Anda di halaman 1dari 14

Tugas makalah

“kehadiran Islam di Nusantara


Nama kelompok :
•Adhifa Oktavia putri
•karisma dayanti
•neyna aurellia
•nazwa Nabilla
•syahrial
•Maulana
•aljan

SMPN 02 CIBUNGBULANG
DAFTAR ISI
Bab 1 : Pendahuluan
a.latar belakang
b.Rumusan masalah
c.Tujuan
d.Manfaat
Bab 2 : Pembahasan
a.Perjalanan dakwah di Nusantara
b.Cara-Cara dakwah di Nusantara
c.Kerajaan-kerajaan Islam di
Nusantara
d.Hikmah kehadiran Islam di
Nusantara
Bab 3 : penutup
a.Kesimpulan
b.Saran-saran
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
 Pada tahun 30 Hijrih atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar
20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn
Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan
Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam perjalanan yang
memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman
ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa
tahun kemudian, tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah
telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera.
Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan Islam.
Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus
berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi
dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah. dalam makalah ini
akan di bahas lebih mendalam mengenai sejarah
perkembangan islam di Indonesia.

B.Rumusan Masalah

 Sejarah masuknya islam di indonesia

• Perkembangan islam di Indonesia


• Kerajaan-kerajaan islam di indonesia

C.Tujuan
• Makalah ini mempunyai tujuan untuk menambah wawasan
dan pengetahuan mengenai proses perkembangan islam di
Indonesia bagi para pembaca. Disamping itu, makalah ini juga
bertujuan untuk memberikan informasi kepada para pembaca
bahwa kami menjelaskan sejarah perkembangan islam dan
perkembangan pada masa yang akan datangnya.
D.Manfaat
•Banyak manfaat yang dapat kita ambil untuk dilestarikan
diantaranya sebagai berikut :
Kehadiran para pedagang Islam yang telah berdakwah dan
memberikan pengajaran Islam di bumi Nusantara turut
memberikan nuansa baru bagi perkembangan pemahaman atas
suatu kepercayaan yang sudah ada di Nusantara ini.
Hasil karaya para ulama yang berupa buku sangat berharga untuk
dijadikan sumber pengetahuan.
Kita dapat meneladani Wali Songo
Menjadikan masyarakat gemar membaca dan mempelajari Al-
Qur’an.
Mampu membangaun masjid sebagai tempat ibadah dalam
berbagai bentuk atau arsitektur hingga kee seluruh pelosok
Nusantara.
Mampu memanfaatkan peninggalan sejarah, termasuk situs-situs
peninggalan para ulama, baik berupa makam, masjid, maupun
peninggalan sejarah lainnya.
Seorang ulama atau ilmuwan dituntut oleh islam untuk
mempraktikan tingkah laku yang penuh keteladanan agar terus
dilestarikan dan dijadikan panutan oleh generasi berikutnya.
Para ulama dan umara bersatu padu mengusir penjajah meskipun
dengan persenjataan yang tidak sebanding.

