Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDIDIKAN INDONESIA

Oleh :
Khaeril Alba
2120211022

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


PASCASARJANA
PERGURUAN TINGGI ILMU QUR’AN (PTIQ)
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.Karena berkat limpah
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah ini
tepat pada waktunya. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai “Pendidikan Formal,
Informal, dan Nonformal. Alhamdulillah penyusun telah diberi kesepatan untuk
memberikan argumentasinya yang dituangkan dalam makalah ini.
Tujuan penulis dalam menyusun makalah ini, penulis berfikir bahwa pembaca
harus tahu dan mengerti apa yang dimaksud “Pendidikan Formal, Informal, dan
Nonformal”. Oleh karena itu penulis sangat berterimakasih apabila pembaca bersedia
memberikan kritik dan saran, sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan makalah
berikutnya. Penulis juga mengucapkan terimakasih banyak kepada kampus PTIQ Jakarta
yang telah memberikan tugas makalah ini sebagai persyaratan untuk melanjutkan studi ke
jenjang S2, karena dengan adanya makalah ini penulis bisa lebih paham arti dan makna
pembahasan Pengamalan tentang Pendidikan Formal, Informal, dan Nonformal. Berharap
untuk dapat melanjutkan studi S2 di PTIQ Jakarta. Akhirnya semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua. Amiin…

Bima, 16 Mei 2021

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................i


Daftar Isi......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................1
B. Rumusan masalah..................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan ..........................................................................2
B. Tujuan Pendidikan Indonesia.................................................................2
C. Fungsi-Fungsi Pendidikan ....................................................................2
D. Jenis-Jenis Pendidikan ..........................................................................3
E. Permasalahan Pendidikan Di Indonesia ................................................8

BAB III PENUTUP


Kesimpulan................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dengan
pendidikan manusia dapat membedakan yang baik dan yang buruk.Pendidikan hadir
sebagai upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana yang terdapat dalam
pembukaan UUD Negara Republik Indonesia pada alinea ke-4, selain itu juga pendidikan
diselenggarakan untuk meningkatkan sumber daya manusia. Menyadari akan pentingnya
pendidikan, pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan undang-undang wajib belajar
9 tahun yaitu pada pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 Tentang Sistim Pendidikan Nasional yang berbunyi “setiap warga negara yang
berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar”1.
Namun, walaupun pemerintah memberlakukan wajib belajar selama 9 tahun mulai
dari umur tujuh sampai dengan 15 tahun pada jenjang pendidikan SD sampai dengan SMP.
Namun pendidikan yang didapatkan belum maksimal karna terdapat banyak permasalah
pendidikan yang di hadapi oleh bangsa indonesia seperti kurangya sarana dan prasaran,
sumber belajar dll. Yang tentunya dapat menghambat berkembangya pendidikan di
indonesia lebih khusus pendidikan di pelosok-pelosok indonesia.
Untuk mengatasi hal tersebut maka pemerintah harus harus mampu membangun
pendidikan khusus daerah pelosok dan menganggarkan anggaran khusus untuk pendidikan
di pelosok indonesia, sehingga segala kekurangan bukan alasan lagi bagi indonesia untuk
memajukan pendidikannya
B. Rumusan Masalah.
1. Apakah Pengertian Pendidikan ?
2. Apa Sajakah Tujuan Pendidikan Indonesia ?
3. Apa Sajakah Fungsi-Fungsi Pendidikan ?
4. Apa Sajakah Jenis-Jenis Pendidikan Di Indonesia ?
5. Apa Sajakah Permasalahan Pendidikan Di Indonesia ?

C. Tujuan.
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan.
2. Untuk mengetahui Tujuan Pendidikan Indonesia
3. Untuk mengetahui Fungsi-Fungsi Pendidikan.
4. Untuk mengetahui Jenis-Jenis Pendidikan Di Indonesia.
5. Untuk mengetahui Permasalahan Pendidikan Di Indonesia.

