Disusun Oleh:
Nama : Stefhanie Valentina
Kelas : XII – RPL 1
NIS : 2021118632
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga Makalah dengan judul ‘Masa Kejayaan Islam’ ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya.
Penulis mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT,
dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Masa Kejayaan
Islam ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................1
BAB I............................................................................................................3
A. Latar Belakang.....................................................................................3
B. Rumusan Masalah................................................................................4
C. Tujuan..................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................5
A. Periodisasi Sejarah Islam.....................................................................5
B. Masa Kejayaan Islam...........................................................................5
C. Tokoh Tokoh pada Masa Kejayaan Islam.........................................12
D. Sebab – sebab Mundurnya Peradaban Islam.....................................16
Bab III.........................................................................................................18
A. Kesimpulan........................................................................................18
B. Saran..................................................................................................18
Daftar Pustaka.............................................................................................19
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................20
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang sejarawan Barat, Jacques C. Reister, menyatakan bahwa selama lima ratus
tahun Islam menguasai dunia dengan kekuatan, ilmu pengetahuan, dan peradaban yang
sangat tinggi. Seorang sejarawan dari Scotlandia Montgomery Watt juga memberikan
pernyataan bahwa peradaban Eropa tidak dibangun oleh proses regenerasi mereka
sendiri. Tanpa dukungan peradaban Islam yang menjadi dinamonya, Barat bukanlah
apa-apa.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di
dalam makalah tentang Masa Kejayaan Islam ini adalah sebagai berikut:
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Masa Kejayaan Islam ini adalah
sebagai berikut:
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
pusat dakwah Islam. Kemajuan Islam pada masa ini meliputi: bidang politik,
keagamaan, ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.
1. Faktor Internal
a. Konsistensi dan istikamah umat Islam kepada ajaran Islam,
b. Ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk maju,
c. Islam sebagai rahmat seluruh alam,
d. Islam sebagai agama dakwah sekaligus keseimbangan dalam menggapai
kehidupan duniawi dan ukhrawi.
2. Faktor Eksternal
a. Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain yang lebih
dahulu mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan. Pengaruh Persia
pada saat itu sangat penting. Persia banyak berjasa dalam bidang pemerintahan,
perkembangan ilmu filsafat, dan sastra. Adapun pengaruh Yunani masuk melalui
berbagai macam terjemahan dalam banyak bidang ilmu, terutama filsafat.
b. Gerakan terjemahan pada masa Periode Klasik, usaha penerjemahan kitab-
kitab asing dilakukan dengan giat sekali. Pengaruh gerakan terjemahan
terlihat dalam perkembangan ilmu pengetahuan umum terutama di bidang
astronomi, kedokteran, filsafat, kimia, dan sejarah.
Selain faktor tersebut di atas, kejayaan Islam ini disebabkan pula oleh adanya
gerakan ilmiah atau etos keilmuan dari para ulama yang ada pada Periode Klasik
tersebut, antara lain seperti berikut.
6
1. Melaksanakan ajaran al-Qur’an secara maksimal. Al-Qur’an di dalamnya
banyak ayat menyuruh kita menggunakan akal untuk berpikir.
2. Melaksanakan isi hadis. Banyak hadis yang menyuruh kita untuk terus-menerus
menuntut ilmu, meskipun harus ke negeri Cina. Bukan hanya ilmu agama yang
dicari, tetapi ilmu-ilmu lain yang berhubungan dengan kehidupan manusia di
dunia ini.
3. Mengembangkan ilmu agama dengan berijtihad. Contohnya ilmu pengetahuan
umum dengan mempelajari ilmu filsafat Yunani. Maka, pada saat itu banyak
bermunculan ulama fiqih, tauhid (kalam), tafsir, hadis, ulama bidang sains (ilmu
kedokteran, matematika, optik, kimia, fisika, geografi), dan lain-lain.
4. Ulama yang berdiri sendiri serta menolak untuk menjadi pegawai pemerintahan.
Dari gerakan-gerakan tersebut di atas, muncullah tokoh-tokoh Islam yang memiliki
semangat berijtihad dan mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan, antara lain
sebagai berikut.
1. Ilmu Filsafat
a. Al-Kindi (809-873 M)
Karya Al-Kindi yang paling penting dan terkenal adalah On First Philosophy.