Bab 2
Pembahasan
 A.Perjalanan dakwah di nusantara
Masuknya agama dan budaya Islam ke Indonesia dipengaruhi oleh
adanya hubungan perdagangan Asia kuno, yang dilakukan oleh
bangsa Cina dan India, yang mendorong pedagang lainnya seperti
pedagang dari Arab, Persia, Gujarat untuk ikut serta dalam
hubungan perdagangan tersebut. Hal itu menyebabkan kota-kota
pelabuhan yang berfungsi sebagai tempat transit ramai dikunjungi
orang, sehingga dapat berkembang menjadi pusat - pusat
perdagangan dunia.
Dari hubungan perdagangan tersebut, mereka dapat saling
mengenal budaya yang dibawa oleh masing-masing pedagangyang
dapat dilihat dari bahasa, barang dagangan yang dibawa maupun
dari corak hidup. Untuk itu banyak pedagang Arab, Persia, dan
Gujarat yang menetap dan menikah dengan penduduk setempat,
sehingga budaya Islam dan agama Islam dapat dengan mudah
disebarkan di berbagai wilayah Indonesia melalui pendekatan
budaya.
Jalur masuknya Islam ke Nusantara :
Jalur Utara bermula dari daerah Mesopotamia yang waktu itu
terkenal sebagai Persia. Dari wilayah Persia, Islam menyebar ke
timur melalui jalan darat Afganistan, Pakistan, dan Gujarat,
kemudian melalui laut menuju Indonesia.
Dari jalur tersebut Islam memperoleh unsur baru yang disebut
Tasawuf, yaitu cara untuk lebih mengenal dan mendekatkan diri
kepada Allah SWT.
DenganDengan melalui jalur tersebut, pengaruh Islam dengan
cepat berkembang di wilayah Indonesia. Hal ini juga disebabkan
adanya unsur-unsur yang sama dengan kehidupan masyarakat
Indonesia. Daerah yang mendapat pengaruh adalah Aceh.
Jalur Tengah yaitu dari bagian barat Lembah Yordania dan di bagian
timur melalui semenanjung Arabia, khususnya Hadramaut yang
menghadap langsung ke Indonesia. Dari daerah semenanjung
Arabia, penyebaran agama Islam ke Indonesia lebih murni,
diantaranya adalah aliran Wahabi (dari nama Abdul Wahab) yang
terkenal keras dalam penyiaran agamanya. Daerah yang merasakan
pengaruhnya adalah daerah Sumatera Barat.
Jalur Selatan yang berpangkal di wilayah Mesir. Dari kota Kairo
yang merupakan pusat penyiaran agama Islam secara modern.
Indonesia memperoleh pengaruh terutama dari organisasi
keagamaan yang disebut Muhammadiyah. Muhammadiyah
merupakan gerakan kembali kepada Al-Qur'an dan Hadits dan tidak
terikat kepada salah satu mazhab.
B.cara-Cara dakwah di Nusantara
 Pendekatan perdagangan
Para pedagang Islam dari Gujarat, Persia dan Arab tinggal selama
berbulan-bulan di Malaka dan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia.
Mereka menunggu angin musim yang baik untuk kembali berlayar.
Maka terjadilah interaksi atau pergaualan antara para pedagang
tersebut dengan raja-raja, para bangsawan dan masyarakat
setempat. Kesempatan ini digunakan oleh para pedagang untuk
menyebarkan agama Islam.
•Pendekatan politik
Masuknya Islam melalui saluran ini dapat terlihat ketika Samudera
Pasai menjadi kerajaan, banyak sekali penduduk
yang memeluk agama Islam.Proses seperti ini terjadi pula di
Maluku dan Sulawesi Selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam
setelah raja mereka memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh
politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini. Dari
sini dapat dikatakan pula bahwa kemenangan kerajaan Islam
secara politis banyak menarik penduduk kerajaan yang bukan
muslim untuk memeluk agama Islam.
•Pendekatan perkawinan
Tak dapat dipungkiri, dari sisi ekonomi, para pedagang muslim
memiliki status sosial yang lebih baik daripada kebanyakan
pribumi, sehingga penduduk pribumi, terutama puteri-puteri
bangsawan, tertarik untuk menjadi istri para pedagang itu.
Sebelum prosesi pernikahan, mereka telah diIslamkan terlebih
dahulu, dan setelah mereka memiliki keturunan, lingkungan kaum
muslim semakin luas. Oleh karenanya tidak heran banyak sekali
bermunculan kampung-kampung muslim.
Awalnya kampung ini berkembang di pesisir pantai, biasanya
mereka disebut dengan kampung arab —dan masih terkenal hingga
saat ini. Dalam perkembangan berikutnya, karena ada wanita yang
keturunan bangsawan yang dinikahi oleh pedagang itu, tentu saja
kemudian dapat mempercepat proses islamisasi. Demikianlah yang
terjadi antara Raden Rahmat atau Sunan Ampel dengan Nyai
Manila, Sunan Gunung Jati dengan Puteri Kawunganten,
Brawijayadengan puteri Campa yang menurunkan Raden Patah,
raja pertama kerajaan Demak, dan lain-lain.
