Anda di halaman 1dari 12

LINGKUNGAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pedagogik
Pendidikan Dasar

Dosen Pengampu : Lilis Nurteti S.Pd.I., M.Pd.

Disusun Oleh :

Maulana Ihsan (2107000872)

Akmal Maulana (2107000840)

Nurlinda Febriyani (2107000827)

Awandan Qurrotul Aini (2107000828)

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM

CIAMIS 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan berbagai karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini sebagai salah satu tugas pada mata kuliah Pdagogik
Pendidikan Dasar
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Lilis Nurteti S.Pd.I., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pedagogik
pendidikan dasar.

2. Orang tua kami tercinta yang telah membantu baik dari segi moril maupun
materil.

3. Rekan-rekan kami yang telah memberikan motivasi dan semangat.

4. Semua pihak yang turut serta mendo’akan dan membantu dalam


menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan. Hal itu tidak terlepas dari keterbatasan kemampuan
kami dan sumber yang kami dapatkan. Untuk itu, kami mohon maaf atas
kekurangan dan kesalahan yang ada . Semoga hal itu tidak mengurangi minat
penulis khususnya dan para pembaca umumnya untuk terus menggali dan
mencari secara menambah wawasan keilmuan.
Akhirnya kami berdo’a semoga apa yang telah kita perbuat mendapat
ridho dari sang Maha Pencipta dan menjadi nilai ibadah. Aamiin.

Ciamis, November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1

1.1. Latar Belakang ..............................................................................1


1.2. Rumusan Masalah .........................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan ...........................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................2

2.1. Konsep Pendidikan Masyarakat / Non Formal .............................2


2.2. Tujuan Pendidikan Non Formal ....................................................3
2.3. Sasaran dan Fungsi Pendidikan Non Formal ................................3
2.4. Karakteristik Pendidikan Non Formal .........................................5

BAB III PENUTUP ......................................................................................7

3.1. Simpulan .......................................................................................7


3.2. Saran ..............................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sekolah tidak pernah terpisah dengan Pendidikan Non Formal. Di sini
Pendidikan Nonformal berfungsi sebagai sebagai penambah dan pelengkap
pendidikan formal melalui program ekstra kurikuler. Hal ini sangat
membantu dalam menghasilkan lulusan yang berkompeten. Terlebih sekolah
yang menerapkan fullday school, banyak program pendidikan non formal
dalam bentuk ekstra kulikuler. Berdasarkan data kementerian RI telah dipilih
1.500 sekolah, kemudian tahun ini (2016) target hanya 5.000, sebagai uji
coba melakukan fullday school dengan tambahan kegiatan atau materi yang
memberikan penguatan pada perkembangan karakter siswa.
Perlu dilakukan analisis kegiatan yang efektif dilaksanakan dalam
rangka pengembangan karakter peserta didik melalui program PNF.
Pemetaan kegiatan dan kebutuhan program PNF dalam rangka penguatan
karakter bagi peserta didik dilakukan untuk mengetahui jenis kegiatan yang
sesuai dengan karakter anak, waktu yang ideal, serta model yang sesuai
dengan materi pendidikan karakter. Urgensi penelitian dilakukan untuk
menemukan kebutuhan dan jenis program Pendidikan Non Formal di
sekolah (formal) dalam menguatkan pendidikan karakter. Sehingga dapat
dijadikan sebagai pijakan sekolah (formal) menentukan kegiatan yang
sesuai dan diminati siswa
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana konsep pendidikan masyarakat ?
1.2.2. Apa saja tujuan pendidikan non formal ?
1.2.3. Apa sasaran dan fungsi pendidikan non formal ?
1.2.4. Bagaimana karakteristik pendidikan non formal ?
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui konsep pendidikan masyarakat
1.3.2. Untuk mengetahui tujuan pendidikan non formal ?
1.3.3. Untuk mengetahui sasaran dan fungsi pendidikan non formal ?
1.3.4. Untuk mengetahui karakteristik pendidikan non formal ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Konsep Pendidikan Masyarakat / Non Formal


