Anda di halaman 1dari 11

HADITS EVALUASI PENDIDIKAN

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Hadits


Tarbawi
Analisis Materi PGMI: Hadits Tarbawi
Dosen Pengampu: Agi Kurniawan, M.Pd.I.

Disusun oleh:
Asa Robby Azizan
Ayu Wahyuni

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PERSATUAN ISLAM


GARUT
Jl. Aruji Kartawinata Ciawitali Depan Lap. Ciateul. Telp. 0262-232413
Tarogong Kidul Garut – 44151
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT penguasa seluruh alam karena berkat rahmat, inayah dan
karunia-Nya kami bisa menyelesaikan tugas terstruktur yang berjudul “HADITS
EVALUASI PENDIDIKAN”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada
kekasih Allah SWT, yakni Nabi besar Muhammad SAW. Semoga kita seluruh umat Islam
mendapat syafaat di yaumil akhir kelak amin.
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah yang telah memberikan
dorongan untuk menyelesaikan tugas ini, dan juga karena berkat kerja sama kawan-kawan
sehingga makalah ini tersusun dan selesai.
Kami sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritikan dan saran
yang membangun sangat kami butuhkan dari dosen mata kuliah. Semoga yang tertuang dalam
makalah ini bermanfaat bagi kelompok kami sebagai penyusun makalah, dan khususnya bagi
yang membacanya. 

Garut ,  10 Desember 2018

                                                                                                                       Pemakalah

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2

A. Pengertian Evaluasi Pendidikan...........................................................................................2

B. Hadits Tentang Evaluasi Pendidikan....................................................................................2

C. Prinsip-prinsip, Metode dan Instrument Evaluasi Pendidikan.............................................3

D. Fungsi Evaluasi Dalam Pendidikan......................................................................................5

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................7

A. Kesimpulan...........................................................................................................................7

B. Saran.....................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Didalam pendidikan evaluasi merupakan suatu hal yang sangat penting untuk
mengetahui sampai sejauh mana kemajuan yang telah pesserta didik capai, agar sebagai seorang
pendidik bisa mengetahui apa yang harus dilakukan dan metode apa yang seharusnya di berikan
kepada anak didik tersebut. Bagaimanabisa seorang murid disebut cerdas atau pintar tanpa ada
tes atau ujian yang diberikan.
Begitu pula dalam ajaran Islam, evaluasi merupakan pemahaman yang tidak baru
lagi.Artinya evaluasi merupakan suatu ajaran yang seharusnya dilakukan oleh umat Islam baik
individu maupun kelompok.Namun kaitannya dengan aplikasi terasa memang sangat jauh dari
harapan sehingga perlu mewacanakan lagi hadits Rasulullah SAW, sebagai landasan berfikir dan
pijakan dalam tindakan.
Begitu banyak hadits Shahih yang mengindikasikan tentang Evaluasi, akan tetapi
penulis mencukupkan pada beberapa hadits saja untuk dibahas dan di analisis dari beberapa
aspek tinjauan tanpa mengurangi entitas makna dan maksud hadits tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi pendidikan?

2. Apa saja hadits yang berkaitan dengan evaluasi pendidikan? 

3. Apa saja Prinsip-prinsip, Metode dan Instrument Evaluasi Pendidikan?

4. Apa saja Fungsi Evaluasi Dalam Pendidikan?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi Pendidikan

Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti tindakan atau proses
untuk menemukan nilai sesuatu. Dalam bahasa Arab evaluasi dikenal dengan istilah “imtihan”
yang berarti ujian. Dan dikenal dengan istilah khataman sebagai cara menilai hasil akhir dari
proses pendidikan.1 Bila penilaian (evaluasi) digunakan dalam dunia pendidikan, maka penilaian
pendidikan berarti suatu tindakan untuk menentukan segala sesuatu dalam dunia pendidikan.
Sebagai alat penilaian hasil pencapaian tujuan dalam pengajaran, evaluasi harus
dilakukan secara terus menerus. Evaluasi tidak hanya sekedar menentukan angka keberhasilan
belajar. Tetapi yang lebih penting adalah sebagai dasar untuk umpan balik (feedback) dari proses
interaksi edukatif yang dilaksanakan (Muhamad Ali, 1992; 113).
Evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga nilai berdasarkan
kriteria tertentu, untuk mendapatkan evaluasi yang meyakinkan dan objektif dimulai dari
informasi- informasi kuantitatif dan kualitatif. Instrumennya (alatnya) harus cukup sahih , kukuh,
praktis, dan jujur. Data yang dikumpulkan dari pengadministrasian instrumen itu hendaklah
diolah dengan tepat digambarkan pemakaiannya (Jahja Qohar Al- Haj, 1985;2.)

