).
17. Karam Mulhim Karam, dengan karyanya: “Asybah al Qaryah” (1938) dan “Atyaf
min Lubnan” (1952).
7
18. Khalil Bais dengan karyanya: “Masarih al Azhan” (1924).
19.Muhammad Ahmad al Sayyid tahun1923 M, dengan karyanya “al Nakabat”.
B. Aliran realisme (al- Madrasah al-Waq’iyyah)
Aliran realisme adalah aliran yang berusaha melukiskan suatu objek seperti
apa adanya (realistis). Ciri khas dalam aliran ini, biasanya ketika si pengarang
mengarang sesuatu itu, tidak melabay-lebaykan suatu objek kajianya.Baik ditambah-
tambahi maupun dikurang-kurangi dalam segi melukiskan suatu kejadiannya dengan
seacara teliti.Sebagian pakar mengatakan bahwa aliran ini mendekati kepada aliran
sastra yang menjurus kepada sejarah.Robert Scholes misalnya.Ciri khas lainya adalah
aliran ini terkadang mengalami resistensi sosial dan politik, karena dianggap imoral
atau mengahasut.Flaubert sendiri pernah diam dijeruji besi gara-gara Madame Bovar-
nya dianggap immoral. Sastrawan Arab yang bisa masuk dalam aliran ini adalah
Yusuf syiba lewat novelnya “Ard al-Nifaq” taufiqul hakim lewat novelnya “Audah ar-
Ruh” dan Najib Mahfud peraih nobel pada tahun 1980-an. Dalam novel realis “al-
Sukkariyah”. Sastrawan Arab yang bisa dimasukkan kategori aliran realis antara lain
adalah Yusuf Siba’i lewat novelnya “Ard al-Nifaq” yang memiliki gambaran yang
jelas tentang masalah yang dihadapi oleh masyarakat sekelilingnya, serta telah
memberi cadangan membina bagi menyelesaikan masalah tersebut melalui penulisan
karya sastranya. Adapun yang lain, yaitu Taufiq al-Hakim lewat novel “Audah ar-
Ruh” dan “Usfur min as-Syarq” (1932-1034), Taha Hussein lewat “Syajarh al-Bu’s”
(1944), dan Najib Mahfuz.
Pada aliran Realisme, sastra Arab memiliki fenomena tersendiri sebagaimana
yang telah kita ketahui pada puisi-puisi klasik. Hal itu dapat kita jumpai pada puisi-
puisi masa jahiliyah yang menggambarkan kenyataan. Seperti deskripsi mengenai
peperangan, mengenai kuda yang gagah, pedang yang tajam, dan para panglima
mereka yang berwibawa. Kesemuanya itu merupakan cerminan dari kenyataan.
Pada masa Abasiyah ada perubahan besar dalam peradaban. Jahidz, seorang
kritikus yang memperhatikan dan menganalisa perubahan tersebut, menerbitkan buku
berjudul al-Bukhola yang berisi potret sosial serta kritikan atas kebiasan yang merusak
pada saat itu.
Pada jaman modern ini realisme muncul dengan baju baru yang menolak
kehidupan metropolitan modern. Karya sastra prosa banyak menganut aliran ini. Di
dunia Arab, aliran ini juga condong dengan berkembangnya ideologi sosialis. Buku

8
yang berhaluan realisme adalah karya Abdurrahman Al-Syarqawi dengan judul al-
Ardh (bumi). Begitu juga banyak kita jumpai pada novel-novel karya Taufiq Hakim,
Thoha Husain, Najib Mahfudz.
Keadaan yang demikian hampir sama dengan aliran-aliran sastra barat yang
bergema di kesusastraan Arab modern. Akan tetapi setiap aliran memiliki perbedaan
dengan sepak terjang klasik, romantisme, dan realisme
Dalam novel realis al-Sukkariyah, Mahfuz mengungkapkan masyarakat Mesir
yang sedang mengalami konflik ideologi, yaitu antara Ikhwan al-Muslimin dan
golongan Sosialis Marxis.Masing-masing meyakini ideologinya sebagai pemikiran
alternatif bagi pembebasan rakyat dari belenggu ketertinggalan dan kemiskinan.
Novelis ini bersikap sebagai pengamat yang tidak jelas pemihakannya.
C. Aliran simbolisme-filosofis (al-Madrasah al-Ramziyyah)
Aliran simbolisme- filosofis adalah aliran sastra yang di dalam karyanya
terdapat banyak simbol.Maksud dalam simbol disini adalah hubungan antara penanda
dan petanda berdasarkan kovesi (kebiasaan). Semisal, dalam tokoh, setting tempat,
tema utama, dan beberapa bagian dari teks novel mengandung pengertian atau
gagasan filosofis yang samar, karena tersembunyi dibalik teksnya. Dalam hal ini, bisa
dilihat karyanya Ibnu Tufail dalam novelnya “Hayy Bin Yaqzan”.Pada akhir tahun
1930-an, tampaknya aliran simbolisme –sebagai pengaruh dari simbolisme Prancis-
mulai dilirik oleh para penyair Arab. Aliran simbolisme ini diyakini muncul sebagai
protes terhadap kejumudan bahasa dan retorika aliran neo-klasik dan sebagai reaksi
terhadap kelemahan romantisme yang dianggap hanya melahirkan puisi-puisi yang
kosong, sentimentil yang berlebihan, muram, dan terlalu mengungkapkan subyek
pribadi yang berlebihan.Di Lebanon, Sa’îd ‘Aql (1912-2014) yang sebelumnya
beraliran romantik, mulai beralih ke aliran simbolisme ini. Dalam karyanya pada masa
ini, ia berupaya merumuskan sarana-sarana simbolik dan filsafatnya. Sebagai penyair
simbolis, ia banyak dipengaruhi oleh penyair Prancis Stephane Mallarme. Di Mesir,
gerakan simbolisme ini dipelopori oleh Basyar Fâris (1907-1963). Penyair lain yang
juga turut berperan membawa simbolisme ke ranah perpuisian Arab adalah Shalah
Labaki (1906-1955) (Lebanon), dan Yusuf Ghusub (1893-1971) (Lebanon).[1]
Musthafâ Razaq, “Jamâ’ah Abûlû wa Atharuhâ fî al-Syi’r al-Mu’âshir” dalam
Majalah Kulliyah al-Syarî’ah wa Ushûl al-Dîn wa al-‘Ulûm al-‘Arabiyyah wa al-
Ijtimâ’iyyah, No. 2/1401-1402 H.

9
D. Aliran barnasiyah (al-madrasah al-barnasiyah)
Aliran barnasiyah adalah aliran karya sastra yang tidak mempedulikan tiga
aspek, moral, sosial, dan agama. Dalam sastra Arab, aliran ini mementingkan kaidah
ilmu urud (ilmu yang menjelaskan wazan-wazan beserta qaufiyyahnya) dan gaya
bahasa yang indah. Dalam hal ini, bisa dilihat dari karyanya abu nuwas.

. ‫أثن على الخمر بأالئها * وسمها أحسن أسمائها‬


yang artinya adalah pujilah Khamar dengan segala keagungan * berilah juga
dia sebutan yang indah.

10
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Masa modern dimulai sejak tahun ke-19 bersamaan dengan kedatangan atau
pendudukan Francis ke Mesir sejak 1213 H sampai 1798 H. Faktor-faktor maraknya
sastra di masa modern saat itu adalah karena pembelajaran, penelitian ilmiah ke
Eropa, penerjemahan, percetakan, perpustakaan-perpustakaan, lembaga/balai bahasa
dan kampus-kampus bahasa, orientalisme, drama, dan broadcasting. Terdapat
beberapa aliran sastra pada masa modern diantaranya yaitu; aliran romantisme, aliran
realisme, aliran simbolisme-filosofis, aliran barnasiyah.
Aliran romantisme adalah aliran yang mendasarkan ungkapan sebagai dasar
perwujudan.Sedangkan tujuan utama aliran ini adalah agar pemabaca mampu
tersentuh dan terbuai emosinya, sehingga setiap gejolak yang ada atau konflik yang
ditonjolkan, biasanya disusun secara dramatis dan setuntas-tuntasnya.Salah satu ciri
yang menonjol dalam aliran ini adalah menomersatukan rasa atau jiwa yang dalam
ketimbang rasio.
Aliran realisme adalah aliran yang berusaha melukiskan suatu objek seperti
apa adanya (realistis). Ciri khas dalam aliran ini, biasanya ketika si pengarang
mengarang sesuatu itu, tidak melabay-lebaykan suatu objek kajianya.Baik ditambah-
tambahi maupun dikurang-kurangi dalam segi melukiskan suatu kejadiannya dengan
seacara teliti.
Aliran simbolisme- filosofis adalah aliran sastra yang di dalam karyanya
terdapat banyak simbol.Maksud dalam simbol disini adalah hubungan antara penanda
dan petanda berdasarkan kovesi (kebiasaan). Semisal, dalam tokoh, setting tempat,
tema utama, dan beberapa bagian dari teks novel mengandung pengertian atau
gagasan filosofis yang samar, karena tersembunyi dibalik teksnya.
Aliran barnasiyah adalah aliran karya sastra yang tidak mempedulikan tiga
aspek, moral, sosial, dan agama. Dalam sastra Arab, aliran ini mementingkan kaidah
ilmu urud (ilmu yang menjelaskan wazan-wazan beserta qaufiyyahnya) dan gaya
bahasa yang indah

11
Daftar Pustaka

http://bocahsastra.wordpress.com/2012/12/08/sejarah-munculnya-drama/
Muzakki, Ahmad Dr. 2011. Pengantar Teori Sastra. Malang:UIN Maliki Press.
http://roedijambi.wordpress.com/2011/04/05/aliran-sastra-arab-modern-di-mesir-madrasah-
diwan/ di akses pada 13 November 2021 pukul 20.31 WIB.
Sastraarabjogja. 2010. Tokoh Romantisme Sastra Arab Modern.
https://sites.google.com/site/sastraarabjogja/tokoh-romantisme-sastra-arab-modern
Unknow. 2013. Sastra Arab Modern. http://vanxiber.blogspot.com/2013/03/sastra-arab-
modern.html
Fikayana. 2010. Pengantar Sastra Arab.
https://fikayana.wordpress.com/2010/01/30/pengantar-sastra-arab/

12

Anda mungkin juga menyukai