“ANTI BULIYING”
Dosen Pengapu
Musofiana,S.H.,M.H.
Disusun Oleh
Hendra Noffitri
30302200488
puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa, karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah
ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. dalam makalah ini saya
akan membahas mengenai anti buliying
makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan
dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerjakan makalah ini.
Hendra Noffitri
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.....................................................................i
KATA PENGATAR.........................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................3
3.1. Kesimpulan.....................................................................16
DAFTAR FUSTAKA.......................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
faktor risiko akan mengalami masalah perilaku atau Emosi, atau mengalami
gangguan tertentu. rutter (1985) menjelaskan bahwa faktor protektif merupakan
faktor yang memodifikasi, merubah, atau menjadikan respons seseorang menjadi
lebih kuat menghadapi berbagai macam tantangan yang datang dari
lingkungannya. faktor protektif ini akan berinteraksi dengan faktor risiko dengan
hasil akhir berupa terjadi tidaknya masalah perilaku atau emosi, atau gangguan
mental kemudian hari lemahnya emosi seseorang akan berdampak pada terjadinya
masalah di kalangan remaja, misalnya bullying yang sekarang kembali mencuat di
media.
1.3.tujuan
penulisan dari makalah ini adalah :
1. untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan tindakan bullying dan jenis
jenis perbuatan yang termasuk dalam tindakan itu
2. untuk mengetahui factor-faktor penyebab tindakan bullying serta dampak
yang diakibatkan dari tindakan itu,
3. untuk mengetahui bagaimana upaya mengatasi bullying
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
utama yang menentukan keberhasilan pendidikan guna mewujudkan
perubahan dalam tubuh umat. Islam pertama adalah
guru dalam pendidikan dibutuhkan guru yang memiliki ilmu luas dan
akhlak yang baik dalam upaya meningkatkan kualitas Pendidikan di
Indonesia guru dipandang sebagai faktor kunci Pemerintah pun dalam
enam tahun terakhir ini menaruh perhatian yang serius dalam upaya
meningkatkan kualitas guru diantaranya melalui program sertifikasi dan
pemberian tunjangan profesi bagi guru melalui UU nomer 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) diperkuat dengan UU
nomer 14 tahun 2005 tentang Guru dan dosen guru pun ditasbihkan
sebagai pekerjaan profesional Hal ini perlu ditekankan karena di pundak
para guru inilah nasib bangsa dan negara ini dibebankan Jika mereka tak
bisa mengajar dengan sepenuh hati karena tak cukup diberi gaj, wajar jika
konsentrasinya buyar memikirkan perut anak dan istrinya Wajar jika
mereka tak sanggup membeli buku, membaca koran, atau bahkan membeli
televisi untuk menambah wawasannya berharap mereka akan mengikuti
seminar, workshop atau mengikuti pendidikan tambahan. Paling banter
mereka akan bertani, mengojek, atau membuka warung untuk
mendapatkan penghasilan tambahan Kedua dibutuhkan murid yang baik
pula untuk mewujudkan keberhasilan pendidikan Murid yang baik akan
dapat dengan mudah menyerap pelajaran yang diberikan gurunya
disamping itu Kemampuan berdaya saing yang tinggi baik yang tinggi
baik.
Di lingkup nasional maupun internasional mutlak diperlukan oleh
setiap lulusan perguruan tinggi (PT) dewasa ini untuk merealisasikan hal
tersebut, maka tak hanya hard skill, peningkatan soft skills mahasiswa juga
harus menjadi perhatian serius. .Setiap Mahasiswa hendaknya
mendapatkan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian
seperti minat, bakat, etika dan sebagainya. Karena kesempatan untuk maju
di dunia kerja ditentukan lebih 80 persennya dari soft skills ini Membina
mahasiswa agar memiliki kemampuan soft skills merupakan tugas setiap
pengelola perguruan tinggi. Maka dari itu, ke depan perlu memberikan
4
penilaian atau kredit bagi kegiatan- kegiatan tersebut Sehingga, bila anak
didik dinilai belum punya karakter yang baik, lebih baik tidak diluluskan
dulu, dari pada sudah lulus.