C. Hadits Tentang Evaluasi Pendidikan

Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan
pendidikan. Beliau adalah contoh atau tauladan yang baik dalam dunia pendidikan terutama
dalam pendidikan islam. Beliau selalu memberikan pengajaran yang baik dan bermanfaat bagi
setiap umat manusia. Beliau juga melakukan pengevaluasian terhadap hukum-hukum yang
ditetapkannya sesuai dengan perkembangan zaman. Seperti yang terlihat pada hadits berikut ini:

‫ وال تقولوا‬، ‫ وتذكر اآلخرة‬، ‫ وتدمع العين‬، ‫كنت نهيتكم عن زيارة القبور أال فزوروها فإنها ترق القلب‬
‫هجرا‬

2
Artinya: “Dulu saya melarang kamu menziarahi kubur, maka sekarang ziarahilah; dulu
saya juga melarang kamu menyimpan daging kurban lebih dari untuk tiga hari, maka sekarang
simpanlah berapa kamu suka.” (H.R. Muslim)
Makna yang terkandung dalam hadits ini adalah bahwa Pada zaman jahiliyah, orang-
orang terutama kaum perempuan ketika berziarah ke kubur selalu menangis berlebihan. Bahkan
mereka meratap, meraung-raung sambil berguling-guling di tanah. Hal ini tentu merupakan
sesuatu yang tidak baik, maka Rasulullah melarang untuk menziarahi kubur pada saat itu. Tetapi,
setelah zaman jahiliyah usai, dimana keimanan sudah kuat dan teguh maka Rasulullah SAW
mengizinkan umat islam untuk berziarah ke kubur.
Rasulullah juga melarang menyimpan daging qurban untuk persediaan lebih dari 3 hari,
karena pada waktu itu ketika tamu-tamu dari tempat lain datang berkunjung pada idul adha (saat
itu merupakan tahun dimana banyak sekali orang yang masuk islam dan mereka berkunjung ke
kota Madinah) konsumsinya diambil dari daging qurban tersebut, maka jika tidak dibatasi umat
islam akan mengambil daging sesuka hatinya, sehingga dikhawatirkan kebutuhan konsumsi
untuk tamu yang datang tidak tercukupi. Tetapi setelah tamu yang datang tidak lagi sebanyak
tahun-tahun sebelumnya, maka Rasulullah SAW mencabut larangan tersebut.2
Rasulullah SAW, juga menguji kemampuan saat pada waktu akan berangkat perang
sebagaimana riwayat berikut.

,‫ عن اىب عمرقال‬,‫ عن نافع‬,‫ جدثنا عبد اهلل‬,‫ حدثنا أىب‬,‫حدثنا حممد بن عبد اهلل بن منري‬

‫ وعرضين‬.‫ فام جيوين‬,‫ وأنا ابن أربع عشرة‬,‫عرضىن رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم يوم أحد ىف القتال‬

‫ (رواه البخاري‬.‫ فأجزاىن‬,‫ وانا بن مخس عشرة سنة‬,‫(يوم اخلندق‬


Artinya : menceritakan kepada Muhammad ibn ‘Abdullah ibn Numair, menceritakan
kepada kami ayahku, menceritakan kepada kami ‘Abdullah, dari Nafi’, dari ibn Imar berkata, “
Rasulullah SAW menguji kemampuanku berperang pada hari perang uhud, ketika aku berusia
empat belas tahun, lalu beliau tidak mengizinkanku, dan beliau mengujiku kembali pada hari
perang khandaq ketika aku berusia lima belas tahun, lalu beliau mengizinkanku. (HR. Muslim).

D. Prinsip-prinsip, Metode dan Instrument Evaluasi Pendidikan

3
Evaluasi dapat terlaksana dengan baik apabila pelaksanaannya senantiasa berpegang
pada tiga prinsip berikut ini.
1. Prinsip keseluruhan (al kamal / al tamam)

Penilaian harus mengumpulkan data mengenai seluruh aspek kepribadian. Meliputi


aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
a. Aspek kognitif.

Aspek kognitif adalah aspek yang mengarah pada ilmu pengetahuan yang sasarannya
yaitu cara berfikir seseorang dalam setiap perbuatan.
Metode yang bisa digunakan dalam aspek ini ada 2 macam, langsung dan tidak
langsung.
1) Langsung : Dalam metode ini, seorang guru bisa melakukan
pengevaluasian dalam bentuk tanya jawab secara langsung, ujian tulisan ataupun
dialog kepada peserta didik mengenai materi pelajaran yang telah diajarkan
sebelumnya, apakah telah diterima dengan baik atau belum dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan yang relevan.

2) Tidak Langsung : Cara yang dilakukan guru dalam metode ini adalah
dengan memberikan tugas-tugas mengenai materi yang diajarkan.

Bentuk dari metode ini dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah : 31-32, yang
berbunyi:

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian


mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-
benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" Mereka menjawab: "Maha Suci
Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami;
sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (al- Baqarah : 31-32).

Dalam ayat ini Allah SWT menguji pengetahuan dan pemahaman Adam as tentang
dunia ini dan penciptaannya.

b. Aspek afektif.

4
Aspek afektif adalah aspek yang mengarah pada perasaan atau jiwa dari peserta didik
yang sasarannya adalah cara bersikap dalam perbuatan. Metode yang digunakan dalam aspek ini
adalah:
1) Pengamatan (Observasi)

Metode ini dilakukan dengan turun langsung ke lapangan untuk melakukan penelitian
dengan langkah-langkah berikut : perencanaan, pengumpulan data, verifikasi data, analisis data
dan penafsiran data.

3) Ujian tertulis

Dengan melakukan pengisian angket-angket yang telah dibuat.


4) Ujian Lisan

Dengan melakukan tanya jawab atau dialog kepada peserta didik.

c. Aspek Psikomotorik

Aspek psikomotorik adalah aspek yang mengarah pada keterampilan ataupun kemahiran
peserta didik. Metode yang digunakan dalam aspek ini adalah;
1) Observasi

Melakukan pengamatan terhadap hal yang ingin ditinjau dengan langkah-langkah


berikut : perencanaan, pengumpulan data, verifikasi data, analisis data dan penafsiran data.
5) Tugas

Memberikan tugas-tugas yang sesuai dengan materi pembelajaran.


5. Prinsip kesinambungan (istimrar)

Penilaian diusahakan secara kesinambungan / kontinuitas atau terus menerus agar


mendapatkan hasil yang diinginkan.
6. Prinsip obyektivitas (maudluiyyah)

Penilaian diusahakan subjektivitas atau jujur, mengatakan sesuatu sesuai dengan apa
adanya.

5
E. Fungsi Evaluasi Dalam Pendidikan

Jahya Qohar Al – Haj (1985: 3) melihat fungsi evaluasi dari segi anak didik secara
individual dan dari segi program pengajaran:
1. Dilihat dari segi anak didik secara individual, evaluasi berfungsi:

a. Mengetahui tingkat pencapaian anak didik dalam suatu proses belajar mengajar.
b. Menetapkan keefektifan pengajaran dari rencana kegiatan.
c. Memberi basis laporan kemajuan anak didik.
d. Menghilangkan halangan- halangan atau memperbaiki kekeliruan yang terdapat sewaktu
praktek.

7. Dilihat dari segi program pengajaran, evaluasi berfungsi;

a. Memberi dasar pertimbangan kenaikan dan promosi anak didik


b. Memberi dasar penyusunan dan penempatan kelompok anak didik yang homogen.
c. Diagnosis dan remedial pekerjaan anak didik.
d. Memberi dasar pembimbingan dan penyuluhan.
e. Dasar pemberian angka dan rapor bagi kemajuan anak didik.
f. Memotivasi belajar anak didik.
g. Mengidentifikasi dan mengkaji kelainan anak didik.
h. Menafsirkan kegiatan sekolah ke dalam masyarakat.
i. Mengadministrasi sekolah.
j. Mengembangkan kurikulum.
k. Mempersiapkan penelitian pendidikan di sekolah.
Jadi, evaluasi itu berfungsi memberikan informasi bagi perbaikan mutu pengajaran dan
penyusunan program sekolah.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Evaluasi pendidikan yang merupakan proses belajar mengajar untuk menilai dari segala
sesuatu yang terdapat pada diri seseorang baik berupa ucapan perbuatan dan hati sanubari, dalam
hal ini, memberikan umpan balik terhadap program secara keseluruhan. Tolok ukur keberhasilan
pengevaluasian tidak hanya tergantung pada tingkat keberhasilan tujuan dan pendidikan yang
dapat dicapai, melainkan berkenaan dengan penilaian terhadap berbagai aspek yang dapat
mempengaruhi proses belajar tersebut. Akhirnya, evaluasi Tuhan di dalam al-Qur’an bersifat
makro dan universal dengan teknik psikotes, sedang sunnah nabi bersifat mikro untuk
mengetahui kemajuan manusia termasuk Nabi sendiri.
F. Saran

Dalam penulisan makalah ini, pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari teman-teman dan dosen pembimbing demi kesempurnaan makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA
Azra, Azyumardi. 1999. Pendidikan Islam; Tradisi dan Modernisasi Menuju Milennium Baru.
Jakarta: PT Logis.
Samsul Nizar. 2011, Cetakan ke-2. Hadits Tarbawi. Jakarta: Kalam Mulia.
Moh,Haitami Salim & Syamsul Kurniawan. 2010 . Study Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta:
Kencana.
Ramayulis. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia

Anda mungkin juga menyukai