Dalam UUD 1945 Pasal 28 ayat (1) Setiap orang berhak
mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia; dan Pasal 31 ayat (1) Setiap warga negara
berhak mendapatkan pendidikan; maka pendidikan non formal berdasarkan
asas-asas:
a. Kebutuhan
 Kebutuhan manusia
 Kebutuhan pendidikan
 Kebutuhan belajar
b. Pendidikan sepanjang hayat
 Pendidikan Non Formal memberi layanan belajar kepada semua orang
 Pendidikan Non Formal melibatkan Wajib Belajar dalam
merencanakan, melaksanakan, dan penilaian pembelajaran
 Pendidikan Non Formal berupaya menumbuhkan suasana demokratis,
dan meningkatkan taraf hidup masyarakat
c. Relevansi dengan pembangunan masyarakat
 Kehadiran Pendidikan Non Formal karena kebutuhan masyarakat dan
tuntutan pembangunan.

 Program Pendidikan Non Formal untuk menggarap sumber daya


manusia yang relevan dengan pembangunan.
d. Wawasan masa depan
 Membelajarkan Wajib Belajar untuk mengembangkan nilai-nilai, sikap,
pengetahuan, keterampilan, dan aspirasi dalam memenuhi kebutuhan
Individu, masyarakat, lembaga, dan pembangunan bangsa menuju masa
depan.

2
3

2.2. Tujuan Pendidikan Non Formal


Tujuan utama dari pendidikan nonformal adalah untuk melengkapi,
menambah atau mengganti dari pendidikan formal. Secara lebih rinci, tujuan
pendidikan non-formal adalah sebagaai berikut:
a. Menyediakan keaksaraan fungsional dan pendidikan berkelanjutan untuk
orang dewasa dan remaja yang tidak memiliki pendidikan formal atau
tidak menyelesaikan pendidikan dasar.
b. Menyediakan pendidikan fungsional dan perbaikan bagi kaum muda yang
tidak menyelesaikan pendidikan menengah mereka.
c. Menyediakan pendidikan untuk berbagai kategori lulusan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dasar.
d. Memberikan pelatihan dalam layanan, di tempat kerja, kejuruan dan
profesional untuk berbagai kategori pekerja dan profesional untuk
meningkatkan keterampilan mereka.
e. Sebagai pengembangan kepribadian dan aktualisasi diri.
f. Untuk menghadapi tantangan hidup baik dalam keluarga ataupun dalam
kegidupan bermasyarakat
g. Untuk memajukan kesejahteraan umum melalui pembinaan keluarga.
h. Menumbuhkan kesadaran hidup beemasyarkat, berbangsa dan bernegara.
i. Menciptakan atau membantu menciptakan lapangan pekerjaan sesuai
dengan keahlian yang dimiliki.
2.3. Sasaran dan Fungsi Pendidikan Non Formal
a. Sasaran pendidikan non formal
Pusat Bahasa yang merupakan salah lembaga pendidikan di luar
sekolah yang memiliki sasaran dan program pendidikan bermacam-
macam. Menurut UU Sisdiknas Tahun 2003 pasal 26 pendidikan
nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan
layanan pendidikan. Menurut Sanafiah Faisal 1986:84 menjelaskan bahwa
ada beberapa dasar klasifikasi yang dipakai untuk menunjukan populasi
sasaran pendidikan nonformal, yaitu : 17 Pusat Bahasa di Yogyakarta
Berdasarkan usia Dilihat dari faktor usia peserta didika, sasaran peserta
didikan non formal terdiri atas usia anak-anak, remaja atau pemuda, dan
orang dewasa. Faktor usia tersebut berkaitan langsung dengan tingkat
4

