Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH RENDAHNYA TINGKAT PENDIDIKAN

TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT


KEDIRI

Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Yang Dibina Bpk.Dr.H.Imam Baehaki, M.Pd

Disusun oleh

Nama: Rikke Prastika


NPM: 21.1.30.31.099
Kelas: 1-B
Fak/Prodi: Ekonomi/Akuntansi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI


2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengaruh Rendahnya Tingkat Pendidikan
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Kediri”.

Secara garis besar, makalah ini membahas tentang pengertian pendidikan, faktor yang
mempengaruhi tingkat pendidikan, pengertian pertumbuhan ekonomi, faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, pengaruh rendahnya tingkat pendidikan terhadap
pertmbuhan ekonomi, dan strategi masyarakat untuk meningkatkan tingkat pendidikan.

Makalah ini dapat penulis selesaikan berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih terutama kepada Bapak Imam Baehaki selaku dosen Bahasa
Indonesia, yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Demikian juga
ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak lain, baik langsung maupun tidak
langsung, yang telah membantu proses penulisan makalah ini.

Dengan tersusunnya makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan
kelemahan dalam penyusunannya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya, dan khususnya bagi penulis.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Kediri, 04 Januari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................................ii


Daftar Isi .............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah ...........................................................................................................2
BAB II PENGARUH RENDAHNYA TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI......................................................................................3
2.1 Pengertian Pendidikan ..................................................................................................3
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendidikan .......................................................4
2.3 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi ..............................................................................6
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi .................................................6
2.5 Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi .............................6
2.6 Upaya untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan.........................................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................12
3.2 Saran ............................................................................................................................12
Daftar Rujukan ..................................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan yang dilakukan oleh seseorang tidaklah terbatas oleh tempat dan waktu.
Kegiatan pendidikan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Seperti tercantum
dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS bahwa pendidikan
berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan rumah tangga, sekolah
dan masyarakat. Pada pasal 3 juga disampaikan bahwa Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan masa yang akan
datang karena dengan pendidikan yang lebih baik dapat diharapkan mendapatkan
pekerjaan yang lebih baik sehingga mampu dalam mengembangkan taraf hidupnya.
Menurut Ki Hajar Dewantoro, pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya
anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang
ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pendidikan
merupakan sektor yang sangat penting dan harus diutamakan demi tercapainaya tujuan
nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, yang tentunya akan diikuti oleh
peningkatan sumberdaya manusia yang berkualitas menuju pembangunan nasional yang
berkelanjutan.(Hasbullah, 2009:4)

Kelangsungan pendidikan seseorang tidaklah lepas dari faktor-faktor yang


mempengaruhi di sekitarnya. Salah satunya adalah di lingkungan keluarga, keluarga
merupakan tempat pertama dan utama bagi seorang anak mendapatkan pendidikan.
Disebut sebagai lingkungan pendidikan pertama karena sebelum manusia mengenal
lembaga pendidikan yang lain, keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama
dan utama, karena proses pendidikan terjadi sejak manusia lahir bahkan sejak masih
dalam kandungan yang dapat mempengaruhi karakter anak. Oleh karena itu, peranan
orang tua sangatlah penting untuk mendukung kelangsungan pendidikan anak baik

1
dorongan moral maupun material sangatlah penting bagi seorang anak untuk dapat
mengenyam pendidikan setinggitingginya. Kondisi sosial ekonomi keluarga dan
dorongan keluarga terhadap pendidikan akan berpengaruh pada pendidikan seseorang.

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran keberhasilan suatu negara.


Pertumbuhan ekonomi akan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tenaga kerja,
modal, dan kemajuan teknologi. Tenaga kerja yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi adalah dari segi jumlah (kuantitas) dan kualitasnya. Kualitas tenaga kerja akan
dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain pendidikan dan kesehatan. Di antara berbagai
aspek ini, pendidikan dianggap yang memiliki peranan paling penting dalam menentukan
kualitas manusia. Implikasinya, dengan semakin tinggi pendidikan, maka hidup manusia
akan menjadi semakin berkualitas.