Penyebab rendahnya daya nalar pendidikan, adalah kurikulum
yang kurang baik, kurangnya guru terlatih, dan kurangnnya penekanan
penalaran pada pemecahan masalah. Pendidikan yang ada selama ini
terlalu bertumpu pada hafalan rumus-rumus bukan pemahaman. Terlalu
memuliakan perilaku kepatuhan, bukan mengembangkan daya pikir dan
daya nalar anak yang dididik.
5
pertumbuhan ekonomi konvensional yang hanya sebesar 1,9 persen.
Bahkan, hingga saat ini Indonesia disebut sejumlah kalangan sebagai
Negara dengan industri keuangan syariah terbesar di dunia dengan 22 ribu
gerai koperasi syariah mandiri Terpadu Sector perbankan syariah
Indonesia terus mengalami Peningkatan yang signifikan
selama lima tahun terakhir Asset perbankan syariah yang terdiri atas bank
umum syariah (BUS) unit usaha syariah (UUS), dan bank perkreditan
rakyat syariah (BPRS) hingga Oktober 2012 meningkat menjadi Rp 179
triliun atau tumbuh sekitar 37 persen dibanding Oktober 2011 sebesar Rp
125,5 triliun Fenomena ini menjadikan perbankan syariah Indonesia
menjadi keempat terbesar setelah Iran Malaysia, dan Arab Saudi Namum
demikian pangsa perbankan syariah terhadap industri perbankan nasional
relatif masih kecil sekitar empat-lima persen dari total industri, begitu pula
pangsa perbankan syariah global hanya sebesar 0,7 persen dari industri
perbankan global.
Salah satu aspek penting dalam pembangunan ekonomi syariah dan
penguatannya adalah ketersediaan SDM yang qualified dan memenuhi
ekpektasi kalangan industry dan masyarakat secara keseluruhan untuk
factor yang mempengaruhi proses pendidikan ekonomi syariah pada level
perguruan tinggi terletak pada desain kurikulum, standar kompetensi, dan
pola pendidikan yang dikembangkan karena itu salah satu agenda besar
baik pada skala nasional maupun internasional yang perlu mendapat
perhatian bersama adalah standarisasi pendidikan ekonomi syariah paling
tidak pada level sarjana (S1).
Tingginya minat dan pertumbuhan industri keuangan syariah di
dunia membuat sejumlah perguruan tinggi di Negara seperti Amerika,
Inggris, Australia, telah mengembangkan kurikulum pengajaran ekonomi
Islam sebagai bentuk legimitasi dan pengakuan atas kemajuan ekonomi
Islam. Hingga saat ini, sector perbankan dan lembaga keuangan Islam
lainnya telah menyebar ke 75 negara termasuk ke Negara- negara Barat
dengan segenap potensi yang dimiliki Indonesia, kita perlu optimis bahwa
Indonesia mampu menjadi pusat industri keuangan syariah sekaligus
6
pengembangan ilmu dan metodologi yang terkait di dalamnya Tentunya
terdapat beberapa faktor yang perlu terus kita lakukan seiring dengan
peningkatan mutu pendidikan. Diantara faktor-faktor tersebut adalah
Pertama kesiapan sumber daya manusia yang andal di sector ini perlu
terus.