•Pendekatan pendidikan
Pada proses ini, biasanya dilakukan melalui pendidikan-pendidikan
yang dilakukan oleh para wali, ulama, kiai, atau guru agama yang
mendidik muridmurid mereka. Tempat yang paling pesat untuk
mengembangkan ajaran Islam adalah di pondok pesantren. Di
tempat itu para santri dididik dan diajarkan pendidikan agama
Islam secara mendalam, sehingga mereka betul-betul menguasai
ilmu agama. Setelah lulus dari pesantren, para santri kembali ke
daerah asal untuk kemudian menyebarkan kepada masyarakat
umum pelajaran yang telah mereka peroleh di pesantren.
• Pendekatan kesenian
Kesenian merupakan wahana untuk berdakwah bagi para pemuka
agama di Indonesia. Pada proses ini yang paling terkenal
menggunakannya adalah para wali yang menyebarkan agama Islam
di Jawa. Salah satu media pertunjukan yang paling terkenal melalui
pertunjukan wayang. Sunan Kalijaga, penyebar Islam di daerah
Jawa Tengah adalah sosok yang sangat mahir dalam memainkan
wayang. Cerita wayang yang dimainkan berasal dari cerita
Ramayana dan Mahabarata yang memang sudah sangat Tasawuf
merupakan bagian ajaran dari Agama Islam.
Para tokoh tasawuf ini biasanya memiliki keahlian khusus sehingga
dapat menarik penduduk untuk memeluk ajaran Islam. Keahlian
tersebut biasanya termanifestasi dalam bentuk penyembuhan bagi
orang-orang yang terkena penyakit, lalu disembuhkan. Ada juga
yang termanifestasi sebagai kekuatan-kekuatan magic yang
memang sudah sangat akrab dengan penduduk pribumi saat
itu terkenal dan digemari oleh masyarakat. Dalam memainkan
wayang, selalu disisipkan ajaran-ajaran Islam sehingga penduduk
pribumi mulai akrab dengan ajaran Islam melalui media ini. Yang
paling manarik dalam pertunjukan ini adalah para penduduk tidak
dipungut biaya ketika mereka menyaksikan pertunjukan wayang,
mereka hanya diminta untuk melantunkan kalimat syahadat,
sehingga mereka akhirnya masuk Islam dan ikut mendalami
ajarannya.
•Pendekatan tasawuf
Tasawuf merupakan bagian ajaran dari Agama Islam. Para tokoh
tasawuf ini
biasanya memiliki keahlian khusus sehingga dapat menarik
penduduk untuk memeluk ajaran Islam. Keahlian tersebut biasanya
termanifestasi dalam bentuk penyembuhan bagi orang-orang yang
terkena penyakit, lalu disembuhkan. Ada juga yang termanifestasi
sebagai kekuatan-kekuatan magic yang memang sudah sangat
akrab dengan penduduk pribumi saat itu.
C.kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara
Salah satu bukti masuknya Islam di Indonesia adalah adanya
Kerajaan Islam di Indonesia. Kerajaan-kerajaan tersebut tersebar
diseluruh penjuru negeri yang menandakan bahwasanya
persebaran Islam telah menyebar ke seluruh Nusantara sedari dulu.
Berikut nama Kerajaan Islam di Indonesia beserta nama rajanya :
1.Kerajaan Samudera Pasai
•Pada abad ke 13 M berdidirlah Kerajaan Samudera Pasai. Kerajaan
ini didirikan oleh Sultan Malik Al Saleh. Letak kerajaan Samudera
Pasai sendiri berada di Aceh Utara tepatnya di kabupaten
Lhokseumawe. Pada tahun 1326 ketika Kerajaan Samudera Pasai
dipimpin oleh Sultan Malik Al Tahir, diberlakukanlah koin emas
sebagai mata uang kerajaan Samudera Pasai.
2.Kerajaan Aceh Darusaalam
•Kerajaan ini berdiri pada tahun 1514 yang dipimpin oleh Sultan
Ibrahim. Beliau merupakan raja pertama Kerajaan Aceh Darusalam
yang memimpin selama 10 tahun. Kerajaan ini terletak di daerah
yang sekarang disebut dengan nama Aceh Besar. Kerajaan Aceh
berjaya pada tahun 1607-1636 dibawah kepemimpinan Sultan
Iskandar Muda.
3.Kerajaan Demak
•Kerajaan Demak merupakan Kerajaan Islam pertama pulau Jawa
yang berdiri pada tahun 1478 yang dipimpin oleh Raden Patah.
Tahun 1507 Raden Patah digantikan oleh putranya yakni Pati Unus
yang mendapat julukan sebagai Pangeran Sabrang Lor. Julukan
tersebut diberikan karena keberaniannya melawan Portugis di
Malaka.
4.Kerajaan Pajang
•Didirikan oleh sosok yang namanya cukup familiar yakni Jaka
Tingkir atau Sultan Adi Wijaya pada tahun 1568. Setelah
kematiannya pada tahun 1582, ditunjuklah putranya yang bernama
Pangeran Benowo untuk menggantikannya. Hingga kehancuran pun
terjadi saat Pengeran Benowo menyerahkan tahta kepada saudara
angkatnya yang bernama Sutowijoyo.
5.Kerajaan Islam Mataram
•Didirikan oleh Sutowijoyo pada tahun 1586. Kerajaan ini terletak
di Kotagede, sebelah tenggara Kota Yogyakarta. Setelah wafatnya
