Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Yang Dibina Bpk.Dr.H.Imam Baehaki, M.Pd
Disusun oleh
FAKULTAS EKONOMI
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengaruh Rendahnya Tingkat Pendidikan
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Kediri”.
Secara garis besar, makalah ini membahas tentang pengertian pendidikan, faktor yang
mempengaruhi tingkat pendidikan, pengertian pertumbuhan ekonomi, faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, pengaruh rendahnya tingkat pendidikan terhadap
pertmbuhan ekonomi, dan strategi masyarakat untuk meningkatkan tingkat pendidikan.
Makalah ini dapat penulis selesaikan berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih terutama kepada Bapak Imam Baehaki selaku dosen Bahasa
Indonesia, yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Demikian juga
ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak lain, baik langsung maupun tidak
langsung, yang telah membantu proses penulisan makalah ini.
Dengan tersusunnya makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan
kelemahan dalam penyusunannya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya, dan khususnya bagi penulis.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan masa yang akan
datang karena dengan pendidikan yang lebih baik dapat diharapkan mendapatkan
pekerjaan yang lebih baik sehingga mampu dalam mengembangkan taraf hidupnya.
Menurut Ki Hajar Dewantoro, pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya
anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang
ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pendidikan
merupakan sektor yang sangat penting dan harus diutamakan demi tercapainaya tujuan
nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, yang tentunya akan diikuti oleh
peningkatan sumberdaya manusia yang berkualitas menuju pembangunan nasional yang
berkelanjutan.(Hasbullah, 2009:4)
1
dorongan moral maupun material sangatlah penting bagi seorang anak untuk dapat
mengenyam pendidikan setinggitingginya. Kondisi sosial ekonomi keluarga dan
dorongan keluarga terhadap pendidikan akan berpengaruh pada pendidikan seseorang.
Dalam kaitannya dengan perekonomian secara nasional, semakin tinggi kualitas hidup
suatu bangsa, maka akan semakin tinggi tingkat pertumbuhan dan kesejahteraan bangsa
tersebut. Makin tinggi tingkat pendidikan tenaga kerja maka akan makin tinggi
produktivitasnya dan dengan demikian juga akan makin tinggi pertumbuhan ekonomi
suatu negara. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengkaji tentang tingkat
pendidikan, pertumbuhan ekonomi serta pengaruh rendahnya tingkat pendidikan
terhadap pertumbuhan ekonomi khususnya pada masyarakat Kediri.
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari pendidikan.
1.3.2 Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat pendidikan.
1.3.3 Untuk mengetahui pengertian dari pertumbuhan ekonomi.
1.3.4 Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pertmbuhan ekonomi.
1.3.5 Untuk menjelaskan pengaruh pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
1.3.6 Untuk menjelaskan upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Dari beberapa pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan adalah
Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan
anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
3
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendidikan
1. Motivasi Individu
Motivasi menurut Sumadi Suryabrata adalah keadaan yang terdapat dalam diri
seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu
tujuan. Motivasi berprestasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan
keberhasilan dalam belajar. Besar kecilnya pengaruh tersebut tergantung pada
intensitasnya. Klausmeier menyatakan bahwa perbedaan dalam intensitas motivasi
berprestasi ditunjukkan dalam berbagai tingkatan prestasi yang dicapai oleh berbagai
individu. Semakin besar motivasi seseorang untuk terus berprestasi, maka dia akan terus
mencoba menggapai pendidikan mereka ke jejang yang lebih tinggi (Djali, 2008:110).
Bentuk motivasi pendidikan yang terdapat pada individu dapat kita lihat dari beberapa
hal, antara lain :
b. Cita-cita
Hal yang dapat menjadi motivasi dan tujuan seorang anak menjalani jenjang
pendidikan mereka adalah karena adanya cita-cita yang ingin mereka raih. Cita-cita
yang terdapat pada anak akan memberikan gambaran bagi mereka jalan mana yang
harus dia tempuh untuk dapat mewujudkannya, dan salah satu jalannya adalah dengan
menempuh pendidikan.