1
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 6
ayat (1)

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Menurut kamus besar bahasa indonesia kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan
mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara
atau perbuatan mendidik. Namun secara bahasa pendidikan adalah proses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan.2
Selain definisi secara bahasa, Menurut UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003,
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasan belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk dimiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. 3 Sedangkan menurut Harahap
dan Poekarja mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha yang secara sengaja dari orang
tua yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala
perbuatnnya.4. Penddikan juga merupakan suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk
mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan,
jasmani, dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak pada tujuan dan
cita-citanya yang paling tinggi.5
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha
yang dilakukan secara sengaja dengan terencana dan sistimatis dengan tujuan untuk
merubah perilaku seseorang atau sekelompok orang sehingga dapat meningkatkan
kecerdasan dan keterampilannya.
B. Tujuan Pendidikan Nasional Indonesia.
Adapun beberapa tujuan pendidikan nasional adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada tuhan yang maha esa.
2. Berakhlak mulia.
3. Sehat.
4. Berilmu.
5. Cakap.
6. Kreatif.
7. Mandiri.
8. Menjadi warga Negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.6
C. Fungsi Pendidikan.
Terdapat beberapa fungs dari pendidikan yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mempersiapkan seluruh masyarakat dapat mandiri dala mencari nafkahnya
sendiri.

2
KBBI, 2002, h. 232
3
Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003
4
Muhibbin, Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
2007) h. 11
5
http://www.kumpulandefinisi.com/2015/10/pengertian-definisi-tujuan-penddikan-menurut-para-para-
ahli.html diakses pada tanggal 11 mei 2021 pukul 13.57
6
Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 pasal 3

2
2. Membangun serta mengembangkan monat dan bakat individu demi kepuasan pribadi
dan kepentingan umum.
3. Membantu melestarikan kebudayaan masyarakat.
4. Menanamkan keterampilan yang dibutuhkan dalam keikutsertaan dalam berdemokrasi.
5. Menjadi sumber-sumber inovasi social di masyarakat.7
D. Jenis-Jenis Pendidikan di Indonesia.
1. Pendidikan Formal.
a. Pengertian pendidikan formal.
Pendidikan formal menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003
bab 1 pasal 1 ayat 11 mengatakan bahwa pendidikan formal adalah jalur pendidikan
yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, pendidikan atas dan pendidikan tinggi.8
Pendidikan formal pada umumnya memiliki lembaga pendidikan yang
dinamakan sekolah untuk mengatur pendidikan disetiap jenjang yaitu pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi, dengan rincian penjelasan
sebagai berikut :
1) Pendidikan Dasar.
Yaitu pendidikan yang memberikan pengetahuan dan keterampilan,
menumbuhkan sikap dasar yang diperlukan dalam masyarakat, serta
mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti jenjang pendidikan menengah,
pendidikan dasar pada prinsipnya merupakan pendidikan yang memberikan
bekal dasar bagi perkembangan kehidupan, baik untuk pribadi maupun untuk
masyarakat. Pendidikan dasar juga merupakan jenjang pendidikan yang
melandasi jejnjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah
Dasar (SD), dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bebentuk lain yang sederajat,
serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau
bentuk lain yang sederajat.
2) Pendidikan Menengah
Yaitu pendidikan yang mempersiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik
dengan lingkungan social budaya, dan alam sekitar, serta dapat mengembangkan
kemampuan, lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi. Pendidikan
menengah merupkan lanjutan dari pendidikan dasar, pendidikan menengah
terdiri dari pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan.
Pendidikan menengah berbebntuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah
Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
3) Pendidikan Tinggi.
Yaitu pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk menjadi
anggota masyarakat yang memiliki tingkat kemampuan tinggi yang bersifat
akademik atau professional sehingga dapat menerapkan, mengembangkan atau
menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam rangka pembangunan
nasional, dan meningkatkan kesejahteraan manusia. Pendidikan tinggi
merupakan jenjang pendidikan setelah jenjang pendidikan menengah yang

7
https://www/akseleran.co.id/blog/pendidikan-adalah/ diakses pada tanggal 21 mei 2021 pada pukul 06.52
8
Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 Bab 1 pasal 1 ayat 11

