Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH TIMBAL BALIK ANTARA SEKOLAH

KELUARGA DAN MASYARAKAT


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar-dasar Kependidikan
Dosen Pengampu : H. Ahmad Munadirin, M.Pd.I

Oleh :
1.M.DANANG BURHANUDIN (2111153)

PROGRAM STUDIPENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ISLAM KENDAL
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Dasar-dasar Kependidikan ini dengan judul “Konsep pendidikan seumur
hidup dan berbagai implementasinya”.Kemudian, tidak lupa shalawat beserta
salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW,
kepada keluarganya, para sahabatnya dan kita selaku umatnya. Amin.
Penulis menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritikan dan saran dari
berbagai pihak, yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.Akhir
kata, semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi para pembaca. Amin

Kendal, 23 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
Adapun rumusan masalah yang akan dikaji adalah sebagai berikut :

a)      Pembinaan dan Tanggung Jawab Pendidikan pada Orang Tua


b)      Pembinaan dan Tanggung Jawab Pendidikan Sekolah
c)      Pembinaan dan Tanggung Jawab Pendidikan oleh Masyarakat
d)     Pembinaan Kerjasama antara Orang Tua, Sekolah dan Masyarakat
e)      Pengaruh Timbal Balik antara Sekolah dengan Masyarakat

BAB III....................................................................................................................9
PENUTUP................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................9
3.2 Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan peserta didik pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yakni hereditas, lingkungan proses perkembangan dan anugerah. Khusus
faktor lingkungan disana terdapat peranan tri pusat pendidikan (Lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat) yang saling berhubungan baik secara sendiri-
sendiri maupun bersama-sama.
Keluarga sebagai satuan organisasi terkecil di masyarakat umumnya
keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak dimana masing-masing anggota keluarga
saling mempengaruhi, saling membutuhkan, semua meladeni seorang dan seorang
meladeni semua. Dalam keluarga anak membutuhkan pakaian, makanan,
bimbingan, dan sebaginya dari orangtua dan orangtua membutuhkan rasa
kebahagiaan dengan keahiran anak.
Hubungan antara orangtua dan anak-anaknya dalam usaha mendewasakan
anak menunjukkan bahwa pergaulan dalam keluarga mengandung gejala-gejala
pendidikan. Dengan kedeketan itulah orangtua keluarga mempunyai arti penting
dalam perkembangan anak.
Keluarga memiliki peranan penting untuk membentuk kepribadian dan
watak anggota keluarganya. Dari satuan terkecil itu terbentuklah gagasan untuk
terus mewariskan standar watak dan kepribadian yang baik yang diakui oleh
semua golongan masayarakat, dan salah satu institusi yang mewarisakan
kepribadian dan watak kepada masayarakat adalah sekolah.
Pendidikan adalah upaya yang memang secara sadar terencana yang
dilakukan melalui proses untuk mengembangkan potensi dasar secara jasmani dan
rohani agar bisa menggapai segala tujuan. Sebagaimana pendidikan umumnya,
kita mengetahui bahwa pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal
dalam kehidupan manusia, baik dalam lingkungan keluarga yaitu orang tua
sebagai pendidik di dalam keluarga dan guru di lingkungan sekolah. Pengaruh
serta timbal balik pendidikan di sekolah, keluarga, dan masyarakat sangatlah

1
penting karena itu sangat menentukan kejiwaan serta tingkah laku anak didik
dalam kehidupan sosial masyarakat. Untuk itu, dalam makalah ini akan membahas
tentang pengaruh timbal balik antara sekolah, keluarga, dan lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dikaji adalah sebagai berikut :
a)      Pembinaan dan Tanggung Jawab Pendidikan pada Orang Tua
b)      Pembinaan dan Tanggung Jawab Pendidikan Sekolah
c)      Pembinaan dan Tanggung Jawab Pendidikan oleh Masyarakat
d)     Pembinaan Kerjasama antara Orang Tua, Sekolah dan Masyarakat
e)      Pengaruh Timbal Balik antara Sekolah dengan Masyarakat

