Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN MASYARAKAT

“Pendidikan Nonformal dan Informal”

yang Dibimbing oleh Dosen

Dr. Syur’aini., M. Pd

 ANISA DWI UTAMI MARPAUNG (20003003)


 CHAIRUNISA (20003006)
 FITRIZA YUNISA (20003014)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapakan atas kehadirat Allah SWT, karena
telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas
rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul
“PENDIDIKAN NONFORMAL DAN PENDIDIKAN INFORMAL” dengan tepat
waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari dosen pengampu pada bidang
studi mata kuliah “Pembelajaran anak berkesulitan belajar” . penulis Selain itu, juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada dosen pengampu
serta rekan-rekan yang membantu penulis baik secara moril maupun materil. Tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang
yang ditekuni penulis. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Padang, 28 September 2022

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2

C. Tujuan........................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 3

A. Pendidikan Nonformal .............................................................................................. 3

B. Pendidikan Informal ................................................................................................. 4

C. Masalah Yang Mempengaruhi Lingkungan Pendidikan ......................................... 7

D. Pengaruh Lingkungan Nonformal dan Informal ..................................................... 7

BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 9

DAFTAR REFERENSI ..................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah hal mutlak yang wajib dimiliki oleh semua individu, di dalam
setiap ajaran agama menganjurkan agar setiap individu wajib berusaha untuk
mendapatkan pendidikan. Pendidikan dapat diperoleh melalui jalur formal, dan informal.
Salah satu agenda utama bagi pembangunan nasional adalah sektor pendidikan. Melalui
pendidikan negara dapat meningkatkan sumber daya manusia yang berimplikasi pada
kemajuan di berbagai bidang kehidupan lainnya, seperti: sosial, ekonomi, politik, dan
budaya. Karena itulah pemerintah harus memenuhi hak setiap warga dalam memperoleh
layananan pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945.

Pendidikan tidak hanya berperan besar dalam kemajuan bangsa, melainkan juga
berkaitan dengan pasar bebas yang semakin kompetitif, pendidikan hendaknya dipandang
dapat mengakomodir masyarakat agar suatu negara memiliki manusia-manusia yang
berkualitas. Melalui pendidikan dapat menciptakan tenaga kerja yang tidak hanya kaya
akan pengetahuan teoritis melainkan juga praktis, penguasaan teknologi, dan memiliki
keahlian khusus. Hal inilah yang kemudian menjadi dasar pengevaluasian dan
peningkatan pendidikan di setiap negara secara berkesinambungan

Dalam lingkungan formal ini setiap individu akan mendapatkan pendidikan yang
lebih luas mengenai pedoman dan etika moral kemanusiaan untuk bekalnya dalam
menghadapi pergaulan di masyarakat. Lingkungan ketiga yang menjadi penentu sukses
tidaknya pendidikan iindividu adalah lingkungan masyarakat (informal), lingkungan ini
menuntut pengaplikasian pendidikan yang telah didapat oleh seorang individu baik dari
lingkungan keluarga maupun dari lingkungan formal.

Pendidikan tidak hanya berperan besar dalam kemajuan bangsa, melainkan juga
berkaitan dengan pasar bebas yang semakin kompetitif, pendidikan hendaknya dipandang
dapat mengakomodir masyarakat agar suatu negara memiliki manusia-manusia yang
berkualitas. Melalui pendidikan dapat menciptakan tenaga kerja yang tidak hanya kaya

1
akan pengetahuan teoritis melainkan juga praktis, penguasaan teknologi, dan memiliki
keahlian khusus.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dan Fungsi dari Pendidikan Formal
2. Apa Pengertian dan Fungsi dari Pendidikan Informal
3. Apa Masalah Yang Mempengaruhi Lingkungan Pendidikan
4. Bagaimana Pengaruh Lingkungan Nonformal dan Informal

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Pengertian dan Fungsi dari Pendidikan Formal
2. Untuk Mengetahui Apa Pengertian dan Fungsi dari Pendidikan Informal
3. Untuk Mengetahui Apa Masalah Yang Mempengaruhi Lingkungan Pendidikan
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengaruh Lingkungan Nonformal dan Informal