3
mencakup program pendidikan Diploma, Sarjana, Magister, Spesialis, Doktor
yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.9
b. Lembaga-Lembaga pendidikan formal
Lembaga pendidikan formal yaitu sebagai berikut :
1) SD, MI
2) SMP, MTs.
3) SMA, SMK, MA, MAK.
4) Perguruan tinggi.
c. Kelebihan dan kekurangan pendidikan formal.
Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan pendidikan formal yaitu sebagai
berikut:
1) Kelebihan pendidikan formal :
a) Melatih kemampuan akademis, dengan melatih serta mengasah kemampuan
menghafal, menganalisa, memecahkan masalah, logika dan lainnya, maka
dihrapkan seseorang akan memiliki kemampuan akademis yang baik.
b) Sara pengembangan diri dan karakter, semakin banyak memiliki keahlian
dan daya kreatifitas maka akan baik pula kualitas seseorang. Dalam
pendidikan formal merupakan mediator untuk pengembangan daya
kreatifitas karna saat menempuh pendidikan disediakan beragam program
pengembangan siswa.
2) Kekurangan pendidikan formal :
a) Bersifat kaku dan tidak fleksibel terhdapa karakter pembelajaran, peran guru
kadang sulit membaur dengan sikap siswa yang terkadang membutuhkan
pendekatan persuasif dan komunikasi.
b) Formalitas, anggapan umum ini mengambarkan pandangna masyarakata
umum bahwa pendidikan formal masih sekedar formalitas dan tidak
berfokus pada sisi kualitas pembelajaran.10
d. Tujuan Pendidikan Formal
Adapun tujuan diselenggarakannya pendidikan formal adalah sebagai berikut:
1) Membantu lingkungan keluarga untuk mendidik dan mengajar, memperbaiki,
memperluas pengetahuan, dan tingkah laku peserta didik yang dibawa dari
keluarga serta membantu mengembangkan bakat.
2) Mengembangkan kepribadian peserta didik melalui kurkulum.
3) Membentuk dasar/pondasi cara-cara/pola pikir yang sistematis dan konseptual
secara konsisten dan terarah.
4) Melatih dan menanamkan sikap mental dan emosional yang matang, dewasa dan
mandiri. Sehingga biasanya seseorang berpendidikan tinggi lebih dapat
mengendalikan sikap dan emosinya secara baik.
5) Mengajarkan banyak disiplin ilmu dengan berbagai teori-teori dan ilmu
pengetahuan yang ada sehingga wawasan dan pengetahuan menjadi lebih luas.
6) Menanamkan disiplin belajar yang tinggi, sehingga seseorang yang
berpendidikan akan lebih terbiasa untuk belajar dan belajar lagi.11
9
Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2008) h.22
10
https://blogernista.blogspot.com/2019/01/makalah-pendidikan-formal-informal-dan-nonformal.html?m=1
diakses pada tanggal 12 mei 2021 pada pukul13.39
11
https://www.dosenpendidikan.co.id/pendidikan-forml/#:~: diakses pada tanggal 12 mei 2021 pada pukul
14.04

4
e. Ciri-ciri pendidikan formal.
Adapun beberapa ciri-ciri pendidikan formal adalah sebagai berikut :
1) Memiliki kurikulum yang jelas.
2) Materi yang digunakan pada pembelajaran bersifat akademis.
3) Memberlakukan syarat dan ketentuan bagi peserta didik
4) Proses pendidikannya cukup lama
5) Penyelenggara pendidikn berasal dari pihak pemerintahan dan swasta.
6) Tenaga pengajar harus memenuhi kualifikasi tertentu.
7) Peserta didik mengikuti ujian formal.
8) Adanya pemberlakuan administrasi yang seragam.12
f. Fungsi pendidikan formal
Adapun fungsi pendidikan formal adalah sebagai beriku :
1) Melatih kemampuan akademis
2) Melatih mental, fisik dan disiplin.
3) Melatih tanggung jawab.
4) Mengembangkan diri dan kreatifitas.
5) Membangun jiwa social.
6) Membentuk identitas diri.
2. Pendidikan Informal.
a. Pengertian pendidikan informal.
Menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 Bab 1 pasal 1
ayat 13 bahwa pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan
lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Dari pengertian tersebut
terdapat 2 hal yang menjadi sentral pendidikan informal yaitu keluarga dan
lingkungan.13 Pendidikan keluarga juga merupakan pendidikan pertama bagi anak
sebelum memasuki pendidikan formal.
b. Ciri-ciri pendidikan informal
Adapun ciri-ciri pendidikan informal adalah sebagai beriku :
1) Kegiatan belajar terbentuk secara mandiri.
2) Tidak terikat dengan waktu dan tempat.
3) Proses belajar berlangsung tanpa ada pendidik dan peserta didik, namun orang
tua dan anak atau antara kakak dan adik.
4) Tidak mengenal persyaratan usia.
5) Tidak terdapat persyaratan khusus yang harus dilengkapi.
6) Peserta didik tidak perlu mengikuti ujian tertentu.
7) Proses pendidikan dilakukan oleh keluarga dan lingkungan.
8) Tidak terdapat kurikulum tertentu yang harus dijalankan.
9) Tidak terdapat jenjang pendidikan.
10) Orang tua adalah guru bagi anak didik.
11) Tidak terdapat manajemen dalam pendidikan dalam proses pembelajaran.
12) Tidak menggunakan metode yang komplikatif yang sulit dimengerti dijalankan.
13) Bahan pembelajaran cukup sederhana.