pendidikan individu, baik secara psikologis ataupun sosial. Artinya,


kebutuhan yang harus dipenuhi adalah hal-hal yang diperlukan oleh anak
didik tersebut, hal ini tentunya akan menimbulkan keanekaragaman dalam
kegiatan bembelajarannya. Berdasarkan jenis kelamin Populasi sasaran
pendidikan non formal terdiri atas laki-laki dan perempuan. Dalam hal ini,
pendidikan harus mempertimbangkan jenis kelamin. Karena ada
pendidikan hanya cocok dipelajari oleh sebagian saja, baik oleh laki-laki
atau pun oleh perempuan. Berdasarkan lingkungan tempat tinggal Sasaran
pendidikan non formal meliputi warga masyarakat yang bertempat tinggal
di lingkungan pedesaan, pinggiran kota dan perkotaan. Setiap lingkungan
tempat tinggal akan memiliki karakteristik dan potensi yang berbeda-beda,
sehingga tuntutan dan kebutuhan hidup mereka pun berbeda. Dalam hal
ini, pendidikan non formal perlu disesuaikan dengan potensi dan
kebutuhan yang didasarkan pasa lingkungan tempat tinggalnya.
Berdasarkan latar belakang pekerjaan Sasaran pendidikan non formal
terdiri atas seseorang atau sekelompok orang yang belum mendapat
pekerjaan dan warga masyarakat yang sedang atu telah bekerja namun
tingkat kemampuan yang dimilikinya masih belum memadai. Dalam hal
ini, pendidikan harus melihat kebutuhan apa yang diperlukan oleh peserta
didik tersebut. Berdasarkan latar belakang pendidikan Sasaran pendidikan
non formal terdiri atas warga masarakat yang telah menamatkan
pendidikan sekolah pada jenjang tertentu, warga 18 Pusat Bahasa di
Yogyakarta masyarakat yang gagal atau drop out sekolah tertentu, dan
warga masyarkat yang belum pernah sama sekali mengenyam pendidikan.
Berdasarkan latar belakang kelainan sosial Sasaran pendidikan non formal
meliputi warga masyarakat yang mempunyai kelainan sosial tertentu.
Kelainan tersebut meliputi kelainan masyarakat normal tapi terlantar
seperti: yatim piatu, fakir miskin, tuna wisma, dan sebagainya, warga
masyarakat yang mengalami penyimpangan sosial seperti korban
narkotika, pelaku- pelaku kejahatan, tuna susila, dan bentuk-bentuk
kenakalanlainnya.
b. Fungsi pendidikan non formal
5

Fungsi lembaga pendidikan nonformal menurut UU Sisdiknas Tahun


2003 pasal 26 adalah sebagai pengganti, penambah, danatau pelengkap
pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Pada ayat ke 5, kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat
yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup,
sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha
mandiri, danatau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
2.4. Karakteristik Pendidikan Non Formal
Karakteristik pendidikan merupakan usaha sadar yang terencana dan
terarah melalui lingkungan pembelajaran untuk tumbuh kembangnya seluruh
potensi manusia yang memiliki watak dan kepribadian baik, bermoral-
berakhlak, dan berefek positif konstruktif pada alam dan masyarakat.
Karakteristik pendidikan non formal dijelaskan sebagai berikut yaitu
(Hidayat, Anwar,and Hidayah 2017):
a. Meningkatkan pengetahuan peserta didik, Pendidikan non formal
bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik dan bukan pada
pentingnya ijazah.
b. Waktu relatif singkat, dalam penyelenggaraan pendidikan dilakukan
dengan singkat dan biasanya tidak berkesinambungan.
c. Kurikulum yang digunakan bersifat fleksibel dan sesuai dengan
perkembangan jaman. Pendidikan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan,
minat dan kesempatan.Mengingat sumber-sumber untuk pendidikan sangat
langka, maka diusahakan sumber-sumber lokal digunakan seoptimal
mungkin.
d. Metode pengajaran yang digunakan bersifat partisipasi dan berpusat pada
peserta didik, kegiatan dilaksanakan di lingkungan masyarakat atau
lembaga.
e. Hubungan antara pendidik dan peserta didik bersifat mendatar, artinya
memiliki hubungan yang akrab dan tidak formal. Pendidik dianggap
sebagai instruktur atau dalam kata lain, Pendidik adalah fasilitator bukan
menggurui.
6