Sutowijoyo pada tahun 1601, dipilihlah Mas Jolang atau
Panembahan Seda ing Krapyak. Kerajaan Islam Mataram
mengalami masa kejayaan pada masa pemeritahan Mas Rangsang
atau Sultan Agung.
6.Kerajaan Islam Cirebon
•Kerajaan Islam Cirebon berdiri pada tahun 1522 oleh Raden
Fatahillah. Pada masa kepemimpinanya kerajaan mengalami masa
kejayaan. Setelah wafatnya Raden Fatahilllah pada tahun 1570,
dipilihlan Pangeran Pasarean putranya untuk memimpin. Pada
masa kepemimpinannya Kerajaan Islam dibagi menjadi dua yakni
Kasepuhan dan Kanoman.
7.Kerajaan Islam Banten
•Didirikan oleh Hasanuddin pada tahun 1552 di Banten. Pada masa
kepemimpinannya Kerajaan Banten mengalami masa kejayaan.
Setelah Hasanuddin wafat kemudian digantikan oleh putranya yang
bernama Pangeran Yusuf. Kemunduran Kerajaan Banten terjadi
pada masa kepemimpinan Sultan Abdul Muffakir.
8.Kerajaan Islam Banjar
•Kerajaan Islam Banjar didirikan oleh Raden Samudra pada tahun
1520. Letak Kerajaan ini ialah di provinsi Kalimantan. Di Kerajaan
Islam Banjar terdapat tokoh ulama yang sangat termashur yang
bernama Syeh Muhammad Arsyad al-Banjari. Setelah wafatnya
Raden samudra, tahta Kerajaan pun digantikan oleh Sultan
Rahmatullah (1545-1570).
9.Kerajaan Sukadana atau TanjungPura
•Kerajaan Tanjungpura dipimpin pertama kali oleh Sultan
Muhammad Zainuddin dari tahun 1665 hingga 1724. Sedangkan
Gusti Kesuma Matan atau Giri Mustika atau Sultan Muhammad
Syaifuddin/Raden Saradipa/Saradewa merupakan raja terakhir
yang memimpin Kerajaan Islam Sukadana atau Tanjungpura..
10.Kerajaan Islam Ternate
•Kerajaan Islam Ternate didirikan oleh Sultan Marhum.
Keberadaan Kerajaan ini adalah di Maluku Utara. Di Maluku sendiri
terdapat 4 Kerajaan yaitu Ternate, Tidore, Obi, dan Bacan. Dari
keempat Kerajaan tersebut Ternate dan Tidore merupakan
Kerajaan yang berkembang cepet karena sumber rempah-rempah
yang sangat besar.
•Banyak para saudagar yang datang untuk melakukan perdagangan
di Kerajaan Ternate, dan selain bertransaksi perdagangan mereka
juga menyebarkan agama islam. Setelah Sultan Mahrum wafat
digantikan oleh Sultan Harun. Sultan Harun kemudian digantikan
oleh putranya yang bernama Sultan Baabullah.
11.Kerajaan Hindu Budha di Indonesia
•Pada masa pemerintahan Sultan Baabullah, Kerajaan ini mencapai
puncak kejayaannya. Sultan Baabulah kemudian meninggal pada
tahun 1583. Tampu kekuasaan kemudian digantikan putanya yang
bernama Sahid Barkat. Kerajaan Ternate mengalami kemunduran
karena tidak mampu melawan Spanyol dan VOC.
12.Kerajaan Islam Tidore
•Berdiri pada tahun 1801 yang dipimpin oleh raja Muhammad
Naqil. Kerajaan Islam Tidore terletak di sebelah selatan Kerajaan
Ternate Agama islam menjadi agama resmi Kerajaan Tidore dan
disahkan oleh raja Tidore ke-11 yaitu Sultan Djamalludin berkat
dakwah dari Syekh Mansur dari Arab.
•Kerajaan Tidore menjadi pusat perdagangan karena banyaknya
bangsa Eropa yang melakukan transaksi perdagangan. Bangsa
tersebut seperti Spanyol, Portugis dan Belanda. Kerajaan
Islam Tidore mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan
Sultan Nuku (1780-1805 M).
13.Kerajaaan Islam Makassar
•Terdapat beberapa Kerajaan yang berada di Sulawesi Selatan
yaitu Kerajaan Gowa, Bone, Waju, Luwu, Tallo, dan Soppeng.
Diantara kerajan tersebut yang berkembang sangat pesat hanya
Kerajaan Gowa dan Tallo saja. Hal tersebut dikarenakan letak Gowa
dan Tallo yang berada ditengah jalur pelayaran yang strategis. Oleh
karena itu raja kedua Kerajaan maju itu memutuskan untuk
bergabung dan mendirikan Kerajaan Islam Makassar dengan raja
pertamanya adalah Sultan Alauddin.
•Kerajaan Islam Makassar ini gemar menyebarkan dakwah Islam.
Masa puncak kejayaan Kerajaan Islam Makassar ini ialah pada saat
pemerintahan Sultan Hasanuddin. Sultan Hasanuddin adalah cucu
dari Sultan AAlauddin.
• d.Hikmah kehadiran Islam di Nusantara
Setelah memahami bahwa perkembangan Islam di Indonesia
memiliki warna atau ciri yang khas dan memiliki karakter tersendiri
dalam penyebarannya, kita dapat mengambil hikmah, diantaranya
sebagai berikut :
•Islam membawa ajaran yang berisi kedamaian.
•Penyebar ajaran Islam di Indonesia adalah pribadi yang memiliki
ketangguhan dan pekerja keras.
•Terjadi akulturasi budaya antara Islam dan kebudayaan lokal
meskipun Islam tetap memiliki batasan dan secara tegas tidak
boleh bertentangan dengan ajaran dasar dalam Islam.

