DOSEN PENGAPU
Muhamad Ana Zamzami M.Pd
DISUSUN OLEH
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah S.W.T, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya akan
membahas mengenai masa kejayaan islam
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan
dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerjakan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang
akan dibahas di dalam makalah tentang Masa Kejayaan Islam ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pembagian periodisasi sejarah Islam?
2. Bagaimana perkembangan pendidikan dan kebudayaan pada masa
kejayaan Islam?
3. Apa sebab-sebab mundurnya perdaban Islam
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Islam. Kemajuan Islam pada masa ini meliputi: bidang politik, keagamaan,
ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.
Perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah ditandai dengan
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan. Kemajuan Islam pada masa ini
meliputi bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur),
sosial, dan bidang militer. Kemajuan umat Islam pada masa Bani Umayyah
atau Bani Abbasiyah tidak terjadi secara tiba-tiba. Akan tetapi, disebabkan
oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal antara lain:
1. Konsistensi dan istiqamah umat Islam kepada ajaran Islam,
2. Ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk maju,
3. Islam sebagai rahmat seluruh alam,
4. Islam sebagai agama dakwah sekaligus keseimbangan dalam
menggapai kehidupan duniawi dan ukhrawi.
Faktor eksternal antara lain seperti berikut.
1. Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain yang
lebih dahulu mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan.
Pengaruh Persia pada saat itu sangat penting. Persia banyak berjasa
dalam bidang pemerintahan, perkembangan ilmu filsafat, dan sastra.
Adapun pengaruh Yunani masuk melalui berbagai macam terjemahan
dalam banyak bidang ilmu, terutama filsafat.
2. Gerakan terjemahan pada masa Periode Klasik, usaha penerjemahan
kitab-kitab asing dilakukan dengan giat sekali. Pengaruh gerakan
terjemahan terlihat dalam perkembangan ilmu pengetahuan umum
terutama di bidang astronomi, kedokteran, filsafat, kimia, dan sejarah.
Selain faktor tersebut di atas, kejayaan Islam ini disebabkan pula
oleh adanya gerakan ilmiah atau etos keilmuan dari para ulama yang ada
pada Periode Klasik tersebut, antara lain seperti berikut.
1. Melaksanakan ajaran al-Qur’an secara maksimal. Al-Qur’an di
dalamnya banyak ayat menyuruh kita menggunakan akal untuk
berpikir.
4
2. Melaksanakan isi hadis. Banyak hadis yang menyuruh kita untuk terus-
menerus menuntut ilmu, meskipun harus ke negeri Cina. Bukan hanya
ilmu agama yang dicari, tetapi ilmu-ilmu lain yang berhubungan
dengan kehidupan manusia di dunia ini.
3. Mengembangkan ilmu agama dengan berijtihad. Contohnya ilmu
pengetahuan umum dengan mempelajari ilmu filsafat Yunani. Maka,
pada saat itu banyak bermunculan ulama fiqih, tauhid (kalam), tafsir,
hadis, ulama bidang sains (ilmu kedokteran, matematika, optik, kimia,
fisika, geografi), dan lain-lain.
4. Ulama yang berdiri sendiri serta menolak untuk menjadi pegawai
pemerintahan.
Dari gerakan-gerakan tersebut di atas, muncullah tokoh-tokoh Islam
yang memiliki semangat berijtihad dan mengembangkan berbagai ilmu
pengetahuan, antara lain sebagai berikut.
4. Ilmu Filsafat
a. Al-Kindi (809-873 M)
b. Al Farabi (wafat tahun 916 M)
c. Ibnu Bajah (wafat tahun 523 H)
d. Ibnu Thufail (wafat tahun 581 H)
e. Ibnu Shina (980-1037 M)
f. Al-Ghazali (1085-1101 M)
g. Ibnu Rusyd (1126-1198 M)
5. Bidang Kedokteran
a. Jabir bin Hayyan (wafat 778 M)
b. Hurain bin Ishaq (810-878 M)
c. Thabib bin Qurra (836-901 M)
d. Ar-Razi atau Razes (809-873 M)
6. Bidang Matematika
a. Umar Al-Farukhan
b. Al-Khawarizmi
7. Bidang Astronomi
a. Al-Farazi: pencipta Astro lobe
5
b. Al-Gattani/Al-Betagnius
c. Abul Wafa: menemukan jalan ketiga dari bulan
d. Al-Farghoni atau Al-Fragenius
6
dipergunakan untuk melakukan tindak kejahatan. Hal ini menuntut
adanya pembangunan moral yang kokoh.
3. Perpustakaan sekolah sebagai jantung peradaban tidak banyak
dikunjungi. Sebagian umat terlena dengan mainan baru berupa alat
komunikasi, seperti handphone. Bukankah Islam jaya karena
keingintahuan akan ilmu pengetahuan begitu besar? Hal itu diwujudkan
dengan transliterasi buku-buku berkualitas dan dijadikan rujukan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan Islam dapat kelompokkan menjadi tiga periode, yaitu
periode klasik (650-1250 M), periode pertengahan (1250-1800 M) dan
periode modern (1800 – sekarang). Dalam catatan sejarah, Islam mengalami
pertumbuhan dan perkembangan pesat pada masa klasik. Kemudian
mengalami kemunduran pada abad pertengahan. Hal ini ditandai dengan
tidak adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh yang meliputi seluruh wilayah
Islam pada masa klasik. Di abad pertengahan, wilayah kekuasaan Islam
muncul sebagai kerajaan atau negara-negara yang mandiri dan terpisah dari
kerajaan Islam klasik.
Dalam abad pertengahan ada beberapa perkembangan Islam yang
sangat positif dalam menata kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini terjadi
pada periode puncak kerajaan-kerajaan Islam abad pertengahan.
Pembangunan mesjid raya di Cordoba pada tahun 785 menandakan
bergeliatnya arsitektur Islam di peninsula Iberia dan Afrika Utara. Mesjid
dengan gaya Moor sangat mencolok dengan interior lengkungannya yang
penuh dekorasi. Arsitektur Moor meraih masa puncaknya dengan
dibangunnya Alhambra, istana sekaligus benteng di Granada dengan
interior yang memiliki ruangan terbuka yang luas dan memungkinkan udara
mengalir secara lancar, dan didominasi dengan pemakaian warna merah,
biru, dan emas.
3.2 Saran
Sebagai generasi muda Islam, bangkit dan singsingkan lengan baju,
untuk menggapai kembali kejayaan Islam sebagaimana Islam pernah
mengukir sejarah peradaban dunia ini
8
Daftar Pustaka
Faruqi, Isma’il Raji dan Lois Lamya al-Faruqi. 2003. Atlas Budaya Islam:
Menjelajah Khazanah Peradaban Gemilang. Bandung: Mizan.