12
https://www.dosenpendidikan.co.id/pendidikan-forml/#:~: diakses pada tanggal 12 mei 2021 pada pukul
14.15
13
Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 Bab 1 pasal 1 ayat 13

5
14) Tidak terorganisasi.14
c. Fungsi pendidikan informal.
Terdapat beberapa fungsi pendidikan informal yaitu sebagai berikut :
1) Membantu meningkatkan hasil kerja anak, baik pendidikan formal maupun
nonformal.
2) Mengontrol dan memotivasi anak agar lebih giat belajar.
3) Membantu pertumbuhan fisik dan mental anak, baik dalam keluarga maupun
lingkungan.
4) Membentuk kepribadian anak dengan metode yang disesuaikan dengan
kebutuhan, kemampuan, dan perkembangan anak.
5) Memotivasi anak agara mampu mengembangkan potensi dan bakat yang
dimilikinya.
6) Membantu anak untuk mandiri dan mampu memecahkan masalah yang
dihadapinya.
d. Kelebihan dan kekurangan pendidikan informal.
1) Kelebihan pendidikan informal adalah sebagai berikut :
a) Dapat diberikan dari sejak lahir hingga dewasa.
b) Cara penyampaiannya lebih fleksibel dan disesuaikan kondisi anak.
c) Dipelajari dan diaplikasikan sesuai dengan kemauan dari dalam diri kita.
2) Kekurangan pendidikan informal adalah sebagai berikut :
a) Tidak ada rujukan atau standar tertentu.
b) Fungsi social dan lata belakang lingkungan yang variatif dapat berefek
positif maupun negative.
e. Contoh pendidikan informal.
Adapun beberapa contoh pendidikan informal adalah sebagai berikut:
1) Pendidikan budi pekerti
2) Pendidikan agama.
3) Pendidikan moral.
4) Pendidikan etika.
5) Pendidikan sopan santun.
6) Sosialisasi dengan lingkungan.15
f. Lembaga pendidikan informal.
1) Keluarga yaitu terdiri dari orang tua yaitu ayah dan ibu, kakak dan adik.
2) Lingkungan, yaitu terdiri dari tetangga sekitar.
3. Pendidikan Nonformal.
a. Pengertian Pendidikan Nonformal
Menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 Bab 1 pasal 1
ayat 12 bahwa pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan
formal yang dapat dilakukn secara terstruktur dan berjenjang.16 Sedangkan menurut
Sudjana yang dikutip oleh Evi Dian Nopitasari dalam skripsinya yang berjudul
“Evaluasi Pelaksanaan Program Kerja Tahunan PAUD Lembaga PKBM Az
14
https://www.pelajaran.co.id/2019/21/pendidikan-informal.html diakses pada tanggal 12 mei 2021 pada
pukul 18.35

15
https://www.pelajaran.co.id/2019/21/pendidikan-informal.html diakses pada tanggal 12 mei 2021 pada
pukul 18.27
16
Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 Bab 1 pasal 1 ayat 12.

6
ZAHRA Kabupaten Kepahiang.” Mengemukakan bahwa pendidikan nonformal
adalah setiap kegiatan organisasi dan sistematis, diluar system persekolahan yang
mapan, dilakukan secara mandiri, atau merupakan bagian penting dari kegiatan
yang lebih luas, yang engaja untuk melalayani peserta didik tertentu dalam
mencapai tujuan pembelajaran.17
b. Tujuan Pendidikan Nonformal.
Menurut PP No. 37 tahun 2002 tentang tujuan pendidikan nonformal adalah
ebagai berikut :
1) Melayani warga belajar supaya tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan
sepanjang hayatnya guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupan.
2) Membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan
mental yang diperlukan dalam mengmbangkan diri, bekerja mencari nafkah,
atau melanjutkan tingkat atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
3) Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur
pendidikan sekolah.18
c. Konsep Dasar Pendidikan Nonformal.
Adapun konsep dasar pendidikan nonformal adalah sebagai berikut :
1) Pendidikan nonformal sebagai suplemen, dimana pendidikan nonformal sebagai
pendididkan tambahan bagi individu yang sudah menemat pendidikan formal
kemudian ingin menambah pengetahuan/keterampilan kecakapan hidupnya
melalui pendidikan berupa kursus khusus.
2) Pendidikan nonformal sebagai pendidikan pelengkap seseorang dalam
memenuhi pendidikan formalnya.
3) Pendidikan formal sebagai pendidikan pengganti, dimana seseorang yang tidak
dapat menikmati pendidikan formal, dia dapat mengikuti pendidikan nonformal
sebagai pendidikan formalnya, contohnya adalah seseorang yang tidak pernah
belajar di SD, mereka dapat mengikuti program paket A begitupun paket B dan
C.19
d. Lembaga Pendidikan Nonformal.
Terdapat beberapa lembaga pendidikan nonformal yaitu sebagai berikut :
1) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
2) Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA).
3) Pusat kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
4) Pemberantasan Buta Aksara (PBA).
5) Community Learning Center (CLC).
6) Raudhatul Athfal (RA)
7) Sanggar.
8) Lembaga pelatihan.
9) Lembaga kursus.
10) Kelompok belajar.
11) Majelis taklim.
Evi Dian Nopitasari, “Evaluasi Pelaksanaan Program Kerja Tahunan PAUD Lembaga PKBM Az ZAHRA
17

Kabupaten Kepahiang”. (Skripsi) FKIP Universitas Bengkulu, 2014

18
PP No. 37 Tahun 2002
19
http://mytugasmm.blogspot.com/2015/06/makalah-pendidikan-nonformal.html?m=1 diakses pada
tanggal 12 mei 2021 pada pukul 12.12

7
e. Fungsi pendidikan nonformal.
Pendidikan nonformal berfumgsi untuk mengembagkan potensi peserta
didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional
seta pengembangan sikap dan kepribadian professional.20
f. Karakteristik pendidkan nonformal.
Adapun karakteristik pendidikan nonformal yaitu sebagai berikut :
1) Bertujuan untuk memperoleh keterampilan yang segera akan digunakan.
Pendidikan nonformal menekankan pada belajar yang fungsional yaitu sesuai
dengan kebutuhan dalam kehidupan peserta didik.
2) Waktu penyelenggaraan yang relative singkat.
3) Menggunakan kurikulun yang bersifat fleksibel dan dapat dimusyawarakan
secara terbuka, serta bnyak ditentukan peserta didik.
4) Menggunakan metode pembelajaran yang partispatif dengan penekanan belajar
mandiri.
5) Hubungan pendidik dengan peserta didik bersifat mendatar.
6) Hubungan keduanya bersifat informal dan akrab.
7) Penggunaan sumber belajar dari local.21