Bahrain, Dubai dan Malaysia kedua pemahaman masyarakat
terhadap instrument perbankan dan keuangan syariah juga perlu di
intensifkan Program sosialisasi dan berbagai skema penyampaian
informasi dibutuhkan untuk masyarakat untuk menjelaskan sistem
ekonomi syariah di Indonesia Ketiga, jumlah perguruan tinggi yang
mengajarkan ekonomi Islam perlu diperbanyak untuk menghasilkan
tenaga-tenaga ahli dalam menopang pertumbuhan industri ekonomi
syariah Keempat koordinasi kelembagaan yang mengatur industri
perbankan dan keuangan nasional serta stimulus kebijakan integrasi juga
perlu terus ditingkatkan selain factor desain kurikulum, standar
kompetensi dan pola pendidikan yang terus dikembangkan, masih ada
faktor-faktor lain yang mempengaruhi proses pendidikan ekonomi syariah
dan penguatannya pada level perguruan tinggi hal ini menjadi tantangan
besar bagi para pendidik dan pemangku jabatan pemerintahan ada berbagai
faktor yang perlu ditangani segera dalam usaha pendidikan dan penguatan
ekonomi mahasiswa, yang pada akhirnya akan membentuk khairul umah.
Diantara faktor-faktor tersebut adalah perlunya.
7
pekerja keras dalam profesinya masing- masing sperti Nabi daud adalah
pandai besi, Nabi Musa sebagai penggembala yang hebat, Nabi Nuh
sebagai arsitek perahu, Nabi Muhammad adalah pedagang yang sangat
sukses dan sebagainya dalam hal ini, tepat kiranya jika kita mengatakan
bahwa solusi terbaik keluar dari kemiskinan adalah dengan meningkatkan
etos kerja dalam kehidupan umat Islam sebagaimana disyariatkan
dalam Al-Quran diantaranya:
QS Al-Jumuah [62]: 10 yang artinya : Apabila telah ditunaikan
shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
Al-Quran memandang kemiskinan bukan sebagai suratan takdir yang
ditentukan secara sepihak atas qudrat dan iradat Tuhan. Kemiskinan dan
kemakmuran hidup seseorang akan sangat tergantung dari kualitas
hidupnya ketika berhadapan dengan realitas kehidupan upaya keluar dari
kemiskinan dan perbaikan tingkat hidup itu harus timbul dari dalam diri
kita, bukan hanya taqdir Allah.
Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, jika mereka tidak
mengubah apa yang ada pada dirinya (QS. Al-Ra‟ad [13]: 11) adanya
kemauan untuk berubah atau memperbaiki kondisi hidup yang ditunjukkan
oleh tingginya semangat kerja, merupakan dasar pembangunan yang amat
dibutuhkan, terutama untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Al-Quran selalu memotivasi setiap pemeluknya untuk senantiasa
bekerja berkreasi dan berinovasi Tugas manusia sebagai khalifah
mengharuskan manusia menjadi makhluk pekerja dengan bekerja manusia
akan mampu memenuhi segala kebutuhannya agar tetap survive demi
menggapai kesuksesan dan kebahagiaan hakiki baik jasmaniah maupun
rohaniah Surat Al-Insyirah [94]: 7-8 yang artinya : Maka apabila kamu
telah selesai (dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu
berharap Bahkan Islam memberi nilai yang lebih esensial yaitu kesadaran
bahwa prestasi kerjanya akan dinilai oleh Allah Rasul dan umat mukminin
Allah berfirman: katakanlah bekerjalah kamu maka Allah dan
8
Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang
ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah
kamu kerjakan. (QS. Al-Taubah [16]: 97) Penumbuhan keinginan untuk
mengubah nasib yang terefleksikan dalam konsep bekerja, sehingga tidak
disebutkan secara jelas dalam salah satu hadis yang cukup masyhu
kejahatan yang paling bahaya di muka bumi ialah pengangguran.
(HR.Al-Baihaqi) dalam hal kemampuan ekonomi misalnya
Rasulullah SAW memohon perlindungan agar tidak jatuh kepada kefakiran
Beliau mengatakan: wahai Allah sungguh aku berlindung kepada Mu dari
kekufuran dan kefakiran (HR Abu Daud) dengan demikian, jika dikaitkan
dengan penyebab kemiskinan, suatu hal yang kurang digarap dalam semua
upaya pengentasan kemiskinan yang dilakukan selama ini adalah solusi
yang dikaitkan dengan faktor mental dan budaya yaitu rendahnya kemauan
untuk merubah kondisi kehidupan dan rendahnya etos kerja secara historis
adanya semangat bekerja dan perubahan ternyata merupakan salah satu
unsur utama bagi terjadinya revolusi industri di Inggris yang kemudian
diikuti oleh amerika dan eropa maka perlu mengedepankan penataan
mentalitas melalui penguatan pembangunan spiritual dan mentalitas demi
terwujudnya pembangunan manusia seutuhnya.
9
kredit usaha rakyat (KUR) bagi pelaku UMKM serta memberikan suntikan
modal untuk menarik minat berwirausaha masyarakat melalui Gerakan
Kewirausahaan Nasional (UMKM) merupakan implikasi dari sikap
kewirausahaan yang dimiliki oleh masyarakat Sector ini memiliki
kontribusi Bagi perekonomian Indonesia pada tahun 2012 dengan
jumlah sebanyak 99,99 persen dari pangsa unit usaha. Sektor ini mampu
menyerap tenaga Indonesia membutuhkan entrepreneur karena dia adaiah
tipe orang yang Dapat melihat pasar dan ketika gagal
akan bangkit lagi. Itu yang membuat neraca perdagangan Indonesia
meningkat Namun tidak semua orang dapat menjadi seorang entrepreneur
karena tidak semua sarjana berilmu memilih untuk menciptakan
lapangan kerja Kebanyakan dari mereka memilih untuk mencari kerja.
Padahal, jumlah pengangguran di tingkat D3, SI. S2 bahkan S3 saat ini
telah men-capai 1,1 juta orang Untuk itu Perguruan Tinggi harus selalu
mendorong semua lulusannya agar memiliki jiwa entrepreneur Jadi setelah
lulus mereka bisa berusaha sendiri tak hanya mencari pekerjaan di sektor
formal saja Mahasiswa dilatih agar dalam kehidupan mereka memiliki
jiwa enterpreneur dan memiliki daya saing Maka kreatifitas dan inovasi
dapat menjadi senjata andalan dalam menghadapi berbagai tantangan
Setiap kampus harus mendorong jiwa kewirausahaan.
Masyarakat Indonesia yang kurang memiliki jiwa kewirausahaan
membuat daya saing Indonesia lemah. Hal itu yang menjadikan tingginya
nilai impor Menteri Keuangan Agus Martowardojo ketika menjadi
pembicara kunci pada Program Pasca sarjana Manajemen dan Bisnis IPB
Sabtu (26/5) mengatakan bahwa Kurangnya jiwa kewirausahaan membuat
impor indonesia lebih besar dari ekspor menurut Agus Suatu negara yang
maju dan sejahtera dengan nilai neraca perdagangan yang besar dan ekspor
tinggi tidak cukup hanya dengan mengandalkan banyaknya ketersediaan
sumber daya alam Faktor terpenting adalah sumber daya manusia. Agus
mengatakan, SDM tersebut harus bisa menciptakan pekerjaan atau
lapangan usaha sehingga dapat mengambil peluang dalam kondisi apapun
10
Bangsa indonesia membutuhkan banyak wirausaha untuk menjadikan
negara ini pemimpin bagi negara-negaraASEAN.