Dalam kaitannya dengan perekonomian secara nasional, semakin tinggi kualitas hidup
suatu bangsa, maka akan semakin tinggi tingkat pertumbuhan dan kesejahteraan bangsa
tersebut. Makin tinggi tingkat pendidikan tenaga kerja maka akan makin tinggi
produktivitasnya dan dengan demikian juga akan makin tinggi pertumbuhan ekonomi
suatu negara. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengkaji tentang tingkat
pendidikan, pertumbuhan ekonomi serta pengaruh rendahnya tingkat pendidikan
terhadap pertumbuhan ekonomi khususnya pada masyarakat Kediri.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan pendidikan?
1.2.2 Apa faktor yang mempengaruhi tingkat pendidikan?
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi?
1.2.4 Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi?
1.2.5 Bagaimana pengaruh pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi?
1.2.6 Bagaimana upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari pendidikan.
1.3.2 Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat pendidikan.
1.3.3 Untuk mengetahui pengertian dari pertumbuhan ekonomi.
1.3.4 Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pertmbuhan ekonomi.
1.3.5 Untuk menjelaskan pengaruh pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
1.3.6 Untuk menjelaskan upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan


Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata „didik‟ dan
mendapat imbuhan „pe‟ dan akhiran „an‟, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara
atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan


tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup
tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Dari beberapa pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan adalah
Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan
anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.

3
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendidikan
1. Motivasi Individu
Motivasi menurut Sumadi Suryabrata adalah keadaan yang terdapat dalam diri
seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu
tujuan. Motivasi berprestasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan
keberhasilan dalam belajar. Besar kecilnya pengaruh tersebut tergantung pada
intensitasnya. Klausmeier menyatakan bahwa perbedaan dalam intensitas motivasi
berprestasi ditunjukkan dalam berbagai tingkatan prestasi yang dicapai oleh berbagai
individu. Semakin besar motivasi seseorang untuk terus berprestasi, maka dia akan terus
mencoba menggapai pendidikan mereka ke jejang yang lebih tinggi (Djali, 2008:110).
Bentuk motivasi pendidikan yang terdapat pada individu dapat kita lihat dari beberapa
hal, antara lain :

a. Keinginan untuk menempuh pendidikan


Keinginan untuk menempuh pendidikan merupakan modal awal bagi seseorang
untuk terus menempuh pendidikan. Tidak adanya unsur terpaksa pada anak untuk
bersekolah menjadikan anak menikmati dan mengerti akan pentingnya pendidikan
yang dijalaninya.

b. Cita-cita
Hal yang dapat menjadi motivasi dan tujuan seorang anak menjalani jenjang
pendidikan mereka adalah karena adanya cita-cita yang ingin mereka raih. Cita-cita
yang terdapat pada anak akan memberikan gambaran bagi mereka jalan mana yang
harus dia tempuh untuk dapat mewujudkannya, dan salah satu jalannya adalah dengan
menempuh pendidikan.

2. Kondisi Sosial
Kondisi sosial berarti keadaan yang berkenaan dengan kemasyarakatan yang selalu
mengalami perubahan-perubahan melalui proses sosial. Proses sosial terjadi karena
adanya interaksi sosial. Interaksi sosial dapat membentuk suatu norma-norma sosial
tertentu dalam kelompok masyarakat. Hal ini ditegaskan oleh Sherif, bahwa interaksi
sosial antar anggota suatu kelompok dapat menimbulkan suatu norma sosial dalam
masyarakat yang berlaku dalam masyarakat tersebut (Gerungan, 2009:110).

4
Berikut kondisi sosial dalam lingkungan keluarga dan masyarakat :

a. Kondisi Lingkungan Masyarakat


Lingkungan masyarakat dapat mempengaruhi pola pemikiran dan norma serta
pedoman yang dianut oleh seseorang dalam suatu masyarakat, karena di dalam
masyarakat terjadi suatu proses sosialisasi. Lewat proses sosialisasi, seorang individu
menghayati, mendarahdagingkan (internalize) nilai-nilai, norma dan aturan yang
dianut kelompok dimana ia hidup (Ihromi, 2004:68).

b. Kondisi Lingkungan Keluarga


Interaksi sosial dalam keluarga turut menentukan cara tingkah laku seseorang
dalam pergaulan sosial di dalam masyarakat pada umumnya (Gerungan, 2009:195).
Menurut Slameto (2003:62), relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah
relasi orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau
dengan anggota keluarga yang lain pun turut mempengaruhi pendidikan anak. Wujud
relasi itu misalnya apakah hubungan itu penuh dengan kasih saying dan perhatian,
ataukah sikap yang terlalu keras dan acuh tak acuh dan sebaginya.