Buku ini dianggap sebagai filsafat pertama yang membahas tentang Tuhan. Dalam
menjelaskan tentang Tuhan, Al-Kindi berpendapat bahwa Tuhan adalah
kebenaran dari semua kebenaran, atau puncak dari kebenaran.
b. Al Farabi (wafat tahun 916 M)
Karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al-Fadhilah (Kota atau
Negara Utama) yang membahas tetang pencapaian kebahagian melalui kehidupan
politik dan hubungan antara rejim yang paling baik menurut pemahaman Plato
dengan hukum Ilahiah islam.
c. Ibnu Bajah (wafat tahun 523 H)
Salah satu jarya Ibnu Bajjah yang berpengaruh adalah Kitab Tadbir al-
Mutawahhid. Kitab itu mengungkap pandangannya dalam bidang politik dan
7
filsafat. Ia lebih menekankan kehidupan individu dalam masyarakat yang
disebut Mutawahhid.
d. Ibnu Thufail (wafat tahun 581 H)
Dalam bidang filsafat, ia begitu termasyhur lewat bukunya yang dikenal
masyarakat Barat dengan judul Philosophus Autodidactus. Dalam Hayy Ibn
Yaqthan, Ibnu Tufail mencoba menghidupkan pendapat Mu’tazilah bahwa akal
manusia begitu kuatnya sehingga ia dapat mengetahui masalahmasalah
keagamaan seperti adanya Tuhan. Ia juga memaparkan wajibnya manusia ber
terima kasih kepada Tuhan; kebaikan serta kejahatan; dan kewajiban manusia
berbuat baik dan menjauhi perbuatan jahat. Dalam hal-hal ini, wahyu datang
untuk memperkuat akal.
e. Al-Ghazali (1085-1101 M)
Ihya Ulumuddin atau Al-Ihya merupakan kitab yang membahas tentang
kaidah dan prinsip dalam menyucikan jiwa (Tazkiyatun Nafs) yang membahas
perihal penyakit hati, pengobatannya, dan mendidik hati. Kitab ini merupakan
karya yang paling terkenal dari Imam Al-Ghazali.
f. Ibnu Rusyd (1126-1198 M)
Tahafut at-Tahafut kitab yang berarti "kerancuan atas kerancuan" ini adalah
penengah dialektika pemikiran filsafat Aristoteles dengan Abu Hamid al-Ghazali.
Aristoteles berpendapat, dunia ini bersifat abadi, sementara menurut Abu Hamid,
apa yang disampaikan Arsitoteles itu bertentangan dengan Islam. Karya ini
termasuk salah satu karya berkualitas yang pernah ada dalam sejarah pemikiran
Islam.
2. Bidang Kedokteran
a. Ibnu Shina (980-1037 M)
Karya besarnya yang lain adalah "The Book of Healing", ensiklopedia ilmiah
dan filosofis. Buku ini dimaksudkan untuk 'menyembuhkan' jiwa. Itu
dibagi menjadi empat bagian: logika, ilmu alam, matematika dan metafisika.
8
b. Ar-Razi atau Razes (809-873 M)
Karya yang paling utama adalah al-Hawi (bukan komprehensif). Buku itu
merupakan ensiklopedi dalam bidang informasi kedokteran yang terdiri dari abses
ginjal, muntahan aorta, optalmia, hemoptises (muntah darah), serta kebotakan
sementara dan permanen.
3. Bidang Matematika
a. Al Karaji
Karyanya pada aljabar dan polynomial memberikan aturan pada operasi
aritmatika untuk memanipulasi polynomial. Dalam karya pertamanya di Prancis,
sejarawan matematika Franz Woepcke (dalam Extrait du Fakhri, traite d’Algèbre
par abou Bekr Mohammed Ben Alhacan Alkarkhi, Paris, 1853), memuji Al-Karaji
sebagai ahli matematika pertama di dunia yang memperkenalkan teori aljabar
kalkulus
b. Al-Khawarizmi
Dalam bukunya al-Khawarizmi memperkenalkan kepada dunia ilmu
pengetahuan angka 0 (nol) yang dalam bahasa arab disebut sifr. Sebelum al-
Khawarizmi memperkenalkan angka nol, para ilmuwan mempergunakan abakus,
semacam daftar yang menunjukkan satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan
9
seterusnya, untuk menjaga agar setiap angka tidak saling tertukar dari tempat yang
telah ditentukan dalam hitungan
4. Bidang Astronomi
a.Al Sufi
Hasil karya terbesar miliknya berupa Kitab dengan judul al-Kawakib ats –
Tsabit al – Musawwar yang berisi katalog bintang hasil dari pengamatannya
sendiri. Kitab tersebut juga merupakan atlas bintang pertama yang membahas
mengenai nebula yang terdapat pada Galaksi Andromeda. Selain itu, Al – Sufi
juga melakukan pengamatan dan juga menggambarkan bintang – bintang, posisi
atau letaknya, besar hingga warnanya.
b.Al Battani
Beliu membuat sebuah kitab yang sangat populer yaitu al – Zih al-Sabi dan
kitab tersebut menjadi rujukan bagi para ahli astronomi di dunia Barat atau Eropa.