Bab 3
Penutup
 A.kesimpulan
Islam datang ke Indonesia ketika pengaruh Hindu dan Buddha
masih kuat. Kala itu, Majapahit masih menguasai sebagian besar
wilayah yang kini termasuk wilayah Indonesia. Masyarakat
Indonesia berkenalan dengan agama dan kebudayaan Islam melalui
jalur perdagangan, sama seperti ketika berkenalan dengan agama
Hindu dan Buddha. Melalui aktifitas niaga, masyarakat Indonesia
yang sudah mengenal Hindu-Buddha lambat laun mengenal ajaran
Islam. Persebaran Islam ini pertama kali terjadi pada masyarakat
pesisir laut yang lebih terbuka terhadap budaya asing. Setelah itu,
barulah Islam menyebar ke daerah pedalaman dan pegunungan
melalui aktifitas ekonomi, pendidikan, dan politik.
Proses masuknya agama Islam ke Indonesia tidak berlangsung
secara revolusioner, cepat, dan tunggal, melainkan berevolusi,
lambat-laun, dan sangat beragam. Dan dalam perkembangan
selanjutnya bermunculan banyak kerajaan-kerajaan islam di
Indonesia seperti samudera pasai dan kerajaan-kerajaan islam
lainnya.

• B.Saran
Kami sebagai pembuat makalah bukanlah makhluk yang sempurna.
Apabila ada kalimat yang tidak berkenan pada tempatnya. Kami
berharap kritik dan saran dari Bapak pembimbing dan rekan
mahasiswa/i sekalian yang bersifat membangun agar kami bisa
membuat makalah yang lebih baik pada waktu yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai