Oleh :
1.M.DANANG BURHANUDIN (2111153)
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Dasar-dasar Kependidikan ini dengan judul “Konsep pendidikan seumur
hidup dan berbagai implementasinya”.Kemudian, tidak lupa shalawat beserta
salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW,
kepada keluarganya, para sahabatnya dan kita selaku umatnya. Amin.
Penulis menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritikan dan saran dari
berbagai pihak, yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.Akhir
kata, semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi para pembaca. Amin
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
Adapun rumusan masalah yang akan dikaji adalah sebagai berikut :
BAB III....................................................................................................................9
PENUTUP................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................9
3.2 Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
penting karena itu sangat menentukan kejiwaan serta tingkah laku anak didik
dalam kehidupan sosial masyarakat. Untuk itu, dalam makalah ini akan membahas
tentang pengaruh timbal balik antara sekolah, keluarga, dan lingkungan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pendidikan seumur hidup
2. Untuk mengetahui konsep pendidikan seumur hidup
3. Untuk mengetahui pendidikan manusia yang seutuhnya
4. Untuk mengetahui Tujuan dan implementasi dari pendidikan seumur hidup
BAB II
PEMBAHASAN
2
Pendidikan seumur hidup juga berarti memfungsikan hidup, orang yang
tidak belajar berarti telah kehilangan hidupnya, paling tidak telah kehilangan
hidupnya sebagai manusia. Karena hidup manusia itu bukan hanya individu dalam
dirinya saja tapi juga interaksi dengan sesamanya, dengan antar generasi dan
kehidupan secara universal.
3
dipopulerkan oleh Paul Langrend melalui bukunya : An Introduction to Life Long
Education.
Menurut John Dewey, pendidikan itu menyatu dengan hidup. Oleh karena
itu pendidikan terus berlangsung sepanjang hidup sehingga pendidikan itu tidak
pernah berakhir. Hal ini berarti setiap orang diharapkan supaya selalu berkembang
sepanjang hidup, dan dilain pihak masyarakat dan pemerintah diharapkan agar
dapat menciptakan situasi yang menantang untuk belajar.
Menurut para Ahli modern, Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa
dalam pergaulan dengan anak – anak untuk memimpin perkembangan jasmani
dan rohaninya ke arah kedewasaan.
Menurut Ki Hajar Dewantara konsepsi pendidikan manusia seutuhnya dan
seumur hidup ini merupakan orientasi baru yang mendasar dengan kebijakan
tanpa batas –batas umur dan batas waktu belajar, maka kita mendorong supaya
tiap pribadi sebagai sebagai subyek yang bertanggung jawab atas pendidikan diri
sendiri.
Inilah konsep –konsep kunci pendidikan seumur hidup:
- Sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan
pengalaman-pengalaman pendidikan.
- Pelajar belajar karena respons terhadap keinginan yang didasari untuk belajar
dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang membantu
belajar.
- Sebagai pemberi kesempatan belajar yang baru untuk mengatasi peroblema.
- Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup.
2. Dasar Yuridis
Konsep pendidikan seumur hidup di Indonesia mulai dimasyarakatkan
melalui kebijakan negara yaitu melalui : Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 JO
TAP. NO. IV/MPR/1978 tentang GBHN menetapkan prinsip-prinsip
pembangungan nasional, antara lain : Pembangunan nasional dilaksanakan dalam
rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh
rakyat Indonesia (Arah Pembangunan Jangka Panjang). Pendidikan berlangsung
seumur hidup dan dilaksanakan dalam keluarga (rumah tangga), sekolah dan
4
masyarakat. Karena itu, pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara
keluarga,masyarakat dan pemerintah (Bab IV GBHN Bagian Pendidikan).
Ada bermacam-macam dasar pemikiran yang menyatakan bahwa
pendidikan seumur hidup sangat penting. Dasar pemikiran tersebut ditinjau dari
beberapa segi, antara lain :
1) Ideologis
Semua manusia dilahirkan kedunia mempunyai hak yang sama untuk
mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan serta keterampilannya
2) Ekonomis
Cara yang paling efektif untuk keluar dari lingkungan kebodohan yang
menyebabkan kemelaratan ialah melalui pendidikan.