Banyak ahli astronomi dari Eropa yang berpedoman pada kitab tersebut, sebut
saja Copernicus, Regiomantanus, Kepler, hingga Peubach. Bahkan Copernicus
mengaku berhutang budi pada Al – Battani dan hal tersebut tercatat di dalam
bukunya yang berjudul “De Revoltionibus Orbium Clestium”.
c.Ibnu Haitham
Ibnu Haitham adalah orang pertama yang menyelidiki mengenai cahaya dan
hasil penelitiannya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul
“Light and On Twilight Phenomena”. Di dalam penelitiannya banyak membahas
tentang senja serta lingkaran cahaya yang terdapat di sekitar bulan dan matahari
termasuk bayang – bayang dan gerhana. Salah satu penelitiannya yaitu mengenai
cahaya fajar dimulai saat matahari berada di garis 19 derajat sebelah timur.
Sedangkan warna merah pada senja akan menghilang jika matahari ada di garis 19
derajat ufuk barat. Tidak hanya itu saja, Ibnu Haitham melakukan percobaan pada
kaca yang dibakar dan dari sanalah muncul teori lensa pembesar.
d.Ibnu Yunus
Ia membuat sebuah kitab yang berjudul Ghayat Al-Intifa yang di dalamnya
berisi tabel bola astronomi yang digunakan untuk mengatur waktu Kairo sampai
10
dengan abad ke-19 M. Ia juga dapat menjelaskan mengenai 40 planet,
menyaksikan 30 gerhana bulan, serta menjelaskan tentang konjungsi
planet Venus dan Merkurius pada rasi bintang Gemini. Tidak hanya itu saja, Ibnu
Yunus juga tabel a(h) saat terjadi equinox di mana h = 1, 2, …, 60 derajat.
5. Ilmu Tafsir
a. Ibnu Jarir ath Tabary
Karya tafsir Ath-Thabari yang paling terkenal adalah Jami' al-Bayan fi Ta'wil
Al-Qur'an atau Tafsir al-Tabari, yang digunakan sebagai rujukan bagi pemikir dan
mahasiswa Muslim setelahnya, seperti Ibnu Katsir, Al-Baghawi, dan as-Suyuthi.
b. Ibnu Athiyah al-Andalusy (wafat 147 H)
Salah satu karyanya yang populer di bidang ilmu tafsir adalah Tafsir Al-
Muharrar Al-Wajiz fi Tafsir Al-Kitab Al-Aziz, yangmenjadi salah satu kitab
rujukan dalam kajian ilmu tafsir.
6. Ilmu Hadis
a. Imam Bukhori (194-256 H)
Karya Imam Bukhari lainnya antara lain adalah kitab Al-Jami’ ash Shahih,
Al-Adab al Mufrad, At Tharikh as Shaghir, At Tarikh Al Awsat, At Tarikh al
Kabir, At Tafsir Al Kabir, Al Musnad al Kabir, Kitab al ‘Ilal, Raf’ul Yadain fis
Salah, Birrul Walidain, Kitab Ad Du’afa, Asami As Sahabah dan Al Hibah.
Diantara semua karyanya tersebut, yang paling monumental adalah kitab Al-Jami’
as-Shahih yang lebih dikenal dengan nama Shahih Bukhari.
b. Imam Muslim (wafat 231 H)
Di antara kitab-kitab di atas yang paling agung dan sangat bermanfat luas,
serta masih tetap beredar hingga kini ialah Al Jami’ as-Sahih, terkenal dengan
Sahih Muslim. Kitab ini merupakan salah satu dari dua kitab yang paling sahih
dan murni sesudah Kitabullah. Kedua kitab Sahih ini diterima baik oleh segenap
umat Islam.
c. Ibnu Majah (wafat 273 H)
11
Imam Ibnu Majah, selain terkenal sebagai ulama hadis, juga ahli dalam tafsir
Al Qur’an, dan sejarah kebudayaan Islam. Hal ini terlihat dari tiga karya besarnya,
Sunan Ibnu Majah, Tafsir Al-Qur’an al-Karim, dan Sejarah perawi hadis (at-
Tarikh). Dalam buku yang terakhir ini, beliau mengambil para perawi hadis sejak
masa Nabi sampai pada masanya. Dari tiga karya Ibnu Majah tersebut yang
sampai ke tangan kita hanya yang pertama, yaitu Kitab Sunan Ibnu Majah.