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendidikan Nonformal
Philip H. Coombs berpendapat bahwa pendidikan luar sekolah adalah semua
kegiatan pendidikan yang terorganisasi, sistematis dan dilaksanakan di luar sistem
pendidikan formal, yang menghasilkan tipe-tipe belajar yang dikehendaki oleh kelompok
orang dewasa maupun anak-anak. Russel Kleis, dalam bukunya Non-formal Education
mengemukakan bahwa pendidikan luar sekolah adalah usaha pendidikan yang dilakukan
secara sengaja dan sistematis. Biasanya pendidikan ini berbeda dengan pendidikan
tradisional terutama yang menyangkut waktu, materi, isi dan media. Pendidikan luar
sekolah dilaksanakan dengan sukarela dan selektif sesuai dengan keinginan serta
kebutuhan peserta didik yang ingin belajar dengan sungguh-sungguh. Pendidikan
nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan
secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara
dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan
oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu
pada standar nasional pendidikan. Pendidikan nonformal merupakan lembaga
kemasyarakatan atau kelompok sosial di masyarakat, baik langsung maupun tak
langsung, sera ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif (Tirtarahardja & La Sulo,
2016). Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab I Pasal 12
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan ini meliputi pula upaya
penyebaran informasi untuk menumbuhkan keyakinan masyarakat terhadap usaha-usaha
kemasyarakatan yang perlu dilakukan bersama secara dinamis (Sudjana, 2004).

Pendidikan nonformal mempunyai fungsi membelajarkan individu atau kelompok


agar mampu memberdayakan dan mengembangkan dirinya sehingga mampu beradaptasi
terhadap perubahan atau perkembangan zaman. Berdasarkan fungsi tersebut pendidikan
nonformal dapat melayani kebutuhan pendidikan suplemen, pendidikan komplemen,
pendidikan kompensasi, pendidikan substitusi, pendidikan alternative (pengganti),
pendidikan pengayaan, pendidikan pemutakhiran (updating), pendidikan pelatihan atau

3
keterampilan dan pendidikan penyesuaian atau penyetaraan. Bentuk pendidikan non
formal dapat terselenggara secara terstruktur dan berjenjang, dapat pula diselenggarakan
secara tidak terstruktur dan berjenjang. Bentuk penyelanggaraan pendidikan nonformal
secara terstruktur dan berjenjang antara lain kursus komputer, kursus bahasa inggris,
kelompok belajar paket A, kelompok belajar paket B yang merupakan lembaga kursus
yang mempunyai tingkat kecakapan. Adapun bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
tidak terstruktur dan tidak berjenjang misalnya informasi, penyuluhan, ceramah melalui
media. Pendidikan nonformal mempunyai tujuan pendidikan ditentukan oleh bentuk
pendidikan formal itu sendiri sesuai dengan jenisnya. Pendidikan nonformal dapat
berfungsi sebagai pengganti, pelengkap, penambah, juga pengembang pendidikan formal
dan informal. Penyelenggaraan pendidikan non formal merupakan upaya dalam rangka
mendukung perluasan akses dan peningkatan mutu layanan pendidikan bagimasyarakat

Fungsi pendidikan nonformal ialah:

a) Mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan


pengetahuan dan keterampilan fungsional
b) Pengembangan sikap dan kepribadian professional.

Jenis layanan dan satuan pembelajaran pendidikan nonformal, meliputi yaitu:

1) Pendidikan Kecakapan hidup


2) Pendidikan Anak Usia dini
3) Pendidikan Kepemudaan
4) Pendidikan kesetaraan
5) Pendidikan pemberdayaan perempuan
6) Pendidikan keaksaraan

Pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, serta pendidikan lain yang


ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik maupun masyarakat

B. Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang dengan
pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, sejak ia lahir sampai mati di dalam

4
keluarga/pergaulannya sehari-hari. Pendidikan informal ini meliputi pendidikan secara
langsung yang berkaitan dengan pribadi anak itu sendiri dengan pergaulannya, baik di
lingkungannya maupun lingkungan terbuka atau lingkungan luar. Menurut Undang
Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab 1 Pasal 13,
Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Pelaksanaan
pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan
belajar secara mandiri yang berlangsung tidak dengan cara-cara artificial, melainkan
secara alamiah atau berlangsung secara wajar, oleh sebab itu pendidikan dalam keluarga
disebut pendidikan informal. Sedangkan menurut Coombs seperti yang diakui oleh
Sudjana, pendidikan informal adalah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis di luar
persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari
kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di
dalam mencapai tujuan belajarnya.