3. Kondisi Ekonomi Keluarga


Menurut (Gerungan, 2009:196), keadaan ekonomi keluarga tentulah berpengaruh
terhadap perkembangan anak-anak, apabila diperhatikan bahwa dengan adanya
perekonomian yang cukup, lingkungan material yang dihadapi anak di keluarganya itu
lebih luas, ia akan mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan
bermacam-macam kecakapan yang tidak dapat ia kembangkan apabila tidak ada
prasarananya. Kondisi ekonomi yang mempengaruhi pendidikan anak adalah pendapatan
dan juga jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan.

4. Motivasi Orang Tua


Motivasi yang berasal dari orang tua sangatlah dibutuhkan oleh seorang anak dalam
menempuh pendidikannya. Arti penting pendidikan seharusnya sudah dipahami oleh
orang tua. Kesadaran orang tua yang baik akan arti penting pendidikan akan
mengarahkan anak-anak mereka untuk menempuh jenjang pendidikan setinggi-tingginya.

5
2.3 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan nilai serta jumlah produksi barang dan
jasa yang dihitung suatu negara dalam suatu kurun waktu tertentu berdasarkan kepada
beberapa indikator misalnya saja naiknya pendapatan nasional, pendapatan perkapita,
jumlah tenaga kerja yang lebih besar dari jumlah pengangguran, serta berkurangnya
tingkat kemiskinan.

Pertumbuhan ekonomi juga dapat diartikan sebagai proses perubahan yang secara
berkesinambungan menuju kondisi yang lebih baik dalam kondisi perekonomian suatu
negara. Ekonomi suatu negara sendiri dapat dikatakan bertumbuh jika kegiatan ekonomi
masyarakatnya berdampak langsung kepada kenaikan produksi barang dan jasanya.

Dengan mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, pemerintah kemudian dapat


membuat perencanaan mengenai penerimaan negara dan pembangunan kedepannya.
Sementara bagi para pelaku sektor usaha, tingkat pertumbuhan ekonomi dapat dijadikan
sebagai dasar dalam membuat rencana pengembangan produk serta sumber dayanya.

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara
secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik dalam jangka waktu tertentu.
Faktor-faktor yang sesungguhnya berperan penting dalam mempengaruhi suatu
pertumbuhan ekonomi:
a. Sumber Daya Alam (SDA)
b. Sumber Daya Manusia (SDM)
c. Akumulasi Modal
d. Tenaga Manajerial dan Organisasi Produksi
e. Teknologi
f. Faktor Politik dan Administrasi Pemerintah

2.5 Pengaruh Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi


Isu mengenai sumber daya manusia (human capital) sebagai input pembangunan
ekonomi sebenarnya telah dimunculkan oleh Adam Smith pada tahun 1776, yang
mencoba menjelaskan penyebab kesejahteraan suatu negara, dengan mengisolasi dua
faktor, yaitu; 1) pentingnya skala ekonomi; dan 2) pembentukan keahlian dan kualitas

6
manusia. Faktor yang kedua inilah yang sampai saat ini telah menjadi isu utama tentang
pentingnya pendidikan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Lebih lanjut Solow (1958) juga telah melakukan analisa dari temuannya tentang
residual dalam penjelasan mengenai pertumbuhan ekonomi. Kemudian Romer (1986),
Krugman (1987), dan Gupta (1999) juga menjelaskan bahwa residual itu menujukkan
tingkat pendidikan (educational rate) dan sumber daya mansusia. Hubungan sumber daya
manusia dan pertumbuhan ekonomi tersebut menunjukkan suatu keharusan bahwa
kebijakan publik memperhatikan pengembangan pendidikan, promosi keahlian, dan
pelayanan kesehatan.

Hubungan investasi sumber daya manusia (pendidikan) dengan pertumbuhan ekonomi


merupakan dua mata rantai. Namun demikian, pertumbuhan tidak akan bisa tumbuh
dengan baik walaupun peningkatan mutu pendidikan atau mutu sumber daya manusia
dilakukan, jika tidak ada program yang jelas tentang peningkatan mutu pendidikan dan
program ekonomi yang jelas.

Studi yang dilakukan Prof ekonomi dari Harvard Dale Jorgenson et al. (1987) pada
ekonomi Amerika Serikat dengan rentang waktu 1948-79 misalnya menunjukkan bahwa
46 persen pertumbuhan ekonomi adalah disebabkan pembentukan modal (capital
formation), 31 persen disebabkan pertumbuhan tenaga kerja dan modal manusia serta 24
persen disebabkan kemajuan teknologi. Selanjutnya, Suryadi (2001) menegaskan dari
hasil penelitiannya juga menunjukkan bahwa pendidikan dapat berfungsi sebagai
kesadaran sosial politik dan budaya, serta memacu penguasaan dan pendayagunaan
teknologi untuk kemajuan peradaban dan kesejahteraan sosial. Meski modal manusia
memegang peranan penting dalam pertumbuhan penduduk, para ahli mulai dari ekonomi,
politik, sosiologi bahkan engineering lebih menaruh prioritas pada faktor modal fisik dan
kemajuan teknologi. Namun, sesungguhnya faktor teknologi dan modal fisik tidak
independen dari faktor manusia. Suatu bangsa dapat mewujudkan kemajuan teknologi,
termasuk ilmu pengetahuan dan manajemen, serta modal fisik seperti bangunan dan
peralatan mesin-mesin hanya jika negara tersebut memiliki modal manusia yang kuat dan
berkualitas.

Perhatian terhadap faktor manusia menjadi sentral akhir-akhir ini berkaitan dengan
perkembangan dalam ilmu ekonomi pembangunan dan sosiologi. Para ahli di kedua
bidang tersebut umumnya sepakat pada satu hal yakni modal manusia berperan secara

7
signifikan, bahkan lebih penting daripada faktor teknologi, dalam memacu pertumbuhan
ekonomi. Modal manusia tersebut tidak hanya menyangkut kuantitas, tetapi yang jauh
lebih penting adalah dari segi kualitas. Ada beberapa aspek yang dapat mengukur
kualitas manusia, seperti aspek kesehatan, pendidikan, kebebasan berbicara dan lain
sebagainya. Di antara berbagai aspek ini, pendidikan dianggap memiliki peranan paling
penting dalam menentukan kualitas manusia. Lewat pendidikan, manusia dianggap akan
memperoleh pengetahuan, dan dengan pengetahuannya manusia diharapkan dapat
membangun keberadaan hidupnya dengan lebih baik. Dapat disimpulkan bahwa
pendidikan mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi melalui
berkembangnya kesempatan untuk meningkatkan kesehatan, pengetahuan, dan
ketarmpilan, keahlian, serta wawasan mereka agar mampu lebih bekerja secara produktif,
baik secara perorangan maupun kelompok. Implikasinya, semakin tinggi pendidikan,
hidup manusia akan semakin berkualitas. Dalam kaitannya dengan perekonomian secara
umum (nasional), semakin tinggi kualitas hidup suatu bangsa, semakin tinggi tingkat
pertumbuhan dan kesejahteraan bangsa tersebut.

2.6 Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan

A. Peningkatan Kualitas Guru


Guru yang memiliki posisi yang sangat penting dan strategi dalam pengembangan
potensi yang dimiliki peserta didik. Pada diri gurulah ada kejayaan dan keselamatan
masa depan bangsa. Untuk meningkatkan profesionalisme pendidik dalam pembelajaran,
perlu ditingkatkan melalui cara-cara sebagai berikut:
1. Mengikuti Penataran
Menurut para ahli bahwa penataran adalah semua usaha pendidikan dan
pengalaman untuk meningkatkan keahlian guru menyelarasikan pengetahuan dan
keterampilan mereka sesuai dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan
dalam bidang-bidang masing-masing.
Dengan mengikuti penataran itu dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja,
keahlian dan peningkatan terutama pendidikan untuk menghadapi arus globaliasi.

2. Mengikuti Kursus-Kursus Pendidikan


Hal ini akan menambah wawasan, adapun kursus-kursus biasanya meliputi
pendidikan arab dan inggris serta computer.