3) Sosiologis
Pendidikan seumur hidup bagi orang tua merupakan pemecahan atas masalah dari
putus sekolah.
4) Politis
Pendidikan kewarganegaraan perlu diberikan kepada setiap orang karena pada
negara demokrasi hendaknya seluruh rakyat menyadari pentingnya hak milik dan
memahami fungsi pemerintah.
5) Teknologis
Para sarjana,teknisi dan pemimpin negara berkembang perlu memperbarui
pengetahuan dan keterampilan mereka atas berkembangnya IPTEK
6) Psikologis dan Pedagogis
Perkembangan IPTEK yang pesat mempunyai pengaruh besar terhadap konsep
tehnik dan metode pendidikan. Akibatnya,tidak mungkin lagi mengejarkan ilmu
seluruhnya kepada peserta didik. Karena itu,tugas pendidikan sekolah yang utama
ialah yang mengajarkan bagaiman cara belajar,menanamkan motivasi yang kuat
dalam diri anak untuk belajar terus menerus sepanjang hidupnya, memberikan
keterampilan kepada peserta didik untuk secara tepat dan mengembangkan daya
adaptasi yang besar dalam diri peserta didik.
5
2.3 Pendidikan Manusia Seutuhnya
Seperti yanng dijelaskan dalam surat Al anfal : 24
ِهC ه َواَنَّهٗ ٓ اِلَ ْيCٖ Cِٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا ا ْستَ ِج ْيبُوْ ا هّٰلِل ِ َولِل َّرسُوْ ِل اِ َذا َدعَا ُك ْم لِ َما يُحْ يِ ْي ُك ۚ ْم َوا ْعلَ ُم ْٓوا اَ َّن هّٰللا َ يَحُوْ ُل بَ ْينَ ْال َمرْ ِء َوقَ ْلب
٢٤ : تُحْ َشرُوْ نَ ( االنفال
Artinya :
Hai orang- orang yang beriman , penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul, apabila
Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan
ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan
sesungguhnya kepadanyalah kamu akan dikumpulkan. (Q.S al Anfal : 24)
Secara rasional–filosofis tentang pendidikan yang sudah berkembang
semenjak beberapa abad yang lalu, maka sistem pendidikan untuk membentuk
manusia yang seutuhnya harus diarahkan kepada dua dimensi, yakni:
1. Dimensi dialektikal horisontal
Pendidikan hendaknya dapat mengembangkan pemahaman tentang kehidupan
manusia dalam hubunganya dengan lingkungan sosialnya. Dalam dimensi inilah
manusia dituntut untuk mampu mengatasi berbagai tantangan dan kendala dunia
konkretnya , melalui pengembangan teknologi dan sains
2. Dimensi ketundukan vertikal.
Pendidikan sains dan teknologi, selain menjadi alat untuk memanfaatkan, dan
melestarikan sumber daya alam juga menjadi jembatan untuk memahami
fenomena dan misteri kehidupan dalam mencapai hubungan yang hakiki juga
abadi dengan sang khalik (pendidikan hati).
Menurut pendangan sosio-budaya Indonesia diuraikan konsepsi manusia
seutuhnya ini secara mendasar yakni mencakup pengertian sebagai berikut:
1. Keutuhan potensi subyek manusia sebagai subyek yang berkembang.
Potensi manusia secara universal mencakup potensi jasmaniah (fisik badan),
potensi pikir (akal), potensi rasa (perasaan, emosi), potensi karsa (kehendak,
keinginan), potensi cipta (daya cipta, kreaktifitas, khayal dan imajinasi), potensi
karya (kemauan menghasilkan, kerja, amal), potensi budi-nurani
6
2. Keutuhan wawasan (orientasi) manusia sebagai subyek yang sadar nilai yang
menghayati dan yakin akan cita-cita dan tujuan hidupnya.