2. Kondisi Sosial
Kondisi sosial berarti keadaan yang berkenaan dengan kemasyarakatan yang selalu
mengalami perubahan-perubahan melalui proses sosial. Proses sosial terjadi karena
adanya interaksi sosial. Interaksi sosial dapat membentuk suatu norma-norma sosial
tertentu dalam kelompok masyarakat. Hal ini ditegaskan oleh Sherif, bahwa interaksi
sosial antar anggota suatu kelompok dapat menimbulkan suatu norma sosial dalam
masyarakat yang berlaku dalam masyarakat tersebut (Gerungan, 2009:110).
4
Berikut kondisi sosial dalam lingkungan keluarga dan masyarakat :
5
2.3 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan nilai serta jumlah produksi barang dan
jasa yang dihitung suatu negara dalam suatu kurun waktu tertentu berdasarkan kepada
beberapa indikator misalnya saja naiknya pendapatan nasional, pendapatan perkapita,
jumlah tenaga kerja yang lebih besar dari jumlah pengangguran, serta berkurangnya
tingkat kemiskinan.
Pertumbuhan ekonomi juga dapat diartikan sebagai proses perubahan yang secara
berkesinambungan menuju kondisi yang lebih baik dalam kondisi perekonomian suatu
negara. Ekonomi suatu negara sendiri dapat dikatakan bertumbuh jika kegiatan ekonomi
masyarakatnya berdampak langsung kepada kenaikan produksi barang dan jasanya.
6
manusia. Faktor yang kedua inilah yang sampai saat ini telah menjadi isu utama tentang
pentingnya pendidikan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Lebih lanjut Solow (1958) juga telah melakukan analisa dari temuannya tentang
residual dalam penjelasan mengenai pertumbuhan ekonomi. Kemudian Romer (1986),
Krugman (1987), dan Gupta (1999) juga menjelaskan bahwa residual itu menujukkan
tingkat pendidikan (educational rate) dan sumber daya mansusia. Hubungan sumber daya
manusia dan pertumbuhan ekonomi tersebut menunjukkan suatu keharusan bahwa
kebijakan publik memperhatikan pengembangan pendidikan, promosi keahlian, dan
pelayanan kesehatan.
Studi yang dilakukan Prof ekonomi dari Harvard Dale Jorgenson et al. (1987) pada
ekonomi Amerika Serikat dengan rentang waktu 1948-79 misalnya menunjukkan bahwa
46 persen pertumbuhan ekonomi adalah disebabkan pembentukan modal (capital
formation), 31 persen disebabkan pertumbuhan tenaga kerja dan modal manusia serta 24
persen disebabkan kemajuan teknologi. Selanjutnya, Suryadi (2001) menegaskan dari
hasil penelitiannya juga menunjukkan bahwa pendidikan dapat berfungsi sebagai
kesadaran sosial politik dan budaya, serta memacu penguasaan dan pendayagunaan
teknologi untuk kemajuan peradaban dan kesejahteraan sosial. Meski modal manusia
memegang peranan penting dalam pertumbuhan penduduk, para ahli mulai dari ekonomi,
politik, sosiologi bahkan engineering lebih menaruh prioritas pada faktor modal fisik dan
kemajuan teknologi. Namun, sesungguhnya faktor teknologi dan modal fisik tidak
independen dari faktor manusia. Suatu bangsa dapat mewujudkan kemajuan teknologi,
termasuk ilmu pengetahuan dan manajemen, serta modal fisik seperti bangunan dan
peralatan mesin-mesin hanya jika negara tersebut memiliki modal manusia yang kuat dan
berkualitas.
Perhatian terhadap faktor manusia menjadi sentral akhir-akhir ini berkaitan dengan
perkembangan dalam ilmu ekonomi pembangunan dan sosiologi. Para ahli di kedua
bidang tersebut umumnya sepakat pada satu hal yakni modal manusia berperan secara
7
signifikan, bahkan lebih penting daripada faktor teknologi, dalam memacu pertumbuhan
ekonomi. Modal manusia tersebut tidak hanya menyangkut kuantitas, tetapi yang jauh
lebih penting adalah dari segi kualitas. Ada beberapa aspek yang dapat mengukur
kualitas manusia, seperti aspek kesehatan, pendidikan, kebebasan berbicara dan lain
sebagainya. Di antara berbagai aspek ini, pendidikan dianggap memiliki peranan paling
penting dalam menentukan kualitas manusia. Lewat pendidikan, manusia dianggap akan
memperoleh pengetahuan, dan dengan pengetahuannya manusia diharapkan dapat
membangun keberadaan hidupnya dengan lebih baik. Dapat disimpulkan bahwa
pendidikan mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi melalui
berkembangnya kesempatan untuk meningkatkan kesehatan, pengetahuan, dan
ketarmpilan, keahlian, serta wawasan mereka agar mampu lebih bekerja secara produktif,
baik secara perorangan maupun kelompok. Implikasinya, semakin tinggi pendidikan,
hidup manusia akan semakin berkualitas. Dalam kaitannya dengan perekonomian secara
umum (nasional), semakin tinggi kualitas hidup suatu bangsa, semakin tinggi tingkat
pertumbuhan dan kesejahteraan bangsa tersebut.
8
3. Memperbanyak Membaca
Menjadi guru professional tidak hanya menguasai atau membaca dan hanya
berpedoman pada satu atau beberapa buku saja, guru yang berprofesional haruslah
banyak membaca berbagai macam buku untuk menambah bahan materi yang akan
disampaikan sehingga sebagai pendidik tidak akan kekurangab pengetahuan-
pengetahuan dan informasi-informasi yang muncul dan berkembang di dalam
mayarakat.
4. Mengadakan Hubungan Dengan Wali Siswa
Mengadakan pertemuan dengan wali siswa sangatlah penting sekali, karena dengan
ini guru dan orang tua akan dapat saling berkomunikasi, mengetahui dan menjaga
peserta didik serta bisa mengarahkan pada perbuatan yang positif. Karena jam
pendidikan yang diberikan di sekolah lebih sedikit apabila dibandingkan jam
pendidikan di dalam keluarga.
B. Peningkatan Materi
Metode merupakan alat yang dipakai untuk mencapai tujuan, maka sebagai salah satu
indicator dalam peningkatan kualitas pendidikan perlu adanya peningkatan dalam
pemakaian metode. Yang dimakud dengan peningkatan metode disini, bukanlah
menciptakan atau membuat metode baru, akan tetapi bagaimana caranya penerapannya
atau penggunaanya yang sesuai dengan materi yang disajikan, sehingga mmperoleh hasil
yang memuaskan dalam proses belajar mengajar. Pemakaian metode ini hendaknya
bervariasi sesuai dengan materi yang akan disampaikan sehingga peserta didik tidak akan
9
merasa bosan dan jenuh atau monoton. Untuk itulah dalam penyampaian metode
pendidik harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Selalu berorientasi pada tujuan
2) Tidak hanya terikat pada suatu alternatif saja
3) Mempergunakan berbagai metode sebagai suatu kombinasi, misalnya: metode
ceramah dengan tanya jawab.
D. Peningkatan Sarana
Sarana adalah alat atau metode dan teknik yang dipergunakan dalam rangka
meningkatkan efektivitas komunikasi dan interaksi edukatif antara pendidik dan peserta
didik dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Dari segi sarana tersebut perlu
diperhatikan adanya usaha meningkatkan sebagai berikut:
1) Mengerti secara mendalam tentang fungsi atau kegunaan media pendidikan
2) Mengerti pengunaan media pendidikan secara tepat dalam interaksi belaja mengajar
3) Pembuatan media harus sederhana dan mudah
4) Memilih media yang tepat sesuai dengan tujuan dan isi materi yang akan diajarkan.
Dalam setiap proses belajar mengajar yang dialami peserta didik selamanya lancar
seperti yang diharapkan, kadang-kadang mengalami kesulitan atau hambatan dalam
belajar. Kendala tersebut perlu diatasi dengan berbagai usaha sebagai berikut:
1) Memberi Rangsangan
Minat belajar seseorang berhubungan dengan perasaan seseorang. Pendidikan harus
menggunakan metode yang sesuai sehingga merangsang minat untuk belajar dan
mempelajari baik dari segi bahasa maupun mimic dari wajah dengan memvariasikan
setiap metode yang dipakai. Dari sini menimbulkan yang namanya cinta terhadap bidang
studi, sebab pendidik mampu memberikan ransangan terhadap peserta didik untuk
belajar, karena yang disajikan benar-benar mengenai atau mengarah pada diri peserta
didik yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya setelah peserta didik
terangsang terhadap pendidikan maka pendidik tinggal memberikan motivasi secara
kontinew. Oleh karena itu pendidik atau lembaga tinggal memberikan atau menyediakan
sarana dan prasarana saja, sehingga peserta didik dapat menerima pengalaman yang
dapat menyenangkan hati para peserta didik sehingga menjadikan peserta didik belajar
semangat.
10
2) Memberikan Motivasi Belajar
Motivasi adalah sebagai pendorong peserta didik yang berguna untuk menumbuhkan
dan menggerakkan bakat peserta didik secara integral dalam dunia belajar, yaitu dengan
diambil dari sisitem nilai hidup peserta didik dan ditujukan kepada penjelasan tugas-
tugas. Motivasi merupakan daya penggerak yang besar dalam proses belajar mengajar,
motivasi yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa:
a. Memberikan penghargaan.
Usaha-usaha meyenangkan yang diberikan kepada peserta didik yang berprestasi yang
bagus, baik berupa kata-kata, benda, simbul atau berupa angka (nilai). Penghargaan ini
bertujuan agar peserta didik selalu termotivasi untuk lebih giat belajar dan mampu
bersaing dengan teman-temannya secara sehat, karena dengan itu pendidik akan mudah
meningkatkan kualita pendidikan.
b. Memberikan hukuman.
Pemberian hukuman ini bersifat mendidik artinya bentuk hukuman itu sendiri berkaitan
dengan pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki kesalahan.
Pengadaan ini dipergunakan untuk meningkatkan prestasi peserta didik untuk membantu
peserta didik dalam pembentukan mental yang tangguh selain pembentukan
pengetahuan.untuk membantu proses pengajaran yang selalu dimulai dari hal-hal yang
nyata bagi siswa.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pendidikan antara lain, motivasi
individu/diri sendiri, kondisi sosial baik dari lingkup keluarga maupun masyarakat,
kondisi perekonomian keluarga, dan juga tentunya motivasi dari orang tua.
Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai proses perubahan yang secara
berkesinambungan menuju kondisi yang lebih baik dalam kondisi perekonomian suatu
negara. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi antara lain, Sumber
Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), akumulasi modal, tenaga manajerial
dan organisasi produksi, teknologi faktor politik dan administrasi pemerintah.
Pendidikan mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi melalui
berkembangnya kesempatan untuk meningkatkan kesehatan, pengetahuan, dan
ketarmpilan, keahlian, serta wawasan mereka agar mampu lebih bekerja secara produktif,
baik secara perorangan maupun kelompok. Implikasinya, semakin tinggi pendidikan,
hidup manusia akan semakin berkualitas.
3.2 Saran
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan kritik
yang membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.
12
DAFTAR RUJUKAN
Asrul, Anam. (2016). Strategi Hubungan Masyarakat Dalam Upaya Meningkatkan Mutu
Pendidikan di MTs Darut Taqwa. al-Murabi, Vol 1(1) : 174-186.
Laman Daring
Joko, Sis. (2021). Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli. Diakses pada 14 Juli 2021 dari
http://www.smkn1perhentianraja.sch.id/read/5/pengertian-pendidikan-menurut-ahli
Sirait, Marlen. (2013). Upaya untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan (Peningkatan Mutu
Belajar). Diakses pada 2 Juli 2013 dari https://www-
kompasianacom.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/marlensirait/upa
ya-untuk-meningkatkan-mutu-pendidikan-peningkatan-mutu-belajar
13