E. Permasalahan Pendidikan di Indonesia.


Setiap negera memiliki permasalahan pendidikannya sediri-sendiri, termasuk Negara
indonesia yang sangat luas yang tidak luput dari permasalahan pendidikan. Adapun
permasalahan yang dihadapi indonesia dalam dunia pendidikan yaitu sebagai berikut :
1. Kekurangan jumlah guu yang terampil.
Guru merupakan bagian yang sangat penting dalam pendidikan, karna tugas guru adalah
mencerdaskan anak bangsa, mentrasfer ilmu kepada peserta didik, membina akhlak,
serta mengembangkan minat dan bakatnya, maka dibutuhkan guru yang terampil
dengan jumlah yang banyak, agar pendidikan di indonesia dapat berkembang seperti
Negara-negara maju lainnya.
2. Infrastruktur Pendidikan yang Kurang Memadai.
Salah satu penunjang pendidikan adalah sarana dan prasarananya, dengan adanya sarana
dan prasarana yag memadai maka keberlangsungan pendidikan akan berjalan dengan
baik, namun pada kenyataannya terdapat banyak sekolah-sekolah di indonesia yang
kekurangan sarana dan prasarana, terutama pada sekolah-sekolah yang ada di pelosok-
pelosok desa dengan kondisi yang sangat meprihatinkan, seperti kekurangan meja dan
kursi, atap sekolah yang bocor, bahkan terdapat sekolah yang menggunakan bangunan
hamper mau roboh.
3. Kurangnya bahan pembelajaran bagi siswa dan guru.
Dalam mentransfer ilmu dari guru ke murid maka diperlukan sumber-sumber belajar
yang cukup sehingga guru dan murid dapat memperkaya pengetahuannya. Dalam
memperkaya ilmu tersebut maka dibutuhkan buku-buku belajar, namun terdapat
sebagian sekolah yang minim akan kebutuhan buku-buku belajar sehingga penyampaian
ilmu berkurang.
4. Banyak anak yang tidak dapat bersekolah karna tak punya biaya.
20
https://id.m.wikipedia.org/wiki/pendidikan_nonformal#:~: diakses pada tanggal 12 mei 2021 pada pukul
19.03
21
https://www.pembelajaran.co.id/2019/20/pendidikan-non-formal.html diakses pada tanggal 13 mei 2021
pada pukul 00.50.

8
Walaupun pemerintah menggratiskan biaya pendidikan selama 12 tahun yaitu pada
jenjang SD, SMP, dan SMA, namun itu dirasa belum cukup untuk anak bangsa untuk
meraih cita-citanya, untuk meraih cita-cita tersebut maka dibutuhkan pendidikan yang
lebih tinggi lagi untuk memantapkan ilmunya sehingga dapat mudah meraih cita-
citanya melalui melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Namun tidak semua orang
berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karna terkendala
biaya yang cukup besar seperti membayar uang kuliah, membayar kos-kosan bagi yang
jauh dari kampong, dan keperluan sehari-hari. Hal itulah yang membuat sebagian orang
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan atas dan pendidikan
tinggi. Sedangkan pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Dari pengertian tersebut terdapat 2 hal yang
menjadi sentral pendidikan informal yaitu keluarga dan lingkungan. Dan nonformal
adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilakukn secara terstruktur
dan berjenjang.

10
DAFTAR PUSTAKA

Evi Dian Nopitasari, “Evaluasi Pelaksanaan Program Kerja Tahunan PAUD Lembaga
PKBM Az ZAHRA Kabupaten Kepahiang”. (Skripsi) FKIP Universitas
Bengkulu, 2014

Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Pendidikan Jakarta: Rineka Cipta, 2008

http://mytugasmm.blogspot.com/2015/06/makalah-pendidikan-nonformal.html?m=1

http://www.kumpulandefinisi.com/2015/10/pengertian-definisi-tujuan-penddikan-
menurut-para-para-ahli.html

https://blogernista.blogspot.com/2019/01/makalah-pendidikan-formal-informal-dan-
nonformal.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/pendidikan_nonformal#:~:

https://www.dosenpendidikan.co.id/pendidikan-forml/#:~:

https://www.pelajaran.co.id/2019/21/pendidikan-informal.html

https://www.pembelajaran.co.id/2019/20/pendidikan-non-formal.html

KBBI

Muhibbin, Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung : PT.


Remaja Rosdakarya

PP No. 37 Tahun 2002

Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan


Nasional pasal 6 ayat (1)

Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 Bab 1 pasal 1 ayat 11

Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 Bab 1 pasal 1 ayat 12.

Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 Bab 1 pasal 1 ayat 13

11

Anda mungkin juga menyukai