8
3. Memperbanyak Membaca
Menjadi guru professional tidak hanya menguasai atau membaca dan hanya
berpedoman pada satu atau beberapa buku saja, guru yang berprofesional haruslah
banyak membaca berbagai macam buku untuk menambah bahan materi yang akan
disampaikan sehingga sebagai pendidik tidak akan kekurangab pengetahuan-
pengetahuan dan informasi-informasi yang muncul dan berkembang di dalam
mayarakat.
4. Mengadakan Hubungan Dengan Wali Siswa
Mengadakan pertemuan dengan wali siswa sangatlah penting sekali, karena dengan
ini guru dan orang tua akan dapat saling berkomunikasi, mengetahui dan menjaga
peserta didik serta bisa mengarahkan pada perbuatan yang positif. Karena jam
pendidikan yang diberikan di sekolah lebih sedikit apabila dibandingkan jam
pendidikan di dalam keluarga.

B. Peningkatan Materi

Dalam rangka peningkatan pendidikan maka peningkatan materi perlu sekali


mendapat perhatian karena dengan lengkapnya meteri yang diberikan tentu akan
menambah lebih luas akan pengetahuan. Hal ini akan memungkinkan peserta didik
dalam menjalankan dan mengamalkan pengetahuan yang telah diperoleh dengan baik
dan benar. Materi yang disampaikan pendidik harus mampu menjabarkan sesuai yang
tercantum dalam kurikulum. Pendidik harus menguasai materi dengan ditambah bahan
atau sumber lain yang berkaitan dan lebih actual dan hangat. Sehingga peserta didik
tertarik dan termotivasi mempelajari pelajaran.

C. Peningkatan dalam Pemakaian Metode

Metode merupakan alat yang dipakai untuk mencapai tujuan, maka sebagai salah satu
indicator dalam peningkatan kualitas pendidikan perlu adanya peningkatan dalam
pemakaian metode. Yang dimakud dengan peningkatan metode disini, bukanlah
menciptakan atau membuat metode baru, akan tetapi bagaimana caranya penerapannya
atau penggunaanya yang sesuai dengan materi yang disajikan, sehingga mmperoleh hasil
yang memuaskan dalam proses belajar mengajar. Pemakaian metode ini hendaknya
bervariasi sesuai dengan materi yang akan disampaikan sehingga peserta didik tidak akan

9
merasa bosan dan jenuh atau monoton. Untuk itulah dalam penyampaian metode
pendidik harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Selalu berorientasi pada tujuan
2) Tidak hanya terikat pada suatu alternatif saja
3) Mempergunakan berbagai metode sebagai suatu kombinasi, misalnya: metode
ceramah dengan tanya jawab.

D. Peningkatan Sarana

Sarana adalah alat atau metode dan teknik yang dipergunakan dalam rangka
meningkatkan efektivitas komunikasi dan interaksi edukatif antara pendidik dan peserta
didik dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Dari segi sarana tersebut perlu
diperhatikan adanya usaha meningkatkan sebagai berikut:
1) Mengerti secara mendalam tentang fungsi atau kegunaan media pendidikan
2) Mengerti pengunaan media pendidikan secara tepat dalam interaksi belaja mengajar
3) Pembuatan media harus sederhana dan mudah
4) Memilih media yang tepat sesuai dengan tujuan dan isi materi yang akan diajarkan.

E. Peningkatan Kualitas Belajar

Dalam setiap proses belajar mengajar yang dialami peserta didik selamanya lancar
seperti yang diharapkan, kadang-kadang mengalami kesulitan atau hambatan dalam
belajar. Kendala tersebut perlu diatasi dengan berbagai usaha sebagai berikut:

1) Memberi Rangsangan
Minat belajar seseorang berhubungan dengan perasaan seseorang. Pendidikan harus
menggunakan metode yang sesuai sehingga merangsang minat untuk belajar dan
mempelajari baik dari segi bahasa maupun mimic dari wajah dengan memvariasikan
setiap metode yang dipakai. Dari sini menimbulkan yang namanya cinta terhadap bidang
studi, sebab pendidik mampu memberikan ransangan terhadap peserta didik untuk
belajar, karena yang disajikan benar-benar mengenai atau mengarah pada diri peserta
didik yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya setelah peserta didik
terangsang terhadap pendidikan maka pendidik tinggal memberikan motivasi secara
kontinew. Oleh karena itu pendidik atau lembaga tinggal memberikan atau menyediakan
sarana dan prasarana saja, sehingga peserta didik dapat menerima pengalaman yang
dapat menyenangkan hati para peserta didik sehingga menjadikan peserta didik belajar
semangat.