11
4. Memberdayakan Mesjid
Allah telah menciptakan manusia dari tanah dan menjadikan
manusia sebagai pemakmur bumi (QS Hud 61) Hal yang sama berlaku
pula dalam kepengurusan masjid sehingga kita pun menggunakan kata
takmir untuk pemakmuran masjid Masjid harus dimakmurkan baik secara
spiritual sosial ekonomi bahkan politik. Masjid adalah tempat ibadah
sekaligus pusat interaksi sosial Masjid adalah tempat berinteraksi antara
para pemimpin dan rakyatnya Antara Imam masjid dengan jama’’ah untuk
mencapai tujuan Kehidupan itu Rasulullah SAW mengajarkan agar
kita menyandingkan masjid denngan pasar secara seimbang baik fisik mau
pun normative Keduanya harus dimakmurkan. Rasulullah SAW
menegaskan Sunahku di pasar sama dengan sunahku di masjid Keduanya
saling memakmurkan, hingga orang yang shalat di masjid tidak melupakan
pasar dan orang yang di pasar selalu mengingat masjid sebagaimana disitir
oleh Allah SWT dalam Surah al-Jumu'ah 62:9-10 Hai orang-orang
beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli
yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.. apabila telah
ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung
Pusat kota-kota Islam dimulai dari Madinah Al Munawarrah, Makkah,
Damaskus lalu Bagdad dan Istambul, sejak masa awal Islam dan masa-
masa sesudahnya, juga berpusat pada masjid yang bersebelahan dengan
pasar.
12
norma-norma tersebut Bahkan dalam sebuah hadis Rasulullah menyatakan
bahw pedagang yang amanah dan dapat diperacaya kelak akan Bersama.
Di masa lampau Rasulullah Saw telah membuktikan nilai-nilai
spiritual itu telah melekat dengan kepemimpianan bisnis beliau. Rasulullah
Saw menjadikan bisnis sebagai salah satu bentuk ibadah, melibatkan
ketakwaan dan menerapkan empat karakter utama yaitu siddiq (jujur)
amanah (dapat dipercaya) tabligh (menyampaikan) dan fathanah (cerdas)
Dalam hadisnya Rasulullah Saw telah menekankan pentingnya
menghasilkan harta dengan jalan mulia karena di dalamnya terdapat
13
Indikator yang paling dominan merefleksikan Variabel ketakwaan
(godconsciousness) adalah rutin mengeluarkan infak Bersedekah atau
berinfak memiliki kedudukan yang penting dalam islam.
14
(disoriented) atau kehilangan jati diri dan keterasingan di tengah-tengah
hiruk pikuk modernisasi peradaban yang penuh dinamika dan pergolakan
serta perubahan nilai-nilai hidup emosional.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan melihat paparan diatas, bisa kita katakan bahwa
kemiskinan penduduk Indonesia bukan karena akibat mereka beragama
Islam tapi karena faktor-faktor lain seperti krisis ekonomi yang berimbas
pada PHK pemahaman agama yang dangkal atau karena budaya setempat
Justru agama Islam melalui Al-Quran surah Al-Imran 3:110 memberikan
petunjuk tentang misi hidup seorang mukmin yang harus membangun
potensi diri sendiri dan membangun potensi umat (human capability) baik
melalui pendidikan maupun melalui jalan dakwah (al-amr bi al ma‟ruf)
Yang menjadi objek pembangunan adalah moral atau akhlak bangsa
(purifikasi) atau al-nahyu an al- munkar yaitu suatu proses membebaskan
masyarakat dari kejahatan dan keburukan seperti korupsi penyalahgunaan
wewenang dan berbagai tindak kejahatan lainnya.Pembangunan ummat
harus diletakkan dalam kerangka iman kepada Allah SWT atau
transendensi (wa tu‟minuna billahi) sehingga pembangunan bangsa yang
kita lakukan bermakna spiritual Sedangkan tujuan pembangunan ummat
15
menurut Islam adalah mencapai keunggulan umat khaira ummah (the best
umah) dan masyarakat yang berkeadaban (civilized society).
Penguatan pendidikan ekonomi dan dakwah diperlukan karena
kemandirian ummat tergantung pada kemampuan ekonominya Penguatan
dakwah juga penting karena dakwah dipahami sebagai proses transformasi
sosial dan kultural menuju generasi terbaik umat. Peran da‟iah dapat
diartikan sebagai penyeru ke jalan kebaikan, pemberi arah kehidupan,
pembimbing, pembetul kekeliruan, pelurus ketimpangan sehingga orang
Islam benar-benar khairu ummah yang bisa hidup.
DAFTAR PUSTAKA
16