f. Pendidikan non formal menekankan pada belajar yang fungsional yang


sesuai dengan kebutuhan dalam kehidupan peserta didik.
BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
Kehadiran Pendidikan Non Formal karena kebutuhan masyarakat dan
tuntutan pembangunan. Program Pendidikan Non Formal untuk menggarap
sumber daya manusia yang relevan dengan pembangunan. Tujuan utama dari
pendidikan nonformal adalah untuk melengkapi, menambah atau mengganti
dari pendidikan formal. Menyediakan keaksaraan fungsional dan pendidikan
berkelanjutan untuk orang dewasa dan remaja yang tidak memiliki
pendidikan formal atau tidak menyelesaikan pendidikan dasar.
Menurut UU Sisdiknas Tahun 2003 pasal 26 pendidikan nonformal
diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan
pendidikan. Faktor usia tersebut berkaitan langsung dengan tingkat
pendidikan individu, baik secara psikologis ataupun sosial. Berdasarkan jenis
kelamin Populasi sasaran pendidikan non formal terdiri atas laki-laki dan
perempuan.
Dalam hal ini, pendidikan harus mempertimbangkan jenis kelamin.
Karena ada pendidikan hanya cocok dipelajari oleh sebagian saja, baik oleh
laki-laki atau pun oleh perempuan. Berdasarkan lingkungan tempat tinggal
Sasaran pendidikan non formal meliputi warga masyarakat yang bertempat
tinggal di lingkungan pedesaan, pinggiran kota dan perkotaan.

Berdasarkan latar belakang pendidikan Sasaran pendidikan non formal


terdiri atas warga masarakat yang telah menamatkan pendidikan sekolah pada
jenjang tertentu, warga 18 Pusat Bahasa di Yogyakarta masyarakat yang
gagal atau drop out sekolah tertentu, dan warga masyarkat yang belum pernah
sama sekali mengenyam pendidikan. Berdasarkan latar belakang kelainan
sosial Sasaran pendidikan non formal meliputi warga masyarakat yang
mempunyai kelainan sosial tertentu.
Fungsi lembaga pendidikan nonformal menurut UU Sisdiknas Tahun
2003 pasal 26 adalah sebagai pengganti, penambah, danatau pelengkap

7
8

pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.


Karakteristik pendidikan merupakan usaha sadar yang terencana dan terarah
melalui lingkungan pembelajaran untuk tumbuh kembangnya seluruh potensi
manusia yang memiliki watak dan kepribadian baik, bermoral-berakhlak, dan
berefek positif konstruktif pada alam dan masyarakat.
3.2. Saran
Diharapkan dengan ditulisnya makalah ini penulis dapat memberikan
manfaat dan memberikan ilmu pengetahuan, mampu memahami lebih jauh
mengenai lingkungan pendidikan masyarakat. Penulis tentunya menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA

 Bekele, T. A. (2010). Motivation and satisfaction in internet- supported


learning environments: London: Routledge

 padamu.net ” Konsep Dasar Pendidikan Non Formal”, 8 November 2020.


https://www.padamu.net/konsep-dasar-pendidikan-non-formal{Diakses,25
November 2021}

 123dok.com “Tujuan Pendidikan Nonformal Sasaran Pendidikan Nonformal” ,


2 oktober 2015. https://text-id.123dok.com/document/6qm0x219y-tujuan-
pendidikan-nonformal-sasaran-pendidikan-nonformal.html {Diakses, 25
November 2021}

Anda mungkin juga menyukai