Manusia bersikap, berfikir, bertindak dan bertingkah laku dipengaruhi oleh
wawasan atau orientasinya terhadap kehidupan dan nilai-nilai yang ada
didalamnya. Wawasan yang dimaksud mencakup: Wawasan dunia dan akhirat,
wawasan individualitas dan social secara keseimbangan, Wawasan individualitas
jasmaniah dan rohaniah, Wawasan masa lampau dan masa depan; dengan
mengingat masa lampau bias memberikan kesadaran kesedaran cinta bangsa dan
kemerdekaan serta memiliki motivasi berjuang demi cita-cita nasional.
7
Implementasi pendidikan seumur hidup pada program pendidikan dapat
dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu:
1. Pendidikan baca tulis fungsional
Relasi baca tulis fungsional, minimal memuat dua hal, yaitu: Memberikan
kecakapan membaca, menulis, menghitung (3M) yang fungsional bagi anak
didik dan Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk
mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinya. Penerapan :
Jadwal wajib kunjung perpustakaan, Posterisasi sekolah
2. Pendidikan vokasional.
Program pendidikan yang bersifat remedial agar para lulusan sekolah tersebut
menjadi tenaga yang produktif sesuai bidangnya. Penerapan : Pelaksanaan
program layanan keterampilan menjahit untuk jurusan Tata Busana
3. Pendidikan professional.
Sebagai realisasi pendidikan profesional terus mengikuti berbagai kemajuan
dan perubahan menyangkut metodologi, perlengkapan, terminologi dan sikap
profesionalnya. Penerapannya : Guru menguasai materi, struktur, konsep dan
pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
4. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan.
Diakui bahwa diera globalisasi dan informasi yang ditandai dengan pesatnya
perkembangan IPTEK, telah mempengaruhi berbagai dimensi kehidupan
masyarakat, dengan cara masak yang serba menggunakan mekanik, sampai
dengan cara menerobos angkasa luar. Kenyataan ini tentu saja konsekuensinya
menurut pendidikan yang berlangsung secara kontinue (lifelong education).
Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia agar mereka
mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan juga merupakan
konsekuensi penting dari azas pendidikan seumur hidup.
5. Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
Disamping tuntutan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),
dalam kondisi sekarang dimana pola pikir masyarakat. Yang semakin maju
dan kritis, baik rakyat biasa, maupun pemimpin pemerintahan di Negara yang
8
demokratis, diperlukan pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
bagi setiap warga Negara. Penerapan : Ikut serta dalam Pemilu
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsep-konsep
pendidikan yang menerangkan keseluruhan kegiatan belajar mengajar yang
berlangsung dalam kehidupan manusia. proses pendidikan seumur hidup
berlangsung secara kontinue, tidak terbatas oleh waktu,dan tidak hanya dilakukan
seorang yang terpelajar tetapi semua lapisan masyarakat bisa melaksanakanya.
Konsep pendidikan seumur hidup memandang pendidikan sebagai satu sistem
yang menyeluruh yang di dalamya terkandung prinsip-prinsip pengorganisasian
untuk pengembangan pendidikan.
Tujuan dari pendidikan seumur hidup adalah mengembangkan potensi
kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek
pembaurannya seoptimal mungkin
9
Pendidikan seumur hidup memiliki implementasi pada program-program
pendidikan yang meliputi: pendidikan baca tulis, kejuruan, professional, ke arah
perubahan dan pembangunan, kewarganegaraan negara dan kedewasaan politik.
3.2 Saran
Dari awal pengkajian materi makalah ini yang saya utarakan hingga pada
penyampaian saran ini, saya berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua terutama bagi yang membaca sebagai acuan pengenalan " Konsep
pendidikan seumur hidup dan berbagai implementasinya ". Semua uraian materi
makalah ini banyak kekurangan yang ditemukan maupun banyak penjelasan yang
kurang tepat baik dari segi bahasanya maupun dari segi penyusunanya. Oleh
karena itu, masukan yang bersifat membangun dan berupa saran, kritik,
sanggahan, maupun yang lainnya saya terima dengan senang hati sebagai bahan
penyempurnaan makalah ini selanjutnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://nurlailapmtkaunisma.blogspot.co.id/2012/11/pendidikan-
manusiaseutuhnya.html(diunduh hari Minggu, 02 Oktober 2022, pukul 22.00
WIB)
Abu Ahmadi, Drs. H., Nur Uhbiyati, Dra. 1991. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.
iii