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pendidikan seumur hidup
2. Untuk mengetahui konsep pendidikan seumur hidup
3. Untuk mengetahui pendidikan manusia yang seutuhnya
4. Untuk mengetahui Tujuan dan implementasi dari pendidikan seumur hidup

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan Seumur Hidup (Long Life Education)


Pendidikan seumur hidup adalah proses pendidikan secara kontinyu,
berlangsung tanpa batas waktu dan tempat yaitu mulai sejak lahir sampai akhir
hayat manusia. Pada dasarnya manusia dilahirkan kealam dunia ini dalam keadaan
fitrah atau suci sesuai dengan hadist Rasululullah Saw, “Setiap anak dilahirkan
dalam keadaan fitrah maka kedua orang tuanyalah yg menjadikannya sebagai
Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” Sejak anak dilahirkan ke alam dunia ini
sesungguhnya adalah awal manusia mulai belajar, karena di dalam Islam
dikatakan oleh hadits Nabi SAW yang berbunyi ‫د الى اللحد‬CC‫اطلب العلم من المه‬
Artinya: tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat.

2
Pendidikan seumur hidup juga berarti memfungsikan hidup, orang yang
tidak belajar berarti telah kehilangan hidupnya, paling tidak telah kehilangan
hidupnya sebagai manusia. Karena hidup manusia itu bukan hanya individu dalam
dirinya saja tapi juga interaksi dengan sesamanya, dengan antar generasi dan
kehidupan secara universal.

2.2 Konsep Pendidikan Seumur Hidup


Konsep pendidikan seumur hidup merupakan gagasan yang universal,
terkandung prinsip-prinisp pengorganisasian untuk pengembangan pendidikan.
Berikut ini diungkapkan pula mengenai empat pilar pendidikan sepanjang hayat,
yang merupakan empat sendi sebagai landasan untuk pencapaian tujuan
pendidikan sepanjang hayat.
a. Learning to know yaitu belajar untuk menguasai instrumen-instrumen
pengetahuan.
b. Learning to do (belajar berbuat) yaitu sebuah konsepsi bagaimana kita bisa
berbuat dan mempraktekan dari apa yang sudah kita pelajari.
c. Learning to live together (belajar hidup bersama) yaitu konsepsi bagaimana kita
bisa hidup bersama dengan orang lain yang memiliki latar, budaya, sosial,
ekonomi dan agama dan keaneka ragaman yang berbeda-beda.
d. learning to be (belajar menjadi seseorang) artinya bahwa pendidikan harus bisa
menyumbangkan perkembangan yang seutuhnya kepada setiap orang baik dalam
jiwa raga, kepekaan, rasa, estetika tanggung jawab pribadi dan nilai-nilai spiritual.
Di dalam GBHN 1978 dinyatakan bahwa pendidikan berlangsung seumur
hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan
masyarakat. Pembahasan tentang konsep pendidikan seumur hidup ini akan
diuraikan dalam dua bagian yaitu ditinjau dari dasar teoritis/ religios dan dasar
yuridisnya.
1. Dasar Teoritis/ Religious
Konsep pendidikan seumur hidup ini pada mulanya dikemukakan oleh
filosof dan pendidik Amerika yang sangat terkenal yaitu John Dewey. Kemudian