12
C. Tokoh Tokoh pada Masa Kejayaan Islam
Sebagaimana disebutkan di atas, banyak sekali tokoh Islam yang memiliki keahlian
dalam berbagai bidang ilmu. Di sini akan dijelaskan sebagian biografi beberapa tokoh
secara singkat. Berikut tokoh-tokoh muslim yang telah menyumbangkan karyanya
untuk peradaban umat manusia.
13
Nama lengkapnya Abu Al-Walid Muhammad Ibnu Rusyd, lahir di Cordova
(Spanyol) pada tahun 520 H. dan wafat di Marakesy (Maroko) pada tahun 595 H.
Beliau menguasai ilmu fiqih, ilmu kalam, sastra Arab, matematika, fisika astronomi,
kedokteran, dan filsafat. Karya-karya beliau antara lain: Kitab Bidayat al-Mujtahid
(kitab yang membahas tentang fiqih), Kuliyat Fi At-Tib (buku tentang kedokteran yang
dijadikan pegangan bagi para mahasiswa kedokteran di Eropa), Fasl al-Magal fi Ma
Bain Al-Hikmat wa Asy-Syariat. Ibnu Rusyd berpendapat antara filsafat dan agama
Islam tidak bertentangan, bahkan Islam menganjurkan para pemeluknya untuk
mempelajari ilmu filsafat.
2. Al-Ghazali (450-505 H)
gambar 2. 3 Al - Ghazali
Nama lengkapnya Abu Hamid al-Ghazali, lahir di Desa Gazalah, dekat Tus, Iran
Utara pada tahun 450 H. Beliau wafat pada tahun 505 H di Tus Iran Utara. Beliau
dididik dalam keluarga dan guru yang zuhud (hidup sederhana dan tidak tamak terhadap
duniawi). Beliau belajar di Madrasah Imam AI-Juwaeni. Setelah beliau menderita sakit,
14
beliau ber-uzla (mengasingkan diri dari khalayak ramai dengan niat beribadah
mendekatkan diri kepada Allah Swt.). Beliau pun kemudian menjalani kehidupan
tasawuf selama 10 tahun di Damaskus, Jerusalem, Mekah, Madinah, dan Tus. Adapun
jasa-jasa beliau terhadap umat Islam antara lain sebagai berikut.
Di antara bukunya yang terkenal, yaitu Ihya ‘Ulµm ad-Din, membahas masalah-
masalah ilmu akidah, ibadah, akhlak, dan tasawuf berdasarkan al-Qur’an dan hadis.
Dalam bidang filsafat, beliau menulis At-Tahafu (tidak konsistennya para filsuf). Al-
Ghazali merupakan ulama yang sangat berpengaruh di dunia Islam sehingga mendapat
gelar Hujjatul Islam (bukti kebenaran Islam).
3. AI-Kindi (805-873 M)
gambar 2. 4 Al - Kindi
15
Nama lengkapnya Yakub bin Ishak AI-Kindi, lahir di Kufah pada tahun 805 M dan
wafat di Bagdad pada tahun 873 M. AI-Kindi termasuk cendekiawan muslim yang
produktif. Hasil karyanya di bidang-bidang filsafat, logika, astronomi, kedokteran, ilmu
jiwa, politik, musik, dan matematika. Beliau berpendapat, bahwa filsafat tidak
bertentangan dengan agama karena sama-sama membicarakan tentang kebenaran.
Beliau juga merupakan satu-satunya filosof Islam dari Arab. Ia disebut Failasuf al-Arab
(filosof orang Arab).
4. AI -Farabi (872-950 M)
gambar 2. 5 Al - Farabi
Nama lengkapnya Abu Nashr Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Uzlag AI-Farabi.
Beliau lahir di Farabi Transoxania pada tahun 872 M dan wafat di Damsyik pada tahun
950 M. Beliau keturunan Turki. Al-Farabi menekuni berbagai bidang ilmu pengetahuan,
antara lain: logika, musik, kemiliteran, metafisika, ilmu alam, teologi, dan astronomi. Di
antara karya ilmiahnya yang terkenal berjudul Ar-Royu Ahlul al-Madinah wa aI-Fadilah
(pemikiran tentang penduduk negara utama).
16
gambar 2. 6 Ibnu Sina
Nama lengkapnya Abu Ali AI-Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina, lahir di Desa
Afsyana dekat Bukhara, wafat dan dimakamkan di Hamazan. Beliau belajar bahasa
Arab, geometri, fisika, logika, ilmu hukum Islam, teologi Islam, dan ilmu kedokteran.