Menurut Mooridjan, seorang pengamat pendidikan, dalam uraian KHD tentang tri
pusat sistem pendidikan, dikatakan bahwa pusat pendidikan terutama untuk anak adalah
didalam rumah tangga dengan ibu dan bapak sebagai pendidik. Selain waktu terbanyak
dari seorang anak itu memang dalam rumah, juga sebenarnya hubungan emosional yang
dapat membangun sikap, sifat dan watak seorang anak dimulai sejak lahir, dalam rumah.
Saat sang bayi lahir, guru bicara pertama, guru nyanyi pertama adalah ibu. Pendeknya
sebelum anak mengenal sekolah, bahkan masih dalam masa "Aha Elibris" (selalu ingin
bertanya) peranan orang tua sangat besar. Pendidikan ini sangat dipengaruhi oleh
keluarga dan lingkungan masyarakat sangat berpengaruh terhadap pembentukan sikap
dan perilaku seorang anak. Di sini anak mengenal bahasa yang pertama, serta kebiasaan-
kebiasaan yang dihilangkan hingga dewasa, sehingga pendidikan ini akan mempengaruhi
jiwa seorang anak. Hasil pendidikan diakui sama dengan pendidikan formal dan
nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional.
Pendidikan informal merupakan pendidikan pemula, sebelum melangkah kepada
pendidikan formal. Berhasil atau tidaknya pendidikan formal atau pendidikan sekolah
bergantung dan dipengaruhi oleh pendidikan di dalam keluarga. Pendidikan ini adalah
pundamen atau dasar bagi pendidikan selanjutnya. Hasil-hasil pendidikan yang diperoleh
anak dalam keluarga menentukan pendidikan anak selanjutnya, baik disekolah maupun

5
dalam masyarakat (Triyono, 2018). Hal yang dikemukakan tadi tidak bisa disangkal lagi
betapa pentingnya pendidikan dalam lingkungan keluarga bagi perkembangan anak-anak
menjadi manusia yang berpribadi dan berguna bagi masyarakat. Tentang pentingnya
pendidikan dalam lingkungan keluarga itu telah dinyatakan oleh banyak ahli didik dari
zaman yang telah lampau. Peran keluarga dalam pendidikan anak di dalam keluagra
merupakan konsekuensi logis dari fungsi keluarga dalam kaitan dengan keberadaan dan
status anak. Orang tua dan anak sebagai komponen sistem utama keluarga merupakan
suatu kesatuan dalam mencapai tujuan keluarga. Seiring perubahan yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat, yang membawa dampak terhadap semakin lemahnya kontrol
keluarga luas, dan menguatnya kedudukan keluarga inti dalam konstelasi kehidupan
keluarga masa kini, maka diskursus megenai keluarga inti mejadi penting dilakukan.

Bentuk keluarga berdasarkan keanggotaannya, dibedakan menjadi keluarga batih


(nuclear family) dan keluarga luas (extended family). Keluarga batih adalah keluarga
terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Sedangkan keluarga luas adalah keluarga
yang terdiri atas beberapa keluarga batih. Sekalipun tidak ada tujuan pendidikan dalam
keluarga yang dirumuskan secara tersurat, tetapi secara tersirat dipahami bahwa tujuan
pendidikan dalam keluarga pada umumnya adalah agar anak menjadi pribadi yang
mantap, beragama, bermoral, dan menjadi anggota masyarakat yang baik. Fungsi
pendidikan dalam keluarga menurut (Triyono, 2019) adalah sebagai peletak dasar
pendidikan anak, dan sebagai persiapan ke arah kehidupan anak dalam masyarakatnya.
Fungsi pendidikan informal, yaitu:

a) Sebagai peletak dasar pendidikan anak, dan


b) Sebagai persiapan ke arah kehidupan anak dalam masyarakatnya.

Jenis-jenis pendidikan informal, yaitu:

a) Pendidikan Agama
b) Pendidikan Budi pekerti
c) Pendidikan Etika
d) Pendidikan Sopan santun
e) Pendidikan Moral

6
f) Pendidikan Sosialisasi

C. Masalah Yang Mempengaruhi Lingkungan Pendidikan


1. Masalah Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal berada dalam lingkungan keluarga. Baik buruknya
pendidikan keluarga ditentukan oleh kepala keluarga masing-masing dalam
memanajemen keluarganya. Masalah yang sering muncul dalam lingkungan
pendidikan nonformal adalah kurangnya perhatian keluarga kepada anak, minimnya
keadaan keuangan keluarga sehingga banyak anak-anak mereka yang tidak mampu
mengenyam pendidikan tinggi.
2. Masalah Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat,
selain yang bentuknya formal ada juga yang tidak formal. Masalah yang sring terjadi
dalam pendidikan informal adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang
pemahaman pendidikan, sehingga pergaulan dalam masyarakat menjadi rudak dan
individu tersebut tidak bisa mengartikan betapa pentingnya pendidikan bagi dirinya
sendiri kelak maupun bagi masyarakat sekitar.