3
dipopulerkan oleh Paul Langrend melalui bukunya : An Introduction to Life Long
Education.
Menurut John Dewey, pendidikan itu menyatu dengan hidup. Oleh karena
itu pendidikan terus berlangsung sepanjang hidup sehingga pendidikan itu tidak
pernah berakhir. Hal ini berarti setiap orang diharapkan supaya selalu berkembang
sepanjang hidup, dan dilain pihak masyarakat dan pemerintah diharapkan agar
dapat menciptakan situasi yang menantang untuk belajar.
Menurut para Ahli modern, Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa
dalam pergaulan dengan anak – anak untuk memimpin perkembangan jasmani
dan rohaninya ke arah kedewasaan.
Menurut Ki Hajar Dewantara konsepsi pendidikan manusia seutuhnya dan
seumur hidup ini merupakan orientasi baru yang mendasar dengan kebijakan
tanpa batas –batas umur dan batas waktu belajar, maka kita mendorong supaya
tiap pribadi sebagai sebagai subyek yang bertanggung jawab atas pendidikan diri
sendiri.
Inilah konsep –konsep kunci pendidikan seumur hidup:
- Sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan
pengalaman-pengalaman pendidikan.
- Pelajar belajar karena respons terhadap keinginan yang didasari untuk belajar
dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang membantu
belajar.
- Sebagai pemberi kesempatan belajar yang baru untuk mengatasi peroblema.
- Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup.
2. Dasar Yuridis
Konsep pendidikan seumur hidup di Indonesia mulai dimasyarakatkan
melalui kebijakan negara yaitu melalui : Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 JO
TAP. NO. IV/MPR/1978 tentang GBHN menetapkan prinsip-prinsip
pembangungan nasional, antara lain : Pembangunan nasional dilaksanakan dalam
rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh
rakyat Indonesia (Arah Pembangunan Jangka Panjang). Pendidikan berlangsung
seumur hidup dan dilaksanakan dalam keluarga (rumah tangga), sekolah dan

4
masyarakat. Karena itu, pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara
keluarga,masyarakat dan pemerintah (Bab IV GBHN Bagian Pendidikan).
Ada bermacam-macam dasar pemikiran yang menyatakan bahwa
pendidikan seumur hidup sangat penting. Dasar pemikiran tersebut ditinjau dari
beberapa segi, antara lain :
1) Ideologis
Semua manusia dilahirkan kedunia mempunyai hak yang sama untuk
mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan serta keterampilannya
2) Ekonomis
Cara yang paling efektif untuk keluar dari lingkungan kebodohan yang
menyebabkan kemelaratan ialah melalui pendidikan.
3) Sosiologis
Pendidikan seumur hidup bagi orang tua merupakan pemecahan atas masalah dari
putus sekolah.
4) Politis
Pendidikan kewarganegaraan perlu diberikan kepada setiap orang karena pada
negara demokrasi hendaknya seluruh rakyat menyadari pentingnya hak milik dan
memahami fungsi pemerintah.
5) Teknologis
Para sarjana,teknisi dan pemimpin negara berkembang perlu memperbarui
pengetahuan dan keterampilan mereka atas berkembangnya IPTEK
6) Psikologis dan Pedagogis
Perkembangan IPTEK yang pesat mempunyai pengaruh besar terhadap konsep
tehnik dan metode pendidikan. Akibatnya,tidak mungkin lagi mengejarkan ilmu
seluruhnya kepada peserta didik. Karena itu,tugas pendidikan sekolah yang utama
ialah yang mengajarkan bagaiman cara belajar,menanamkan motivasi yang kuat
dalam diri anak untuk belajar terus menerus sepanjang hidupnya, memberikan
keterampilan kepada peserta didik untuk secara tepat dan mengembangkan daya
adaptasi yang besar dalam diri peserta didik.

5
2.3 Pendidikan Manusia Seutuhnya
Seperti yanng dijelaskan dalam surat Al anfal : 24

‫ ِه‬C ‫ه َواَنَّهٗ ٓ اِلَ ْي‬Cٖ Cِ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا ا ْستَ ِج ْيبُوْ ا هّٰلِل ِ َولِل َّرسُوْ ِل اِ َذا َدعَا ُك ْم لِ َما يُحْ يِ ْي ُك ۚ ْم َوا ْعلَ ُم ْٓوا اَ َّن هّٰللا َ يَحُوْ ُل بَ ْينَ ْال َمرْ ِء َوقَ ْلب‬
٢٤ : ‫تُحْ َشرُوْ نَ ( االنفال‬