Pada usia 17 tahun, ia telah terkenal dan dipanggil untuk mengobati Pangeran Samani,
Nuh bin Mansyur. Beliau menulis lebih dari 200 buku dan di antara karyanya yang
terkenal berjudul Al-Qanµn fi at-Tib, yaitu ensiklopedi tentang ilmu kedokteran dan Al-
Syifa, ensiklopedi tentang filsafat dan ilmu pengetahuan.
1. Mulai pudarnya ketaatan pemeluknya kepada Sang Khalik, saling dengki, dan
serakah. Umat Islam kurang memiliki semangat untuk maju dalam ilmu
pengetahuan. Selain itu, sulit untuk umat Islam bersatu padu. Andaikan penyebab
ini sekarang bisa diperbaiki, niscaya Islam akan mengulang masa kejayaan yang
pernah diraih masa lalu.
2. Modernisasi telah mengglobal yang ditandai dengan berkembang pesatnya alat-alat
telekomunikasi dan informasi. Modernisasi membuat jarak tidak menjadi hambatan.
Modernisasi memiliki dampak positif dan negatif, dampak positif kecanggihan alat
telekomunikasi dan informasi mempermudah aktivitas manusia. Tetapi dampak
17
negatif dari kecanggihan alat telekomunikasi dan informasi adalah mudahnya
dipergunakan untuk melakukan tindak kejahatan. Hal ini menuntut adanya
pembangunan moral yang kokoh.
3. Perpustakaan sekolah sebagai jantung peradaban tidak banyak dikunjungi. Sebagian
umat terlena dengan mainan baru berupa alat komunikasi, seperti handphone.
Bukankah Islam jaya karena keingintahuan akan ilmu pengetahuan begitu besar?
Hal itu diwujudkan dengan transliterasi buku-buku berkualitas dan dijadikan
rujukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
Bab III
Penutupan
A. Kesimpulan
Perkembangan Islam dapat kelompokkan menjadi tiga periode, yaitu periode klasik
(650-1250 M), periode pertengahan (1250-1800 M) dan periode modern (1800-
18
sekarang). Dalam catatan sejarah, Islam mengalami pertumbuhan dan perkembangan
pesat pada masa klasik. Kemudian mengalami kemunduran pada abad pertengahan. Hal
ini ditandai dengan tidak adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh yang meliputi seluruh
wilayah Islam pada masa klasik. Di abad pertengahan, wilayah kekuasaan Islam muncul
sebagai kerajaan atau negara-negara yang mandiri dan terpisah dari kerajaan Islam
klasik.
Dalam abad pertengahan ada beberapa perkembangan Islam yang sangat positif
dalam menata kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini terjadi pada periode puncak
kerajaan-kerajaan Islam abad pertengahan. Pembangunan mesjid raya di Cordoba pada
tahun 785 menandakan bergeliatnya arsitektur Islam di Peninsula Liberia dan Afrika
Utara. Mesjid dengan gaya Moor sangat mencolok dengan interior lengkungannya yang
penuh dekorasi. Arsitektur Moor meraih masa puncaknya dengan dibangunnya
Alhambra, istana sekaligus benteng di Granada dengan interior yang memiliki ruangan
terbuka yang luas dan memungkinkan udara mengalir secara lancar, dan didominasi
dengan pemakaian warna merah, biru, dan emas.
B. Saran
Sebagai generasi muda Islam, saya akan bersemangat untuk menggapai lagi masa
kejayaan Islam sebagaimana Islam pernah mengukir sejarah pada peradaban dunia.
Saya juga akan mengajak para generasi muda Islam yang lain untuk menumbuhkan
sadar akan pentingnya membawa agama Islam pada masa kejayaan lagi.
Daftar Pustaka
https://sahabatmuslim.id/biografi-al-kindi/
Esposito, Jhon L. (ed.). 2001. Ensiklopedia Oxford Dunia Islam Modern. Bandung:
Mizan. Penerjemah Eva, dkk.
19
Faruqi, Isma’il Raji dan Lois Lamya al-Faruqi. 2003. Atlas Budaya Islam: Menjelajah
Khazanah Peradaban Gemilang. Bandung: Mizan.
Yatim, Badri. 2005. Sejarah Peradaban Islam. Dirasah Islamiyah II. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
https://tirto.id/biografi-ibnu-sina-sejarah-ilmuwan-muslim-karya-penemuannya-gqTX
https://123dok.com/article/karya-karya-yang-dihasilkan-al-farabi-biografi-
farabi.zkx94r4y
20
DAFTAR LAMPIRAN
21