D. Pengaruh Lingkungan Nonformal dan Informal


Lingkungan Nonformal ataupun Informal sangat berpengaruh terhadap
lingkungan pendidikan, seperti misalnya lingkungan sekolah sangat berperan pada
individu tersebut dimana ia bisa belajar dari mulai usai 4 tahun hingga 23 tahun atau dari
mulai TK sampai Perguruan Tinggi. Dari guru atau sekolah individu dapat menerima
berbagai pelajaran yang nantinya dapat digunakan untuk bergaul dalam lingkungan
masyarakat. Pelajaran di sekolah baik yang pelajaran teori maupun praktek akan sangat
bermanfaat bagi perkembangan individu di dalam lingkungan nonformal dan informal.
Dalam pergaulannya di masyarakat, individu harus mempunyai etika dan sopan santun.
Untuk mendapatkan pembelajaran sopan santun dan etika ini dimulai dari pendidikan
nonformal dalam keluarga. Di dalam keluarga individu dididik untuk menjadi seorang
anak yang baik, yang tahu sopan santun dan etika serta mempunyai moral sifat yang
terpuji. Selain dari keluarga pendidikan etika dan moral ini diperoleh juga dari
pendidikan formal di sekolah dan pendidikan informal di masyarakat (Anshari, 1983).

7
Pendidikan adalah usaha manusia dalam meningkatkan pengetahuan tentang sekitarnya.
Satuan pendidikan ialah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis
pendidikan. Ketiga aspek tersebut merupakan faktor yang sangat mempengaruhi
keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar sesorang. Dalam pergaulannya di
masyarakat, individu harus mempunyai etika dan sopan santun. Untuk mendapatkan
pembelajaran sopan santun dan etika ini dimulai dari pendidikan nonformal dalam
keluarga, dari pendidikan formal di sekolah dan pendidikan informal di masyarakat (Eka,
2017).

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan adalah hal mutlak yang wajib dimiliki oleh semua individu, di dalam setiap
ajaran agama menganjurkan agar setiap individu wajib berusaha untuk mendapatkan
pendidikan. Pendidikan nonformal merupakan lembaga kemasyarakatan atau kelompok
sosial di masyarakat, baik langsung maupun tak langsung, sera ikut mempunyai peran
dan fungsi edukatif (Tirtarahardja & La Sulo, 2016). Dalam Undang-Undang RI No. 20
Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab I Pasal 12 Pendidikan. Pendidikan informal adalah
pendidikan yang diperoleh seseorang dengan pengalaman sehari-hari dengan sadar atau
tidak sadar, sejak ia lahir sampai mati di dalam keluarga/pergaulannya sehari-hari.
Pendidikan informal ini meliputi pendidikan secara langsung yang berkaitan dengan
pribadi anak itu sendiri dengan pergaulannya. Melalui pendidikan dapat menciptakan
tenaga kerja yang tidak hanya kaya akan pengetahuan teoritis melainkan juga praktis,
penguasaan teknologi, dan memiliki keahlian khusus

B. Saran
Penulis menyadari ketidak sempurnaan dalam penyusunan makalah ini,maka kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam memperbaiki dan menambah
kekurangan dalam penyempurnaan pembuatan makalah ini, baik bagi dosen,pembaca dan
khususnya untuk kami sebagai penyusun makalah. Terimakasi

9
DAFTAR REFERENSI

Anshari, M. H. (1983). Pengantar Ilmu Pendidikan/M. Hafi Anshari.

Eka, A. (2017). ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN FORMAL, INFORMAL DAN NON-


FORMAL KEWIRAUSAHAAN TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA DI KOTA
PADANG. Universitas Andalas.

Sudjana, D. (2004). Pendidikan Nonformal (Nonformal Education). Bandung Falah Production.

Tirtarahardja, U., & La Sulo, S. L. (2016). Pengantar pendidikan.

Triyono, U. (2018). Bunga Rampai Pendidikan (Formal, Non Formal, dan Informal). Deepublish.

Triyono, U. (2019). Kepemimpinan Transformasional dalam Pendidikan:(Formal, Non Formal,


dan Informal). Deepublish.

10

Anda mungkin juga menyukai