Artinya :
Hai orang- orang yang beriman , penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul, apabila
Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan
ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan
sesungguhnya kepadanyalah kamu akan dikumpulkan. (Q.S al Anfal : 24)
Secara rasional–filosofis tentang pendidikan yang sudah berkembang
semenjak beberapa abad yang lalu, maka sistem pendidikan untuk membentuk
manusia yang seutuhnya harus diarahkan kepada dua dimensi, yakni:
1. Dimensi dialektikal horisontal
Pendidikan hendaknya dapat mengembangkan pemahaman tentang kehidupan
manusia dalam hubunganya dengan lingkungan sosialnya. Dalam dimensi inilah
manusia dituntut untuk mampu mengatasi berbagai tantangan dan kendala dunia
konkretnya , melalui pengembangan teknologi dan sains
2. Dimensi ketundukan vertikal.
Pendidikan sains dan teknologi, selain menjadi alat untuk memanfaatkan, dan
melestarikan sumber daya alam juga menjadi jembatan untuk memahami
fenomena dan misteri kehidupan dalam mencapai hubungan yang hakiki juga
abadi dengan sang khalik (pendidikan hati).
Menurut pendangan sosio-budaya Indonesia diuraikan konsepsi manusia
seutuhnya ini secara mendasar yakni mencakup pengertian sebagai berikut:
1. Keutuhan potensi subyek manusia sebagai subyek yang berkembang.
Potensi manusia secara universal mencakup potensi jasmaniah (fisik badan),
potensi pikir (akal), potensi rasa (perasaan, emosi), potensi karsa (kehendak,
keinginan), potensi cipta (daya cipta, kreaktifitas, khayal dan imajinasi), potensi
karya (kemauan menghasilkan, kerja, amal), potensi budi-nurani

6
2. Keutuhan wawasan (orientasi) manusia sebagai subyek yang sadar nilai yang
menghayati dan yakin akan cita-cita dan tujuan hidupnya.
Manusia bersikap, berfikir, bertindak dan bertingkah laku dipengaruhi oleh
wawasan atau orientasinya terhadap kehidupan dan nilai-nilai yang ada
didalamnya. Wawasan yang dimaksud mencakup: Wawasan dunia dan akhirat,
wawasan individualitas dan social secara keseimbangan, Wawasan individualitas
jasmaniah dan rohaniah, Wawasan masa lampau dan masa depan; dengan
mengingat masa lampau bias memberikan kesadaran kesedaran cinta bangsa dan
kemerdekaan serta memiliki motivasi berjuang demi cita-cita nasional.

2.4 Dasar, Tujuan dan Implementasi Pendidikan Seumur Hidup


Prinsip pendidikan menusia seutuhnya berlangsung seumur hidup
didasarkan atas berbagai landasan yang meliputi :
1.Dasar-dasar filosofis
Hakekat kodrat martabat manusia sebagai makhluk pribadi, makhluk social,
makhluk susila (moralbeing).
2. Dasar-Dasar Psikofisis
Dasar-dasar kejiwaan dan kejasmanian manusia.
3. Dasar-Dasar Sosial Budaya
Dasar-dasar segi sosial budaya bangsa mencakup: Tata nilai warisan budaya
bangsa seperti nilai keutuhan, musyawarah, gotong royong, dll

Tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup :


1.Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan
hakikatnya, yakni seluruh aspek pembaurannya seoptimal mungkin.
2. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian
manusia bersifat hidup dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung seumur
hidup.

Implementasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup

7
Implementasi pendidikan seumur hidup pada program pendidikan dapat
dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu:
1. Pendidikan baca tulis fungsional
Relasi baca tulis fungsional, minimal memuat dua hal, yaitu: Memberikan
kecakapan membaca, menulis, menghitung (3M) yang fungsional bagi anak
didik dan Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk
mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinya. Penerapan :
Jadwal wajib kunjung perpustakaan, Posterisasi sekolah
2. Pendidikan vokasional.
Program pendidikan yang bersifat remedial agar para lulusan sekolah tersebut
menjadi tenaga yang produktif sesuai bidangnya. Penerapan : Pelaksanaan
program layanan keterampilan menjahit untuk jurusan Tata Busana
3. Pendidikan professional.
Sebagai realisasi pendidikan profesional terus mengikuti berbagai kemajuan
dan perubahan menyangkut metodologi, perlengkapan, terminologi dan sikap
profesionalnya. Penerapannya : Guru menguasai materi, struktur, konsep dan
pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
4. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan.
Diakui bahwa diera globalisasi dan informasi yang ditandai dengan pesatnya
perkembangan IPTEK, telah mempengaruhi berbagai dimensi kehidupan
masyarakat, dengan cara masak yang serba menggunakan mekanik, sampai
dengan cara menerobos angkasa luar. Kenyataan ini tentu saja konsekuensinya
menurut pendidikan yang berlangsung secara kontinue (lifelong education).
Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia agar mereka
mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan juga merupakan
konsekuensi penting dari azas pendidikan seumur hidup.
5. Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
Disamping tuntutan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),
dalam kondisi sekarang dimana pola pikir masyarakat. Yang semakin maju
dan kritis, baik rakyat biasa, maupun pemimpin pemerintahan di Negara yang

8
demokratis, diperlukan pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
bagi setiap warga Negara. Penerapan : Ikut serta dalam Pemilu

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsep-konsep
pendidikan yang menerangkan keseluruhan kegiatan belajar mengajar yang
berlangsung dalam kehidupan manusia. proses pendidikan seumur hidup
berlangsung secara kontinue, tidak terbatas oleh waktu,dan tidak hanya dilakukan
seorang yang terpelajar tetapi semua lapisan masyarakat bisa melaksanakanya.
Konsep pendidikan seumur hidup memandang pendidikan sebagai satu sistem
yang menyeluruh yang di dalamya terkandung prinsip-prinsip pengorganisasian
untuk pengembangan pendidikan.
Tujuan dari pendidikan seumur hidup adalah mengembangkan potensi
kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek
pembaurannya seoptimal mungkin

9
Pendidikan seumur hidup memiliki implementasi pada program-program
pendidikan yang meliputi: pendidikan baca tulis, kejuruan, professional, ke arah
perubahan dan pembangunan, kewarganegaraan negara dan kedewasaan politik.

3.2 Saran
Dari awal pengkajian materi makalah ini yang saya utarakan hingga pada
penyampaian saran ini, saya berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua terutama bagi yang membaca sebagai acuan pengenalan " Konsep
pendidikan seumur hidup dan berbagai implementasinya ". Semua uraian materi
makalah ini banyak kekurangan yang ditemukan maupun banyak penjelasan yang
kurang tepat baik dari segi bahasanya maupun dari segi penyusunanya. Oleh
karena itu, masukan yang bersifat membangun dan berupa saran, kritik,
sanggahan, maupun yang lainnya saya terima dengan senang hati sebagai bahan
penyempurnaan makalah ini selanjutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafika Persada

http://nurlailapmtkaunisma.blogspot.co.id/2012/11/pendidikan-
manusiaseutuhnya.html(diunduh hari Minggu, 02 Oktober 2022, pukul 22.00
WIB)

Hasbullah. 2001. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan.  Jakarta: PT RajaGrafindo


Persada.

Fuad Ihsan, Drs. H. 2003. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Tim Dosen FIP-IKIP Malang. 2003. Pengantar Dasar-Dasar


Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Soelaiman Joesoef, Drs., Slamet Santoso, Drs. 1981. Pendidikan Luar


Sekolah. Surabaya:  Usaha Nasional.

Abu Ahmadi, Drs. H., Nur Uhbiyati, Dra. 1991. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.

iii

Anda mungkin juga menyukai