10
2) Memberikan Motivasi Belajar
Motivasi adalah sebagai pendorong peserta didik yang berguna untuk menumbuhkan
dan menggerakkan bakat peserta didik secara integral dalam dunia belajar, yaitu dengan
diambil dari sisitem nilai hidup peserta didik dan ditujukan kepada penjelasan tugas-
tugas. Motivasi merupakan daya penggerak yang besar dalam proses belajar mengajar,
motivasi yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa:

a. Memberikan penghargaan.

Usaha-usaha meyenangkan yang diberikan kepada peserta didik yang berprestasi yang
bagus, baik berupa kata-kata, benda, simbul atau berupa angka (nilai). Penghargaan ini
bertujuan agar peserta didik selalu termotivasi untuk lebih giat belajar dan mampu
bersaing dengan teman-temannya secara sehat, karena dengan itu pendidik akan mudah
meningkatkan kualita pendidikan.

b. Memberikan hukuman.

Pemberian hukuman ini bersifat mendidik artinya bentuk hukuman itu sendiri berkaitan
dengan pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki kesalahan.

c. Mengadakan kompetisi dan lomba.

Pengadaan ini dipergunakan untuk meningkatkan prestasi peserta didik untuk membantu
peserta didik dalam pembentukan mental yang tangguh selain pembentukan
pengetahuan.untuk membantu proses pengajaran yang selalu dimulai dari hal-hal yang
nyata bagi siswa.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pendidikan antara lain, motivasi
individu/diri sendiri, kondisi sosial baik dari lingkup keluarga maupun masyarakat,
kondisi perekonomian keluarga, dan juga tentunya motivasi dari orang tua.
Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai proses perubahan yang secara
berkesinambungan menuju kondisi yang lebih baik dalam kondisi perekonomian suatu
negara. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi antara lain, Sumber
Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), akumulasi modal, tenaga manajerial
dan organisasi produksi, teknologi faktor politik dan administrasi pemerintah.
Pendidikan mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi melalui
berkembangnya kesempatan untuk meningkatkan kesehatan, pengetahuan, dan
ketarmpilan, keahlian, serta wawasan mereka agar mampu lebih bekerja secara produktif,
baik secara perorangan maupun kelompok. Implikasinya, semakin tinggi pendidikan,
hidup manusia akan semakin berkualitas.

3.2 Saran
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan kritik
yang membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.

12
DAFTAR RUJUKAN

Buku dan Jurnal


Nugroho SBM. (2019). Pengaruh Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Media
Ekonomi dan Manajemen, Vol 29(2) : 195-202.

Mukhlis, Ainuddin. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Tingkat


Pendidikan Masyarakat di Desa Dieng Wetan Kecamatan Kejajar Kabupaten
Wonosobo. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Asrul, Anam. (2016). Strategi Hubungan Masyarakat Dalam Upaya Meningkatkan Mutu
Pendidikan di MTs Darut Taqwa. al-Murabi, Vol 1(1) : 174-186.

Laman Daring
Joko, Sis. (2021). Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli. Diakses pada 14 Juli 2021 dari
http://www.smkn1perhentianraja.sch.id/read/5/pengertian-pendidikan-menurut-ahli

Ahmad. (2021). Pengertian Pertumbuhan Ekonomi : Ciri-ciri, Faktor, dan Metode


Pengukurannya. Diakses pada April 2021 dari https://www-
gramediacom.cdn.ampproject.org/v/s/www.gramedia.com/literasi/pengertian-
pertumbuhan-ekonomi/amp

Sirait, Marlen. (2013). Upaya untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan (Peningkatan Mutu
Belajar). Diakses pada 2 Juli 2013 dari https://www-
kompasianacom.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/marlensirait/upa
ya-untuk-meningkatkan-mutu-pendidikan-peningkatan-mutu-belajar

13

Anda mungkin juga menyukai