0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
323 tayangan7 halaman
Pada masa Dinasti Abbasiyah, terdapat 5 kota utama yang menjadi pusat peradaban Islam, yaitu: 1) Anhar (Hasyimiyah), 2) Baghdad, 3) Samarra, 4) Karkh, dan 5) Mesir. Kota-kota tersebut menjadi pusat ilmu pengetahuan, perniagaan, seni, dan arsitektur Islam yang maju.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Pusat-Pusat Peradaban Islam Pada masa Bani Abbasiyah
Pada masa Dinasti Abbasiyah, terdapat 5 kota utama yang menjadi pusat peradaban Islam, yaitu: 1) Anhar (Hasyimiyah), 2) Baghdad, 3) Samarra, 4) Karkh, dan 5) Mesir. Kota-kota tersebut menjadi pusat ilmu pengetahuan, perniagaan, seni, dan arsitektur Islam yang maju.
Pada masa Dinasti Abbasiyah, terdapat 5 kota utama yang menjadi pusat peradaban Islam, yaitu: 1) Anhar (Hasyimiyah), 2) Baghdad, 3) Samarra, 4) Karkh, dan 5) Mesir. Kota-kota tersebut menjadi pusat ilmu pengetahuan, perniagaan, seni, dan arsitektur Islam yang maju.
Ilham (XI MIPA 3) 5 Kota yang menjadi pusat-pusat Peradaban Dinasti Bani Abbasiyah 1.) Anhar (Hasyimiyah) 2.) Baghdad
3.) Samarra
4.) Karkh 5.) Mesir
1.) Anhar (Hasyimiyah) Kota Anhar adalah kota tua yang dibangun oleh salah seorang raja Persia yang bergelar Heraklius. Meskipun ibu kota Abbasiyah telah pindahkan ke Baghdad di wilayah bekas kekuasaan Romawi timur yang terkenal dengan Babilonia akan tetapi Hasyimiyah tetap menjadi salah satu pusat peradaban Islam Abbasiyah sampai sekarang. Selama 4 tahun Abu Abas menjadi khalifah kota ini menjadi pusat ibu kota Abbasiyah. Pada saat perkembangan peradaban Abbasiyah mengalami masa puncak kejayaan, Hasyimiyah termasuk salah satu pusatnya pengembangan ilmu pengetahuan. 2.) Baghdad Kota Baghdad yang terletak dipinggir sungai Tigris ini didirikan oleh Khalifah Abbasiyah kedua, yaitu Al- Manshur (754-755 M) pada tahun 763M dan di jadikan sebagai ibu kota pemerintahannya. Baghdad menjadi pusat peradaban pada masa itu karena kemajuannya terutama dibidang Ilmu Pengetahuan. Banyak para ilmuwan dari berbagai daerah datang ke kota ini untuk mendalami ilmu pengetahuan. Bukan hanya itu, Kota Baghdad juga terkenal dengan hasil karya yang indah dan di sukai orang. Di antaranya Alf Lailah wa Lailah, atau Kisah Seribu Malam. 3.) Samarra Samarra merupakan ibu kota Dinasti Abbasiyah, terletak 60 mil sebelah utara kota Baghdad. Khalifah Al-Muntashir sangat berperan dalam mempercantik kota ini dengan taman, danau buatan, dan lapangan. Kota Samarra berdiri di tepi suangai Dajlah (Tigris) dan dikelilingi dua anak sungai, yaitu sungai Al Qatul dan Sungai Al-Yahudi sehingga menyerupai sebuah pulau. Lingkungan alam yang nyaman diperindah dengan banyaknya istana yang didirikan oleh enam khalifah Abbasiyah yang berkuasa dan mengatur pemerintahannya disana. Khalifah Al-Mu’tashim mendirikan menjadi pusat peradaban dinasti abbasiyah karena keindahannya. 4.) Karkh Karkh adalah kawasan yang terletak dibagian barat kota Baghdad. Kota ini terkenal dengan perniagaannya. Pada saat itu, khalifah Al-Mansur memerintahkan supaya pusat-pusat perniagaan dikeluarkan dari kota Baghdad dan dibangun kota Karkh untuk menampungnya. Pusat-pusat perniagaan dipindahkan ke kota Karkh itu ada di khaskan untuk perniagaan. Perniagaan yang dominan adalah perniagaan minyak wangi, tukang-tukang besi, tukang kayu, perniagaan pakaian dan senjata, serta perniagaan bunga, perniagaan alat musik. 5.) Mesir Pada waktu itu, salah satu kota di Mesir yaitu Kairo menjadi satu-satunya pusat peradaban Islam yang terpenting, di karenakan kota ini selamat dari serangan Mongol yang dipimpin oleh Panglima Jauhar As-Saqili. Banyak bangunan yang didirikan dengan arsitektur yang indah-indah pada masanya. Karya-karya ilmiah juga yang muncul diantaranya yaitu seperti kamus- kamus biografi, kompendium sejarah, manual hukum, dan komentar- komentar teologi. Selain itu, Ilmu kedokteran juga berkembang, sehingga rumah sakit bagi orang yang cacat fikiran juga berdiri pada saat itu.