DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH
Asalin Musoffa
NIM : 2021220003
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
2.1. Pengertian Sejarah Pendidikan Islam..................................................................................2
2.1.1 Periode Klasik.................................................................................................................10
a. Masa Pembinaan Pendidikan Islam (Pra Islam Dan Masa Rasulullah)...........................
b. Masa Pertumbuhan Dan Perkembangan Pendidikan Islam..............................................
c. Masa Kejayaan Pendidikan Islam....................................................................................
3
https://makalahe19.blogspot.com/2015/12/makalah-sejarah-pendidikan-islam.html?m=1
4
Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, JAKARTA: PT. HIDAKARYA AGUNG, 1992, hlm. 5.
Nabi Muhammad Saw telah diberi tugas oleh Allah, supaya bangun melemparkan
kain selimut dan menyingsingkan lengan baju untuk memberi perigatan dan pengajaran
kepada kaumnya khususnya dan kepada umat manusia umumnya, sebagai tugas suci, tugas
mendidik dan mengajarkan agama Islam.
Pada masa ini pendidikan Islam diartikan pembudayaan ajaran Islam yaitu
memasukkan ajaran-ajaran Islam dan menjadikan sebagai unsur budaya bangsa Arab dan
menyatu ke dalamnya, dengan pembudayaan ajaran Islam ke dalam sistem dan lingkungan
budaya bangsa Arab tersebut, Maka terbentuklah sistem budaya Islam dalam lingkungan
budaya bangsa Arab.
5
Ramayulis, Sejarah Pendidikan Islam: Napaktilas Perubahan Konsep, Filsafat dan Metodologi Pendidikan
Islam dari Era Nabi SAW sampai Ulama Nusantara, Jakarta: KALAM MULIA, 2012, hlm. 57.
Pada masa khalifah Umar ibn Khattab, situasi politik dalam keadaan stabil, usaha
perluasan wilayah Islam memperoleh hasil yang gemilang. Wilayah Islam pada masa Umar
ibn Khattab meliputi semenanjung Arabia, Palestina, Syiria, Irak persia dan Mesir.6
Meluasnya kekuasaan Islam, mendorong kegiatan pendidikan Islam bertambah besar,
karena mereka yang baru menganut agama Islam ingin menimba ilmu keagamaan dari
sahabat-sahabat yang menerima langsung dari Nabi. Pada masa ini telah terjadi mobilitas
penuntut ilmu agama dari daerah-daerah yang jauh dari Madinah, sebagai pusat agama Islam.
Gairah menuntut ilmu agama Islam ini yang kemudian mendorong lahirnya sejumlah
pembidangan disipling ilmu keagamaan.
Pada masa kekhalifahan Umar ibn Khattab, ia menginstruksikan kepada pendidik agar
anak-anak diajarkan : (1) berenang, (2) mengendarai unta, (3) memanah, (4) membaca,
menghafal syair-syair yang mudah, dan peribahasa. Dan tuntutan belajar bahasa Arab juga
sudah mulai kelihatan.
Materi pendidikan pada tingkat menengah dan tinggi terdiri dari (a) al-Qur’an dan
tafsirnya, (b) Hadits dan mengumpulkannya, dan (c) fiqih. Ilmu-ilmu yang berkaitan dengan
duniawi dan ilmu fislafat belum dikenal pada masa itu. Hal ini dimungkinkan mengingat
ketika itu masih dalam pengembangan wawasan keislaman yang lebih difokuskan pada
pemahaman aal-Qur’an dan Hadits secara literal.
Pada masa kekhalifahan Utsman ibn ‘Affan kondisi masyarakat pada saat ini
kondusif. Lalu pola pendidikan pada masa Usman ini lebih merakyat dan lebih mudah
dijangkau oleh seluruh peserta didik yang ingin mempelajari ajaran Islam karena pusat
pendidikan lebih banyak, sebab pada masa ini para sahabat bisa memilah tempat yang mereka
ingikan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat.
Pelaksanaan pendidikan pada masa ini diserahkan kepada masyarakat, dan
masyarakatlah yang lebih banyak inisiatif dalam melaksanakan pendidikan termasuk
pengangkatan para pendidik. Walaupun demikian ada usaha yang sangat cemerlang dan
menentukan yang dilakukan Utsman ibn Affan, yang sangat besar pengaruhnya terhadap
pendidikan Islam di masa yang akan datang, usaha tersebut adalah terjadinya kodifikasi al-
Qur’an.
Pada masa kekhalifahan Ali ibn Abi Thalib pemerintahannya diguncang oleh
peperangan dengan ‘Aisyah (istri Nabi) beserta Thalhah dan Abdullah ibn Zubair.
Peperangan ini disebabkan karena kesalah pahaman dalam menyikapi pembunuhan terhadap
Utsman ibn ‘Affan.
Pada masa Ali tidak terlihat perkembangan pendidikan yang berarti karena pada masa
ini telah terjadi kekacauan politik dan pemberontakan, sehingga di masa ia berkuasa
pemerintahannya tidak stabil. Dengan kericuhan politik pada masa Ali berkuasa, kegiatan
pendidikan Islam mendapat hambatan dan gangguan. Pada saat itu Ali tidak sempat lagi
memikirkan masalah pendidikan sebab keseluruhan perhatiannya ditumpahkan kepada
masalah keamanan di dalam pemerintahannya.
6
Ibid, hlm. 57.
Ada banyak khalifah yang memberikan dorongan dalam bidang pendidikan, antara
lain: 7
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penyebab utama dari mundurnya
dunia pendidikan Islam ditandai dengan runtuhnya Baghdad selaku ibu kota Daulah
Abbasiyah ke tangan bangsa Mongol. Hal itu menyebabkan seluruh dunia Islam juga
mengalami kemunduran. Hal ini dikarenakan Baghdad pada saat itu berfungsi sebagai kiblat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Kemudian, kondisi itu menyebabkan banyak umat Islam frustasi sehingga memilih
menjalani kehidupan sebagai seorang sufi dan berusaha meninggalkan kehidupan intelektual.
Dari sikap itu, berkembang menjadi taklid buta kepada ulama karena bagi mereka pintu
ijtihad telah tertutup.8
8
Abdul Kodir, Sejarah Pendidikan Islam; Dari Masa Rasulullah hingga Reformasi di Indonesia, Bandung: CV.
PUSTAKA SETIA, 2018, hlm. 101.
Kehancuran total yang dialami oleh Baghdad dan Cordova sebagai pusat-pusat
pendidikan dan kebudayaan Islam, menandai runtuhnya sendi-sendi pendidikan dan
kebudayaan Islam. Dunia Islam benar-benar mengalami suasana kegelapan. Daya intelektual
umat Islam tidak mampu untuk mengatasi persoalan-persoalan baru yang dihadapi sebagai
akibat perubahan dan perkembangan zaman. Bangsa Eropa saat itu sedang sibuk melepaskan
armada-armadanya untuk mengarungi berbagai lautan untuk menjarah kekayaan negeri-
negeri Islam yang mereka kuasai.
2.2 Periode Modern
Masa Pembaruan Pendidikan Islam
Periode ini merupakan zaman kebangkitan Islam. Kontak Islam dengan Barat
sekarang berlainan sekali dengan kontak Islam dengan Barat periode klasik. Pada waktu itu
Islam sedang menaik dan Barat sedang dalam kegelapan. Sekarang sebaliknya Islam sedang
dalam kegelapan dan Barat sedang menaik. Kini Islam yang ingin belajar dari Barat. Dengan
demikian timbullah apa yang disebut pemikiran dan aliran pembaharuan atau modernisasi
dalam Islam9. Pemuka-pemuka Islam mengeluarkan pemikiran-pemikiran bagaimana caranya
membuat umat Islam maju kembali sebagaimana yang terjadi pada periode klasik. Usaha-
usaha kearah itu pun mulai dijalankan dalam kalangan umat Islam. Akan tetapi dalam hal itu
Barat juga bertambah maju.
Raja dan para pemuka Islam mulai berfikir mencari jalan keluar untuk
mengembalikan balance of power yang telah membahayakan umat Islam. Timbullah gerakan
pembaharuan yang dilakukan diberbagai Negara, terutama Turki Utsmani dan Mesir.
Pembaharuan pada periode modern di Turki Utsmani dipelopori oleh beberapa tokoh di
antaranya yang terkenal yaitu:
1. Sultan Mahmud II
Beberapa usaha pembaharuan yang dilakukan Mahmud II dalam bidang pendidikan
a. Pendidikan Umum
Pendidikan yang ada pada masanya hanya pendidikan madrasah yang
mengajarkan ilmu agama. Ia merasa perlu untuk memasukkan pengetahuan umum ke
sekolah tersebut. Hal ini dapat tantangan dari kaum ulama. Pada tahun 1838 M ia
berhasil mendirikan sekolah umum dan sastra. Mata pelajarannya adalah bahasa Arab,
bahasa Perancis, geografi, geometri, sejarah dan ilmu politik. Ia juga mendirikan
sekolah kedokteran, di sekolah ini deiberikan berbagai kursus yang bersifat umum,
seperti mata pelajaran anatomi, phatology, surgery, surgical, dan military surgery.
b. Pendidikan Militer
Pada tahun 1826 M ia membentuk suatu korps tentara baru di bawah asuhan
pelatih yang dikirim Muhammad Ali Pasya dari Mesir. Ia berhasil pula membentuk
40.000 tentara yang berdisiplin ketat dengan sistem Eropa yang kemudian diharapkan
akan meningkat menjadi 250.000 tentara. Bahkan untuk menjamin kelangsungan
kekuatan militernya ia mendirikan Sekolah Militer tahun 1834 M. Tenaga
pengajarnya didatangkan dari Perancis dan Rusia. Sertai mengirimnya mahasiswa
9
http://rovisulistiono.blogspot.com/2015/04/periodesasi-sejarah-pendidikan-islam.html
Turki ke Inggris, Perancis, Austria, dan Rusia. Diharapkan setelah kembali ke tanah
air dapat menggantikan tenaga asing tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, Jakarta: LP3ES, 1984, hlm.
94.
3.2 Saran
Kami sebagai penyusun mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar bisa membuat
makalah yang lebih baik untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ramayulis, Sejarah Pendidikan Islam: Napaktilas Perubahan Konsep, Filsafat dan
Metodologi Pendidikan Islam dari Era Nabi SAW sampai Ulama Nusantara, Jakarta:
KALAM MULIA, 2012, hlm. 1.
https://nelsaarlusi.wordpress.com/2018/04/30/pengertian-tujuan-dan-ruang-lingkup-sejarah-
pendidikan-islam/
https://makalahe19.blogspot.com/2015/12/makalah-sejarah-pendidikan-islam.html?m=1
Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, JAKARTA: PT. HIDAKARYA AGUNG, 1992,
hlm. 5.
Abdul Kodir, Sejarah Pendidikan Islam; Dari Masa Rasulullah hingga Reformasi di
Indonesia, Bandung: CV. PUSTAKA SETIA, 2018, hlm. 101.
http://rovisulistiono.blogspot.com/2015/04/periodesasi-sejarah-pendidikan-islam.html
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, Jakarta:
LP3ES, 1984, hlm. 94.